77 LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sistem Reproduksi Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 78 A1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sistem Reproduksi Pertemuan Pertama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI/2 Topik : Sistem Reproduksi Pertemuan : Pertemuan ke 1, 2, dan 3 Pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Sumber : Kistinah, Indun, dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA untuk Kelas 11. Jakarta : Pusat Pebukuan Departemen Pendidikan Nasional A. KOMPETENSI INTI KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran dan damai), santun, responsif, dan prokatif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin punya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 79 B. Kompetensi Dasar dan Indikator No. 3.12 KOMPETENSI DASAR Menganalisis hubungan No. Ind antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam Deskripsi Indikator Menganalisis 3.12.1 gangguan penyebab kesehatan kelainan reproduksi dan yang berhubungan dengan fungsi dan proses proses reproduksi manusia melalui reproduksi manusia. studi Merancang alternatif solusi pencegahan literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 3.12.2 mengenai gangguan kesehatan reproduksi remaja yang berhubungan dengan fungsi ogan reproduksi. Membagankan risiko dan konsekuensi dari 3.12.3 solusi alternatif berdasarkan fungsi organ reproduksi.. 3.12.4 3.14.5 4.12 Menyeleksi solusi alternatif berdasarkan fungsi dalam proses reproduksi manusia Menetapkan satu solusi alternatif sebagai keputusan Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ gangguan yang menyebabkan sistem reproduksi 4.12.1 Merancang Poster mengenai cara mencegah gangguan kesehatan reproduksi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi. C. Tujuan Pembelajaran No. Ind Indikator Tujuan Pembelajaran Setelah Menganalisis 3.12.1 gangguan penyebab kesehatan kelainan reproduksi dan yang melakukan diskusi kelompok wacana gangguan kesehatan mengenai reproduksi, siswa dapat mengidentifikasi berhubungan dengan fungsi dan proses penyebab dari hasil analisis kelainan dan reproduksi manusia. gangguan berdasarkan sistem reproduksi lakilaki dan perempuan. Setelah 3.12.2 melakukan diskusi kelompok penyebab gangguan kesehatan Merancang alternatif solusi pencegahan mengenai mengenai gangguan kesehatan reproduksi reproduksi, siswa dapat merancang alternatif remaja yang berhubungan dengan fungsi solusi ogan reproduksi. reproduksi remaja berdasarkan wacana yang pencegahan gangguan kesehatan ada di LKS. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 80 Setelah melakukan diskusi memilih alternatif 3.12.3 Membagankan risiko dan konsekuensi mengenai gangguan kesehatan reprodukasi, dari solusi alternatif berdasarkan fungsi siswa dapat membagankan solusi alternatif organ reproduksi.. berdasarkan dampak positif dan dampak negatif. Setelah 3.12.4 melakukan kajian literatur dari Menyeleksi solusi alternatif berdasarkan berbagai sumber, siswa dapat menyeleksi fungsi dalam proses reproduksi manusia solusi alternatif sesuai gangguan kesehatan reproduksi. Setelah 3.12.5 Menetapkan satu solusi alternatif sebagai keputusan melakukan kegiatan pemberin tanggapan atau kritikan terhadap solusi alternatif tiap kelompok, dapat menetapkan satu solusi siswa alternatif yang bijaksana dengan alasan ilmiah. Setelah melakukan sosialisasi, siswa dapat 4.12.1 Merancang Poster mengenai cara menerapkan cara atau solusi pencegahan mencegah gangguan kesehatan reproduksi gangguan kesehatan reproduksi pada kegiatan sehari-hari. D. Pendekatan, Model dan Metode 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Case Based Reasoning 3. Metode : Game, Diskusi dan Penugasan E. Analisis Materi Materi - Organ reproduksi laki-laki meliputi skrotum, testis, saluran pengeluaran (epididimis, saluran vas deferens, saluran ejakulasi/duktus ejakulatorius, uretra), kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper, kelenjar bulbouretral), dan penis. - Sistem reproduksi perempuan terdiri atas organ yang terletak di dalam tubuh (ovarium, tuba fallopi/tuba uterina/ oviduk, uterus, vagina) dan organ di luar tubuh (vulva/pudendum dengan bagian mons pubis, labia mayora/bibir besar, labia minora/bibir kecil, klitoris, vestibula, orifisium uretra, mulut vagina). - Vagina sebagai jalan lahir bayi saat persalinan serta tempat keluarnya darah saat menstruasi. Vagina juga menjadi jalur akses sperma untuk menuju rahim. Rahim memiliki banyak fungsi penting dalam proses reproduksi. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan hormon seks wanita, seperti estrogen dan progesteron. Tuba falopi sebagai saluran untuk sel telur (ovum) bergerak dari ovarium menuju rahim. Konsepsi, alias pembuahan sel telur oleh sperma, terjadi di saluran tuba falopi. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 81 - Di ujung kepala penis terdapat lubang saluran uretra untuk mengeluarkan urin dari dalam tubuh. Lubang ini juga berfungsi untuk mengeluarkan cairan mani ketika pria mencapai klimaks (orgasme). Sokrum berfungsi untuk membungkus testis, skrotum juga berperan untuk mendukung testis memproduksi sperma normal. Fungsi utama testis adalah untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta memproduksi testosteron. - Hormon kelamin laki-laki meliputi hormon testiskular (testosteron, androstenedion, dihidrotestosteron/DHT, inhibin); hormon hipofisis (FSH, LH/ICSH), dan hormon hipotalamus (GnRH). - Hormon kelamin perempuan, meliputi estrogen, progesteron, LH, FSH, GnRH, HCG, laktogen plasenta (HPL/somatomammotropin korionik), tirotropin korionik, relaksin, prolaktin, oksitosin, CRH, prostaglandin. - Siklus menstruasi terdiri atas siklus ovarium (fase folikular dan fase luteal) dan siklus endometrium uterus (fase menstruasi/haid, fase proliferasi, fase sekretori/progestasi). - Gangguan sistem reproduksi perempuan, contohnya dismenore, penyakit radang panggul (PRP), kanker payudara, amenore, ovarium polikistik, kanker vagina, kanker serviks, kanker ovarium, endometriosis, penyempitan tuba fallopi, mola hidatidosa (hamil anggur). - Gangguan sistem reproduksi laki-laki, contohnya disfungsi ereksi (impotensi), ginekomastia, kanker penis, hipogonadisme, kriptorkidisme, uretritis (radang uretra), epididimitis (radang epididimis), orkitis (radang testis), prostatitis (radang kelenjar prostat). - Metode kontrasepsi, contohnya sistem kalender, koitus interuptus, kontrasepsi kimiawi (jeli, busa, krim, supositoria spermisida), diafragma, kondom, sterilisasi (vasektomi dan tubektomi), pencegahan ovulasi (pil KB, susuk KB, suntik KB), bahaya penggunaan celana ketat, pemilihan bahan celana dalam, pembalut, sabun pembersih kewanitaan. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 82 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke - 1 Langkah – langkah Sintaks CBR Pendahuluan Alokasi Kegiatan Waktu Apersepsi: Guru mengetes pengetahuan Media 10 menit siswa tentang tujuan manusia melakukan reproduksi. Memotivasi: Guru menanyakan perbedaan 4 menit anatomi antara sistem reproduksi laki-laki dengan wanita. Kegiatan Inti Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 menit Retrieve (mendapatkan Guru 10 menit kembali informasi mengidentifikasi penyebab pada wacana video, pada kasus dengan gangguan kesehatan akibat penggunaan torso, kemiripan masalah) celana ketat yang hubungkan berdasarkan gambar fungsi organ-organ sistem reproduksi dan menugaskan bekerja sama siswa dengan untuk Reuse (menggunakan Siswa teman solusi pada kasus) sekelompok untuk menjawab pertanyaan 10 menit LKS, buku paket LKS sesuai dengan kasus berdasarkan penalaman-pengalaman siswa dengan didukung oleh litelatur. Setelah selesai siswa menyampaikan hasil 10 menit penyelesaian kasus pada LKS di depan kelas. Guru mengkonfirmasi bila terjadi 5 menit kesalahan dalam pengambilan solusi yang dibuat oleh siswa. Guru memberikan informasi tambahan sebagai pengembangan materi 10 menit yang dibahas yang lebih sesuai dengan teori. Penutupan Guru memberikan kesempatan pada peserta 5 menit didik untuk bertanya dan menyimpulkan pembelajaran mengenai kesimpulan gangguan sistem reproduksi sesuai dengan kasus. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 83 2. Pertemuan ke-2 Langkah – Indikator langkah Sintaks CBR Pendahuluan - Kegiatan Apersepsi: Guru mengetes Alokasi Media Waktu 5 menit pengetahuan siswa tentang seberapa buruk atau banyak kasus tentang sistem reproduksi yang ada di masyarakat. Memotivasi: Guru 4 menit menanyakan bagaimana siswa untuk menjaga kesehatan reproduksi. Guru menyampaikan tujuan 2 menit pembelajaran. Kegiatan Inti 3.12.1 Retrieve Guru menugaskan siswa 15 menit LKS, Menganalisis (mendapatkan untuk mengidentifikasi video, kelainan dan penyebab penyebab pada wacana gambar gangguan pada berdasarkan gangguan kesehatan akibat sistem reproduksi kesamaan penggunaan bahan celana permasalahan) dalam yang hubungkan berdasarkan kelainan reproduksi. 3.12.2 Reuse Untuk menjawab soal LKS Merancang (menggunakan siswa harus menghubungkan alternatif solusi solusi pada kasus baru dengan kasus pencegahan kasus baru) sebelumnya yang sudah di mengenai diskusikan pada pertemuan gangguan pertama. kesehatan Siswa bekerja sama dengan reproduksi teman kelompok untuk remaja. menjawab pertanyaan LKS 10 menit 10 menit sesuai dengan kasus dan litelatur yang lain untuk mendukung jawabannya. Setelah selesai siswa 10 menit menyampaikan pengambilan solusi yang pilih. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 84 Langkah – langkah Indikator Sintaks CBR Kegiatan 3.12.3Membagankan Revise Guru membimbing siswa risiko dan (Merevisi untuk memperbaiki konsekuensi dari solusi) kekurangan solusi yang solusi alternatif belum sesuai dengan 3.12.4 kesehatan repoduksi Menyeleksi solusi alternatif Guru memberikan Alokasi Waktu Media 5 menit 5 menit informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang dibahas yang lebih sesuai dengan teori. Penutupan Guru memberikan tugas 7 menit untuk membuat artikel mengenai gangguan kesehatan reproduksi lainnya dalam kertas selembar tentang keputusan yang telah dibuat dan dipilih. 3. Pertemuan ke – 3 Langkah – langkah Pendahuluan Indikator Sintaks CBR Kegiatan Apersepsi: Guru mengetes Alokasi Waktu 2 menit pengetahuan siswa tentang kasus-kasus kesehatan reproduksi lainnya yang diketahui siswa. Memotivasi: Guru 2 menit menanyakan bagaimana mereka menanggapi penanggulangan terhadap kelainan reproduksi yang banyak beredar di masyarakat. Guru menyampaikan tujuan 2 menit pembelajaran. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu Media 85 Langkah – langkah Kegiatan Inti Indikator Sintaks CBR Kegiatan Alokasi Media Waktu 3.12.5 Menetapkan Retain Guru memerintahkan 15 menit Kertas satu solusi alternatif (menyimpan siswa untuk membuat pendap sebagai keputusan solusi terbaik kritikan, pertanyaan, atau at, LKS untuk nasihat pada setiap solusi digunakan yang sudah dibuat oleh pada kasus kelompok lain yang akan menganalisis pendapat datang) teman kelas terhadap 10 menit solusi yang dipilih. Setelah menganalisis 10 menit pendapat teman kelas, siswa harus memutuskan apakah solusi yang dibuat diterima, di perbaiki, ataupun gagal berdasarkan alasan ilmiah Siswa menyampaikan 10 menit keputusan dari solusi yang dipilih didepan kelas. Guru mengkonfirmasi 5 menit bila terjadi kesalahan dalam pengambilan pendapat. Guru memberikan 5 menit informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang dibahas yang lebih sesuai dengan teori. Penutupan Guru menugaskan siswa 5 menit untuk menulis hasil dan penjelasan nya pada LKS untuk dikumpulkan. