Uploaded by User48586

362000320-Arsitektur-Post-Modern-Pada-Bangunan-Bandar-Udara-Internasional-Lombok

advertisement
Resort Villa Ombak
Resort villa ombak berada di Gili Trawangan pulau Lombok. Resort ini di desain dengan mengangkat
arsitektur neo-vernakular yang mengadaptasi dari rumah tradisional suku Sasak yang mendiami Lombok.
Selain itu semua tipe kamarnya mengangkat tema budaya sasak yang mempengaruhi bentuk bangunan
sehingga sangat indah saat dilihat dan ditempati Desain bangunan ini sangat berbaur dengan budaya
yang ada di Lombok, oleh karena itu konsep arsitektur neo-vernakular tepat digunakan pada bangunan
ini. "Gb-5.3 Resort Villa Ombak" (Sumber: http://wisatalombokaja.blogspot.co.id/2013/09/villa-ombakgilitrawangan.html) Arsitektur Neo-vernakular dari bangunan ini Nampak dari bentuk atap yang ada.
Sedangkan di bagian lantai satu resort ini, menggambarkan lumbung yang ada pada rumah tradisional
sasak.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 1
Arsitektur Dunia 2
Arsitektur Post Modem
Pada Bangunan Bandar Udara Internasional Lombok
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, Msi
Disusun Oleh :
Nama
: Made Harry Priscila Dwipa
Nim
Kelas
: 1519251017
:A
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 2
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN AJARAN 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
1.
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
2.
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 3
2.1 Lahirnya Post Modern....................................................................................... 3
2.2 Unsur Komunikasi Dalam Arsitektur Post Modern......................................... 6
2.3 Konsep dan Metode Perancangan....................................................................... 7
2.4 Kritik Arsitektur Post Modern Terhadap Arsitektur Modern............................. 9
2.5 Ciri - Ciri dan Aliran - Aliran Post Modern..................................................... 10
3.
BAB III ANALISI OBJEK .................................................................................. 16
3.1 Identitas Objek ................................................................................................. 16
3.2 Analisa B angunan............................................................................................. 17
3.3 Analisa Karakteristik Arsitektur Post Modern Pada Objek............................... 18
4.
BAB IV PENUTUP................................................................................................. 19
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................19
4.2 Saran.................................................................................................................. 20
4.3 Daftar Pustaka ...................................................................................................21
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta Bapak Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si. yang telah membimbing
pembuatan makalah ini sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Arsitektur
Postmodern pada Bandar Udara Internasional Lombok untuk menambah wawasan
terhadap bangunan-bangunan arsitektur.
Makalah ini diharapkan berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pandangan Arsitektur Postmodern dari segi karakteristik, dan
juga sejarah. Pada makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi orang yang membacanya.
Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
20 Mei 2017
Penulis
Made Harry Priscila Dwipa
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 4
1519251017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dunia Arsitektur terdiri dari beberapa pengelompokan zaman yang memiliki
konsep-konsep yang berbeda dalam merancang sebuah bangunan . Dalam tugas ini saya
membahas tentang banguanan di Indonesia yang menggunakan konsep Post-Modern.
Awal dari munculnya istilah Post-Modern terjadi karena revolusi industri yang
menghasilkan perubahan gaya hidup pada dunia juga berpengaruh pada gerakan arsitektur.
Arsitektur modern merupakan cara pandang masyrakat industrial yang kemudian melahirkan
istilah masyarakat post industrial. Cara pandang masyrakat pasca industrial/ postindustrial
mengalami perubahan paradigma yang kemudian dikenal dengan istilah postmoderenisme.
(Salain, Rumawan : perkuliahan 16 Februari 2017).
Salah satu contoh bangunan yang penulis jadikan objek kajian pada tulisan ini adalah
bangunan Bandar Udara Internasional Lombok. Pemilihan bangunan yang terdapat di Jalan
Bypass Tanak Awu, Praya, Lombok Tengah, NTB ini bukan karena tanpa alasan. NTB sendiri
merupakan salah satu destinasi pariwisata yang ada di Indonesia. Bandar Udara Internasional
Lombok selesai di bangun pada 1 Oktober 2011. Selain menjadi salah satu bandara
internasional di Indonesia, Bandara Internasional Lombok juga memiliki design yang menarik
untuk diulas dan disimak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu post modern?
2.
