PELATIHAN DASAR CPNS PRAJABATAN POLA TERBARU Oleh : ASTRID J.D. SIAHAINENIA, SE.,M.Si BADAN PENGEMBANGAN SDM PROVINSI MALUKU PELATIHAN DASAR CPNS GOL. III ANGKATAN X 2020 BIODATA Nama TTL Jabatan : Astrid J. D. Siahainenia, SE, M.Si : Ambon, 30 Mei 1983 : Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Provinsi Maluku Pendidikan : 1. S1 Ekonomi Manajemen Unpatti 2. S2 Magister Ilmu Ekonomi Unpatti Email : [email protected] Hp : 085243288821 Alamat Rumah : Gunung Nona Status : Menikah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah frame dan cara pandang seluruh elemen bangsa dalam memahami kesatuan dan persatuan bangsa di segala aspek, termasuk aspek pemerintahan ( Diteropong pada sisi potensi kekayaan Indonesia secara Global ) Keberagaman Indonesia suku bangsa, agama, nilai dan keyakinan menjadi khazanah kebhinnekaan Sebagai sebuah bentuk kekayaan, potensi pendorong adanya pertumbuhan kerjasama. ego sektor menguat dan saling ‘mengalahkan’ PELATIHAN DASAR CPNS PRAJABATAN GOL III ANGKATAN II 2019 12 PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK N o Elemen Old Public Administration (OPA) New Public Managemen (NPM) 1. Dasar Epistemologi Teori Politik Teori Ekonomi 2. Konsep Public Interest Sesuatu yang diterjemahkan secara politis dan tercantum dalam aturan Kepentingan public mewakili agregasi kepentingan individu 3. Siapa yang dilayani Clients dan Constituents Pelanggan 4. Peran Pemerintah Mengayuh Mengarahkan 5. Rasionalitas dan Model Perilaku Rasionalitas sinoptis, manusia administratif Rasionalitas teknis dan ekonomis, pengambilan keputusan yang self interseted 6. Struktur Organisasi Organisasi birokratis, kewenangan top down Organisasi public terdesentralisasi 7. Mekanisme Melalui program yang diarahkan oleh agen pencapaian Sasaran pemerintah yang ada Pembentukan mekanisme dan struktur insentif 8. Dasar motivasi perangkat dan administrator Semangat wirausaha, keinginan ideologis untuk mengurangi ukuran pemerintah Gaji dan tunjangan disertai perlindungan kepada pegawai negeri Defenisi woG oleh ; Australian Public Service (APS) dalam laporannya berjudul Connecting Government: WoG bukanlah sesuatu yang baru di Australia. Fokus pendekatan pada kebijakan, pembangunan dan pemberian layanan publik. New Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek efisiensi dan cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif integrasi sektor. WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaansebagai akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi regulasi di tingkat sektor • WoG adalah ; sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik • WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. MENGAPA WoG FAKTOR EKSTERNAL Dorongan public untuk mewujudkan : 1 Integrasi Kebijakan, Program Pembangunan, Pelayanan, Perkembangan Teknologi Informasi, Dinamika Kebijakan 2 3 harus FAKTOR INTERNAL Fenomena ketimpangan Kapasitas Sektoral akibat kompetisi antar sektor ( ego sektor ),Fanatisme kedaerahan. KONTEKS di INDONESIA Keberagaman latar belakang Suku, Adat Istiadat, Budaya, Agama mendorong Potensi Disintegrasi Bangsa. Pemerintah Wajib mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan dalam Bingkai NKRI Alasan mengapa WoG menjadi penting sebagai pendekatan perhatian pemerintah ; • WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan. TAYANGAN VIDEO Simak dan menyikapi hal-hal apa saja yang terjadi?? Video … OPEN GOVERNMENT INDONESIA Hambatan dalam Praktek WoG • Kapasitas SDM dan institusi – Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda. • Nilai dan budaya organisasi – Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan • Kepemimpinan – Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.