Uploaded by User47892

055114015 Full

advertisement
TUGAS AKHIR
PROGRAM PEMBELAJARAN TRAFIK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Oleh :
VICTORIA ANGELINA ASA SMITH
NIM : 055114015
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
FINAL PROJECT
TRAFFIC LEARNING PROGRAM
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering Study Program
VICTORIA ANGELINA ASA SMITH
055114015
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2011
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO HIDUP
vi
MOTTO:
WHERE THERE IS A
WILL,
THERE IS A WAY
Skripsi ini kupersembahkan
untuk…..
Yesus Kristus sumber kekuatanku
Papa dan Mama tercinta
Adik-adikku yang terkasih
vii
viii
INTISARI
Perhitungan trafik dalam sebuah sistem telekomunikasi bertujuan untuk menentukan jumlah
trunk yang terlayani dalam menangani volume trafik yang terjadi pada selang waktu tertentu,
dan nilai grade of service. Perhitungan trafik seringkali dilakukan dengan cara manual yang
memiliki kekurangan dalam efisiensi waktu. Program Pembelajaran Trafik akan membantu
mahasiswa teknik elektro khususnya konsentrasi telekomunikasi dalam melakukan
perhitungan trafik secara efisien dan akurat, agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa teknik
elektro khususnya konsentrasi telekomunikasi dalam memahami sistem telekomunikasi.
Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik terdiri atas dua bagian yaitu diagram
alir (flow chart) dan tampilan program. Diagram alir (flow chart) dapat menjelaskan alur
perancangan program pembelajaran trafik, dan tampilan program dibuat secara sederhana
agar dapat mempermudah pengguna yang akan menggunakan program pembelajaran trafik.
Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik dibuat sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan jumlah trunk yang
terlayani dan nilai grade of service.
Program pembelajaran trafik sudah berhasil dibuat dan dan dapat bekerja dengan baik.
Keluaran pada program dapat menghitung intensitas trafik, grade of service serta dapat
menentukan jumlah trunk yang terlayani sesuai dengan perancangan. Tampilan program
pembelajaran trafik belum menyertakan ilustrasi mengenai proses pada jaringan
telekomunikasi, sehingga masih dapat dikembangkan agar menjadi lebih menarik.
Kata kunci : Trafik, grade of service, jumlah trunk
ix
ABSTRACT
The calculation of traffic in a telecommunications system aims to conclude the number of
trunks required to handle the volume of traffic that occur at specified intervals, and the grade
of service. Calculation of traffic is often done by hand that have a deficiency in time
efficiency. Traffic Learning Program will assist students in electrical engineering, especially
the concentration of telecommunications in calculating traffic efficiently and accurately, in
order to be useful to students of telecommunications, electrical engineering, especially the
concentration of telecommunication in understanding telecommunications systems.
The research design on traffic learning program consists of two parts, namely flow chart and
the display program. Flow chart to explain the traffic flow design of learning programs, and
the display is made in a simple program to make it easier for users who will use the learning
program traffic. The research design on traffic learning program made in accordance with the
purpose of this study was to produce a system that can calculate the grade of service and can
conclude the number of trunks required.
The traffic learning program has been created and and can work well. Output in the program
can calculate the intensity of traffic, the grade of service and can conclude the number of
trunk in accordance with the scheme. Display traffic learning program does not yet include an
illustration of the process in the telecommunication network, which still can be developed to
become more attractive.
Key words : Traffic, number of trunks, grade of service
x
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan santa perawan Maria atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “Program Pembelajaran
Trafik” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Selama menulis tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah
memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga tugas akhir ini bisa
diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang tercinta atas doa dan kepercayaan yang diberikan kepada
penulis.
2. Adik-adik tercinta, Armando, Olivia, dan Gisella.
3. Ibu Wiwien Widiastuty, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran membimbing, memberi saran dan kritik yang membantu penulis dalam
menyelesaikan tulisan ini.
4. Bapak Damar Wijaya, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing angkatan 2005 atas
segala perhatian dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama kuliah.
5. Bapak A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah teknik
switching yang telah memberikan gambaran kepada penulis sehingga muncul ide
untuk membuat Tugas Akhir dengan judul “Program Pembelajaran Trafik”.
6. Seluruh dosen teknik elektro dan laboran yang memberikan ilmu, bantuan dan
pengetahuan kepada penulis selama kuliah.
7. I Made Dwi Ardiyama Giri atas waktu dan dukungan yang diberikan kepada penulis
dari masa kuliah hingga penyusunan tulisan ini.
8. Teman-teman teknik elektro angkatan 2005.
9. Sahabat-sahabat dari asrama syantikara, Ma Doi Seng, Vina, dan Gusti yang selalu
ada untuk berbagi suka dan duka.
10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………............ i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iv
LEMBAR PERSETUJUAN REVISI …………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………….
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ……………………
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………..
viii
INTISARI ………………………………………………………………………. ix
ABSTRACT ……………………………………………………………………
x
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
xi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….
xv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..
xvii
BAB I PENDAHULUAN ..……………………………………………………
1
1.1
Latar Belakang …......…..……………………………………………….
1
1.2
Tujuan dan Manfaat Penelitian …..……..…………………………........
1
1.3
Batasan Masalah ……….…………..…………….……………………..
2
1.4
Metodologi Penelitian ………...………………………………….…….
2
BAB II DASAR TEORI ………………………………..…………………….
4
2.1
Telekomunikasi ..……………………………………………………….
4
2.2
Trafik ……………………………………………………………….......
5
2.2.1
Besaran Trafik …..………………………………………….......
7
2.2.2
Congestion ..………………………………………………........
8
xiii
2.2.3
Pengukuran Trafik ………..…...………………………….........
9
2.2.4
Model Matematika ...………………………………………......
10
2.2.5
Lost Call System ..………………………………………..........
11
2.2.6
Unjuk Kerja Trafik …..…………………………………….......
13
2.2.7
Penggunaan Tabel Trafik ………………….…………………..
16
BAB III RANCANGAN PENELITIAN ……………………………………
17
3.1
Diagram Alir ……………………………………………………...........
17
3.2
Tampilan Program ….…………………………………………………..
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………....……………………….
26
4.1
Splash Form ……….……………………………………………………
26
4.2
Form Utama ……………………………….……………………………
26
4.3
Pembahasan Hasil ……..………………………………………………..
29
4.3.1
Pembahasan Hasil Penentuan Trunk yang terlayani …………..
29
4.3.2
Pembahasan Hasil Perhitungan Grade of Service ……………….
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….
55
5.1
Kesimpulan ……………………………………………………………… 55
5.2
Saran …………………………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………..
xiv
55
56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Variasi trafik dalam waktu singkat[5] …………………………… 5
Gambar 2.2
Variasi trafik dalam satu hari[5] ………………………………… 6
Gambar 2.3
Contoh trafik satu Erlang yang dibawa oleh tiga trunk[5] ……..
Gambar 2.4
Sistem lost-call[5] ………………………………………………… 11
Gambar 2.5
Pendudukan trunk pada sekelompok full availability[5] ……….. 14
Gambar 2.6
Efek dari kelebihan beban pada grade of service[5] ……………. 15
Gambar 2.7
Distribusi trafik pada sekelompok trunk
7
dengan pencarian sekuensial [5] ………………………………… 15
Gambar 3.1
Diagram alir program utama …………………………………….
17
Gambar 3.2
Diagram alir sub rutin menentukan trunk yang terlayani ……….
19
Gambar 3.3
Diagram alir sub rutin look up table ……………………………. 20
Gambar 3.4
Diagram alir sub rutin utama menghitung grade of service …….
21
Gambar 3.5
Diagram alir sub rutin menghitung grade of service ……………
23
Gambar 3.6
Tampilan program pembelajaran trafik …………………………
25
Gambar 4.1
Splash form ………………………………………………………. 26
Gambar 4.2
Form utama program pembelajaran trafik ………………………
26
Gambar 4.3
Form utama dengan keluaran berupa trunk yang terlayani …….
27
Gambar 4.4
Form utama dengan keluaran berupa grade of service ………….
27
Gambar 4.5
Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.02 ….
29
Gambar 4.6
Grafik perbandingan nilai intensitas trafik
dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.1 ………………………… 32
Gambar 4.7
Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.01 ….
xv
33
Gambar 4.8
Grafik perbandingan nilai intensitas trafik
dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.2 ………………………… 34
Gambar 4.9
Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.005 …
35
Gambar 4.10 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik
dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.3 ………………………… 37
Gambar 4.11 Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.001 ….
38
Gambar 4.12 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik
dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.4 ………………………… 40
Gambar 4.13 Kotak pesan untuk intensitas trafik > 87.6 ………………………
41
Gambar 4.14 Contoh perhitungan GoS dengan keluaran = 0.14286 …… …….. 45
Gambar 4.15 Kotak pesan untuk trunk yang terlayani > 100 ………………….
xvi
52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1
Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.02 ………………………………………… …….. 31
Tabel 4.2
Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.01 ……………………………………………….. 33
Tabel 4.3
Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.005 ……………………………………………… 36
Tabel 4.4
Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.001 ……………………………………………… 39
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Trafik telekomunikasi (teletrafik) merupakan hal yang sangat penting dalam
sistem telekomunikasi. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui
unjuk
kerja
jaringan
(Network
Performance)
dan
mutu
pelayanan
jaringan
telekomunikasi (Quality of Service) [1]. Selain dua hal tersebut, dengan melakukan
perhitungan trafik dan dari tabel trafik dapat ditentukan jumlah trunk yang dapat
melayani volume trafik yang terjadi pada selang waktu tertentu dan nilai grade of
service. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Teknik Elektro khususnya konsentrasi
Telekomunikasi dalam memahami sistem telekomunikasi.
Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat sebuah program pembelajaran
trafik telekomunikasi agar dapat membantu mahasiswa Teknik Elektro khususnya
konsentrasi telekomunikasi dalam melakukan perhitungan trafik guna memahami sistem
komunikasi dan melakukan analisis yang lebih lanjut mengenai trafik telekomunikasi.
Program ini dibuat untuk melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu analisis
trafik pada sistem komunikasi selular berbasis CDMA 2000 1X di wilayah Semarang
kota [2] dan analisis trafik untuk kualitas performansi jaringan berbasis teknologi GSM
di PT Exelcomindo Pratama Semarang [3]. Perhitungan trafik secara teori atau manual
merupakan pilihan pada solusi sebelumnya. Perhitungan secara teori atau manual tersebut
memiliki kekurangan dalam efisiensi waktu.
Program yang akan dibuat ini akan menentukan trunk yang terlayani (N) dan
menghitung Grade of Service (B) apabila mendapat masukan dari pengguna berupa ratarata jumlah panggilan yang masuk selama waktu tertentu, rata-rata waktu tiap panggilan
(Holding Time).
1.2.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan
trunk yang terlayani dan Grade of Service. Manfaat dari penelitian ini adalah agar
dapat
membantu
mahasiswa
Teknik
1
Elektro
khususnya
konsentrasi
2
Telekomunikasi dalam melakukan perhitungan trafik guna memahami sistem
komunikasi dan melakukan analisis yang lebih lanjut mengenai trafik
Telekomunikasi.
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
a.
Masukan pada program ini berasal dari pengguna.
b.
Keluaran pada program adalah intensitas trafik, trunk yang terlayani dan nilai
grade of service.
c.
Nilai grade of service yang digunakan pada program ini berdasarkan pada tabel
Erlang (lihat Lampiran 1), yaitu: 0.02, 0.01, 0.005, 0.001.
d.
Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.02 adalah 87.6
e.
Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.01 adalah 84.0.
f.
Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.005 adalah 80.9.
g.
Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.001 adalah 75.3.
h.
Ketika pengguna memilih keluaran yang diinginkan adalah trunk yang terlayani,
maka masukan pada sistem berupa jumlah panggilan yang datang selama waktu
tertentu, waktu rata-rata tiap panggilan (holding time), dan nilai grade of service.
i.
Ketika pengguna memilih keluaran yang diinginkan adalah nilai grade of service,
maka masukan pada sistem berupa jumlah panggilan yang datang selama waktu
tertentu, waktu rata-rata tiap panggilan (holding time), dan trunk yang terlayani.
j.
