Uploaded by User43725

Analisis Lingkungan Pasar Pagi

advertisement
ANALISA LINGKUNGAN
PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG, JAKGROSIR KRAMATJATI, JAKMART
PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS PERUMDA PASAR JAYA
Rezky Arief Ramadhan, Fitria Sri Wahyuni, Andina Prastiwi
[email protected], [email protected]
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi perniagaan dalam beberapa dekade terakhir menjadi isu hangat sejak kran pasar
bebas dibuka. Dulu, berbelanja di pasar tradisional telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia
yang sudah mengakar, namun ketika tahun 1990-an dimana ritel besar tumbuh mencapai 85% per
tahunnya, masyarakat beralih dari pasar tradisional ke ritel besar khususnya masyarakat kelas
menengah karena dianggap lebih nyaman serta harga yang bersaing (PricewaterhouseCooper,
2004). Bertahan kurang lebih 20 tahun, terjadi perubahan pola belanja di masyarakat yang
menginginkan akses belanja yang lebih mudah namun tetap merasakan pengalaman berbelanja.
Industri ritel kecil dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat, mulai dari ragam produk, lokasi
yang mudah dicapai, dan pengalaman berbelanja.
Data menunjukkan, hampir 80% aktivitas perdagangan di Provinsi DKI Jakarta dikuasai oleh ritel
kecil. Pada tahun 2018, jumlah ritel kecil di Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.131 unit, sementara
ritel besar hanya berjumlah 132 dan pasar tradisional juga hanya berjumlah 158.
158 pasar tradisional
132 ritel besar
1131 minimarket
Total 1421
Transformasi perniagaan (pasar tradisional  retail besar  minimarket vs pasar on line)
Data pertumbuhan pasar tradisional, retail besar, minimarket dan pasar on line di DKI
Pasar tradisional masih memiliki gairah untuk eksis
Tren konsumen, komoditas penjualan


