VALUE ENGINEERING Pengertian Value Engineering Value engineering adalah manajemen teknis yang menggunakan pendekatan sistematik, dalam mencari fungsi balance antara biaya, kenyataan, dan pengerjaan dari sebuah proyek. Value engineering merupakan suatu profesi untuk mengevaluasi rancangan bangunan, pemilihan sistem, peralatan, dan material dengan mengambil alternatif-alternatif yang ekonomis dengan maksud menekan atau menghemat biaya konstruksi serta biaya perawatan suatu bangunan tanpa mengurangi kualitas atau mutu pekerjaan serta sesuai dengan waktu kerja yang telah ditetapkan. Latar Belakang Latar belakang munculnya value engineering adalah sebagai berikut : 1. Perang dunia ke 2 mengakibatkan kurangnya tenaga kerja yang terampil serta kurangnya bahan baku dan komponen proyek. 2. Adanya usaha menemukan solusi terbaik atas keadaan tersebut dengan penggantian komponen, tenaga kerja, serta bahan bakuy yang memiliki kualitas sepadan dan cocok dengan yang biasa digunakan. 3. Adanya anggapan bahwa dengan penggantian tersebut dapat menekan biaya yang dikeluarkan serta dapat meningkatkan mutu dari proyek. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk dianalisa oleh VE adalah : Initial price (Biaya awal proyek) Maintenace cost dari awal hingga akhir pelaksanaan suatu proyek Operational cost selama periode waktu pelaksanaan proyek Anticipated life span Time value of money (nilai uang berdasarkan waktu) Replacement cost Frecuency of replacement Salvage value Peranan VE dalam hal ini adalah memberikan solusi terhadap life cycle dari suatu bangunan yakni mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta pemanfaatan bangunan dikemudian hari sehingga dapat menguntungkan semua pihak. Teknik VE sebagai alat untuk menganalisis biaya adalah : 1. Analisis fungsi 2. Ide kreatif 3. Rencana kerja VE 4. Contoh perhitungan 5. Daur putar biaya 6. Hasil evaluasi 7. Sistem teknik analisis fungs 8. Biaya dan nilai 9. Kebiasaan, rintangan dan sikap 10.Managing the owner/ designer / value consultant relationship. Pendekatan sistematik VE adalah rencana kerja, dimana rencana kerja juga membantu mengidentifikasi tingginya biaya dalam sebuah desain. Sehingga value engineering adalah : 1. Sistem oriented, sebuah rencana kerja untuk mengidentifikasikan dan rnenghapus biaya yang tidak perlu. 2. Multi disciplined Team Approach, tim yang berpengalarnan dalam perancangan dan konsultan VE. 3. Life cycle oriented, memeriksa biaya total dari kepemilikan dan operasi dari fasilitas yang ada. 4. Suatu teknik manajemen yang terjamin. 5. Function oriented, memaparkan fungsi yang dibutuhkan dalarn nilal yang diterima. Dan, value enginering bukan merupakan : 1. Design review, tidak terang-terangan memeriksa kesalahan yang dibuat dalam desain, tidak meriview perhitungan yang ibuat oleh perencna. 2. A cheaping process, VE tidak memotong biaya penghematan dalam kenyataan dan kinerjanya. 3. A requirement done on all design, VE bukan bagian dari jadwal pemeriksaan dalam perancangan. 4. Quality control, yang merupakan pemeriksaan kegagalan status keamanan yang terpercaya dari produk desain. Pemanfaatan Jasa Value Engineering Dapat dibagi dua, yaitu : a. Sebelum pelaksanaan konstruksi proyek, yang bertujuan menekan biaya yang tidak diperlukan melalui peninjauan kembali rancangan bangunan, analisa pemanfaatan material, system konstruksi dan metode pelaksanaan konstruksi. b.Pada saat pelaksanaan proyek, yang bertujuan untuk menekan biaya yang tidak diperlukan dengan cara peninjauan kembali terhadap metode pelaksanaan