Uploaded by marhamatul.laiyinah45

KELOMPOK 5 (1)

advertisement
MEMULAI DAN MENYIAPKAN BISNIS BARU
(BUSINESS PLAN)
KELOMPOK 5
SI-VI C
Dwi Swarnita Darma (1701100)
Marhamatul Laiyinah (1701140)
Yayang Nurlih Hidayatul Hasanah (1701137)
DOSEN PENGAMPU :
apt. Erniza Pratiwi, S.Farm. M.Farm.
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
Pengertian Business
Bisnis berasal dari bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa Inggris karangan
Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta, business
diterjemahkan menjadi : pekerjaan, perusahaan, perdagangan, atau urusan
Jadi bisnis bisa diartikan menjadi suatu kesibukan
atau aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan
atau nilai tambah. Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung cakupannya :
Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis
(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan.
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun
demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan
perdebatan hingga saat ini.
Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada
sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli :
Musselman dan Jackson ( 1992 ) :
Mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang
diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) :
Mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang
diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan
industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan
dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
Allan Afuah ( 2004 ) :
Beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang
dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan
mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di
inginkan konsumen.
Lanjutan
Steinford :
mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika
kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil
memproleh laba.
Mahmud Machfoedz :
juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa
mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
MEMULAI DAN MENYIAPKAN BISNIS BARU
Apapun yang sekarang kita lihat dan kita genggam bias menjadi sebuah
peluang, tergantung dari cara pandang kita senidiri. Sebagai calon seorang
entrepreneur, dan juga untuk dapat mentiapkan lalu memulai sebuah bisnis
baru, seseorang harus memiliki sifat seperti dibawah ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mampu
Hebat dan memiliki rasa percaya diri
Professional
Bias menjadi tumpuan bagi orang lain (prospektif)
Have attractive bussinesa and make him interest to be your partnenr
Mempunyai konsep bisnis yang kuat
Adapun beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam
memulai sebuah bisnis, yaitu :
1.
Pasar : apakah inspirasi anda mampu diserap oleh pasar ? seberapa besar
daya serapnya ?
2.
Persaingan : apakah inspirasi tersebut mudah dilakukan orang lain ?
3.
Individu : apakah anda mampu membuatnya ? apakah anda bias memenuhi
factor-faktor diatas ?
Berikut akan diuraikan beberapa tahapan untuk memulai sebuah
usaha, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus
menentukan produk apa yang akan menjadi usaha kita.
Dalam menentukan produk kita dapat melihat berdasarkan
tiga hal, yaitu :
 Menetukan produk berdasarkan keahlian.
 Menetukan produk berdasarkan trend
 Menentukan produk berdasarkan peluang
2. Menetukan Target Pasar
Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn
sasaran pasar yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita
akan dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan
menengah, kalangan bawah. Maka produk yang kita pasarkan harus
sesuai dengan daya beli dan kebutuhan target pasar kita. Kita juga
menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi, aktifitas dan lainlain.
3. Menguji kelayakan Usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan,
setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya
adalah :
1.
2.
3.
Biaya investasi
Biaya modal kerja
Prediksi kas masuk
4. Struktur Menejemen
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita
dirikan, setidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah :
1.
2.
3.
Biaya investasi
Biaya modal kerja
Prediksi kas masuk
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai
sebuah usaha, yaitu struktur menejemen yang sederhana dan struktur menejemen yang
rumit.
Menejemen sederhana yaitu hanya ada
kita sebagai bos dan karyawan sebagai
anak buah yang membuat produk, tidak
ada menejemen pemasaran, menejemen
operasi, dan menejemen lainnya selain
kita sendiri,
menejemen yang cukup rumit, selain kita
sebagai bos dan karyawan sebagai anak
buah yang membuat produk, kita harus
membuat menejemen-menejemen lainnya,
seperti menejemen keuangan, operasional,
pemasaran dan lainnya. Dan di setiap
menejemen tersebut memerlukan lagi
beberapa karyawan.