Apa saja ciri - ciri post modern
?
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 5
3. Karakteristik post modern apa saja yang terdapat pada bangunan Bandara
Internasional Lombok?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu arsitektur Post Modern.
2.
Untuk mengetahui ciri - ciri dari arsitektur Post Modern.
3.
Untuk mengetahui karakteristik post modern yang terdapat pada bangunan
Bandara Internasional Lombok.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Lahirnya Post Modern
Aliran arsitektur post modern muncul akibat adanya kejenuhan akan arsitektur modern
yang terkesan monoton. Arsitektur modern dapat dipandang sebagai gagasan, ide, style atau
gaya sesuai dengan perkembangannnya, bahkan dapat dikatakan sebagai era. Munculnya
arsitektur modern dimulai pada abad 18. Latar belakang munculnya arsitektur modern akibat
adanya kejenuhan terhadap konsep, bentuk, dan norma arsitektur klasik. Hal ini dapat dilihat
dari tujuan sosialnya yang ingin membebaskan diri dari tradisi dan klasikisme, serta
melepaskan diri dari konteks sejarah dan lingkungan sehingga muncullah istilah “form follow
function”. Arsitektur modern juga menganggap “ornament is crime”, yang sangat
bertentangan dengan arsitektur klasik yang penuh dengan ornament dan bertumpu pada
adaptasi dari bentuk dan fungsi.
Sama halnya dengan era modern yang muncul akibat kejenuhan klasikisme, maka post
modern lahir akibat kejenuhan akan arsitektur modern. Era arsitetur modern berakhir ditandai
dengan dihancurkannya Pruitt-Igoe Housing di kota St. Loui, Negara bagian Missouri,
Amerika Serikat, pada tanggal 15 Juli 1972 jam 15.32 (Jenks, 1984).
Francois Lyotard (1924) menerbitkan bukunya The Postmodern Condition : A Report on
Knowledge (1979). Postmodern pada awal kelahirannya merupakan kritik terhadap arus
modernism yang semakin menggusur humanisme dari manusia sendiri, melahirkan
materialism dan konsumerisme yang merusak lingkungan dan menguras semangat serta nilai
masyarakat.
Postmoderenisme adalah sebuah pemikiran yang berkembang di dalam bidang yang
luas (Jencks, 1992 dalam Ikhwanuddin, 2005: 1). Keragaman pemikiran ini dalam arsitektur
memunculkan teori-teori baru yang kemudian dapat memperbaiki isu-isu dan kebosanan yang
ada pada zaman modern. Posmodern lahir bukan sebagai perlawanan terhadap arsitektur
modern namun lebih terhadap hibridisasi dan kompleksisasi elemen modern dengan yang
lain. Perbaikan ini diperkuat oleh kritik-kritik posmodern terhadap arsitektur modern dan
kemudian melahirkan konsep-konsep perancangan sendiri.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 7
Post modern bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuang nilainilai modernism (Stern, 1980). Post modern sering disebut sebagai gerakan Beyond Modern
Movement karena memang lahir setelah era Modern, namun ada juga yang mengatakannya
sebagai Super-Mannerism karena merupakan kelanjutan dari arsitektur Mannerism pada era
Rennaissance di Italy.
Menurut Robert Venturi (dalam buku Tokoh Arsitek Dunia dan Karyanya), Post
Modernisme secara umum memiliki pemahaman bahwa arsitektur merupakan Bahasa yang
digunakan untuk mengomunikasikan berbagai macam hal. Bahasa tersebut berpengaruh pada
hasil akhirnya, yakni bentuk-bentuk geometri yang beragam dengan mempertimbangkan
berbagai macam konteks.
Charles Jenks yang merupakan tokoh pencetus Post Modern menyebutkan ada 3
alasan yang melandasi lahirnya arsitektur Post Modern, yaitu:
1.
Kehidupan yang sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas.
Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru
manusia.
2.
Canggihnya teknologi memungkinkan untuk dihasilkannya produk yang bersifat
pribadi, lebih dari sekedar produk massal atau tiruan massal yang ada pada era
modern.