konstruksi di lapangan. Delapan prosedur yang harus diikuti dalam pelaksanaan VE mencakup tahap persiapan, tahap informasi, tahap analisa, tahap penciptaan, tahap evaluasi, tahap pengembangan, tahap presentasi, dan follow up. Sedangkan empat tahapan dasar pelaksanaan VE adalah : a. Tahap pengumpulan informasi Pada tahap ini akan muncul pertanyaan apa yang harus dilakukan, apa yang sebaiknya dilakukan, apa yang bisa dilakukan, dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. b.Alternatif yang dapat diciptakan Pada tahap ini akan muncul pertanyaan apakah ada jalan alternatif yang dapat dilakukan ? c. Tahap evaluasi Pada tahap ini semua alternatif akan dievaluasi, seberapa besar pengaruh penggantian alternatif-alternatif tersebut terhadap mutu dan biaya proyek. d.Tahap presentasi Tahap ini merupakan tahap pencetusan alternatif terpilih dan selanjutnya akan diperkenalkan kepada klien sebagai keputusan akhir dari VE. Optimasi Harga Optimasi harga yang dilakukan oleh VE BERASAL DARI : Penggantian material yang mahal dengan yang lebih murah tetapi dengan fungsi dan mutu yang sama. Pemanfaatan produk pabrikasi yang telah memiliki modul trtentu dapat mengurangi pemborosan bahan akibat ukuran yang tidak pasti dari suatu produk. Efisiensi energi melalui sarana transportasi yang tepat, peralatan yang cocok konstruksi serta pemanfaatan peralatan sesuai engan waktu pengerjaan, sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya sewa alat. Pelaksana VE Pada prinsipnya VE adalah teknik manajemen yang menggunakan diagram fungsional analysis technic dalam rangka memperoleh efisiensi waktu, biaya, kualitas, dan performansi dengan mengurangi biaya yang tidak diperlukan, tanpa mengurangi kualitas, fungsi serta mutu keandalan bangunan. Dengan demikian VE dapat diinterpretasikan sebagai metode, dan dapat pula diinterpretasikan sebagai profesi. Konsultan Perencana VE • Pelaksana Ve adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan, mempunyai tenaga ahli dibidang VE, mampu melaksanakan program VE. • Pelaksana vE bertugas membantu pemberi tugas dalarn melaksanakan konsultasi pada tahap konstruksi baik di tingkat program maupun di tingkat operasional. • Apabila tempat pelaksanaan proyek tidak terdapat perusahaan yang memenuhi persyaratan dan bersedia melakukan tugas pelaksanaan VE, maka dapat ditunjuk perusahaan yang mernenuhi persyaratan dan bersedia dari daerah lain atau propinsi lain yang berdekatan atau dari Daerah Khusus Ibu kota Jakarta. • Pelaksana VE bertanggung jawab secara kontraktual sesual dengan peraturan yang ada kepada pemimpin proyek atau pemimpin bagian proyek. • Sesuai dengan kegiatannya pelaksanaan VE tidak dapat dirangkap oleh konsultan perencana maupun konsultan manajemen konstruksi untuk pekerjaan yang bersangkutan. • Biaya pelaksana VE dibebankan pada hasilI penghematan biaya yang didapat (H) dan program kegiatan VE proyek yang bersangkutan, yang besamya diatur sebagai berikut: a. 55% dari H, disetor ke kas negara b. 25% dari H, untuk pelaksana VE c. 10% dari H, untuk tambahan fee konsultan perencana d. 5 % dari H, untuk kontraktor e. 5% dari H, untuk tambahan fee konsultan ( MK/ pengawas) Dalam hal ini tidak ada biaya yang dihemat, maka biaya untuk pelaksanaan VE juga tidak ada. Pelaksana VE Bersama Kontraktor Yang Melaksanakan Aplikasi VE • Kontraktor yang melaksanakan aplikasi VE adalah kontraktor yang mempunyai unsur tenaga VE (in house) yang memenuhi persyaratan, mernpunyai keahlian VE dan mampu menerapkan program VE. • Pada tahap penyusunan feasibility study VE, kontraktor peserta lelang yang dapat ikut serta atau memasukkan usulan feasinility VE adalah memenuhi persyaratan seperti pada butir diatas. • Pada tahap penerapan atau apikasi, pelaksana VE bersarna kontraktor melaksanakan aplikasi VE dengan ketentuan: 1. Kontraktor pemenang lelang mengajukan Value Engineering Change Proposal (VECP) kepada pemimpin proyek. 