ANALISA LINGKUNGAN PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG, JAKGROSIR KRAMATJATI, JAKMART PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS PERUMDA PASAR JAYA Rezky Arief Ramadhan, Fitria Sri Wahyuni, Andina Prastiwi [email protected], [email protected] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transformasi perniagaan dalam beberapa dekade terakhir menjadi isu hangat sejak kran pasar bebas dibuka. Dulu, berbelanja di pasar tradisional telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah mengakar, namun ketika tahun 1990-an dimana ritel besar tumbuh mencapai 85% per tahunnya, masyarakat beralih dari pasar tradisional ke ritel besar khususnya masyarakat kelas menengah karena dianggap lebih nyaman serta harga yang bersaing (PricewaterhouseCooper, 2004). Bertahan kurang lebih 20 tahun, terjadi perubahan pola belanja di masyarakat yang menginginkan akses belanja yang lebih mudah namun tetap merasakan pengalaman berbelanja. Industri ritel kecil dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat, mulai dari ragam produk, lokasi yang mudah dicapai, dan pengalaman berbelanja. Data menunjukkan, hampir 80% aktivitas perdagangan di Provinsi DKI Jakarta dikuasai oleh ritel kecil. Pada tahun 2018, jumlah ritel kecil di Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.131 unit, sementara ritel besar hanya berjumlah 132 dan pasar tradisional juga hanya berjumlah 158. 158 pasar tradisional 132 ritel besar 1131 minimarket Total 1421 Transformasi perniagaan (pasar tradisional retail besar minimarket vs pasar on line) Data pertumbuhan pasar tradisional, retail besar, minimarket dan pasar on line di DKI Pasar tradisional masih memiliki gairah untuk eksis Tren konsumen, komoditas penjualan Berangkat dari dinamika perpasaran di DKI Jakarta. Perlu ada identifikasi SWOT, untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk pengembangan bisnis perpasaran Berangkat dari permasalahan setiap pasar dan retail yang berbeda-beda, sehingga analisis SWOT perlu dilakukan di setiap pasar dengan indikator tertentu Berangkat dari penugasan divisi SDM kepada MT 2019 tentang analisis lingkungan sebagai bagian dari pengenalan unit bisnis Perumda Pasar Jaya 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup II. GAMBARAN UMUM PASAR PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG, JAKGROSIR KRAMATJATI, JAKMART PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS 2.1 Pasar 2.1.1 Pasar Pagi A. Lokasi Pasar Pagi terletak di Jl. Petak Baru, Roa Malaka, Kec. Tambora tidak jauh dari Stasiun Jakartakota. Dibangun sejak tahun 1969, bangunan pasar masih berdiri kokoh dengan luas bangunan 7.112 m2. Pasar Pagi merupakan Pasar Tematik dengan mayoritas pedagang ATK, dan Assesories dengan harga grosir. Pada tahun ajaran baru Pasar Pagi akan dipenuhi oleh para orang tua yang membeli untuk kebutuhan sekolah anak-anak mereka. Pasar Pagi jika dilihat dari lokasinya dan akses untuk ke lokasi terletak di daerah yang kurang strategis. Meski lokasi Pasar Pagi tidak jauh dari Stasiun Jakartakota dan halte Transjakarta Kota, akan tetapi tidak ada angkutan kota yang melewati Pasar Pagi ini, dan untuk sampai ke Pasar ini masih harus ditempuh dengan berjalan kaki. Disekitar Pasar Pagi ini sendiri dikelilingi oleh Pusat Grosir ASEMKA, tujuan wisata Kota Tua seperti Museum BI, Museum Maritim Jakarta dan pusat perbelanjaan lainnya seperti ITC manga Dua dan Pasar Glodok. Ada pula Universitas Bunda Mulia yang tidak jauh dari Pasar Pagi. B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Kondisi bangunan berlantai 4 ini cukup kokoh meski berdiri di