1.4.
Waktu pengamatan ditentukan sebesar 60 menit.
Metodologi Penelitian
Penulisan skripsi ini menggunakan metode :
a.
Studi Literatur.
Mengambil dan mengumpulkan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan
jurnal-jurnal.
b.
Konsultasi.
Melakukan konsultasi dengan dosen dan pembimbing Pra Tugas Akhir dan
Tugas Akhir untuk memperoleh gambaran dan penjelasan tentang pemrograman.
c.
Perancangan program.
3
Tahap ini bertujuan untuk mencari bentuk model yang optimal dari program yang
akan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor permasalahan dan
kebutuhan yang telah di tentukan.
d.
Pembuatan program.
Pembuatan program ini mengacu pada perancangan yang telah dibuat.
e.
Proses pengambilan data.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara memberi masukan pada
program, kemudian program akan menghitung keluaran yang dibutuhkan.
f.
Analisis dan kesimpulan hasil percobaan.
Analisa data dilakukan dengan mengecek keakuratan data terhadap program
pembelajaran trafik ini dengan cara mengamati apakah program yang dibuat
sudah berjalan sesuai dengan perancangan atau tidak, serta membandingkan data
yang di hasilkan oleh program pembelajaran trafik dengan data yang dihasilkan
pada perhitungan secara teori.
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu
tempat ke tempat lain[1]. Dalam kaitannya dengan telekomunikasi, bentuk komunikasi
jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam yaitu[4]:
1. Komunikasi satu arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah, pengirim dan
penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan
melalui media yang sama. Contoh : Pager, televisi, dan radio
2. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah,
pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap
berkesinambungan. Contoh : Handy Talkie
3. Komunikasi Dua Arah (Full Duplex). Dalam komunikasi dua arah, pengirim dan
penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui
media yang sama. Contoh : Telepon
Sistem telekomunikasi (sistel) adalah suatu kesatuan (totalitas) yang terdiri dari
bagian-bagian yang disebut subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu[1]. Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen pendukung
yaitu :
1. Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file,
tulisan.
2. Pengirim : merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
3. Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada
penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi
agar dapat terkirim jarak jauh.
4. Penerima : menerima sinyal listrik dan merubah kedalam informasi yang bisa
dipahami oleh manusia sesuai dengan informasi yang dikirim.
Dalam merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua model
yang dipakai. Pertama adalah merubah informasi menjadi sinyal analog dimana sinyal
4
5
berbentuk gelombang listrik yang kontinyu (terus menerus). Kedua adalah sinyal digital,
dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi
sinyal discrete. Sinyal discrete kemudian dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0"
dan "1". Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog akan terkena
gangguan, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal
digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam
kualitas yang sama dengan sinyal yang dikirim.
2.2
Trafik
Dalam merancang sebuah industri, agar mendapatkan keluaran yang diinginkan
maka rancangan awal yang harus ditentukan adalah besarannya[5]. Sebagai contoh, untuk
sebuah kilang minyak, yang dibutuhkan adalah jumlah barel per hari atau untuk toko
mesin, yang dibutuhkan adalah jumlah bagian potongan per hari. Dalam sistem
telekomunikasi, yang dibutuhkan adalah trafik yang akan ditangani yaitu menentukan
jumlah trunk yang dibutuhkan.
Dalam teknik teletrafik, panjangnya trunk adalah untuk menggambarkan setiap
satuan yang akan membawa satu panggilan. Hal ini dapat berupa sebuah sirkuit
internasional antara switch dalam sentral telepon yang sama dengan panjang kawat
beberapa meter atau ribuan kilometer. Pengaturan trunk dan switch dalam sebuah sentral
telepon disebut trunking.
Gambar 2.1 menunjukkan sebuah sistem telekomunikasi yang besar yang hanya
melayani sejumlah panggilan dalam beberapa menit. Jumlah panggilan baru dan jumlah
panggilan yang berakhir bervariasi dan bersifat acak[5].
Gambar 2.1 Variasi trafik dalam waktu yang singkat [5]
Jika variasi acak yang diambil adalah rata-rata trafik yang sedang berlangsung,
maka jumlah panggilan yang ditemukan akan bervariasi pada siang hari. Sebagai contoh
6
dapat dilihat pada gambar 2.2 yang menunjukkan jumlah panggilan lebih sedikit pada
malam hari. Jumlah panggilan meningkat pada jam kerja dan mencapai maksimum pada
pertengahan pagi. Jumlah panggilan berkurang pada pertengahan hari, saat jam istirahat
dan meningkat kembali di sore hari. Jumlah panggilan mulai berkurang saat jam kerja usai
dan akan kembali meningkat pada malam hari[5].
Gambar 2.2 Variasi trafik dalam satu hari [5]
Gambar 2.2 mewakili sebuah sebuah sentral telepon yang melayani seluruh kota.
Untuk sentral telepon yang melayani pusat kota, dimana penduduknya lebih sedikit maka
trafik puncak di malam hari mungkin tidak ada. Sebaliknya, untuk sentral telepon yang
melayani daerah perumahan di pinggiran kota, trafik puncak di malam hari bisa menjadi
yang terbesar. Selain variasi per hari, jumlah panggilan juga dapat bervariasi per minggu.
Misalnya sentral telepon pada pusat kota mungkin memiliki panggilan sangat sedikit
selama akhir pekan.
Jumlah trunk yang akan diberikan sangat tergantung pada besar trafik yang akan
dibawa. Selain itu, jumlah trunk harus cukup untuk waktu tersibuk dalam satu hari. Busy
hour adalah periode satu jam dimana terdapat trafik puncak. Sebagai contoh, busy hour
pada gambar 2.2 adalah jam 10:00 sampai 11:00.
Jumlah perangkat yang disediakan harus disesuaikan agar cukup untuk mengatasi
trafik pada jam sibuk atau busy hour. Hal ini mengakibatkan banyak perangkat yang tidak
terpakai pada saat bukan jam sibuk. Maka hal tersebut menjadi alasan mengapa perusahaan
telekomunikasi yang beroperasi menawarkan harga yang murah untuk pelanggan yang
melakukan panggilan pada jam jam tertentu dimana jam tersebut memiliki trafik yang
sangat rendah atau bukan busy hour. Hal ini sering menjadikan beberapa pelanggan
7
memilih untuk melakukan panggilan pada jam tersebut agar mendapat biaya yang lebih
murah daripada mereka malakukan panggilan pada saat jam sibuk. Maka hal tersebut
membawa keuntungan untuk perusahaan telekomunikasi karena dapat mengurangi
pemakaian perangkat dan mengurangi pengeluaran anggaran[5].
2.2.1 Besaran Trafik
Intensitas Trafik atau sering disebut dengan trafik didefinisikan sebagai jumlah
rata-rata panggilan yang dibawa. Meskipun trafik bersifat dimensionless atau tak bersatuan,
namun untuk menghargai jasa Agner Krarup Erlang, seorang ilmuwan asal Denmark yang
merupakan pelopor teori trafik maka telah ditetapkan satuan trafik adalah Erlang.
Pada sekelompok trunk, rata-rata jumlah panggilan yang dibawa tergantung pada
jumlah panggilan yang masuk dan durasinya. Durasi satu panggilan sering disebut holding
time. Gambar 2.3 menunjukkan bagaimana trafik satu Erlang dapat dihasilkan dari sebuah
trunk yang sibuk sepanjang waktu, dari dua trunk yang sibuk setengah waktu, atau dari tiga
trunk yang sibuk selama sepertiga dari waktu yang ditentukan[5].
Gambar 2.3Contoh trafik satu Erlang yang dibawa oleh tiga trunk[5]
Trafik juga dapat dinyatakan dalam seratus detik panggilan per jam atau cent calls
second (CCS). Satu jam berarti 3600 detik, maka 1 Erlang = 36 CCS. Trafik yang dibawa
oleh sekelompok trunk dirumuskan dalam persamaan 2.1.
8
(2.1)
Dengan
A = intensitas trafik (Erlang)
C = rata-rata jumlah panggilan yang masuk selama waktu T
h = rata-rata waktu tiap panggilan (holding time)
Dari persamaan 2.1, jika T = h, maka A = C. dengan demikian, trafik dalam Erlang
sama dengan rata-rata jumlah panggilan yang masuk selama periode tertentu sama dengan
rata-rata durasi tiap panggilan atau holding time. Sebuah trunk hanya dapat membawa satu
panggilan (A ≤ 1).
2.2.2 Congestion
Dalam sebuah sentral telepon, secara teori memungkinkan untuk setiap pelanggan
melakukan panggilan secara bersamaan. Tetapi untuk menyediakan perangkat agar dapat
melayani semua trafik, sangatlah tidak ekonomis karena memerlukan biaya yang sangat
tinggi.
Situasi di mana semua trunk sedang sibuk bisa saja terjadi dan hal itu menyebabkan
sebuah sentral telepon tidak dapat menerima panggilan berikutnya. Keadaan ini dikenal
sebagai kemacetan (congestion). Pada sistem packet-switch, panggilan yang masuk selama
kemacetan akan menunggu dalam antrian sampai sebuah trunk keluaran tersedia. Dengan
demikian panggilan tersebut tetap menunggu tetapi tidak hilang. Sistem seperti ini disebut
sistem antrian (queuing system / delay systems). Pada sistem circuit-switch, seperti sentral
telepon, semua usaha untuk melakukan panggilan melalui sekelompok trunk yang sibuk
tidak akan berhasil. Sistem seperti ini disebut sistem lost-call. Dalam sistem lost-call
kemacetan bisa terjadi karena trafik yang dibawa (carried traffic) lebih kecil dari trafik
yang ditawarkan (offered traffic) oleh sistem. Maka dapat ditulis:
(2.2)
Perbandingan dari panggilan yang hilang atau tertunda tergantung pada kemacetan
(congestion) yang terukur pada penyedia layanan, dan disebut grade of service. Untuk
sistem lost-call, grade of service (B) dapat ditentukan dengan persamaan 2.3[5].
9
(2.3)
Atau dapat juga menggunakan persamaan 2.4.
(2.4)
Dengan
B = grade of service
Traffic lost = jumlah trafik yang hilang
Offered traffic = trafik yang ditawarkan ke sistem
Maka B dapat disebut juga sebagai perbandingan waktu dimana terdapat kemacetan,
probabilitas kemacetan, dan probabilitas bahwa panggilan akan hilang karena terjadi
kemacetan. Jadi, jika sebuah trafik (A) ditawarkan kepada sekelompok trunk dengan grade
of service (B), maka :
(2.5)
(2.6)
Semakin besar grade of service, maka semakin buruk kualitas layanan yang
diberikan. Grade of service biasanya ditetapkan untuk trafik pada jam sibuk. Jika grade of
service terlalu besar maka pelanggan akan merasa tidak puas karena akan banyak
panggilan yang tidak berhasil. Namun sebaliknya, jika terlalu kecil maka akan banyak
pengeluaran pada peralatan yang jarang digunakan[5].
Masalah dasar dalam menentukan ukuran dari sistem telekomunikasi atau
dimensioning problem adalah penyediaan offered traffic, penentuan grade of service, dan
penentuan jumlah trunk (N) yang dibutuhkan[5].
2.2.3 Pengukuran trafik
Pengukuran trafik merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
telekomunikasi yang beroperasi agar dapat mengetahui berapa besar trafik pada jam sibuk
yang dapat ditangani oleh sistem. Secara khusus, perlu untuk mengetahui kapan sistem
10
kelebihan beban dan perlu menambahkan perangkat. Dengan demikian, pengukuran trafik
harus dilakukan secara teratur dan disimpan dalam laporan khusus. Karena peralatan harus
dibuat dan dipasang sebelum dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada
pelanggan, maka sangat penting untuk menentukan dan memperkirakan jumlah trafik yang
akan ditangani. Agar memperoleh perkiraan trafik secara akurat, maka data trafik yang
digunakan adalah data yang sangat akurat.
