BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara). Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN, aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegrasi tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya public dengan dukungan sumber daya manusia. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 12 tahun 2018 dalam penyelenggaraan diklat prajabatan pola baru peserta diharapkan mampu menginternalisasikan nilai – nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Diharapkan nilai– nilai dasar profesi PNS akan melekat kuat dalam diri sehingga terbentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai – nilai dasar profesi PNS. Adapun kelima Nilai Dasar PNS tersebut adalah tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). 1 Setiap ASN yang mengikuti Latsar diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN tersebut. Oleh karena itu, peserta latsar diharuskan menyusun rancangan aktualisasi yang berisi nilai-nilai dasar ASN yang selanjutnya akan diaktualisasikan pada SKPD masing-masing yang juga dilengkapi dengan analisis dampak jika penerapan nilai dasar tersebut tidak diterapkan. Sehingga saya pribadi selaku CPNS golongan III di lingkungan pemerintah kabupaten Aceh Tenggara ingin bisa berkontribusi untuk dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA pada pemerintahan kabupaten Aceh Tenggara, khususnya pada instansi tempat saya bekerja yaitu Puskesmas Perawatan Lawe Sumur sebagai seorang dokter gigi. 1.2 Profil Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Puskesmas Perawatan Lawe Sumur berdiri pada tahun 2007. Puskesmas Perawatan Lawe Sumur terletak pada Jl. Kelapa Gading Kec. Lawe Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, dengan status Puskesmas Rawat Inap dan kategori Pedesaan. Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lawe Sumur mencakup 18 Desa dengan jumlah Puskesmas Pembantu 2 dan jumlah Poskesdes 7. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Tugas Pokok Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukurng terwujudnya kecamatan sehat. Fungsi a. Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti : Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan. 2 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan menyelesaikan masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang beerjasama dengan sektor lain terkait. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Melaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap ases, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit b. Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti : Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan kerjasama inter dan antar profesi. Melaksanakan rekam medis. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya. Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan. 3 c. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Gigi Tugas Pokok Tugas Pokok dokter gigi adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Fungsi Fungsi sebagai dokter gigi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama. 2. Melakukan pelayanan medik gigi danmulut spesialis rawat jalan tingkat pertama. 3. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana oleh Dokter Gigi umum. 4. Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialis kompleks tingkat I. 5. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana. 6. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I. 7. Melakukankunjungan (visite) kepada pasien rawat inap. 8. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana. 9. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I. 10. Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. 11. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit gigi dan mulut. 12. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. 13. Membuat cacatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan. 14. Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap. 15. Melayani atau menerima konsultasi dariluar atau keluar. 16. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam 17. Menguji kesehatan 18. Melakukan visum et repertum 19. Menjadi saksi ahli. 4 20. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan. 21. Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan labotarium. 22. Melakukan tugas jaga panggilan/on call. 23. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit. 24. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien. Tugas Mandiri Peserta 1. Sekretaris UKP Tugas Pokok: Mengarsipkan dokumen akreditasi pada bagian penyelenggara pelayanan klinis/ upaya kesehatan perorangan serta mengerjakan dokumen master bab VII, VIII, dan IX. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring semua unit pelayanan klinis/upaya kesehatan perorangan. 2. Ketua Tim Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien Tugas Pokok: 1. Memberi masukan pada Kepala Puskesmas dalam penyusunan Kebijakan Keselamatan Pasien Puskesmas sesuai dengan standart akreditasi. 2. Menyusun program keselamatan pasien sesuai standart akreditasi. 3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan berkala. 4. Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program. 5. Melaksanakan sasaran keselamatan pasien secara bertahap sesuai dengan sumber daya Puskesmas. 6. Memimpin / mendelegasikan untuk melaksanakan rootcause analisis untuk KTD , KNC dan KPC . 7. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan Near Miss. 8. Meminta rapat anggota untuk menganalisis terhadap laporan berkala KTD, KNC dan KPC. 9. Memberikan informasi hasil analisis KTD, KNC dan KPC 10. Koordinasi dengan penanggungjawab upaya untuk kebijakan merancang koordinasi dan transfer informasi di semua unit kerja, 11. Membuat dan merevisi SPO Koordinasi dan Transfer Informasi. 12. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SPO Koordinasi dan Transfer Informasi 5 Fungsi 1. Mendelegasikan tugas pada wakil ketua dan tim keselamatan pasien 2. