BAHASA INDONESIA ADRIANSYAH PUTRA (1702121830) DIAN RIZKY PUTRI S (1702110215) SEPTI MARIANA (1702114598) STEPHANIE (1702122058) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS RIAU KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Tufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Pancasila dengan judul “Penegakan Hukum di Indonesia” . Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dana pengalaman bagi para pembaca. Dalam makalah ini mengulas tentang Pelaksanaan Hukum di Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing penulis. Penulis juga mengucapkan terimaakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam makalah ini, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah dimasa yang akan datang dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis sendiri. Pekanbaru, 02 Desember 2017 Penulis i DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR..................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1 A. Latar Belakang.....................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................1 C. Tujuan Penulisan.................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2 A. Pengertian Pelaksanaan Hukum..........................................................2 B. Pelaksanaan Hukum di Indonesia.......................................................2 C. Dampak dari Pelaksanaan Hukum di Indonesia.................................4 D. Pemecahan Problematika Pelaksanaan Hukum di Indonesia...............5 BAB III PENUTUP.....................................................................................6 A. Kesimpulan.........................................................................................6 B. Saran...................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................7 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ilmu pendidikan pancasila, hukum merupakan salah satu bentuk norma. Norma hukum sendiri memiliki kekuatan yang kuat dikarenakan adanya lembaga pelaksana hukum yang sah dan dibentuk oleh pemerintah yaitu aparat penegak hukum. Hukum di Indonesia berasal atau bersumber dari sesuatu yang mengacu pada Undang-Undang Dasar. Selain itu, sanksi yang diberikan dalam peelanggaran norma hukum juga tegas serta bersifat mengikat pelakunya. Berbicara mengenai hukum tentunya tidak terlepas dari aparat penegak hukum itu sendiri. Karena sejatinya proses pelaksanaan hukum akan dijalankan oleh aparat penegak hukum. Dalam makalah ini, kita akan membahas mengenai bagaimana pelaksanaan hukum di Indonesia. Hukum sendiri berlaku apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum yanag sudah ada. Hukum bersifat mengikat setiap anggota masyarakat. Ketika berumur 17/18 tahun, maka seseorang sudah dianggap sudah sadar hukum sehingga hukum sudah mengikat individu tersebut. Dengan demikian, maka pelaksanaan hukum dapat dojalankan dengan baik pada setiap anggota masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian pelaksanaan hukum? 2. Bagaimana pelaksanaan hukum di Indonesia? 3. Apa saja dampak dari pelaksanaa hukum di Indonesia? 4. Bagaimana cara memecahkan problematika pelaksanaa hukum di Indonesia? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian pelaksanaan hukum. 2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum di Indonesia. 3. Mengetahui dampak pelaksanaan hukum di Indonesia. 4. Mengetahui cara pemecahan problematika pelaksanaan hukum di Indonesia. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pelaksanaan Hukum Hukum memiliki beberapa devinisi, antara lain: 1. Peraturan atau adat yang secara resmi mengikat, yang dikukuhkan oleh pemerintah. 2. Undang-Undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. 3. Patokan (kaedah,ketentuan) mengenai peristiwa yang tertentu. 