2.2.4 Model Matematika
Dalam rangka untuk memperoleh solusi analitis untuk masalah teletrafik,
diperlukan model matematika dari trafik yang ditawarkan pada sistem telekomunikasi.
Sebuah model yang sederhana berdasarkan pada asumsi berikut :
1. Pure-chance traffic
2. Statistik kesetimbangan
Asumsi dari pure-chance traffic berarti bahwa panggilan yang baru dan panggilan
yang berakhir adalah kejadian acak yang independen. Panggilan baru yang dibuat oleh
pelanggan tentu saja tidak dibuat secara acak. Namun, jumlah trafik yang dihasilkan oleh
sejumlah besar pelanggan adalah bersifat seolah-olah panggilan yang dibuat adalah acak.
Jika kedatangan panggilan adalah kejadian acak, maka keberadaannya tidak akan
terpengaruh oleh panggilan-panggilan sebelumnya. Asumsi bahwa kedatangan dan akhir
panggilan adalah kejadian acak mengarah pada hasil berikut:
1. Jumlah kedatangan panggilan pada waktu tertentu memiliki distribusi poisson,
yaitu:
(2.7)
Dengan
x = jumlah kedatangan panggilan pada waktu T
µ = jumlah rata-rata kedatangan panggilan pada waktu T
2. Interval T antara kedatangan panggilan adalah interval diantara peristiwa acak
yang independen. Intervalnya memiliki distribusi eksponensial negatif, yaitu :
(2.8)
Dengan
adalah rata-rata interval antara kedatangan panggilan.
11
3. Selama kedatangan dan pengakhiran setiap panggilan adalah kejadian acak
yang independen, maka durasi panggilan (T) juga merupakan interval antara
dua kejadian acak dengan distribusi eksponensial negatif, yaitu :
(2.9)
Dengan h adalah holding time.
Asumsi dari statistik kesetimbangan adalah bahwa pertumbuhan trafik adalah
proses acak yang tetap, ini berarti probabilitasnya tidak akan berubah selama waktunya
sedang berlangsung. Sehingga jumlah rata-rata panggilan yang sedang berlangsung adalah
konstan. Gambar 2.2 menunjukkan bahwa kondisi ini terpenuhi pada saat jam sibuk dan
dapat menentukan grade of service pada jam sibuk (statistik kesetimbangan tidak bisa
ditentukan secara langsung pada saat sebelum terjadinya jam sibuk, saat tingkat
penggunaan panggilan meningkat ataupu setelah jam sibuk berakhir, ketika tingkat
panggilan sedang jatuh).
2.2.5 Lost-call Systems
Gambar 2.4 Sistem lost-call [5]
Gambar 2.4 menunjukkan sebuah sistem lost call yang memiliki sejumlah trunk
(N) dan sejumlah offered traffic (A) dan dapat menentukan grade of service. Solusinya
tergantung pada asumsi-asumsi berikut:
 Trafik murni, berarti bahwa panggilan yang baru dan panggilan yang berakhir
adalah kejadian acak yang independen.
 Statistik kesetimbangan menunjukkan bahwa probabilitas panggilan tidak
berubah atau tetap (konstan).
 Full availability (berkas sempurna) atau ketersediaan penuh berarti bahwa setiap
panggilan yang baru akan terhubung ke trunk keluaran yang tersedia. Jika
panggilan baru dihubungkan ke trunk keluaran melalui sebuah switch, maka
12
setiap switch harus memiliki outlet yang memadai untuk menyediakan akses
kepada setiap trunk keluaran (pada prakteknya, kondisi ini jarang terjadi karena
switch memiliki outlet yang terbatas sehingga hanya dapat memberikan layanan
yang terbatas atau berkas tak sempurna atau limited availability).
 Panggilan-panggilan yang mengalami kemacetan akan hilang, ini berarti bahwa
setiap panggilan yang mengalami kemacetan akan segera dihapus dari sistem.
Ketika hal ini terjadi, pelanggan mungkin akan melakukan upaya lain tak lama
sesudahnya. Trafik yang ditawarkan (offered traffic) diasumsikan sebagai total
panggilan yang timbul dari panggilan yang berhasil dan panggilan yang gagal.
jika x adalah panggilan yang sedang berlangsung maka probabilitas panggilan yang sedang
berlangsung adalah:
(2.10)
Namun, jumlah panggilan tidak boleh negatif dan tidak boleh lebih dari jumlah
trunk atau
.
Maka,
Subtitusi dengan persamaan 2.10 maka:
(2.11)
Dengan :
x = jumlah panggilan yang sedang berlangsung
N = jumlah saluran yang tersedia
A = intensitas trafik
13
Jika sejumlah saluran yang tersedia (N) telah diduduki atau sedang terpakai, maka
panggilan berikutnya akan ditolak atau yang sering juga disebut sebagai probabilitas dari
trafik yang hilang atau rugi Erlang yang dapat diperoleh dari persamaan[5]:
(2.12)
Persamaan 2.12 lebih dikenal sebagai “Erlang’s lost call formula”. Sedangkan
Grade of Service dari loss system dapat langsung dihitung atau dengan menggunakan
iterasi dari relasi rekursif rugi Erlang. Dari persamaan 2.12 maka:
Subtitusi dengan persamaan 2.12 maka:
(2.13)
Saat E1,0=1, persamaan ini dapat juga dipakai untuk menentukan jumlah Trunk.
2.2.6 Unjuk Kerja Trafik
Jika sejumlah trafik yang ditawarkan meningkat, maka jumlah trunk juga harus
meningkat agar dapat memberikan kualitas layanan (grade of service) tertentu. Oleh karena
itu, untuk pemakaian trunk yang sama, dalam sebuah kelompok yang menyediakan jumlah
trunk yang banyak, probabilitas untuk menemukan semua trunk sedang sibuk lebih kecil
dari kelompok yang menyediakan jumlah trunk yang sedikit. Dengan demikian, untuk
sejumlah grade of service pada sejumlah besar trunk memiliki jumlah pendudukan
14
(occupancy) yang lebih besar dan dapat dikatakan bahwa sangat efisien. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.5 dengan grade of service sebesar 0.002. Gambar 2.6 menunjukkan
beberapa nilai grade of service yang bervariasi dengan offered traffic untuk jumlah trunk
yang berbeda yang telah di dimensioning untuk memperoleh grade of service sebesar
0.002 pada beban trafik normal. Pada gambar 2.6 dapat dilihat bahwa untuk sekelompok
layanan yang terdiri dari 5 trunk dengan kelebihan beban sebesar 10% dapat meningkatkan
grade of service sebesar 40%. Namun untuk kelompok layanan dengan 100 trunk dapat
meningkatkan grade of service sebesar 550%.
Untuk alasan ini, sebagian besar perusahaan Telekomunikasi yang beroperasi
mengadopsi kriteria ganda yaitu dengan menentukan dua grade of service yang akan
diberikan pada trafik normal dan grade of service yang lebih besar akan diberikan kepada
trafik yang mengalami kelebihan beban dalam prosentasi tertentu. Misalnya, sebuah grade
of service yang diberikan pada trafik normal sebesar B, maka untuk trafik yang kelebihan
beban 20% grade of service diberikan sebesar 5B. Untuk penyediaan jumlah trunk, ada dua
kriteria yang harus dipenuhi yaitu untuk penyediaan sejumlah kecil trunk menggunakan
kriteria normal-load dan untuk penyediaan trunk dalam jumlah yang lebih besar
menggunakan kriteria overload.
Gambar 2.5 Pendudukan trunk pada sekelompok full-availability dalam berbagai ukuran.
(grade of service = 0.002)[5]
15
Gambar 2.6 Efek dari kelebihan beban pada grade of service[5]
Pada sebagian besar sistem switching, penentuan sejumlah trunk ditentukan secara
berurutan. Sebuah panggilan tidak akan dihubungkan ke trunk nomor 2 kecuali nomor 1
sedang terpakai atau sibuk. Panggilan juga tidak akan dihubungkan ke trunk nomor 3
kecuali nomor 1 dan 2 sedang sibuk. Dan seterusnya panggilan yang menemukan trunk
terakhir yang sibuk akan segera dibuang. Trunk nomor 1 akan membawa lebih banyak
beban daripada trunk yang terakhir, kejadian ini digambarkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Distribusi trafik pada sekelompok trunk dengan pencarian sekuensial[5]
16
2.2.7 Penggunaan Tabel Trafik
Untuk menentukan nilai grade of service (B), dengan besar trafik (A) dan jumlah
trunk (N) yang telah ditentukan dapat menggunakan persamaan 2.13
Namun, masalah dimensioning adalah untuk menentukan jumlah trunk (N) untuk
besar trafik (A) dan grade of service (B) yang telah ditentukan. Persamaan 2.13 tidak dapat
memecahkan permasalahan tersebut, namun nilai grade of service (B) telah dikalkulasikan
sebelumnya oleh para pendahulu kita dan telah dipublikasikan melalui sebuah tabel yang
dapat menentukan jumlah trunk (N) untuk berbagai variasi trafik dan grade of service.
Sebagai contoh yang ditunjukkan pada tabel trafik (dapat dilihat pada lampiran), jika nilai
grade of service adalah 0.01, dan besar trafik adalah 10 E maka jumlah trunk yang
dibutuhkan adalah 18.
17
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik terdiri atas dua bagian
yaitu diagram alir (flow chart) dan tampilan program. Diagram alir (flow chart) dapat
menjelaskan alur perancangan program pembelajaran trafik, dan tampilan program dibuat
secara sederhana agar dapat mempermudah pengguna yang akan menggunakan program
pembelajaran trafik. Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik dibuat sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan jumlah
trunk yang terlayani dan nilai grade of service.
3.1.
Diagram alir
Mulai
Tidak
Menghitung
nilai grade of
service (B)
Keluaran yang diinginkan =
jumlah jumlah trunk yang
terlayani ?
Ya
Menghitung
jumlah trunk
yang terlayani
(N)
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir program utama
17
18
Diagram alir program pembelajaran trafik dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Diagram alir program utama, dimana keluaran yang diinginkan dibandingkan
terlebih dahulu, apakah keluaran yang diinginkan adalah menentukan trunk yang
terlayani. Jika keluaran yang diinginkan adalah menentukan trunk yang terlayani
maka program yang digunakan selanjutnya adalah adalah program pembelajaran
trafik menentukan trunk yang terlayani (N). Jika keluaran yang diinginkan bukan
menentukan trunk yang terlayani, maka program yang digunakan selanjutnya
adalah program pembelajaran trafik menghitung nilai grade of service (B).
Diagram alir program utama dapat dilihat pada gambar 3.1.
Mulai
Jumlah panggilan (c)
Holding time (h)
Waktu (T)
Grade of service (B)
Intensitas trafik (A) =
A ≤ 87.6 ?
Ya
trunk yang
terlayani =
look up table
a
ch
T
Tidak
“Intensitas trafik harus
kurang dari atau sama
dengan 87.6. silahkan
memasukkan kembali
nilai jumlah panggilan
dan holding time yang
lain”
19
a
Intensitas trafik (A)
Jumlah trunk yang
terlayani (N)
Selesai
Gambar 3.2 Diagram alir Sub Rutin menentukan jumlah trunk terlayani
Mulai
i=0
beda = 0
HitA = Intensitas trafik
B = grade of service
N = jumlah trunk
terlayani
Tidak
Tidak
B = 0.02 ?
Ya
beda <= 0 ?
Ya
i=i+1
beda = A(i,1) - HitA
a
Tidak
Tidak
B = 0.01 ?
B = 0.005 ?
B = 0.001 ?
Ya
Ya
Ya
20
a
N=i-1
N (jumlah
trunk yang
terlayani)
Selesai
Gambar 3.3 Diagram alir sub rutin look up table
2. Diagram alir program pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang
terlayani, dengan masukan berupa berupa jumlah panggilan (c), holding time (h),
waktu pengamatan (T), dan grade of service (B). Setelah mendapat masukan,
program akan menghitung nilai Intensitas Trafik dengan menggunakan persamaan
2.1. Nilai intensitas trafik yang dihasilkan kemudian dibandingkan, apakah nilai
Intensitas Trafik lebih dari 87.6. Hal ini dilakukan karena nilai tertinggi intensitas
trafik pada tabel kapasitas krafik adalah 87.6 (dapat dilihat pada lampiran). Jika
nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih besar dari 87.6, maka program akan
meminta pengguna untuk memasukkan lagi nilai jumlah panggilan yang baru. Jika
nilai intensitas trafik yang dihasilkan kurang dari atau sama dengan 87.6, maka
program akan langsung menentukan trunk yang terlayani melalui look-up table.
