0 UAS SEMESTER II EKONOMI MANAJERIAL Dosen : Prof. Dr. Purbayu Budi Santosa, MS Disusun oleh : Kalung Muktiana, S.Sos 2M7.16537 PROGRAM PASCA SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD SEMARANG 2017 1 Ekonomi Manajerial mengacu pada penerapan ilmu ekonomi dan alat-alat analisis pengambilan keputusan untuk mempelajari bagaimana sebuah perusahaan dapat membuat keputusan manajerial yang optimal dengan kendala-kendala yang dihadapinya. Karena itu kemampuan ekonomi manajerial mutlak diperlukan oleh seseorang yang ingin menjadi manajer, direktur dan pengusaha untuk dapat membuat keputusan-keputusan strategis dalam memajukan bisnisnya. Berikut ini adalah studi ekonomi manajerial dalam membuat keputusan strategis untuk memajukan sebuah bisnis yang prospektif : SANGKAR BURUNG BERKICAU LOHJINAWI I. ANALISIS SITUASI Analisis situasi dilaksanakan guna memperluas pengetahuan kami terhadap tantangan dan kesempatan yang ada dilingkungan bisnis serta kekuatan dan hambatan dari bisnis yang kami jalankan. Kami memilih analisis SWOT dalam menganalisis situasi bisnis dan dilanjutkan dengan analisa EFAS, kemudian untuk menyusun strategi dalam menjalankan bisnis ini kami menggunakan TOWS matrix. Berikut ini rinciannya: SWOT Ada beberapa model yang digunakan di dalam manajemen strategi. Salah satu model yang digunakan untuk menganalisis adalah strategi portofolio. Strategi portofolio merupakan alat untuk menganalisis posisi relatif perusahaan dalam industri, dan hubungan antara seluruh bisnis di dalam perusahaan tersebut. 2 Dalam bisnis ini, alat yang digunakan adalah matriks SWOT. Matriks SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats) merupakan matching tool yang membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu : Strength 1. Bisnis dengan konsep baru 2. Karyawan professional 3. Standart pengerjaan yang cepat 4. Program pelatihan karyawan 5. Program Customer care atau Customer Relationship Manajemen 6. Bisnis sangkar burung dengan model online dan sistem jemput pelanggan atau on call service. Pelanggan tidak perlu pusing mencari, kami yang akan mendatangi pelanggan. Weakness 1. Harga terjangkau dari produk lain dengan hasil jadi warna elegan 2. Pembuatan sangkar burung bisa di tunggu ataupun diantar. 3. Kami harus lebih memahami area lapangan Opportunity atau Kesempatan 1. Jumlah konsumen sangkar burung makin banyak dan semakin hari makin bertambah. 2. Semakin meningkatkannya kelas menengah di Indonesia, karena bisnis ini semakin memanjakan konsumen penggemar burung. 3. Meningkatkan daya beli masyarakat. Threats atau Ancaman 3 1. Mudah di tiru 2. Kepercayaan konsumen akan hal baru atau bisnis baru yang dapat menjadi ancaman. TOWS Matrik Mudah ditiru 1. Jumlah konsumen 2. Banyaknya pesaing Karyawan sedikit Threats & Weaknes 1. Walaupun Opportunities dengan Weakness jumlah karyawan yang kurang & penilaian kinerja selalu karyawam secara mengembangkan rutin, dan membuka inovasi layanan standart memadai, 1. Melakukan program dengan ciri yang pasti. customer care untuk menerima masukkan dari pelanggan. On Line Threats & Weaknes On Call 1. Memiliki standart ciri Weakness yang pasti dan selalu melakukan kinerja penilaian menjadi strategi yang kuat. Opportunities 1. Selalu & melakukan produk masyarakat yang tahu agar banyak 4 II. PERENCANAAN PEMASARAN a. Market needs Dari analisis lingkungan yang telah kami lakukan kami dapat mengidetifikasi beberapa kebutuhan dari pasar. Bisnis ini akan di jalankan di seputar semarang dan sekitarnya, dimana semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Perilaku masyarakat kota yang tidak menunggu dan tidak mau repot karena aktifitas keseharian yang padat. Oleh karena itu adanya SANGKAR BURUNG LOHJINAWI ini sangat cocok dengan perilaku masyarakat kota Semarang pada khususnya. Beberapa kelebihan produk kami yang