3. Adanya suatu kecenderungan untuk kembali pada kepada tradisi.
Charles A. Jenks dalam bukunya “ Late-Modern Architecture and Other Essay “
mengklarifikasi perbedaan antara Arsitektur Modern, Arsitektur Postmodern, dan Arsitektur
Late Modern ke dalam variable, yaitu :
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 8
MODERN
LA TE MODERN
(1920-1960)
IDEOLOGICAL
(I960-)
POST- MODERN
Unconscious style
Doble-coding of style
2Utopian and idealist
Praamatic
‘Populer and pluralist
3Deterministic form, functional
Loose fit
Semiotic form
4Zeitgeist
Late-Capitalist
Traditions and choice
5Artist as prophet/healer
Suppressed artist
Artist/client
6Elitist/for evervman ’
7
Elitist professional
Wholistic
Elitist and participative
Piecemeal
1
8
(I960-)
One International style, or ‘no style'.
Wholictic, comprehensive redevelopment
Architect as saviour/doctor
Architect provides service
Architect as respresentative and activist
STYLISTIC
9‘Straightforwardness’
Hybrid expression
Supersensualism/Silk-Tech/HighTech
Simplicity
Complex simplicity-oxymoron: ambiqous Complexity
10
reference
11Isotropic space (Chicago frame, Domino) Extreme isotropic space (open office
Variable space with surprises
planning, ‘shed space') redundancy and
flatness
Scluptural form, hyperbole, enigmatic
form
Conventional and abstract form
13Purist
Extreme repetition and purist
Ecletic
14Inarticulate dumb box'
15Machine aesthetic, strightforward logic,
circulation, mechanical, technology and
structure
Extreme articulation
Semiotic articulation
2nd Mechine Aestetic extreme logic,
circulation, maechanical, technology and
structure
Variable mixed aestetic depending on
context: expression ofcontentand
semantic appropriateness towards
Structure and construction as ornament Pro-organic and applied ornament
12
16
Abstract form
Anti-ornament
17Anti-respresentational
Respresent logic, circulation, mechanical, Pro-respresentation
technology and structure frozen
movement
18Anti-methaphor
Anti-metaphor
Pro-metaphor
19Anti hirostical memory
Anti-hirostical
Pro-hirostical reference
20Anti humour
21Anti-symbolic
Unintended humour, malapropism
Unintended symbolic
Pro-humour
Pro-Symbolic
DESIGN IDEAS
City in park
22
‘Monument" in park
Contextual urbanismand rehabilitation
23 Funational separation
24 ‘Skin and bones'
Functions within a shed'
Slick skin with Op effects wet look
distortion, sfumato
Functional mixing
‘Mannerist and baroque’
Sumber : https://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/seiarah-arsitektur/tipologiarsitektur/arsitektur-post-modern/
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 9
2.2 Unsur Komunikasi dalam Arsitektur Post-Modern
Munculnya dualism atau double coding arsitektur sebenarnya lebih
dikarenakan para Arsitek Post-Modern ingin berkomunikasi lewat karya-karyanya. Arsitek
telah menyadari adanya kesenjangan antara kaum elite pembuat lingkungan dengan orang
awam yang menghuni lingkungan. Arsitek berkeinginan mengajak masyarakat awam untuk
memahami karyanya dengan cara berkomunikasi, oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan
pemakaian bahasa yang benar seperti halnya dalam bahasa percakapan. Post-Modern
didefinisikan sebagai double coding yakni kombinasi teknik-teknik modern dengan yang lain,
biasanya bangunan tradisional yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan
kelompok minoritas tertentu. Langgam-langgam yang terdapat di dalam Arsitektur
PostModern, seperti:
a)
Purna modern yang dikomunikasikan adalah identitas regional,
identitas kultur, dan identitas historical.
b)
Neo modern mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan
untuk berperan sebagai elemen artistic dan estetika yang dominan.
Dekontruksi yang dikomunikasikan adalah:
a)
Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang
dimiliki oleh arsitektur.
b) Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang
essensial maupun substansial.
Dalam hubungan dengan komunikasi, di dalam dunia arsitektur dikenal sebuah ilmu
yang dinamakan Semiotic (seomitika) yang merupakan studi hubungan anatara tanda dengan
symbol dan bagaimana manusia memberikan arti antara keduanya. Contohnya adalah sebuah
kubah dipakai tanda untuk masjid, dalam jangka panjang tanda ini berubah menjadi symbol
sehingga akhirnya kubah menjadi symbol masjid.
