Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 251 REVIEW SISTEMATIK: PROSES PENYEMBUHAN DAN PERAWATAN LUKA Handi Purnama*, Sriwidodo, Soraya Ratnawulan Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 Telp. / Fax. (022) 779 6200 e-mail*: [email protected] Abstrak Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan oleh kontak fisika (dengan sumber panas), hasil dari tindakan medis, maupun perubahan kondisi fisiologis. Ketika terjadi luka, tubuh secara alami melakukan proses penyembuhan luka melalui kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Proses penyembuhan luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi tahap homeostasis, inflamasi, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Akhirnya, pada tahap proliferasi akan terjadi perbaikkan jaringan yang luka oleh kolagen, dan pada tahap maturasi akan terjadi pematangan dan penguatan jaringan. Penyembuhan luka juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam tubuh, yaitu IL-6, FGF-1, FGF-2, kolagenase, H2O2, serta BM-MSCs. Perawatan luka dapat dilakukan dengan menggunakan selulosa mikrobial, balutan luka, maupun modifikasi sistem vakum. Terapi gen juga mulai dikembangkan untuk penyembuhan luka, diantaranya aFGF cDNA, KGF DNA, serta rekombinan eritropoietin manusia. Pengembangan formula dari sistem dan basis yang digunakan juga dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka. Zat aktif dari bahan alam pun akhir-akhir ini gencar dikembangkan sebagai alternatif pengobatan. Kata kunci : Luka, penyembuhan luka, perawatan luka. Pendahuluan kulit dengan permukaan yang keras atau Luka bentuk tajam, luka tembak, dan luka pasca operasi. yang Penyebab lain luka akut adalah luka bakar disebabkan kontak dengan sumber panas dan cedera kimiawi, seperti terpapar sinar (seperti bahan kimia, air panas, api, radiasi, radiasi, tersengat listrik, terkena cairan dan listrik), hasil tindakan medis, maupun kimia yang besifat korosif, serta terkena perubahan sumber panas.2 kerusakan merupakan jaringan kondisi pada suatu kulit fisiologis. Luka menyebabkan gangguan pada fungsi dan struktur tubuh.1 anatomi Berdasarkan Sementara luka kronik merupakan luka dengan proses pemulihan yang waktu dan proses penyembuhannya, luka lambat, dengan waktu penyembuhan lebih dapat diklasifikasikan menjadi luka akut dari 12 minggu dan terkadang dapat dan kronik. menyebabkan kecacatan. Ketika terjadi Luka akut merupakan cedera luka yang bersifat dilepaskan keadaan normal dengan bekas luka yang meningkatkan minimal 8-12 bertnggung jawab terhadap destruksi dari minggu. Penyebab utama dari luka akut matriks penghubung jaringan.3 Salah satu adalah cedera mekanikal karena faktor penyebab terjadinya luka kronik adalah eksternal, dimana terjadi kontak antara kegagalan rentang waktu secara neutrofil jaringan yang dapat pulih kembali seperti dalam dan kronik, ezim pemulihan signifikan kolagenase karena yang kondisi Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 252 fisiologis (seperti diabetes melitus (DM) terhadap eksudat (darah tanpa sel dan dan kanker), infeksi terus-menerus, dan platelet) dan pembentukan jaringan fibrin, rendahnya kemudian memproduksi agen pembekuan tindakan pengobatan yang diberikan.2 darah Penyembuhan Luka terhenti.6 Penyembuhan luka merupakan dan menyebabkan Keratinosit pendarahan dan fibroblas memiliki peran penting dalam proses suatu proses yang kompleks karena adanya penyembuhan kegiatan bioseluler dan biokimia yang menstimulasi fibroblas untuk mensintesis terjadi faktor pertumbuhan, lalu akan terjadi secara berkesinambungan. luka. Keratinosit akan Penggabungan respon vaskuler, aktivitas stimulasi seluler, dan terbentuknya senyawa kimia Selanjutnya, sebagai substansi mediator di daerah luka fenotipe miofibroblas di bawah kontrol merupakan komponen yang saling terkait dari keratinosit. Hal ini dipengaruhi oleh pada proses penyembuhan luka. Ketika