2. Pelaksana VE dapat membantu melakukan VE atas dasar keputusan pemimpin proyek tentang penggunaan masukan VECP yang diajukan ofeh kontraktor pemenang lelang. • Pelaksana VE yang melaksanakan aplikasi VE bersama kontraktor bertanggung jawab secara kontrak SPK sesuai dengan peraturan yang ada kepada pemimpin proyek atau pemimpin bagian proyek. • Biaya pelaksana VE yang pelaksanaanya dilakukan bersama kontraktor pemenang lelang, dibebankan pada hasil penghematan biaya yang didapat (H) dan program kegiatan VE proyek yang bersangkutan, yang besarnya diatur sebagi berikut 55% dari H, disetor ke kas negara 25% dari H, untuk pelaksanaan VE 10% dari H, untuk tambahan fee konsultan perencana 5% dari H, untuk kontraktor (pmenang lelang) yang melaksanakan kegiatan VE bersama pelaksana VE. 5% dari H, untuk tambahan fee konsultan (MK/Pengawas) Dalam hal ini tidak ada biaya yang dihemat, maka biaya untuk pelaksanaan VE juga tidak ada. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Pedoman teknis pelaksanaan pengelolaan proyek Kegiatan pengendalian proyek tersebut, meliputi Tahap konstruksi yang terdiri atas : Pengadaan pelaksanaan VE, pengadaan, konsultan, pengawas, pengadaan kontraktor dan sub kontraktor, pengendalian kegiatan VE, pengendalian kegiatan manajemen konstruksi dan pengawasan, pengendalian konstruksi, penilalan atas tahap konstruksi, penyusunan berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran dan berita acara lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi, penerimaan bangunan yang telah selesai dan kontraktor dengan berita acara. Pedoman teknis pelaksanaan manajemen konstruksi, yang kegiatan terdiri atas Tahap pelaksanaan : Membantu pengelola proyek dalam pelaksanaan VE yang dilakukan oleh konsultan VE bersama-sma dengan kontraktor pemenang lelang yang mengajukan VECP. Pedoman teknis pelaksanaan perencanaan perancangan, yang kegiatan terdiri atas : Aplikasi Value Engineering meliputi : Memberikan penjelasan rancangan kepad’ peserta penyusunan Feasibility study VE, melaksanakan penyempumaan rancangan sesuai perubahan dan hasil studi VE yang telah disepakati, bertanggung jawab terhadap hasil perancangan yang diakibatkan oleh aplikasi VE. Pedornan teknis pelaksanaan konstruksi fisik Pedoman teknis pelaksanaan konstruksi fisik meliputi kegiatan tugas-tugas kontraktor / pelaksanaan konstruksi fisik dalam melaksanakan konstruksi pada pekerjaan pembangunan yang terdiri atas : 1. Termasuk dalam tugas kontraktor adalah penyusunan VECP dan disertakan pada surat penawaran untuk pekerjaan yang berdasarkan anjuran yang telah ditetapkan menggunakan Value Engineering 2. Bersama pelaksana VE melaksanakan aplikasi VE atas dasar keputusan pemimpin proyek. Pedoman teknis pelaksanaan Value Engineering Terdiri dari enam tahap, yaitu : a. Tahap informasi Yaitu melakukan identifikasi atas sistem struktur dan pelaksanaan konstruksi, identifikasi fungsi serta estimasi biaya. b. Tahap spekulasi Yaitu tahap mencari gagasan alternatif sebanyak-banyaknya untuk memenuhi fungsi pokok. c. Tahap analisa Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap berbagai alternatif. d. Tahap pengembangan