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien 3. Meminta fasilitas untuk melaksanakan program keselamatan pasien 4. Menunjuk tim untuk melaksanakan Root Cause Analisis 5. Meminta anggota tim untuk melaksanakan koordinasi penanganan KTD, KNC dan KPC 6. Meminta laporan bulanan pemantauan indikator keselamatan pasien dari unit kerja 1.4 Visi dan Misi Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Visi : Terwujudnya mayarakat Kecamatan Lawe Sumur yang mandiri untuk hidup sehat. Misi : 1. Mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia 2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas 3. Meningkatkan kualitas sdm secara berkelanjutansesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 4. Mengembangkan sarana dan mutu pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 5. Mendorong kemandirian hidup sehat masyarakat melalui pengembangan potensi bersumber masyarakat. 6 7 1.6 Tata Nilai Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Tata Nilai menjelaskan bagaimana kita seharusnya bersikap dalam menjalankan tugas dalam rangka mencapai visi organisasi. Adapun tata nilai Puskesmas Perawatan Lawe Sumur itu adalah : “M A N T A P” M : Mandiri (melayani dengan penuh inisiatif) A : Adil (tidak membeda-bedakan status sosial pasien) N : Nyaman (memberikan pelayanan yang nyaman) T : Tulus (melayani sepenuh hati) A : Akuntabel (adanya transparansi dan bertanggungjawab) P : Profesional (melayani sesuai dengan kompetensi dan keahlian) 1.7 Indikator ANEKA Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui nilai – nilai dari kelima kata tersebut yaitu: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai –milai kepercayaan, disiplin, transparan, dan integritas tinggi sehinggga dapat dipertanggung jawabkan. 2. Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai – nilai pancasila. 3. Etika Publik Etika publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik/buruk, salah / benar suatu perilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui – ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh 8 sekelompok profesional tertentu. Kode etik dirumuskan dalam rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun dan kepentingan organisasi. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. 5. Anti Korupsi Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tindak pidana korupsi. Menurut UU No. 31/1999 dan UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: a. Kerugian keuangan Negara b. Suap menyuap c. Pemerasan d. Perbuatan curang e. Penggelapan dalam jabatan f. Benturan kepentingan dalam pengadaan g. Gratifikasi 1.8 Nilai Dasar Profesi PNS Akuntabilitas Adapun nilai – nilai dasar akuntabilitas adalah sebagai berikut: kepemimpinan, tranparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab. Nasionalisme Adapun nilai – nilai dasar yang ada di Nasionalisme adalah sebagai berikut: Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian, dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat dengan semangat persatuan, menjaga dan melindungi Negara dari segala bentuk ancaman , baik dari dalam maupun luar negeri, mematuhi dan mentaati peraturan Negara, berinisiatif mengadakan perubahan demi kemajuan bangsa dan Negara, menyaring masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, Menanamkan rasa cinta tanah air sejak usia dini, Mendukung tim – tim dari Indonesia pada saat berkompetisi di kancah internasional, Mengakui dan 9 menghargai keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia, Bangsa menjadi bangsa Indonesia, Ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang berguna untuk memajukan bangsa dan Negara, Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, Menjaga nama baik bangsa dan Negara, Belajar dengan sungguh – sungguh demi kemajuan bangsa dan Negara, Mematuhi dan menghayati nilai – nilai yang ada pada UUD 1945 dan Pancasila, rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia, Ikut berpartisipasi dalam memelihara ketertiban bagsa dan Negara mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. c. Etika Publik Adapun nilai – nilai dasar dan etika publik adalah sebagai berikut : a. Berkata dan berbuat jujur b. Menghargai hak orang lain c. Menghormati orang tua d. Membela kebenaran dan keadilan e. Pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan di atas pelayanan diri sendiri. f. Bertanggung jawab kepada rakyat. g. Semua tindakan birokrasi mengacu pada kepentingan rakyat. h. Penyalahgunaan (penggelapan penyelewengan) dan pemborosan tidak dapat dibenarkan i. Konflik kepentingan, penyuapan, hadiah, atau faviritisme yang merendahakn jabatan public untuk kepentingan pribadi tidak diterima (tidak etis). j. Menghargai sifat – sifat keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetisi dan kasih sayang. k. Hati nurani memegang peranan penting dalam memilih arah tindakan tidak pernah membenarkan cara yang tidak beretika. l. Tanggung jawab dengan dengan penuh semangat dan tepat pada waktunya. d. Komitmen Mutu Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara serta melakukan inovasi secara efektif dan efisien. 10 - Komitmen bagi kepuasan masyarakat (berorientasi mutu) - Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum - Pemberian layanan menyentuh hati - Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada public. - Upaya perbaikan secara berkelanjutan - Kreatif dan inovatif - Efektifitas dan efisiensi e. Anti Korupsi Adapun nilai-nilai dasar dalam Anti Korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil. 11 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 2.1 Latar Belakang Masalah Puskesmas Perawatan Lawe Sumur adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Aceh Tenggara yang berada di Kecamatan Lawe Sumur. