Uploaded by Panji Nurfiqi

BAB I FINISH

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Judul
“Aspek Daya Tarik Planetarium Bagi Pengunjung”
Aspek
: Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Aspek adalah
pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan sebagainya
sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu.
Daya Tarik
: Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kemampuan
menarik (memikat) perhatian.
Planetarium
: Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bangunan
berkubah setengah lingkaran untuk memperlihatkan susunan bintang-bintang di
langit.
Bagi
: Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata depan
untuk menyatakan perihal; akan (hal); tentang (hal); menurut (pendapat); tujuan;
untuk.
Pengunjung
: Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pengunjung
berasal dari kata dasar kunjung. Pengunjung memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga pengunjung dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan.
1.2 Latar Belakang
Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura, bangunan yang baik
haruslah memilik Keindahan/Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan
Kegunaan/Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan
koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur
lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi,
estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri
di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
Arsitektur
adalah
holak,
termasuk
di
dalamnya
adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat,
dan
sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu
lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap
karya tersebut sebagai karya seni".
Arsitektur berlandaskan pada sebuah permasalahan dan memecahkannya
dengan sebuah desain, namun desain yang dibuat bukan hanya mampu memecahkan
permasalahan. Tetapi tidak kalah penting juga mengenai ketertarikan pengunjung,
hal ini sangat penting dalam dunia arsitektur. Dikarenakan arsitektur adalah sebuah
karya yang tidak dapat dinilai dengan satu sudut pandang, namun dinilai dari
beberapa sudut pandang lalu bermacam-macam spekulatif dan perspektif manusia.
Ketertarikan tidak kalah penting dari tiga poin utama sebuah desain. Menurut C.
Snyder James, J. Catanese Anthony, 1991 pada dasarnya arsitektur adalah sebuah
ilmu ilngkungan binaan dimana makhluk hidup dan manusialah yang harus menjadi
daya tarik dan merasakan sebuah karya arsitektur.
Daya tarik manusia tumbuh karena sebuah keingintahuan yang besar untuk
merasakan sesuatu hal, maka dari itu dalam hal ini penulis mengambil sebuah
permasalahan yang sering kita bingungkan dan banyaknya spekulatif yaitu mengenai
luar angkasa atau planet-planet. Sebagaimana kita tahu bahwa manusia sendiri
tinggal pada planet bumi namun banyak hal yang belum terpecahkan.Hal ini
membuat keingintahuan pada manusia untuk mempelajari ilmu mengenai astronomi
menjadi semakin meningkat. Lalu dengan maraknya ilmu astronomi dan spekulatif
yang bermunculan pada masa itu, beberapa ilmuan mulai mengadakan pertemuan
untuk membangun sebuah gedung penelitian yang berfungsi meneropong bintang
dan pergerakan benda-benda langit yang dinamakan observatorium.
Observatorium mulai dibangun di beberapa titik di seluruh dunia untuk
memperdalam ilmu astronomi secara penuh. Lalu beberapa tahun setelah manusia
mempelajari pergerakan bintang-bintang dan luar angkasa, mulai muncul keinginan
pada manusia untuk membagi bagaimana sebuah bintang dan benda-benda luar
angkasa bergerak yaitu dengan membuat gedung teater yang dinamakan Planetarium.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
2
Planetarium berfungsi memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda
langit dengan unsur edutaiment bagi pengunjung agar mengetahui ilmu-ilmu
mengenai astronomi secara luas dikutip dari wkipedia mengenai sejarah planetarium.
Pada masa awal, planetarium berfungsi sebagai gedung teater bagi
pengunjung luas dan semua kalangan yang pada masa itu sangat minim ilmu
pengetahuan mengenai astronomi. Lalu seiring berjalannya waktu planetarium kini
menjadi sebuah gedung teater yang berkonsep edutaiment dan terfokus kepada
kalangan anak-anak untuk mempelajari planet dan benda-benda langit.
Namun saat ini planetarium di Indonesia menjadi sebuah wisata edukasi yang
kurang menarik lagi bagi pengunjung dan jarang didengar oleh wisatawan luar
maupun dalam negeri sebegai objek wisata, dikarenakan planetarium khususnya
Jakarta menampilkan bintang yang masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya
menurut Republika,2011 mengenai “minat masyarakat kunjungi Planetarium Jakarta
menurun”, dan Republika,2017 mengenai “Planetarium Jakarta bintangnya tidak
pernah berubah”. Menanggapi perihal tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui
dan menganalisa aspek daya tarik Planetarium bagi pengunjung.
