Uploaded by icmibintisalehuddin

arsimah pak riskan merangkum

advertisement
a. Substitusi, menggantikan produk atau bahan baku yang mengandung bahan berbahaya
dengan bahan yang tidak berbahaya, bila dimungkinkan, atau dengan menggantikan
proses dan peralatan yang menggunakan bahan yang berbahaya dengan yang tidak
berbahaya.
b. Pengendalian persediaan, mempersiapkan persediaan bahaya yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan dan waktunya, persediaan bahan-bahan berbahaya dapat ditekan pada
tingkat minimal. Persediaan dapat juga ditekan dengan mengurangi jumlah merek
yang digunakan.
c. Pemurnian bahan baku, bila satu atau lebih bahan baku dapat dimurnikan sebelum
dimasukkan ke dalam proses, maka akan menghasilkan limbah dalam jumlah yang
sedikit.
d. Penjadwalan produksi, pengetatan jadwal produksi akan lebih aktivitas menghidupkan
dan mematikan mesin untuk proses.
e. Hal ini dimungkinkan karena limbah semakin banyak yang dihasilkan saat mesin
dalam kondisi dingin. Pengaturan shift kerja yang efisien juga dapat meminimalisasi
limbah.
f. Meningkatkan efisiensi, bila seluruh aliran proses bahan berbahaya. Produksi ,
distribusi, penyimpanan dan penggunaan bahan-bahan berbahaya secara efisien akan
banyak membantu upaya tersebut.
Meminimalisasi limbah berbahaya harus diimplementasika, terutamaditujukan
pada pengurangan volume total atau kadar toksisitas dari limbah yang dihasilkan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
a. Mendaur-ulang, mendapatkan dan menggunakan kembali limbah.
b. Pengolahan
Meminimalisasi bahan dari limbah dilakukan dengan 3 R, yaitu :
a. Reduce (pengurangan) ; suatu prinsip yang berupa pengurangan penggunaan
bahan, sehingga limbah yang harus ditangani juga berkurang.
b. Reuse (penggunaan ulang) ; suatu prinsip pemanfaatan ulang bahan-bahan yang
sudah dipakai. Melalui prinsip ini diharapkan jumlah limbah yang harus ditangani
akan berkurang.
c. Recycle (pendaur ulangan) ; suatu prinsip yang berupa proses kembali bahan yang
sudah dipakai.
Download