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Lawe Sumur yang memiliki visi, misi dan tugas pokok yang jelas serta memiliki rencana program dan kegiatan yang berkelanjutan yang didukung oleh Sumber Daya Manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana kerja. Salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah Pembangunan Kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut telah menetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI, WHO dan IADR. Salah satu program teknis dari Departemen of Non-communicable Disease Prevent on and Health Promotion yang mewadahi program kesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral Health Programme (GOHP). Program ini menyarankan negara-negara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit gigi dan mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program kesehatan gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi prioritas dari GOHP, khususnya untuk anak sekolah dan remaja adalah promosi kesehatan gigi di sekolah. Berdasarkan hasil program penjaringan, masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit terbanyak yang dijumpai pada siswa-siswi sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lawe Sumur pada Tahun 2018. Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak ditemukan pada siswa-siswi MIN Lawe Sumur. Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies, gingivitis, angular cheilitis dan stomatitis menjadi perhatian yang paling penting dalam pembangunan kesehatan terutama pada kelompok usia sekolah. Penyakit gigi dan mulut pada anak usia sekolah 12 dapat terjadi akibat akumulasi beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut tersebut. Namun masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara tersebut belum optimal di lakukan perawatan/pengobatan dikarenakan alat dan bahan yang tidak lengkap pada Poli Gigi Puskesmas Perawatan Lawe Sumur. Selain masalah keshatan gigi dan mulut pada usia sekolah, permasalahan lain mengenai keshatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lawe Sumur ialah banyaknya pasien lansia yang datang berobat ke poli gigi dengan keluhan gigi yang goyah. 70% dari jumlah lansia yang datang, mereka tidak menyadari bahwa gigi yang goyah terjadi akibat kadar gula yang terlalu tinggi, dalam arti lain mereka menderita penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol ataupun tidak terdeteksi sebelumnya. Selain diabetes mellitus, penyakit yang sering kali berkaitan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut ialah penyakit hipertensi, dan juga Ibu Hamil. Banyak ibu hamil dan pasien hipertensi yang datang ke poli gigi Puskesmas Perawatan Lawe Sumur untuk melakukan pencabutan gigi. Mereka tidak mengerti bahwa kondisi kehamilan dan tekanan darah yang tinggi merupakan kontraindikasi untuk dilakukan pencabutan gigi karena dapat mengancam nyawa, mereka tetap ngotot ingin mencabut giginya yang berlubang dengan alasan akan menanggung sendiri akibatnya. Timbulnya masalah-masalah diatas terjadi akibat belum terlaksananya tugas seorang dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. 2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang muncul di lapangan seperti yang jelaskan diatas, maka teridentifikasilah masalah yang terjadi pada Puskesmas Perawatan Lawe Sumur dalam beberapa poin sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan dan perilaku siswa MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara terhadap kesehatan gigi dan mulutnya 2. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur. 3. Kurangnya pengetahuan pasien diabetes mellitus terhadap kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur. 13 4. Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi terhadap kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur. 2.3 Analisa Rumusan Masalah Penetapan Core Isu Berdasarkan USG 1. Urgensi = Mendesaknya Penyelesaian Isu Berkaitan Dengan Dimensi Waktu 2. Serious = Penyelesaian Isu Dikaitkan Dengan Akibat, Bisa Menimbulkan Masalah Baru 3. Growth= Kemungkinan Berkembang Memburuk Kalau Tidak Diselasaikan No. 1. ISU U S G TOTAL Rank 5 3 5 13 1 5 4 3 12 2 4 4 3 11 3 4 4 3 11 4 Kurangnya pengetahuan dan perilaku siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara terhadap kesehatan gigi dan mulutnya 2. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulutnya di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur 3. Kurangnya pengetahuan pasien diabetes mellitus terhadap kesehatan gigi dan mulutnya di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur 4. Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi terhadap kesehatan gigi dan mulutnya di Puskesmas Perawatan Lawe Sumur 2.4. Core Isu dan Judul Rancangan Aktualisasi Core Isu : Dari hasil USG didapati nilai tertinggi sebagai sebagai Core Isu adalah Kurangnya pengetahuan dan perilaku siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara terhadap kesehatan gigi dan mulutnya. Hal ini terjadi akibat belum terlaksananya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lawe Sumur. 14 Judul Rancangan Aktualisai : Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Siswa MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut. 2.5 Analis Kegiatan/Inovasi Kegiatan inovasi dan Nilai Dasar digunakan untuk mengatasi Core isu Kurangnya pengetahuan dan perilaku siswa MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, anatara lain: No Rancangan Kegiatan Nilai Dasar Yg Mata Ajar Aneka Digunakan 1 Pembuatan Powerpoint/Poster sopan Kesehatan Gigi dan Mulut santun yang terkait 1. Etika Publik 2. Komitmen Mutu kreatif 2 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Tanggung jawab 1. Akuntabilitas Mulut 2. Nasiomalisme dengan media peduli powerpoint/poster, dan phantom 3 Sopan 3. Etika Publik Jujur 4. ALAS SIGIMA (Ayo Laksanakan Tanggung Jawab 1. Akuntabilitas Sikat gigi Bersama) Sopan 2. Etika Publik Inovatif 3. Komitmen Mutu Menarik (berorientasi4. Anti Korupsi mutu) Teliti 4 ALAS KUKUF ( Ayo Laksanakan tanggung jawab Akuntabilitas Kumur-kumur Fluor bersama) sopan Etika Publik Berkualitas Komitmen Mutu (berorientasi mutu) Anti Korupsi Teliti 15 2.6 Uraian Kegiatan Rancangan kegiatan merupakan langkah teknis untuk mewujudkan agar nilai-nilai dasar yang awalnya inivisible (tidak terlihat) menjadi visible (terlihat). Sebagai langkah teknis, rangkaian kegiatan tersebut belumlah cukup untuk mengaktualisasikan nilai dasar secara sempurna. perlu dilengkapi dimensi afektif atau kepekaan rasa. Tabel 2.6 Instrumen Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil : Nama peserta drg. Ridzky Fanisah NDH/NIP Tempat Kerja