tahun 1969 dan belum pernah dilakukan pemugaran. Hal ini dikarenakan kawasan Pasar Pagi termasuk ke dalam kawasan cagar budaya wisata Kota Tua, di mana tidak boleh dilakukan renovasi secara menyeluruh. Dibangun dengan menyerupai vihara atau klenteng bangunan Pasar Pagi mulai termakan usia. Sehingga membuat beberapa titik bangunan mengalami keretakkan. Masalah yang timbul seperti ini harus segera ditindaklanjuti oleh Perumda Pasar Jaya agar tidak melebar dan melenyapkan kekokohan bangunan ini. Pasar Pagi merupakan pasar tematik sehingga pedagang dari lantai 1 hingga ke lantai 3 memiliki jenis usaha yang serupa yaitu ATK, Buku dan Assesories. Di lantai 4 terdapat Kantor Pasar, musholla dan beberapa tempat usaha yang dijadikan gudang oleh pedagang. Sarana dan prasarana sudah terawat dengan baik. Misal kebersihan toilet yang diserahkan oleh pihak ke 3, membuat toilet lebih layak untuk digunakan. Sarana ibadah yakni musholla juga tersedia meskipun mayoritas pedagang di Pasar Pagi berasal dari etnis Tiong Hoa. Pemasangan CCTV juga sudah dilakukan oleh Pengelola Pasar, ini ditujukan untuk menjaga keamanan musholla karena sebelumnya pernah terjadi kehilangan barang berharga milik pengunjung yang tengah beribadah. C. Tempat Usaha Pasar Pagi terdiri dari 518 tempat usaha yang tersebar di seluruh pasar, rincian jumlah kios yang ada di Pasar Pagi adalah sebagai berikut: Jenis Aktif NonAktif Jumlah Kios 420 23 443 Los/Counter 73 2 75 Total 493 25 518 Sumber: Pasar Pagi 2019 Selain adanya tempat usaha di dalam Pasar, juga terdapat PKL yang ada di lingkungan Pasar Pagi sebanyak 20 titik PKL. Jumlah keseluruhan tempat usaha sebanyak 518 unit, yang terdiri dari kios dan los. Pasar Pagi terdapat tempat usaha yang masuk ke dalam jumlah unit sebanyak 9 unit akan tetapi tidak termasuk ke dalam denah tempat usaha Pasar Pagi. SIPTU dan SHPTU atas tempat usaha tersebut juga pernah diterbitkan oleh Kepala Pasar. Iuran BPP dan biaya listrik juga ditagihkan kepada 9 unit tempat usaha tersebut. Pada tahun 2010 setelah masa Hak Pakai Pasar Pagi habis dan akan dilakukan perpanjangan, 9 tempat usaha tersebut menolak untuk kembali diikutkan ke dalam tempat usaha Pasar Pagi karena terdapat kenaikan untu biaya pembangunannya dan tidak lagi ditagihkan untuk iuran BPP dan Biaya listriknya. D. Sumber Daya Manusia Kantor Pasar Pagi dijalankan oleh 4 orang karyawan, berikut adalah rincian karyawan di Pasar Pagi: Nama Hamonangan S.Sos Jasin Usia 50 54 Pendidikan S1 SMA Ade Permana 43 S1 Ade Wibowo 49 STM Jabatan Kepala Pasar Kasubsi Keuangan dan administrasi Staff administrasi & keuangan Staff usaha dan perawatan Dari karyawan tersebut Kepala Pasar mebawahi lagi satu pasar di tempat yang berbeda yaitu Pasar Pejagalan. Tidak hanya Kepala Pasar yang merangkap jabatan tetapi juga staff. Sehingga Kantor Pasar sehari-harinya hanya diisi oleh 2 orang karyawan dan 1 orang yang hilir mudik di dua pasar tersebut. Karyawan Pasar Pagi tidak lagi menggunakan mesin ketik dalam pekerjaan sehari-hari. Pemakaian komputer sebagai alat pendukung sudah dioptimalkan, semua data yang masuk juga memilki rekapan yang tersimpan di dalam komputer. Karyawan pasar dibantu oleh pihak ketiga untuk kebersihan lingkungan pasar, sebanyak 8 orang. Pihak keamanan juga menggunakan pihak ketiga sebanya 5 orang yang sekali berjaga selama 24 jam. Untu parkir tidak menggunakan pihak ketiga akan tetapi parkir langsung diolah oleh Kantor Pusat. E. Keuangan Pembayaran BPP di Pasar Pagi juga sudah menggunakan sistem CMS sama seperti yang sudah diterapkan di pasar lainnya. Setiap tanggal 15 autodebet dilakukan untuk mendebet