KEK PADA REMAJA PUTRI DAN IBU HAMIL Andini Octaviana Putri, SKM, M.Kes Departemen KIA-Kespro PSKM FK ULM UMUM Mahasiswa mampu menguraikan KEK pada remaja putri dan ibu hamil KHUSUS Mahasiswa mampu menguraikan definisi KEK Mahasiswa mampu menguraikan gizi ibu untuk tumbuh kembang janin Mahasiswa mampu menguraikan faktorfaktor yang mempengaruhi KEK pada remaja putri dan ibu hamil 2 IDENTIFIKASI KEK PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) 3 LLA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi kronis pada wanita usia subur termasuk remaja putri. Klasifikasi KEK menurut indikator LLA tersebut disajikan dalam tabel berikut (Kemenkes RI): Klasifikasi Normal KEK LLA (cm) ≥ 23,5 < 23,5 4 5 Kurang energi kronis pada ibu hamil merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil 6 Risiko KEK pada ibu hamil remaja juga dapat diindikasikan dengan salah satu atau beberapa ciri sebagai berikut: BB sebelum hamil < 42 kg BB pada kehamilan trimester I < 40 kg TB < 145 cm IMT sebelum hamil < 17 LLA < 23,5 cm 7 Keguguran Perkembangan otak janin terlambat, hingga kemungkinan nantinya kecerdasan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya (premature) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Kematian bayi 8 Terus menerus merasa letih Muka tampak pucat Kesulitan sewaktu melahirkan Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi 9 Kehamilan akan metabolisme energi sehingga kebutuhan energi zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk: Tumbang janin Penambahan ukuran organ kandungan Perubahan komposisi dan metabolisme tubuh 10 Sumber tenaga • Pembentukan sel-sel baru • Pemberian makanan melalui plasenta • Pembentukan enzim dan hormonE penunjang pertumbuhan janin Protein • Pembentuk jaringan baru janin Vitamin • Untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin Mineral • Kalsium untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. 11 Energi tambahan selama trimester I → pembentukan jaringan otak pada janin → permulaan pembentukan organ janin Enegi tambahan selama trimester II → pertumbuhan uterus dan payudara → cadangan lemak Trimester III → pertumbuhan janin dan plasenta 12 Untuk Indonesia dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 gr/hari Asupan protein dapat mencapai 75-100 gr sumber protein/hari Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya 2/3 bersumber hewani 1/3 bersumber nabati 13 Jumlah asupan makanan Umur Terdiri dari Beban kerja ibu hamil Penyakit/infeksi Pengetahuan ibu tentang gizi Pendapatan keluarga 18 Kebutuhan makanan remaja meningkat, sedangkan kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan wanita yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyedian pangan yang cukup. 19 Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun 20 Setiap aktivitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda, karena: Untuk aktivitas Perkembangan janin 21 Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan juga infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat malnutrisi, mekanismenya yaitu: Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual, muntah dan perdarahan yang terus menerus Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit atau parasit yang terdapat pada tubuh 22 Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap terhadap makanan dan praktek/ perilaku pengetahuan tentang nutrisi melandasi pemilihan makanan. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bartambah baik. Ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi. 23 Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas makanan. 24 Dalam memantau status gizi ibu hamil, seorang ibu harus melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan. Karena pemeriksaan kenaikan berat badan perlu dilakukan dengan teliti. Jangan sampai wanita hamil terlalu gemuk untuk menghindarkan kesulitan melahirkan. Serta jangan terlalu kurus karena dapat membahayakan keselamatan dirinya dan janin yang dikandungannya. 25 Ibnu Zaki, dkk. Asupan zat gizi makro dan lingkar lengan atas pada remaja putri di kawasan pedesaan Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper, 2017; 8: 435-441. Departemen Keseharan RI. Kenali masalah gizi yang ancam remaja Indonesia, 2018. Direktorat Bina Gizi. Pedoman penanggulangan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil, 2015. Sandjaja. Risiko kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Indonesia. Gizi Indonesia, 2009; 32 (2): 128-138. Achadi, Endang. L. Gizi ibu dan kesehatan reproduksi dalam gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo, 2007. Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: RGC, 2007. 26 THANK YOU