Disamping itu ada juga Syntax (sintaksis) yaitu aturan-aturan mengenai pemakaian
bentuk elemen bangunan (jendela, pintu, dll). Contohnya untuk sebuah bangunan perkantoran
pemakaian pintu dan jendela mestinya berbentuk persegi panjang.
Pada Arsitektur Post-Modern bahasa tidaklah selalu tetap melainkan berubah sesuai
dengan waktu dan tututan zaman. Pada suatu waktu, sintaksis akan berubah sehingga manusia
akan mempunyai persepsi lain tentang suatu bentuk elemen bangunan. Demikian juga symbol
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 10
bangunan akan dapat berubah juga, misalnya bangunan kantor tidak selamanya harus
berkonstuksi rangka dengan kaca sebagai unsur utamanya atau sebuah masjid tidak harus
berbentuk kubah. Pemahaman tentang (bentuk) arsitektur sudah tidak didasakan lagi pada
pengalaman dan kebiasaan.
2.3 Konsep dan Metode Perancangan
Dalam Arsitektur Post-Modern terdapat beberapa metode perancangan yang terbagi
atas dua kelompok, yaitu metode perancangan utama dan metode perancangan pendukung.
Metode perancangan utama meliputi:
a) Representasi (methapor dan simbiolisasi)
Dalam arsitektur didefinisikan sebagai representasi dari sesuatu yang lain, meluas
menuju bahasa, dimana metaphor arsitektur menjadi lazim. Arsitektur Post-Modern
menerima penggunaan bentuk-bentuk metaforik dan simbolik yang memberi peluang
pemaknaan yang lebih kaya.
•
Methapor adalah teknik melihat suatu objek dengan kacamata objek lain
dimana juga dapat disebut dengan kiasan atau ungkapan bentuk pada
bangunan yang diharapkan mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang
menikmati atau memakainya.
Methapor juga dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1.
Mentransfer refrensi dari sebuah subjek ke subjek yang lain.
2.
Mencoba melihat subjek seolah-olah sebagai sesuatu yang lain.
3.
Memindahkan fokus penelitian dari satu area kosentrasi kedalam area
konsentrasi yang lain.
•
Simbolisasi berasal dari kata simbol. Simbol adalah sesuatu yang berdiri atau
merepresentasikan sesuatu yang lain dengan cara asosiasi, kemiripan, atau
konvensi, yang diturunkan maknanya terutama dari struktur yang tampak.
(Ikhwanuddin, 2005: 92). Konsep representasi ini berasal dari pemikiran
Klotz. Ia menggunakan istilah fiction untuk menyatakan penciptaan imajinasi
dalam arsitektur. Arsitektur didefinisikan sebagai representasi dari sesuatu
yang lain, meluas menuju bahasa, dimana metafor arsitektur lebih sering
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 11
didengar. Senhingga dapat disimpulkan bahwa metaphor merupakan suatu
bagian dari representasi. Klotz juga menyatakan bahwa arsitektur postmodern
menerima penggunaan bentuk-bentuk metaforik dan simbolik yang memberi
peluang pemaknaan yang lebih luas.
b) Hybrid dan Both end
Metode ini digunakan untuk menciptakan sesuatu dengan pola-pola lama, namun
dengan bahan dan teknik baru. Dengan kata lain, menggabungkan bentuk-bentuk
tradisional dengan teknik modern.
• Metode Hybrid : dilakukan melalui tahapan-tahapan eklektik atau quotation
yaitu menelusuri dan memilih perbendaharaan bentuk dan elemen arsitektur
dari masa lalu yang dianggap potensial dan penggabungan dua elemen atau
lebih yang saling bertentangan. Metode ini memiliki kesamaan berpikir dengan
metode both end versi venturi, yang meliputi tatanan, fragmentasi dan infleksi,
dan juxtaposition atau superimposisi. Metode hybrid berpikir dari elemen atau
bagian menuju keseluruhan (Ikhwanuddin, 2005: 93).
•
Metode Both end : berpikir dilakukan dari keseluruhan menuju elemen atau
sebagian. Pada metode hybrid, tatanan diletakkan di belakang pada saat
unifikasi atau penggabungan elemen, sedangkan pada both end tatanan
ditentukan terlebih dahulu (Ikhwanuddin, 2005: 93).
c) Kontekstual
Arsitektur Post-Modern adalah arsitektur yang kontekstual. Kontekstual
didefinisikan sebagai suatu doktrin yang menekankan pentingnya konteks dalam
membangun makna, seperti setting tempat bangunan diletakkan, situasinya, karakter
lingkungannya. (burden, 1988 dalam ikhwanudin 2005: 94)
Menurut Klotz (1988), gaya arsitektur postmodern yang memperhatikan
lokalitas di dalamnya termasuk lingkungan dan budaya, akan menggantikan gaya
arsitektur modern internasional. Klotz (1988) menyebut salah satu karakter arsitektur
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 12
postmodern adalah menghargai keunikan sejarah, budaya, dan lingkungan local.