piutang bulan sebelumnya. Kemudian dilakukan lagi pendebetan pada tanggal 20 dan 25 untuk piutang dan tagihan BPP bulan berjalan. Pembayaran BPP berbeda antara tempat usaha, berdasarkan SK Direksi no 271/2018 tentang Penyesuaian Tarif Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) di Pasar Pagi wilayah Jakarta Barat, tarif yang dikenakan berkisar antara Rp 150.000 – Rp 6.000.000,-. Selain tempat usaha PKL juga terdaftar untuk melakukan pembayaran iuran dan kompensasi lahan melalui CMS. Kompensasi lahan untuk kaki lima untuk dikenakan tarifsebesar Rp 900.000 per meter sesuai dengan SK Direksi no 212 tahun 2019. Pendapatan Pasar Pagi melalui CMS sberkisar 225 juta setiap bulannya, dan sudah tercapai CMS sebesar 104%. Pencapaian lebih dari 100% karena termasuk di dalamnya piutang yang dibayarkan. Karyawan Pasar Pagi memberikan peringatan kepada tempat usaha yang belum membayar iuran BPP nya. Peringatan dilakukan melalui telepon ke pemilik atau penyewa tempat usaha. Tidak menerapkan usaha jemput bola yang dilakukan di Pasar Pagi. Operasional Pasar Pagi menggunakan SPJ dan dana darurat menggunakan petty cash yang diajukan ke Area dengan nilai dibawah 20 juta rupiah. 2.1.2 Pasar Slipi A. Lokasi Pasar Slipi salah satu pasar miliki Perumda Pasar Jaya yang terletak di Jalan Anggrek Garuda Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Memiliki luas area 6.200 m2, dengan 700 unit tempat usaha yang tersebar menjadikan Pasar Slipi sebagai pasar dengan potensi Pasar B. Pasar B berdasar pada Peraturan Direksi No.216 tentang Susunan Organisasi dan Uraian Tugas Satuan Pengawas Internal. Divisi, Bidang, Unit Area, Unit Pasar Besar, Unit Pelaksana Lain, Subbidang, Seksi, Pasar dan Subseksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya. Sumber: streetdirectory.com/indonesia Di dekat Pasar Slipi melintas fly over kemanggisan, serta Jalan Tol S. Parman yang menghubungkan akses vital Ibu Kota Jakarta. Agar sampai ke Pasar Slipi dapat ditempuh menggunakan angkutan umum. Misal, commuter line dan turun di stasiun terdekat yaitu Stasiun Palmerah, atau naik Transjakarta dan turun di Halte Kemanggisan Slipi kemudian berjalan kaki sejauh 250m, atau menggunakan mikrolet nomor 24 dengan tujuan Srengseng-Pasar Slipi- Pasar Kopro Tanjung Duren yang melintas langsung di depan Pasar Slipi. Pasar Slipi juga dikelilingi oleh wilayah perumahan dan pusat-pusat kegiatan seperti Plaza Slipi Jaya dan Hotel Peninsula. Kegiatan di Pasar Slipi mulai menggeliat pukul 05.00 wib sampai dengan pukul 21.00. Pada pagi hari kegiatan didominasi para ibu yang berbelanja bahan makanan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Sementara sore sampai malam di area luar Pasar Slipi, ramai dengan PKL yang berjualan makanan. B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Gambar: façade Pasar Slipi Sejak dibangun pada tahun 1983 Pasar Slipi belum pernah dilakukan pemugaran atau peremajaan terkait kondisi fisik bangunan. Hak Pakai Pasar yang sudah habis pada tahun 2010 menjadi terkendala untuk dilakukan perpanjangan. Bangunan yang terdiri dari 4 lantai ini sebenarnya sudah tidak layak lagi dihuni. Gambar: Facade Pasar Slipi Gambar: Lantai 3, Kantor Pasar dan mushollah Lantai 2 Pasar Slipi pernah digunakan sebagai Bioskop Prima 21 akan tetapi saat ini sudah tidak lagi digunakan. Selain bioskop ada pula arena permainan ding-dong dan billyard. Saat ini hanya terdapat sisa-sisa bangunan bekas bioskop dan arena permainanan. Di lantai 2 ini juga letak kantor pasar, koppas dan musholla berada. Lantai 1 Pasar Slipi tersebar pedagang sayur-mayur, pedagang ikan, daging dan ayam