tumbuh dari keinginan konsumen. b. Market trends Mobilitas yang tinggi masyarakat perkotaan membuat gerak mereka menjadi terbatas. Perilaku ini merupakan salah satu dari perilaku khas masyarakat urban. Tanpa harus mondar – mandir ke bank atau ATM semua transaksi pembayaran sudah selesai hanya dengan SMS, ataupun email. c. Market Growth Dewasa ini bisnis sangkar burung sudah cukup banyak, tanpa ada ruko atau tempet yang layak mereka mampu bertahan. Jadi dapat disimpulkan bisnis semacam ini mudah dijalankan. Meskipun butuh keahlian kusus, namun dapat dipelajari dengan mudah bisnis ini dapat berjalan. 5 Tidak hanya melihat dari pertumbuhan penggemar burung, pertumbuhan tingkat penjualan atau kebutuhan masyarakat akan jasa promosi juga dapat menjadi indikasi akan terus bertumbuhnya pasar bisnis ini. Disini SANGKAR BURUNG LOHJINAWI memiliki konsep lain dari apa yang telah di paparkan di atas. Maka kami optimis bisnis ini pasti berkembang dengan pesat. Rasa optimisme saja kami rasa tidak cukup, strategi-strategi menarik hati konsumen telah kami rumuskan sehingga tantangan dan ancaman telah kami cermati. d. Marketing Objective Kami memiliki target dalam program pemasaran, berikut program pemasaran kami: standart oprasional yang baik merupakan salah satu pendukung penciptaan equitas customer. Setandart oprasional yang kami buat agar dapat memberikan rasa nyaman, memanjakan, dan agar dapat dipercaya. atau bisnis ini. Pada awal lahirnya suatu brand salah satu program yang dapat meningkatkan brand awareness adalah kegiatan promosi, seperti brosur, iklan di koran lokal semarang, iklan di radio lokal semarang, iklan di tv lokal semarang, iklan di website, mengikuti event-event yang sesuaikan dengan segmen bisnis dan beberapa program-program kreatif lainnya yang dinilai tepat. 6 pemasaram adalah penjualan. Untuk mencapai target penjualan cara pertama yang kami gunakan adalah dengan merangsang daya beli konsumen terhadap prodauk kami,yaitu menggunakan komunikasi bisnis yang kreatif. Selain itu program penekanan seperti diskon beberapa program kreatif lainnya. an konsumen. Kami membekali karyawan dan admin kami agar selalu ramah pada konsumen, dan menggunakan tutur bahasa yang baik pula. Program-progaram yang kami cetuskan pun tidak sembarang rogram yang mampu mengganggu mut pelanggan. Maka dari itu jika suatu program pemasaran dirasa belum bisa dilaksanakan dengan baik maka program tersebut pelaksanaannya kami undur. e. Target Market Analisis tentang target market dari sangkar burung ini melelaui aspek geografis, demografis dan faktor perilaku. Geografis Segmen daerah konsumen kami berada di kota Semarang dan sekitarnya. Demografis Konsumen kami tidak dibatasi dengan jenis kelamin, laki-laki atau wanita semua akan kami layani. tahun, ini dengan asumsi bahwa di Indonesia surat ijin mengemudi hanya akan diberikan kepada masyarakat yang berusia 17 tahun keatas, 7 kemudian batas atas konsumen yang menjadi sasaran kami adalah 60 tahun karena konsumen pada usia diatas itu aktifitasnya sudah kurang evektif, dan sudah memasuki masa pension. profesional, dengan rentang usia seperti diatas. Marketing Mix 1. Product. Produk kami adalah sangkar burung. Seperti halnya produk sangkar burung lainnya, professional karyawan menjadi kunci utama, karyawan kami berpenampilan rapi, standar kerja yang jelas dan tepat menjadi strategi produk kami. Begitu pula dengan keramahan, dan umpan balik dari kami terhadap kinerja karyawan merupakan strategi kami. 2. Price. Harga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Strategi kami untuk menyiasati price diantaranya adanya harga khusus bagi member pelanggan kami. Pemberian potongan harga dengan ukuran tertentu. 3. Place, sebuah ruangan akan kami jadikan sebagai kantor administrasi. Dalam waktu dekat ini place belum menjadi prioritas utama kami, karena pekerjaan utama kami berada di lapangan. 