Uploaded by waesykarisma

CAMPUR KODE PADA TUTURAN ISYANA SARASWATI DAN SARAH SECHAN PADA ACARA PROGRAM TALKSHOW TANGGAL 6 SEPETEMBER 2018[1][1]

advertisement
CAMPUR KODE PADA TUTURAN ISYANA SARASWATI DAN SARAH SECHAN
PADA ACARA PROGRAM TALKSHOW TANGGAL 6 SEPETEMBER 2018
Oleh :
Waesy Tibyani
NIM 1700003084
Ramadhan Anggit S.
NIM 1700003089
Bahar Pulung A.
NIM 1700003099
Zeliana Hikmayani
NIM 1700003108
Vira Permata S.
NIM 1700003116
Putri Sarah Z
NIM 1700003120
Muhammad Arif N.F
NIM 1800003164
Rizka Putri H.
NIM 1800003155
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Ahmad Dahlan
ABSTRAK
Kata Kunci:
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini yang dijadikan dasar penulisan artikel adalah jenis menganalisi
konten sebuah tayang video dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode
deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan cara menganalisis data yang sudah
dikumpulkan dari objek yang diamati (Moleong 2006:6 dalam Murliati dkk ). Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami subjek penelitian (Moleong 2006:6 dalam Murliati dkk ). Penelitian ini melalui tiga
tahap penelitian yaitu tahap pengumpulan data, tahap penganalisisan data dan tahap penyajian
data.
Data dikumpulkan dengan melihat dan menyimak sebuah tayang video acara televisi
dengan teknik simak catat untuk memilih data yang akan dijadikan objek penelitian. Teknik
simak catat dilakukan dengan cara melihat sebuah video lalu dicatat percakapan yang menjadi
objek penelitian. Video yang menjadi objek penelitian yaitu tayangan televise acara talkshow
pada tnggal 6 September 2018. Percakapan yang ada dalam video tersebut dicatat sebagai objek
bahan penelitian. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan penanalisian data. Dalam
menganalisis data digunakan teori mengenai campur kode sebagai fokus pembahasan. Setelah
proses pembahasan ditariklah sebuah hasil dalam bentuk sebuah simpulan yang disajikan
dalam bentuk deskripsi.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian, pembawa acara danbintang tamu dalam acara Sarah Sechan
tayangan 6 September 2018 banyak melakukan campur kode. Berikut merupakan contoh dari
masing-masing campur kode yang ditemukan dalam acara Sarah Sechan.
a. Penyisipan Unsur-unsur berwujud kata
1) Teh
Sarah: apa yang bikin kamu bangun tidur dan berasa bahagia pada pagi hari ini
Isyana?
Isyana: karena hari ni aku bisa siaran bareng sama Teh Sarah Sechan.
Kata Teh berasal dari bahasa Sunda. Kata lengkapnya yaitu Teteh yang artinya kakak
perempuan. Kata Teh biasanya digunakan untuk sapaan kepada kakak perempuan, dalam hal
ini walaupun sarah bukan kaka perempuan Isyana, tapi ia menjawab dengan sapaan Teh sarah.
Penggunaan kata Teh yang digunakan oleh Isyana bisa ditarik benang merah, bahwa seorang
Isyana berasal dari Bandung. Ketika dalam percakapannya dengan sarah yang pada awalnya
menggunakan bahasa indonesia, terselip kata Teh karena faktor kebiasaan penutur.
2) Highlite
Penelfon: oiya, Isyana aku mau nanya nih gimana perasaanya pas tampil di closing itu
di saat ujan-ujanan?
Isyana: pas tampil sebenanya aku merasa sangat terharu pastinya, karena aku baru
tahu juga last minutes bahwa saat aku nyanyi ternyata juga dipasang highlite
perjalanan para atlet di asean games kemaren, nah disitu aku merasa sangat
apa ya...eee terhormat , karna ternyata lagu aku bisa mewakili perjalanan
asean games selama ini.
Kata highlite berasal dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang artinya “menyoroti”.
Pada dialog tersebut, Isyana mengungkapkan mengenai hal yang baru ia ketahui mengenai
highlite perjalanan para atlet yang ditampilkan saat ia menyanyi.
b. Penyisipan unsur-unsur berbentuk perulangan kata
1). Speak-speak
Sarah: bicara soal wilayah-wilayah indonesia, luar indonesia luar jakarta ya. kamu tau
nggak bahwa sekarang itu lagi beredar di sosial media tentang bagaimana cara anakanak jakarta selatan berbicara. Masa ada yang bilang eee... anak-anak jakarta kalau
speak-speak they speak makes.
Isyana: oooh..
Campur kode yang berwujud pengulangan kata speak-speak dalam dialog di atas berasal
dari bahasa Inggris yang artinya “berbicara-berbicara”. Dalam dialog di atasa Sarah sedang
memeberitahu kepada Isyana tentang fenomena bahasa anak Jakarta Selatan. Lalu, diakhir
kalimat sara langsung menggunakan sisipan bahasa Inggris dan terjadi penggulangan kata
speak-speak.
c. Penyisipan unsur-unsur berwujud frasa
1). Don’t know
Sarah: bicarasoal wilayah-wilayah indonesia, luar indonesia luar jakarta ya. kamu tau
nggak bahwa sekarang itu lagi beredar di sosial media tentang bagaimana cara
anak-anak jakarta selatan berbicara. Masa ada yang bilang eee... anak-anak
jakarta kalau speak-speak they speak makes.
Isyana: oooh..
Sarah: can you believe that?
Isyana: aku don’t know
Frase yang digunakan dalam aara tersebut ialah don’t know. Don’t know berasal darii
bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang artinya terdiri dari dua kata, don’t “ tidak” dan know
ialah “ mengetahui”. Sehingga kata don’t know dalam bahasa Indonesia dapat diartikan menjadi
tidak mengetahui.
2). Last minutes
Penelfon: oiya, Isyana aku mau nanya nih gimana perasaanya pas tampil di closing itu
di saat ujan-ujanan?
Isyana: pas tampil sebenanya aku merasa sangat terharu pastinya, karena aku baru
tahu juga last minutes bahwa saat aku nyanyi ternyata juga dipasang highlite
perjalanan para atlet di asean games kemaren, nah disitu aku merasa sangat
apa ya...eee terhormat , karna ternyata lagu aku bisa mewakili perjalanan
asean games selama ini.
Frasa yang ditemukan dalam acara tersebut yaitu “last minutes”. Last minutes berasal
dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang tersiri dari dua kata, last “ terakhir” dan minutes
“menit”, sehingga dapat diartikan “menit terakhir”.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Murliaty, dkk. 2013. Campur Kode Tuturan Guru Bahasa Indonesia dalam Proses Belajar
Mengajar: Studi Kasus di Kelas VII SMP N 20 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Vol 1. No 2. 2 Maret 2013. Seri D. Halm 241-317
Download