Berangkat dari dinamika perpasaran di DKI Jakarta. Perlu ada identifikasi SWOT, untuk menentukan
strategi apa yang tepat untuk pengembangan bisnis perpasaran
Berangkat dari permasalahan setiap pasar dan retail yang berbeda-beda, sehingga analisis SWOT
perlu dilakukan di setiap pasar dengan indikator tertentu
Berangkat dari penugasan divisi SDM kepada MT 2019 tentang analisis lingkungan sebagai bagian
dari pengenalan unit bisnis Perumda Pasar Jaya
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
II.
GAMBARAN UMUM PASAR PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG,
JAKGROSIR KRAMATJATI, JAKMART PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS
2.1 Pasar
2.1.1 Pasar Pagi
A. Lokasi
Pasar Pagi terletak di Jl. Petak Baru, Roa Malaka, Kec. Tambora tidak jauh dari Stasiun
Jakartakota. Dibangun sejak tahun 1969, bangunan pasar masih berdiri kokoh dengan
luas bangunan 7.112 m2. Pasar Pagi merupakan Pasar Tematik dengan mayoritas
pedagang ATK, dan Assesories dengan harga grosir. Pada tahun ajaran baru Pasar Pagi
akan dipenuhi oleh para orang tua yang membeli untuk kebutuhan sekolah anak-anak
mereka.
Pasar Pagi jika dilihat dari lokasinya dan akses untuk ke lokasi terletak di daerah yang
kurang strategis. Meski lokasi Pasar Pagi tidak jauh dari Stasiun Jakartakota dan halte
Transjakarta Kota, akan tetapi tidak ada angkutan kota yang melewati Pasar Pagi ini, dan
untuk sampai ke Pasar ini masih harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Disekitar Pasar Pagi ini sendiri dikelilingi oleh Pusat Grosir ASEMKA, tujuan wisata Kota
Tua seperti Museum BI, Museum Maritim Jakarta dan pusat perbelanjaan lainnya seperti
ITC manga Dua dan Pasar Glodok. Ada pula Universitas Bunda Mulia yang tidak jauh dari
Pasar Pagi.
B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
Kondisi bangunan berlantai 4 ini cukup kokoh meski berdiri di tahun 1969 dan belum
pernah dilakukan pemugaran. Hal ini dikarenakan kawasan Pasar Pagi termasuk ke
dalam kawasan cagar budaya wisata Kota Tua, di mana tidak boleh dilakukan renovasi
secara menyeluruh. Dibangun dengan menyerupai vihara atau klenteng bangunan Pasar
Pagi mulai termakan usia. Sehingga membuat beberapa titik bangunan mengalami
keretakkan. Masalah yang timbul seperti ini harus segera ditindaklanjuti oleh Perumda
Pasar Jaya agar tidak melebar dan melenyapkan kekokohan bangunan ini.
Pasar Pagi merupakan pasar tematik sehingga pedagang dari lantai 1 hingga ke lantai 3
memiliki jenis usaha yang serupa yaitu ATK, Buku dan Assesories. Di lantai 4 terdapat
Kantor Pasar, musholla dan beberapa tempat usaha yang dijadikan gudang oleh
pedagang. Sarana dan prasarana sudah terawat dengan baik. Misal kebersihan toilet
yang diserahkan oleh pihak ke 3, membuat toilet lebih layak untuk digunakan. Sarana
ibadah yakni musholla juga tersedia meskipun mayoritas pedagang di Pasar Pagi berasal
dari etnis Tiong Hoa. Pemasangan CCTV juga sudah dilakukan oleh Pengelola Pasar, ini
ditujukan untuk menjaga keamanan musholla karena sebelumnya pernah terjadi
kehilangan barang berharga milik pengunjung yang tengah beribadah.
C. Tempat Usaha
Pasar Pagi terdiri dari 518 tempat usaha yang tersebar di seluruh pasar, rincian jumlah
kios yang ada di Pasar Pagi adalah sebagai berikut:
Jenis
Aktif NonAktif Jumlah
Kios
420
23
443
Los/Counter
73
2
75
Total
493
25
518
Sumber: Pasar Pagi 2019
Selain adanya tempat usaha di dalam Pasar, juga terdapat PKL yang ada di lingkungan
Pasar Pagi sebanyak 20 titik PKL. Jumlah keseluruhan tempat usaha sebanyak 518 unit,
yang terdiri dari kios dan los. Pasar Pagi terdapat tempat usaha yang masuk ke dalam
jumlah unit sebanyak 9 unit akan tetapi tidak termasuk ke dalam denah tempat usaha
Pasar Pagi. SIPTU dan SHPTU atas tempat usaha tersebut juga pernah diterbitkan oleh
Kepala Pasar. Iuran BPP dan biaya listrik juga ditagihkan kepada 9 unit tempat usaha
tersebut.
Pada tahun 2010 setelah masa Hak Pakai Pasar Pagi habis dan akan dilakukan
perpanjangan, 9 tempat usaha tersebut menolak untuk kembali diikutkan ke dalam tempat
usaha Pasar Pagi karena terdapat kenaikan untu biaya pembangunannya dan tidak lagi
ditagihkan untuk iuran BPP dan Biaya listriknya.
D. Sumber Daya Manusia
Kantor Pasar Pagi dijalankan oleh 4 orang karyawan, berikut adalah rincian karyawan di
Pasar Pagi:
Nama
Hamonangan S.Sos
Jasin
Usia
50
54
Pendidikan
S1
SMA
Ade Permana
43
S1
Ade Wibowo
49
STM
Jabatan
Kepala Pasar
Kasubsi Keuangan
dan administrasi
Staff administrasi &
keuangan
Staff usaha dan
perawatan
Dari karyawan tersebut Kepala Pasar mebawahi lagi satu pasar di tempat yang berbeda
yaitu Pasar Pejagalan. Tidak hanya Kepala Pasar yang merangkap jabatan tetapi juga
staff. Sehingga Kantor Pasar sehari-harinya hanya diisi oleh 2 orang karyawan dan 1
orang yang hilir mudik di dua pasar tersebut.
Karyawan Pasar Pagi tidak lagi menggunakan mesin ketik dalam pekerjaan sehari-hari.
Pemakaian komputer sebagai alat pendukung sudah dioptimalkan, semua data yang
masuk juga memilki rekapan yang tersimpan di dalam komputer. Karyawan pasar dibantu
oleh pihak ketiga untuk kebersihan lingkungan pasar, sebanyak 8 orang. Pihak keamanan
juga menggunakan pihak ketiga sebanya 5 orang yang sekali berjaga selama 24 jam.
Untu parkir tidak menggunakan pihak ketiga akan tetapi parkir langsung diolah oleh
Kantor Pusat.
E. Keuangan
Pembayaran BPP di Pasar Pagi juga sudah menggunakan sistem CMS sama seperti
yang sudah diterapkan di pasar lainnya. Setiap tanggal 15 autodebet dilakukan untuk
mendebet piutang bulan sebelumnya. Kemudian dilakukan lagi pendebetan pada tanggal
20 dan 25 untuk piutang dan tagihan BPP bulan berjalan. Pembayaran BPP berbeda
antara tempat usaha, berdasarkan SK Direksi no 271/2018 tentang Penyesuaian Tarif
Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) di Pasar Pagi wilayah Jakarta Barat, tarif yang
dikenakan berkisar antara Rp 150.000 – Rp 6.000.000,-. Selain tempat usaha PKL juga
terdaftar untuk melakukan pembayaran iuran dan kompensasi lahan melalui CMS.
Kompensasi lahan untuk kaki lima untuk dikenakan tarifsebesar Rp 900.000 per meter
sesuai dengan SK Direksi no 212 tahun 2019. Pendapatan Pasar Pagi melalui CMS
sberkisar 225 juta setiap bulannya, dan sudah tercapai CMS sebesar 104%. Pencapaian
lebih dari 100% karena termasuk di dalamnya piutang yang dibayarkan.
Karyawan Pasar Pagi memberikan peringatan kepada tempat usaha yang belum
membayar iuran BPP nya. Peringatan dilakukan melalui telepon ke pemilik atau penyewa
tempat usaha. Tidak menerapkan usaha jemput bola yang dilakukan di Pasar Pagi.
Operasional Pasar Pagi menggunakan SPJ dan dana darurat menggunakan petty cash
yang diajukan ke Area dengan nilai dibawah 20 juta rupiah.
2.1.2 Pasar Slipi
A. Lokasi
Pasar Slipi salah satu pasar miliki Perumda Pasar Jaya yang terletak di Jalan Anggrek
Garuda Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Memiliki luas
area 6.200 m2, dengan 700 unit tempat usaha yang tersebar menjadikan Pasar Slipi
sebagai pasar dengan potensi Pasar B. Pasar B berdasar pada Peraturan Direksi No.216