Tempat Aktualisasi 03 / 19920123 201903 2 005 Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Core Isu No 1 1. MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara Kurangnya pengetahuan dan perilaku siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara terhadap kesehatan gigi dan mulutnya Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasi Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai l Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Organisasi 2 Pembuatan 3 1. Ketika berkomunikasi 4 buah 1 Powerpoint/Poster dengan Kepala Puskesmas powerpoint/ Kesehatan Gigi mengenai rencana dan Mulut pembuatan power poster kesehatan gigi 16 Pelatihan 5 ETIKA PUBLIK Organisasi 6 Dengan Dengan sopan terlaksanya terlaksananya santun kegiatan kegiatan pembuatan poster pembuatan poster 7 point/poster, saya akan dan mulut KOMITMEN kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan sopan dan santun dalam MUTU mulut maka akan mulut maka akan menyampaikannya. kreatif berkontribusi berkontribusi terhadap visi terhadap tata nilai puskrsmas yaitu Puskesmas terwujudnya Perawatan Lawe masyarakat Sumur yang lecamatan Lawe pertama (Mandiri) Sumur yang dan ke mandiri untuk 6(professional) 2. Dalam membuat isi materi penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, saya akan kreatif membuat desain poster tersebut agar disenangi oleh siswa-siswi. 3. Desain yang telah dibuat hidup sehat, serta akan saya kirimkan ke berkontribusi percetakan. terhadap misi ke 4 Puskesmas Perawatan Lawe Sumur yaitu mengembangkan sarana dan mutu pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat. 17 2. Penyuluhan 1. Ketika berkomunikasi Pengetahuan dan AKUNTABILITAS Dengan Dengan tentang Kesehatan dengan Kepala Puskesmas prilaku terhadap Tanggung jawab terlaksanya terlaksananya Gigi dan Mulut mengenai rencana penyuluhan, kesehatan gigi NASIONALISME kegiatan kegiatan dengan media saya akan sopan dan mulut siswa peduli penyuluhan tentang penyuluhan powerpoint/ menjelaskannya. MIN meningkat. ETIKA PUBLIK Kesehatan Gigi tentang Kesehatan Sopan dan Mulut dengan Gigi dan Mulut jujur media powerpoint/ dengan media MIN 3 Lawe Sumur tentang poster, dan powerpoint/ rencana kegiatan. phantom maka poster, dan akan berkontribusi phantom maka penyuluhan, saya akan mem- terhadap visi akan berkontribusi bagikan puskrsmas yaitu terhadap tata nilai siswa-siswi untuk mengetahui terwujudnya Puskesmas tingkat masyarakat Perawatan Lawe terhadap kesehatan gigi dan lecamatan Lawe Sumur yang mulut. Sumur yang pertama (Mandiri), mandiri untuk ke-3 (nyaman) dan penyuluhan, saya akan jujur hidup sehat, serta ke 6(professional) dan berkontribusi poster, dan 2. Selanjutnya, saya akan phantom melapor ke Kepala Sekolah 3. Sebelum melakukan kuesioner kepada pengetahuannya 4 . Ketika melakukan sopan paikannya menyam- kepada siswa- terhadap misi ke 4 siswi. Puskesmas 18 4. Jika tedapat siswa yang Perawatan Lawe belum mengerti dengan materi Sumur yaitu penyuluhan, saya akan peduli mengembangkan terhadapnya, dan mengajarinya sarana dan mutu sampai mengerti. pelayanan sesuai 5. Sebelum mengakhiri kebutuhan kegiatan penyuluhan di dalam masyarakat, dan kelas, saya akan membagikan misi ke 5 yaitu kuesioner kembali untuk mendorong menilai sejauh mana materi kemandirian hidup penyuluhan yang saya berikan sehat masyarakat dimengerti oleh para siswa- melalui siswi. pengembangan 6. kegiatan tersebut akan saya potensi bersumber dokumentasikan sebagai masyarakat. laporan/bukti. 7. saya akan tanggung jawab sepenuh hati dalam memberikan laporan kepada kepala puskesmas terkait kegiatan penyuluhan. 19 3. ALAS SIGIMA 1. Ketika berkomunikasi siswa-siswi MIN AKUNTABILITAS Dengan Dengan (Ayo Laksanakan dengan Kepala Puskesmas 3 Lawe Sumur, Bertanggung jawab terlaksananya terlaksananya Sikat gigi mengenai rencana kegiatan Aceh Tenggara ETIKA PUBLIK kegiatan praktik kegiatan praktik Bersama) pada ALAS SIGIMA, saya akan dapat melakukan sopan sikat gigi bersama sikat gigi bersama siswa-siswi MIN 3 sopan menjelaskannya. teknik sikat gigi KOMITMEN setiap hari selepas setiap hari selepas Lawe Sumur 2. Selanjutnya, Selanjutnya, secara baik dan MUTU pulang sekolah, pulang sekolah saya akan melapor ke Kepala benar. inovatif maka akan maka akan berorientasi mutu berkontribusi berkontribusi terhadap visi terhadap tata nilai puskrsmas yaitu Puskesmas sikat gigi yang benar, saya terwujudnya Perawatan Lawe akan inovatif mempraktik- masyarakat Sumur yang kannya Kecamatan Lawe pertama (Mandiri), phantom berbentuk boneka Sumur yang ke-2 (Adil) dan ke gigi, mandiri untuk 6(professional) Sekolah MIN 3 Lawe Sumur tentang rencana kegiatan. 3. ANTI KORUPSI Dalam mempraktikkan teliti menggunakan sehingga menarik (berorientasi mutu) dan hidup sehat, serta mudah dipahami siswa-siswi berkontribusi 4. Saya akan memberikan terhadap misi larutan disclosing solution pertama Puskesmas pada Perawatan Lawe siswa-siswi, agar mereka dapat melihat sisa Sumur yaitu 20 makanan yang masih tersisa mengatasi masalah di gigimya. Saya akan teliti kesehatan melihat apakah ada siswa masyarakat dengan yang belum benar dalam memaksimalkan pelaksanaan teknik sikat gigi sumber daya yang tersebut dan mengajarinya. tersedia, dan juga 5. Saya akan berkontribusi mendokumentasikan terhadap misi ke 4 kegiatan tersebut dan saya yaitu akan tanggung jawab mengembangkan melaporkan hasilnya kepada sarana dan mutu Kepala Puskesmas. pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat, serta berkontribusi terhadap misi ke 5 yaitu mendorong kemandirian hidup sehat masyarakat melalui pengembangan 21 potensi bersumber masyarakat. 