Uploaded by Jafar Sodiq

TUGAS PENELITIAN FISIKA

advertisement
TUGAS PENELITIAN FISIKA
TEGANGAN PERMUKAAN
&
MENGANALISA SUHU SUATU ZAT CAIR
REVANDA TRI A.
13037
SMK FARMASI TUNAS BANGSA
JL. SALEMBA TENGAH II NO 1, JAKARTA PUSAT
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Tegangan
Permukaan & Menganalisa Suhu Suatu Zat Cair” ini.
Adapun makalah mengenai apa itu tegangan permukaan dan cara
untuk menganalisa suhu zat cair ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan kami ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
Revanda
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
............................................................................................
Daftar Gambar
BAB I
.................................................................................
...................................................................................
Kajian Teori
A. Tegangan Permukaan
............................................................
B. Suhu ............................................................................................
C. Macam-macam Teori
BAB II
..............................................................
Pembahasan
A. Tujuan Penelitian
.....................................................................
B. Alat & Bahan .............................................................................
1. Tegangan Permukaan ....................................................
2. Menganalisa Suhu Zat Cair ...........................................
C. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
................................................................
.....................................................................
2. Pelaksanaan ..................................................................
3. Hasil Pengamatan
4. Kesimpulan
BAB III
........................................................
..................................................................
Penutup
A. Saran ........................................................................................
B. Kesimpulan
Daftar Pustaka
.............................................................................
...................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .......................................................................................... 1
Gambar 1.2 .......................................................................................... 9
Gambar 1.3 .......................................................................................... 10
Gambar 1.4 .......................................................................................... 10
Gambar 2.1 .......................................................................................... 12
Gambar 2.2 .......................................................................................... 12
Gambar 2.3 .......................................................................................... 12
Gambar 2.4 .......................................................................................... 12
Gambar 2.5 .......................................................................................... 12
BAB I
KAJIAN TEORI
A. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan
kebawah yang menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi den benda dalam keadaan tegang.
Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak
seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa
segera diketahui pada kenaikan cairan biasa
dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil
cairan.
tegangan
permukaan
merupakan
fenomena menarik yang terjadi pada zat cair
(fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis).
Besarnya
tegangan
permukaan
diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis
cairan,
suhu,
dan,
tekanan,
massa
jenis,
konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika cairan
Gambar 1.1 Tegangan
permukaan menyebabkan
binatang ini tidak dapat
tenggelam dalam air
memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga
besar. salah satu factor yang mempengaruhi besarnya tegangan
permukaan adalah massa jenis/ densitas (D), semakin besar densitas
berarti semakin rapat muatan – muatan atau partikel-partikel dari cairan
tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena
partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang
kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan mempunyai
tegangan permukaan yang kecil pula.
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai
pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan
adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang
ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam
larutan.
Sebaliknya
solut
yang
penambahannya
kedalam
larutan
menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang
lebih kecil daripada didalam larutan.
Ada beberapa metoda penentuan tegangan muka, dalam praktikum
ini digunakan metoda pipa kapiler, yaitu mengukur tegangan permukaan
zat cair dan sudut kelengkungannya dengan memakai pipa berdiameter.
Salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam permukaan zat cair maka zat
cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah diperolah, tegangan
permukaan air adalah 2,69 dyne/cm, tegangan permukaan Natrium lauril
sulfat 0.01 % adalah 3,21 dyne/cm, Natrium lauril sulfat 0.05 % adalah
3,21 dyne/cm, Natrium lauril sulfat 0,1 % adalah 3,7 dyne/cm dan
tegangan permukaan paraffin cair adalah 5,48 dyne/cm. Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan, tegangan permukaanzat cair yang
diamati memiliki hasil yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena molekul
memiliki daya tarik menarik antara molekul sejenis yang disebut
dengan daya kohesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada
permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak
adanya keseimbangan daya kohesi. Semakin tinggi perbedaan tegangan
yang terjadi pada bidang mengakibatkan kedua zat cair itu susah
bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan
penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa percobaan yang telah
dilakukan ternyata mengalami sedikit penyimpangan dengan data pada
literatur. Hal ini mungkin disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah
kurang telitian praktikan dalam membaca skala pada pipa kapiler dan
kurang tepatnya konsentrasi larutan yang dibuat.
