Konservasi keanekaragaman

advertisement
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PEAIRAN
Fredinan Yulianda 2008
KEANEKARAGAM HAYATI:
Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan
mikrorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem yang dibangunnya menjadi lingkungan hidup
 Genetik ……….. dalam spesies
 Spesies/jenis ………. dalam komunitas
 Komunitas ………………. dalam ekosistem
 Ekosistem ……………….. dalam geografi
KEANEKARAGAMAN GENETIKA
•Individu memiliki gen yang berbeda 
timbul karena mutasi yang terjadi di
dalam DNA
•Mempengaruhi perkembangan dan
fisiologi suatu organisme secara
berbeda
•Seringkali dihubungkan dengan tingkah
laku reproduktif dari individu di dalam
suatu populasi
Crepidula maculosa
Nerita communis
Cypraea monete
Strombus terebellatus
Strombus urceus
Turbo bruneus
KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS
Kumpulan individu dari berbagai species yang menempati
tempat tertentu dan mengalamai interaksi antar spesies
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
•Keanekaragaman komunitas biologi bersama dengan
lingkungan fisk yang terkait
•Lingkungan fisik dapat mempengaruhi struktur dan
karakteristik komunitas biologi
•Komunitas biologi dapat mengubah ciri-ciri fisik ekosistem
KEANEKARAGAMAN HAYATI
memiliki nilai pilihan dalam hal potensi untuk
menyediakan keuntungan masa depan bagi
manusia seperti obat-obatan, pakan, bahan baku
industri, potensi rekreasi & ekoturisme, dll.
MENGUKUR KEANEKARAGAMAN HAYATI
Jumlah spesies yang ditemukan pada suatu komunitas 
kekayaan spesies
10 spesies ikan = 60 ekor ikan
6 ekor ikan per spesies  tidak ada dominasi
2 ekor ikan per spesies dari 5 spesies
50 ekor ikan per spesies ke-6  dominasi
KONSEP DIVERSITAS:
Diversitas alfa: jumlah spesies pada komunitas
tunggal
Diversitas beta: perubahan komposisi spesies
gradien lingkungan
Tinggi: komposisi spesies (mis: algae) berubah
sesuai kemiringn lereng dan pasang surut
Rendah: jika spesies tunggal
Diversitas gamma: tingkat pertukaran spesies
antar lokasi geografi di habitat yang serupa
Keanekaragaman hayati terbesar …..> di daerah
tropik, meskipun luasnya hanya 7% dari luas
bumi, tetapi lebih dari 50% spesies dunia dapat
ditemukan di sini.
TROPIK
KOMPONEN Keanekaragaman hayati
dapat diberikan nilai ekonomi
(langsung dan tidak langsung)
Langsung:
-konsumtif : dikonsumsi secara lokal
(obat-obatan, bahan bangunan, kayu
bakar, kapur, bahan industri
-Produktif: produk yang dipanen dari
alam dan dijual bebas (ikan, udang
kepiting, kerang2-an, dll.)
Tidak langsung:
tidak panen langsung, tetapi
memberikan manfaat melalui system
yang menguntungkan
Kawasan Konservasi Perairan
ditetapkan berdasarkan kriteria:
a. memiliki keterwakilan ekosistem;
b. memiliki kemampuan daya pulih;
c. mempertimbangkan faktor resiko
pengulangan;
d. habitat jenis ikan langka, endemik
dan/atau terancam punah;
e. memiliki keanekaragaman hayati
perairan yang tinggi;
f. merupakan wilayah ruaya bagi biota
perairan; dan/atau
g. mempunyai kondisi biota dan fisik
lingkungan perairan yang masih
alami.
Penetapan Kawasan Konservasi Perairan harus juga mempertimbangkan
aspek sosial, ekonomi, regional, dan pragmatik.
Konservasi genetika ikan dilakukan
dengan tujuan :
a. menjaga kemurnian genetika; dan
b. menjamin pemanfaatan plasma
nutfah dalam rangka pelestarian
sumber daya ikan.
Konservasi genetika ikan dilakukan
melalui upaya:
a. pemuliaan jenis ikan;
b. rekayasa genetika ikan; dan
c. pemeliharaan dan
pengembangbiakan.
Penggolongan jenis ikan/organisme
dilakukan berdasarkan:
a. tingkat kepunahan;
b. endemisitas; dan
c. tingkat kelangkaan.
Status perlindungan jenis
organisme meliputi:
a. ikan yang dilindungi;
b. ikan yang dilindungi terbatas
c. ikan yang tidak dilindungi.
Jenis organisme yang dilindungi, apabila
memenuhi kriteria:
a. langka;
b. populasi kecil;
c. adanya penurunan jumlah yang tajam;
d. tingkat reproduksinya rendah;
e. daerah penyebaran terbatas (endemik);
dan/atau
f. ancaman akibat tingkat eksploitasi yang
tinggi.