Mempersiapkan rekomendasi tertulis dari alternatif akhir yang dipilih. e. Tahap presentasi Pada tahap ini disajikan hasil study VE pada pengelola proyek untuk mendapatkan persetujuan dalam penerapannya. f. Tahap implementasi Melakukan tugas pengawasan bersama konsultan manajemen kontruksi terhadap penerapan hasil study VE. Alasan Terjadinya Kekurangan Biaya Kekurangan waktu Seprang perancang memiliki waktu yang terbatas untuk dapat membuat segala biaya pembanding yang mungkin dalam pekerjaannya dalam mencapai biaya yang paling baik. Kurangnya informasi Kurangnya inforamasi atas jenis bahan dengan mutu dan manfaat yang sama, tetapi dengan harga yang lebih murah, juga dapat mempengaruhi biaya proyek. Kurangnya ide Kreativitas perancang yang dibatasi oleh keinginan owner dan biaya juga dapat menghambat penyelesaian pekerjaan, karena ide-ide perancang tidak bisa leluasa dituangkan. Misconception Kita harus benar-benar mengetahui bahan, konsep, dan keputusan apa yang diambil jika pada pertengahan proyek terjadi sebuah kesalahan, sehingga tiak akan berdampak pada waktu dan biaya. Kurang teliti, kesalahan sementara menjadi permanen Kebiasaan Biasanya para perancang bangunan mendesain dengan solusi yang sering mereka gunakan, walaupun itu merupakan cara kuno. Kebiasaan itulah yang merupakan salah satu alasan pemborosan biaya dalam pembuatan sebuah proyek. Sikap Kekurangan dana Kekurangan dalam perhitungan pembiayaan merupakan bagian kecil dari total biaya proyek, tapi sangat berpengaruh terhadap lingkaran perhitungan biaya pada proyek. Rencana Kerja dari Value Engineering Rencana kerja adalah format yang baik untuk menyusutkan pengeluaran dalam proyek dan membantu dalam memaksimalkan keefektifan dari ilmu VE. Rencana kerja menyediakan perhitungan praktis, sebagai berikut : 1. Tujuan pendekatan Ilmu value dalam proyek konstruksi dibatasi dalarn pekerjaan agar cepat selesai dan mengijinkan si perencana untuk rnelengkapi rancangannya. 2. Memperjelas uraian mengenai tujuan Rencana kerja VE dihubungkan pada tim studi, adalah untuk membatasi kebutuhan dari proyek dan mencari fungsi yang terbaik. Value engineering study meliputi tiga hal utama yaitu owner, desainer, dan konsultan VE. Value engineer adalah pengelola yang bertanggung jawab dalam keefektifan biaya dalam rancangan dari sebuah proyek konstruksi. Lima tahap yang terdapat dalam rencana kerja VE adalah : a. Tahap informasi b. Tahap kreatif c. Tahap penilaian d. Tahap laporan kemajuan e. Tahap pengusulan. Hubungan Antara Owner-Desainer dan Value Engineering Konsultan Hubungan antara owner, desainer, dan konsultan VE adalah sebagai tim pada masa perancangan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya sedikit, namun tetap dapat menampilakan fungsi utama dari proyek. Yang Berperan dalam Penghitungan Biaya dalam Proyek a. Owner / user Owner / user mempengaruhi pengoperasian dan pemeliharaan dari proyek dengan anggaran yang dibatasi untuk meterial dan tenaga pemeliharaan fasilitas. b. Design consultant-arsitek / engineer Rancangan fasilitas melingkupi perencanaan dan persiapan rencana dan spesifikasinya juga memberi pengaruh terhadap biaya proyek. c. Kontraktor Kontraktor juga memberikan pengruh terhadap pembiayaan, dimana mereka bekerja dengan waktu yang terbatas. d. Operation dan maintenance Biaya pengoperasian dan pemeliharaan, pengepakan bahan untuk dilanjutkan dengan pengoperasian dari fasilitas yang dibuat, biaya untuk peralatan, gaji pegawai operator dan tenaga pemeliharaan, harus diperhitungkan. Pemilihan Value Engineering Konsultan Dalam mengevaluasii dan memilih konsultan VE beberapa kriteria yang harus digunakan, yaitu : 1. Pengalaman VE di lapangan. 