Tegangan Permukaan pada Air
Salah satu fluida yang kita jumpai setiap air adalahh air (H2O). Air
memiliki tegangan permukaan sebesar 72 dyne/cm2 ketika suhunya 25o.
Artinya sobat akan memerlukan 72 dyne untuk memcahkan tegangan
permukaan air sepanjang 1 cm. Tegangan permukaan air berbanding
terbalik
dengan
suhunya.
Jika
suhu
air
naik
maka
tegangan
permukaannya semakin kecil. Pendapat bahwa mencuci pakaian dengan
air panas akan lebih bersih adalah benar. Suhu yang tinggi akan
menurunkan tegangan permukaan sehingga air lebih bisa membasahi
pori-pori kain dengan lebih baik. Detergen sekarang banyak terkandung
zat surfactan. Zat ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan zat cair
sehingga akan hasil cucian bisa lebih bersih.
Contoh Peristiwa Tegangan Permukaan Zat Cair
Banyak peristiwa yang melibatkan “tegangan permukaan zat cair”
yang kita jumpai setiap hari, diantaranya
1. Beberapa jenis serangga kecil bisa berjalan di atas air. Laba-laba air
dapat begitu mudah bergerak cepat di atas air bukan hanya semata
karena tubuhnya yang ringan dan morfologi tubuh yang mendukung,
tetapi juga dikarenakan adanya tegangan permukaan zat cair.
2. Jarum kecil bisa terapung di atas air. Jika dilihat dari massa jenisnya
jarum akan lebih besar dari massa jenis air. AKan tetapi jika sobat
mencoba meletakkan jarum pelan-pelan di atas air tenang jarum
tersebut bisa terapung sementara. Tegangan permukaan zat cair
menahan gaya berat dari jarum. Air perlu dijaga agar tidak goyang.
Jika air goyang jarum dengan cepat akan
memecah tegangan
permukaan dan tenggelam ke dasar.
3. Sabun Mandi dan Detergen. Produk sabun mandi dan detergen selain
untuk membunuh kuman di badan juga berguna menurunkan
tegangan permukaan air akan air dapat membasahi tubuh lebih
sempurna dan hasilnya akan lebih bersih.
Rumus Tegangan Permukaan Zat Cair
Tegangan permukaan (gama) merupakan didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya tegangan dengan panjang permukan tempat
gaya tersebut bekerja. Rumus fisikanya
γ = F/d
γ = tegangan permukaan (N/m atay Dyne/cm)
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana nilai d adalah = 2
B. Suhu
Suhu menunjukkan
derajat panas benda.
Mudahnya,
semakin
tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.
Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat
macam
termometer
Reumur, Fahrenheit
yang
dan Kelvin.
paling
dikenal
Perbandingan
adalah Celsius,
antara
satu
jenis
termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9 dan
K = C + 273.(derajat)
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat,
bukan dari -273 derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu
Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka
dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya
menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu,
karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya
ke suhu yang lain.
Contoh: K=R 4/5X[300-273] daripada: C=R 4/5X27 Sebagai contoh:
dan
Skala suhu
a. Skala Celcius (°C )
Skala celcius dikembangkan oleh ahli astronomi Swedia Anders Celcius
(1701-1744) pada tahun 1742, mengusulkan suatu skala sebagai patokan
untuk mengukur suhu. Skala celcius memiliki seratus derajat panas yang
terbagi rata antara suhu air membeku dan suhu air mendidih.
b. Termometer Reaumur (°R )
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit (°F )
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212.
Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin ( K )
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total
partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan
angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap
bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi menjadi 100 skala.
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu
zat. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Pada termometer, zat
yang paling banyak digunakan adalah alkohol dan raksa. Yang menjadi
pelopor pembuatan termometer adalah Galileo Galilei (1564-1642).
Prinsip kerja termometer buatan Galileo didasaran pada perubahan
volume
gas
di
menggunakan
dalam
sifat
labu.
Prinsip
pemuaian
zat
kerja
termometer
biasanya
cair.