keseimbangan antara proinflamator atau terjadi luka, tubuh memiliki mekanisme pembentukan faktor pertumbuhan (TGF)- untuk β-dominated.7 mengembalikan komponen- komponen jaringan yang rusak dengan proliferasi keratinosit. fibroblas mendapatkan Homeostasis memiliki peran membantu dalam membentuk struktur baru dan fungsional.4 protektif Proses penyembuhan luka tidak hanya penyembuhan luka. Pelepasan protein yang terbatas pada proses regenerasi yang mengandung bersifat lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh menyebabkan vasodilatasi dan pelepasan faktor endogen, seperti umur, nutrisi, histamin imunologi, pemakaian obat-obatan, dan memungkinkan fagosit memasuki daerah kondisi metabolik. Proses penyembuhan yang mengalami luka dan memakan sel-sel luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi mati (jaringan yang mengalami nekrosis).5 tahap homeostasis, inflamasi, migrasi, Eksudat adalah cairan yang diproduksi dari proliferasi, dan maturasi.5 luka Pendarahan biasanya terjadi ketika yang maupun kronik merupakan eksudat atau ke dalam serotonin. luka komponen Hal akut, kunci luka ini serta dalam kulit mengalami luka dan menyebabkan penyembuhan luka, mengaliri luka secara bakteri maupun antigen keluar dari daerah berkesinambungan dan menjaga keadaan yang mengalami luka. Pendarahan juga tetap lembab. Eksudat juga memberikan mengaktifkan sistem homeostasis yang luka suatu nutrisi dan menyediakan kondisi menginisiasi komponen eksudat, seperti untuk mitosis dari sel-sel epitel.4 faktor pembekuan darah. Fibrinogen di Pada tahap inflamasi akan terjadi mekanisme udema, ekimosis, kemerahan, dan nyeri.8 pembekuan darah dengan cara koagulasi Inflamasi terjadi karena adanya mediasi dalam eksudat memiliki Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 253 oleh sitokin, kemokin, faktor pertumbuhan, proses regulasi terhadap infiltrasi leukosit, dan efek terhadap reseptor. angiogenesis, dan akumulasi kolagen. Selanjutnya adalah tahap migrasi, Angiogenesis memiliki faktor seperti FGF- yang merupakan pergerakan sel epitel dan 1 dan FGF-2 ketika terjadi hipoksia fibroblas pada daerah yang mengalami jaringan. cedera untuk menggantikan jaringan yang menstimulasi rusak atau hilang. Sel ini meregenerasi dari melepaskan aktivator plasminogen dan tepi, dan secara cepat bertumbuh di daerah prokolagenase. luka pada bagian yang telah tertutup darah akan beku bersamaan dengan pengerasan epitel.9 plasmin Tahap proliferasi terjadi secara simultan dengan tahap migrasi dan FGF-2 bekerja sel endotelial Aktivator mengubah untuk plasminogen plasminogen dan dengan prokolagenase menjadi untuk mengaktifkan kolagenase, lalu akan terjadi digesti konstituen membran dasar.13 proliferasi sel basal, yang terjadi selama 2- Ekspresi kolagenase menghasilkan proses 3 hari. Tahap proliferasi terdiri dari perbaikkan neoangiogenesis, pembentukan jaringan ekstraselular dan juga memiliki peran yang penting tergranulasi, kembali.10 Jaringan dan epitelisasi yang tergranulasi terbentuk oleh pembuluh darah kapiler dan jaringan dalam pada menginisiasi matriks migrasi keratinosit dalam proses penyembuhan luka.14 limfatik ke dalam luka dan kolagen yang H2O2 juga dilaporkan memiliki disintesis oleh fibroblas dan memberikan aktivitas kekuatan pada kulit. Sel epitel kemudian penyembuhan luka, melalui penelitian mengeras dan memberikan waktu untuk yang dilakukan oleh Roy et al.15 Dalam kolagen memperbaiki jaringan yang luka. konsentrasi Proliferasi dari fibroblas dan sintesis memfasilitasi terjadinya angiogenesis luka kolagen berlangsung selama dua minggu. secara Tahap dengan fosforilasi FAK dalam jaringan yang luka penghubung secara in vivo dan di dalam lapisan dermal maturasi pembentukkan berkembang jaringan yang in baik yang vivo. sel dalam rendah, H2O2 proses H2O2 menginduksi selular dan penguatan epitel baru yang mikrovaskuler endotelial. H2O2 ditentukan oleh besarnya