PERPINDAHAN PANAS “REBOILER” KELOMPOK 4 AULIA RAHMAN ARI RIDHA AMRIL FADLI RISFIANDI MUHAMMAD IQBAL RESTIKA RAHAYU TRI HADI WASTYA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reboiler merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah fasa cair menjadi fasa uap, dimana uap tersebut berfungsi sebagai media untuk proses pemisahan. Reboiler identik dengan heat Exchanger Shell and Tube. Reboiler ialah Heat exchanger yang secara tipikal dipasang pada kolom distilasi. Rebolier menghasilkan uap untuk separasi distilasi fraksional seperti condenser menghasilkan refluks liquid yang mana dikembalikan ke kolom distilasi. Secara umum reboiler merupakan alat penukar panas yang digunakan untuk menyediakan aliran panas untuk destilasi dan prosesproses lainnya yang serupa. Reboiler adalah salah satu bagian integral proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari system steam, karena reboiler terletak jauh terpisah dari boiler utama. Konsekuensinya, umumnya perhatian yang ditujukan pada reboiler lebih kecil dibandingkan dengan boiler utama hingga sebuah kegagalan terjadi. Prinsip kerja reboiler pada dasarnya sama dengan heat exchanger secara umum, namun reboiler sebagai suatu system memerlukan peralatan tambahan lebih daripada sekedar Heat Exchanger sebagai instrument, sehingga reboiler tidak dapat berdiri sendiri. Reboiler terdiri atas beberapa system yang berhubungan, misalnya system heat exchanger dan system kolom (destilasi, evaporasi, dan yang sejenisnya). Kedua system itu terhubung menjadi sebuah system reboiler dengan adanya pengembalian fluida (panas) ke dalam kolom dari reboiler 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui tipe-tipe reboiler 2) Mengetahui sistem kerja reboiler 3) Merancang Reboiler BAB II REBOILER 2.1 Tipe dan bagian-bagian reboiler Reboiler adalah salah satu exchanger panas atau satu perlengkapan destilasi kolom yang memberikan perpindahan panas. Reboiler digunakan untuk menguapkan cairan yang masuk sehingga uap yang dihasilkan masuk kembali dan naik ke kolom, dan cairan sisanya akan tertinggal dibagian bawah kolom sebagai resiud. Tangki reboiler vertical dan horizontal bekerja dengan sirkulasi natural, dimana aliran yang mengalir ke reboiler disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik antara cairan didalam tower dan campuran didalam tube reboiler. Jenis reboiler: 1. Kettle reboilers 2. Thermosyphon reboilers 3. Fired reboilers 4. Forced sirkulasi reboilers a) Kettle reboiler Gambar 1. Kettle Reboiler Kettle reboilers merupakan alat yang sederhana dan sangat bermanfaat. Prinsip kerja dari kettle reboiler ini yaitu cairan dari kolom minum (cairan pada bagian bawah menara) masuk kedalam kettle melalui shell samping. Didalam kettle terjadi kontak antara cairan tersebut dengan steam sehingga terjadi pertukaran panas yang menyebabkan cairan tersebut menguap, kemudian uap akan mengalir melalui tabung dan keluar sebagai bundle condensate. b. Thermosyphon Reboiler Gambar 2. Typical reboiler horizontal thermosyphon Reboiler jenis ini tidak memerlukan pemompaan dari kolom minum cairan kedalam reboiler. Sirkulasi alami diperoleh dengan menggunakan kepadatan perbedaan antara reboiler kolom suak minum cair dan reboiler outlet cair-uap campuran untuk menyediakan cukup cairan kepala untuk menyampaikan menara minum ke reboiler. Thermosyphon reboiler lebih kompleks daripada reboilers ketel dan memerlukan lebih banyak perhatian tanaman dari operator. c. Fired reboiler Gambar 3. Recirculating fired