4. Keputusan (pertimbangan) yang diterapkan oleh hakim (dipengadilan) vonis (KBBI Edisi III,2005:410). Sedangkan pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan, menegakkan (KBBI Edisi III,2005:149). Jadi, pelaksanaan hukum adalah usaha-usaha yang diambil oleh pemerintah atau suatu otoritas untuk menjamin tercapainya rasa keadilan dan ketertiban dalam masyarakat dengan menggunakan beberapa perangkat atau alat kekuasaan negara baik dalam bentuk Undang-undang, sampai pada para penegak hukum antara lain polisi, hakim, jaksa, serta pengacara. B. Pelaksanaan Hukum di Indonesia Dalam pasal 27 UUD 1945 berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Rumusan tersebut mengandung makna bahwa semua warga negara Republik Indonesia memiliki persamaan hukum dan ha-hak yang sama dihadapan pemerintah. Dengan demikian dalam NKRI tidak boleh ada diskriminasi terhadap warga negaraa. 2 Akan tetapi banyaknya masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dalam pelaksanaan hukum, khususnya di Indonesia. Adapun permasalahan mengenai penegakan hukum, tentunya tidak terlepas dari kenyataan, bahwa berfungsiya hukum sangatlah tergantung pada hubungan yang serasi antara hukum itu sendiri, penegak hukum, fasilitasnya dan masyarakat yang diaturnya. Kepincangan pada salah satu unsur, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan baha seluruh sistem akan terkena pengaruh negatifnya (Soejono Soekanto dan Mustafa Abdullah,1987:20). Kondisi riil yang terjadi saat ini di Indonesia mengindikasikan adanya kegagalankegagalan aparat penegak hukum. Kegagalannya dapat dilihat dari kondisi ketidakmampuan (unability) dan ketidakmauan (unwillingness) dari aparat itu sendiri. Ketidakmampuan pelaksanaan hukum diakibatkan profesionalisme yang kurang. Sedangkan ketidakmauan palaksanaan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terkait maslah KKN yang sudah menjadi rahasia umum. Adapun contoh nyata kegagalan para aparat penegak hukum ialah: 1. Korupsi. Kasus ini seolah mendarah daging di Indonesia. Penyakit ini melanda seluruh lapisan masyarakat bahkan yang menjadi perhatian saat ini adalah para aparat penegak hukum ikut terkait didalamnya. 2. Polisi lalu lintas. Saat terkena tilang polisi lalu lintas. Ada beberapa okum polisi yang mau atau bahkan terkadang minta suap agar kasus tsb tidak diperpanjang, polisi pun mendapatkan keuntungan materi dengan cepat. 3. Ditundanya hukuman mati kasus penyelundupan narkoba “Bali Nine” hanya karena tekanan dan campur tanagan negara lain. Hal ini memperlihatkan kegagalan hukum di Indonesia walaupun dibuat berlandaskan pancasila serta UUD 1945 namun pelaksanaannya tidak ada jiwa pancasila yang melekat dalam setiap penegak hukum serta pemerintah Indonesia. 3 C. Dampak Pelaksanaan Hukum di Indonesia Adapun dampak dari pelaksanaan hukum di Indonesia tersebut ialah: 1. Ketidakpercayaan masyarakat pada hukum Mayarakat berpendapat hukum bersifat ketidakadilan, terlebih kepada masyarakat menengah kebawah. Mereka percaya bahwa uanglah yang berbicara, dan dapat meringankan hukuman seseorang, fakta-fakta yang ada diputarbalikkan dengan materi yang siap diberikan untuk penegak hukum. 2. Penyelesaian konflik dengan kekerasan Contohnya pencuri ayam yang dipukuli warga, pencuri sandal yang dihakimi warga, tawuran antar pelajar, tawuran antar suku yang memperebutkan wilayah. Ini terjadi karena masyarakat yang sudah tidak menghormati aparat hukum, karena mereka sudah tidak mempercayai para aparat penegak hukum. 3. Pemanfaatan inkonsistensi pelaksanaan hukum untuk kepentingan pribadi Contohnya ialah pengacara yang menyuap polisi atau hakim untuk meringankan terdakwa. Seharusnya bisa menjadi penengah bagi kedua belah pihak jadi lebih condong kepada banyaknya materi yang mereka dapatkan. 