tentang Susunan Organisasi dan Uraian Tugas Satuan Pengawas Internal. Divisi, Bidang,
Unit Area, Unit Pasar Besar, Unit Pelaksana Lain, Subbidang, Seksi, Pasar dan Subseksi
Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya.
Sumber: streetdirectory.com/indonesia
Di dekat Pasar Slipi melintas fly over kemanggisan, serta Jalan Tol S. Parman yang
menghubungkan akses vital Ibu Kota Jakarta. Agar sampai ke Pasar Slipi dapat ditempuh
menggunakan angkutan umum. Misal, commuter line dan turun di stasiun terdekat yaitu
Stasiun Palmerah, atau naik Transjakarta dan turun di Halte Kemanggisan Slipi kemudian
berjalan kaki sejauh 250m, atau menggunakan mikrolet nomor 24 dengan tujuan
Srengseng-Pasar Slipi- Pasar Kopro Tanjung Duren yang melintas langsung di depan
Pasar Slipi. Pasar Slipi juga dikelilingi oleh wilayah perumahan dan pusat-pusat kegiatan
seperti Plaza Slipi Jaya dan Hotel Peninsula. Kegiatan di Pasar Slipi mulai menggeliat
pukul 05.00 wib sampai dengan pukul 21.00. Pada pagi hari kegiatan didominasi para ibu
yang berbelanja bahan makanan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Sementara sore
sampai malam di area luar Pasar Slipi, ramai dengan PKL yang berjualan makanan.
B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
Gambar: façade Pasar Slipi
Sejak dibangun pada tahun 1983 Pasar Slipi belum pernah dilakukan pemugaran atau
peremajaan terkait kondisi fisik bangunan. Hak Pakai Pasar yang sudah habis pada tahun
2010 menjadi terkendala untuk dilakukan perpanjangan. Bangunan yang terdiri dari 4
lantai ini sebenarnya sudah tidak layak lagi dihuni.
Gambar: Facade Pasar Slipi
Gambar: Lantai 3, Kantor Pasar dan mushollah
Lantai 2 Pasar Slipi pernah digunakan sebagai Bioskop Prima 21 akan tetapi saat ini
sudah tidak lagi digunakan. Selain bioskop ada pula arena permainan ding-dong dan
billyard. Saat ini hanya terdapat sisa-sisa bangunan bekas bioskop dan arena
permainanan. Di lantai 2 ini juga letak kantor pasar, koppas dan musholla berada.
Lantai 1 Pasar Slipi tersebar pedagang sayur-mayur, pedagang ikan, daging dan ayam
potong juga ada di lantai ini. Di beberapa los menguar bau rempah yang kuat dan
beberapa pedagang yang menjual kebutuhan sehari hari. Pengaturan tempat usaha di
Pasar Slipi ada zonasi berdasar jenis usaha maka dari itu untuk pedagang basah tidak
bersebelahan dengan pedagang dengan jenis usaha kering. Pada lantai 1 ini terdapat
toilet, tempat makan dan Mini DC. Mini DC terletak di tengah-tengah lantai 1, mereka
yang melayani pendistribusian bahan makanan pokok untuk peserta KJP. Pada tanggaltanggal tertentu peserta KJP yang mengambil kebutuhan pokok mereka di Mini DC Pasar
Slipi akan mengular.
Sementara di lantai dasar di dominasi oleh pedagang dengan jenis usaha kering seperti
pedagang tekstil, pedagang buah, dan toko emas. Beberapa tempat usaha tersegel
karena ditutup sementara. Pada sisi luar bangunan di lantai yang sama, di bagian
belakang Pasar Slipi terdapat Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang tertata
cukup baik. TPS ini juga merupakan bank sampah yang dikelola oleh Pasar Slipi.
Turun satu lantai terdapat basement yang sebagian besar diisi oleh kios jasa otomotif.
Kondisi basement itu sendiri minim pencahayaan dan terasa lembab. Selain kios otomotif
di basement ini terdapat ruang keamanan, Ruang pompa, ruang genset, septitank dan
pos keamanan. Di dalam Pos Keamanan juga menjadi tempat penyimpanan APAR.
Terkadang Pos Keamanan ini terkunci saat petugas keamanan berkeliling untuk patroli.
Selain jumlah APAR dan tempat penyimpanan yang tidak memadai, Hydrant untuk
sumber air juga tampak berkarat dan mengkhawatirkan
Secara umum kondisi fisik bangunan Pasar Slipi buruk, atapnya sudah rapuh dan
berlubang, cat tembok yang sudah pudar dan berjamur, lantainya yang kotor dan susah
untuk dibersihkan, kios pedagang yang minim cahaya, menjadikan Pasar Slipi terlihat
kumuh dan sering dikeluhkan oleh pedagang.
Gambar: Kondisi APAR dan Hydrant di Pasar Slipi
C. Tempat Usaha
Pasar Slipi termasuk pasar dengan potensi B, di mana Pasar slipi ini memiliki
700 unit. Dengan luas area mencapai 6.200 m2 Pasar Slipi memiliki 737 unit dengan
rincian:
No
Keterangan
Jumlah
1
Tempat usaha aktif
480 unit
2
Tempat usaha dibatalkan
200 unit
3
Tempat usaha ditutup sementara
20 unit
4
Tempat usaha dalam proses penutupan
37 unit
Total
737 unit
Banyak tempat usaha yang dibatalkan oleh Pengelola Pasar karena menurut
Kepala Pasar banyak pedagang yang tidak mau untuk membayar BPP. BPP bisa
diartikan sebagai maintenance fee atau service charge yang dibayarkan pedagang ke
pengelola pasar setiap bulannya atas dasar kesepakatan. Pedagang yang tidak
membayarkan BPP-nya beralasan karena pasar yang mulai sepi sehingga berpengaruh
pada pendapatan pedagang.
D. Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi Pasar Slipi tahun 2019
Kepala
Pasar
Kasubsi
keuangan
Staff
Pasar
PKWT
Tenaga
Outsourcing
Gambar: Denah TU Pasar Slipi
Dalam pengelolaan operasional Pasar Slipi memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 4
orang. Pasar Slipi dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang memimpin seorang, Kasubsi
keuangan seorang staff pasar, seorang PKWT dan tenaga outsourcing. Tenaga
outsorcing mencakup kebersihan dan keamanan yang membantu operasional Pasar Slipi.
Petugas kebersihannya terdiri dari 8 orang dan kemanannya terdiri dari 3 orang untuk
keseluruhan pasar dengan pembagian waktu kerja (long shift) 12 jam dan 24 jam. Petugas
kebersihan untuk kebersihan area pasar maupun kebersihan toilet melakukan tugasnya
dengan baik. Petugas selalu melakukan pembersihan secara berkala. Hal ini bisa dilihat
dari kondisi pasar dan toilet yang cukup bersih. Sedangkan untuk petugas parkir di pasar
slipi masih dikuasai oleh oknum tertentu (anggota ormas).
Untuk lebih jelasnya terkait dengan Sumber Daya Manusia yang terdapat di Pasar Slipi
maka kita tampilkan dalam tabel berikut ini :
Sumber : Pasar Slipi,2019
No.
Nama
Jabatan
Usia
Pendidikan
Uraian Tugas
1.
Suherman,SAB
Kepala Pasar
53
S1
o Menjaga asset pasar meliputi
bangunan,
kios,
dagangan
pedagang.
o Inventarisasi Tempat usaha Pasar
Jaya
o Membina Pedagang.
o Menjalin
komunikasi
dengan
masyarakat (warga) sekitar pasar.
o Menjamin
keamanan
dan
kebersihan pasar
o Meningkatkan pendapatan pasar
dengan memastikan pendapatan
CMS sesuai target RKAP.
2.
Hj. Maswan
Kasubsi
Keuangan,
administrasi
dan PPTU
53
SMA
 Membuat laporan harian Surat
Tanda Setor Uang untuk laporan ke
Area
Nama
Jabatan
Pendidikan
Uraian Tugas
No.
Usia
3.
Rahmat
Staf
52
SMA
4.
Giska
PKWT
30
S1
 Pencukai
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan yang ada di Pasar
Slipi sudah hampir mendekati usia pensiun. Terdapat rentang umur yang cukup jauh
antara pegawai tertua dan pegawai termuda. Rentang umur dan latar belakang yang
cukup jauh ini, yang menyebabkan alat-alat penunjang untuk bekerja masih belum dapat
dioptimalkan dengan baik. Misal, dalam kegiatan administrasi, karyawan yang menguasai
