STROKE Wahyu Ersila, SST., MPH Epidemiologi penyakit • Prevalensi stroke meningkat dari 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2007, menjadi 12,1 per 1.000 penduduk pada tahun 2013 (RISKESDAS 2013) • Hasil penelitian sporadis di 15 Kabupaten/ Kota di Indonesia, yang dilakukan oleh Felly PS, dkk (20112012) dari Badan Litbangkes Kemkes, memberikan fenomena 17,7% kematian disebabkan oleh Stroke dan 10,0% kematian disebabkan oleh Ischaemic Heart Disease. Dua penyakit penyebab kematian teratas ini, soulmate factor nya adalah Hipertensi. CVA(Cerebrovaskuler Accident) • Stroke atau cerebrovaskuler accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak (smetzer, 2000). • Stroke adalah disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda atau gejala sesuai dengan daerah lokal pada otak yang terganggu (WHO, 1989) Tipe stroke Hemoragik Non Hemoragik Stroke hemoragik dan non-hemoragik ETIOLOGI 1. Stroke Hemoragik a. Intra cerebral hemoragik (ICH) penyebab : Hypertensi dan arterioveneus Malformasi (AVM) b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH) Penyebab: peradangan pembuluh darah, Aneurisma 2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik) penyebab : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM, Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi trombosit 3. Emboli Sumber dari tronkus di arteria carotis communis di jantung Lepas trombus embolus otak. Secara Klinis Infark Di Otak 1. TIA (Trenssient Ischemic Attack) Gejala dan tanda hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24 jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise, monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara. 2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit ) Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari sampai dengan minggu. 3. Stroke in evolution atau progressive Stroke defisit neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek, biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll) 4. Completed Stroke (Stroke Komplit) Defisit neurologis bersifat permanen Faktor Resiko Usia insidensi stroke sebanding dgn meningkatnya usia di atas umur 55 th, insidensinya meningkat 2 kali lipat Hipertensiada hubungan langsung antara tingginya tekanan darah dengan resiko terjadinya stroke jenis kelamin insidensi pada pria 19% lebih tinggi drpd wanita TIA (transient ischemic attack)60% kasus stroke iskemi didahului dengan TIA makin sering terjadi, makin besar resiko terjadinya stroke 1. Computerized Tomography Scanning (CT scan) 1) Infark lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih hitam dibanding jaringan otak disekitarnya. 2) Perdarahan Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi) tampak lebih putih dibanding jaringan otak disekitarnya. 2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging & Magnetic Resonace Angiography) untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di otak 3. PET Scan ( Positron Emision Tomography Scan) Diagnosis Manifestasi klinis • Defisit lapang pandang -kehilangann setengah lapang penglihatan -kehilangan penglihatan perifer -diplopia • Defisit motorik -hemiparesis -hemiplegi -disatria -ataksia -disfagia patofisiologi • Penyakit perdarahan darah otak, disebabkan karena penyumbatan maupun perdarahan, keduanya sangat membahayakan sel otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. Pada stroke iskemik, penyumbatan mengakibatkan terputusnya aliran darah ke sel otak sehingga menghentikan suplai oksigen. Glukosa dan nutrisi lain ke dalam sel otak yang mengalami serangan. Jika terhentinya suplai ini berlanjut lebih dari beberapa menit, sel otak (neuron) mengalami kematian. patofisiologi • Pada perdarahan darah intracranial, darah berasal dari robeknya pembuluh darah yang masuk kedalam sel otak dan mengisi ruangan sekelilingnya. Bila darah berkumpul banyak, dapat menyebabkan tekanan intra kranial. Pada saat yang sama perdarahan juga menyebabkan terhentinya suplai oksigen dan nutrisi ke daerah yang terkena • Defisit sensorik -parestesia (kelemahan sensorik, terjadi pada sisi berlawanan dari lesi) • Defisit verbal -afasia motorik (ekspresif) -afasia sensorik (reseptif) • Defisit kognitif -kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang penglihatan, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi. • Defisit