luka. Jaringan menginduksi daerah fosforilasi spesifik granular selular berubah menjadi massa (Tyr-925 dan Tyr-861) dari FAK. Daerah aselular dalam waktu beberapa bulan lain yang sensitif terhadap H2O2 adalah sampai 2 tahun.11 daerah autofosforilasi Tyr-397. Faktor Dari penelitian yang dilakukan oleh parakrin dari stem sel mesenkimal juga Lin et al.12 terhadap tikus putih, IL-6 berpengaruh terhadap makrofag dan sel berperan dalam proses penyembuhan luka. endotelial, terutama dalam meningkatkan IL-6 memiliki peran penting di dalam proses pemulihan luka. Bone marrow Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 254 derived mesenchymal stem cells (BM- lainnya dengan balutan madu untuk pasien MSCs) berperan dalam proses pemulihan trauma dengan luka terbuka, dimana pasien luka yang dilepaskan dari jaringan dermal tidak fibroblas. BM-MSCs menghasilkan sitokin dengan penggunaan balutan normal salin- dan kemokin yang berbeda, termasuk povidon iodin.19 Selain itu dapat juga VEGF-α, IGF-1, EGF, faktor pertumbuhan dilakukan modifikasi sistem vakum dalam keratinosit, angiopoietin-1, faktor turunan perawatan luka. Pemberian tekanan negatif stromal-1, makrofag inflamator protein-1 α dapat meningkatkan pengeluaran cairan dan β, serta eritropoietin. BM-MSCs dalam dari luka, sehingga dapat mengurangi medium yang telah dikondisikan, secara populasi signifikan dapat meningkatkan migrasi dari meningkatkan makrofag, keratinosit, dan sel endotelial, pembentukkan jaringan yang tergranulasi. serta proliferasi dari keratinosit dan sel Melalui metode ini, kondisi pasien dapat endotelial, dibandingkan terhadap fibroblas ditingkatkan dalam medium yang telah dikondisikan. nyaman yang lebih baik sebelum prosedur Jadi operasi.20 melalui penelitian yang telah dilakukan, faktor yang dihasilkan oleh BM-MSCs dari makrofag dan merasakan nyeri bakteri dibandingkan dan udema, serta aliran darah dan karena memberikan rasa Terapi Gen sel Pengembangan dalam dunia endotelial ke dalam luka, meningkatkan farmasi telah mengarah pada proses terapi proses penyembuhan luka.16 gen untuk proses penyembuhan luka. Perawatan Luka Transfeksi dengan aFGF cDNA dapat Perawatan luka dapat dilakukan meningkatkan penyembuhan luka. dengan menggunakan terapi pengobatan. Percobaan dilakukan terhadap tikus putih Salah menggunakan dengan gangguan pemulihan luka diabetes selulosa mikrobial yang dapat digunakan yang diinduksi dengan aFGF dan plasmid untuk luka maupun ulser kronik. Selulosa yang mengkode aFGF. Transfer gen aFGF mikrobial menghasilkan satunya adalah dapat membantu proses ekspresi gen penyembuhan, melindungi luka dari cedera peningkatan lebih lanjut, dan mempercepat proses penyembuhan luka.21 Pemulihan luka juga penyembuhan.17 Selulosa mikrobial yang dapat diperoleh dari bakteri Acetobacter xylinum elektroporatif dengan KGF-1 DNA. KGF menunjukkan potensi yang baik dalam merupakan faktor pertumbuhan keratinosit sistem yang penyembuhan luka. Kekuatan fungsional dan dilakukan menginduksi dengan dalam transfeksi proliferasi dan mekanik yang tinggi dan sifat fisik yang diferensiasi sel epitelial. KGF dihantarkan luar biasa dihasilkan dari struktur nano ke dalam luka melalui injeksi DNA membran.18 telanjang dengan elektroporasi. Injeksi Metode perawatan luka Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 tunggal KGF 255 DNA penggabungan mengkode plasmid meningkatkan dengan elektroporasi dan meningkatkan proses pemulihan luka.22 pada pH asam sehingga baik digunakan untuk pengobatan luka bakar. Basis hidrogel ini dikombinasikan dengan madu dan menghasilkan suatu matriks hidrogel Selain itu, rekombinan eritropoietin yang baik, karena terjadi inkorporasi dari manusia dapat menstimulasi angiogenesis madu ke dalam basis hidrogel. Basis dan penyembuhan luka. Percobaan ini hidrogel-madu dilakukan terhadap tikus yang diinduksi penelitian yang dilakukan oleh Zohdi, et. diabetes. al25 sebagai