komputer hanya kepala pasar dan pegawai PKWT, sedangkan Kasubsi keuangan tidak
dapat mengunakan komputer, sehingga dalam penginputan data masih menggunakan
mesin ketik.
Hal ini yang menyebabkan kegiatan administrasi kurang berjalan efektif. Meskipun
demikian, Pasar Slipi sudah memiliki pendataan dalam bentuk soft file yang cukup baik.
Kepala pasar juga melakukan kegiatan pengarsipan dokumen yakni surat masuk, surat
keluar, surat kuasa terkait pembayaran CMS, serta data piutang Dalam hal kedisiplinan,
para pegawai masih kurang untuk disiplin. Hal ini terlihat dengan masih ada pegawai yang
datang terlambat terlebih ketika mesin finger print rusak, meski begitu pegawai Pasar Slipi
merupakan pegawai yang sigap melayani pedagang ketika membutuhkan bantuan.
Para pegawai pasar juga rutin melakukan kerja bakti bersama pada hari Jumat untuk
membersihkan area sekitar pasar. Dalam pengelolaan sampah, Pasar Slipi memiliki Bank
sampah di mana tidak semua pasar memiliki ini. Dalam pengelolaan sampah, pihak Pasar
Slipi dibantu oleh “Si Emak” yang merupakan pemulung dan tinggal di dalam lingkungan
Pasar Slipi. Si Emak membantu agar area pasar terlihat bersih dengan jam kerja yang
tidak mengikat, selama 24 jam, disamping membersihkan pasar dan emak juga yang
bertanggung jawab proses pengangkutan sampah ke Bantar Gebang. Bank sampah yang
ada di pasar slipi belum berjalan dengan sempurna, karena sampah organik dan
anorganik masih dicampur.
Gambar: tempat pembuangan sementara dan pemilahan sampah
E. Keuangan
Pasar Slipi dan potensinya sebagai Pasar B yang memiliki jumlah TU sebanyak 700 unit,
secara tidak langsung memberikan beban CMS yang cukup besar untu pengelola Pasar
Slipi. Sistem penarikan BPP di Pasar Slipi menggunakan CMS yang diterapkan pada
bulan Januari 2015. CMS adalah Cash Management System sebuah sistem pembayaran
yang dilakukan langsung dari pedagang ke bank, tanpa uang tunai yang dibayarkan ke
pegawai pasar seperti sebelumnya dengan menggunakan autodebet. Autodebet ini
merupakan transaksi debit otomatis dimana saldo pedagang akan berkurang sesuai
dengan pengaturan tanggal dan tarif yang telah ditetapkan atas kesepakatan antar
pedagang dan pengelola pasar yakni Pasar Jaya juga pihak bank, yaitu pada tanggal 5,
10, 15, 20 dan 25 bulan berjalan.
Akan tetapi karena satu dan lain hal terkadang pedagang lupa atau belum sempat untuk
menyetorkan pembayaran BPP ke rekening mereka sendiri, sehingga pen-debet-an
menjadi gagal dilakukan. Mengatasi hal ini makan pihak pasar berinisiatif untuk
menjemput bola agar CMS tetap terpenuhi. Pegawai pasar akan berkeliling ke pedagangpedagang yang mengalami kegagalan pada saat dilakukan autodebet, dan menawarkan
bantuan untuk menyetorkan uang BPP ke dalam rekening atas nama pedagang tersebut,
agar pada saat autodebet berikutnya tidak terjadi kegagalan.
Kondisi sarana dan prasarana pasar yang banyak dikeluhkan oleh pedagang
mempengaruhi jumlah CMS yang harus dicapai oleh Pasar Slipi. Pedagang enggan
membayar karena apa yang mereka dapatkan dari fasilitas Pasar Slipi tidak sesuai
dengan yang harus pedagang bayarkan. Pedagang membayar BPP berkisar 120.000 –
450.000 rupiah perbulannya sesuai dengan tariff dan jenis usaha yang dilakukan oleh
pedagang, dengan nilai yang sebesar itu, pedagang belum mendapatkan fasilitas seperti
yang mereka harapakan dengan membayar iuran BPP tersebut. Misal, perbaikan atap
ataupun lantai sehingga pedagang tidak perlu lagi merasakan kebocoran atau air
membanjiri dagangan mereka saat hujan tiba.
Perolehan CMS terhadap RKAP pada bulan Agustus mencapai 109,24%, dan sempat
mengalami penurunan pada bulan sebelumnya karena kondisi politik yang sempat terjadi
di Ibu kota Jakarta, pedagang banyak yang tutup selama 2 minggu karena takut dengan
keadaan saat itu. Pada waktu penurunan terjadi di bulan Mei 2019, saat pengumuman
Presiden terpilih. Selain pendapatan CMS, perolehan yang diperoleh Pasar Slipi berasal
dari pendistribusian KJP, meskipun tidak ada target, pendistribusian KJP di Mini DC Pasar
Slipi bisa mencapai 3.000 transaksi setiap bulannya.
2.1.3 Pasar Lenteng Agung
A. Lokasi
B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
C. Tempat Usaha
D. Sumber Daya Manusia
E. Keuangan
2.2 Retail
2.2.1 Jakgrosir Kramatjati
A. Lokasi
Perumda Pasar Jaya saat ini mulai melebarkan usahanya, bukan hanya dibidang
pengelolaan pasar, tetapi kini sudah merambah ke ranah property dan juga retail.
Kesungguhan Perumda Pasar Jaya dalam bidang usaha retail dapat dilihat ketika
Jakgrosir di resmikan pada tanggal 8 September 2017. Selain pengembangan usaha,
hal ini juga merupakan salah satu bentuk upaya Perumda Pasar Jaya dalam menekan
inflasi di Ibukota DKI Jakarta. Diharapkan dengan adanya Jakgrosir ini dapat membantu
para pedagang Pasar Jaya untuk dapat membeli barang dagangan mereka dengan
harga yang lebih murah, sehingga mereka mendapatkan keuntungan dari penjualan
mereka. Selain untuk para pedagang Pasar Jaya, keberadaan Jakgrosir juga untuk
pendistribusian bahan makanan pokok peserta KJP.
Jakgrosir pertama yang dibuka oleh Perumda Pasar Jaya adalah yang berlokasi di Jl.
Raya Tengah No.9, RT.7/RW.3, Kp. Tengah, Kramatjati. Terletak ditengah-tengah Pasar
Induk Kramatjati, di atas lahan 3.800 m2., dengan 2.114 item barang. Letaknya yang
berada dalam kompleks UPB Pasar Induk Kramatjati, membuat pengunjung Jakgrosir
harus masuk ke dalam kompleks Pasar Induk terlebih dulu untuk bisa berbelanja. Para
pengunjung bias menggunakan bus transjakarta, angkutan kota Mayasari bakti atau
kopaja yang melewati UPB Pasar Induk Kramatjati.
B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
Dibangun pada tahun 2017 Jakgrosir UPB Pasar Kramatjati, masih memiliki kondisi fisik
bangunan yang sangat baik, karena merupakan bangunan baru. Sarana dan prasarana
sebagai penunjang juga dilengkapi dan dirawat dengan baik. Mulai toilet, musholla yang
baik, tingginya langit-langit toko, memungkinkan sirkulasi udara bertukar dengan baik.
Ditambah dengan AC yang besar sebanyak 8 pcs, menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Selain AC-AC besar tersebut, selalu ada APAR yang masih berfungsi dengan baik dan
juga hydrant yang masih terawat, APAR juga tersedia di masing-maing forklift .
Bangunan Jakgrosir sebagai bangunan yang mengusung konsep retail grosir sangat
menonjol. Terlihat dari interior bangunan yang menggunakan Plafon tinggi, rak display
yang ukuran besar dan semen ekspose. Jumlah rak display untuk menjajakan produk di
Jakgrosir adalah 21 buah yang terdiri dari 18 rak pendek dan 3 rak panjang. Bangunan
jakgrosir juga merupakan jenis bangunan yang dapat berkomunikasi dengan
pengunjung, karena bangunan ini memiliki penataan signage yang merata. Signage di
Jakgrosir UPB Kramatjati adalah salah satu bentuk komunikasi bangunan yang jelas dan
tidak mebingungkan. Sehingga arahan untuk penunjukan tempat dapat diikuti hanya
dengan menggunakan signage.
Jakgrosir selain dibangun di Pasar Induk Kramatjati juga sudah dibangun Pulau Tidung
yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 22 September 2019. Pembangunan
Jakgrosir di pulau Tidung, merupakan salah satu wujud perpanjangan tangan untuk
masyarakat. Perpanjangan tangan agar barang-barang pokok masyarakat dapat
didistribusikan dengan baik dan juga dengan harga yang sama. Untuk mewujudkannya
Perumda Pasar Jaya membentuk perpanjangan tangan dari jakgrosir yaitu Jakmart, Mini
Dc dan Pap n mam store dengan scoop yang lebih kecil dari Jakgrosir. Untuk unit yang
lebih kecil seperti jakmart dan Mini DC, Jakgrosir Pasar Induk menyokong semua
permintaan barang yang diajukan oleh unit-unit tersebut, sehingga dibutuhkan mobilitas
yang tinggi setiap harinya.
Disinilah muncul kendala yang dapat menggangu jalannya distirbusi barang dari
Jakgrosir ke unit Jakmart dan MiniDC lainnya, karena armada pengangkut yaitu mobil
boks yang dimiliki oleh jakgrosir hanya 1 unit, sementara pendistribusian barang berjalan
setiap harinya dan dengan jarak yang cukup jauh dan kondisi jalanan ibukota yang tidak
tertebak. Jakgrosir harus memiliki setidaknya 2 mobil box agar tidak mengganggu jalur
pendistribusian.
C. Produk
Produk yang ditawarkan oleh Jakgrosir adalah barang-barang kebutuhan pokok yang
dijual dengan harga grosir dan lebih murah dari harga barang yang ada di toko lainnya.
Barang yang dijual murah karena barang-barang di jakgrosir diharapkan tidak menjadi
barang yang jatuh ke end user, artinya masih bias dijual kembali dengan menambahkan
untung. Sesuai dengan tujuannya yang hanya untuk menguntungkan pedagang.
Selain bahan-bahan pokok yang dijual secara regular, Jakgrosir juga menjadi
pendistribusian bahan makan pokok peserta KJP. Pengambilan bahan makanan pokok
oleh peserta KJP tidak pernah berhenti, ada saja yang datang untuk mengambil disetiap
harinya, meskipun tidak sepadat dan seramai pada tanggal-tanggal awal bulan, saat
dana KJP sudah turun ke rekening masing-masing peserta KJP. Ramainya pengambilan
KJP ini disebabkan oleh barang yang selau tersedia setiap saat dan juga para pengambil
KJP dapat mengambil dan memilih sendiri bahan makanan pokok yang mau mereka
ambil.
Dalam proses pertumbuhan Jakgrosir, banyak konsumen berharap kalau barang-barang
yang ada di Jakgrosir bisa dibeli oleh end user tanpa terikat dengan persyaratan apapun.
Terkadang karena suatu dan lain hal, pilihan produk masih belum terlalu banyak, dan
terkadang barang telat untuk datang karena proses pembayarannya terhalang ke
supplier, sehingga stock barang tidak tersedia.
D. Sumber Daya Manusia
Man power masih kurang untuk hari-hari yang ramai pada saat KJP turun, jajaran
manajer sudah sesuai dengan kualifikasi retail sendiri, usaha retail maka man power
direkrut juga yang dari retail.
Jakgrosir UPB Kramatjati memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 31 orang. Jam Kerja
di Jakgrosir dibagi selama 12 jam dimulai pukul 06.30 – 22.00 dibagi menjadi 7 shift
dengan rincian sebagai berikut:
No
1
2
3
4
SHIFT
Shift 1
Shift 2
Shift 3
Shift 4
JAM
06.30 – 14.30
08.00 – 16.00
09.00 – 17.00
10.00 – 18.00
5
6
7
Shift 5
11.00 – 19.00
Shift 6
12.00 – 20.00
Shift 7
14.00 – 22.00
Sumber: Jakgrosir UPB Kramatjati
Jam kerja, pembagian shift dan libur karyawan sudah dijadwalkan dengan baik setiap
bulan. Serta ada peraturan yang tegas terhadap jam masuk kerja, keterlambatan, dan
ketidakhadiran karyawan sehingga ketika ada karyawan yang melanggar aturan akan
dikenakan sanksi. Setiap tanggal 5 – 10 diberlakukan system long shift karena pada
tanggal tersebut banyak pengunjung pemegang KJP yang mengambil bahan makanan
pokok. Pada tanggal tersebut pengunjung KJP bisa mencapai 5000 orang perhari
sehingga semua karyawan Jakgrosir terlibat dalam pelayanan KJP tersebut. Sedangkan
untuk tanggal 10 keatas kembali diberlakukan ke shift normal. Ketika akhir bulan atau
penerima KJP sudah sepi maka karyawan juga tidak terlalu berat beban kerjanya
(banyak memiliki waktu luang) sehingga beban kerja karyawan tidak seimbang.
Selain itu, saat pengunjung KJP membludak, banyak karyawan yang tidak fokus dengan
jobdesk mereka. Misal, untuk bagian grocery staff baik food dan nonfood mereka harus
ikut membantu dalam pelayanan KJP. Hal ini mengakibatkan focus dan penjagaan toko
yang berkurang sehingga berdampak pada toko yang mengalami lost barang karena
pengawasan yang dilakukan kurang. Petugas Keamanan yang dimiliki sejumlah 6 orang
dimana jam kerja menggunakan sistem shift. Petugas keamanan fokus ke penitipan
barang, pengecekan barang KJP dan keliling toko. Jakgrosir setiap hari menyuplai
barang ke Jakmart, Mini DC sesuai dengan permintaan mereka. Untuk bagian
pengiriman barang, Jakgrosir Kramatjati memiliki keterbatasan dalam sumber daya
manusia. Sehingga dalam sehari hanya bisa mengantarkan ke kurang lebih 3 Jakmart
apalagi jika jaraknya jauh. Jakgrosir juga sering menerima pesanan berupa parcel dari
instansi – instansi yang sifatnya dadakan, sehingga semua karyawan terlibat dalam
pembuatan parcel tersebut bahkan melebihi jam kerja yang semestinya.
E. Keuangan
Jakgrosir UPB Induk Kramatjati memiliki 12 kasir yang terletak sebelum pintu keluar.
Masing-masing kasir saat awal beroperasi diberikan modal awal sebesar 500.000 rupiah.
Apabila ada 12 kasir maka modal keseluruhan adalah 6 juta rupiah. Modal awal ini lah
yang nantinya akan diputarkan untuk kembalian konsumen yang berbelanja barangbarang regular di luar KJP.
Selain itu, Jakgrosir UPB Induk Kramatjati mendapatkan biaya operasional dari kantor
pusat sebesar Rp 4.000.000,- setiap bulan yang digunakan untuk keperluan operasional
Jakgrosir. Setelahnya akan dilakukan pertenggungjawaban untuk keperluan apa dan
dibayarkan kepada siapa.
Perolehan yang didapatkan oleh Jakgrosir UPB Induk Kramatjati selain dari penjualan
barang-barang regular juga didapat dari pendistribusian bahan makanan pokok
pemegang KJP. Perolehan ini cukup besar sehingga menyentuh angka 500 juta setiap
bulannya
A.
B.
C.
D.
E.
Jakmart Grogol
Lokasi
Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
Produk
Sumber Daya Manusia
Keuangan
2.3 Bidang Umum dan Humas
A. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
B. Sumber Daya Manusia
C. Keuangan
III.
ANALISIS SWOT PASAR PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG, JAKGROSIR
KRAMATJATI, JAKMART PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS DENGAN 6M
3.1 Identifikasi S,W,O,T
3.1.1 Pasar
A. S,W,O,T Pasar Pagi
Faktor 6 M
SWOT
STRENGTH
WEAKNESS
MAN (SUMBER  Karyawan Pasar
DAYA
yang memiliki
MANUSIA)
empati
ke
pedagang
 Karyawan Pasar
yang
sudah
berpengalaman
 Memiliki
staff
yang
bisa
diandalkan
 Dapat
menggunakan
computer
 Karyawan pasar
tanggap dalam
menyelesaikan
masalah
 Rangkap
jabatan
dengan
memegang 2
Pasar
 GAP
usia
karyawan
yang sudah
masuk ke usia
pensiun
 Kepala pasar
yang
tidak
selalu stand
by di Pasar
karen harus
ke pasar lain
 Tidak adanya
Koppas
MONEY
(UANG/DANA)
 CMS
yang
mencapai 100
%
 PKL
yang
sudah masuk
ke
dalam
system CMS
 Untuk
pembayaran
listrik
sudah
menggunakan
virtual account
 Tidak
ada
pelayanan
untuk KJP
MATERIALS
(BAHAN)
 Bangunan

