Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog Pengertian, Landasan Pemikiran, Jenis, dan Sejarah Tes Proyeksi MODUL PERKULIAHAN 1 KODE ETIK PSIKOLOGI Inti dari tanggungjawab etis : “Do nothing to harm the client or society” (Sumintardja, Elmira) Pasal 2 Ayat 3 “Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menyadari bahwa diperlukan kehati-hatian khusus untuk melindungi hak dan kesejahteraan individu atau komunitas yang karena keterbatasan yang ada dapat mempengaruhi otonomi dalam pengambilan keputusan” Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog KETERAMPILAN PSIKODIAGNOSTIK (Sumintardja, Elmira) COGNITIVE SKILL (Analisa) CONTENT SKILL (Isi informasi) PROCESS SKILL (Administrasi) Tahap Awal Tahap Madya (Pembiasaan) (Pematangan) TESTER Tahap Akhir (Profesional) PSIKOLOG Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog SEJARAH Selama berabad-abad manusia terpesona oleh makna lukisan, gambar di awan dan pentingnya makna mimpi (Klopfer, 1973) Teknik asosiasi kata. Francis Galton untuk mengukur kecerdasan, namun gagal (1879). Carl Jung (1910) On The Defence Neuro Psychose (Freud, Sigmund. 1896) Psychodiagnostik (Rorschach, Hermann. 1921) : yang pertama melakukan standardisasi tes kepribadian menggunakan bercak tinta Samuel Jacob Beck dan Bruno Klopfer membuat standar norma tes Ro sehingga tes Ro dapat digunakan secara luas Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog PENGERTIAN PROYEKSI (Lindzey, 1961) 1. Classic projection (Freud) adalah mekanisme pertahanan (defence mechanism), kondisi patologis 2. Generalized projection adalah proses normal yang terjadi pada individu, proses menggunakan kehidupan dalam diri (inner life) ketika mengamati dan menginterpretasikan peristiwa di luar diri Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog PENGERTIAN PROYEKSI (Rappaport) “Every reaction of a subject is a reflection, or projection of his private world” Sehingga semakin proyektif pernyataan subyek, semakin jelas his private world, semakin mudah diinterpretasikan kepribadiannya. Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog LANDASAN PEMIKIRAN Tes proyeksi berdasarkan pada psikoanalisa dan psikodinamika “Projection is a process of ascribing one's own drives, feelings and sentiments to other people or to the outside world as a defensive process that permits one to be unaware of these ‘undesireble phenomena’ in oneself” (Sigmund Freud) Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog KATEGORI PROYEKSI (Lindzey, 1961) 1. Associative Technique (misalnya Free Association) 2. Constructive Technique (misalnya TAT atau Thematic Apperception Test, WZT = Wartegg Zeichen Test) 3. Completion Technique (misalnya SCT atau Sentence Completion Test) 4. Choice & Ordering Technique (misalnya Picture Arrangement) 5. Expressive Technique (Misal Drawing Test, Play Situation Test) Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog KEKUATAN TES PROYEKSI Jujur dalam pengungkapan aspek kepribadian karena : Subyek diberi kebebasan, tidak tahu apa yang diungkap dari aspek kepribadiannya Subyek umumnya tidak paham mengenai tes proyeksi sehingga tidak sadar telah banyak mengungkap aspek kepribadiannya Yang diungkap adalah primary thinking bukan secondary thinking, maka tes proyeksi tidak boleh mengandung sugesti Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog KELEMAHAN TES PROYEKSI Subyektivitas penganalisis (pengalaman, karakteristik) Respon tidak terstruktur dan dipengaruhi banyak faktor. Misal : sikap terhadap tes, pengalaman tester, administrasi tes, dll) Triatno Yudho Prabowo, M.Psi, Psikolog