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 86 Hati-hati, Ini Efeknya Kalau Suka Pakai Celana Ketat Jakarta - Celana jeans ketat memang sempat menjadi tren fashion, baik pada pria maupun wanita. Meski populer, pemakaian celana model ini justru berdampak buruk lho. pria maupun Seperti disampaikan oleh dr Eddy Karta, SpKK kepada detikHealth, pemakaian celana jeans ketat berkepanjangan untuk jangka waktu lama memang tidak disarankan, baik pada wanita. Pada pria, pemakaian jangka panjang celana jeans ketat dapat mengganggu proses pematangan sperma. Faktanya, sperma membutuhkan suhu 1-2 derajat lebih rendah dari suhu tubuh sehingga dapat berlangsung baik di dalam kantong skrotum. "Memakai celana jeans ketat menyebabkan skrotum tertekan ke atas, yang selanjutnya meningkatkan suhu skrotum. Akibatnya, proses pematangan sperma pun terganggu," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin Edmo Clinic Jakarta Selatan tersebut. Suhu yang tidak normal pada lapisan yang melindungi kemaluan (skrotum) dapat menurunkan kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar organ reproduksi. Umumnya, suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya hingga 36,5 derajat celcius. Namun saat memakai celana ketat, suhu udara meningkat hingga 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya bagi sperma. Selain celana jeans, pemakaian celana dalam ketat juga berdampak negatif bagi pria. Pakar kesuburan University of Sheffield, Allan Pacey, menyebutkan bahwa pria yang sering mengenakan celana dalam ketat cenderung mempunyai sperma bermutu rendah. Berdasarkan studi, penggunaan pakaian ketat terutama celana ketat dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter bisa turun drastis hingga 20 juta per mililiter. Sementara itu, pemakaian celana jeans ketat bagi wanita juga berdampak buruk. Dikatakan dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, celana ketat memang banyak mengakibatkan masalah. Mulai dari nyeri berkepanjangan di area Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 87 panggul akibat penekanan yang berlebihan dan lama hingga infeksi jamur, bakteri hingga parasit di vagina. Sebuah studi di Inggris menyebutkan bahwa endometriosis (gangguan kesuburan pada wanita) dapat dipicu karena terlalu sering mengenakan celana ketat selama bertahun-tahun. Pada wanita, pemakaian celana ketat dapat menimbulkan jamur, keputihan, dan gatal-gatal pada organ kewanitaan. Hal ini disebabkan timbunan keringat yang ada di area kewanitaan tidak bisa keluar dengan baik hingga akhirnya menumpuk mengakibatkan vagina tidak bisa 'bernapas'. padahal, vagina membutuhkan pertukaran udara untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalamnya. Keadaan udara yang lembab dan pertukaran yang gagal memicu munculnya jamur dan bakteri. Jika dibiarkan, hal ini dapat membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi yang mengarah ke penyakit menular seksual seperti infeksi jamur, atau mengalami gejala lain seperti kram menstruasi, ruam serta gangguan pencernaan. Jamur yang sering tumbuh di bagian-bagian tersebut diantaranya adalah jamur kurap (merah menonjol dan gatal), jamur panu (bercak coklat dan putih), serta jamur candida (basah dan gatal). "Infeksi di dalam kandungan ini bisa naik ke atas menginfeksi area sekitarnya seperti saluran kencing, kandung kencing dan tentunya rahim," tutur dr Hari. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 88 Nama : Kelas : Petunjuk 1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia sebelum mengerjakan! 2. Bacalah dengan baik kasus dan setiap pertanyaan ! 3. Tulis jawabanmu pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas! LKS KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Apa yang menjadi kendala pada kasus tersebut? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Konsep sistem reproduksi apa saja yang ada pada kasus tersebut! Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 3. a. Buatlah minimal 3 pertanyaan sebagai permasalahan yang ada pada kasus tersebut sesuai dengan kesehatan reproduksi! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Buatlah solusi/cara mengatasi dari pertanyaan yang terlah dibuat pada soal no.3 untuk kasus tersebut sesuaii dengan kesehatan reproduksi! 1). .................................................................................................................... ..................................................................................................................... ...................................................................................................................... 2) ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... 3) ..................................................................................................................... Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 89 c. Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari solusi yang telah kalian buat? No Cara mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada wacana celana ketat Dampak Negatif Dampak Positif 1 2 3 4. a. Pilihlah salah satu solusi pada soal nomer 3b sebagai keputusan/solusi terbaik kamu! jelaskan sesuai dengan pengetahuan mu tentang sistem reproduksi! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Tuliskan 3 kelemahan dari solusi yang kamu pilih? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 5. Jika solusi tersebut tidak cocok, tuliskan solusi alternatif lain yang bisa digunakan? ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 90 Apa Akibatnya Jika Salah Memilih Celana Dalam? Apa yang Anda lihat pertama kali ketika membeli pakaian dalam khususnya celana dalam? Anda mungkin hanya melihat berdasarkan model, warna, dan mungkin harga. Namun berapa banyak dari Anda yang mempertimbangkan untuk kesehatan. Dilansir dari Kompas Health, jika banyak keluhan pada vagina, misalnya keputihan yang tak kunjung sembuh, mungkin saja disebabkan salah pakai celana dalam. Asal tahu saja, infeksi pada vagina disebabkan oleh mikroba seperti bakteri dan jamur. Jika tidak diobati dengan benar, maka dapat menyebabkan sejumlah masalah. Mulai infeksi saluran kemih hingga kanker rahim. Salah satu penyebab berkembangnya infeksi vagina adalah karena sebagian dari kita memiliki kebiasaan buruk. Kebiasaan tersebut yaitu memakai pakaian dalam yang sama selama beberapa hari. Cairan disekresi ke celana dalam membuatnya menjadi tempat berkembang biak yang besar dari mikroba yang menjadi cikal bakal munculnya infeksi. Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida. Pada vagina, jamur ini biasanya hidup dalam jumlah yang cukup kecil. Namun, pada kondisi tertentu jamur bisa tumbuh dengan subur, dan jika jumlahnya terlalu banyak, akan terjadi infeksi kandidiasis vaginalis. Beda dengan wanita yang punya banyak pertimbangan dalam memilih celana dalam, biasanya pria lebih simpel dan loyal terhadap satu jenis saja atau bisa jadi cenderung asal pilih. Padahal, pilihan celana dalam pria tak hanya berkontribusi terhadap kenyamanan, tapi juga pengaruhi kesuburan pria yang nantinya bisa berdampak pada kualitas sperma. Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, untuk mendapatkan sperma dengan kualitas dan kuantitas yang baik, keseimbangan berbagai faktor dalam tubuh sangat diperlukan. Hal penting lainnya adalah menjaga suhu testis (zakar) Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 91 agar lebih dingin dibandingkan dengan suhu tubuh. Inilah mengapa pemilihan celana dalam pria tidak boleh sembarangan. “Sperma dihasilkan oleh testis. Secara alami, testis berada dalam skrotum (kantong zakar) untuk menjaga suhu testis agar lebih rendah sekitar 4 derajat Celsius daripada suhu tubuh. Selain itu, kantong sperma dilengkapi dengan otot kremaster yang akan berkontraksi dalam keadaan dingin agar suhu testis dapat terjaga dengan baik,” dr. Reza menjelaskan. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa secara alami tubuh berusaha untuk menjaga suhu testis agar dapat memproduksi sperma dengan optimal. Sayangnya, tanpa disadari, Anda kerap melakukan berbagai kebiasaan yang dapat meningkatkan suhu testis, sehingga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Salah satu kebiasaan ini adalah pemilihan atau celana dalam yang terlalu ketat. Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa skrotum yang terkena suhu tinggi dapat berdampak negatif pada organ reproduksi pria, sehingga para peneliti ingin memahami apakah pakaian dalam dapat memberikan efek yang sama. Studi melibatkan 656 pria berusia antara 32-39 tahun dari klinik fertilitas di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat. Para partisipan menyumbangkan sampel sperma, darah, dan memberikan berbagai informasi termasuk jenis celana dalam yang paling sering dipakai selama tiga bulan terakhir. Perkembangan tren mode membuat pria kini lebih gemar menggunakan celana ukuran slim fit yang lebih pas dengan bentuk tubuh. Secuplik kebiasaan terkait urusan cucimencuci disajikan dalam laporan MSN yang menyampaikan survei Mulberry's Cleaners, binatu di St. Paul, Amerika Serikat. yang mencengangkan, survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang ini menyatakan sebanyak 18 persen pria dan 10,5 persen wanita tidak mencuci pakaian dalamnya. Kelompok usia 1824 adalah yang paling berseka. Sebanyak 85 persen kelompok usia ini mencuci setelah 1-2 kali pakai. Pada kasus ini, wanita memang cenderung lebih rajin mencuci dibanding pria. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 92 Kelompok : Nama Anggota : Kelas : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Apa yang menjadi kendala pada kasus tersebut? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. a. Konsep apa saja yang ada pada kasus tersebut! Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Berdasarkan kasus tersebut, konsep apa saja yang revalan dengan kasus sebelumnya! Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 3. a. Buatlah minimal 3 pertanyaan sebagai permasalahan yang ada pada kasus tersebut! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Buatlah masing – masing satu solusi dari pertanyaan/permasalahan yang telah dibuat pada soal no 3.a! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 93 c. Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari solusi yang telah kalian buat? No Solusi permasalahan nomer 3.b Dampak Negatif Dampak Positif 1 2 3 4. a. Pilihlah solusi pada soal nomer 3b yang memiliki kesamaan dengan kasus sebelumnya! jelaskan ! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Pilih salah satu solusi sebagai keputusan/solusi terbaik kamu! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. c. Tuliskan dua kelemahan dari solusi yang kamu pilih? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. d. Apakah solusi yang kamu pilih akan berhasil di kasus hal yang sama? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 5. a. Adakah solusi yang tidak cocok dengan kasus sebelumnya? Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. b. Jika solusi tersebut tidak cocok, strategi perbaikan apa yang bisa digunakan? Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 94 LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN B.1 Kisi – Kisi Instrumen Soal Pengambilan Keputusan Siswa B.2 Instrumen Soal Esay Pengambilan Keputusan Siswa B.3 Rubrik Penilaian Instrumen Pengambilan Keputusan B.4 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Pengambilan Keputusan Siswa B.5 Kisi – kisi Angket Case Based Reasoning B.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pebelajaran Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 95 B.1 Kisi – Kisi Instrumen Soal Pengambilan Keputusan Siswa No Indikator Pengambilan Keputusan Jumlah Soal No. Soal Topik 4 1a,1b.5a,5b 2 2,6 2 3,7 2 4,8 1 Mengidentifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah pada kasus yang telah disediakan 2 Merumuskan alternatifalternatif pemecahan masalah Menganalisis risiko dan konsekuensi Merusmuskan cara yang alternatif dari berbagai sumber untuk menguatkan solusi. Menganalisis dampak negatif dan dampak positif dari cara alternatif yang digunakan untuk solusi sebuah kasus. Memilih solusi yang dibilang alternatif. Solusi di adaptasikan dengan kasus dasar dan menilai klemahan solusi tersebut. Menguraikan pertimbangan untuk mengubah atau tidak mengubah keputusan atau solusi untuk kasus yang baru. 3 4 Memilih alternatif 5 Mengevaluasi 9a 2 9b Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 96 B.2 Instrumen Soal Tes Tertulis Pengambilan Keputusan Siswa Nama Kelas Sekolah Hari/Tanggal : : : : Petunjuk 1. Tuliskan identitasmu pada kolom yang tersedia sebelum mengerjakan! 2. Bacalah dengan baik wacana dan setiap pertanyaan! 3. Tulis jawabanmu pada tempat yang telah disediakan dengan tepat dan jelas! Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1-4! Wacana Dilansir oleh Tjiptadinata Effendi di Kompasiana, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia sebagai perokok aktif terbanyak ketiga di dunia dengan presentasi 65 juta perokok aktif, dibawah China dan India dengan masing-masing 390 juta dan 144 juta orang. Peran asing dalam menyediakan asupan rokok bagi pasar Indonesia tidak hanya tampak dari kian tingginya angka impor tembakau maupun rokok ke nusantara. Akuisisi asing pun tampak makin banyak di Indonesia. Akuisisi asing sendiri terlihat jelas mulai tahun 2005. Kala itu, PT Philipp Morris International mengakuisisi PT HM Sampoerna Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 97 hingga 98%. Total investasi yang diberikan oleh perusahaan asing tersebut mencapai Rp18,6 triliun saat itu. Saat ini sendiri, HM Sampoerna yang telah diakuisisi oleh Philipp Morris menjadi pemain utama dalam penjualan rokok di Indonesia. Share market-nya mencapai 35% pada tahun 2015. British American Tobacco merupakan kelompok perusahaan tembakau nomor dua terbesar di dunia yang memproduksi berbagai macam rokok mild¸seperti Dunhill, Club, maupun Lucky Striker Mild berada di posisi keempat sebagai produsen rokok terbesar di Indonesia. Pangsa pasarnya sendiri telah mencapai 6% dari total penjualan rokok 2015 yang mencapai 314,5 miliar batang. Berdasarkan grafik diatas, hasil Riskesdas pada tahun 2007,2010, dan 2013 menunjukan bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada kelompok umur 15 – 19 tahun. Menurut Buku Fakta Tembakau yang diterbitkan Tobacco Control and Support Center-IAKMI pada 2014, proporsi konsumsi tembakau hisap pada penduduk berusia ≥15 tahun lebih besar dibanding tembakau kunyah. Tingginya proporsi konsumsi tembakau dapat mengindikasikan peningkatan jumlah perokok di Indonesia. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 98 Bahaya rokok elektrik terhadap kesehatan reproduksi pria ataupun wanita tidak jauh berbeda dengan merokok tembakau. Keduanya dapat menurunkan peluang seseorang memiliki keturunan. Baik merokok tembakau dan menghisap vape tetap mengandung nikotin yang dapat dipecah menjadi kotinin. Studi di lab menunjukan kotinin dapat menyebabkan sel sperma bergerak lebih lambat sedangkan nikotin sudah terbukti dapat mengurangi jumlah sel sperma dan menurunkan kemampuan untuk membuahi sel telur. Rokok elektrik modern adalah komoditas yang relatif baru. Produk ini diperkenalkan oleh ahli farmasi asal China bernama Hon Lik, yang kemudian dipatenkan pada 2007. Dalam kurun satu dekade, rokok elektrik telah mendunia. Pengguna rokok elektrik semakin meningkat. Nilai penjualan rokok elektrik global pun terus meningkat dengan pertumbuhan yang cukup pesat. Pada 2007, nilai penjualan produk ini masih sekitar US$ 20 juta dan pada akhir 2017 diperkirakan mencapai US$ 10 miliar. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 99 Dampak buruk yang timbul dari merokok dapat mempengaruhi berbagai organ pada tubuh kita. Masalah konsepsi yang ditimbulkan dari rokok elektrik tidak hanya mempengaruhi kualitas sel sperma namun, sama halnya dengan merokok, uap air rokok elektrik juga dapat menyebabkan impotensi. Penelitian oleh Susan Hodgekin seorang ahli statistik di Institut Maryland menujukan adanya korelasi antara menggunaan vape terhadap kejadian disfungsi ereksi. Dilansir National Report, Hodgekin menyatakan bahwa data yang ia miliki menunjukan 99% kasus difungsi ereksi pada pria berusia 20-40 tahun terjadi setelah mereka memiliki kebiasan menghisap vape. Jawablah pertanyaan berikut!! 1. a. Berdasarkan wacana diatas buatlah 2 pertanyaan sesuai dengan wacana yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi! 1) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… b. Berdasarkan informasi dalam wacana, apa masalah utama yang diakibatkan oleh penggunaan rokok elektrik pada kesehatan reproduksi? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. Tuliskan 2 cara/solusi untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan reproduksi akibat penggunaan rokok elektrik! 1) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 3. Dari pertanyaan no. 2, jelaskan dampak positif dan dampak negatif dari setiap cara yang kamu buat terhadap kesehatan reproduksi! Jelaskan berdasarkan pengetahuanmu terkait sistem reproduksi! No Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Reproduksi Akibat Rokok Dampak Positif terhadap kesehatan reproduksi akibat rokok elektrik Dampak Negatif terhadap kesehatan reproduksi akibat rokok elektrik 1. 2. 4. Berdasarkan cara yang telah dibuat pilih satu cara yang paling tepat. Jelaskan alasannya terhadap kesehatan reproduksi! Cara yang dipilih: Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 100 ………………………………………………………………………………………. Alasan:………………………………………………………………………………… ……………..………………………………………………………………………… Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5-9! Wacana Mekanisme hormon pada saat penggunaan alat kontrasepsi yaitu estrogen endogen bekerja primer untuk membantu pengaturan hormon releasing factors di hipotalamus, membantu pertumbuhan dan pematangan ovarium dan merangsang perkembangan endometrium. Sedangkan Progesteron endogen bekerja primer menekan ovulasi dan melawan isyarat-isyarat dari hipotalamus (Menghambat ovulasi melalui efek sentral/otak) dan mencegah pelepasan ovum yang terlalu dini/prematur dari ovarium, serta juga merangsang perkembangan endometrium agar tidak siap menerima implantasi, lendir mulut rahim menjadi kental dan sulit ditembus oleh spermatozoa serta menurunkan gerakan peristaltik saluran telur. Dasar dari kontrasepsi pil adalah meniru proses-proses alamiah. Pil akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga menekan releasing factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi. Grafik untuk membantu menggambarkan hubungan hormon reproduksi, estrus, dan ovulasi. Gonadotropin merupakan hormon yang di produksi oleh aktivitas sel pada ovarium dan testis. Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang terpenting adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 101 yang keduanya disekresikan oleh kelenjar pituitari. Jenis gonadotropin yang lain adalah hormon hCG (human Chorionic Gonadotrophin) yang diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin digunakan untuk penyembuhan terhadap kemandulan. Pil keluarga berencana merupakan kontrasepsi berbasis hormon yang menggunakan hormon progestin dengan atau tanpa hormon estrogen untuk mencegah ovulasi. Namun, sebagian wanita percaya bahwa konsumsi pil KB bisa menyebabkan efek samping seperti rahim yang menjadi kering. Sebelumnya, kontrasepsi hormon dengan dosis tinggi memang beredar di pasaran. Kontrasepsi jenis ini menyebabkan efek samping. Namun, saat ini kontrasepsi dengan dosis tinggi tidak lagi diproduksi dan diganti dengan pil KB yang lebih aman. Menurut dr Anton, untuk mencegah kehamilan tidak diperlukan hormon yang tinggi. Oleh karena itu, peneliti tidak lagi membuat kontrasepsi dengan hormon tinggi. Sebelumnya, dosis pada pil KB sebesar 50 mcg dan saat ini diturunkan menjadi 20 mcg sehingga minim efek samping. 5. a. Berdasarkan wacana diatas, buatlah 2 pertanyaan sesuai dengan wacana yang berhubungan dengan gangguan kesehatan reproduksi! 1) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… b. Berdasarkan informasi dalam wacana, apa masalah utama yang diakibatkan oleh penggunaan pil KB pada kesehatan reproduksi? ………………………………………………………………………………………… 6. Usulkan 2 cara/solusi untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan reproduksi akibat penggunaan pil KB! 1) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 7. Dari pertanyaan no. 2, jelaskan dampak positif dan negatif dari setiap cara yang kamu buat terhadap kesehatan reproduksi! Jelaskan berdasarkan pengetahuanmu terkait sistem reproduksi! Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 102 No Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Reproduksi Akibat Pil KB Dampak Positif terhadap kesehatan reproduksi pada wacana pil kb Dampak Negatif terhadap kesehatan reproduksi pada wacana pil kb 1. 2. 8. Berdasarkan cara yang telah dibuat pilih satu cara yang paling tepat. Jelaskan alasannya terhadap kesehatan reproduksi! Cara yang dipilih: ………………………………………………………………………………… Alasan:………………………………………………………………………………… ……………..………………………………………………………………………… 9. a. Tuliskan dan jelaskan 2 kelemahan/kekurangan dari keputusan yang telah kamu buat pada no.8 terhadap kesehatan reproduksi! 1) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… b. Jika keputusan yang kamu pilih pada no. 8 mengalami kesulitan, apakah kamu akan mengubah keputusan tersebut (Ya/Tidak)? Jelaskan berdasarkan pengetahuanmu terkait kesehatan reproduksi! ………………………………………………………………………………………… ……………..………………………………………………………………………… …………………………………..…………………………………………………… …………………………………………………..…………………………………… ……………………………………………………………………..… Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 103 B.3 Rubrik Penilaian Instrumen Pengambilan Keputusan No Aspek 1. Mengidentifikasi masalah (Define problem) Indikator/Kriteria a. Membuat pertanyaan yang relevan dengan informasi dalam wacana Instrumen Pengambilan Keputusan 1.a. Berdasarkan wacana diatas buatlah 2 pertanyaan sesuai dengan wacana yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi! Skoring Jawaban - - - Apa itu rokok eletrik/vape? Apa itu nikotin? Apa itu impotensi? Apa itu disfungsi ereksi? Apa pengaruh nikotin terhadap kesehatan sperma? Apa bahaya rokok elektrik terhadap kesehatan reproduksi? Siapa yang meneliti tentang vape terhadap disfungsi ereksi? Siapakah Susan Hodgekin itu? Dari mana kasus disfungsi ereksi dilaporakan? Pada usia berapa disfungsi ereksi dapat terjadi? Pada siapa saja gangguan kesehatan reproduksi akibat rokok elektrik/vape dapat terjadi? Berapa persen terjadinya kasus disfungsi ereksi akibat menghisap rokok elektrik/vape? Berapa besar resiko rokok elektrik terhadap gangguan kesehatan reproduksi? Mengapa rokok elektrik dapat menurunkan Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 2= untuk setiap pertanyaan relevan dengan wacana 1= pertanyaan tidak relevan dengan wacana 0= tidak menjawab (skor maksimal= 2) 104 b. Menentukan permasalahan utama dari informasi dalam wacana 1.b. Berdasarkan informasi dalam wacana, apa masalah utama yang diakibatkan oleh penggunaan rokok elektrik pada kesehatan reproduksi? - 2. Merumuskan alternativealternatif Merumuskan solusi alternatif solusi untuk suatu masalah 2. Usulkan 2 cara untuk mengatasi masalah kesehatan - peluang memiliki keturunan? Mengapa rokok elektrik berbahaya? Manakah yang lebih berbahaya rokok elektrik atau rokok tembakau? Mengapa menghisap rokok elektrik/vape dapat menyebabkan kecanduan? Bagaimana pengaruh rokok elektrik terhadap kesehatan reproduksi? Bagaimana disfungsi dapat terjadi? Bagaimana kualitas sperma dapat menurun? Apakah ada gangguan penyakit lain akibat rokok elektrik? Rokok elektrik penyebab gangguan kesehatan reproduksi Nikotin menyebabkan menurunnya kualitas dan jumlah sperma Rokok elektrik berpengaruh terhadap impotensi pria maupun wanita memiliki resiko gangguan kesehatan reproduksi yang sama akibat rokok elektrik Rokok elektrik memiliki bahaya kesehatan yang tinggi Pada usia 20-40 tahun rentan terhadap disfungsi ereksi akibat rokok elektrik Tidak merokok Tidak berlebihan Selingi dengan olahraga dan hidup sehat Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 2= untuk setiap pernyataan relevan dengan wacana 1= pernyataan tidak relevan dengan wacana 0= tidak menjawab (skor maksimal= 4) 2= untuk setiap pernyataan relevan dengan wacana 105 pemecahan masalah (Generate alternatives) 3. Menganalisis resiko dan konsekuensi (Check risks and consequences) reproduksi penggunaan elektrik! Menguraikan dampak positif dan dampak negatif dari tiap solusi alternatif yang dibuat akibat rokok - 3. Dari pertanyaan no 1. 2, jelaskan dampak positif dan dampak negatif dari setiap cara yang kamu 2. buat! 3. 4. Menjaga jarak dengan perokok aktif Mengganti dengan rokok herbal rutin periksa ke dokter Berhenti merokok cek kesehatan reproduksi Penyuluhan gangguan akibat rokok elektrik Saling mengingatkan Menghindari rokok sejak dini Olahraga dan pola hidup sehat Peran orang tua dalam mengawasi anaknya Berhenti merokok pada usia 20-40 tahun Periksa kesehatan secara rutin Dampak positif: Tidak mengganggu kesehatan reproduksi Dampak negatif: Mengakibatkan kecemasan yang tinggi Dampak positif: Mengurangi gangguan dan lebih banyak melakukan aktifitas yang bermanfaat Dampak negatif: Masih memiliki kemungkinan mengalami penyakit Dampak positif: Tubuh lebih terjaga kesehatannya Dampak negatif: Tidak sepenuhnya berpengaruh, kecenderungan tidak dilakukan secara rutin Dampak positif: Tidak mengalami gangguan akibat rokok Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 1= pernyataan tidak relevan dengan wacana 0= tidak menjawab (skor maksimal= 4) 3= untuk setiap dampak postif dan negatif yang dituliskan pada masing-masing cara relevan dengan permasalahan 2= untuk setiap salah satu dampak yang dituliskan pada masing-masing cara relevan dengan permasalahan 1= untuk setiap dampak yang 106 - Dampak negatif: Masih dapat menghirup asap yang terbawa angin, Tidak semua tempat mendukung 5. Dampak positif: Meminimalisir dari gangguan penyakit Dampak negatif: Masih jarang ditemukan, Biaya mahal Rasa kurang enak 6. Dampak positif: Agar dapat mengetahui kondisi kesehatan diri Dampak negatif: biaya mahal, tidak menjamin berhenti meroko 7. Dampak positif: Agar penyakit tidak lebih parah Dampak negatif: Sulit berhenti, Menimbulkan rasa cemas 8. Dampak positif: Mengontrol kondisi kesehatan Dampak negatif: biaya mahal, tidak menjamin berhenti meroko, tidak semua orang peduli terhadap kesehatannya 9. Dampak positif: Agar setiap orang mengetahui dampak dari rokok elektrik Dampak negatif: Kurangnya minat dari masyarakat 10. Dampak positif: Sadar akan kesehatan dan peduli terhadap sesama Dampak negatif: Kurangnya kepedulian Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu dituliskan pada masing-masing cara tidak relevan dengan permasalahan 0= tidak menjawab (skor maksimal= 6) 107 4. Memilih Memilih solusi alternative (Select alternatif untuk suatu alternative) masalah 4. Berdasarkan cara yang telah dibuat pilih satu cara yang paling tepat. Jelaskan alasannya! pada sesama 11. Dampak positif: Kesehatan lebih terjaga sejak dini Dampak negatif: Lingkungan tidak menjamin 12. Dampak positif: Membiasakan menjaga tubuh lebih sehat Dampak negatif: Tidak sepenuhnya berpengaruh, kecenderungan tidak dilakukan secara rutin 13. Dampak positif: Anak-anak dapat terjaga dari bahaya rokok Dampak negatif: Tidak semua orang tua peduli 14. Dampak positif: Sadar bahwa bertambah lebih memiliki resiko yang tinggi Dampak negatif: Tidak terpatok usia karena dapat terjadi pada usia berapapun 15. Dampak positif: Mengetahui kondisi kesehatan - Dampak negatif: biaya mahal - tidak menjamin berhenti meroko tidak semua orang peduli terhadap kesehatannya - Tidak merokok - Tidak berlebihan - Selingi dengan olahraga dan hidup sehat - Menjaga jarak dengan perokok aktif Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 3= menuliskan keputusan yang tepat dan memberikan alas an yang relevan. 108 5. Mengidentifikasi masalah (Define problem) a. Membuat pertanyaan yang relevan dengan informasi sesuai wacana 5.a. Berdasarkan wacana diatas buatlah 2 pertanyaan sesuai dengan wacana yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi! - Mengganti dengan rokok herbal rutin periksa ke dokter Berhenti merokok cek kesehatan reproduksi Penyuluhan gangguan akibat rokok elektrik Saling mengingatkan Menghindari rokok sejak dini Olahraga dan pola hidup sehat Peran orang tua dalam mengawasi anaknya Berhenti merokok pada usia 20-40 tahun Periksa kesehatan secara rutin 2= - Apa pil KB di konsumsi menurut resep dokter atau tidak? Apa yang terjadi jika menkonsumsi pil KB? Apa itu ovulasi? Siapa saja yang menggunakan pil KB? Apa itu pil KB? Selain rahim kering, apa saja efek samping dari pil KB? Dimana tempat yang banyak penjual pil KB dengan dosis tinggi? Siapa yang mengemukakan pencegahan kehamilan tidak perlu dosis tinggi? Berapa dosis pil yang dilarang atau membuat rahiim kering? Berapa dosis pil KB yang aman untuk dikonsumsi? Mengapa pil KB dapat menyebabkan rahim kering? Bagaimana kerja pil KB pada tubuh kita? 2= untuk setiap pertanyaan dan jawaban relevan dengan wacana 1= salah satu yang relevan dengan wacana 0= pertanyaan dan jawaban tidak relevan dengan wacana (skor maksimal= 4) - Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu menuliskan keputusan yang tepat, tetapi memberikan alas an yang tidak relevan. 1= menuliskan keputusan yang tidak tepat 0= tidak menjawab. (Skor maksimal= 3) 109 - - b. Menentukan permasalahan utama dari informasi dalam wacana 5.b. Berdasarkan informasi dalam wacana, apa masalah utama yang diakibatkan oleh penggunaan pil KB pada kesehatan reproduksi? - 6. Merumuskan alternativealternatif pemecahan masalah (Generate alternatives) Merumuskan solusi alternatif solusi untuk suatu masalah 6. Usulkan 2 cara untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi akibat penggunaan pil KB! - Bagaimana rahim kering dapat terjadi akibat pil KB? Bagimana mekanisme kerja hormon yang di gunakan pada pil KB? Pil KB dapat menyebabkan Rahim kering Pil KB dengan dosis tinggi menyebabkan rahim kering. Pil KB dengan dosis tinggi mudah ditemukan di pasaran. Dosis pil KB yang aman di konsumsi 20 mcg. Dosis pil KB yang aman dikonsumsi dengan dosis rendah. Tidak menkonsumsi pil KB Menggunakan alat kontrasepsi yang lebih aman seperti sistem kalender, IUD, dll. Menggunakan dosis yang ditetapkan Gunakan pil KB dengan dosis rendah Konsultasi dengan dokter Membeli pil KB di tempat yang sudah jelas/apotek Membeli pil KB dengan resep dokter Menggunakan dosis yang tetap Tetap tidak terlalu sering menkonsumsi Konsultasi dengan dokter Tidak mencoba dengan dosis yang lebih tinggi Menkonsumsi dengan resep dokter Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 2= untuk setiap pernyataan relevan dengan wacana 1= pernyataan tidak relevan dengan wacana 0= tidak menjawab (skor maksimal= 4) 2= untuk setiap pernyataan relevan dengan wacana 1= pernyataan tidak relevan dengan wacana 0= tidak menjawab (skor maksimal= 4) 110 7. Menganalisis resiko dan konsekuensi (Check risks and consequences) Menguraikan dampak positif dan dampak negatif dari tiap solusi alternatif yang dibuat 7. Dari pertanyaan no 1. Dampak positif : Kesehatan rahim terjaga, 3= untuk setiap 2, jelaskan dampak dampak postif Terhindar dari gangguan penyakit lain positif dan dampak dan negatif yang Dampak negatif : Peluang memiliki anak negatif dari setiap dituliskan pada besar karena tidak ada yang mencegah cara yang kamu masing-masing terjadinya ovulasi buat! cara relevan 2. Dampak positif : Tidak ada zat yang masuk dengan ke dalam tubuh sehingga tubuh terhindar permasalahan dari penyakit, Mengurangi gangguan rahim 2= untuk setiap kering salah satu Dampak negatif : Ketika siklus menstruasi dampak yang tidak lancer sangat sulit mencegah ovulasi dituliskan pada masing-masing 3. Dampak positif : Meminimalisir efek cara relevan samping dengan Dampak negatif : Masih ada kemungkinan permasalahan terserang penyakit reproduksi 1= untuk setiap 4. Dampak positif : Mengurangi dampak dampak yang terhadap kesehatan rahim dituliskan pada 5. Dampak negatif : Masih memungkinkan masing-masing terjadinya ovulasi Dampak positif : cara tidak Kesehatan reproduksi lebih terkontrol relevan dengan Dampak negatif : Membutuhkan biaya yang permasalahan lebih besar, Terkadang tidak terlalu 0= tidak menjawab (skor maksimal= 6) berpengaruh 6. Dampak positif : Mudah didapatkan, Harga terjangkau negatif : Dampak terhadap kesehatan reproduksi masih mungkin terjadi 7. Dampak positif : Lebih terpercaya dan aman Dampak Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 111 Dampak negatif : Biaya mahal 8. Dampak positif : Meminimalisir efek samping Dampak negatif : Masih ada kemungkinan 9. 10. 11. 12. 