Diagram alir sub rutin look up table dapat dilihat pada gambar 3.3. Keluaran pada
program pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang terlayani adalah
intensitas trafik (A), dan jumlah trunk yang terlayani (N). Diagram alir program
pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang terlayani dapat dilihat pada
gambar 3.2.
21
Mulai
Jumlah panggilan (c)
Holding time (h)
Waktu (T)
Jumlah trunk (N)
N > 100
?
Ya
“Jumlah trunk harus
kurang dari atau
sama dengan 100,
silahkan masukkan
kembali nilai jumlah
trunk yang lain”
Tidak
Intensitas trafik (A) =
A > 87.6
?
ch
T
Ya
“Intensitas trafik harus
kurang dari atau sama
dengan 87.6. silahkan
memasukkan kembali
nilai jumlah panggilan
dan holding time yang
lain”
Tidak
Menghitung grade
of service
Intensitas trafik (A)
Nilai grade of
service (B)
Selesai
Gambar 3.4 Diagram alir sub rutin utama menghitung Grade of Service
22
Mulai
N = Jumlah trunk yang terlayani
HitA = Intensitas trafik
i=0
denom = 0
numer
B1
B = grade of service
HitA N 1
( N 1)!
numer
( N 1)
denom
i 0
B1
HitA i
( N 1)!
numer
denom
a
23
a
B
(HitA B1)
( N (HitA B1))
Selesai
Gambar 3.5 Diagram alir sub rutin menghitung grade of service
3. Diagram alir program pembelajaran trafik sub rutin menghitung nilai grade of
service, dengan masukan berupa berupa jumlah panggilan (c), holding time (h),
waktu pengamatan (T), dan jumlah trunk (N). Setelah mendapat masukan dari
pengguna, masukan berupa jumlah trunk kemudian dibandingkan, apakah lebih
dari 100. Hal ini dilakukan karena nilai tertinggi jumlah trunk yang terlayani pada
tabel kapasitas trafik adalah 100 (dapat dilihat pada lampiran 1). Jika masukan
jumlah trunk lebih besar dari 100, maka program akan meminta pengguna
memasukkan jumlah trunk yang baru. Jika jumlah trunk lebih kecil atau sama
dengan 100, maka program akan menghitung nilai intensitas trafik dengan
menggunakan persamaan 2.1. Nilai intensitas trafik yang dihasilkan kemudian
dibandingkan, apakah nilai intensitas trafik lebih besar dari 87.6. Hal ini dilakukan
karena nilai tertinggi intensitas trafik pada tabel kapasitas trafik adalah 87.6 (dapat
dilihat pada lampiran 1). Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih besar dari
87.6, maka program akan meminta pengguna untuk memasukkan lagi nilai jumlah
panggilan yang baru. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih kecil atau
sama dengan 87.6, maka program langsung menghitung nilai grade of service
dengan menggunakan persamaan 2.13. Keluaran yang dihasilkan pada program
pembelajran trafik sub rutin menghitung grade of service ini adalah intensitas
trafik (A), dan grade of service. Diagram alir program pembelajaran trafik sub
24
rutin utama menghitung nilai grade of service dapat dilihat pada gambar 3.4.
Diagram alir sub rutin menghitung grade of service dapat dilihat pada gambar 3.5.
3.2.
Tampilan program
Tampilan dari Program Pembelajaran Trafik terdiri atas dua form yaitu: form yang
pertama adalah form pembuka yang berisi nama program, nama pembuat dan tahun
dibuatnya program pembelajaran trafik. Form pembuka akan tampil selama empat detik.
Form yang kedua adalah form program pembelajaran trafik dimana pengguna dapat
melakukan perhitungan terhadap trafik. Tampilan program pembelajaran trafik dapat
dilihat pada gambar 3.4.
Pada form pembelajaran trafik, pengguna diminta untuk menentukan terlebih
dahulu keluaran yang diinginkan pada button group. “Title” pada button group dirubah
menjadi keluaran yang diinginkan. Keluaran yang diinginkan terdiri atas dua pilihan yaitu:
menghitung jumlah trunk atau menghitung nilai Grade of Service. Nilai Grade of Service
pada program ini berdasarkan tabel kapasitas trafik (lihat Lampiran 1) yaitu: 0.02, 0.01,
0.005, 0.001.
Jika pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk (N), maka masukan pada
program terdiri dari jumlah panggilan(c), holding time(h), waktu pengamatan(T), dan nilai
grade of service. Jumlah trunk pada panel masukan tidak aktif. Jika pengguna memilih
untuk menghitung nilai grade of service, maka nilai grade of service pada panel masukan
tidak aktif dan nilai trunk akan menjadi masukan.
Pada from program pembelajaran trafik, edit text nomor 1 bertujuan untuk
mennberikan masukan dari keyboard berupa nilai jumlah panggilan. Edit text nomor 2
bertujuan untuk memberikan masukan dari keyboard berupa nilai holding time. Pop up
menu nomor 3 bertujuan untuk memberikan beberapa daftar pilihan dari nilai grade of
service. Edit text nomor 4 bertujuan untuk memberikan masukan dari keyboard berupa
nilai jumlah trunk.
Setelah memberikan masukan pada program, maka pengguna dapat melakukan
perhitungan trafik dengan cara menekan push button1 sehingga keluaran dari sistem
berupa nilai intensitas trafik akan tertera pada edit text nomor 5, keluaran berupa nilai
jumlah trunk akan tertera pada edit text nomor 6, dan keluaran berupa nilai grade of service
akan tertera pada edit text nomor 7. “String” pada push button1 dirubah menjadi
“menghitung” agar memudahkan pengguna. Untuk kembali ke keadaan awal, pengguna
25
dapat menekan push button2. “String” pada push button2 dirubah menjadi “kembali” agar
memudahkan pengguna. Untuk mengakhiri program pembelajaran trafik, pengguna dapat
menekan push button3. “String” pada push button3 dirubah menjadi “selesai”.
Gambar 3.6 Tampilan Program Pembelajaran Trafik
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
SPLASH FORM
Splash form atau form pembuka akan tampil selama empat detik sebelum form
utama. Splash form berisi nama program, tahun pembuatan program, dan nama pembuat
program. Splash form dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Splash form
4.2
FORM UTAMA
Form utama adalah form di mana pengguna dapat melakukan perhitungan trafik.
Form utama dapat dilihat pada gambar 4.2. Perhitungan trafik pada form utama terdiri atas
dua hal yaitu: menentukan jumlah trunk yang terlayani dan nilai grade of Service.
Gambar 4.2. Form Utama Program Pembelajaran Trafik
26
27
Saat pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk, maka jumlah trunk pada
panel masukan akan tidak aktif karena jumlah trunk di sini adalah sebagai keluaran. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 4.3 di mana semua keluaran pada panel keluaran dan jumlah
trunk pada panel masukan tidak aktif.
Gambar 4.3. Form Utama dengan keluaran berupa jumlah trunk yang terlayani
Saat pengguna memilih untuk menghitung grade of Service, maka grade of Service
pada panel masukan akan tidak aktif karena grade of Service di sini adalah sebagai
keluaran. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 di mana semua keluaran pada panel
keluaran dan grade of service pada panel masukan tidak aktif.
Gambar 4.4. Form Utama dengan keluaran berupa grade of Service
28
Perintah pada program untuk tampilan gambar 4.3 dan gambar 4.4 adalah:
% --- Executes when selected object is changed in uipanel1.
function uipanel1_SelectionChangeFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to the selected object in uipanel1
% eventdata structure with the following fields (see UIBUTTONGROUP)
%
EventName: string 'SelectionChanged' (read only)
%
OldValue: handle of the previously selected object or empty if
none was selected
%
NewValue: handle of the currently selected object
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
%retrieve GUI data, i.e. the handles structure
%updates the handles structure
guidata(hObject, handles);
switch get(eventdata.NewValue,'Tag') % Get Tag of selected object.
case 'radiobutton1'
set(handles.edit1,'Enable','on');
set(handles.edit2,'Enable','on');
set(handles.edit3,'Enable','off');
set(handles.popupmenu1,'Enable','on');
set(handles.edit10,'Enable','off');
set(handles.edit11,'Enable','off');
set(handles.edit12,'Enable','off');
case 'radiobutton2'
set(handles.edit1,'Enable','on');
set(handles.edit2,'Enable','on');
set(handles.edit3,'Enable','on');
set(handles.popupmenu1,'Enable','off');
set(handles.edit10,'Enable','off');
set(handles.edit11,'Enable','off');
set(handles.edit12,'Enable','off');
otherwise
% Code for when there is no match.
end
Program untuk tampilan gambar 4.3 dan 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Perintah “switch get(eventdata.NewValue,'Tag'” memungkinkan pengguna
untuk dapat memilih keluaran yang diinginkan pada uipanel1. Pada gambar 4.3, saat
pengguna memilih untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani, maka program akan
menonaktifkan masukan jumlah trunk dan semua keluaran yaitu dapat dilihat pada perintah
di atas di mana edit3, edit10, edit11, dan edit12 diberikan perintah 'Enable','off'.
Masukan jumlah panggilan, holding time, dan grade of Service diaktifkan dengan
memberikan perintah pada edit1, edit2, dan popupmenu1 yaitu 'Enable','on'
Pada gambar 4.4, saat pengguna memilih untuk menghitung grade of Service, maka
program akan menonaktifkan masukan grade of Service dan semua keluaran yaitu dapat
dilihat pada perintah di atas di mana popupmenu1, edit10, edit11, dan edit12 diberikan
29
perintah 'Enable','off'. Masukan jumlah panggilan, holding time, dan jumlah trunk
diaktifkan dengan memberikan perintah pada edit1, edit2, dan edit3 yaitu 'Enable','on'.
4.3
PEMBAHASAN HASIL
Pembahasan hasil dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan dari
program dan hasil dari perhitungan secara teori. Pembahasan ini
akan menunjukkan
apakah program pembelajaran trafik telah bekerja sesuai dengan perancangan atau tidak.
Pembahasan hasil dibedakan atas dua bagian yaitu: pembahasan hasil perhitungan jumlah
trunk dan pembahasan hasil perhitungan grade of Service.
4.3.1 Pembahasan Hasil Penentuan Jumlah Trunk yang terlayani
Penentuan jumlah trunk yang terlayani pada program dapat dilakukan dengan
memberi masukan berupa jumlah panggilan, holding time, dan grade of service. Pada
penentuan jumlah trunk yang terlayani secara teori, persamaan 2.1 digunakan untuk
mendapat nilai intensitas trafik dan tabel kapasitas trafik (dapat dilihat pada Lampiran 1)
digunakan untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani. Pembahasan untuk penentuan
jumlah trunk yang terlayani dapat dilihat pada beberapa contoh berikut:
1. Dengan Grade of Service (B) = 0.02
Pembahasan pada program untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani dengan
grade of service = 0.02 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program
sehingga program akan memproses keluarannya seperti pada beberapa contoh berikut.
Gambar 4.5. Contoh penentuan jumlah trunk dengan GoS = 0.02
30
Berdasarkan contoh pada tabel 4.1 nomor 1, masukan yang diberikan pada program
adalah:
Grade of Service (B) = 0.02
Jumlah panggilan = 10
Holding time = 1 menit,
Maka keluaran pada form utama untuk menentukan jumlah trunk dengan grade of service
= 0.02 dapat dilihat pada gambar 4.5. Untuk pembahasan menentukan jumlah trunk pada
program dengan grade of Service sebesar 0.02 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.1
Dengan menggunakan data pada tabel 4.1 nomor 1, maka dapat dilakukan
perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik.