4. ALAS KUKUF 1. Ketika berkomunikasi siswa-siswi AKUNTABILITAS Dengan Dengan (Ayo Laksanakan dengan Bertanggung jawab terlaksananya terlaksananya Kumur-kumur mengenai ETIKA PUBLIK kegiatan KKF, kegiatan KKF, Fluor bersama) ALAS KUKUF, saya akan penecegahan sopan maka akan maka akan pada siswa-siswi sopan menjelaskannya. KOMITMEN berkontribusi berkontribusi MIN 3 Lawe 2. MUTU terhadap visi terhadap tata nilai Sumur melapor ke Kepala Sekolah Berkualitas puskrsmas yaitu Puskesmas MIN 3 Lawe Sumur tentang (berorientasi mutu) terwujudnya Perawatan Lawe Kepala Puskesmas mendapat rencana kegiatan tindakan gigi berlubang Selanjutnya, saya akan rencana kegiatan. ANTI KORUPSI masyarakat Sumru yang 3. Saya akan teliti meracik Teliti Kecamatan Lawe pertama (Mandiri), bahan berupa bubuk fluor dan Sumur yang ke-2 (Adil) dan ke air mineral sesuai takaran mandiri untuk 6(professional) jumlah hidup sehat, serta siswa didapatkan larutan hasil fluor sehingga berupa berkontribusi yang terhadap misi berkualitas. pertama Puskesmas 4. Saya akan menginstruksikan Perawatan Lawe siswa-siswi untuk berkumur Sumur yaitu fluor mengikuti aba-aba dari mengatasi masalah 22 saya, yaitu berkumur selama kesehatan 10 detik dengan gelas di dada masyarakat dengan dan tidak boleh ditelan. memaksimalkan 5. Kegiatan tersebut akan saya sumber daya yang dokumentasikan sebagai bukti tersedia, dan juga pelaksanaan. berkontribusi 6. Setelah kegiatan selesai, terhadap misi ke 4 : saya akan tanggung jawab mengembangkan melaporkan kepala sarana dan mutu puskesmas hasil pelaksanaan pelayanan sesuai kegiatan tersebut. kebutuhan kepada masyarakat, serta berkontribusi terhadap misi ke 5 yaitu mendorong kemandirian hidup sehat masyarakat melalui pengembangan potensi bersumber masyarakat. 23 2.7 Jadwal Pelaksanaan No Rancangan Kegiatan 1 Pembuatan Powerpoint/Poster Kesehatan Gigi dan Mulut 2 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ALAS SIGIMA ALAS KUKUF 3 4 Minggu 1 26-30 November 2019 24 Minggu 2 3-7 Desember 2019 Minggu 3 10-14 Desember 2019 Minggu 4 17-21 Desember 2019 BAB III HASIL, ANALISA DAMPAK DAN HABITUASI Kegiatan Aktualiasi dan Habituasi Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilakukan di MIN 3 Lawe Sumur yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Perawatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara. Dimaksudkan peserta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS di lingkungan kerja agar menjadi contoh ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanannya kegiatan aktualisasi ini didasarkan pada rancangan aktualisasi yang telah disusun kemudian dijadikan suatu habituasi dalam menjalankan tugas dan jabatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dalam waktu kurang lebih satu bulan. Dalam pelaksanaan aktualisasi di semua kegiatan, penulis selalu berkoordinasi dengan mentor dan coach. Daftar kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah dilaksanakan selama off campus adalah sebagaiman terlihat pada tabel berikut. Daftar Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 1 A. Aktualisasi Kegiatan 1 Jadwal Habituasi Nilai Dasar yang diaktualisasikan Daftar Lampiran Pembuatan Powerpoint/Poster Kesehatan Gigi dan Mulut 3 Desember 2019 ETIKA PUBLIK sopan santun KOMITMEN MUTU kreatif 1. Form pengendalian mentor 2. Surat keterangan telah melakukan kegiatan 1 dan testimoni nilai dasar bicara sopan,santun serta nilai dasar kreatif yang teraktualisasi dalam kegiatan 1 dari mentor (Kepala Puskesmas) 3. Foto kegiatan 4.Disc berisi video kegiatan dan testimoni oleh mentor (Kepala Puskesmas) Analisa Dampak Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan dengan bersikap maupun berbicara menggunakan bahasa sopan kepada atasan, maka pelaksaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kulalitasnya menjadi kurang baik. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar seperti menggunakan bahasa maupun bersikap sopan, maka proses kebiasaan saya tersebut dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara maksimal, baik bersikap dengan atasan maupun orang lain sesuai tujuan diklat dasar CPNS. Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan dengan bersikap santun maka atasan saya tidak akan peduli dengan saya, sebaliknya jika saya bersikap santun terhadap atasan maka atasan akan menghargai saya. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu kreatif dalam membuat materi penyuluhan tidak saya lakukan, maka informasi yang nantinya akan saya sampaikan tidak maksimal diserap oleh siswa-siswi karena kurang menarik. Sebaliknya, Jika saya kreatif dalam membuat materi penyuluhan, informasi yang saya sampaikan dapat diserap oleh siswa-siswi. C.Habituasi 25 Nilai Dasar yang melandasi Habituasi 1. Etika Publik Etika Publik: Sopan dan Santun Komitmen Mutu: kreatif Ketika berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas saya akan sopan dan santun berbicara, serta menghargai semua saran positif yang disarankan oleh beliau. 2. Komitmen Saya akan kreatif membuat materi penyuluhan baik dalam media power Mutu point maupun poster agar menarik dan mudah dipahami oleh siswa-siswi. Proses Dan Kualitas Produk Dalam Melakukan Pembuatan Powerpoint/Poster Kesehatan Gigi dan Mulut, saya akan melakukan tahapan proses sebagai berikut : 1) Membuat Rancangan kegiatan sebelum melakukan aktualisasi 2) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas 3) Mencatat poin-poin penting yang disarankan kepala sekolah. 4) Mengirimkan desain ke percetakan. Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan pembuatan powerpoint/poster kesehatan gigi dan mulut adalah 1 buah powerpoint/ poster kesehatan gigi dan mulut. Manfaat : Jika nilai-nilai dasar berbicara dengan bahasa sopan dan santun serta kreatif dalam membuat materi penyuluhan diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi. Perwujudan Visi Misi Organisasi Membuat Powerpoint/Poster Kesehatan Gigi dan Mulut, melalui konsultasi dengan atasan, berbicara dengan bahasa sopan dan santun, serta kreatif dalam membuat materi penyuluhan maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegaiatan kerja sehingga kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama yang harmonis antar pegawai dan atasan. Serta mencapai visi dan misi organisasi yaitu mandiri dan professional. 26 Lampiran 1 27 28 29 Lampiran 2. 