Pasar
yang
masih kokoh
 Kondisi kantor
pasar
yang
layak

 Toilet
yang
bersih
 Sarana yang
Suasana
kantor pasar
yang panas
saat siang
hari
Layar
monitor
CCTV
musholla
OPPORTUNITY
THREATS
mendukung
 Musholla sudah
dilengkapi
CCTV
MACHINES
 Alat yang dimilki
(ALAT
DAN
sudah lengkap
TEKNOLOGI)
 Karyawan
mampu
mengoperasikan
semua peralatan
pendukung
seperti
computer,
printer,mesin
edc.
 Supply air dan
listrik
yang
cukup
yang mati
 Tidak adanya
AC di kantor
pasar
 Jaringan
telephone
yang
tidak
beroperasi
 Tidak
ada
jaringan
internet
METHODS
(METODE)
 Arsip
sudah  Data
yang
sangat baik
tidak
sama
antara Pasar
 Data
yang
dan Pusat
tersedia lengkap
 Penagihan CMS
sudah sesuai
dengan alur
 Kegiatan Jumat
bersih
yang
berjalan rutin
MARKET
(PASAR)


Pedagang
 Jam
homogeny
operasional
pendek
Berada di lokasi
cagar budaya
 Hari minggu
pasar tutup
 Lahan parkir
yang sempit
 Lokasi yang
sulit dicapai
menggunakan
kendaraan
umum

 Hari
Minggu
buka setengah
hari
 Dibuatkan parkir
dengan e-parkir


Retribusi pengelolaan
parkir tidak masuk ke
kas pasar
Banyaknya pedagang
kaki lima dengan jenis
usaha yang sama di
luar pasar
B. S,W,O,T Pasar Slipi
Dari pemaparan gambaran umum mengenai Pasar Slipi maka dapat dirumuskan
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) dengan factor 6M di Pasar Slipi.
Faktor 6 M
MAN
(SUMBER
DAYA
MANUSIA)
STRENGTH
 Kepala Pasar
yang
berpengalaman
 Karyawan yang
mudah
menerima
pegawai baru
 Karyawan yang
memiliki inisiatif
 Hubungan
antara Kepala
Pasar dan staff
yang seperti
keluarga
 Pengurus Pasar
yang ramah
terhadap
pedagang dan
pengunjung
 Adanya orang
lama dalam
pengurus pasar
yang mengenal
seluk beluk
pasar




SWOT
WEAKNESS
OPPORTUNITY
Koppas tidak
solid dengan
pedagang dan
pengelola
pasar,
Kepala pasar
dan 1 staff
yang dapat
menggunakan
komputer,
Karyawan
sebagian
memasuki usia
pensiun
Pengurus
pasar kurang
disiplin, dilihat
dari jam
kedatangan
 Lahan parkir
yang masih
dikuasai ormas
 Perolehan
CMS yang
belum
mencapai
target 100%
MONEY
(UANG/DANA)
MATERIALS
(BAHAN)
 Supply air
bersih dan listrik
yang cukup
 Kondisi sarana
dan prasarana
yang mencukupi
MACHINES
(ALAT DAN
TEKNOLOGI)
 Alat kantor yang
cukup memadai
 Bangunan
yang sudah
rapuh
 Atap yang
berlubang
 Cat yang
berjamur
 Lantai yang
kotor
 Dak yang
rembes ketika
hujan
 Tempat parkir
yang dikuasai
ormas
 Sarana dan
prasana
pendukung
 Renovasi
tempat usaha
akan
meningkatkan
pembayaran
BPP
 Perpanjangan
HGB akan
menyelesaikan
SIPTU dan
SHPTU yang
habis masa Hak
Pakainya
 Rencana
pembangunan
pasar slipi
dengan konsep
mixed use
THREATS
 Adanya ormas
yang menguasai
sebagian area
pasar
 Adanya tenaga
outsourcing yang
tinggal di pasar
 Adanya potensi
kerusuhan, dapat
menurunkan
perolehan BPP
pasar
 Keberadaan
ormas akan
mengurangi
perolehan pasar

Potensi
bencana akan
mengakibatkan
bangunan pasar
roboh/terbakar

Sarana dan
prasarana
pendukung




METHODS
(METODE)
MARKET
(PASAR)
 Kegiatan Jumat
bersih
 arsip pendataan
dalam bentuk
soft file sudah
dilakukan
 surat keluar dan
surat masuk
yang di-filling
 sistem
penarikan BPP
dalam bentuk
CMS