basis sediaan topikal dari Faktor-faktor yang digunakan bahan endothelial growth factor (VEGF) mRNA (Melaleuca spp.). Selain itu dilakukan dan sintesis protein, untuk melakukan pengembangan formulasi dari bahan alam pemantauan lainnya untuk penyembuhan luka bakar, terhadap histologis. Eritropoietin memiliki potensi marianum yang diteliti oleh Feher et. al.26 terhadap penyembuhan luka pada penderita Dalam penelitian yang dilakukan, Sylibum diabetes.23 marianum Pengembangan Formula biokosmetik dalam proses perlindungan dikembangkan untuk dijadikan asetat yang digunakan terhadap sinar sebagai matahari Sylibum produk telah kulit suatu mencegah kerusakan kulit akibat radiasi sistem penghantar bagi obat-obat luka. Triamsinolon tanaman gelam yaitu formula dari tanaman ekspresi CD31, serta perubahan evaluasi Beberapa ekstrak untuk dalam mempengaruhi adalah ekspresi vascular angiogenesis alam ini untuk UV dari sinar matahari. merupakan Selain itu, ada beberapa tanaman golongan kortikosteroid yang biasa dipakai potensial lain yang memiliki efek untuk sebagai mengobati luka bakar. Tanaman Pistacia analgesik antipiretik, film lentiscus yang diteliti oleh Djerrou et al,27 polietilen. Oklusi ini diharapkan dapat Anredera cordifolia atau binahong yang meningkatkan migrasi dari sel epidermal diteliti oleh Kaur et al.,28 dan Morinda sehingga menjaga permukaan daerah yang citrifolia atau mengkudu yang diteliti oleh terluka tetap lembab dan memungkinkan Nayak et al.29 juga memiliki aktivitas proses perbaikkan jaringan tanpa merusak untuk fibrin.24 penyembuhan luka. dikombinasikan Basis digunakan dengan hidrogel dalam oklusi juga dapat membantu proses digunakan dalam proses Simpulan Luka merupakan bentuk kerusakan pemulihan luka. Basis hidrogel memiliki yang terjadi jaringan tubuh. Proses kemampuan yang baik untuk menyerap penyembuhan luka dapat terjadi secara eksudat luka, memiliki stabilitas yang baik alamiah melalui mekanisme penyembuhan Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 256 luka. Proses penyembuhan luka dapat of Intrabony Defects Treated with dipercepat dengan melakukan perawatan Platelet-Rich Fibrin or Autogenous pada luka. Selain itu telah dikembangkan Bone Graft: A Comparative Analysis. teknik terapi gen dengan menggunakan gen European Journal of Dentistry. 2015; yang spesifik untuk proses penyembuhan 9(1):100-8. luka. Pengembangan juga dilakukan 7. Werner, S., Krieg, T., Smola H. terhadap formula untuk membantu proses Keratinocyte-Fibroblast Inter-actions penyembuhan luka, dari pengembangan in Journal basis dan juga pengembangan zat aktif dari Investigative Dermatology. 2007; 127: herbal. Oleh karena itu melalui ulasan 998-1008. jurnal ini dapat dikembangkan dan 8. Wound Healing. of Alvarenga, M.B., Francisco, A.A., ditelusuri formula basis yang sesuai untuk Oliveira, S. M. J. V., Silva, F. M. B.; zat aktif sehingga dapat meningkatkan Shimoda, G. T., Damiani, L. P. efektivitas dari proses penyembuhan luka. Episotomy Daftar Pustaka Redness, 1. Morris, P. J., Malt, R. A. Oxford Discharge, Approximation (REEDA) Textbook Scale Reliability. Rev. Latino-Am. of Surgery. Oxford University Press. New York. 1990. 2. 3. 4. 5. 6. Baxter, C. The Normal healing Oedema, assesment: Ecchymosis, Enfermagem. 2015; 23(1):162-8. Healing 9. Bigliardi, P. L., Neumann, C., Teo, Y. Process. In: New Directions in Wound L., Healing. NJ: E.R. Squlbb & Sons, Inc. Activation of the δ-opioid Receptor Princeton. 1990. Promotes Cutaneous Wound Healing Kaplan, N. E., Hentz, V. R. Pant, A., Bigliardi-Qi, M. by Affecting Keratinocyte Intercellular Emergency Management of Skin and Adhesion and Soft Tissue Wounds. Little Brown. Journal Boston. 172:501-4. of Migration. British Pharmacology. 2015; Ferreira, M.C., Tuma, P., Carvalho, V. 10. Schreml, S., Szeimies, R., Prantl, L., F. Kamamoto, F. Complex Wounds. Landthaler, M., Babilas, P. Wound Clinics. 