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi juga tenaga dan
waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah di dapat ketika kita
memiliki keinganan yang kuat untuk memulai sebuah usaha. Sedangkan
modal uang tidak dapat didapatkan dengan cara seseserhana itu. Modal uang
dapat diperoleh melalui beberapa cara diantaranya adalah diperoleh dari
tabungan sendiri, saham, obligasi, dan lainnya.
6. Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa
yang kita inginkan, apakah bisa berbentuk usaha
perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha lainnya
yang mungkin dapat kita lakukan.
Pengertian Business Plan
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses
tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa
yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena
perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi
seorang wirausaha. Pada umumnya, perencanaan
usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha,
produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha,
keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan
penyediaan atau pengadaan peralatan.
Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan)
Rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu
bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian
pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahanpermasalahan dan peluang yang ada.
Rencana bisnis (business plan), merupakan dokumen
tertulis yang dipersiapkan oleh seorang pengusaha yang
mendiskripsikan semua elemen eksternal dan elemen
internal yang relevan yang terlibat dalam pembentukan
sebuah perusahaan baru
Business Plan
Sebuah rencana dari suatu bisnis untuk masa
yang akan datang
Cara yang efektif untuk menuangkan ide bisnis
dan mengkomunikasikannya
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menganalisis
sebuah bisnis
Prinsip Business Plan
Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua
pihak
Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis
Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek
kegiatan usaha.
Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara
kerja usaha yang efektif dan efisien.
Manfaat Business Plan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Membimbing jalannya kegiatan usaha
Mengamankan kelangsungan hidup usaha
Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha
Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan
usahanya
Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha
Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha
Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha
Memperbesar peluang untuk mencapai laba
Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank
Sebagai pedoman di dalam pengawasan.
Kegiatan Business Plan
a.
Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.
b.
Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan
dalam usaha.
c.
Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
d.
Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.
e.
Menentukan rencana anggaran usaha.
f.
Membuat kebijaksanaan usaha.
Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah
perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut:
Ringkasan (Executive Summary)
Berisi gambaran singkat kira-kira 1 sampai
2 halaman, mencakup Latar belakang
proyek, penggagas proyek, pasar yang
menjadi sasaran, pengelolaan proyek sampai
dengan kelayakan proyek secara finansial,
kelayakan proyek secara umum.
Deskripsi Perusahaan (Company
Description)
Berisi gambaran singkat profil perusahaan
yang akan menjalankan proyek, misalnya
Aspek hukum/legal dari bentuk badan
usahanya apa? Sejarah/historis Perusahaan,
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kepemilikan
dalam perusahaan dan lainnya.
Barang atau Jasa yang diproduksi atau
dipasarkan
Berisi gambaran barang/jasa apa yang akan
diproduksi atau dipasarkan, alasan barang/jasa
tersebut diproduksi dan manfaat/benefit yang dapat
diperoleh konsumen/customer atas barang/jasa
tersebut.
4
Analisis Aspek Pasar
Berisi gambaran tentang:
a.
Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang
bisnis antara lain:
1) Apa yang bisa kita buat?,
2) Pasar membutuhkan Apa?,
3) Perlunya Menciptakan Kebutuhan Konsumen (Paradigma terbaru agar
bisnis kita bisa eksis kita harus bisa menciptakan pasar)?,
4) Melihat masih adakah Peluang?,
5) Layakkah Peluang itu kita garap?
b.
Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari pasar
yang akan kita hadapi, pembicaranya antara lain:
1) Pasarnya sudah pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas
dasar pesanan, maka kita tidak perlu memikirkan barang yang kita buat
laku atau tidak laku?;
2) Pasarnya ditentukan oleh Pembeli/Buyer Market (jika pasar dikuasai oleh
pembeli maka posisi kita sebagai produsen akan lebih berat karena kita
harus bersaing ketat berebut konsumen).
c.
Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu
dibahas antara lain: Pasar yang hendak
dikuasai/Target Pasar berapa?, Posisi
dalam Pasar/Positioning apakah sebagai
Leader (pemimpin pasar), Follower
(pengikut) atau Nicher (pengisi
ceruk/relung pasar)?
d.
Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing effort
bagaimana? Jika kita sudah mempunyai target
pasar, maka agar target bisa tercapai harus
didukung oleh usaha-usaha pemasarannya. Salah
satu bentuk usaha pemasaran bisa menggunakan
Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi
4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Di sisi
lain masalah Siklus Kehidupan
Produknya/Product Life Cycles (suatu produk
akan mengalami tahap-tahap sebagai berikut:
perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline)
juga harus diperhatikan.
5
Analisis Aspek Teknik/Produksi
Berisi gambaran tentang:
a.
Lokasi (Dekat konsumen atau dekat bahan baku?)
b.
Layout (Layout Garis jika pengelompokan mesin atau
peralatan menggunakan urutan proses produksi atau Layout
Fungsi jika pengelompokan mesin atau peralatan atas dasar
fungsi-fungsi yang sama dijadikan satu?)
c.
Luas atau Skala Produksi (bisa menggunakan pertimbangan
Keuntungan Maksimum atau Biaya Rata-rata Terendah?)
d.
Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai (Padat
Teknologi atau Padat Karya/Tenaga?).
6
Analisis Aspek Manajemen
Berisi gambaran tentang:
a.
Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian
Berapa Lama waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan
proyek sampai proyek siap beroperasi? Dan yang kedua
harus bisa menjawab berapa biaya yang dibutuhkan untuk
proyek tersebut?
b.
Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi
kajian apa Bentuk Badan Hukum Organisasi
Pengelolanya? Apakah mau berbentuk Perusahaan
Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya?
Bagaimana Struktur Organisasinya?; Jumlah Karyawan
Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan untuk Jabatan
Kunci?; Proses Rekruitmentnya?; Jenjang Karir dan
lainnya?
Analisis Aspek Finansial/Keuangan
Berisi gambaran tentang:
a.
Kebutuhan Dana (Menghitung total kebutuhan akan
dana yaitu berapa jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai rencana bisnis, kebutuhan ini bisa diuraikan
untuk (1) Membiayai Aktiva Tetap dan (2) Modal
Kerja). Pada Neraca dapat dilihat di sisi Aktiva.
b.
Sumber Dana (Sumber dana untuk membiayai rencana
bisnis bisa diperoleh (1) Hutang, dapat berupa hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang; (2) Modal
Sendiri/Equity). Pada Neraca dapat dilihat dari sisi
Pasiva
c.
Menghitung Aliran Kas/Cash Flow dari Rencana Bisnis, aliran kas dapat
dikelompokkan menjadi:
1)
Pengelompokan pertama untuk cash flow terdiri atas Cash Out Flow/COF = Aliran
kas keluar, diberi tanda negatif dan Cash In Flow/CIF = Aliran kas masuk, diberi
tanda positif.
2)
Pengelompokan kedua, aliran kas atau cash flow dibagi 3, yaitu:
• Initial Cash Flow = Aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek diberi
tanda Negatif karena berupa dana keluar;
• Operational Cash Flow = Aliran dana ketika proyek beroperasi/berjalan, ketika
proyek berjalan ada dana keluar sebagai biaya-biaya operasional tetapi juga
sudah ada pendapatan operasional.
• Terminal Cash Flow = Aliran kas di akhir proyek, di akhir proyek akan ada 2
(dua) aliran kas yaitu berupa Pengembalian Modal Kerja dan Nilai Residu/Nilai
Sisa, keduanya selalu berupa aliran kas masuk jadi aliran kas di akhir proyek
bertanda Positif.
Tujuan Business Plan
Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai
pedoman atau buku pegangan dalam berbisnis,
tetapi untuk dijalankan dan sebagai peta perjalanan
bisnis yang akan dan di jalankan. Tetapi harus
tetap berada dijalur yang benar dan sesuai dengan
yang direncanakan
Tujuan Menyusun Perencanaan Bisnis
a. Menyatakan bahwa anda merupakan
pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru. Anda yakin usaha
itu akan berhasil dan juga harus
menyakinkan orang lain bahwa ia tidak
akan merugi bila bekerja sama dengan
anda.
b. Mengatur dan membentuk kerja sama
yang saling menguntungkan dengan
perusahaan-perusahaan yang sudah ada,
misalnya dengan para perusahaan
produsen (pemasok barang),
perusahaankonsumen (pengguna jasa
atau barang).
c.