Nilai intensitas trafik (A) berdasarkan persamaan 2.1 yaitu:
Maka:
Nilai intensitas trafik sebesar 0.16667 E dengan grade of Service = 0.02 tidak terdapat pada
tabel kapasitas trafik, karena angka 0.16667 E berada diantara 0.02 E (dengan jumlah trunk
= 1) dan 0.22 E (dengan jumlah trunk = 2). Dalam hal ini, kebanyakan perusahaan
telekomunikasi akan memberikan trunk dalam jumlah yang kurang dari intensitas trafik
walaupun akan beresiko adanya beberapa panggilan yang hilang. Di sisi lain, pemberian
Trunk oleh perusahaan telekomunikasi yang melebihi intensitas trafik akan mengakibatkan
adanya trunk yang tidak dipakai, akibatnya akan terjadi pemborosan biaya yang akan
mendatangkan kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan demikian, jumlah trunk yang
diberikan untuk menangani trafik sebesar 0.16667 adalah 1, yang berarti trafik yang dapat
dilayani adalah sebesar 0.02.
Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada
program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan
baik dan sesuai dengan perancangan program pada bab 3.
31
Tabel 4.1. Tabel penentuan Jumlah Trunk pada program dengan GoS = 0.02
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
Trunk yang terlayani
1.
10
1
0.16667
1
2.
34
3
1.7
5
3.
52
5
4.3333
9
4.
45
10
7.5
13
5.
43
15
10.75
17
6.
840
1
14
21
7.
350
3
17.5
25
8.
254
5
21.1667
29
9.
149
10
24.8333
33
10.
114
15
28.5
37
11.
1920
1
32
41
12.
712
3
35.6
45
13.
473
5
39.4167
49
14
259
10
43.1667
53
15.
188
15
47
57
16.
3036
1
50.6
61
17.
1088
3
54.4
65
18.
699
5
58.25
69
19.
372
10
62
73
20.
264
15
66
77
21.
4176
1
69.6
81
22.
1468
3
73.4
85
23.
927
5
77.25
89
24.
486
10
81
93
25.
340
15
85
97
Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dengan trunk yang terlayani untuk tabel
4.1 dapat dilihat pada gambar 4.6. Dari gambar 4.6, dapat dilihat bahwa trunk yang
terlayani berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas
trafik, maka jumlah trunk yang terlayani semakin banyak.
32
Gambar 4.6 grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk
tabel 4.1
2. Grade of Service (B) = 0.01
Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of
Service = 0.01 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program sehingga
program akan memproses keluarannya. Berdasarkan contoh pada tabel 4.2 nomor 25,
masukan yang diberikan pada program adalah:
Grade of Service (B) = 0.01
Jumlah panggilan = 343
Holding Time = 15 menit
Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan
grade of service = 0.01 dapat dilihat pada gambar 4.7. Untuk pembahasan menentukan
trunk yang terlayani pada program dengan grade of service sebesar 0.01, selanjutnya dapat
dilihat pada tabel 4.2.
Dengan menggunakan data pada tabel 4.2 nomor 1 pada, maka dapat dilakukan
perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik.
Nilai intensitas trafik (A) adalah:
33
Nilai intensitas sebesar 85.75 E pada tabel kapasitas trafik tidak dapat ditemukan pada
grade of service = 0.01 karena nilai intensitas trafik tertinggi untuk grade of service = 0.01
adalah 84.0. Agar intensitas trafik sebesar 85.75 dapat dilayani, maka nilai grade of service
yang digunakan harus diturunkan menjadi 0.02.
Gambar 4.7. Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.01
Tabel 4.2. Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = 0.01
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
Trunk yang terlayani
1.
9
1
0.15
2
2.
38
3
1.9
6
3.
54
5
4.5
10
4.
45
10
7.5
14
5.
42
15
10.5
18
6.
822
1
13.7
22
7.
338
3
16.9
26
8.
245
5
20.4167
30
9.
143
10
23.8333
34
10.
110
15
27.5
38
34
Tabel 4.2.(Lanjutan) Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.01
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
Trunk yang terlayani
11.
1848
1
30.8
42
12.
686
3
34.3
46
13.
455
5
37.9167
50
14.
249
10
41.5
54
15.
181
15
45.25
58
16.
2928
1
48.8
62
17.
1048
3
52.4
66
18.
672
5
56
70
19.
359
10
59.8333
74
20.
267
15
66.75
78
21.
4230
1
70.5
82
22.
1488
3
74.4
86
23.
939
5
78.25
90
24.
492
10
82
97
25.
343
15
85.75
-
Gambar 4.8 grafik perbandingan intensitas trafik dan jumlah trunk untuk tabel 4.2
35
Grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.2
dapat dilihat pada gambar 4.8. Dari gambar 4.8, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani
berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka
jumlah trunk yang terlayani semakin banyak.
3. Grade of Service (B) = 0.005
Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of
service = 0.01 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program sehingga
program akan memproses keluarannya. Berdasarkan contoh nomor 23 pada tabel 4.3,
masukan yang diberikan pada program adalah:
Grade of Service (B) = 0.005
Jumlah panggilan = 873
Holding Time = 5 menit
Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan
grade of service sebesar 0.005 dapat dilihat pada gambar 4.9, dan pembahasan menentukan
trunk yang terlayani dengan grade of service = 0.005 pada program, selanjutnya dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Gambar 4.9. Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.005
Dengan menggunakan data pada tabel 4.3 nomor 1 pada, maka dapat dilakukan
perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik.
Nilai intensitas trafik (A) adalah:
36
Nilai intensitas sebesar 72.75 E dengan grade of service = 0.005 tidak terdapat pada tabel
kapasitas trafik, karena nilai 72.75 E berada diantara 72.7 E (dengan jumlah trunk = 91)
dan 73.6 E (dengan jumlah trunk = 92). Dalam hal ini, kebanyakan perusahaan
telekomunikasi akan memberikan trunk dalam jumlah yang kurang dari intensitas trafik
walaupun akan beresiko adanya beberapa panggilan yang hilang. Di sisi lain, pemberian
trunk oleh perusahaan telekomunikasi yang melebihi intensitas trafik akan mengakibatkan
adanya trunk yang tidak dipakai, akibatnya akan terjadi pemborosan biaya yang akan
mendatangkan kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan demikian, jumlah trunk yang
diberikan untuk menangani trafik sebesar 72.75 adalah 91, yang berarti trafik yang dapat
dilayani adalah sebesar 72.7.
Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada
program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan
baik dan sesuai dengan perancangan pada bab 3.
Tabel 4.3. Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = 0.005
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
Trunk yang terlayani
1.
21
1
0.35
3
2.
44
3
2.2
7
3.
56
5
4.6667
11
4.
45
10
7.5
15
5.
42
15
10.5
19
6.
804
1
13.4
23
7.
332
3
16.6
27
8.
238
5
19.8333
31
9.
139
10
23.1667
35
10.
106
15
26.5
39
11.
1794
1
29.9
43
12.
666
3
33.3
47
37
Tabel 4.3.Tabel (Lanjutan) penentuan trunk yang terlayani pada program
dengan GoS = 0.005
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
Trunk yang terlayani
13.
442
5
36.8333
51
14.
242
10
40.3333
55
15.
176
15
44
59
16.
2844
1
47.4
63
17.
1020
3
51
67
18.
656
5
54.6667
71
19.
350
10
58.3333
75
20.
248
15
62
79
21.
3924
1
65.4
83
22.
1380
3
69
87
23.
873
5
72.75
91
24.
458
10
76.3333
95
25.
320
15
80
99
Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.3 dapat
dilihat pada gambar 4.10. Dari gambar 4.10, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani
berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka
trunk yang terlayani semakin banyak.
Gambar 4.10 grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani
38
4. Grade of Service (B) = 0.001
Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of
service = 0.001 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program. Sesuai dengan
contoh pada tabel 4.4 nomor 25 masukan pada program yaitu:
Grade of Service (B) = 0.001
Jumlah panggilan = 302
Holding Time = 15 menit
Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan Grade of
Service sebesar 0.001 dapat dilihat pada gambar 4.11. Untuk menentukan trunk yang
terlayani dengan grade of service = 0.001 pada program, selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 4.4.
Gambar 4.11. Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.001
Dengan menggunakan data pada tabel 4.4 nomor 25, maka dapat dilakukan
perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik.
Nilai intensitas trafik (A) adalah:
Nilai intensitas sebesar 75.5 E pada tabel kapasitas trafik tidak dapat ditemukan pada grade
of service = 0.001 karena nilai intensitas trafik tertinggi untuk grade of service = 0.001
39
adalah 75.5 E. Agar intensitas trafik sebesar 75.5 E dapat dilayani, maka nilai grade of
service yang digunakan harus diturunkan menjadi 0.02, 0.01, atau 0.005.
Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada
program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan
baik dan sesuai dengan flow chart pada bab 3.
Tabel 4.4. Tabel Penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = 0.001
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Intensitas Trafik
trunk yang terlayani
1.
27
1
0.45
4
2.
42
3
2.1
8
3.
51
5
4.25
12
4.
41
10
6.8333
16
5.
38
15
9.5
20
6.
732
1
12.2
24
7.
304
3
15.2
28
8.
219
5
18.25
32
9.
128
10
21.3333
36
10.
98
15
24.5
40
11.
1667
1
27.7
44
12.
618
3
30.9
48
13.
411
5
34.25
52
14.
225
10
37.5
56
15.
164
15
41
60
16.
2646
1
44.1
64
17.
950
3
47.5
68
18.
611
5
50.9167
72
19.
326
10
54.3333
76
20.
232
15
58
80
21.
3678
1
61.3
84
22.
1296
3
64.8
88
23.
820
5
68.3333
92
24.
431
10
71.8333
96
25.
302
15
75.5
-
40
Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.4
dapat dilihat pada gambar 4.12. Dari gambar 4.12, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani
berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka
trunk yang terlayani semakin banyak.
Gambar 4.12 grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani
Program untuk menentukan trunk yang terlayani dapat dijelaskan sebagai berikut:
Keluaran pada program dapat ditampilkan setelah pengguna memberikan masukanmasukan yang dibutuhkan pada panel masukan dan menekan tombol menghitung yaitu
pushbutton1. Masukan pada program yang berupa jumlah panggilan (c) dan holding time
(h) sebelum digunakan untuk menghitung nilai intensitas trafik harus dideklarasikan
terlebih dahulu. Perintah “str2double” berfungsi untuk mengubah masukan angka yang
berupa string menjadi angka agar dapat digunakan dalam perhitungan. Fungsi “'String'”
digunakan untuk menampilkan isi jumlah panggilan (c) dan holding time (h) masingmasing pada edit 1 dan edit2. Persamaan 2.1 digunakan pada program untuk menghitung
nilai intensitas trafik dengan waktu pengamatan (T) ditentukan selama 60 menit. Kemudian
nilai intensitas trafik tersebut dibandingkan apakah melebihi 87.6 dengan menambahkan
perintah “if HitA>87.6”. Nilai 87.6 merupakan nilai intensitas trafik tertinggi yang
terdapat pada tabel kapasitas trafik. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan melebihi
87.6, maka program akan mengembalikan tampilan program pada keadaan semula seperti
pada gambar 4.2 dengan menambahkan perintah “closeGUI = handles.figure1;
41
guiPosition = get(handles.figure1,'Position');
guiName = get(handles.figure1,'Name');
eval(guiName)
close(closeGUI);
set(gcf,'Position',guiPosition);”.
trafik
kembali
harus
kurang
nilai
dari
jumlah
lain','Perhatian','warn')”
atau
Perintah “msgbox('Nilai
Intensitas
dengan
memasukkan
sama
panggilan
dan
87.6.
silahkan
holding
time
yang
ditambahkan untuk menampilkan kotak pesan yang berisi
“Nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan 87.6. silahkan memasukkan
kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain”. Kotak pesan ini dapat dilihat
pada gambar 4.13. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan kurang dari atau sama dengan
87.6, maka proses perhitungan akan berjalan ke tahap berikutnya dengan menambahkan
perintah “else” [6].