 Karakteristik
pedagang yang
heterogen
 jam operasional
yang lama



pengelolaan
pasar yang
ada sudah
semakin
berumur dan
tua
Barang yang
rusak tidak
langsung
diperbaiki
Tidak banyak
tempat
sampah yang
tersebar
diseluruh
pasar
Jumlah staff
dan computer
yang tidak
sebanding
Tidak
tersedianya
jaringan
internet
kurangnya
kesadaran
pedagang
untuk
menyetorkan
sendiri CMS
nya
administrasi
SIPTU dan
SHPTU yang
tidak berjalan
karena Hak
Pakai yang
sudah habis
Banyak
 Lokasi yang
tempat usaha
sangat
yang batal
strategis dekat
jalan arteri
masih adanya
primer
ormas yang
berkuasa
 Trdapat
beberapa
moda
transportasi
yang melewati
pasar
 Dekat dengan
stasiun
palmerah dan
pengelolaan
pasar yang
sudah rusak
meningkatkan
potensi bencana
 jalanan terlihat
padat di jam-jam
sibuk
 lokasi pasar
dekat dengan titik
vital kenegaraan,
potensi
kerusuhan sering
terjadi
 lokasi pasar yang
dekat dengan
perbelanjaan
modern
halte busway
slipi
kemanggisan
 Dat dengan
perumahan
dan kampus
C. S,W,O,T Pasar Lenteng Agung
3.1.2 Retail
A. S,W,O,T Jakgrosir Kramatjati
Faktor 6 M
MAN
(SUMBER
DAYA
MANUSIA)
SWOT
STRENGTH
 Kepala Toko yang
berpengalaman
 Karyawan yang
mudah menerima
pegawai baru
 Karyawan yang
memiliki
pengalaman di
bidang retail
MONEY
(UANG/DANA)
 perolehan KJP
cukup tinggi
MATERIALS
(BAHAN)
 air bersih dan listrik
selalu terpenuhi
 kondisi sarana dan
prasarana yang
mencukupi
 lengkapnya fasilitas
yang ada di toko
 bangunan baru
yang masih bagus
kondisinya
 peralatan
pendukung cukup
lengkap
 tersedianya APAR
dan Hydrant
 memiliki pengeras
suara
MACHINES
(ALAT DAN
TEKNOLOGI)
METHODS
(METODE)
 arsip pendataan
dalam bentuk soft
file
 surat keluar dan
surat masuk yang
difilling
 system satu pintu
yang berpusat di
HO
WEAKNESS
 Kurangnya karyawan
untuk hari-hari yang
sibuk
OPPORTUNITY
THREATS
 banyaknya
competitor yang leih
bisa menjangkau
masyarakat
 harga pesaing tidak
terlalu berbeda jauh
 hardware yang
dipakai oleh kasir
tidak baik
 software yang dipakai
untuk kasir masih
belum up to date
 barang yang selalu
lengkap
 jam operasional
yang lama
 barang pendukung
dengan harga
murah
MARKET
(PASAR)
 pembeli yang
dibatasi
 terletak di kawasan
pasar induk
 dekat dengan
perumahan dan
kampus
 jalanan terlihat
padat di jam-jam
sibuk
 masih terlalu jauh
untuk dicapai untuk
seluruh warga
Jakarta
B. S,W,O,T Jakmart Grogol
3.1.3 S,W,O,T Bidang Umum dan Humas
3.2 Strategi S,W,O,T
3.2.1 Pasar
A. Strategi SWOT Pasar Pagi
Strengths (Kekuatan)
Internal















Eksternal







Opportunity


Hari Minggu buka
setengah hari
Dibuatkan parkir dengan
Karyawan Pasar yang memiliki
empati ke pedagang
Karyawan Pasar yang sudah
berpengalaman
Memiliki staff yang bisa diandalkan
Dapat menggunakan computer
Karyawan pasar tanggap dalam
menyelesaikan masalah
CMS yang mencapai 100 %
PKL yang sudah masuk ke dalam
system CMS
Untuk pembayaran listrik sudah
menggunakan virtual account
Bangunan Pasar yang masih
kokoh
Kondisi kantor pasar yang layak
Toilet yang bersih
Sarana yang mendukung
Musholla sudah dilengkapi CCTV
Alat yang dimilki sudah lengkap
dan memadai
Karyawan
mampu
mengoperasikan semua peralatan
pendukung seperti computer,
printer,mesin edc.
Supply air dan listrik yang cukup
Arsip berupa soft file dan hard file
Data yang tersedia lengkap
Penagihan CMS sudah sesuai
dengan alur
Kegiatan Jumat bersih yang
berjalan rutin
Pedagang homogeny
Berada di lokasi cagar budaya
SRATEGI S-O (STRENGTHOPPORTUNITY)
 Bekerja sama dengan dinas
pariwisata
setempat
untuk
menjadikan Pasar Pagi sebagai
Weakness (Kelemahan)















Rangkap jabatan dengan
memegang 2 Pasar
Usia karyawan yang sudah
masuk ke usia pensiun
Kepala pasar yang tidak
selalu stand by di Pasar
karena harus ke pasar lain
Tidak ada pelayanan untuk
KJP
Suasana kantor pasar yang
panas saat siang hari
Layar monitor CCTV
musholla yang mati
Tidak adanya AC di kantor
pasar
Jaringan telephone yang
tidak beroperasi
Tidak ada jaringan internet
Data yang tidak sama
antara Pasar dan Pusat
Jam operasional pendek
Hari minggu pasar tutup
Lahan parkir yang sempit
Tidak adanya Koppas
Tempat sampah dengan 3
pemisahan sampah belum
ada
Strategi W-O (WEAKNESSOPPORTUNITY)
 Operasional Pasar di hari
Minggu, untuk menutupi
jam operasional yang
e-parkir
tujuan wisata
 Pemberian reward saat
mendapatkan Surplus
Threats
 Retribusi pengelolaan
parkir tidak masuk ke
kas pasar
 Banyaknya pedagang
kaki lima dengan jenis
usaha yang sama di luar
pasar
Pasar
STRATEGI STRENGTH – THREATS
 Bekerja sama dengan pedagang
agar bisa memberikan nilai khusus,
sehingga konsumen tertarik ke pasar

pendek
Bekerja sama dengan pihak
ketiga atau membentuk unit
khusus untuk mengolah
retribusi parkir
STRATEGY W-T (WEAKNESS –
THREATS)
 Menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman untuk
Kantor Pasar
B. Strategi SWOT Pasar Slipi
Internal
Eksternal
Strengths (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
 Kepala Pasar yang berpengalaman
 Koppas tidak solid dengan
pedagang dan pengelola pasar,
 Karyawan yang mudah menerima
pegawai baru
 Kepala pasar dan 1 staff yang
dapat menggunakan komputer,
 Karyawan yang memiliki inisiatif

Karyawan sebagian memasuki
 Hubungan antara Kepala Pasar dan
usia pensiun
staff yang seperti keluarga

