PENENTUAN STRUKTUR SENYAWA ORGANIK TUJUAN UMUM memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metode spektroskopi mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum UV, IR, NMR dan massa untuk molekul-molekul sederhana PENENTUAN STRUKTUR secara SPEKTROSKOPI (FISIKOKIMIA) STRUKTUR ? DATA SPEKTROSKOPI interprestasi ? STRUKTUR KONSEP Kerangka + Gugus samping CH3 O H3C + . isopropil CH3 CH3 . CH3 O O + H3C . metil CH3 isopropil CH3 CH3 2x . O O HO OH + . OH etil CH3 O CH3 O . H3C O O O OH hidroksil OH metilkarbinol Interprestasi data spektroskopi Struktur molekul lengkap Fragmen molekul O . H3C . O CH3 . O . CH3 CH3 O CH3 . OH . CH3 CH3 O . OH O Bagaimana merangkai fragmen ? Merangkai Fragmen Contoh pada suatu permainan ... A B B D C D C A C D B A Metodologi Penentuan Struktur UV, NMR Rumus molekul MS dan 13C-NMR Penentuan DBE DBE=1/2[(2XC+2)-HX+N] Identifikasi KERANGKA Identifikasi Gugus samping Penempatan gugus samping Pada kerangka Sruktur Molekul yang disarankan (bisa lebih dari satu) MS, IR, NMR 1H-NMR, NMR UV (?) Sruktur Molekul yang disarankan (hanya satu) Permasalahan pada penempatan gugus samping pada kerangka O CH3 H3C . H3C O + CH3 O etil atau . CH3 O CH3 isopropil CH3 CH3 O H3C O CH3 . CH3 O + . H3C CH3 CH3 O metil O O atau CH3 dan seterusnya atau H C 3 isopropil CH3 H3C CH3 CH3 CH3 HO d O OH 2x . O + . O OH d OH OH hidroksil metilkarbinol OH HO s OH d atau O OH HO O d O OH O dan seterusnya s O Spektroskopi Senyawa Organik Spektroskopi = studi interaksi molekul radiasi elektromagnetik bersifat gelombang atau partikel (= photon) memiliki kecepatan cahaya Energi sebanding dengan frekuensi Sinar-X Ultraviolet ST Inframerah Gel. Mikro Gel. Radio Sinar tampak 400 nm 750 nm panjang gelombang frekuensi energi E=hx E = h x c/ Penentuan struktur senyawa organik Molekul merupakan ….. kumpulan atom-atom dalam susunan tertentu (ruang 3-D) yang terikat antar atom yang satu dengan lainnya dengan ikatan kimia bagaimana cara penentuannya ? Spektros. IR: C-H, =C-H, C-H, N-H, O-H, CC, C=C, C=O Spektros. UV: ikatan rangkap terkonjugasi Spektros. NMR: inti 1H dan 13C + lingkungan kimianya Kristalografi sinar-X kristal tunggal Putaran optik Analisis unsur: C, H dan O (atau N dan atom lainnya) Spektros. massa: berat molekul Kristalografi sinar-X kristal tunggal Spektroskopi Senyawa Organik: informasi struktural apa ? bagian molekul yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi unit-unit struktur sinar diserap untuk meresonansi energi magnetik inti atom penyerapan sinar oleh elektron-phi dalam ikatan Sinar-X Ultraviolet sinar dipantulkan susunan atom-atom dalam molekul ST Inframerah Gel. Mikro sinar diserap untuk menggetarkan ikatan gugus fungsi Gel. Radio UV Kristalografi Sinar-X IR 13C NMR SPEKTROSKOPI NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (NMR) Prinsip Umum: Mempelajari interaksi energi sinar elektromagnetik dengan materi pada daerah panjang gelombang radio (frekuensi MHz) • • NMR adalah spektroskopi yang memerlukan bantuan peralatan lain yang tidak sederhana: medan magnet berkekuatan tinggi yang homogen Inti 1H dan 13C dalam medan magnet akan memiliki dua tingkat energi, sehingga bisa diresonansikan dengan energi gelombang radio Inti Atom (bermuatan +) Berputar pada sumbunya Momen Magnet () Putaran inti (+) menghasilkan momen magnet Apakah semua inti dapat menghasilkan momen magnet ??? tergantung kepada bilangan kuantum spin (I) I=0 I=½ 12C, 16O 1H, 13C, 15N 2H, 11B, 14N 19F, 29Si, 31P 17O, 33S, 35Cl tidak ada momen magnet I = 1, 3/2, 2, ... ada momen magnet