emosional - depresi, kehilangan kontrol diri, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah, perasaan isolasi Gejala dan tanda (1) Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana terjadi serangan stroke iskemia, misalnya: •unilateral weaknesses biasanya hemiparesis ( mati separo) •unilateral sensory complaints numbness, (mati rasa) •Aphasia language comprehension Gangguan Bahasa •Monocular visual loss gangguan penglihatan Gejala dan tanda (2) Pada stroke hemoragik: onset manifestasi kliniknya cepat gejala fisik gangguan neurologis muncul tergantung pada tempat perdarahan dan besarnya perdarahan mayoritas pasien kehilangan kesadaran, perdarahan banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi. sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami sakit kepala dan dizziness 1/2/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 15 Sasaran terapi • Terapi yang diberikan tergantung jenis stroke nya iskemik atau hemoragik • Sasaran: Aliran pembuluh darah ke otak. • Berdasarkan waktu terapinya: - terapi pada fase akut - terapi pencegahan sekunder atau rehabilitasi Strategi terapi • Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik: restorasialiran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/clots, dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik/hipoksia • Therapeutic window : 12 – 24 jam, golden period : 3 – 6 jam kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan • Pada stroke hemoragik terapi tergantung pada latar belakangsetiap kasushemoragiknya Tatalaksana terapi (1) Stroke iskemik akut Menghilangkan sumbatan aliran darah Terapitrombolitik Terapiantiplatelet Terapiantikoagulan Terapipembedahan (surgicaltherapy) Carotidendarterectomy (baik untuk pasien dgn stenosis ≥ 70%) Tatalaksana terapi (2) Strokehemoragik Pembedahan Untuk lokasiperdarahan dekat permukaanotak Terapi suportif Infus manitol Zullies Ikawati's Lecture Notes Mengatasi perdarahan Vit.K dan plasma beku Protamin Asamtraneksamat Obat-obat yang digunakan padaterapi serangan akut Terapi trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA), Alteplase • Mekanisme: mengaktifkan plasmin melisiskan tromboemboli • Penggunaant-PAsudahterbukti efektif jika digunakan dalam3 jam setelah seranganakut • Catatan: tetapi harus digunakan hati-hati karena dapat menimbulkanresiko perdarahan Terapiantiplatelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamol-aspirin , tiklopidinmasiih merupakan mainstay dalam terapi stroke Urutan pilihan : Aspirin atau dipiridamol-aspirin, jika alergi atau gagal clopidogrel, jika gagal : tiklopidin Terapiantikoagulan :masih kontroversial karena resiko perdarahan intrakranial Agen : heparin, unfractionated heparin, low-molecular-weight heparins (LMWH), heparinoidswarfarin c Terapi pemeliharaan (pencegahan) stroke TerapiAntiplatelet • Aspirin menghambat sintesis tromboksan (senyawa yang berperan dlm proses pembekuan darah) • Dipiridamol, atau kombinasi Dipiridamol -Aspirin • Tiklopidin danklopidogrel jika terapi aspirin gagal • Silostazol c TerapiAntikoagulan Masih dalam penelitian, efektif untuk pencegahan emboli jantung pada pasienstroke Terapi hormon estrogen Pada wanita post-menopause terapi ini terbukti mengurangi insiden terjadinya stroke Antihipertensi • dibutuhkan karena hipertensi merupakan faktorresiko (50% pada stroke iskemik dan 60% pada stroke hemoragik) • Penggunaan antihipertensi harus memperhatikan aliran darah otak dan aliran darah perifer menjaga fungsi serebral Obat pilihan : • golongan AIIRA (angiotensin II receptor antagonis) contoh : candesartan • golongan ACEinhibitor Terapi memulihkan metabolisme otak Tujuan: - meningkatkan kemampuankognitif • • • • Meningkatkan kewaspadaan dan mood Meningkatkan fungsimemori Menghilangkankelesuan Menghilangkandizzines Contoh: citicholin, codergocrin mesilate, piracetam Terapirehabilitasi misal : fisioterapi,terapi wicara dan bahasa, dll. Evaluasioutcometerapi Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau : profil kolesterol, BB, rokok, hipertensi,dll Pasien dgn terapi antikoagulan dipantau terhadap paramater koagulasi/perdarahan Pasien yang mendapat aspirin dipantau kemungkinan gangguan/perdarahanGIT Pasien yang dapat tiklopidin dipantau efek samping dan interaksi obatnya: periksa darah rutin untuk deteksi adanya neutropenia