Uploaded by User48912

pembahasan siklus krebs

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal
dari orang yang menemukan secara rinci tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans
Krebs ( tahun 1930-an) Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus asam sitrat
(siklus kreb, siklus asam dikarboksilat) merupakan rangkaian reaksi didalam
mitokondria yang menyebabkan metabolisme residu asetil, dengan membebaskan
sejumlah ekuivalen hydrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan sebagian besar energi yang tersedia di bahan bakar jaringan, dalam
bentuk ATP. Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3−CO~S−KoA,
asetat aktif) suatu ester koenzim A. Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat.
Tahap awal siklus Krebs adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis
meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Siklus Krebs terjadi di dalam
mitokondria. Selama reaksi tersebut dilepaskan 3 molekul karbondioksida, 4 NADH,
1 FADH2 ( Flavin Adenine Dinucleotide H2), dan 1 ATP. Reaksi ini terjadi 2 kali
karena pada pada glikolisis, lukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat.
Jadi siklus Krebs merupakan reaksi tahap kedua dalam respirasi aerob yang
menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2 Dan 2 ATP.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus krebs ?
2. Apakah fungsi terjadinya siklus krebs ?
3. Bagaimana mekanisme siklus kreb ?
4. Apakah hasil dari proses siklus krebs ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian siklus krebs.
2. Untuk mengetahui fungsi terjadinya siklus krebs.
3. Untuk mengetahui mekanisme siklus krebs.
4. Untuk mengetahui hasil dari proses siklus krebs.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SIKLUS KREBS
Siklus krebs adalah reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel
di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan
ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan
ATP sebagai pemenuh kebutuhan energi jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs
karena yang menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981)
pada tahun 1937, seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan metabolisme
karbohidrat. Nama lain dari siklus krebs yaitu siklus asam sitrat karena senyawa
pertama yang terbentuk adalah asam sitrat juga siklus asam trikarboksilat (-COOH)
karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam
trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-COOH).
Siklus krebs merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai senyawa hasil
metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, hasil katabolisme lemak dan hasil
katabolisme protein. Asetil koenzim-A sebagai katabolisme lemak dan karbohidrat.
Oksaloasetat, fumarat dan alfa ketoglutarat hasil katabolisme asam amino dan protein.
2.2 FUNGSI SIKLUS KREBS
Siklus krebs sebagai siklus penting dalam metabolisme sel, memiliki fungsi
tersendiri. Berikut fungsi dari siklus krebs:
1. Sebagai jalur akhir oksidasi KH, Lipid dan Protein. KH, lipid dan protein
semua akan dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
2. Untuk mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal
3. Menghasilkan sebagian besar CO2
4. Metabolisme lein yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa fosfat atau
P3 (pentosa phospat pathway) atau harper heksosa monofosfat.
5. Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong Rantai Respirasi
6. Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis
lemak
7. Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub unit yang diperlukan
dalam sintesis berbagai molekul
2
8. Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk
lain-lain sistem enzim
2.3 MEKANISME SIKLUS KREBS
Siklus krebs yang merupakan tahapan kedua dari proses respirasi seluler
setelah proses glikolisis. Hasil dari glikolisis dibutuhkan dalam siklus krebs. Karena
glikolisis terjadi di dalam sitoplasma dan siklus krebs dalam mitokondria, maka hasil
glikolisis harus terlebih dahulu masuk ke dalam mitokondria melalui proses
dekarboksilasi oksidatif. Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah molekul asetil koA, NADH, dan CO2. Satu molekul glukosa akan diubah menjadi dua molekul asam
piruvat dalam glikolisis, artinya proses dekarboksilasi oksidatif untuk untuk satu
molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul asetil ko-A, 2 NADH, dan 2 CO2.
Hasil inilah yang akan digunakan dalam siklus krebs
SIKLUS KREBS
a) Tahapan Siklus Krebs
Siklus krebs memiliki tahapan yang kontinu. Jika telah mencapai tahap akhir,
maka terus berulang dari tahap awal kembali.
1. Tahap I Pembentukan Sitrat
3
Pada tahap pertama ini, asetil ko-A akan berikatan dengan oksaloasetat
membentuk sitrat. Reaksi pada tahap pertama ini dibantu dengan enzim sitrat
sintase.
PEMBENTUKAN SITRAT
2. Tahap II Isomerase Sitrat
Selanjutnya, sitrat yang telah terbentuk pada tahap pertama disusun kembali
untuk membentuk isomer isositrat oleh enzim acontinase. Pada reaksi ini
molekul air dihapus dari asam sitrat dan kemudian dimasukkan kembali ke
lokasi lain. Transformasi terjadi dari perpindahan gugus OH dari posisi 3 ke 4
pada reaksinya dan menghasilkan isositrat.
4
ISOMERASI SITRAT
3. Tahap III Isositrat Dehidrogenase
Isositrat
diubah
menjadi
α-ketoglutarat
oleh
enzim
isositrat
dehidrogenese. Reaksi ini melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH. Enzim
isositrat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi dari gugus -OH pada posisi 4
dari isositrat untuk menghasilkan perantara yang kemudian memiliki molekul
karbon dioksida dihapus dari untuk menghasilkan α-ketoglutarat. Oksidasi
isositrat menjadi α-ketoglutarat kemudian membentuk senyawa antara
oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat dehidrogenase dengan
NAD sebagai koenzim.