potong juga ada di lantai ini. Di beberapa los menguar bau rempah yang kuat dan beberapa pedagang yang menjual kebutuhan sehari hari. Pengaturan tempat usaha di Pasar Slipi ada zonasi berdasar jenis usaha maka dari itu untuk pedagang basah tidak bersebelahan dengan pedagang dengan jenis usaha kering. Pada lantai 1 ini terdapat toilet, tempat makan dan Mini DC. Mini DC terletak di tengah-tengah lantai 1, mereka yang melayani pendistribusian bahan makanan pokok untuk peserta KJP. Pada tanggaltanggal tertentu peserta KJP yang mengambil kebutuhan pokok mereka di Mini DC Pasar Slipi akan mengular. Sementara di lantai dasar di dominasi oleh pedagang dengan jenis usaha kering seperti pedagang tekstil, pedagang buah, dan toko emas. Beberapa tempat usaha tersegel karena ditutup sementara. Pada sisi luar bangunan di lantai yang sama, di bagian belakang Pasar Slipi terdapat Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang tertata cukup baik. TPS ini juga merupakan bank sampah yang dikelola oleh Pasar Slipi. Turun satu lantai terdapat basement yang sebagian besar diisi oleh kios jasa otomotif. Kondisi basement itu sendiri minim pencahayaan dan terasa lembab. Selain kios otomotif di basement ini terdapat ruang keamanan, Ruang pompa, ruang genset, septitank dan pos keamanan. Di dalam Pos Keamanan juga menjadi tempat penyimpanan APAR. Terkadang Pos Keamanan ini terkunci saat petugas keamanan berkeliling untuk patroli. Selain jumlah APAR dan tempat penyimpanan yang tidak memadai, Hydrant untuk sumber air juga tampak berkarat dan mengkhawatirkan Secara umum kondisi fisik bangunan Pasar Slipi buruk, atapnya sudah rapuh dan berlubang, cat tembok yang sudah pudar dan berjamur, lantainya yang kotor dan susah untuk dibersihkan, kios pedagang yang minim cahaya, menjadikan Pasar Slipi terlihat kumuh dan sering dikeluhkan oleh pedagang. Gambar: Kondisi APAR dan Hydrant di Pasar Slipi C. Tempat Usaha Pasar Slipi termasuk pasar dengan potensi B, di mana Pasar slipi ini memiliki 700 unit. Dengan luas area mencapai 6.200 m2 Pasar Slipi memiliki 737 unit dengan rincian: No Keterangan Jumlah 1 Tempat usaha aktif 480 unit 2 Tempat usaha dibatalkan 200 unit 3 Tempat usaha ditutup sementara 20 unit 4 Tempat usaha dalam proses penutupan 37 unit Total 737 unit Banyak tempat usaha yang dibatalkan oleh Pengelola Pasar karena menurut Kepala Pasar banyak pedagang yang tidak mau untuk membayar BPP. BPP bisa diartikan sebagai maintenance fee atau service charge yang dibayarkan pedagang ke pengelola pasar setiap bulannya atas dasar kesepakatan. Pedagang yang tidak membayarkan BPP-nya beralasan karena pasar yang mulai sepi sehingga berpengaruh pada pendapatan pedagang. D. Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi Pasar Slipi tahun 2019 Kepala Pasar Kasubsi keuangan Staff Pasar PKWT Tenaga Outsourcing Gambar: Denah TU Pasar Slipi Dalam pengelolaan operasional Pasar Slipi memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 4 orang. Pasar Slipi dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang memimpin seorang, Kasubsi keuangan seorang staff pasar, seorang PKWT dan tenaga outsourcing. Tenaga outsorcing mencakup kebersihan dan keamanan yang membantu operasional Pasar Slipi. Petugas kebersihannya terdiri dari 8 orang dan kemanannya terdiri dari 3 orang untuk keseluruhan pasar dengan pembagian waktu kerja (long shift) 12 jam dan 24 jam. Petugas kebersihan untuk kebersihan area pasar maupun kebersihan toilet melakukan tugasnya dengan baik. Petugas selalu melakukan pembersihan secara berkala. Hal ini bisa dilihat dari kondisi pasar dan toilet yang cukup bersih. Sedangkan