Gambar 4.13 kotak pesan untuk intensitas trafik > 87.6
Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa intensitas trafik adalah:
% --- Executes on button press in pushbutton1.
function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
proyek=guidata(gcbo);
c=str2double(get(proyek.edit1,'String'));
h=str2double(get(proyek.edit2,'String'));
T=60;
HitA=(c*h)/T;
Saat pengguna memberikan masukan grade of service pada program, maka
pengguna harus memilih untuk menetapkan nilai dari grade of service yang akan
digunakan pada popupmenu1, karena nilai grade of service yang tersedia pada program
(berdasarkan tabel kapasitas trafik) terdiri atas empat nilai yaitu: 0.02, 0.01, 0.005, dan
42
0.001. Masukan grade of service pada program dapat diberikan jika popupmenu1 aktif,
atau jika pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk, untuk mengatur hal ini,
maka diperlukan perintah “switch get(handles.popupmenu1,'Enable'”. Perintah
“switch get(handles.popupmenu1,'Value')” perlu ditambahkan pada program,
agar program dapat mengambil nilai grade of service pada popupmenu1 sesuai dengan
nilai yang dipilih oleh pengguna. Perintah pada program untuk pilihan masukan grade
of service adalah:
switch get(handles.popupmenu1,'Enable') % Get Enables of selected
popupmenu1.
case 'on'
switch get(handles.popupmenu1,'Value')
case 1
B=0.02;
if HitA>87.6
msgbox('Nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama
dengan 87.6. silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan
holding time yang lain','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
else
end
case 2
B=0.01;
if HitA>84.0
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service
0.01 harus kurang dari atau sama dengan 84.0. silahkan memasukkan
kembali nilai grade of service yang lain yaitu
0.02','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
else
end
case 3
B=0.005;
if HitA>80.9
43
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service 0.005 harus
kurang dari atau sama dengan 80.9. silahkan memasukkan kembali nilai
grade of service yang lain yaitu 0.02 atau0.01','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new
GUI
else
end
case 4
B=0.001;
if HitA>75.3
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service
0.001 harus kurang dari atau sama dengan 75.3. silahkan memasukkan
kembali nilai grade of service yang lain yaitu 0.02, 0.01, atau
0.005','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new
GUI
else
end
otherwise
end
Perhitungan jumlah trunk pada program dapat dilakukan dengan memasukkan tabel
kapasitas trafik pada program dengan memberikan perintah “importdata”. Tabel
kapasitas trafik yang dimasukkan pada program diatur menjadi empat kolom sesuai dengan
nilai grade of service, dan seratus baris sesuai dengan jumlah trunk pada tabel kapasitas
trafik yang terdiri dari 1 sampai 100. Empat kolom tersebut masing-masing adalah: kolom
pertama untuk nilai grade of service = 0.02, kolom kedua untuk nilai grade of service =
0.01, kolom ketiga untuk nilai grade of service = 0.005, dan kolom ke-empat untuk nilai
grade of service = 0.001. Saat pengguna memilih salah satu nilai grade of service, maka
program akan mencari jumlah trunk yang dapat mengatasi trafik sesuai dengan nilai
44
intensitas trafik yang telah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kolom yang telah
ditentukan untuk nilai grade of service tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel 4.4
nomor 1, dengan grade of service = 0.001 dan intensitas trafik = 0.45, program akan
mencari nilai trafik pada kolom ke-empat yang sama atau yang paling mendekati nilai 0.45
dengan cara mencari selisih nilai trafik di tiap baris pada kolom ke-empat dengan nilai 0.45
yaitu:
Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris pertama adalah: 0.001, maka 0.001 –
0.45 = -0.449. -0.449 <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya
Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-dua adalah: 0.046, maka 0.046 –
0.45 = -0.404. -0.404 <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya
Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-tiga adalah: 0.19, maka 0.19 – 0.45 =
-0.26. -0.26 <= 0 maka program akan mencari pada baris berikutnya
Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-empat adalah: 0.44, maka 0.44 –
0.45 = -0.01. -0.01 <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya
Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-lima adalah: 0.8, maka 0.8 – 0.45 =
0.35. 0.35 > 0, maka program akan berhenti mencari.
Jumlah trunk kemudian ditentukan dengan cara i-1 di mana “i” pada contoh diatas adalah
baris ke-lima. Sehingga 5 - 1 = 4, maka jumlah trunk adalah 4.
Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa jumlah Trunk adalah:
A = importdata('C:\Documents and Settings\user\My
Documents\MATLAB\tabel.txt','\t');
switch B
case 0.02
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,1)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.01
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,2)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.005
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
45
i=i+1;
beda=A(i,3)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.001
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,4)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
otherwise
end
set(handles.edit10,'Enable','on');
set(handles.edit11,'Enable','on');
set(handles.edit12,'Enable','on');
set(handles.edit10,'String',num2str(HitA));
set(handles.edit11,'String',num2str(N));
set(handles.edit12,'String',num2str(B));
case 'off'
4.3.2 Pembahasan Hasil Perhitungan Grade of Service
Perhitungan grade of service pada program dapat dilakukan dengan memberi
masukan berupa jumlah panggilan, holding time, dan trunk yang terlayani. Pembahasan
untuk perhitungan grade of service dapat dilihat pada contoh berikut:
Gambar 4.14. Contoh perhitungan Grade of Service dengan keluaran = 0.14286
Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 1 yaitu:
Jumlah panggilan = 10 panggilan
46
Holding Time = 1 menit
Jumlah Trunk = 1
Maka keluaran pada form utama untuk perhitungan grade of service dapat dilihat
pada gambar 4.14. Untuk perhitungan grade of service pada program, selanjutnya dapat
dilihat pada tabel 4.5 (dapat dilihat pada lampiran 2).
Pembahasan hasil perhitungan grade of service secara teori dapat dilakukan
berdasarkan persamaan 2.1 untuk menghitung nilai intensitas trafik dan persamaan 2.13
untuk menghitung grade of service. Pembahasan untuk perhitungan grade of service secara
teori dapat dilihat pada beberapa contoh berikut:
1. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 1 yaitu:
Jumlah panggilan = 10
Holding Time = 1 menit
Jumlah Trunk = 1
Maka nilai intensitas trafik (A) adalah:
Dengan intensitas trafik = 0.16667 Erlang, maka nilai Grade of Service dapat
diperoleh menggunakan persamaan 2.13 yaitu:
Dengan
Maka:
47
Hasil dari perhitungan di atas sama dengan hasil dari perhitungan pada program.
Nilai grade of service = 0.14286 tidak terdapat pada tabel kapasitas trafik, karena
nilai grade of service yang terdapat pada tabel kapasitas trafik (0.02, 0.01, 0.005,
dan 0.001) merupakan nilai-nilai yang telah ditentukan sebelumnya yang bertujuan
untuk mempermudah dalam perhitungan trafik, namun berdasarkan persamaan 2.13
kita dapat menentukan nilai-nilai grade of service lainnya.
2. Berdasarakan data pada tabel 4.5 nomor 98 yaitu:
Jumlah panggilan = 343
Holding Time = 15 menit
Jumlah Trunk = 98
Maka nilai intensitas trafik (A) adalah:
Dengan intensitas trafik = 1.7 Erlang, maka nilai grade of service adalah:
48
Nilai Grade of Service = 0.01910451097 jika dibulatkan maka akan menjadi 0.019
atau 0.02 di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program.
Nilai 0.019 atau 0.02 terdapat pada tabel kapasitas trafik.
3. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 91 yaitu:
Jumlah panggilan = 873
Holding Time = 5 menit
Jumlah Trunk = 91
Maka nilai intensitas trafik (A) adalah:
Dengan intensitas trafik = 72.75 Erlang, maka nilai Grade of Service adalah:
49
Nilai grade of service = 0.005105931336 jika dibulatkan maka akan menjadi
0.005106 di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program.
Nilai 0.005106 atau 0.005 terdapat pada tabel kapasitas trafik.
4. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 100 yaitu:
Jumlah panggilan = 302
Holding Time = 15 menit
Jumlah Trunk = 100
Maka nilai intensitas trafik (A) adalah:
Dengan intensitas trafik = 75.5 Erlang, maka nilai Grade of Service adalah:
Nilai Grade of Service = 0.00108267646 jika dibulatkan maka akan menjadi
0.001083 di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program.
Nilai 0.001083 atau 0.001 terdapat pada tabel kapasitas trafik.
5. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 20 yaitu:
50
Jumlah panggilan = 38
Holding Time = 15 menit
Jumlah Trunk = 20
Maka nilai intensitas trafik (A) adalah:
Dengan intensitas trafik = 9.5 Erlang, maka nilai Grade of Service adalah:
Nilai grade of service = 0.001103883744 jika dibulatkan akan menjadi 0.001103 di mana
nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program. Nilai 0.001103 atau 0.001
terdapat pada tabel kapasitas trafik.
Program untuk menghitung grade of service dapat dijelaskan sebagai berikut:
Masukan pada program untuk menghitung grade of service adalah jumlah
panggilan, holding time, dan jumlah trunk. Masukan-masukan tersebut sebelum digunakan,
harus dideklarasikan terlebih dahulu. Seperti deklarasi pada jumlah panggilan dan holding
time di atas, jumlah Trunk juga harus di deklarasikan dengan cara memberi perintah
“str2double” yang berfungsi untuk merubah masukan pada edit3 yaitu jumlah trunk yang
51
berupa text menjadi angka sehingga dapat dipakai untuk menghitung nilai grade of service.
Perhitungan grade of service pada program menggunakan persamaan 2.13 di mana
dideklarasikan sebagai “numer”, dan
denom=denom+HitA^i/factorial(i);”.
dijadikan fungsi “for i=0:(N-1)
Nilai E1,N-1 pada program diperoleh dengan
menambahkan perintah “B1=numer/denom” dan nilai grade of service diperoleh dengan
menambahkan perintah “B=(HitA*B1)/(N+(HitA*B1))”. Fungsi “end” untuk mengakhiri
fungsi “for i=0:(N-1)”. Berdasarkan pada tabel kapasitas trafik, program pembelajaran
trafik hanya dapat menghitung grade of service dengan masukan jumlah trunk kurang dari
atau sama dengan 100, untuk membatasi hal tersebut, maka perlu ditambahkan perintah
“closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new
GUI
msgbox('Jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100,
silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang
lain','Perhatian','warn')
return”.
Dengan menambahkan perintah di atas, jika nilai jumlah trunk (N) yang
dimasukkan lebih dari 100, maka program akan menampilkan kotak pesan seperti pada
gambar 4.15, dan tampilan program akan kembali ke keadaan semula seperti pada
gambar 4.2. Jika masukan nilai jumlah trunk (N) yang dimasukkan lebih kecil atau
sama dengan 100, maka program akan menghitung nilai grade of service. Untuk
mengaktifkan edit10, edit11, dan edit12 agar dapat menampilkan keluaran maka perlu
menambahkan perintah:
“else
set(handles.edit10,'Enable','on');
set(handles.edit11,'Enable','on');
set(handles.edit12,'Enable','on');”.
Keluaran yang diperoleh akan ditampilkan pada panel keuaran dengan
menambahkan perintah:
52
“set(handles.edit10,'String',num2str(HitA));
set(handles.edit11,'String',num2str(N));
set(handles.edit12,'String',num2str(B));”
perintah di atas akan menentukan keluaran intensitas trafik akan ditampilkan pada
edit10, keluaran jumlah trunk akan ditampilkan pada edit11, dan keluaran nilai grade of
service akan ditampilkan pada edit12. Untuk ketiga fungsi “end” pada perintah dibawah,
masing-masing berfungsi untuk mengakhiri fungsi “if
get(handles.popupmenu1,'Enable')”,
N>100;”,
fungsi “switch
dan fungsi “if HitA>87.6”.
