RUMAH SAKIT UMI BAROKAH BOYOLALI JL. PROF. DR. SOEHARSO NO. 6 BOYOLALI SEJARAH RUMAH SAKIT UMI BAROKAH Rumah Sakit Umi Barokah tahun 1992 merupakan Rumah Bersalin Umi Barokah (RBUB) Tanggal 12 Juni 1994 menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Umi Barokah VISI MISI RS UMI BAROKAH VISI • Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. MISI 1 • Meningkatkan profesionalisme petugas untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang terjangkau dan paripurna. MISI 2 • Memberikan pelayanan secara profesional dengan mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien. MISI 3 • Menyediakan sarana prasarana serta teknologi terkini dalam memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna MOTTO RS UMI BAROKAH HARMONIS AMAN NURANI ADIL MUTU ATURAN BUDAYA RUMAH SAKIT UMI BAROKAH SENYUM NO SMOKING SALAM 5S NO S SANTUN SAPA SOPAN KESELAMATAN PASIEN • Suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. System ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu KESELAMATAN tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. PASIEN TUJUAN • Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit, Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat, Menurunkan terjadinya KTD (kejadian yang tidak diinginkan) di Rumah Sakit, Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “hospital patient safety standards” yang dikeluarkan oleh joint commission on accreditation of health organizations, illonois, USA, tahun 2002), yaitu : 1. Hak Pasien 2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 3. Mendidik pasien dan keluarga 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien PPI (PENCEGAHAN INFEKSI) Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes ) • Mengurangi terjadinya infeksi • Memberikan perlindungan terhadap klien, nakes Tindakan Pencegahan Penyakit 1. 2. 3. 6. 7. Cuci tangan Memakai sarung tangan Memakai perlengkapan pelindung 4. Menggunakan tehnik aseptik 5. Memproses alat bekas pakai Menangani peralatan tajam dengan aman Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara benar Mengapa kita perlu mencuci tangan : Penanganan pasien dengan kontak tangan Kontaminasi flora normal pasien - kontak - perubahan flora normal Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan : Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean ) - patogen KAPAN KITA HARUS MENCUCI TANGAN : Sebelum dan sesudah melakukan tindakan Setelah kontak dengan cairan tubuh Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian ) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi Setelah menggunakan kamar mandi Sebelum melayani makan dan minum Pada saat akan tugas dan akhir tugas