Mengundang orang-orang yang berpotensi
atau mempunyai keahlian untuk bergabung
bekerja sama dengan anda. Mungkin saja
anda memerlukan orang-orang yang
berkemampuan untuk menduduki posisi
kunci dalam perusahaan, tetapi anda harus
berhati-hati menerima orang-orang tertentu
yang dapat pula menjerumuskan
perusahaan anda yang baru berdiri.
d.
Melakukan merger dan akuisisi misalnya anda
menjual perusahaan ke perusahaan besar, perusahaan
besar tersebut harus membaca bussiness plan anda
atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan
lain. Dengan begitu business plan yang anda susun
dapat memberikan keyakinan kepada perusahaan lain
yang akan diakuisisi.
e.
Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai
personel yang ada dalam perusahaan sebab sebuah
perusahaan akan bertumbuh kompleks sehingga
business plan menjadi komponen yang sangat
penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada
arah yang benar.
Fungsi Business Plan
Menyiapkan rencana bisnis yang baik membutuhkan
waktu, namun djangka panjang akan sangat
bermanfaat. Manfaat tersebut bukan hanya bagi
investor atau kreditor saja namun yang lebih penting
adalah akan menjadi kerangka dasar jalannya
perusahaan atau cetak biru (blue print) keseluruhan
operasional usaha dalam mencapai tujuannya.
Rencana bisnis yang baik adalah berbasis
kewirausahaan, komprehensif dalam seluruh bagian
dokumen, akurat dan didukung oleh data serta fakta
alam.
1. Sebagai rencana aksi (Action Plan)
Rencana bisnis membantu dalam
menjalankan dan mengambil tindakan
bisnis. Jika Anda akan memulai sebuah
usaha, tetapi prosesnya terlalu kompleks,
maka. rencana bisnis membantu dalam
mengambil tindakan bisnis dengan membagi
masalah besar ke dalam masalah-masalah
kecil yang mudah diterapkan.
2. Peta Jalan (Road Map)
Rencana bisnis menjadi alat yang sangat berguna
agar bisnis tetap pada arah yang diinginkan.
Rencana bisnis akan membantu pihak lain untuk
memahami visi usaha Anda, termasuk supplier,
pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
3. Sebagai promosi dini (Sales Tool)
Rencana bisnis juga dapat digunakan
sebagai alat bantu penjualan. Rencana
Bisnis merupakan alat yang bisa
dipergunakan untuk meyakinkan investor
untuk menempatkan uangnya di usaha
tersebut, disamping itu dapat
meningkatkan kepercayaan dari supplier
4. Misi dan tujuan bisnis (Business Mision and Goals)
5. Misi akan memperjelas arah dan sasaran bisnis yang hendak dicapai
Kesalahan yang terjadi dalam penyusunan rencana bisnis
Tujuan yang tidak realistis : Entrepreneur harus menyusun agenda
waktu yang jelas disertai dengan rincian aksi yang mesti dikerjakan
untuk mencapai sasaran realistis yang diinginkan
Kegagalan mengantisipasi jalan buntu : Untuk menghindari
kegagalan maka entrepreneur harus dapat resiko yang akan muncul
dan cara untuk mengatasi rintangan tersebut.
Tidak ada komitmen dan dedikasi : Entrepreneur seringkali memulai
suatu bisnis dari hobi. Namun, seorang entrepreneur terkesan tidak
memiliki keseriusan dalam menjalankan usahanya.
Kekurangan pengalaman (bisnis dan teknis) : Entrepreneur harus
memiliki pengalaman untuk menjalankan bisnis dan pengetahuan
dalam mengelola bisnis. Jika kemampuan dirasa masih kurang,
maka carilah bantuan dari pihak-pihak yang memiliki kemampuan
dan keterampilan yang dibutuhkan.
Tidak terdapat ceruk pasar (segmen) : Entrepreneur harus dapat
memilih target pasar yang spesifik dan dapat menunjukkan bahwa
produk terebut akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran.
Kesalahan yang terjadi dalam penyusunan rencana bisnis
mengumbar informasi yang berlebihan.
analisa keuangan yang kurang realistis
memiliki target pasar yang masih samar
rendahnya analisa persaingan
riset yang kurang optimal
Download