(Ikhwanuddin, 2005:88)
Metode perancangan pendukung meliputi:
a)
Ornament dan dekorasi
Arsitektur Post-Modern menerima kehadiran ornament dan dekorasi. Ornament
adalah hiasan yang ditempelkan pada elemen structural, sedangkan dekorasi adalah
hiasan yang diletakan pada elemen-elemen nonstructural.
b) Improvisasi
Metode improvisasi bertujuan membantu mencapai kekayaan makna.
c)
Kaya warna
Arsitektur Post-Modern cenderung menggunakan warna yang kaya. Selain itu, tiap
warna dapat memiliki nilai simbiolis yang khas.
2.4 Kritik Arsitektur Post Modern Terhadap Arsitektur Modern
Momentum
yang
dianggap
monumental
bagi
perkembangan
gerakan
postmodernisme, khususnya dalam arsitektur adalah 15 Juli 1972. Pada hari itu terjadi
peruntuhan bangunan apartemen karya arsitketur berlairan modern orthodox, Yamasaki.
Bangunan ini dinilai tidak manusiawi dan mengandung vandalisme yang tidak dapat
ditoleransi lagi (Ikhwannudin, 2005:18).
Menurut Ikhwanuddin, kritik-kritik dari seluruh tokoh arsitektur dapat di kelompokan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. No Where
Menurut Klotz (1988) gaya arsitektur modern (International Style) telah mencemari kota-kota
dengan bentuk monoton dan seragam. Hal ini membuat beberapa kota menjadi kota tanpa
karakter. Selain itu, Arsitektur modern dinilai cenderung tidak memperhatikan lingkungan
pada sitenya, sehingga dapat dibangun pada site manapun .
2. No Memory
Masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup pada masa kini sehingga tidak
mementingkan masa depan maupun masa lampau (Kurokawa 1991 dalam Ikhwanuddin
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 13
2005:25). Dalam pernyataan lanjutannya, disebutkan juga oleh Kurokawa bahwa arsitektur
modern menganggap dirinya berkeinginan bebas. Hal ini dipertegas oleh ucapan yang
diberikan oleh seorang modernis, Antonia Sant’Elia yang menentang hal historis dalam
bangunan modernya.
3. No Rich Content
No rich content yang berarti tidak berkmakna, diberikan oleh Jencks, 1977 ini adalah
kritikan lain oleh Jencks yang ditujukan kepada beberapa tokoh Aritektur Modern karena ia
menilai bahwa arsitektur modern telah memiskinkan makna dari sebuah bangunan, mulai dari
makna bangunan tersebut terhadap lingkungannya, maupun terhadap manusia yang
menempatinya. Ketidak mampuan arsitektur modern dalam berkomunikasi secara efektif
dengan manusia menambah kritik mengenai makna makin menjadi-jadi. (Ikhwanuddin,
2005:28)
2.5 Ciri - Ciri dan Aliran - Aliran Post Modern
Ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural, berbeda
dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Budi Sukasada (1988) menyebutkan
ada 10 ciri Arsitektur Post-Modern, yaitu:
1.
Mengandung unsur-unsur yang komunikatif yang bersifat lokal atau popular
2.
Membangkitkan kembali kenangan historic
3.
Berkonteks urban
4.
Menerapkan kembali teknik ornamentasi
5.
Bersifat representasional
6.
Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)
7.
Dihasilkan dari partisipasi
8. Mencerminkan aspirasi umum
9.
10.
Bersifat plural
Bersifat Ekletik
Aliran-aliran Arsitektur Post-Modern dibedakan berdasarkan konsep perancangan dan
reaksi terhadapan lingkungan. Dalam buku Charles Jencks yaitu “The Language of Post
Modern Architecture", Charles Jenks mengelompokan Arsitektur Post-Modern menjadi enam
aliran. Aliran-aliran ini menuntutnya sudah mulai sejak tahun 1960-an. Keenam aliran tersebut
adalah :
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 14
1. Historicsm
Contoh :
Sumber :
Getty Museum karya Dr. Norman Neuerburg
http://www.seeing-stars.com
Historicsm adalah aliran arsitektur Post Modern yang paling awal muncul.