Gambar 4.15 kotak pesan untuk jumlah trunk > 100
Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa jumlah trunk adalah:
N=str2double(get(proyek.edit3,'String'));
numer=HitA^(N-1)/factorial(N-1);
denom=0;
for i=0:(N-1)
denom=denom+HitA^i/factorial(i);
B1=numer/denom;
B=(HitA*B1)/(N+(HitA*B1));
end
if N>100;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the
position of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new
GUI
msgbox('Jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100,
silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang
lain','Perhatian','warn')
return;
else
set(handles.edit10,'Enable','on');
set(handles.edit11,'Enable','on');
53
set(handles.edit12,'Enable','on');
set(handles.edit10,'String',num2str(HitA));
set(handles.edit11,'String',num2str(N));
set(handles.edit12,'String',num2str(B));
end
end
end
Tombol “kembali” berfungsi untuk mengembalikan tampilan program seperti pada
gambar 4.2 dengan menambahkan perintah:
% --- Executes on button press in pushbutton2.
function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of
MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
Fungsi “function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles)”
berfungsi untuk mengeksekusi perintah saat pushbutton2 ditekan[6]. Pushbutton2 adalah
tombol “kembali”.
Tombol “selesai” berfungsi untuk menutup program pembelajaran trafik dengan
menambahkan perintah:
% --- Executes on button press in pushbutton3.
function pushbutton3_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
close;
Fungsi “function pushbutton3_Callback(hObject, eventdata, handles”
berfungsi untuk mengeksekusi perintah saat pushbutton3 ditekan[6]. Pushbutton2 adalah
tombol “selesai”.
54
Gambar pada program dapat ditampilkan dengan menambahkan perintah:
% --- Executes just before traffic is made visible.
function traffic_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin)
% This function has no output args, see OutputFcn.
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% varargin
command line arguments to traffic (see VARARGIN)
backgroundImage = importdata('gambar13.jpg');
% memilih axes
axes(handles.axes1);
image(backgroundImage);
axis off
handles.output = hObject;
% Update handles structure
guidata(hObject, handles)
Perintah
handles)”
“function
Untitled_1_Callback(hObject,
eventdata,
berfungsi untuk menampilkan menu bar bantuan. Perintah “function
Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles
Cara_Menggunakan;”
berfungsi
untuk
menampilkan
tampilan
cara
menggunakan saat pengguna menekan sub menu “Cara Menggunakan”. Perintah
“function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles)
copyright;”
berfungsi untuk menampilkan tampilan hak cipta saat pengguna
menekan sub menu “Hak Cipta”.
Menu Bar Bantuan dapat ditampilkan dengan menambahkan perintah :
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
Cara_Menggunakan;
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
copyright;
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
1. Program pembelajaran trafik telah bekerja sesuai perancangan.
2. Program pembelajaran trafik telah dapat menentukan jumlah trunk yang terlayani.
3. Program pembelajaran trafik telah dapat menampilkan grade of service.
4. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka semakin banyak jumlah trunk yang di
butuhkan agar nilai grade of service tetap.
5.2
SARAN
Dari hasil pembahasan yang diperoleh, tampilan program pembelajaran trafik
masih perlu disempurnakan dengan menambahkan beberapa ilustrasi mengenai proses
pada jaringan telekomunikasi sehingga pengguna bisa mendapatkan gambaran yang lebih
jelas dan tampilan program akan menjadi lebih menarik.
.
55
56
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Usman Kurniawan, Uke (2008) Pengantar Ilmu Telekomunikasi. Bandung:
Penerbit Informatika. Hal. 180.
[2]
Budiyono, Eko (2006) Analisis Trafik Pada Sistem Telekomunikasi Selular
Berbasis CDMA 2000 1X Di Wilayah Semarang Kota. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
[3]
Cahyono, Dwi (2010) Analisis Trafik Untuk Kualitas Performansi Jaringan
Berbasis Teknologi GSM Di P.T Excelcomindo Pratama Semarang. Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada.
[4]
http://file.upi.edu/Direktori/E%20%20FPTK/JUR.%20PEND.%20TEKNIK%20ELEKTRO/196406071995122%20%20ARJUNI%20BUDI%20PANTJAWATI/EK%20462%20Sistem%20Komunika
si%20Digital/MODUL%20DASAR%20TELEKOMUNIKASI.pdf, diakses tanggal
15 februari 2010.
[5]
Flood, J. E (1994) Telecommunication Switching, Traffic and Networks, Prentice
Hall,.
[6]
Paulus, Erick dan Nataliani, Yessica (2007) cepat mahir GUI Matlab, Penerbit
Andi.
[7]
http://www.mathworks.com, diakses tanggal 3 april 2011.
57
LAMPIRAN
58
Tabel Kapasitas Trafik pada kelompok full-availability
59
Tabel 4.5. Tabel perhitungan nilai grade of service
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Jumlah Trunk
Intensitas Trafik
Grade of Service
1.
10
1
1
0.16667
0.14286
2.
9
1
2
0.15
0.009687
3.
21
1
3
0.35
0.005038
4.
27
1
4
0.45
0.001089
5.
34
3
5
1.7
0.02179
6.
38
3
6
2
0.012085
7.
44
3
7
2.2
0.005494
8.
42
3
8
2.1
0.001149
9.
52
5
9
4.3333
0.019752
10.
54
5
10
4.5
0.010494
11.
56
5
11
4.6667
0.005402
12.
51
5
12
4.25
0.001034
13.
45
10
13
7.5
0.03421
14.
45
10
14
7.5
0.011421
15.
45
10
15
7.5
0.005678
16.
41
10
16
6.8333
0.001164
17.
43
15
17
10.75
0.021181
18.
42
15
18
10.5
0.010471
19.
42
15
19
10.5
0.005753
20.
38
15
20
9.5
0.001103
21.
890
1
21
14.8333
0.029318
22.
822
1
22
13.7
0.010306
23.
804
1
23
13.4
0.004941
24.
732
1
24
12.2
0.000959
25.
350
3
25
17.5
0.019958
26.
338
3
26
16.9
0.009684
27.
332
3
27
16.6
0.005006
28.
304
3
28
15.2
0.001015
29.
254
5
29
21.1667
0.021031
30.
245
5
30
20.4167
0.01039
31.
238
5
31
19.8333
0.004941
60
Tabel 4.5. (Lanjutan)Tabel perhitungan nilai grade of service
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Jumlah Trunk
Intensitas Trafik
Grade of Service
32.
219
5
32
18.25
0.001034
33.
149
10
33
24.8333
0.021531
34.
143
10
34
23.8333
0.010273
35.
139
10
35
23.1667
0.004992
36.
128
10
36
21.3333
0.001026
37.
114
15
37
28.5
0.02
38.
110
15
38
27.5
0.011037
39.
106
15
39
26.5
0.004919
40.
98
15
40
24.5
0.001036
41.
1920
1
41
32
0.020517
42.
1848
1
42
30.8
0.010109
43.
1794
1
43
29.9
0.004912
44.
1667
1
44
27.7833
0.001087
45.
712
3
45
35.6
0.019961
46.
686
3
46
34.3
0.009922
47.
666
3
47
33.3
0.004835
48.
618
3
48
30.9
0.001011
49.
473
5
49
39.4167
0.020504
50.
455
5
50
37.9167
0.01005
51.
442
5
51
36.8333
0.004963
52.
411
5
52
34.25
0.001051
53.
259
10
53
43.1667
0.02054
54.
249
10
54
41.5
0.009984
55.
242
10
55
40.3333
0.004968
56.
225
10
56
37.5
0.001020
57.
188
15
57
47
0.020886
58.
181
15
58
45.25
0.010359
59.
176
15
59
44
0.005226
60.
164
15
60
41
0.001100
61.
3036
1
61
50.6
0.020051
62.
2928
1
62
48.8
0.010073
63.
2844
1
63
47.4
0.004973
61
Tabel 4.5. (Lanjutan)Tabel perhitungan nilai grade of service
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Jumlah Trunk
Intensitas Trafik
Grade of Service
64.
2646
1
64
44.1
0.000975
65.
1088
3
65
54.4
0.020103
66.
1048
3
66
52.4
0.009905
67.
1020
3
67
51
0.005034
68.
950
3
68
47.5
0.000983
69.
699
5
69
58.25
0.020302
70.
672
5
70
56
0.009714
71.
656
5
71
54.6667
0.005168
72.
611
5
72
50.9167
0.000988
73.
372
10
73
62
0.02004
74.
359
10
74
59.8333
0.010076
75.
350
10
75
58.3333
0.005270
76.
326
10
76
54.3333
0.000986
77.
264
15
77
66
0.020716
78.
267
15
78
66.75
0.01992
79.
248
15
79
62
0.005345
80.
232
15
80
58
0.001075
81.
4176
1
81
69.6
0.019827
82.
4230
1
82
70.5
0.019613
83.
3924
1
83
65.4
0.005019
84.
3678
1
84
61.3
0.001011
85.
1468
3
85
73.4
0.019682
86.
1488
3
86
74.4
0.019817
87.
1380
3
87
69
0.004971
88.
1296
3
88
64.8
0.001021
89.
927
5
89
77.25
0.019688
90.
939
5
90
78.25
0.019811
91.
873
5
91
72.75
0.005106
92.
820
5
92
68.3333
0.001037
93.
486
10
93
81
0.019342
94.
492
10
94
82
0.019457
95.
458
10
95
76.3333
0.005010
62
Tabel 4.5. (Lanjutan)Tabel perhitungan nilai grade of service
No
MASUKAN
KELUARAN
Jumlah Panggilan
Holding Time
Jumlah Trunk
Intensitas Trafik
Grade of Service
96.
431
10
96
71.8333
0.001035
97.
340
15
97
85
0.019784
98.
343
15
98
85.75
0.019105
99.
320
15
99
80
0.00501
100.
302
15
100
75.5
0.001088
63
LISTING PROGRAM PEMBELAJARAN TRAFIK
function varargout = traffic(varargin)
% TRAFFIC M-file for traffic.fig
%
TRAFFIC, by itself, creates a new TRAFFIC or raises the existing
%
singleton*.
%
%
H = TRAFFIC returns the handle to a new TRAFFIC or the handle to
%
the existing singleton*.
%
%
TRAFFIC('CALLBACK',hObject,eventData,handles,...) calls the local
%
function named CALLBACK in TRAFFIC.M with the given input
arguments.
%
%
TRAFFIC('Property','Value',...) creates a new TRAFFIC or raises
the
%
existing singleton*. Starting from the left, property value pairs
are
%
applied to the GUI before traffic_OpeningFcn gets called. An
%
unrecognized property name or invalid value makes property
application
%
stop. All inputs are passed to traffic_OpeningFcn via varargin.
%
%
*See GUI Options on GUIDE's Tools menu. Choose "GUI allows only
one
%
instance to run (singleton)".
%
% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES
% Edit the above text to modify the response to help traffic
% Last Modified by GUIDE v2.5 25-Jun-2011 22:34:34
% Begin initialization code - DO NOT EDIT
gui_Singleton = 0;
gui_State = struct('gui_Name',
mfilename, ...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn', @traffic_OpeningFcn, ...
'gui_OutputFcn', @traffic_OutputFcn, ...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback',
[]);
if nargin && ischar(varargin{1})
gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1});
end
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before traffic is made visible.
function traffic_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin)
% This function has no output args, see OutputFcn.
64
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% varargin
command line arguments to traffic (see VARARGIN)
% memuat gambar background kedalam GUI matlab
backgroundImage = importdata('gambar13.jpg');
% memilih axes
axes(handles.axes1);
% menempatkan gambar pada axes
image(backgroundImage);
% menghapus axes
axis off
% Choose default command line output for traffic
handles.output = hObject;
% Update handles structure
guidata(hObject, handles);
% UIWAIT makes traffic wait for user response (see UIRESUME)
% uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = traffic_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Get default command line output from handles structure
varargout{1} = handles.output;
function edit1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit1 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit1 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
% --- Executes when selected object is changed in uipanel1.
function uipanel1_SelectionChangeFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to the selected object in uipanel1
65
% eventdata structure with the following fields (see UIBUTTONGROUP)
%
EventName: string 'SelectionChanged' (read only)
%
OldValue: handle of the previously selected object or empty if none
was selected
%
NewValue: handle of the currently selected object
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
%retrieve GUI data, i.e. the handles structure
%updates the handles structure
guidata(hObject, handles);
switch get(eventdata.NewValue,'Tag') % Get Tag of selected object.
case 'radiobutton1'
set(handles.edit1,'Enable','on');
set(handles.edit2,'Enable','on');
set(handles.edit3,'Enable','off');
set(handles.popupmenu1,'Enable','on');
set(handles.edit10,'Enable','off');
set(handles.edit11,'Enable','off');
set(handles.edit12,'Enable','off');
case 'radiobutton2'
set(handles.edit1,'Enable','on');
set(handles.edit2,'Enable','on');
set(handles.edit3,'Enable','on');
set(handles.popupmenu1,'Enable','off');
set(handles.edit10,'Enable','off');
set(handles.edit11,'Enable','off');
set(handles.edit12,'Enable','off');
otherwise
% Code for when there is no match.
end
function edit2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit2 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit2 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit2_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
66
function edit3_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit3 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit3 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit3_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
% --- Executes on selection change in popupmenu1.
function popupmenu1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to popupmenu1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Proceed with callback...