8. Memilih Memilih solusi alternative (Select alternatif untuk suatu alternative) masalah 8. Berdasarkan cara yang telah dibuat pilih satu cara yang paling tepat. Jelaskan alasannya! - terserang penyakit reproduksi Dampak positif : Mengurangi dampak terhadap rahim kering Dampak negatif : Masih memungkinkan terjadinya ovulasi Dampak positif : Kesehatan reproduksi lebih terkontrol Dampak negatif : Membutuhkan biaya yang lebih besar, Terkadang tidak terlalu berpengaruh Dampak positif : Mengurangi efek samping berlebih Dampak negatif : Mungkin saja masih terjadi ovulasi Dampak positif : Lebih terpercaya dan aman Dampak negatif : Biaya mahal Tidak menkonsumsi pil KB Menggunakan alat kontrasepsi yang lebih aman seperti sistem kalender, IUD, dll. Menggunakan dosis yang ditetapkan Gunakan pil KB dengan dosis rendah Konsultasi dengan dokter Membeli pil KB di tempat yang sudah Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 3= menuliskan keputusan yang tepat dan memberikan alas an yang relevan. 2= menuliskan keputusan yang tepat, tetapi 112 9. Mengevaluasi keputusan (Evaluation) Menilai kelemahan dari keputusan yang dibuat 9.a. Jelaskan 2 kelemahan dari keputusanmu tersebut! - jelas/apotek Membeli pil KB dengan resep dokter Menggunakan dosis yang tetap Tetap tidak terlalu sering menkonsumsi Konsultasi dengan dokter Tidak mencoba dengan dosis yang lebih tinggi Menkonsumsi dengan resep dokter Kemungkinan terjadinya ovulasi besar Perhitungan yang tidak tetap menyebabkan terjadinya ovulasi Masih memungkinkan terjadinya efek samping Kemungkinan terjadinya ovulasi besar Membutuhkan biaya yang besar Tidak terlalu berpengaruh Masih memungkinkan terkena penyakit kesehatan reproduksi Biaya mahal Kemungkinan terjadi ovulasi masih ada Kemungkinan berdampak terhadap kesehatan reproduksi Dapat terjadi ovulasi Berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi Biaya mahal Terkadang tidak terlalu berpengaruh Dapat terjadi ovulasi Membutuhkan biaya yang besar Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu memberikan alas an yang tidak relevan. 1= menuliskan keputusan yang tidak tepat 0= tidak menjawab. (Skor maksimal= 3) 1= untuk setiap kelemahan yang dituliskan relevan dari keputusan yang dipilih 0 = untuk setiap kelemahan yang dituliskan tidak relevam dari setiap keputusan yang dipilih atau tidak menjawab. (skor maksimal= 2) 113 Menguraikan pertimbangan dari mengubah atau tidak mengubah pertimbangan 9.b. Jika kamu 1. Ya: memungkinkan terjadinya ovulasi mengalami kesulitan Tidak: mengurangi penyakit kesehatan saat menerapkan reproduksi keputusan yang kamu 2. Ya: ketika siklus tidak lancar kemungkinan pilih pada no. 5a, terjadinya ovulasi besar apakah kamu akan Tidak: lebih aman dan mengurangi efek mengubah keputusan samping tersebut (Ya/Tidak)? 3. Ya: kemungkinan berdampak pada Jelaskan mengapa! 4. 5. 6. 7. 8. kesehatan reproduksi lebih besar. Tidak: aman terhadap kesehatan rahim Ya: kemungkinan terjadinya ovulasi masih ada Tidak: tidak berpengaruh besar pada kesehatan reproduksi Ya: terkadang tidak memberikan dampak yang signifikan Tidak: sudah percaya dengan ahli medis dan kesehatan reproduksi terkontrol Ya: masih terdapat kemungkinan terjadinya ovulasi dan berdampak pada kesehatan reproduksi Tidak: mudah didapatkan dan harganya terjangkau Ya: membutuhkan biaya yang besar Tidak: agar keamanan terjamin Ya: kemungkinan berdampak pada kesehatan reproduksi lebih besar Tidak: aman terhadap kesehatan rahim Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 2= menuliskan jawaban dan memberikan alas an berupa hal yang logis. 1= menuliskan jawaban tetapi memberikan alas an berupa hal yang tidak logis. 0 = tidak menjawab. (skor maksimal= 2) 114 9. Ya: masih memungkinkan terjadinya ovulasi Tidak: mengurangi dampak bagi kesehatan reproduksi 10. Ya: membutuhkan biaya yang besar dan terkadang tidak terlalu berpengaruh Tidak: keamanan dan kesehehatan reproduksi terjaga 11. Ya: masih memungkinkan terjadinya ovulasi Tidak: mengurangi efek samping bagi kesehatan reproduksi 12. Ya: membutuhkan biaya yang besar Tidak: keamanan dan kesehatan reproduksi lebih terkontrol. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 115 B.4 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Pengambilan Keputusan Siswa No soal 1a 1b 2 3 4 5a 5b 6 7 8 9a 9b V 0,612 0.615 0,386 0,496 0,525 0,353 0,557 0,167 0,451 0,559 0,530 0,331 Validitas Ket. Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Cukup Rendah Cukup Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Daya Pembeda DP Ket. 0,468 Baik 0,475 Baik 0,188 Jelek 0,250 Cukup 0,375 Cukup 0,125 Jelek 0.375 Cukup 0,625 Baik 0,229 Cukup 0,500 Baik 0,313 Cukup 0,187 Jelek Tingkat Kesukaran Nilai Ket. 0,703 Sedang 0,781 Mudah 0,781 Mudah 0,604 Sedang 0,729 Mudah 0,625 Sedang 0,687 Sedang 0,812 Mudah 0,677 Sedang 0,667 Sedang 0,500 Sedang 0,531 Sedang Reabilitas 0,79 (Tinggi) Kesim pulan Terima Terima Revisi Revisi Terima Revisi Terima Revisi Revisi Terima Revisi Revisi Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 116 B.5 Kisi – kisi Angket Case Based Reasoning 1. Angket pembelajaran pertemuan pertama No Indikator CBR Operasionalisasi Indikator Mengidentifikasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi Pernyataan Angket Saya mengetahui peran organ - organ reproduksi beserta fungsi nya terhadap kesehatan reproduksi remaja. Saya mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mengetahui penyebab terjadinya gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mendeskripsikan masalah kesehatan reproduksi sesuai dengan wacana bahaya pengunaan celana ketat. Saya mencari solusi yang sesuai dengan kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya menemukan solusi alternatif untuk kesehatan reproduksi yang memiliki gangguan. Saya menghubungkan pengetahuan tentang sistem reproduksi dengan masalah yang ada pada wacana kasus bahaya penggunaan celana ketat. 2. Angket pembelajaran pertemuan kedua No Indikator CBR Operasionalisasi Indikator Mengidentifikasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi Pemilihan solusi 2 Reuse Pernyataan Angket Saya dapat mengidentifikasi masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat mengajukan rumusan masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat menghubungkan beberapa permasalahan yang sama dari wacana kasus bahaya celana ketat dengan wacana kasus mengenai bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat melengkapi kekurangan informasi pada wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat menyediakan beberapa solusi alternatif untuk kasus pada wacana bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai untuk wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 117 No Indikator CBR Operasionalisasi Indikator Pengunaan solusi 3 Revise Evaluasi solusi Pernyataan Angket Saya dapat menerapkan solusi dari kasus pada wacana bahaya celana ketat terhadap kasus pada wacana bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Kemampuan saya meningkat dalam menentukan solusi masalah kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat mendeskripsikan solusi yang kurang pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat merencanakan pelaksanaan mengenai keputusan terhadap solusi yang terbaik. Saya dapat menjelaskan solusi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi. Saya dapat memperbaiki solusi apabila solusi yang saya buat kurang sesuai dengan kesehatan reproduksi. 3. Angket pembelajaran pertemuan ketiga No 1 Indikator CBR Retrieve Operasionalisasi Indikator Mengidentifikasi Masalah Pencarian Solusi Pemilihan solusi 2 Reuse Pengunaan solusi Evaluasi solusi 3 Revise Memperbaiki solusi Pernyataan Angket Saya mengetahui gangguan sistem reproduksi melalui studi kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi laki – laki dan perempuan, melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi.. Saya mendeskripsikan masalah melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mencari solusi untuk gangguan kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan pemecahan masalah pada wacana bahaya celana ketat yang relevan dengan wacana bahaya bahan kain celana dala untuk kesehatan reproduksi. Saya menemukan solusi alternatif untuk wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai dengan informasi pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya menggunakan solusi pada wacana bahaya celana ketat yang sesuai dengan wacana bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mensimulasikan solusi hasil evaluasi untuk gangguan kesehatan reproduksi. Saya mampu melakukan perbaikan apabila solusi yang di usulkan kurang sesuai untuk gangguan kesehatan reproduksi. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 118 No 4 Indikator CBR Retain Operasionalisasi Indikator Pernyataan Angket Mempublikasikan solusi yang diperoleh Saya dapat merencakan keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya memilih solusi yang sesuai dengan untuk keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menyatakan komitmen/alasan terhadap keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menulis solusi untuk kasus sebagai hasil pembelajaran gangguan kesehatan reproduksi. Saya dapat mempublikasikan solusi kasus pada gangguan kesehatan reproduksi. B.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pebelajaran 1. Pertemuan pertama No Sintaks CBR 1 Retrieve 2 Reuse 4 Aspek yang diamati pada pertemuan ke 1 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Melakukan pre test Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar Menyiapkan siswa dengan membaginya dalam kelompok kecil Menjelaskan materi pembelajaran tentang anatomi organ dan fungsi reproduksi lai-laki Memberikan kasus tentang penggunaan celana ketat Mengidentifikasi kasus penggunaan celana ketat terhadap gejala gangguan yang muncul pada sistem reproduksi laki – laki dan perempuan. Membimbing siswa dalam menemukan permasalahan pada kasus kesehatan reproduksi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan tentang anatomi organ reproduksi dengan pemecahan kasus pada wacana penggunaan celana ketat dengan cara diskusi Meminta siswa menuliskan jawaban pada LKS tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ reproduksi wanita maupun lakilaki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 119 2. Pertemuan kedua No Tahapan 1 Pendahuluan Sintaks CBR Retrieve 2 Reuse Revise 4 Kegiatan Penutup Aspek yang diamati pertemuan ke 2 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar Menyampaikan wacana tentang kasus bahaya penggunaan kain pada celana dalam Membimbing siswa untuk menentukan solusi pada wacana mengenai kasus bahaya penggunaan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi Membimbing siswa untuk mencari solusi yang sesuai pada wacana tentang kasus celana ketat terhadap wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam Membimbing siswa untuk menyeleksi solusi dari wacana mengenai kasus bahaya celana ketat terhadap bahaya kain celana dalam dengan kemiripan yang sama berdasarkan fungsi dan organ sistem reproduksi laki – laki maupun wanita. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi tambahan tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap organ sistem reproduksi diberbagai media seperti internet, buku, dll. Membimbing siswa untuk memperbaiki kekurangan solusi atau cara mengatasi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi Meminta siswa untuk menuliskan solusi sebagai keputusan terbaik mengenai wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam. Meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah diisi dan didiskusikan dengan kelompok Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ reproduksi wanita maupun laki-laki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. 