1.3 Permasalahan
Adapun beberapa permasalahan yang akan di angkat dalam pembahasan
penelitian mandiri ini antara lain:
a. Apa saja faktor-faktor yang menjadi daya tarik sebuah objek wisata
(Planetarium)?
b. Apa saja fasilitas penunjang yang dapat menambahkan daya tarik Planetarium?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian mandiri ini yaitu:
a. Mengetahui apa saja faktor-faktor daya tarik sebuah objek wisata yang dapat
digunakan untuk Planetarium.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
3
b. Mengetahui fasilitas penunjang yang tepat untuk Planetarium yang dapat menarik
pengunjung dari sumber Planetarium yang sudah ada.
1.5 Lingkup dan Batasan Pembahasaan
Lingkup pembahasan penelitian mandiri ini hanya sampai data mengenai
faktor-faktor dan fasilitas penunjang sebuah wisata yang dapat menambahkan daya
tarik pada planetarium serta membandingkan keadaan dilapangan dengan data
literatur.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Target Penelitian
a. Melakukan penelitian pada beberapa sampel orang yang dilatarbelakangi
Pengalaman dan pendidikan yang berbeda, mulai dari kalangan remaja hingga
orang tua yang mewakili anak-anak mereka tentang daya tarik planetarium, dan
konsep edutaiment bagi anak-anak.
b. mengumpulkan grafik pengunjung dan data kondisi lapangan saat ini untuk
membandingkan planetarium dengan data dari buku-buku dan referensi jurnal
penelitian melalui internet yang membahas tentang faktor, dan fasilitas
penunjang daya tarik pada sebuah planetarium.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam studi mandiri ini dilakukan
menggunakan beberapa metode, yaitu :
a. Studi Literatur
Mencari data dan teori tentang daya tarik dan failitas penunjang sebuah
Planetarium
b. Observasi
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
4
Mengadakan pengamatan langsung pada objek Planetarium dengan menggunakan
alat bantu observasi seperti alat pencatat, alat perekam foto, serta alat yang
diperlukan lainnya.
c. Wawancara/Interview
Mengadakan pembicaraan atau memberi pertanyaan langsung kepada pihak yang
berkaitan, dalam hal ini adalah pihak pengunjung.
d. Studi Internet
Melakukan tinjauan atau pencarian data dan informasi melalui internet.
1.6.3 Metode Analisis
Metode analisa yang dilakukan adalah membandingkan data lapangan dan
data literatur yang kemudian dijadikan proses analisa. Lalu hasil analisa tersebut
dapat ditarik kesimpulan yang akan melandasi penulisan penelitian mandiri ini.
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dalam
penerapan metodologi perancangan dan referensi bagi dunia pendidikan.
1.8 Hipotesis
Dugaan sementara yang dapat diambil yaitu:
a. Daya tarik sebuah objek wisata terdapat pada penataan sebuah tapak yang
menimbulkan kesan nyaman dan menarik dari awal pengunjung tersebut datang.
b. Fasilitas penunjang sangat penting bagi sebuah bangunan untuk memberikan daya
tarik lebih kepada pengunjung yang datang. Terutama fasilitas penunjang yang
dapat membuat pengunjung menikmati detik demi detiknya menjelajahi kawasan
fasilitas pada Planetarium
c. pemeliharaan rutin dan memperbaharui beberapa bagian bangunan atau fasilitas
juga dapat dikatakan faktor penting agar pengunjung tetap merasakan daya tarik
yang baru dan tidak terkesan monoton atau bosan.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
5
1.9 Sistematika Pembahasan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang diadakannya studi mandiri, tujuan
diadakannya studi mandiri, ruang lingkup pembahasan, metode pengumpulan data,
dan sistematika yang digunakan pada penulisan laporan.
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Bab ini berisikan kajian terhadap beberapa teori dan referensi yang menjadi landasan
dalam mendukung studi penelitian ini.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai kutipan data literatur yang akan dijadikan landasan
analisa dan data lapangan mengenai planetarium.
BAB 4 ANALISA DATA
Bab ini berisikan mengenai analisa fasilitas penunjang, dan faktor-faktor yang
menjadi daya tarik planetarium bagi pengunjung melalui data literatur dan data
lapangan.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisikan temuan studi berupa kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan
saran rekomendasi dari hasil kesimpulan tersebut.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
6
1.10 Kerangka Pikir
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-ITI
7
Download