% Hints: contents = get(hObject,'String') returns popupmenu1 contents as
cell array
%
contents{get(hObject,'Value')} returns selected item from
popupmenu1
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function popupmenu1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to popupmenu1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: popupmenu controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
function edit5_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit5 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
67
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit5 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit5 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit5_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit5 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
function edit6_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit6 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit6 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit6 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit6_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit6 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
% --- Executes on button press in pushbutton1.
function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
proyek=guidata(gcbo);
c=str2double(get(proyek.edit1,'String'));
h=str2double(get(proyek.edit2,'String'));
68
T=60;
HitA=(c*h)/T;
switch get(handles.popupmenu1,'Enable') % Get Enables of selected
popupmenu1.
case 'on'
switch get(handles.popupmenu1,'Value')
case 1
B=0.02;
if HitA>87.6
msgbox('Nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan
87.6. silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time
yang lain','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position of
the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
else
end
case 2
B=0.01;
if HitA>84.0
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service 0.01
harus kurang dari atau sama dengan 84.0. silahkan memasukkan kembali
nilai grade of service yang lain yaitu 0.02','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position of
the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
else
end
case 3
B=0.005;
if HitA>80.9
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service 0.005
harus kurang dari atau sama dengan 80.9. silahkan memasukkan kembali
nilai grade of service yang lain yaitu 0.02 atau0.01','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position of
the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
69
else
end
case 4
B=0.001;
if HitA>75.3
msgbox('Nilai Intensitas trafik untuk grade of service 0.001
harus kurang dari atau sama dengan 75.3. silahkan memasukkan kembali
nilai grade of service yang lain yaitu 0.02, 0.01, atau
0.005','Perhatian','warn')
return;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position of
the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
else
end
otherwise
end
A = importdata('C:\Documents and Settings\user\My
Documents\MATLAB\tabel.txt','\t');
switch B
case 0.02
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,1)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.01
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,2)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.005
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
beda=A(i,3)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
case 0.001
i=0;
beda=0;
while beda <= 0
i=i+1;
70
beda=A(i,4)-HitA;
if beda>0 break, end
end
N=i-1;
otherwise
end
set(handles.edit10,'Enable','on');
set(handles.edit11,'Enable','on');
set(handles.edit12,'Enable','on');
set(handles.edit10,'String',num2str(HitA));
set(handles.edit11,'String',num2str(N));
set(handles.edit12,'String',num2str(B));
case 'off'
N=str2double(get(proyek.edit3,'String'));
numer=HitA^(N-1)/factorial(N-1);
denom=0;
for i=0:(N-1)
denom=denom+HitA^i/factorial(i);
B1=numer/denom;
B=(HitA*B1)/(N+(HitA*B1));
end
if N>100;
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position
of the GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new
GUI
msgbox('Jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100,
silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang
lain','Perhatian','warn')
return;
else
set(handles.edit10,'Enable','on');
set(handles.edit11,'Enable','on');
set(handles.edit12,'Enable','on');
set(handles.edit10,'String',num2str(HitA));
set(handles.edit11,'String',num2str(N));
set(handles.edit12,'String',num2str(B));
end
end
% --- Executes on button press in pushbutton2.
function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
closeGUI = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure
guiPosition = get(handles.figure1,'Position'); %get the position of the
GUI
guiName = get(handles.figure1,'Name'); %get the name of the GUI
71
eval(guiName) %call the GUI again
close(closeGUI); %close the old GUI
set(gcf,'Position',guiPosition); %set the position for the new GUI
% --- Executes on button press in pushbutton3.
function pushbutton3_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to pushbutton3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
close;
function edit8_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit8 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit8 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit8 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit8_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit8 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
function edit9_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit9 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit9 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit9 as a
double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit9_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit9 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
72
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function uipanel1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to uipanel1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
function edit10_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit10 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit10 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit10 as
a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit10_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit10 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
function edit11_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit11 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit11 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit11 as
a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit11_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit11 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
73
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
function edit12_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit12 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit12 as text
%
str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit12 as
a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties.
function edit12_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to edit12 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
empty - handles not created until after all CreateFcns
called
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows.
%
See ISPC and COMPUTER.
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_1_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
Cara_Menggunakan;
% -------------------------------------------------------------------function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject
handle to Untitled_3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
copyright;
74
LISTING PROGRAM SPLASH FORM
function varargout = copyrightfin(varargin)
% COPYRIGHTFIN M-file for copyrightfin.fig
%
COPYRIGHTFIN, by itself, creates a new COPYRIGHTFIN or raises the
existing
%
singleton*.
%
%
H = COPYRIGHTFIN returns the handle to a new COPYRIGHTFIN or the
handle to
%
the existing singleton*.
%
%
COPYRIGHTFIN('CALLBACK',hObject,eventData,handles,...) calls the
local
%
function named CALLBACK in COPYRIGHTFIN.M with the given input
arguments.
%
%
COPYRIGHTFIN('Property','Value',...) creates a new COPYRIGHTFIN or
raises the
%
existing singleton*. Starting from the left, property value pairs
are
%
applied to the GUI before copyrightfin_OpeningFcn gets called. An
%
unrecognized property name or invalid value makes property
application
%
stop. All inputs are passed to copyrightfin_OpeningFcn via
varargin.
%
%
*See GUI Options on GUIDE's Tools menu. Choose "GUI allows only
one
%
instance to run (singleton)".
%
% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES
% Edit the above text to modify the response to help copyrightfin
% Last Modified by GUIDE v2.5 19-Apr-2011 19:02:17
% Begin initialization code - DO NOT EDIT
gui_Singleton = 1;
gui_State = struct('gui_Name',
mfilename, ...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn', @copyrightfin_OpeningFcn, ...
'gui_OutputFcn', @copyrightfin_OutputFcn, ...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback',
[]);
if nargin && ischar(varargin{1})
gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1});
end
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
75
% --- Executes just before copyrightfin is made visible.
function copyrightfin_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin)
% This function has no output args, see OutputFcn.
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% varargin
command line arguments to copyrightfin (see VARARGIN)
backgroundImage = importdata('gambar6.jpg');
axes(handles.axes1);
image(backgroundImage);
axis off
% Choose default command line output for copyrightfin
handles.output = hObject;
% Update handles structure
guidata(hObject, handles);
% UIWAIT makes copyrightfin wait for user response (see UIRESUME)
% uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = copyrightfin_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Get default command line output from handles structure
varargout{1} = handles.output;
function traffik()
copyrightfin;
pause(4)
close(copyrightfin)
traffic;
end
76
LISTING PROGRAM MENU BAR
1.
CARA PENGGUNAAN
function varargout = Cara_Menggunakan(varargin)
% CARA_MENGGUNAKAN M-file for Cara_Menggunakan.fig
%
CARA_MENGGUNAKAN, by itself, creates a new CARA_MENGGUNAKAN or
raises the existing
%
singleton*.
%
%
H = CARA_MENGGUNAKAN returns the handle to a new CARA_MENGGUNAKAN
or the handle to
%
the existing singleton*.
%
%
CARA_MENGGUNAKAN('CALLBACK',hObject,eventData,handles,...) calls
the local
%
function named CALLBACK in CARA_MENGGUNAKAN.M with the given input
arguments.
%
%
CARA_MENGGUNAKAN('Property','Value',...) creates a new
CARA_MENGGUNAKAN or raises the
%
existing singleton*. Starting from the left, property value pairs
are
%
applied to the GUI before Cara_Menggunakan_OpeningFcn gets called.
An
%
unrecognized property name or invalid value makes property
application
%
stop. All inputs are passed to Cara_Menggunakan_OpeningFcn via
varargin.
%
%
*See GUI Options on GUIDE's Tools menu. Choose "GUI allows only
one
%
instance to run (singleton)".
%
% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES
% Edit the above text to modify the response to help Cara_Menggunakan
% Last Modified by GUIDE v2.5 25-Jun-2011 23:07:03
% Begin initialization code - DO NOT EDIT
gui_Singleton = 1;
gui_State = struct('gui_Name',
mfilename, ...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn', @Cara_Menggunakan_OpeningFcn, ...
'gui_OutputFcn', @Cara_Menggunakan_OutputFcn, ...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback',
[]);
if nargin && ischar(varargin{1})
gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1});
end
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
77
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before Cara_Menggunakan is made visible.
function Cara_Menggunakan_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles,
varargin)
% This function has no output args, see OutputFcn.
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% varargin
command line arguments to Cara_Menggunakan (see VARARGIN)
backgroundImage = importdata('gambar 55.jpg');
% memilih axes
axes(handles.axes1);
% menempatkan gambar pada axes
image(backgroundImage);
% menghapus axes
axis off
% Choose default command line output for Cara_Menggunakan
handles.output = hObject;
% Update handles structure
guidata(hObject, handles);
% UIWAIT makes Cara_Menggunakan wait for user response (see UIRESUME)
% uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = Cara_Menggunakan_OutputFcn(hObject, eventdata,
handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Get default command line output from handles structure
varargout{1} = handles.output;
2.
HAK CIPTA
function varargout = copyright(varargin)
% COPYRIGHT M-file for copyright.fig
%
COPYRIGHT, by itself, creates a new COPYRIGHT or raises the
existing
%
singleton*.
%
%
H = COPYRIGHT returns the handle to a new COPYRIGHT or the handle
to
%
the existing singleton*.
%
%
COPYRIGHT('CALLBACK',hObject,eventData,handles,...) calls the
local
%
function named CALLBACK in COPYRIGHT.M with the given input
arguments.
%
78
%
COPYRIGHT('Property','Value',...) creates a new COPYRIGHT or
raises the
%
existing singleton*. Starting from the left, property value pairs
are
%
applied to the GUI before copyright_OpeningFcn gets called. An
%
unrecognized property name or invalid value makes property
application
%
stop. All inputs are passed to copyright_OpeningFcn via varargin.
%
%
*See GUI Options on GUIDE's Tools menu. Choose "GUI allows only
one
%
instance to run (singleton)".
%
% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES
% Edit the above text to modify the response to help copyright
% Last Modified by GUIDE v2.5 25-Jun-2011 22:31:00
% Begin initialization code - DO NOT EDIT
gui_Singleton = 1;
gui_State = struct('gui_Name',
mfilename, ...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn', @copyright_OpeningFcn, ...
'gui_OutputFcn', @copyright_OutputFcn, ...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback',
[]);
if nargin && ischar(varargin{1})
gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1});
end
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before copyright is made visible.
function copyright_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin)
% This function has no output args, see OutputFcn.
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% varargin
command line arguments to copyright (see VARARGIN)
backgroundImage = importdata('gambar6.jpg');
axes(handles.axes1);
image(backgroundImage);
axis off
% Choose default command line output for copyrightfin
handles.output = hObject;
% Update handles
guidata(hObject,
% Choose default
handles.output =
structure
handles);
command line output for copyright
hObject;
79
% Update handles structure
guidata(hObject, handles);
% UIWAIT makes copyright wait for user response (see UIRESUME)
% uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = copyright_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
% hObject
handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles
structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Get default command line output from handles structure
varargout{1} = handles.output;
Download