Inti atom bermuatan positif dan berputar pada porosnya (spin) membentuk medan magnet yang berputar penempatan di dalam suatu medan magnet (Bo) menghasilkan putaran presesi yang menyerap di daerah gelombang radio frekuensi presesi dinyatakan oleh: kekuatan medan magnet luar kekuatan medan magnet inti atom Analisis vektor memperlihatkan bahwa arah vektor magnet inti di bawah pengaruh medan luar (Bo) tidak searah dengan arah medan magnet tersebut melainkan membentuk putaran presisi seperti giroskop (‘panggal’) z z Bo h Frekuensi angular (frekuensi Larmor) gerakan presesi dinyatakan: o = Bo E = (h/2)Bo =perbandingan giromagnetik (tergantung kepada jenis inti) Percobaan NMR adalah menempatkan suatu sampel dalam suatu medan kuat Bo sehingga terjadi frekuensi Larmor dari setiap magnet inti aktif B apabila diberi radiasi (gelombang radio) yang sesuai dengan frekuensi Larmor tersebut akan terjadi resonansi . Fenomena resonansi kutub magnet Bo Bo kutub magnet arah momen magnet tidak beraturan Bo = medan magnet luar arah momen magnet menjadi searah () atau berlawanan () terhadap Bo Fenomena resonansi kutub magnet kutub magnet h Bo kutub magnet Bo kutub magnet berlawanan arah dengan arah Bo searah dengan arah Bo Perpindahan dari keadaan energi ke = RESONANSI Perpindahan dari keadaan energi ke = relaksasi Inti-inti atom yang dapat memberikan sinyal NMR Sinyal NMR akan terjadi apabila inti memiliki nilai spin inti (I) 0 Pada Bo = 2,3488 Tesla: 1H NMR beroperasi pada frekuensi sekitar 100 MHz 13C NMR beroperasi pada frekuensi sekitar 25 MHz Pada Bo = 14,0928Tesla: 1H NMR beroperasi pada frekuensi sekitar 600 MHz 13C NMR beroperasi pada frekuensi sekitar 150 MHz Alat NMR 100 MHz Alat NMR 600 MHz Sensitivitas inti atom Tabel berikut memberikan tingkat sensitivitas relatif inti-inti atom (contoh pada alat NMR 200 MHz) Pengukuran NMR proton ~ 60 kali lebih sensitif dibandingkan dengan pengukuran NMR karbon Pengukuran NMR nitrogen 16 kali kurang sensitif dibandingkan dengan pengukuran NMR karbon NMR dengan Teknik CW (Continous Wave) NMR dengan Teknik FT (Fuorier Transform) komputer pemroses sinyal komputer pengatur pulsa sampel dibenamkan dalam medan magnet luar (Bo) METODE PEREKAMAN SPEKTRUM CW (CONTINUOUS WAFE) Frekuensi radio yg dikenakan pada inti digunakan unk membawa inti satu demi satu ke keadaan resonansi secara perlahan-lahan Memerlukan waktu perekaman yg lama PFT-NMR (PULSE FOURIER TRANSFORMATIONNMR) Semua inti pada sampel dieksitasi secara simultan oleh suatu pulsa gelombang radio berenergi tinggi (50-300W) 23 DASAR TEKNIK PULSA NMR (PENGGAMBARAN MENGGUNAKAN KOORDINAT PUTAR) diberi energi berupa pulsa gelombang radio B1 dng sudut pulsa 90°shg sistem beresonansi dan berada dlm keadaan transisi Z M z x X Y sistem yg diletakkan pada suatu medan magnet statis B0 dalam kedaan setimbang y magnetisasi makroskopis awal Mz = 0 dan My max PULSA DIBERIKAN DALAM WAKTU S, TERJADI PERUBAHAN INTENSITAS z z z MY TERHADAP WAKTU x x x y y y z z z y pengumpulan data x x x y time y z z z x x x y y y z z z y pengumpulan data x x x y time y Suatu saat akan kembali ke keadaan semula Z Mz=max dan My=0 M X Y Tahapan tsb diulang lagi unk memperbaiki rasio signal thd “noise” Hasil dari jumlah pengumpulan data = FID Data mentah sinyal NMR = FID (free induction decay) Data mentah sinyal NMR adalah berupa fluktuasi amplitudo listrik yang meluruh terhadap waktu sec (t1) 0.50 1.00 1.50 2.00 Data mentah sinyal NMR = FID (free induction decay) Data mentah FID pada 0,0000 – 0,0300 detik sec (t1) 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 