heater reboiler Fired heaters(furnaces) dapar digunakan sebagai penyulingan reboiler kolom. Pompa diperlukan untuk mengedarkan kolom minum melalui transfer panas tabung dalam tanur dari bagian konveksi dan panas. Gambar 3 menggambarkan fired heater yang digunakan dalam konfigurasi yang menyediakan recirculation pada kolom minum cair. Namun, dengan beberapa perubahan yang relatif kecil dibagian bawah kolom penyulingan. Heat sumber untuk fired heater reboiler mungkin salah satu bahan bakar gas atau bahan bakar minyak. Batu bara akan jarang, jika pernah digunakan sebagai bahan bakar untuk fired heater reboiler. d. Forced sirkulasi reboiler Gambar 4. Typical-uap air panas sirkulasi reboiler untuk penyulingan Jenis reboiler ini menggunakan pompa berkunjung ke kolom minum cairan melalui reboilers. Gambar 4 menggambarkan yang khas uap-air panas terpaksa sirkulasi reboiler. 2.2 Sistem Kerja Dua fluida mengalir dengan temperatur awal yang berbeda mengalir sepanjang heat exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada bagian luar tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell atau sebaliknya. Fluida bisa merupakan cairan atau gas pada sisi shell maupun pada sisi tabung. Dalam tujuan memindahkan panas secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang besar harus digunakan, oleh karena itu terdapat banyak tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang dapat disimpan untuk digunakan. Hal ini adalah suatu jalan yang baik untuk memelihara energi. Heat exchanger yang berfasa tunggal (cairan atau gas) pada setiap sisi dapat disebut heat exchanger berfasa satu atau berfasa tunggal. Heat exchanger berfasa dua dapat digunakan untuk memanaskan cairan dan mendidihkannya sehingga menjadi gas (uap air), terkadang disebut boiler, atau mendinginkan uap air untuk dikondensasikan menjadi bentuk cairan (condenser), pada umumnya perubahan fase yang terjadi berada pada sisi shell. Boiler didalam mesin uap lokomotif biasanya cukup besar, yang pada umumnya shell and tube heat exchanger terbentuk silinder. Pada pembangkit tenaga listrik yang besar dengan steam-driven turbin, shell and tube condenser digunakan untuk mengkondensasikan uap air yang keluar turbin ke dalam bentuk air yang dapat didaur ulang kembali menjadi uap air, yang mungkin pada shell and tube tipe boiler. 2.3 Merancang Reboiler a) Reboiler distilasi Nama Alat : Reboiler Distilasi Fungsi : Menaikkan suhu komponen bottom dikolom destilasi Data perancangan: Fluida pemanas yang digunakan adalah steam Fluida yang akan diuapkan adalah light organics (gasoline) Untuk fluida panas steam dan fluida dingin gas dengan rentang UD = 100 – 200 Btu/hr ft2 °Fmaka diambil harga UDmaksimum = 200 Btu/hr ft2 F ( Kern, 1965). Alat penukar panas yang digunakan adalah jenis shell and tube exchanger Beban panas (Q) = 22400000Btu/jam Steam Light organics (Fluida Panas) (Fluida dingin) Laju alir (lb/jam) 6500 300000 T masuk (oF) 320 200 T keluar (oF) 240 160 Keterangan 1. ∆t(Perbedaan Temperatur) fluida panas, F fluida dingin, F Selisih 320 temperatur tinggi 200 120 ∆t2 240 temperatur rendah 160 80 ∆t1 80 Selisih 40 40 ∆t2-∆t1 (T1-T2) LMTD (t2-t1) t 2 t1 40 = 98,652 °F ln t 2 / t1 ln( 120 / 80) R= T1 T2 80 2 t 2 t1 40 S= t 2 t1 40 0,25 T1 t1 320 160 Ft = 0,945 (fig.18) Maka ∆t = LMTD x ft = 98,652 x 0,945 = 93,23 °F 2. Temperatur kalorik, Ta ta T1 T2 320 240 280 o F 2 2 t 1 t 2 160 200 180 o F 2 2 3. Luas Perpindahan Panas (A) a. Asumsi harga UD = 200 Btu/hr ft2 . A Q 22400000 Btu / jam 1201,378 