4. Promotion, strategi promosi untuk jangka waktu dekat kami menggunakan media – media promosi yang sedikit mengeluarkan biaya. Pada tahun pertama media yang di gunakan menggunakan brosur, spanduk, banner, poster, fun page, twitter dan website. Kemudian pada tahun berikutnya setelah diadakan evaluasi kami akan masuk pada media radio, mengikuti 8 event-event. Sehingga dapat dicapai tujuan pemasaran yang efektif dan efisien. III. PERENCANAAN PRODUKSI Ada 3 hal dalam kegiatan produksi dan operasi pada 3 hal yaitu: 1. Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa. 2. Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa. 3. Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi. Keputusan yang di ambil oleh sebuah organisasi mengenai produk yang di tawarkan mempunyai dampak penting terhadap kinerja perusahaan. Sebagian keputusan bisnis mempunyai dampak yang cukup luas, misalnya pilihan mengenai produk baru dan pengembanganpengembangan produk. Keputusan-keputusan seperti ini menyentuh setiap bidang fungsional dan mempengaruhi segala lapisan organisasi. Adapun proses pemesanan sampai barang jadi adalah sebagai berikut: a. Pelanggan melakukan pemesanan melalui telepon. Admin kami akan menyampaikan ke pada karyawan desain kami, karyawan desain kami mengirim pada operator pembuat sangkar lalu proses pemotongan kayu, pengamplasan sampai dengan pengecatan. Setelah itu dilakukan finishing dan pengeringan. Setelah kering Sangkar Burung sudah siap digunakan. b. Karyawan lapangan kami akan mengantar hasil Sangkar Burung yang sudah jadi ke konsumen. 9 Production Financial Plan Berikut ini rencana keuangan produksi usaha kami ; Keterangan Sangkar Bahan Mentah Biasa @Rp.25.000 Harga Rp. 60.000 Sangkar Bahan Mentah Spesial @Rp.35.000 Cat Kayu @Rp.15.000 Rp. 15.000 Ampelas Halus @Rp.5.000 Rp. 5.000 Kuas @Rp.3000 Rp. 3.000 Tempat minum dan makan burung @Rp.5.000 Rp. 5.000 Gantungan sangkar [email protected] Rp. 15.000 Gantungan sangkar [email protected] Kerudung Sangkar Biasa @Rp.7.500 Rp. 22.500 Kerudung Sangkar Spesial @Rp.15.000 Total Rp. 125.000 Untuk Produksi Kami sediakan dana Rp.50.000.000 untuk pengadaan barangbarang tersebut. 10 IV. PERENCANAAN ORGANISASI Adapun perencanaan organisasi pada wirausaha SANGKAR BURUNG LOHJINAWI adalah sebagai berikut : Owner Administrasi Karyawan 1. Owner bertugas mengelola semua sistem kerja secara keseluruhan, owner akan bertanggung jawab pada kelangsungan usaha. 2. Adiministrasi bertugas mencatat dan mengurusi keuangan yang dibutuhkan usaha. Administrasi bertanggung jawab penuh pada keuangan usaha baik yang berhubungan operasional maupun yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan lainnya 3. Karyawan bertugas menjalankan pekerjaan. Dan karyawan dibagi menjadidua yaitu: karyawan produksi dan karyawan lapangan. Karyawan bertanggung jawab secara langsung kepada pemilik perusahaan. 11 V. PENILAIAN RESIKO Istilah resiko dalam manajemen mempunyai berbagai makna. Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu atau probabilitas sesuatu hasil / outcome yang ebrbeda dengan yang diharapkan. Resiko dapat juga dikatakan ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian. Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang / perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai risiko. Bagi sebagian wirausahawan yang memiliki keberanian dan kematangan berpikir risikorisiko tersebut mungkin sudah diantisipasi dan dapat dilalui dengan baik. Namun bagi sebagian wirausahawan yang lain, risiko yang harus dihadapi dalam pengembangan usahanya bisa jadi dirasakan terlalu berat dan penuh ketidakpastian sehingga mereka lebih memilih untuk mempertahankan status quo. Dampak utama dari pengabaian resiko tersebut adalah perusahaan yang lamban berkembang dan sumberdaya yang