Jadi, pemuaian adalah
bertambahnya volume suatu zat akibat bertambahnya suhu zat.
kenaikan suhu untuk menaikan suhu suatu zat di perlukan kalor ( Q ),
besarnya tergantung jenis zatnya, banyaknya zat yang dipanaskan dan
kenaikan suhu yang diinginkan
kalor jenis ( c )adalah kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk menaikan 1°C
Celsius
Reamur
Fahrenheit
Kelvin
Titik didih
100
80
212
373
Titik beku
0
0
32
273
100
80
180
100
5
4
9
5 (tdk sama dgn celcius)
Selisih kedua titik
Perbandingan
Rumus dari Celcius ke Kelvin = Celcius + 273°= ?
Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain
adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.
Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air membeku dan 100 °C
adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling
sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin
sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau
273.15 untuk lebih tepatnya).
Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat.
Suhu air membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F.
Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam
penulisannya. Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K.
C. Macam-macam Termometer
Termometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu atau
temperatur maupun perubahan suhu. Tahukah Anda? Istilah termometer
berasal dari bahasa Latin, yakni thermo yang berarti panas danmeter yang
artinya untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam,
yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Dalam
kehidupan sehari-hari alat yang satu ini memang tidak teralu banyak
orang yang menggunakannya.
Ada 3 jenis termometer, yaitu termometer laboratorium, termometer klinis
dan termometer ruang.
1. Termometer laboratorium
Termometer laboratorium biasanya menggunakan zat cair raksa
atau alkohol. Jika cairan tersebut bertambah panas, cairan tersebut akan
memuai sepanjang pipa berskala °C(Celcius). Termometer ini biasanya
ditemukan di laboratorium sekolah. Agar sensitif, ukuran pipa tersebut
harus dibuat sekecil mungkin (pipa kapiler). Agar termometer cepat
bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding wadah cairan harus dibuat
tipis sehingga panas masuk ke cairan secara menyentuh ujung
termometer
2. Termometer klinis
Termometer
klinis biasanya
diperlukan
sebagai
keperluan
pengobatan. Perawat atau dokter dapat menunjukkan suhu badan pasien
dalam waktu yang agak lama. Tujuan dari termometer klinis adalah agar
tidak terjadi kesalahan dalam . Termometer klinis memiliki sebuah lekukan
sempit di atas wadahnya. Ketika digunakan untuk mengukur suhu tubuh
pasien, raksa dalam wadah akan memuai melewati lekukan sempit dan
menunjukkan posisi suhu pasien yang diukur. Ketika termometer
dikeluarkan dari mulut / ketiak pasien, raksa tidak dapat kembali lagi ke
wadah karena celahnya terlalu sempit. Dengan demikian, kolom raksa
tetap menunjukkan suhu pasien sampai dokter selesai membaca
suhunya. Raksa dapat dikembalikan ke tempat semula dengan cara
menggoyang-goyangkan termometer selama beberapa kali.
3. Termometer ruang
Fungsi dari termometer
ruang adalah untuk menguur suhu
ruangan. Oleh karena itu, termometer ini sering kita lihat dipasang pada
dinding ruangan. Karena suhu ruangan hampir tidak mungkin melebihi
50°C dan tidak mungkin kurang dari -50°C, skala termometer ruang
terbatas hanya dari skala -50°C sampai dengan suhu 50°C.
4. Termometer Six-Bellaini
Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Beliani pada akhir
abad ke-18. Termometer macam ini sering digunakan oleh pengamat
cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka
waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas
sebuah tabung silinder A tabung B dan pipa U. Tabung A berisi alkohol
dan dihubungkan dengan tabung B yang juga berisi alkohol melalui pipa U
yang berisi raksa. Termometer Six-Bellaini memiliki 2 skala yakni skala
minimum di pipa kiri dan skala maksimum pada pipa kanan. Sehingga
suhu bisa dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa di masing-masing
pipa.
5. Termometer Termokopel
Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibuat dari bahan logam
yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter.
Prinsip kerjanya adalah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan
arus listrik yang berbeda pula. Jangkauan suhu termometer ini mulai dari 100°C sampai dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar,
termometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan cepat dan
dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer.
6. Termometer optik (pyrometer)
Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya didasarkan
pada perubahan warna logam yang terjadi akibat perubahan sebuah suhu.
Termometer optik biasa disebut juga pyrometer yang biasanya digunakan
mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000°C) seperti pada
peleburan logam.
7. Termometer bimetal
Termometer bimetal mengandung sebuah keping bimetal tipis
berbentuk spiral. Prinsipnya, makin tinggi suhu, keping bimetal makin
melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih tinggi.