ft 2 U D xt 200 Btu / jam. ft 2 .F x 93,23 F untuk luas perpindahan panas (A) > 200 ft2, maka digunakan jenis alat penukar panas jenis shell and tube heat exchanger (Kern, 1965). Dipilih diameter luar (OD) pipa1 in : a’’ = 0.2618 ft2/ft panjang tube (L) = 16 ft Nt A L x a' ' 1201,378 ft 2 2 16 ft x 0.2618 ft 286,8072 ft Pada Tabel 9 Kern, 1965 digunakan Nt = 288 dengan pass pada tube = 2 dan ID = 27 in b. Koreksi koefisien UD : 2 A Nt x L x a' ' 288 x 16 ft x 0.2618 ft UD ft 1206,374 ft 2 Q 22400000 Btu / hr 199,1717 Btu hr. ft 2 .F A x T 1206,374 ft 2 x 93,23 F Hot Fluid : Shell side, Steam Steam sebagai fluida Cold Fluid : Tube side, Light Organic pemanas dialirkan pada shell. Data desain yang digunakan untuk tube side berdasarkan Kern (1965) yaitu: Data desain yang digunakan untuk shell Keterangan Nilai berdasarkan Kern (1965) yaitu: Panjang (ft) 16 OD (in) 1 BWG 8 Pitch 1,25 Nt 288 Passes 2 Keterangan Nilai ID (in) 27 Baffle space, B (in) 5 Pitch (square) 1,25 4’. Flow area (as) 4. Flow area (at) C’ = Pt – OD = 0,25 in at ID x C ' x B 27in x 0,25 x5 in 0,1875 ft 2 144 x PT 144 x 1,25 (Pers 7.1 Kern, 1965) as N t .a' t 288.0,355 0,355 ft 2 144.n 144 x 2 (Pers 7.48 Kern, 1965) 5. Kecepatan perpindahan massa (Gt) 5’. Kecepatan perpindahan massa (Gs) Gs W 6500 lb / jam 34667 lb hr. ft 2 as 0,1875 ft 2 Gt w 300000 lb / jam at 0,355 ft 2 845070 lb 6’. Bilangan Reynold (Res) Pada Ta = 280 °F De = 0,99 in = 0,0825 ft untuk OD 1 in dan 1,25 square pitch(Fig. 28, Kern) (hr ) ft 2 (Pers 7.2 Kern, 1965) 6. Bilangan Reynold (Ret) Pada ta = 180oF µ = 0,17 x 2,42 = 0,4114 lb/(ft)(hr) (fig.14) D = 0,67 in = 0,0558 ft (tabel.10) μ = 0,01818 x 2,42 = 0,0438 lb/ft.hr (0,0825 ft). 34667 lb 2 ( hr ).( ft ) DeGa 65006 Re s 0,0438 lb ( ft).( hr ) Re t DeGt 0,0558 ft 845070 lb hr ft 2 0,4114 lb ft hr 114689 7. Dari Gambar 24 (Kern, 1965) diperoleh JH = 270 8. Kondensasi steam 8. Pada ta = 180 oF, nilai h0 = 1500 Btu/(hr)(ft2)(oF) c = 0,592 Btu/(lb)(F) (fig.4) “Sesuai pernyataan pada Kern di halaman 164, yang menyatakan bahwa untuk steam digunakan nilai h0 = 1500.” k = 0,086 Btu/hr ft2 (F/ft)(fig.1) c. k 1 3 1,36577 k c. j H . . 9. t De k hi hi 270. 10. hio t 1 3 0,0956 .1,36577.1 631,4 0,0558 hi t x ID OD hi 0 631,4 x 0,67 1 hio 423,038Btu /( hr )( ft 2 )( F ) Berdasarkan nilai ho dan hio yang diperoleh dari hasil perhitungan pada shell side dan tube side, maka: 11. Clean Overall Coefficient, Uc: Uc hio .ho 423,038 .1500 329,976 hio ho 423,038 1500 12. Design Overall Coefficient, UD: Rd Uc U D 2 329,976 199,172 0,00199 hr ft F Btu Uc x U D 329,976 x 199,172 (Pers 6.13 Kern, 1965) PENURUNAN TEKANAN (∆P) Fluida Panas Fluida Dingin 1. Untuk Re = 65006 2 2 f = 0,0015 ft /in (Fig. 29, Kern) S = 1/(8,645 x 62,5) = 0,00185 2. Number of cross, N 1 38,4 ft De 27/12 2,25 ft 3. Ps fGs2 Ds ( N 1) 1 2 5.22 x 1010 De s s = 9,77 psi 1. Untuk Re = 114689 f = 0,0008 ft2/in2 (Fig. 26, Kern) 2. s= 0,75 fGt2 Ln 3. Pt 5.22 x 1010 D s t = 8,363 psi v2 /2g' = 0,01 (Gambar 27 Kern) ∆Pr = 4n/s = 1,250 psi v2 /2g' ∆PT = ∆Pt + ∆Pr = 9,5067 psi ∆P untuk shell dan tube <10 psi, dan Rd0,002, sehingga rancangan layak untuk digunakan. b) Reboiler distilasi Data perancangan: Fluida pemanas yang digunakan adalahsteam Fluida yang akan diuapkan adalah komponen masuk heavy organics Untuk fluida panas steam dan fluida dingin light organic dengan rentang UD = 100 – 200 Btu/hr ft2 °F maka diambil harga UD = 160 Btu/hr ft2 F ( Kern, 1965). Alat penukar panas yang digunakan adalah jenis double pipe