4. Penggunaan tekanan asing dalam proses keadilan Contohnya pengrusakan lingkungan yang diakaibatkan oleh suatu perusahaan asing yang membuka usahanya di Indonesia, mereka akan meminta bantuan dari negaranya untuk melakukan pendekatan kepada Indonesia agar mereka tidak mendapat hukuman yang berat. Karena mereka tau lemahnya pelaksanaan hukum di Indonesia. 4 D. Pemecahan problematika pelaksanaan hukum di Indonesia Berbagai hal sudah bergeser dari amanah konstitusi namun tidak menyalahkan sepenuhnya kegagalan tersebut kepada para aparat penegak hukum atau pihak-pihak yang menjalankan hukum karena bagaimanapun masyarakat adalah pemegang hukum dan tempat hukum tersebut berpijak. Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” merupakan entri untuk menjuju masyarakat kewarganegaraan. Adapaun cara yang dapat dilakukan untuk memecahkan problematika tersebut ialah: 1. Menumbuhkan sikap serta tindakan para sarjana hukum untuk lebih memperluas cakrawalanya dalam memahami atau menganalisi masalah terkait pelaksanaan hukum. 2. Memberi perngarahan terkait tindakan aparat penegak hukum mulai dari polisi, hakim, jaksa, serta pengacara dalam menangani kasus hukum dengan dilandasi nilai-nilai kejujuran, sadar keadilan, dan sesuai dengan Undang-undang. 3. Program jangka panjang. Yakni penerapan pendidikan karakter dalam setiap tingkatan pendidikan dalama rangka membangun atau menguatkan mental anak bangsa ditengah penurunan kualitas SDM. Diperlukan upuk dulu agar generasi penerus tidak salah langkah dalam mengambuil setiap keputusan. 4. Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan terobosan-terobosan dalam pelaksanaan hukum di Indonesia. Diharapkan agar setiap jaksa maupun hakim berlomba untuk memberikan terbosan yang bermanfaat bagi pelaksanaan hukum. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Indonesia adalah negara yang berlandaskan hukum. Hukum digunakan sebagai kontrol terhadap masyarakat agar tidak melakukan tindakan negatif yang melanggar hukum. Hukum juga berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan kehidupan yang aman &tenteram sesuai dengan tatanan negara hukum. Dalam pelaksanaan hukum di Indonesia biasa dilaksanakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan Mahkamah Agung. Meskipun Indonesia adalah negara hukum, dalam kenyataannya masih banyak potret kelam pelaksanaan hukum dinegara ini. Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme atau akrab kita sebut dengan KKN masih terus saja membayang-bayangi praktek pelaksanaan hukum yang bersih. Ada banyak kasus yang membuktikan bahwa praktek pelaksanaan hukum kita masih buruk. B. Saran Banyaknya ketidakadilan dalam pelaksanaan hukum di Indonesia telah mampu membuat potret kelam pelaksanaan hukum di Indonesia. Karena realita yang ada, bahkan sempat muncul anggapan bahwa orang miskin dilarang melanggar hukum karena akan mendapat sanksi yang berat dari aparat penegak hukum. Berbeda dengan orang kaya yang dapat menggunakan kekayaannya untuk membela diri, menghindar dari jeratan hukum. Yang mengkhawatirkan adalah ketika masyarakat tidak lagi percaya terhadap para penegak hukum di Indonesia. Hukum yang semula berfungsi sebagai pedoman hidup yang aman & tentram, justru tidak lagi ditaati masyarakat akibat praktek pelaksanaannya yang buruk. Untuk itu sangat penting untuk selalu mengoreksi kekurangan dalam segala praktek pelaksanaan hukum di Indonesia agar hukum dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 6 DAFTAR PUSTAKA 1. Soekanto, Soerjono dan Mustofa Abdullah. 1987. Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press. 2. Soekanto, Soejono. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 3. Anomin. 2013. Penegakan Hukum di Indonesia Sangat Memprihatinkan. Diakses pada tanggal 04 Desember 2017 pukul 21.20 (http://news.okezone.com/read/2017/04/12/339/789007/penegakan-hukum-diIndonesia-sangat-memprihatinkan). Wib 7