3. Pertemuan ketiga No Tahapan 1 Pendahuluan 2 Kegiatan Inti 4 Kegiatan Penutup Sintaks CBR Retain Aspek yang diamati pertemuan ke 3 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Mengintruksikan siswa untuk memberikan pendapat untuk expose keputusan yang tela di buat oleh setiap kelompok yang di pajang di dinding kelas Meminta siswa untuk menuliskan solusi terbaiknya untuk keputusan akhir tentang wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Setelah kegiatan memberi tanggapan, setiap kelompok menyatakan solusi yang mereka buat diterima, di perbaiki, atau gagal berdasarkan pendapat teman sekelas. Menjelaskan kegagalan solusi yang digunakan atau memperbaiki solusi yang digunakan. Melakukan penilaian dan post test Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 120 LAMPIRAN C REKAPTULASI DATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA C.1 Data Pre-test Skor Setiap Butir Soal Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa C.2 Data Pre-test Nilai Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator C.3 Data Post-test Skor Setiap Butir Soal Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa C.4 Data Post-test Nilai Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator C.5 Nilai Pre-test dan Post-test Kemampuan Pengambilan Keputusan pada Setiap Siswa C.6 Presentase Kategori Tingkat Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa Pada Setiap Indikator Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 121 C.1 Data Pre-test Skor Setiap Butir Soal Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa Tabel 1. Data pre-test setiap butir soal kemampuan pengambilan keputusan siswa No Kode Siswa INDIKATOR 1 (12) 1a 1b 5a 5b INDIKATOR 2 (8) 2 6 INDIKATOR 3 (12) 3 7 INDIKATOR 4 (6) 4 8 INDIKATOR 5 (7) 9a 9b Total Skor 51,11 62,22 40,00 68,88 46,67 37,78 60,00 68,89 44,44 48,89 42,22 55,56 62,22 68,88 57,78 51,11 53,33 35,56 37,78 64,44 53,33 53,33 51,11 37,78 46,67 48,89 60,00 75,56 44,89 1 ABP 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 1 23 2 AI 3 2 3 2 2 2 3 4 1 2 3 1 28 3 AA 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 18 4 AL 3 2 3 2 3 2 5 4 1 2 3 1 31 5 AM 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 21 6 AH 2 1 1 2 3 3 3 0 1 1 0 0 17 7 AF 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 1 27 8 ARM 2 2 2 2 4 2 4 5 2 2 3 1 31 9 DNH 4 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 20 10 DA 4 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 22 11 DSSH 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 19 12 DAA 3 2 2 2 1 2 3 4 2 3 1 0 25 13 FSS 4 2 3 2 2 2 2 4 1 2 3 1 28 14 GRS 4 2 3 2 3 2 5 3 2 2 2 1 31 15 GJ 4 2 2 2 2 2 2 4 1 1 3 1 26 16 HA 4 1 3 1 3 1 1 4 1 1 2 1 23 17 MPL 2 1 3 2 2 2 2 4 1 1 3 1 24 18 MAW 4 2 3 0 2 0 2 0 1 1 0 1 16 19 MDW 3 2 0 2 3 2 0 1 1 1 1 1 17 20 NA 4 2 3 2 2 2 4 4 1 1 3 1 29 21 LDJ 3 1 3 2 3 2 2 3 1 1 2 1 24 22 RF 4 1 3 2 1 2 3 3 1 1 2 1 24 23 RY 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 1 23 24 SNH 2 1 2 2 3 3 2 0 1 1 0 0 17 25 SAN 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 21 26 SK 3 2 0 2 1 2 1 4 1 2 3 1 22 27 TS 2 2 2 2 2 2 3 4 1 3 3 1 27 28 VA 3 2 3 2 4 3 6 2 3 2 2 2 34 29 ZFKN 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 22 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 122 C.2 Data Pre-test Nilai Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator Tabel 2. Data Nilai Pretest Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 N Rata-rata Standar. Deviasi Maximum Mnimum 1 75.00 83.33 58.33 83.33 66.67 50.00 75.00 66.67 75.00 83.33 58.33 75.00 91.67 91.67 83.33 75.00 66.67 75.00 58.33 91.67 75.00 83.33 66.67 58.33 66.67 58.33 66.67 83.33 58.33 29 72.41 2 50.00 50.00 25.00 62.50 37.50 75.00 50.00 75.00 50.00 37.50 37.50 37.50 50.00 62.50 50.00 50.00 50.00 25.00 62.50 50.00 62.50 37.50 50.00 75.00 50.00 37.50 50.00 87.50 50.00 29 51.29 Indikator 3 41.67 58.33 33.33 75.00 41.67 25.00 58.33 75.00 25.00 33.33 33.33 58.33 50.00 66.67 50.00 41.67 50.00 16.67 8.33 66.67 41.67 50.00 41.67 16.67 33.33 41.67 58.33 66.67 41.67 29 44.83 11.59 14.69 17.31 16.23 16.85 10.68 91.67 50.00 87.50 25.00 75.00 8.33 83.33 33.33 57.14 0.00 75.56 35.56 4 33.33 50.00 33.33 50.00 33.33 33.33 66.67 66.67 33.33 33.33 33.33 83.33 50.00 66.67 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 50.00 66.67 83.33 50.00 29 44.25 5 42.86 57.14 42.86 57.14 42.86 0.00 42.86 57.14 28.57 42.86 42.86 14.29 57.14 42.86 57.14 42.86 57.14 14.29 28.57 57.14 42.86 42.86 57.14 0.00 42.86 57.14 57.14 57.14 42.86 29 42.36 Nilai 51,11 62,22 40,00 68,88 46,67 37,78 60,00 68,89 44,44 48,89 42,22 55,56 62,22 68,88 57,78 51,11 53,33 35,56 37,78 64,44 53,33 53,33 51,11 37,78 46,67 48,89 60,00 75,56 44,89 29 52.87 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 123 C.3 Data Post-test Skor Setiap Butir Soal Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa Tabel 3. Data post-test setiap butir soal kemampuan pengambilan keputusan siswa Kode Siswa INDIKATOR 1 (12) 1a 1b 5a 5b 1 ABP 2 AI 3 AA 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 No 4 AL 5 AM 6 AH 7 AF 8 ARM 9 DNH 10 DA 11 DSSH 12 DAA 13 FSS 14 GRS 15 GJ 16 HA 17 MPL 18 MAW 19 MDW 20 NA 21 LDJ 22 RF 23 RY 24 SNH 25 SAN 26 SK 27 TS 28 VA 29 ZFKN INDIKATOR 2 (8) 2 6 2 4 3 4 4 2 3 3 4 4 2 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 3 3 INDIKATOR 3 (12) 3 7 4 6 6 6 6 5 4 6 4 2 4 6 4 6 6 5 4 5 5 5 5 5 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 3 6 5 2 3 5 4 4 6 3 4 5 4 5 5 5 4 4 6 6 5 2 6 6 INDIKATOR 4 (6) 4 8 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 INDIKATOR 5 (7) 9a 9b 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 Total Skor 29 42 34 41 36 33 32 39 30 34 29 29 32 34 33 33 36 34 32 37 40 30 37 32 37 31 33 39 39 64.44 93.33 75.56 91.11 80.00 73.33 71.11 86.67 66.67 75.56 64.44 64.44 71.11 75.56 73.33 73.33 80.00 75.56 71.11 82.22 88.89 66.67 82.22 71.11 82.22 68.89 73.33 86.67 86.67 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 124 C.4 Data Post-test Nilai Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator Tabel 4. Data Nilai Post-test Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa pada Setiap Indikator No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 N Rata-rata Standar. Deviasi Maximum Minimum Indikator 1 75.00 91.67 75.00 83.33 75.00 100.00 66.67 83.33 66.67 83.33 66.67 66.67 83.33 83.33 83.33 100.00 91.67 83.33 75.00 100.00 100.00 75.00 91.67 66.67 83.33 66.67 83.33 91.67 83.33 29 81.90 2 50.00 100.00 75.00 87.50 87.50 62.50 62.50 87.50 75.00 100.00 50.00 50.00 62.50 50.00 75.00 62.50 87.50 87.50 62.50 62.50 87.50 50.00 75.00 75.00 62.50 62.50 62.50 87.50 87.50 29 71.98 3 66.67 100.00 83.33 100.00 83.33 66.67 83.33 91.67 50.00 41.67 75.00 83.33 66.67 100.00 75.00 75.00 75.00 75.00 83.33 83.33 83.33 75.00 83.33 83.33 100.00 75.00 66.67 83.33 100.00 29 79.60 4 66.67 100.00 83.33 100.00 83.33 66.67 83.33 100.00 83.33 100.00 66.67 83.33 66.67 66.67 100.00 66.67 83.33 66.67 66.67 66.67 83.33 66.67 83.33 66.67 83.33 66.67 100.00 83.33 100.00 29 80.46 5 57.14 71.43 57.14 85.71 71.43 57.14 57.14 71.43 71.43 71.43 57.14 28.57 71.43 57.14 28.57 42.86 57.14 57.14 57.14 85.71 85.71 57.14 71.43 57.14 71.43 71.43 57.14 85.71 57.14 29 63.05 Nilai 64.44 93.33 75.56 91.11 80.00 73.33 71.11 86.67 66.67 75.56 64.44 64.44 71.11 75.56 73.33 73.33 80.00 75.56 71.11 82.22 88.89 66.67 82.22 71.11 82.22 68.89 73.33 86.67 86.67 29 76.40 10.93 15.55 14.01 13.41 14.55 8.30 100.00 66.67 100.00 50.00 100.00 41.67 100.00 66.67 85.71 28.57 93.33 64.44 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 125 C.5 Nilai Pre-test dan Post-test Kemampuan Pengambilan Keputusan pada Setiap Siswa No. Siswa Pretes Posttest 1 2 3 4 5 51,11 62,22 40,00 68,88 46,67 37,78 60,00 68,89 44,44 48,89 42,22 55,56 62,22 68,88 57,78 51,11 53,33 35,56 37,78 64,44 53,33 53,33 51,11 37,78 46,67 48,89 60,00 75,56 44,89 29 52.87 64.44 93.33 75.56 91.11 80.00 73.33 71.11 86.67 66.67 75.56 64.44 64.44 71.11 75.56 73.33 73.33 80.00 75.56 71.11 82.22 88.89 66.67 82.22 71.11 82.22 68.89 73.33 86.67 86.67 29 76.40 10.68 8.30 75.56 35.56 93.33 64.44 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 n Rata-rata Standar. deviasi Maximum Minimum Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 126 C.6 Presentase Kategori Tingkat Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa Pada Setiap Indikator 1. Presentase Kategori tingkat kemampuan pengambilan keputusan siswa pada setiap indikator sebelum pembelajaran (pretest) Kategori Persentase tingkat kemampuan pengambilan keputusan 1 0/29 0/29 3/29 0/29 4/29 Indikator 2 3 0/29 7/29 8/29 13/29 6/29 15/29 18/29 5/29 2/29 23/29 4 13/29 7/29 5/29 4/29 0/29 5 9/29 1/29 0/29 2/29 0/29 Sangat kurang (0-20) Kurang (21-40) Cukup (41-60) Baik (61-80) 1 0 0 24.14 44.83 Indikator 2 3 0 10.34 27.59 20.69 44.83 51.72 24.14 17.24 4 0 62.07 17.24 13.79 5 13.79 6.90 79.31 Sangat baik (81-100) 31.03 3.45 6.90 0 Sangat kurang (0-20) Kurang (21-40) Cukup (41-60) Baik (61-80) Sangat baik (81-100) Kategori Persentase tingkat kemampuan pengambilan keputusan menurut jumlah nilai 0 2. Presentase Kategori tingkat kemampuan pengambilan keputusan siswa pada setiap indikator sesudah pembelajaran (posttest) Kategori Persentase tingkat kemampuan pengambilan keputusan Sangat kurang (0-20) Kurang (21-40) Cukup (41-60) Baik (61-80) Sangat baik (81-100) Kategori Persentase tingkat kemampuan pengambilan keputusan menurut jumlah nilai Sangat kurang (0-20) Kurang (21-40) Cukup (41-60) Baik (61-80) Sangat baik (81-100) 1 0/29 0/29 0/29 0/29 0/29 1 0 0 37.93 62.07 Indikator 2 3 0/29 0/29 0/29 5/29 0/29 2/29 0/29 0/29 2/29 14/29 Indikator 2 3 0 0 0 0 17.24 6.90 48.28 37.93 34.48 55.17 4 11/29 14/29 11/29 12/29 9/29 4 0 0 0 41.38 58.62 5 18/29 10/29 16/29 17/29 4/29 5 0 6.90 48.28 31.03 13.79 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 127 LAMPIRAN D REKAPITULASI LEMBAR KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN CASE BASED REASONING DAN TANGGAPAN SISWA D.1 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning D.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Case Based Reasoning Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 128 D.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Case Based Reasoning 1. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Pertama No Sintaks CBR 1 Retrieve 2 Reuse 4 Aspek yang diamati pada pertemuan ke 1 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Melakukan pre test Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar Menyiapkan siswa dengan membaginya dalam kelompok kecil Menjelaskan materi pembelajaran tentang anatomi organ dan fungsi reproduksi lai-laki Memberikan kasus tentang penggunaan celana ketat Mengidentifikasi kasus penggunaan celana ketat terhadap gejala gangguan yang muncul pada sistem reproduksi laki – laki dan perempuan. Membimbing siswa dalam menemukan permasalahan pada kasus kesehatan reproduksi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan tentang anatomi organ reproduksi dengan pemecahan kasus pada wacana penggunaan celana ketat dengan cara diskusi Meminta siswa menuliskan jawaban pada LKS tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ Skor juml Skor ah (x3) jum lah Skor (x5) juml ah Skor (x4) 1 5 3 12 1 0 0 3 12 2 10 1 2 10 1 Tot al jum lah Skor (x2) Juml ah Skor (x1) 3 0 0 0 0 20 2 10 0 0 0 0 22 4 2 6 0 0 0 0 20 1 4 2 6 0 0 0 0 19 5 2 8 2 6 0 0 0 0 19 0 0 4 16 1 3 0 0 0 0 20 1 5 3 12 1 3 0 0 0 0 21 2 10 2 8 1 3 0 0 0 0 22 1 5 3 12 1 3 0 0 0 0 20 4 20 1 4 0 0 0 0 0 0 24 1 5 4 16 0 0 0 0 0 0 21 2 10 2 8 1 3 0 0 0 0 21 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 129 reproduksi wanita maupun laki-laki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 130 1. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Kedua Skor No 1 Tahapan Sintaks CBR Pendahulu an Retrieve 2 Kegiatan Inti Reuse Aspek yang diamati pertemuan ke 2 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar Menyampaikan wacana tentang kasus bahaya penggunaan kain pada celana dalam Membimbing siswa untuk menentukan solusi pada wacana mengenai kasus bahaya penggunaan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi Membimbing siswa untuk mencari solusi yang sesuai pada wacana tentang kasus celana ketat terhadap wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam Membimbing siswa untuk menyeleksi solusi dari wacana mengenai kasus bahaya celana ketat terhadap bahaya kain celana dalam dengan kemiripan yang sama berdasarkan fungsi dan organ sistem reproduksi laki – laki maupun wanita. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi tambahan tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap organ sistem jum lah Skor (x5) jum lah Skor (x4) jum lah Skor (x3) jum lah Skor (x2) ju ml ah Sko r (x1) Total 1 5 3 12 1 3 0 0 0 0 20 1 5 3 12 1 3 0 0 0 0 20 2 10 2 8 1 3 0 0 0 0 21 2 10 3 12 0 0 0 0 0 0 22 2 10 2 8 1 3 0 0 0 0 21 3 15 1 4 1 3 0 0 0 0 22 3 15 2 8 0 0 0 0 0 0 23 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 131 Revise 4 Kegiatan Penutup reproduksi diberbagai media seperti internet, buku, dll. Membimbing siswa untuk memperbaiki kekurangan solusi atau cara mengatasi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi Meminta siswa untuk menuliskan solusi sebagai keputusan terbaik mengenai wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam. Meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah diisi dan didiskusikan dengan kelompok Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ reproduksi wanita maupun lakilaki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. 1 5 4 16 0 0 0 0 0 0 21 3 15 1 4 1 3 0 0 0 0 22 4 20 1 4 0 0 0 0 0 0 24 2 10 3 12 0 0 0 0 0 0 22 3 15 2 8 0 0 0 0 0 0 23 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 132 3. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Ketiga Skor No 1 2 4 Tahapan Sintaks CBR Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Retain Aspek yang diamati pertemuan ke 3 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Mengintruksikan siswa untuk memberikan pendapat untuk expose keputusan yang tela di buat oleh setiap kelompok yang di pajang di dinding kelas Meminta siswa untuk menuliskan solusi terbaiknya untuk keputusan akhir tentang wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Setelah expose, setiap kelompok menyatakan solusi yang mereka buat diterima, di perbaiki, atau gagal berdasarkan pendapat teman sekelas. Menjelaskan kegagalan solusi yang digunakan atau memperbaiki solusi yang digunakan. Melakukan penilaian dan post test jum lah Skor (x5) jum lah Skor (x4) Juml ah Skor (x3) jum lah Skor (x2) jum lah Sko r (x1) Tot al 1 5 2 8 2 6 0 0 0 0 19 1 5 3 12 1 3 0 0 0 0 20 2 10 3 12 0 0 0 0 0 0 22 3 15 1 4 1 3 0 0 0 0 22 3 15 2 8 0 0 0 0 0 0 23 4 20 0 0 1 3 0 0 0 0 23 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 133 4. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Pertama No Sintaks CBR 1 Retrieve 2 Reuse Aspek yang diamati pada pertemuan ke 1 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Melakukan pre test Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar Menyiapkan siswa dengan membaginya dalam kelompok kecil Menjelaskan materi pembelajaran tentang anatomi organ dan fungsi reproduksi lai-laki Memberikan kasus tentang penggunaan celana ketat Mengidentifikasi kasus penggunaan celana ketat terhadap gejala gangguan yang muncul pada sistem reproduksi laki – laki dan perempuan. Membimbing siswa dalam menemukan permasalahan pada kasus kesehatan reproduksi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan tentang anatomi organ reproduksi dengan pemecahan kasus pada wacana penggunaan celana ketat dengan cara diskusi Meminta siswa menuliskan jawaban pada LKS tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ reproduksi wanita maupun laki-laki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. Total Presen tase 20 80 22 20 19 88 80 76 19 76 20 80 21 84 22 88 20 80 24 96 21 84 21 84 Rata-rata Rata rata aspek Presentase aspek Kategori 20,67 82,67 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 20,2 80,80 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 20 80,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 22 88,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 20,71 82,87 Hampir seluruh aktivitas terlaksana Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 134 5. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Kedua No 1 Tahapan Sintaks CBR Pendahuluan Retrieve 2 Kegiatan Inti Reuse Revise 4 Kegiatan Penutup Aspek yang diamati pertemuan ke 2 Total Presen tase Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. 20 80 Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar 20 80 21 84 22 88 21 84 22 88 Menyampaikan wacana tentang kasus bahaya penggunaan kain pada celana dalam Membimbing siswa untuk menentukan solusi pada wacana mengenai kasus bahaya penggunaan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi Membimbing siswa untuk mencari solusi yang sesuai pada wacana tentang kasus celana ketat terhadap wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam Membimbing siswa untuk menyeleksi solusi dari wacana mengenai kasus bahaya celana ketat terhadap bahaya kain celana dalam dengan kemiripan yang sama berdasarkan fungsi dan organ ystem reproduksi laki – laki maupun wanita. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi tambahan tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap organ ystem reproduksi diberbagai media seperti internet, buku, dll. Membimbing siswa untuk memperbaiki kekurangan solusi atau cara mengatasi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi Meminta siswa untuk menuliskan solusi sebagai keputusan terbaik mengenai wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam. Meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah diisi dan didiskusikan dengan kelompok Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat Meminta siswa menyimpulkan bahwa organ reproduksi wanita Rata rata aspek 20 21,33 22,5 23 92 21 84 22 88 24 96 22 88 23 92 21,5 23 Presentase aspek kategori 80,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 85,33 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 90,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 86,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 92,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 135 maupun laki-laki dapat mengalami gangguan yang sama akibat penggunaan celana ketat. Rata-rata 86,67 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 6. Analisis Ketercapaian Kegiatan Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Ketiga No 1 2 4 Tahapan Sintaks CBR Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Retain Aspek yang diamati pertemuan ke 3 Melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan kesehatan reproduksi. Mengintruksikan siswa untuk memberikan pendapat untuk expose keputusan yang tela di buat oleh setiap kelompok yang di pajang di dinding kelas Meminta siswa untuk menuliskan solusi terbaiknya untuk keputusan akhir tentang wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Setelah expose, setiap kelompok menyatakan solusi yang mereka buat diterima, di perbaiki, atau gagal berdasarkan pendapat teman sekelas. Menjelaskan kegagalan solusi yang digunakan atau memperbaiki solusi yang digunakan. Melakukan penilaian dan post test Total Presentase 19 76 20 80 22 88 22 88 23 92 23 92 Rata rata aspek Presentase aspek Kategori 19,5 78,00 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 22,33 89,33 Hampir seluruh aktivitas terlaksana 23 92,00 Rata-rata 86,44 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu Hampir seluruh aktivitas terlaksana Hampir seluruh aktivitas terlaksana 136 D.2 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning 1. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Pertama Skala No Indikator CBR Operasio nalisasi Indikator Mengiden tifikasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi selalu Pertanyaan Angket Saya mengetahui peran organ - organ reproduksi beserta fungsi nya terhadap kesehatan reproduksi remaja. Saya mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mengetahui penyebab terjadinya gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mendeskripsikan masalah kesehatan reproduksi sesuai dengan wacana bahaya pengunaan celana ketat. Saya mencari solusi yang sesuai dengan kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya menemukan solusi alternatif untuk kesehatan reproduksi yang memiliki gangguan. Saya menghubungkan pengetahuan tentang sistem reproduksi dengan masalah yang ada pada wacana kasus bahaya penggunaan celana ketat. sering kadang Jarang Tidak pernah jum Skor lah (x1) Total jum lah Skor (x 5) Juml ah Skor (x4) Juml ah Skor (x3) Juml ah Skor (x2) 1 5 19 76 9 27 0 0 0 0 108 6 30 12 48 9 27 2 4 0 0 109 5 25 16 64 8 24 0 0 0 0 113 4 20 18 72 7 21 0 0 0 0 113 2 10 10 40 15 45 2 4 0 0 99 7 35 18 72 4 12 0 0 0 0 119 3 15 10 40 15 45 1 2 0 0 102 5 25 15 60 7 21 2 4 0 0 110 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 137 2. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Kedua Skala No Indikator CBR Operasion alisasi Indikator Mengidenti fikasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi Pemilihan solusi 2 Reuse selalu Pertanyaan Angket Saya dapat mengidentifikasi masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat mengajukan rumusan masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat menghubungkan beberapa permasalahan yang sama dari wacana kasus bahaya celana ketat dengan wacana kasus mengenai bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat melengkapi kekurangan informasi pada wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat menyediakan beberapa solusi alternatif untuk kasus pada wacana bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai untuk wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Sering kadang Jarang Tidak pernah jum Skor lah (x1) Total jum lah Skor (x 5) jum lah Skor (x4) Juml ah Skor (x3) Juml ah Skor (x2) 5 25 16 64 8 24 0 0 0 0 113 1 5 17 68 11 33 0 0 0 0 106 3 15 20 80 6 18 0 0 0 0 113 0 0 11 44 17 51 1 2 0 0 97 3 15 9 36 16 48 1 2 0 0 101 4 20 18 72 7 21 0 0 0 0 113 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 138 Pengunaan solusi 3 Revise Evaluasi solusi Saya dapat menerapkan solusi dari kasus pada wacana bahaya celana ketat terhadap kasus pada wacana bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Kemampuan saya meningkat dalam menentukan solusi masalah kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat mendeskripsikan solusi yang kurang pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat merencanakan pelaksanaan mengenai keputusan terhadap solusi yang terbaik. Saya dapat menjelaskan solusi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi. Saya dapat memperbaiki solusi apabila solusi yang saya buat kurang sesuai dengan kesehatan reproduksi. 