Pengubahan data mentah spektrum NMR Pengubahan data mentah sinyal menjadi spektrum NMR dilakukan dengan mentransformasi Fourier (FT) residu pelarut CHCl3 ppm (f1) 7.0 c ba d e 6.0 5.0 4.0 3.0 Pada spektrum tersebut tampak adanya LIMA sinyal a – e Perhatikan posisi sinyal dari residu pelarut CHCl3 2.0 1.0 Kalibrasi nilai geseran kimia ke sinyal residu pelarut (= 7,26 ppm) c sinyal ini dibuat = 7,26 ppm e ppm (f1) 7.0 ba d 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 Semua sinyal a – e akan menyesuaikan posisinya sesuai dengan penetapan sinyal residu pelarut = 7,26 ppm 1.0 Menetapkan nilai integrasi sinyal CH2 CH CH ba 6.0 5.0 4.0 2.05 2.04 2.00 0.92 0.89 7.0 CH2 c d e ppm (f1) CH2 3.0 2.0 Perbandingan jumlah H sinyal a – e berturut-turut 2:2:2:1:1 total hidrogen = 8 H 1.0 2.05 2.04 2.00 0.92 0.89 ba d e 1.791 1.807 1.818 1.822 1.833 1.849 1.936 1.941 1.945 1.951 1.956 1.961 1.966 1.971 1.976 1.981 c sinyal e memiliki enam puncak 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 ppm (f1) 3.920 3.930 3.933 3.946 4.602 4.612 4.620 4.627 4.637 6.305 6.310 6.315 6.321 6.326 6.331 Menetapkan nilai ppm dari puncak-puncak Menetapkan nilai ppm dari puncak-puncak 6.305 6.310 6.315 6.321 6.326 6.331 Contoh untuk sinyal e 0.89 sinyal e memiliki nilai H = 6,32 ppm ppm (f1) 6.450 6.400 6.350 6.300 6.250 6.200 • Pengukuran sampel dalam larutan • Volume larutan ~ 0,75 ml • Pelarut yang digunakan: • 1H NMR: pelarut yang terdeuterasi CDCl3, CD3OD, aseton-d6, benzena-d6, piridin-d5 DMSO-d6, D2O • 13C NMR: otomatis pelarut yang digunakan pada pengukuran 1H-NMR • Jumlah sampel: dari beberapa mg - 50 mg • Syarat pengukuran: sampel harus sangat murni TMS = 0 ppm Setiap inti H yang kerapatan elebih rendah dari metil-TMS akan memiliki frekuensi lebih besar dari TMS 12 10 8 6 4 2 0 (geseran kimia), ppm sampel - TMS = = ppm (satu persejuta, 10-6) alat -2 -4 tingginya rapatan elektron pada H proton sangat terperisai proton menyerap jauh di medan atas (shielded) posisi signal yang dihasilkan =0 ( standart) CH3 H3C Si CH3 CH3 - Memiliki 12 atom H yang identik - Signal yang dihasilkan intensif - Diperlukan dalam jumlah sedikit - Relatif inert terhadap senyawa organik yang lain Spektroskopi NMR: pengukuran Sampel dalam tabung NMR Pulsa Relaksasi disertai pembentukan listrik (FID) Amplitudo Sampel menyerap sinar (resonansi) μs Transformasi Fourier (FT) Spektrum 13C NMR CDCl3 Contoh Spektrum 1H NMR butanol (300 MHz, CDCl3) Informasi yang diperoleh dari spektrum 1H-NMR: 1. Nilai geseran kimia (, ppm), tanpa satuan dan dinyatakan sebagai ppm (per sejuta) gugus fungsi 2. Integrasi (luas area) setiap ‘kelompok’ puncak jumlah H 3. Multiplisitas sinyal (s, d, t, q, qi, sext., hept.) hubungan antar H 4. Konstanta kopling (J, Hz) jenis hubungan antar H stereokimia 5. Sinyal proton: 0-15 ppm OH J J J J d J H 20 mm H C C sext H OH H H H H3C 2-Butanol C Tetrametilsilan (standar nol ppm) t H C H CH3 60 mm 39 mm 63 mm TMS H qi Geseran Kimia Contoh Spektrum 13C-NMR bromoetan (62,8 MHz, CD3Cl) Informasi yang diperoleh dari spektrum 13C-NMR: 1. Nilai geseran kimia (, ppm), tanpa satuan dan dinyatakan sebagai ppm (per sejuta) gugus fungsi 2. Multiplisitas puncak (s, d, t, q) hubungan antar H 3. Daerah sinyal karbon: 0-220 ppm Broad-band decoupling CH2 CH3 Geseran Kimia DAERAH SPEKTRUM RMI DAN GUGUS FUNGSI CH-halida CH-OR CH-C=C H-C=C (aromatik) H-C=O 10 H-C=C (Alken) 8 9 7 6 CH-C=O 4 5 3 CH-Alkana 2 0 1 CH-R CH2R C=C aroamtik C=O 220 200 CH3R C=C alkena 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0