Pada umumnya komponen - komponen bangunan berasal dari komponen komponen klasik yang ditampilkan dengan penyelesaian modern.
2. Aliran Straigh Revivalis
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 15
Contoh
: Team Disney Building karya Michael Graves
Sumber :
http://itscomma9.com
Pembangkitan kembali langgam neo-klasik (misalnya ionoc, Doric, dan
Corinthian) pada bangunan, yang digabungkan dengan irama komposisi
yang berulang dan simetris.
3. Aliran Neo Vernacular
Neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang
berarti baru. Arsitektur Neo-Vernacular adalah suatu penerapan elemen
arsitektur yang telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik
(konsep, filosopi, tata ruang) dengan tujuan menghidupkan kembali
suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan pola-pola
bangunan lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi
yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan menuju
suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilainilai tradisi setempat (Sukada, Budi : 1988).
Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya
pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative,
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 16
kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta
keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan.
Contoh
:
Sumber :
Sea Ranch House karya Joseph esherick
https://upload.wikimedia.org
4. Aliran Metaphore dan Metaphisical
Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit ungkapan metafora
dan metafisika (spiritual) ke dalam bentuk bangunan. Terdapat tiga
bentuk metaphor, yaitu metaphor konkrit (bentuk bangunan sama
dengan bentuk benda yang menjadi konsep), metaphor kompleks
(terdapat
beberapa
bentuk
benda
yang
digabung
sehingga
menimbulkan bentuk bangunan yang kompleks), metaphor kombinasi
(perpaduan antara metaphor kompleks dan konkrit).
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 17
Contoh
Sumber :
Terlihat bangunan seperti burung yang sedang menukik
http://3.bp.blogspot.com
5. Aliran Postmodernism space
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 18
Contoh
:
Sumber :
Piazza d’ltalia karya Charles moore
https://1.bp.blogspot.com
Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan
komponen-komponen bangunan itu sendiri.
6. Contexlualism
Memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan
sehingga didapatkan komposisi lingkungan yang serasi. Aliran ini
sering disebut juga dengan Urbanism.
Contoh
:
Sumber :
Florey Building karya James Stirling
http://images.adsttc.com
BAB III
ANALISIS
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 19
'
1
3.1 Identitas Objek
Gambar 3.1 peta lokasi Bandar Udara Internasional Lombok
Sumber :
https://googleearth.com
Nama Bangunan
: Bandar Udara Internasional Lombok
Lokasi NTB
: Jalan Bypass Tanak Awu, Praya, Lombok Tengah,
Tanggal Berdiri : 1 Oktober 2011 3.2
Analisa Bangunan
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 20
Gambar 3.2 Bandar Udara Internasional Lombok
Sumber :
http://www.travellers.web.id
Bandar Udara Internasional Lombok ini terletak di Jalan Bypass Tanah
Awu, Praya, Lombok Tengah, NTB. Bandara ini dibangun pada tahun 2009
dan selesai dibangun pada tahun 2011. Hal yang menarik untuk di perhatikan
pada bangunan bandara ini adalah pada bagian atapnya yang menggunakan
atap rumah tradisional suku Sasak.
3.3 Analisa Karakteristik Arsitektur Post Modern pada Objek
Pada bangunan Bandar Udara Internasional Lombok ini jika di lihat
dari sudut pandang Arsitektur Post Modern terdapat beberapa ciri - ciri
Arsitektur Post Modern, Diantaranya :
3.3.1 Unsur Lokal / Tradisi
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 21
Gambar : transformasi bentuk atap rumah adat suku Sasak
Sumber :
https://ayolombok.com
Apabila kita melihat secara sekilas bangunan Bandar Udara Internasional
Lombok ini dan mengaitkannya dengan post modern, maka hal pertama yang paling
menonjol dan dapat kita asumsikan sebagai salah satu ciri bangunan post modern
adalah bentuk atapnya.