untuk petugas parkir di pasar slipi masih dikuasai oleh oknum tertentu (anggota ormas). Untuk lebih jelasnya terkait dengan Sumber Daya Manusia yang terdapat di Pasar Slipi maka kita tampilkan dalam tabel berikut ini : Sumber : Pasar Slipi,2019 No. Nama Jabatan Usia Pendidikan Uraian Tugas 1. Suherman,SAB Kepala Pasar 53 S1 o Menjaga asset pasar meliputi bangunan, kios, dagangan pedagang. o Inventarisasi Tempat usaha Pasar Jaya o Membina Pedagang. o Menjalin komunikasi dengan masyarakat (warga) sekitar pasar. o Menjamin keamanan dan kebersihan pasar o Meningkatkan pendapatan pasar dengan memastikan pendapatan CMS sesuai target RKAP. 2. Hj. Maswan Kasubsi Keuangan, administrasi dan PPTU 53 SMA Membuat laporan harian Surat Tanda Setor Uang untuk laporan ke Area Nama Jabatan Pendidikan Uraian Tugas No. Usia 3. Rahmat Staf 52 SMA 4. Giska PKWT 30 S1 Pencukai Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan yang ada di Pasar Slipi sudah hampir mendekati usia pensiun. Terdapat rentang umur yang cukup jauh antara pegawai tertua dan pegawai termuda. Rentang umur dan latar belakang yang cukup jauh ini, yang menyebabkan alat-alat penunjang untuk bekerja masih belum dapat dioptimalkan dengan baik. Misal, dalam kegiatan administrasi, karyawan yang menguasai komputer hanya kepala pasar dan pegawai PKWT, sedangkan Kasubsi keuangan tidak dapat mengunakan komputer, sehingga dalam penginputan data masih menggunakan mesin ketik. Hal ini yang menyebabkan kegiatan administrasi kurang berjalan efektif. Meskipun demikian, Pasar Slipi sudah memiliki pendataan dalam bentuk soft file yang cukup baik. Kepala pasar juga melakukan kegiatan pengarsipan dokumen yakni surat masuk, surat keluar, surat kuasa terkait pembayaran CMS, serta data piutang Dalam hal kedisiplinan, para pegawai masih kurang untuk disiplin. Hal ini terlihat dengan masih ada pegawai yang datang terlambat terlebih ketika mesin finger print rusak, meski begitu pegawai Pasar Slipi merupakan pegawai yang sigap melayani pedagang ketika membutuhkan bantuan. Para pegawai pasar juga rutin melakukan kerja bakti bersama pada hari Jumat untuk membersihkan area sekitar pasar. Dalam pengelolaan sampah, Pasar Slipi memiliki Bank sampah di mana tidak semua pasar memiliki ini. Dalam pengelolaan sampah, pihak Pasar Slipi dibantu oleh “Si Emak” yang merupakan pemulung dan tinggal di dalam lingkungan Pasar Slipi. Si Emak membantu agar area pasar terlihat bersih dengan jam kerja yang tidak mengikat, selama 24 jam, disamping membersihkan pasar dan emak juga yang bertanggung jawab proses pengangkutan sampah ke Bantar Gebang. Bank sampah yang ada di pasar slipi belum berjalan dengan sempurna, karena sampah organik dan anorganik masih dicampur. Gambar: tempat pembuangan sementara dan pemilahan sampah E. Keuangan Pasar Slipi dan potensinya sebagai Pasar B yang memiliki jumlah TU sebanyak 700 unit, secara tidak langsung memberikan beban CMS yang cukup besar untu pengelola Pasar Slipi. Sistem penarikan BPP di Pasar Slipi menggunakan CMS yang diterapkan pada bulan Januari 2015. CMS adalah Cash Management System sebuah sistem pembayaran yang dilakukan langsung dari pedagang ke bank, tanpa uang tunai yang dibayarkan ke pegawai pasar seperti sebelumnya dengan menggunakan autodebet. Autodebet ini merupakan transaksi debit otomatis dimana saldo pedagang akan berkurang sesuai dengan pengaturan tanggal dan tarif yang telah ditetapkan atas kesepakatan antar pedagang dan pengelola pasar yakni Pasar Jaya juga pihak bank, yaitu pada tanggal 5, 10, 15, 20 dan 25 bulan berjalan. Akan tetapi karena satu dan lain hal terkadang pedagang