ada menjadi tidak efisien. Revenue perusahaan tetap tetapi cost menjadi lebih tinggi karena adanya investasi baru dan menyebabkan menurunnya keuntungan. Selain itu, para pekerja menjadi bingung 12 karena banyak keputusan yang ambivalen dan tidak jelas arahnya sesuai dengan kebingungan dan ketidak-jelasan sikap wirausahawan. Upaya Penangulagan Resiko Sesuai dengan sifat dan objeknya maka SANGKAR BURUNG LOHJINAWI menempuh beberapa cara untuk menanggulangi/meminimumkan resiko kerugioan antara lain : 1. Melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian misalnya membangun gedung dengan bahan-bahan yang anti terbakar untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran, memagari mesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan dan hasil produksi untuk menghindari resiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacauan. 2. Melakukan retensi, artinya mentolerir membiarkan terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya (contoh : pos biaya lainlain atau tak terduga) 3. Melakukan pengendalian terhadap resiko, contohnya melakukan hedging untuk menaggulangi resiko kelangkaan dan fluktuasi harga abhan baku atau inventory sistem yang baik. 13 4. Mengalihkan/ memindahkan resiko kepada fihak lain, yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertangungan (asuransi) terhadap resiko tertentu dengan membayar sejumlah premi. VI. PERENCANAAN KEUANGAN Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan dan dividen. Keputusan investasi ditujukan untuk menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan (a) kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal, (b) kebijakan modal kerja (c) kebijakan invesasi yang berdampak pada strategi perusahaan yang lebih luas (merger dan akuisisi). Masalah utama dalam mengoptimalkan keputusan pendaana adalah menetapkan struktur modal (utang dan ekuitas) yang optimal sebagai asumsi dasar dalam memutuskan berapa jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana pinjaman dan dana sendiri yang ditambahakan untuk mendukung kebijakan investasi sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat tumbuh secara sehat. Disamping itu konmposisi struktur modal harus pula dipertimbangkan hubungan antara perusahaan, kreditur maupun pemegang saham sehingga tidak terjadi konflik. Keputusan dividen ditentukan dari jumlah keuntungan perusahaan setelah pajak (earning after tax). Oleh karena itu tujuan memaksimumkan keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham (dividen) dengan kendala memaksimumkan laba ditahan untuk diinvestasikan kembali sebagai sumber dana 14 internal.dengan kata lain semakin banyak jumlah laba ditahan berqarti semakin sedikituang yang tersedia bagi pembayaran dividen. Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha bisnis tersebut akan terancam gagal. Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatu aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan (forecasting) yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyek. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri, misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung kepada harga tanah. Semakin mahal harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Disamping itu, terdapat pula faktor-faktor biaya yang akan dikeluarkan selama umur bisnis tersebut. 15 ANALISIS KEUNTUNGAN Laba dihitung dari selisih omset satu tahun dikurangi biaya produksi selama setahun. Profit investasi didapatkan dari laba dikurangi laba ditahan (20% dari laba), yang meliputi: penelitian dan pengembangan usaha (10%) dan bonus karyawan (10%). Berikut ini proyeksi finansial selama satu tahun: - Omset penjualan : Rp. 120.000.000,- - Total biaya produksi : Rp. - Laba : Rp. 70.000.000,- - Laba ditahan (20%) : Rp. 7.000.000,- - Profit investasi satu tahun pertama : Rp. 63.400.000,- 50.000.000,-