Bentuk atap yang digunakan adalah diambil dari bentuk atap rumah adat suku Sasak
yang berada di Lombok. Dengan melihat analisis persamaan bentuk atap diatas, dapat
dikatakan bahwa bangunan Bandar Udara Internasional Lombok ini memenuhi salah
satu ciri arsitektur Post Modern mernurut Budi Sukada, yaitu mengandung unsurunsur yang komunikatif yang bersifat lokal.
3.3.2 Aliran Neo Vernacular
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 22
Arsitektur Neo-Vernacular adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang
telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosopi, tata
ruang) dengan tujuan menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional dengan
membuat bentuk dan pola-pola bangunan lokal yang telah terbentuk secara empiris
oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan
menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai
tradisi setempat .
Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada
prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta
budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam,
dan lingkungan.
Melihat dari bentuk atapnya yang mengambil atap rumah adat suku Sasak dari
Lombok. Sang Arsitek mencoba menghidupkan kembali suasana tradisional pada
bangunan agar tercipta bangunan modern yang serasi dengan budaya local yang ada.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Arsitektur Post Modern merupakan salah satu gaya / kelanjutan arsitektur
modern yang mempunyai suatu penggabungan karakteristik . Arsitektur Post Modern
mucul akibat kebosanan terhadap Arsitektur Modern. Arsitektur Post Modern juga
merupakan spirit melawan kebosanan Arsitektur Modern, dengan memberikan
kembali peluang kepada historis dan tradisi pada karya arsitektur.
Terdpat beberapa konsep yang muncul dalam perancangan arsitektur
postmodern. Beberapa konsep tersebut adalah both end dan kontekstual (Venturi);
representation, hybrid, dan contextual (Klotzj; pleasure, hybrid, dan kontekstual
(Kurokawa).
Setelah penentuan konsep, maka yang dilakukan selanjutnya adalah
menentukan metode perancangan sesuai tujuan postmodernisme, menciptakan
keragaman bentuk dan kekayaan makna. Metode utama meliputi representasi
(simbolisasi), hybrid/ both end, dan kontekstual.
Pada Bandar Udara Internasional Lombok yang terletak di Jalan Bypass Tanak
Awu, Praya, Lombok Tengah, NTB terdapat penerapan arsitektur postmodern dengan
pengaplikasian aliran Neo-Vernacular dengan konsep representasi ( simbolisasi ).
Bandara yang bergaya Arsitektur Post Modern mengambil bentuk atap rumah adat
Suku Sasak dan diletakkan pada bagian lobby bandara.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 24
4.2 Saran
Saran mengenai arsitektur Post Modern :
1. Pemerintah
Untuk pemerintah seharusnya lebih memperketat peraturan daerah dan
undang-undang dalam mendirikan bangunan agar bangunan kebudayaan asli
Lombok tidak hilang dan terkombinasi dengan gaya arsitektur lain.
2. Arsitek
Sebaiknya saat mendesain suatu bangunan yang bergaya post modern tidak
melakukan kombinasi gaya arsitektur, sehingga keaslian, ciri khas dan
karakteristik dari arsitektur post modern masih bisa dirasakan.
3.
Perguruan Tinggi
Untuk di perguruan tinggi arsitektur yang sudah ada dipelajari lebih dalam
jenis-jenis gaya arsitektur agar dapat membedakan mana arsitektur asli dan
kombinasi / campuran, dikarenakan sekarang sudah banyak gaya arsitektur sudah
mengalami pengaruh dan perubahan dari arsitektur lain / luar.
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 25
4.3 Daftar Pustaka
Buku :
Charles Jenks. 1977. The Languange of Post Modern Architecture. England : Balding &
Mansell Ltd.
Dwijendra, Ngakan Ketut Acwin. 2009. Tokoh Arsitek Dunia dan Karyanya. Denpasar.
Udayana University Press
Salain, Putu Rumawan,2009. Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Modern, Denpasar:
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Sukada, Budi,1988. Analisis Komposisi Formal Arsitektur Post-Modern, Jakarta.
Ikhwanuddin. 2005. Menggali Pemikiran Posmoderisme Arsitektur. Yogyakarta. Gajah Mada
University Press.
Internet :
http://www.architecture.org/architecture-chicago/visual-dictionarv/entry/postmodern/
http://www.archdaily.com
https://artikel/sejarah-arsitektur/tipologi-arsitektur/ arsitektur-post-modern/
ARSITEKTUR DUNIA 2 | 26
Download