exchanger Beban panas (Q) = 1720000 Btu/jam Keterangan Steam light organics Fluida panas Fluida dingin Laju alir (lb/jam) 110 40000 T masuk (oF) 320 160 T keluar (oF) 240 200 Jenis Fluida Anulus : 4 (IPS) OD : 4,50 in ; ID : 4,026 in ; ID : 3,068 in Inner pipe : 3 (IPS) OD : 3,50 in Surface per lin ft : 0,917 ft2/ft 1. LMTD (Log Mean Temperature Difference) fluida panas, F fluida dingin, F selisih 320 temperatur tinggi 200 120 ∆t2 240 temperatur rendah 160 80 ∆t1 40 ∆t2-∆t1 LMTD t2 t1 ln t2 / t1 40 ln( 120 / 80) =98,65°F 2. Temperatur kalorik, Ta ta T1 T2 320 240 280 o F 2 2 t 1 t 2 160 200 180 o F 2 2 3. Luas Perpindahan Panas (A) a. Asumsi harga UD = 100 Btu/hr ft2 . A Q 1720000 Btu / jam 109 ft 2 2 U D xt 160 Btu / jam. ft .F x98,65 F untuk luas perpindahan panas (A) < 200 ft2, maka digunakan jenis alat penukar panas jenis double tube heat exchanger (Kern, 1965). Inner pipe :light organics 4. D = 3,08/12 =0,2557 ft Flow area, ap = πD2 4 = 0,0517 ft2 5. Mass velocity Anulus :Steam 4’. Flow area D2 = 4,026/12 = 0,3355 ft D1 = 3,5/12 = 0,2917 ft aa = 𝝅(𝐷22 - 𝐷12 ) = 0,02158 ft2 w Gp = a p De = lb jam 2 D22 −D21 D1 40000 = (pers. 6.3, Kern) 0,0517ft = 773484lb/jam.ft2 6. Pada tc = 180 0F μ = 0.67 cp x 2,42 = 1,6214 = 0,09425 ft 5’. Mass velocity W Ga = a a De = 0,99/12 = 0,0825 ft Rep = = 39356 DGp μ lb jam 110 = 0,02158 ft2 = 5097,3 lb/jam.ft 7. jH = 115 6’. Pada Tc 280°F 8. pada tc =180 μ = 0.01818 x 2,42 = 0,0438 lb/ft.jam c = 0,592 Btu/lb.F Rea = k = 0,0956 Btu/jam.ft2(F/ft) 𝑐𝑝.𝜇 ( 𝑘 De Ga μ = 10920 1 3 ) = 2,157 𝑘 9. hi = jH x 𝐷 x ( 𝑐𝑝.𝜇 𝑘 9’ ho = 1500 Btu/ft2.jam.F 1 3 ) = 287,488 Btu/ft2.jam.F ID 10. hi0 = hi x OD = 253 11. clean overall coefficient, UC : h xh UC = hi0 + h0 i0 0 = 241,25 Btu/jam.ft2.F 109 12. Required length = 0,917 = 118,86(digunakan 3 buah 20 ft hairpins) 13. Surface suplied = 120 ft x 0,917 ft = 110,04 ft2 UD = Q 1720000 Btu/jam = A ∆t 110,04𝑓𝑡 2 . 98,65℉ UD aktual = 158,44 Btu/jam.ft2.F 14. Rd = UC −UD UC x UD = 2 241,25 110,04 0,0021hr ft F (pers.6.13, Kern) Btu 241,25 x 110,04 Pressure drop Inner pipe Anulus 1’. De’ = D2 –D1(pers. 6.4, Kern) 1. Rep = 39356 0,264 f = 0,0035 + (39356)0,42 (pers. 3.47b, Kern) = 0,0066 4𝑓𝐺𝑝2 𝐿 2. ∆Fp = 2𝑔𝜌2 𝐷 = 12,5 ft Rea’ = D′e Ga μ = 10920 0,264 s = 0.75 ρ = 46,875 lb/ft3 = 0,04383 ft (tabel 6, Kern) f = 0,0035 + 109200,42 (pers. 3,47b) = 0,0088 s = 0,001851 ∆Pp= 12,5 x 46,875 /144 = 4,06 psi ρ = 0,1156 lb/ft3 4𝑓𝐺𝑎2 𝐿 2’. ∆Fa = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′ = 224 ft 𝐺 3’. V = 3600𝜌 = 12,24 fps 𝑉2 Ft = 3(2𝑔′ ) = 6,98 ft ∆Pa = (∆Fa + Ft )ρ 144 = 0,185 psi ∆P untuk double pipe<10 psi, dan Rd0,002, sehingga rancangan layak untuk digunakan. Steam (482 ºC) Light organics (179.28 ºC) Light organics(282.59 ºC) Steam (464 ºC) Gambar 5. Sketsa Reboiler Destilasi(E 413) Jenis Double Pipe BAB III KESIMPULAN 1. Reboiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah fasa cair menjadi fasa uap dimana uap tersebut berfungsi sebagai media untuk proses pemisahan. Reboiler ialah heat exchanger yang secara tipikal dipasang pada kolom destilasi. Reboiler menghasilkan uap untuk separasi distilasi fraksional seperti condenser menghasilkan refluks liquid yang mana dikembalikan kekolom. 2. Secara umum jenis reboiler yaitu kettle reboiler, thermosyphon reboiler, fired reboiler dan forced sirkulasi reboiler. 3. Reboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan tambahan lebih daripada sekedar Heat Exchanger sebgai instrument, sehingga reboiler tidak dapat berdiri sendiri.