30 Lampiran 3. Bersikap Sopan dan Santun ketika berbicara kepada Kepala Puskesmas perihal rencana kegiatan 1 Menerapkan nilai dasar Kreatif ketika membuat materi penyuluhan 31 Kegiatan 2 A. Aktualisasi Kegiatan Jadwal Habituasi Nilai Dasar yang diaktualisasikan Daftar Lampiran Penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan media powerpoint/ poster, dan phantom 14 Desember 2019 AKUNTABILITAS Tanggung jawab NASIONALISME peduli ETIKA PUBLIK Sopan jujur 1. Form pengendalian mentor 2 Surat keterangan telah melakukan kegiatan 2 dan testimoni nilai dasar bicara sopan, pembuatan laporan dengan penuh tanggung jawab yang teraktualisasi dalam kegiatan 2 dari mentor (Kepala Puskesmas) 3.Surat keterangan (testimoni) nilai dasar jujur dan sopan serta peduli dari Kepala Sekolah, dan Guru. 4.Foto Kegiatan 5.Disc berisi video kegiatan dan testimoni Analisa Dampak Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan dengan bersikap maupun berbicara menggunakan bahasa yang sopan kepada kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, maka pelaksanaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kulalitasnya menjadi kurang baik. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar seperti menggunakan bahasa maupun bersikap sopan, maka proses kebiasaan saya tersebut dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara maksimal, baik bersikap dengan atasan maupun orang lain sesuai tujuan diklat dasar CPNS. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu jujur tidak saya lakukan ketika menyampaikan penyuluhan, maka informasi yang ditujukan kepada para siswa-siswi tidak akan bermanfaat dan diterima dengan baik. Sebaliknya, jika saya menerapkan nilai dasar jujur ketika penyampaian penyuluhan, informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti oleh para siswa-siswi. Jika nilai dasar profesi PNS sopan dalam menyampaikan penyuluhan tidak saya terapkan, maka siswa-siswi tidak akan peduli dengan penyuluhan saya, sebaliknya jika saya menerapkan sopan ketika menyampaikan penyuluhan, maka siswa-siswi akan peduli terhadap penyuluhan saya dan mengikutinya. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu peduli tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka tidak semua siswa-siswi memiliki kesempatan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar peduli pada kegiatan tersebut, maka semua siswa-siswi mendapat kesempatan yang sama akan ilmu yang bermanfaat. Jika nilai dasar PNS yaitu tanggung jawab dalam pembuatan laporan tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka atasan (kepala puskesmas) tidak akan mempercayai saya lagi dan ini juga akan merugikan banyak pihak. Sebaliknya, jika saya menerapkan tanggung jawab dalam hal pembuatan laporan maka atasan akan percaya terhadap pekerjaan saya dan akan bermanfaat bagi banyak pihak. C.Habituasi Nilai Dasar yang Akuntabilitas:tanggung jawab melandasi Habituasi Nasionalisme: peduli Etika publik: sopan,jujur 1. Akuntabilitas saya akan tanggung jawab sepenuh hati dalam memberikan laporan kepada kepala puskesmas terkait kegiatan penyuluhan 2. Nasionalisme Jika tedapat siswa yang belum mengerti dengan materi penyuluhan, saya akan peduli terhadapnya, dan mengajarinya sampai mengerti. 3. Etika Publik Ketika berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan Kepala Sekolah 32 MIN 3 Lawe Sumur, saya akan sopan berbicara, serta menghargai semua saran positif yang disarankan oleh beliau. Begitu juga ketika melakukan penyuluhan, saya akan jujur dan sopan menyampaikannya kepada siswa-siswi. Proses Dan Kualitas Produk Dalam Melakukan Penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan media powerpoint/ poster, dan phantom, saya akan melakukan tahapan proses sebagai berikut : 1) Membuat Rancangan kegiatan sebelum melakukan aktualisasi 2) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur 3) Mencatat poin-poin penting yang disarankan kepala sekolah. 4) melakukan penyuluhan 5)mendokumentasikan kegiatan 6)membuat laporan kegiatan Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan media powerpoint/ poster, dan phantom adalah Pengetahuan dan prilaku terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa MIN 3 Lawe Sumur yang meningkat, ini dapat dilihat dari evaluasi kuesioner yang diberikan kepada siswa-siswi sebelum dan sesudah penyuluhan. Manfaat : Jika nilai-nilai dasar berbicara dengan bahasa sopan dan jujur, serta sikap peduli dan tanggung jawab diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi. Perwujudan Visi Misi Organisasi Kegiatan penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan media powerpoint/ poster, dan phantom, melalui konsultasi dengan atasan dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, berbicara dengan bahasa sopan, menyampaikan materi penyuluhan secara jujur dan sopan serta peduli terhadap siswa-siswi, menyampaikan laporan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegaiatan kerja puskesmas sebagai faskes tingkat satu yang mengusung program preventif (pencegahan), dan kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama yang harmonis antar puskesmas dan MIN 3 Lawe Sumur. Serta mencapai visi dan misi organisasi yaitu mandiri, nyaman dan professional. 33 Lampiran 1 34 35 36 Lampiran 2. Testimoni dari Kepala Puskesmas 37 Lampiran 3. Testimoni dari Kepala Sekolah dan Guru 38 Lampiran 4. Menggunakan bahasa yang Sopan ketika berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas perihal rencana kegiatan Pembagian Kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan Menerapkan nilai jujur dan sopan ketika menyampaikan materi penyuluhan Menerapkan nilai Tanggung Jawab ketika memberikan laporan kegiatan 39 Kegiatan 3 A. Aktualisasi Kegiatan Jadwal Habituasi Nilai Dasar yang diaktualisasikan Daftar Lampiran ALAS SIGIMA (Ayo Laksanakan Sikat gigi Bersama) pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur 14 Desember 2019 AKUNTABILITAS Bertanggung jawab ETIKA PUBLIK sopan KOMITMEN MUTU inovatif menarik (berorientasi mutu) ANTI KORUPSI teliti 1. Form pengendalian mentor 2. Surat keterangan telah melakukan kegiatan 3 dan testimoni nilai dasar bicara sopan, pembuatan laporan dengan penuh tanggung jawab yang teraktualisasi dalam kegiatan 3 dari mentor (Kepala Puskesmas) 3.Surat keterangan (testimoni) nilai dasar inovatif dan menarik serta teliti (berorientasi mutu) dari kepala sekolah, dan siswa. 