5
ISOSITRAT DEHIDROGENASE
4. Tahap IV α-Ketoglutat Dehidrogenase Kompleks
α-ketoglutarat teroksidasi, karbon dioksida akan dihapus, dan koenzim
A ditambahkan untuk membentuk senyawa 4-karbon suksinil-KoA. Selama
oksidasi ini, NAD+ direduksi menjadi NADH2. Enzim yang mengkatalisis
reaksi ini adalah α-ketoglutarat dehidrogenase. Oksidasi αketoglutarat
menjadi suksinat melalui pembentukan suksinil ko-A, merupakan reaksi yang
irreversibel dan dikatalisis oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase. Suksisnil
ko-A adalah senyawa tioester yang berenergi tinggi. Selanjutnya suksinil koA melepaskan ko–A dengan dirangkaikan dengan reaksi pembentuk energi
GTP dari GDP. GTP yang terbentuk dipakai untuk sintesis ATP dari ADP
dengan enzim nukleosida difosfat kinase. Pembentukan GTP dikaitkan dengan
reaksi deasilasi suksinil ko-A ini disebut “fosforilasi tingkat substrat”.
6
α-Ketoglutat Dehidrogenase Kompleks
5. Tahap V Suksinat Thikonase
Ko-A dihapus dari suksinil-KoA untuk menghasilkan suksinat. Suksinat
dioksidasi menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase dengan FAD
sebagai koenzim. FAD berperan sebagai gugus penerima hydrogen. Energi
yang dilepaskan digunakan untuk membuat guanosin trifosfat (GTP) dari
guanosin difosfat (GDP) oleh fosforilasi tingkat substrat. GTP kemudian
dapat digunakan untuk membuat ATP. Enzim suksinil-KoA sintase
mengkatalisis reaksi ini dari siklus asam sitrat.
6. Tahap VI Suksinat Dehidrogenase
Suksinat dioksidasi menjadi fumarat. Selama oksidasi ini, FAD direduksi
menjadi FADH2. Enzim suksinat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan
dua hidrogen dari suksinat. Reaksi reversibel penambahan satu molekul H2O
ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan malat yg dikatalisis oleh fumarase.
7
SUKSINAT DEHIDROGENASE
7. Tahap VII Hidrasi
Hidrasi menambahkan atom hydrogen pada ikatan ganda karbon yang ada
pada fumarat menjadi L-malat dikatalisis oleh enzim fumarase (fumarat
hidratase).
Fumarase
berlanjut
ke
proses
penataan
ulang
dengan
menambahkan hidrogen dan oksigen kembali ke substrat yang telah dihapus
sebelumnya.
8
TAHAP HIDRASI SIKLUS KREBS
8. Tahap VIII Regenerasi Oksaloasetat
Senyawa awal dari siklus asam sitrat oleh dehidrogenase malat. Selama
oksidasi ini, NAD+ direduksi menjadi NADH2. L-malat dioksidasi menjadi
oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase yg berikatan dengan NAD
(reaksi endergonik) atau laju reaksi berjalan ke kanan,karena reaksi berikut
kondensasi oksaloasetat denga asetil ko-A yaitu reaksi eksergonik yang
irreversible.
9
REGENERASI OKSALOASETAT
2.4 HASIL SIKLUS KREBS
Hasil akhir dari siklus krebs berupa 2 molekul asetil ko-A. Jika diuraikan
maka, ATP yang berjumlah 2 molekul, FADH2 yang berjumlah 2 molekul
menghasilkan 4 ATP, NADH yang berjumlah 6 molekul menghasilkan 18 ATP
dan juga CO2 dengan jumlah 2 molekul. Juga dihasilkan 8 molekul hydrogen yang
direaksikan dengan oksigen membentuk air. Hasil dari siklus krebs ini digunakan
dalam tahapan transport electron seperti FADH2 dan NADH.
10
HASIL SIKLUS KREBS
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus krebs adalah reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel
di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan
ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan
ATP sebagai pemenuh kebutuhan energi jaringan. Siklus krebs ada beberapa tahapan :
1. Tahap I Pembentukan Sitrat
2. Tahap II Isomerase Sitrat
3. Tahap III Isositrat Dehidrogenase
4. Tahap IV α-Ketoglutat Dehidrogenase Kompleks
5. Tahap V Suksinat Thikonase
6. Tahap VI Suksinat Dehidrogenase
7. Tahap VII Hidrasi
8. Tahap VIII Regenerasi Oksaloasetat
Hasil akhir dari siklus krebs berupa 2 molekul asetil ko-A. Jika diuraikan maka, ATP
yang berjumlah 2 molekul, FADH2 yang berjumlah 2 molekul menghasilkan 4 ATP,
NADH yang berjumlah 6 molekul menghasilkan 18 ATP dan juga CO2 dengan jumlah
2 molekul. Juga dihasilkan 8 molekul hydrogen yang direaksikan dengan oksigen
membentuk air.
3.2 Saran
Dengan adanya penjelasan diatas, disarankan agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang siklus krebs baik pengertian, fungsi, mekanisme maupun
hasilnya.
12
DAPTAR PUSTAKA
http://yusrandaengmuda.blogspot.co.id/2013/04/tugas-makalah-kimia-klinik-sikluskreb.html
http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Fungsi-dan-Proses-Siklus-Krebs
adalah.html
13
Download