Beberapa
tipe
termometer
adalah
sebagai berikut :
 Termometer alkohol
 Termometer basal
 Termometer merkuri
Gambar 1.2 Sebuah
termometer
 Termometer oral
 Termometer Galileo
 Termometer infra merah
 Termometer cairan kristal
 Termistor
 bi-metal mechanical thermometer
Gambar 1.3 Digital
 electrical resistance thermometer
Thermodetector GM700
 reversing thermometer
(Infrared thermometer) is kind
 silicon bandgap temperature sensor
of Pyrometer (Bolometer).
 six's thermometer, juga dikenal sebagai maximum minimum
thermometer
 thermocouple
 coulomb blockade thermometer
Gambar 1.4 Digital
thermometer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penelitian
1. Dapat memahami pengertian dasar tegangan permukaan.
2. Dapat memperagakan metode penentuan tegangan permukaan
3. Dapat menganalisis suhu suatu zat cair dan faktor
mempercepat kenaikan suhu
B. Alat & Bahan
1. Tegangan permukaan
 Botol aqua 1,5 liter
 Tutup botol dilubangi hingga 5 diameter berbeda
 Air
2. Menganalisa suhu zat cair
 termometer
 stopwatch
 air yang sudah dipanaskan
 air yang belum dipanaskan
 1 atau 2 panci yang sama
yang
C. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
a. Tegangan Permukaan
Gambar 2.1
Tutup botol
dengan lubang diameter
yang berbeda-beda
Gambar 2.2 Botol berisi
air dengan tutup botol
berlubang
b. Menganalisa suhu zat cair
Gambar 2.3 Air yang belum
pernah dipanaskan
Gambar 2.4 Air yang
pernah dipanaskan
Gambar 2.5
Persiapan sebelum
pemanasan
2. Pelaksanaan
a. Tegangan permukaan
1) Masukkan air kedalam botol
2) Tutup botol dengan dengan tutup yang sudah
dilubangi sebelumnya
3) Putar botol 180º, amati apakah ada air yang
menetes.
b. Menganalisis suhu zat cair
1) Ukur suhu air yang belum dipanaskan
2) Panaskan air hingga mendidih, hitung waktunya
dengan stopwatch
3) Ukur dan catat suhu dan waktu saat air telah
mendidih
4) Ukur suhu air yang sudah dipanaskan sebelumnya
5)
Panaskan air hingga mendidih, hitung waktunya
dengan stopwatch
6) Ukur dan catat suhu dan waktu saat air telah
mendidih
5. Hasil Penelitian
a. Tegangan Permukaan
Diameter Tutup Botol
Air yang jatuh (tetes)
Waktu (s)
3 mm
0
10
4,5 mm
0
10
5 mm
0
10
7 mm
3
10
9 mm
5
10
b. Menganalisis suhu zat cair
Keadaan air
Waktu
Suhu awal
Belum
dipanaskan
Telah
dipanaskan
pemanasan
Suhu akhir
30 ºC
5 menit 58 detik
95 ºC
31 ºC
5 menit 26 detik
95 ºC
D. Kesimpulan
a. Tegangan Permukaan
Semakin kecil lubang dari tutup botol, maka tegangan
permukaan pada air akan semakin besar. Sehingga
tegangan permukaan yang besar ini menyebabkan air
tidak jatuh / mengalir kebawah.
b. Menganalisis suhu zat cair
Waktu yang diperlukan air yang telah dipanaskan
sebelumnya untuk mendidih kembali lebih cepat dari air
yang belum pernah dipanaskan sebelumnya
BAB III
PENUTUP
1. Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa kegiatan yang cukup berbahaya,
jadi diharapkan dalam melakukan penelitian ini dimohon untuk
berhati-hati agar sesuatu yang tidak menyenangkan tidak terjadi.
2. Kesimpulan
1. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang
menyebabkan permukaan cairan berkontraksi den benda dalam
keadaan tegang.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan suhu pada zat cair
adalah suhu awal zat cair tersebut, suhu ruangan dan jumlah
kalor yang diberikan pada zat cair tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Suhu
http://liveterbaru.blogspot.com/2013/11/fungsi-macam-macamtermometer.html
http://rumushitung.com/2013/09/22/tegangan-permukaan-zat-cair/
Download