4.Foto Kegiatan 5.Disc berisi video kegiatan dan testimoni oleh mentor (Kepala Puskesmas) Analisa Dampak Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan dengan bersikap maupun berbicara menggunakan bahasa sopan kepada kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, maka pelaksanaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kulalitasnya menjadi kurang baik. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar seperti menggunakan bahasa maupun bersikap sopan, maka proses kebiasaan saya tersebut dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara maksimal, baik bersikap dengan atasan maupun orang lain sesuai tujuan diklat dasar CPNS. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu inovatif tidak saya lakukan ketika kegiatan, maka siswa-siswi tidak akan memperhatikan arahan saya. Sebaliknya, jika saya menerapkan nilai dasar inovatif ketika kegiatan, maka siswa-siswi akan memperhatikan dan akan lebih mudah mengerti pelaksanaan kegiatan tersebut. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu menarik(berorientasi mutu) tidak saya lakukan, maka informasi yang saya sampaikan akan susah dimengerti oleh siswa-siswi, sebaliknya jika saya membuat kegiatan dengan menarik, maka siswa-siswi akan cepat mengerti informasi yang saya sampaikan. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu teliti tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka tidak semua siswa-siswi memiliki kepandaian dalam hal sikat gigi yang benar. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar teliti pada kegiatan tersebut, maka semua siswa-siswi memiliki kepandaian dalam hal sikat gigi yang benar. Jika nilai dasar PNS yaitu tanggung jawab dalam pembuatan laporan tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka atasan (kepala puskesmas) tidak akan mempercayai saya lagi dan juga akan merugikan banyak pihak. Sebaliknya, jika saya menerapkan tanggung jawab dalam hal pembuatan laporan maka atasan akan percaya terhadap pekerjaan saya dan akan bermanfaat bagi banyak pihak. C.Habituasi Nilai Dasar yang akuntabilitas:bertanggung jawab melandasi Habituasi etika publik: sopan komitmen mutu: inovatif, menarik (berorientasi mutu) anti korupsi :teliti 1. Akuntabilitas saya akan tanggung jawab sepenuh hati dalam memberikan laporan kepada kepala puskesmas terkait kegiatan 40 2. Etika Publik Ketika berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan Kepala Sekolah MIN 3 Lawe Sumur, saya akan sopan berbicara, serta menghargai semua saran positif yang disarankan oleh beliau. 3. Komitmen Mutu Ketika melakukan kegiatan, saya akan inovatif mempraktikkannya menggunakan phantom berbentuk boneka gigi, sehingga menarik (berorientasi mutu) dan mudah dipahami siswa-siswi. 4. Anti Korupsi saya akan teliti melihat apakah ada siswa yang salah dalam pelaksanaan teknik sikat gigi ketika pelaksanaan sikat gigi bersama dan mengajarinya. Proses Dan Kualitas Produk Dalam Melakukan ALAS SIGIMA (Ayo Laksanakan Sikat gigi Bersama) pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, saya akan melakukan tahapan proses sebagai berikut : 1) Membuat Rancangan kegiatan sebelum melakukan aktualisasi 2) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur 3) Mencatat poin-poin penting yang disarankan kepala sekolah. 4) melakukan kegiatan 5)mendokumentasikan kegiatan 6)membuat laporan kegiatan Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan ALAS SIGIMA (Ayo Laksanakan Sikat gigi Bersama), adalah siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, Aceh Tenggara dapat melakukan teknik sikat gigi secara baik dan benar. Manfaat : Jika nilai-nilai dasar berbicara dengan bahasa sopan, tanggung jawab, inovatif, menarik serta teliti diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi. Perwujudan Visi Misi Organisasi Kegiatan ALAS SIGIMA (Ayo Laksanakan Sikat gigi Bersama), melalui konsultasi dengan atasan dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, berbicara dengan bahasa sopan, melakukan kegiatan dengan inovatif, sehingga menarik (berorientasi mutu) , menyampaikan laporan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegaiatan kerja puskesmas sebagai faskes tingkat satu yang mengusung program preventif (pencegahan), dan kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama yang harmonis antar puskesmas dan MIN 3 Lawe Sumur. Serta mencapai visi dan misi organisasi yaitu mandiri, adil dan professional. 41 Lampiran 1. 42 43 44 Lampiran 2. Testimoni dari Kepala Puskesmas 45 Lampiran 3. Testimoni dari Kepala Sekolah dan Murid 46 Lampiran 4. Menggunakan bahasa yang Sopan ketika berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas perihal rencana kegiatan Menerapkan nilai Inovatif menggunakan phantom boneka gigi sehingga menarik bagi siswa-siswi Menerapkan nilai Teliti ketika melihat apakah ada gigi siswa-siswi yang belum benar penyikatan giginya Menerapkan nilai Tanggung Jawab ketika memberikan laporan kegiatan 47 Kegiatan 4 A. Aktualisasi Kegiatan Jadwal Habituasi Nilai Dasar yang diaktualisasikan Daftar Lampiran ALAS KUKUF (Ayo Laksanakan Kumur-kumur Fluor bersama) pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur 14 Desember 2016 AKUNTABILITAS Bertanggung jawab ETIKA PUBLIK sopan KOMITMEN MUTU Berkualitas (berorientasi mutu) ANTI KORUPSI Teliti 1. Form pengendalian mentor 2. Surat keterangan telah melakukan kegiatan 4 dan testimoni nilai dasar bicara sopan, pembuatan laporan dengan penuh tanggung jawab yang teraktualisasi dalam kegiatan 4 dari mentor (Kepala Puskesmas) 3.Surat keterangan (testimoni) nilai dasar berkualitas (berorientasi mutu) dan teliti dari kepala sekolah dan guru. 4.Foto Kegiatan 5.Disc berisi video kegiatan dan testimoni Analisa Dampak Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan dengan bersikap maupun berbicara menggunakan bahasa sopan kepada kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, maka pelaksanaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kulalitasnya menjadi kurang baik. Sebaliknya jika saya menerapkan nilai dasar seperti menggunakan maupun bersikap sopan, maka proses