2. pengalaman VE dalam bidangnya 3. Catatan mengenai pengalamannya pada proyek yang serupa 4. Pendekatan dalam kerja VE 5. Kemampuan bekerja dengan perancang dan pemilik sebagal tim dalam proyek tersebut 6. Hasil dari pelajaran VE, termasuk simpanan peralatan 7. Menghindari konflik, khususnya persaingan dengan perancang / perencana 8. Kemampuan VE pada pemberitahuan singkat dan untuk menyediakan waktu sehingga perancangan proyek sesual dengan jadwal / schedule. 9. Proyek terdahulu sebagai acuan. Seleksi Anggota Tim VE Menurut Larry Miles delapan hal yang perlu diperhatikan dalam kerja VE, adalah : a. Pengetahuan b. Imajinasi c. Inisiatif yang tinggi d. Mengatur diri sendiri e. Kepribadian f. Sikap / kemauan dalam bekerja sama g. Pengalaman h. Kepercayaan pada pentingnya nilai Kerja VE akan lebih baik lagi jika juga memperhatikan dua aspek penting yaitu kemampuan dalam menjalin hubungan dan kemampuan dalam hal menjual. Tim VE mempunyai kewajiban, seperti : - Menentukan tujuan seharusnya dari pembelajaran VE - Menentukan anggota tim - Mengkoordinasuikar jadwal pembelajaran kepada owner dan perancang - Mengatur hubungan artara konsulTan ve / perancang / owner - Memimpin tim pembelajaran melalul rencana kerja - Mengatur hasil presentasi - Menyiapkan laporan VE - Membantu janji / pertemuan owner dan perancang berkenaan dengan rekomendasi VE. Contoh Tim VE STUDY STUDI A STUDI B 20-30 % 60-70 % PENYELESAIAN / (PENYELESAIAN PENYEMPURNAAN RANCANGAN) (PEMIKIRAN RANCANGAN ) TEAM Ahli / spesialis dalam bidang Tim koordinator TEAM 1 value Teknik mesin Teknik kebersihan Teknik sanitasi Arsitek landscape Konstruksi / pengamat ( Teknik sanitasi orang yang bisa menaksir ) Teknik struktur biaya dari owner Wakil dari owner TEAM 2 Tim koordinasi Tim koordinasi / ahli / Teknik sanitasi Pengamat ( orang spesialis dalam bidang yang bias value menaksir ) biaya Teknik struktur Teknik elektro Teknik elektro Teknik sipil Teknik sipil Teknik kimia arsitek Contoh lain dari susunan tim VE terdiri dari : 1. Tim koordinator VE 2. Teknik struktur / yang menhubungkan 3. Teknik pondasi 4. Teknik sipil / transportasi 5. Teknik konstruksi Presentasi VE Data yang harus diinformasikan dalam proses presentasi, adalah mencakup halhal dibawah ini, yaitu : 1. Ruang lingkup dari usaha para perancang 2. Keikutsertaan dalam perusahaan 3. Alur proyek 4. Effluent criteria 5. Influence characteristics 6. Kondisi-kondisi yang ada didalam site 7. Kebutuhan pengatur 8. Dasar dari desain 9. Dasar pemikiran dan langkah-langkah di dalam pengembangan desain 10. Konsep dasar arsitektur, struktural, mekanis, elektrik, kendali, dan lain-lain 11. Metodologi operasi 12. Informasi bersangkutan dari keikutsertaan publik 13. Batasan yang ditetapkan oleh pemilik proyek 14. Kode yang tepat / cocok 15. Penjelasan informasi yang disajikan oleh perancang 16. Ringkasan dari perkiraan harga. Prosedur Tahap Pemeriksaan Setelah mempresentasikan laporan secara lisan kepada perancang dan pemilik, VE konsultan kemudian membereskan hasil dari rekayasa nilai tempat kerja kedalam suatu laporan. VE laporan konsultan akan meliputi suatu ringkasan hasil menyangkut ruang lingkup tempat kerja VE. Laporan akhir disiapkan oleh perancang yang setuju dengan pemilik / owner. Masing-masing rekomendasi dievaluasi dan akhirnya diterima atau ditolak. Suatu gagasan akan ditolak karena suatu porsi kecil yang tidak bisa diterima.