Pengurus pasar kurang disiplin,
 Pengurus Pasar yang ramah terhadap
dilihat dari jam kedatangan
pedagang dan pengunjung
 Adanya orang lama dalam pengurus  Lahan parkir yang masih dikuasai
ormas
pasar yang mengenal seluk beluk
pasar
 Perolehan CMS yang belum
mencapai target 100%
 Supply air bersih dan listrik yang
cukup
 Bangunan yang sudah rapuh
 Kondisi sarana dan prasarana yang  Atap yang berlubang
mencukupi
 Cat yang berjamur
 Alat kantor yang cukup memadai
 Lantai yang kotor
 Kegiatan Jumat bersih
 Dak yang rembes ketika hujan
 Arsip pendataan dalam bentuk soft file  Tempat parkir yang dikuasai
sudah dilakukan
ormas
 Surat keluar dan surat masuk yang di-  Sarana dan prasana pendukung
filling
pengelolaan pasar yang ada
 Sistem penarikan BPP dalam bentuk
sudah semakin berumur dan tua
CMS
 Barang yang rusak tidak
 Karakteristik
pedagang
yang
langsung diperbaiki
heterogen
 Tidak banyak tempat sampah
 Jam operasional yang lama
yang tersebar diseluruh pasar
 Jumlah staff dan computer yang
tidak sebanding
 Tidak tersedianya jaringan
internet
 Kurangnya kesadaran pedagang
untuk menyetorkan sendiri CMS
nya
 Administrasi SIPTU dan SHPTU
yang tidak berjalan karena Hak
Pakai yang sudah habis
 Banyak tempat usaha yang batal
 Masih adanya
berkuasa
Opportunity
 Renovasi tempat usaha
akan
meningkatkan
pembayaran BPP
 Perpanjangan HGB akan
menyelesaikan SIPTU dan
SHPTU yang habis masa
Hak Pakainya
 Rencana
pembangunan
pasar slipi dengan konsep
mixed use
 Lokasi yang sangat strategis
dekat jalan arteri primer
 Terdapat beberapa moda
transportasi yang melewati
pasar
 Dekat dengan stasiun
palmerah dan halte busway
slipi kemanggisan
 Dekat dengan perumahan
dan kampus
Threats
 Adanya
ormas
yang
menguasai sebagian area
pasar
 Adanya tenaga outsourcing
yang tinggal di pasar
 Adanya potensi kerusuhan,
dapat
menurunkan
perolehan BPP pasar
 Keberadaan ormas akan
mengurangi
perolehan
pasar
 Potensi bencana (gempa
bumi/kebakaran)
akan
mengakibatkan bangunan
pasar roboh/terbakar
 Sarana dan prasarana
pendukung
pengelolaan
SRATEGI S-O (STRENGTHOPPORTUNITY)
 Jam operasional yang panjang,
menambah potensi belanja konsumen
 Menyegerakan renovasi tempat
usaha
 Memanfaatkan lokasi yang strtegis
untuk pemasaran
 Bekerja sama dengan pihak
tranportasi public untuk
merekomendasikan Pasar Slipi
sebagai tempat belanja
STRATEGI STRENGTH – THREATS
 Pengurus
pasar
baiknya
berdiskusi dengan pihak ormas
 Keberadaan tenaga outsoucing
yang berada di pasar dapat
membantu keamanan pasar
secara tidak langsung terutama
dalam kondisi genting saat terjadi
kerusuhan
 Menyiapkan jalur evakuasi saat
terjadi bencana
Strategi W-O
OPPORTUNITY)
ormas
yang
(WEAKNESS-
STRATEGY W-T (WEAKNESS –
THREATS)
 Memberikan
tindakan
atas
ketidakdisiplinan
para karyawan
 Memberikan
penghargaan
atas
pencapaian yang didpat
oleh Pasar.
pasar yang sudah rusak
meningkatkan
potensi
bencana
 Jalanan terlihat padat di
jam-jam sibuk
 Lokasi pasar dekat dengan
titik vital kenegaraan,
potensi kerusuhan sering
terjadi
 Lokasi pasar yang dekat
dengan
perbelanjaan
modern
C. Strategi SWOT Pasar Lenteng Agung
3.2.2 Retail
A. Strategi SWOT Jakgrosir Kramatjati
Eksternal
Strengths (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
 Kepala
Toko
yang  Kurangnya karyawan
berpengalaman
untuk hari-hari yang
sibuk
 Karyawan yang mudah
menerima pegawai baru  hardware yang dipakai
oleh kasir kurang baik
 Karyawan yang memiliki
pengalaman di bidang  software yang dipakai
retail
untuk kasir masih belum
up to date
 perolehan KJP cukup
tinggi
 pembeli yang dibatasi
 air bersih dan listrik selalu
terpenuhi
 kondisi sarana dan
prasarana
yang
mencukupi
 lengkapnya fasilitas yang
ada di toko
 bangunan baru yang
Internal
masih bagus kondisinya
 peralatan
pendukung
cukup lengkap
 tersedianya APAR dan
Hydrant
 memiliki pengeras suara
 arsip pendataan dalam
bentuk soft file
 surat keluar dan surat
masuk yang difilling
 system satu pintu yang
berpusat di HO
 barang yang selalu
lengkap
 jam operasional yang
lama
 barang
pendukung
dengan harga murah
Opportunity
 terletak di kawasan pasar
induk
 dekat dengan perumahan
dan kampus
Threats
 banyaknya
competitor
yang
lebih
bisa
menjangkau masyarakat
 harga pesaing tidak terlalu
berbeda jauh
 jalanan terlihat padat di
jam-jam sibuk
 masih terlalu jauh untuk
dicapai untuk seluruh
warga Jakarta
SRATEGI S-O
Strategi W-O
(STRENGTH(WEAKNESSOPPORTUNITY)
OPPORTUNITY)
 mendirikan Jakgrosir di
 mengupdate software
daerah lain
dan hardware yang
sering digunakan
 memperbanyak promo
barang untuk menarik
 membuat program
minat pedagang di sekitar
belanja untuk pembeli
rumah atau kampus
agar tidak dibatasi




STRATEGI STRENGTH –
THREATS
bekerja sama dengan
layanan online untuk
pesan antar
memperbanyak promo
yang bersaing dengan
competitor
membuat layanan drop
dan pick up. Barang di
drop di jakmart atau gerai
dengan titik terdekat dari
lokasi tempat tinggal
disediakan angkutan kecil
mulai dari pintu masuk
UPB Induk Kramatjati
sampai ke Jakgrosir
B. Strategi SWOT Jakmart Grogol
3.2.3 Strategi SWOT Bidang Umum dan Humas
IV.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Umum
4.1.2 Pasar
A. Pasar Pagi
B. Pasar Slipi
C. Pasar Lenteng Agung
4.1.3 Retail
A. Jakgrosir Kramatjati
B. Jakmart Grogol
4.1.4 Bidang Umum dan Humas
4.2 Rekomendasi
4.2.1 Umum
4.2.2 Pasar
D. Pasar Pagi
E. Pasar Slipi
F. Pasar Lenteng Agung
4.2.3 Retail
C. Jakgrosir Kramatjati
D. Jakmart Grogol
4.2.4 Bidang Umum dan Humas
V.
DAFTAR PUSTAKA
STRATEGY W-T
(WEAKNESS – THREATS)
 Mengupdate data
 Back up data secara
berkala
VI.
I.
II.
III.
LAMPIRAN
Tabel Kebutuhan Data
Form Observasi
Form Wawancara
Download