3 15 18 72 8 24 0 0 0 0 111 2 10 16 64 11 33 0 0 0 0 107 1 5 9 36 16 48 3 6 0 0 95 4 20 10 40 15 45 0 0 0 0 105 4 20 12 48 13 39 0 0 0 0 107 4 20 8 32 16 48 1 2 0 0 102 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 139 3. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Ketiga Skala No 1 Indikator CBR Retrieve Operasion alisasi Indikator Mengident ifikasi Masalah Pencarian Solusi selalu Pertanyaan Angket Saya mengetahui gangguan sistem reproduksi melalui studi kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi laki – laki dan perempuan, melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi.. Saya mendeskripsikan masalah melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mencari solusi untuk gangguan kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan pemecahan masalah pada wacana bahaya celana ketat yang relevan dengan sering Kadang Jarang Tidak pernah jum Skor lah (x1) Total jum lah Skor (x 5) jum lah Skor (x4) Juml ah Skor (x3) Juml ah Skor (x2) 7 35 20 80 2 6 0 0 0 0 121 3 15 17 68 9 27 0 0 0 0 110 8 40 16 64 5 15 0 0 0 0 119 3 15 7 28 16 48 3 6 0 0 97 2 10 21 84 6 18 0 0 0 0 112 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 140 Pemilihan solusi 2 Reuse Pengunaan solusi Evaluasi solusi 3 Revise Memperba iki solusi 4 Retain Mempubli kasikan solusi yang diperoleh wacana bahaya bahan kain celana dala untuk kesehatan reproduksi. Saya menemukan solusi alternatif untuk wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai dengan informasi pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya menggunakan solusi pada wacana bahaya celana ketat yang sesuai dengan wacana bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mensimulasikan solusi hasil evaluasi untuk gangguan kesehatan reproduksi. Saya mampu melakukan perbaikan apabila solusi yang di usulkan kurang sesuai untuk gangguan kesehatan reproduksi. Saya dapat merencakan keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya memilih solusi yang sesuai dengan untuk keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menyatakan komitmen/alasan terhadap keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menulis solusi untuk 3 15 9 36 17 51 102 4 20 16 64 9 27 0 0 0 0 111 5 25 10 40 14 42 0 0 0 0 107 2 10 6 24 21 63 0 0 0 0 97 3 15 9 36 15 45 2 4 0 0 100 1 5 13 52 15 45 0 0 0 0 102 4 20 18 72 7 21 0 0 0 0 113 3 15 13 52 11 33 2 4 0 0 104 3 15 20 80 6 18 0 0 0 0 113 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 141 kasus sebagai hasil pembelajaran gangguan kesehatan reproduksi. Saya dapat mempublikasikan solusi kasus pada gangguan kesehatan reproduksi. 1 5 9 36 17 51 2 4 0 0 96 4. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Pertama No Indikator CBR Operasion alisasi Indikator Mengidenti fikasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi Pertanyaan Angket Saya mengetahui peran organ - organ reproduksi beserta fungsi nya terhadap kesehatan reproduksi remaja. Saya mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mengetahui penyebab terjadinya gangguan kesehatan reproduksi melalui studi kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya mendeskripsikan masalah kesehatan reproduksi sesuai dengan wacana bahaya pengunaan celana ketat. Saya mencari solusi yang sesuai dengan kasus pada wacana bahaya penggunaan celana ketat. Saya menemukan solusi alternatif untuk kesehatan reproduksi yang memiliki gangguan. Saya menghubungkan pengetahuan tentang sistem reproduksi dengan masalah yang ada pada wacana kasus bahaya penggunaan celana ketat. Total Presenta se Tafsiran 108 74.48 Baik 109 75.17 Baik 113 77.93 Baik 113 77.93 Baik 99 68.28 Baik 119 82.07 Sangat baik 102 70.34 Baik 110 75.86 Baik Rata rata aspek Presenta se aspek 108.40 74.76 110.33 76.09 Rata-rata 75,42 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu kategori Baik Baik Baik 142 5. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Kedua No Indikator CBR Operasionali sasi Indikator Mengidentifi kasi Masalah 1 Retrieve Pencarian Solusi Pemilihan solusi 2 Reuse Pengunaan solusi 3 Revise Evaluasi solusi Pertanyaan Angket Saya dapat mengidentifikasi masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat mengajukan rumusan masalah pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Saya dapat menghubungkan beberapa permasalahan yang sama dari wacana kasus bahaya celana ketat dengan wacana kasus mengenai bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat melengkapi kekurangan informasi pada wacana tentang kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat menyediakan beberapa solusi alternatif untuk kasus pada wacana bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai untuk wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat menerapkan solusi dari kasus pada wacana bahaya celana ketat terhadap kasus pada wacana bahaya kain celana dalam berdasarkan kesehatan reproduksi. Kemampuan saya meningkat dalam menentukan solusi masalah kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat mendeskripsikan solusi yang kurang pada wacana mengenai kasus bahaya kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Total Presentase Tafsiran 113 77.93 Baik 106 73.10 Baik 113 77.93 Baik 97 66.90 Baik 101 69.66 Baik Rata rata aspek 110.67 97 107 113 77.93 Baik 111 76.55 Baik Presenta se aspek Katego ri 76,32 Baik 66.90 Baik 73,79 Baik 109 Baik 75,17 107 73.79 Baik 95 65.52 Baik 100 Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 68,97 Baik 143 Saya dapat merencanakan pelaksanaan mengenai keputusan terhadap solusi yang terbaik. Saya dapat menjelaskan solusi yang sesuai dengan kesehatan reproduksi. Saya dapat memperbaiki solusi apabila solusi yang saya buat kurang sesuai dengan kesehatan reproduksi. 105 72.41 Baik 107 73.79 Baik 102 70.34 Baik 104,5 72,07 Baik Rata-rata 72,20 Baik 6. Tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Case Based Reasoning pada Pertemuan Ketiga No 1 Indikator CBR Retrieve Operasionalisasi Indikator Mengidentifikasi Masalah Pencarian Solusi Pertanyaan Angket Saya mengetahui gangguan sistem reproduksi melalui studi kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan reproduksi, melalui informasi yang ada pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mengetahui gangguan kesehatan reproduksi laki – laki dan perempuan, melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi.. Saya mendeskripsikan masalah melalui studi kasus pada wacana celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya mencari solusi untuk gangguan kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan pemecahan masalah pada wacana bahaya celana ketat yang relevan dengan wacana bahaya bahan kain celana dala untuk kesehatan reproduksi. Total Presenta se Tafsiran 121 83.45 Sangat baik 110 75.86 Baik 119 82.07 Sangat baik 97 66.90 Baik 112 77.24 Baik Rata rata aspek Presenta se aspek kategori 111.7 5 77.07 Baik 107 73.79 Baik Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 144 Pemilihan solusi 2 Reuse Pengunaan solusi Evaluasi solusi 3 4 Revise Retain Memperbaiki solusi Mempublikasikan solusi yang diperoleh Saya menemukan solusi alternatif untuk wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat memilih solusi yang sesuai dengan informasi pada wacana kasus celana ketat dan bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya menggunakan solusi pada wacana bahaya celana ketat yang sesuai dengan wacana bahaya bahan kain celana dalam terhadap kesehatan reproduksi. Saya dapat mensimulasikan solusi hasil evaluasi untuk gangguan kesehatan reproduksi. Saya mampu melakukan perbaikan apabila solusi yang di usulkan kurang sesuai untuk gangguan kesehatan reproduksi. Saya dapat merencakan keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya memilih solusi yang sesuai dengan untuk keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menyatakan komitmen/alasan terhadap keputusan terhadap kasus kesehatan reproduksi. Saya dapat menulis solusi untuk kasus sebagai hasil pembelajaran gangguan kesehatan reproduksi. Saya dapat mempublikasikan solusi kasus pada gangguan kesehatan reproduksi. 102 70.34 Baik 111 76.55 Baik 107 73.79 Baik 97 66.90 Baik 100 68.97 Baik 102 70.34 Baik 113 77.93 Baik 104 71.72 Baik 113 77.93 Baik 96 66.21 Baik 109 75.17 Baik 98.5 67.93 Baik 105.6 72.83 Baik Rata-rata 91,69 Baik Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 145 LAMPIRAN E ANALISIS UJI COBA E.1 Uji Reliabilitas E.2 Uji Validitas E.3 Uji kesukaran E.4 Uji daya pembeda Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 146 E.1 Uji Reabilitas E.2 Uji Validitas Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 147 E.3 Uji kesukaran E.4 Uji daya pembeda Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 148 LAMPIRAN F ANALISIS DATA F.1 Uji Normalitas kemampuan pengambilan keputusan F.2 Uji Homogenitas kemampuan pengambilan keputusan F.3 Uji t test kemampuan pengambilan keputusan F.4 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 149 F.1 Uji Normalitas kemampuan pengambilan keputusan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic PRETEST df .104 Shapiro-Wilk Sig. 29 Statistic .200* df .968 Sig. 29 .511 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic POSTEST df .161 Shapiro-Wilk Sig. 29 Statistic .053 .948 df Sig. 29 .160 a. Lilliefors Significance Correction F.2 Uji Homogenitas kemampuan pengambilan keputusan Test of Homogeneity of Variances Hasil Pengambilan keputusan Levene Statistic 1.435 df1 df2 1 Sig. 56 .236 F.3 Uji t test kemampuan pengambilan keputusan Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 150 LAMPIRAN G SURAT – SURAT DAN DOKUMENTASI PENELITIAN G.1 Surat Izin Penelitian G.2 surat Keterangan Kegiatan Penelitian G.3 Dokumentasi Penelitian Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 151 G.1 Surat Izin Penelitian Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 152 G.2 surat Keterangan Kegiatan Penelitian Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 153 G.3 Surat Judgement soal Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu 154 G.4 Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Pelaksanaan Pretest (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Gambar 3. Kegiatan Pertemuan Kedua (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Gambar 1. Kegiatan Pertemuan ketiga (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Gambar 2. Kegiatan Pertemuan Pertama (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Gambar 4. Kegiatan Pertemuan kedua (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Gambar 2. Pelaksaan Posttest (Sumber: Dok Pribadi, 2019) Dian Pratiwi Patma, 2019 PENGARUH CASE BASED REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Universitas Pendidikan Indonesia │repository.upi.edu │perpustakaan.upi.edu