kebiasaan saya tersebut dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara maksimal, baik bersikap dengan atasan maupun orang lain sesuai tujuan diklat dasar CPNS. Jika nilai dasar profesi PNS yaitu teliti tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka larutan fluor yang dihasilkan tidak akan berkualitas, sebaliknya jika saya menerapkan nilai teliti ketika meracik fluor maka akan didapatkan larutan fluor yang berkualitas. Jika nilai dasar profesi PNS berkualitas tidak saya terapkan, maka larutan yang dihasilkan tidak akan ada manfaatnya bagi gigi siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur. Sebaliknya jika saya meracik larutan fluor yang berkualitas, maka akan bermanfaat pada pencegahan gigi berlubang bagi siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur. Jika nilai dasar PNS yaitu tanggung jawab dalam pembuatan laporan tidak saya terapkan pada kegiatan ini, maka atasan (kepala puskesmas) tidak akan mempercayai saya lagi dan akan merugikan banyak pihak. Sebaliknya, jika saya menerapkan tanggung jawab dalam hal pembuatan laporan maka atasan akan percaya terhadap pekerjaan saya dan akan bermanfaat bagi banyak pihak. C.Habituasi Nilai Dasar yang akuntabilitas: bertanggung jawab melandasi Habituasi etika publik: sopan komitmen mutu : berkualitas (berorientasi mutu) anti korupsi :teliti 5. Akuntabilitas saya akan tanggung jawab melaporkan kepada kepala puskesmas hasil pelaksanaan kegiatan 6. Etika Publik Ketika berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan Kepala Sekolah MIN 3 Lawe Sumur, saya akan sopan berbicara, serta menghargai semua saran positif yang disarankan oleh beliau. 7. Komitmen Mutu Saya akan meracik larutan fluor yang berkualitas. 8. Anti Korupsi Saya akan teliti meracik bahan berupa bubuk fluor dan air mineral 48 sesuai takaran jumlah siswa. Proses Dan Kualitas Produk Dalam Melakukan ALAS KUKUF (Ayo Laksanakan Kumur-kumur Fluor bersama) pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur, saya akan melakukan tahapan proses sebagai berikut : 1) Membuat Rancangan kegiatan sebelum melakukan aktualisasi 2) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur 3) Mencatat poin-poin penting yang disarankan kepala sekolah. 4) meracik larutan fluor 5)melaksanakan kegiatan kumur-kumur larutan fluor 6)mendokumentasikan kegiatan 7)membuat laporan kegiatan Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan ALAS KUKUF (Ayo Laksanakan Kumur-kumur Fluor bersama) pada siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur adalah siswa-siswi MIN 3 Lawe Sumur mendapat tindakan pencegahan gigi berlubang. Manfaat : Jika nilai-nilai dasar berbicara dengan bahasa sopan, tanggung jawab, menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan teliti diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi. Perwujudan Visi Misi Organisasi Kegiatan ALAS KUKUF (Ayo Laksanakan Kumur-kumur Fluor bersama), melalui konsultasi dengan atasan dan kepala sekolah MIN 3 Lawe Sumur, berbicara dengan bahasa sopan, teliti meracik larutan fluor sehingga menghasilkan larutan yang berkualitas, serta menyampaikan laporan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegaiatan kerja puskesmas sebagai faskes tingkat satu yang mengusung program preventif (pencegahan), dan kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama yang harmonis antar puskesmas dan MIN 3 Lawe Sumur. Serta mencapai visi dan misi organisasi yaitu mandiri, nyaman dan professional. 49 Lampiran 1. 50 51 52 Lampiran 2. Testimoni dari Kepala Puskesmas 53 Lampiran 3. Testimoni dari Kepala Sekolah dan Guru 54 Lampiran 4. Menggunakan bahasa yang Sopan ketika berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas perihal rencana kegiatan Menerapkan nilai dasar Teliti ketika meracik fluor sehingga didapatkan larutan yang Berkualitas Pelaksanaan kumur-kumur fluor Menerapkan nilai Tanggung Jawab ketika memberikan laporan kegiatan 55 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Perawtan Lawe Sumur telah berorientasi pada nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam setiap tindakan kegiatan dan pelayanan. Penerapan nilainilai tersebut diharapkan dapat membentuk pola pikir bahwa PNS merupakan pelayan masyarakat yang mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan serta dapat bekerja secara profesional dan sesuai standar. Pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di Puskesmas sehingga juga akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap PNS. Pelaksaan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk PNS yang disiplin dan berintegritas tinggi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Saran Penerapan nilai-nilai dasar yang terdapat dalam Pasal 4 UU No.5/2014 tentang ASN dan yang telah diuraikan dalam mata diklat Latsar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) wajib menjadi dihabituasikan pada diri setiap ASN dalam setiap tindakan dan prilaku pelayanan diberikan waktu latihan aktualisasi lebih panjang lagi. Diharapkan juga penerapan nilai dasar profesi PNS tersebut tidak hanya dilakukan oleh peserta pelatihan dasar saja, tetapi dilakukan oleh seluruh ASN (PNS dan P3K). Pentingya dilakukan evaluasi habituasi nilai dasar dengan suatu sistem pengawasan yang baik serta supervisi berkala dari atasan agar penerapan nilai dasar sesuai undang-undang yang berlaku dan atau sesuai uraian nilai dasar yang terdapat dalam Mata Diklat Latsar ANEKA, bagi ASN yang memiliki habituasi nilai dasar dengan komitmen tinggi diberikan reword berupa peningkatan kompetensi dan karier melalui peninggkatan pendidikan lebih tinggi. 56 DAFTAR PUSTAKA Dwiyanto, Agus, dkk. Nilai-Nilai Dasar PNS. 2015. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Kedudukan dan Peran PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Peraturan Kepala LAN RI Nomor 12 Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS. Republik Indonesia, 2014. Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Republik Indonesia. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Widodo, Tri, dkk. 2017. Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. 57