Jenis ikan tertentu dapat ditetapkan sebagai ikan
yang dilindungi terbatas, apabila memenuhi kriteria:
a. ikan berada pada fase pemijahan;
b. ikan berada dalam fase asuhan;
c. termasuk dalam jenis ikan beruaya;
d. ikan dalam kondisi matang gonad; dan/atau
e. ikan dalam ukuran panjang dan berat tertentu.
• Kepunahan suatu populasi dapat terjadi dari penurunan
keanekaragaman suatu species baik yang ada di darat maupun di
lautan.
• Kepunahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
kerusakan suatu ekosistem.
• Pengalihan fungsi lahan dan penangkapan ikan secara deskruktif
akan berpengaruh terhadap ekosistem, misalnya pengalihan
fungsi lahan dari habitat ikan menjadi lahan pertambangan; dan
penangkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia akan
berpengaruh terhadap habitat suatu ekosistem.
• Terputusnya rantai ekosistem tersebut maka akan berpengaruh
terhadap populasi suatu species.
• Perubahan penggunaan lahan akan berpengaruh terhadap
keanekaragaman dan keberlanjutan pengembangan kegiatan
manusia, walaupun pada saat ini telah dilakukan perbaikan dari
kerusakan ekosistem tersebut, namun prosesnya sangat lama dan
sedikit yang dapat kita ketahui.
• Menurut Gouyon (1999), bahwa tingginya tingkat kerusakan di
Indonesia menjadikan peranan aspek konservasi semakin penting.
• Selanjutnya studi kasus yang dilakukan oleh Salahudin Husen
(2006), melaporkan bahwa sebaran hutan mangrove di dataran
Delta Mahakam, yang terletak di Propinsi Kalimantan Timur,
mengalami degradasi akut.
• Luas hutan mangrove di Delta Mahakam semula diperkirakan
mencapai 1000 km2, namun saat ini yang tersisa hanya 20 %.
Sekitar 80 % lainnya telah musnah dibabat dan berganti menjadi
ribuan hektar tambak udang dengan produksi sekitar 5600 ton per
tahun
• Untuk menjaga kelangsungan sumberdaya hayati wilayah pesisir di
perlukan upaya konservasi dengan menyisihkan kantong-kantong
wilayah alami yang memiliki berbagai tipe ekosistem pesisir dan laut
dikelola sebagai kawasan konservasi perairan (KKP).
• Kawasan Konservasi Laut Daerah sebagai salah satu bentuk KKP,
merupakan salah satu kawasan tempat terjadinya proses ekologis
khidupan seperti terumbu karang, padang lamun, bakau dan
sebagainya dengan fungsi-fungsi tertentu yang bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian sumberdaya ikan, keseimbangan
ekosistem serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mutu kehidupan.
• Untuk mengetahui ada atau tidaknya dampak, suatu pendekatan
yang umum digunakan adalah dengan cara before atau after project
atau dengan cara with atau without project (Suparmoko, 2006).
• Dampak lingkungan yang terjadi bila ada penebangan hutan
mangrove adalah hilangnya fungsi hutan mangrove itu sendiri dan
juga menurunya produksi ikan, udang dan kepiting karena
mangrove merupakan tempat untuk berkembangnya kehidupan ikan,
udang dan kepiting.
• Pencemaran minyak di perairan dapat menimbulkan berbagai
dampak, yang meliputi dampak terhadap sumberdaya non hayati,
hayati dan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat (Pratikto,
2005).
• Keanekaan gen tanaman dan hewan budidaya terjadi melalui
evolusi yang sangat dipengaruhi oleh usaha manusia yang
mengadaptasikan tanaman dan hewan itu pada kondisi lingkungan
biofisik maupun sosial budaya.
• Keanekaan gen tumbuhan dan hewan liar terjadi melalui evolusi
alamiah, karena jumlah manusia makin banyak dan menempati
daerah yang makin luas, evolusi alamiah itu makin banyak
terpengaruh oleh manusia.
• Pengubahan lingkungan ini, misalnya penebangan hutan dan
pencemaran, sangat mempengaruhi jalannya evolusi, tumbuhan
dan hewan yang telah dibudidayakan secara alamiah dapat
mengadakan perkawinan silang dengan jenis liar.
• untuk memelihara keanekaan gen usaha kita harus dilakukan baik
di daerah yang masih liar, maupun daerah yang telah dibudidayakan
oleh manusia. Sedangkan perhatian kita masih terpusat pada
daerah liar, dan daerah yang telah dibudidayakan kita abaikan.
Adanya fragmentasi habitat dari suatu spesies dapat
mengancam survival spesies tersebut, yang meliputi:
• Pengurangan total area habitat
• Kerentanan selama penyebaran ke dalam bagian yang
lebih kecil
• Isolasi suatu populasi
• Efek samping kerentanan terhadap kompetisi eksternal
dan predasi
Download