2006; 61: 571-578. Healing in the 21st Century. J Am Diegelmann, R. F., Evans, M. C. Acad Dermatol. 2010; 63(5): 866-881. Wound Healing: An Overview of 11. Zhang, J., et. al. Exosomes Released Acute, Fibrotic and Delayed Healing. from Human Induced Pluripotent Stem Frontiers in Bioscience. 2004; 9:283- Cells-derived 289. Cutaneous Mathur, A., Bains, V. K., Gupta, V., Promoting Collagen Synthesis and Jhingran, R., Singh, G. P. Evaluation Angiogenesis. MSCs Wound Facilitate Healing Journal by of Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 257 Translational Medicine. 2015; 13:49. 12. Lin, Z., Kondo, T., Ishida Y., Jurnal Plastik Rekonstruksi. 2013; 2(2):89-95. Takayasu T., Mukaida, N. Essential 18. Czaja, W., Krystynowicz, A., Bielecki, Involvement of IL-6 in The Skin S., Brown, R. M. Microbial Cellulose - Wound-healing Process as Evidence The Natural Power to Heal Wounds. by Delayed Wound Healing in IL-6 Biomaterials. 2006; 27: 145-151. Deficient Mice. Journal of Leukocyte 19. Zulfa, Nurachmah, E., Gayatri, D. Biology. 2003; 73: 713-721. Perbandingan Penyembuhan Luka 13. Tonnesen, M. G., Feng X., Clark R. A. Terbuka Menggunakan Balutan Madu F. Angiogenesis in Wound Healing. atau Balutan Normal-Salin-Povidone JID Symposium Proceedings. 2000; Iodine. 5(1): 40-46. Indonesia. 2008; 12(1):34-39. Jurnal Keperawatan 14. Inoue, M., Kratz, G., Haegerstrand, 20. Mahandaru, D., Seswhandana, R. The A., Stahle-Backdahl, M. Collagenase Simplest Modified Vacuum Assisted Expression is Rapidly Induced in Closure to Treat Chronic Wound : Wound-Edge Serial Case Report. Jurnal Plastik After Keratinocytes After Acute Injury in Human Skin, Rekonstruksi. 2012; 1(2):117-122. Persists During Healing, and Stops at 21. Sun, L, et al. Transfection with aFGF Re-Epithelialization. The Journal of cDNA Improves Wound Healing. The Investigative Journal of Investigative Dermatology. Dermatology. 1995; 104(4): 479-483. 1997; 108(3): 313-318. 15. Roy S., Khanna S., Nallu K., Hunt, T. 22. Marti, G., et al. K., Sen, C. K. Dermal Wound Healing Transfection is Improves Wound Healing Molecular Therapy. 2006; 13(1): 211- Diabetic Mouse Model. 220. Therapy. 2004; 11: 1780-1785. Subject to Redox Control. 16. Chen, L., Tredget, E. E., Wu, P. Y. G., Wu, Y. Paracrine Factors of with Electroporative KGF-1 DNA in A Gene 23. Galeano, M., et al. Recombinant Human Erythropoietin Stimulates Mesenchymal Stem Cells Recruit Angiogenesis and Wound Healing in Macrophages and Endothelial Lineage The Cells and Enhance Wound Healing. Diabetes. 2004; 53: 2509-17. Plos One. 2008; 3(4): 1-12. Genetically Diabetic Mouse. 24. Eaglstein, W. H., Mertz, P. M. New 17. Djaprie, S. M., Wardhana, A. Dressing Method for Assessing for Partial Thickness Burn Using Wound Healing: Microbial Cellulose and Transparent Triamcinolone Film Dressing : A Comparative Study. Polyethelene Film Occlusion. The The Epidermal Effects Acetonide of and Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2 258 Journal of Investigative Dermatology. in Rabbits. Afr. J. Trad. CAM. 2010; 1978; 71(6):382-4. 7(3): 258-263. 25. Zohdi, R. M., Zakaria, Z. A. B., 28. Kaur, G., Utama, N. V., Usman, H. A. Yusof, N., Mustapha N. M., Abdullah, Effect of Topical Application of M. N. H. Gelam (Melaleuca spp.) Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Honey-Based Burn Steenis] Leaf Paste in Wound Healing Evidence-Based Process in Mice. Althea Medical Wound Hydrogel Dressing. Complementary and as Alternative Medicine. 2012; 1-7. 26. Feher, P., et. al. Topical Application of Journal. 2014; 1(1): 6-11. 29. Nayak B. S., Sandiford, S., Maxwell, A. Evaluation of the Wound-healing Silybum Marianum Extract. Jurnal Activity of Ethanolic Extract Medical Aradean. 2011; 14(2):5-8. Morinda citrifolia L. Leaf. eCAM. 27. Djerrou, Z., et al. Effect of Virgin Fatty Oil of Pistacia Lentiscus on Experimental Burn Wound’s Healing 2009; 6(3): 351-356. of