lupa atau belum sempat untuk menyetorkan pembayaran BPP ke rekening mereka sendiri, sehingga pen-debet-an menjadi gagal dilakukan. Mengatasi hal ini makan pihak pasar berinisiatif untuk menjemput bola agar CMS tetap terpenuhi. Pegawai pasar akan berkeliling ke pedagangpedagang yang mengalami kegagalan pada saat dilakukan autodebet, dan menawarkan bantuan untuk menyetorkan uang BPP ke dalam rekening atas nama pedagang tersebut, agar pada saat autodebet berikutnya tidak terjadi kegagalan. Kondisi sarana dan prasarana pasar yang banyak dikeluhkan oleh pedagang mempengaruhi jumlah CMS yang harus dicapai oleh Pasar Slipi. Pedagang enggan membayar karena apa yang mereka dapatkan dari fasilitas Pasar Slipi tidak sesuai dengan yang harus pedagang bayarkan. Pedagang membayar BPP berkisar 120.000 – 450.000 rupiah perbulannya sesuai dengan tariff dan jenis usaha yang dilakukan oleh pedagang, dengan nilai yang sebesar itu, pedagang belum mendapatkan fasilitas seperti yang mereka harapakan dengan membayar iuran BPP tersebut. Misal, perbaikan atap ataupun lantai sehingga pedagang tidak perlu lagi merasakan kebocoran atau air membanjiri dagangan mereka saat hujan tiba. Perolehan CMS terhadap RKAP pada bulan Agustus mencapai 109,24%, dan sempat mengalami penurunan pada bulan sebelumnya karena kondisi politik yang sempat terjadi di Ibu kota Jakarta, pedagang banyak yang tutup selama 2 minggu karena takut dengan keadaan saat itu. Pada waktu penurunan terjadi di bulan Mei 2019, saat pengumuman Presiden terpilih. Selain pendapatan CMS, perolehan yang diperoleh Pasar Slipi berasal dari pendistribusian KJP, meskipun tidak ada target, pendistribusian KJP di Mini DC Pasar Slipi bisa mencapai 3.000 transaksi setiap bulannya. 2.1.3 Pasar Lenteng Agung A. Lokasi B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana C. Tempat Usaha D. Sumber Daya Manusia E. Keuangan 2.2 Retail 2.2.1 Jakgrosir Kramatjati A. Lokasi Perumda Pasar Jaya saat ini mulai melebarkan usahanya, bukan hanya dibidang pengelolaan pasar, tetapi kini sudah merambah ke ranah property dan juga retail. Kesungguhan Perumda Pasar Jaya dalam bidang usaha retail dapat dilihat ketika Jakgrosir di resmikan pada tanggal 8 September 2017. Selain pengembangan usaha, hal ini juga merupakan salah satu bentuk upaya Perumda Pasar Jaya dalam menekan inflasi di Ibukota DKI Jakarta. Diharapkan dengan adanya Jakgrosir ini dapat membantu para pedagang Pasar Jaya untuk dapat membeli barang dagangan mereka dengan harga yang lebih murah, sehingga mereka mendapatkan keuntungan dari penjualan mereka. Selain untuk para pedagang Pasar Jaya, keberadaan Jakgrosir juga untuk pendistribusian bahan makanan pokok peserta KJP. Jakgrosir pertama yang dibuka oleh Perumda Pasar Jaya adalah yang berlokasi di Jl. Raya Tengah No.9, RT.7/RW.3, Kp. Tengah, Kramatjati. Terletak ditengah-tengah Pasar Induk Kramatjati, di atas lahan 3.800 m2., dengan 2.114 item barang. Letaknya yang berada dalam kompleks UPB Pasar Induk Kramatjati, membuat pengunjung Jakgrosir harus masuk ke dalam kompleks Pasar Induk terlebih dulu untuk bisa berbelanja. Para pengunjung bias menggunakan bus transjakarta, angkutan kota Mayasari bakti atau kopaja yang melewati UPB Pasar Induk Kramatjati. B. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Dibangun pada tahun 2017 Jakgrosir UPB Pasar Kramatjati, masih memiliki kondisi fisik bangunan yang sangat baik, karena merupakan bangunan baru. Sarana dan prasarana sebagai penunjang juga dilengkapi dan dirawat dengan baik. Mulai toilet, musholla yang baik, tingginya langit-langit toko, memungkinkan sirkulasi udara bertukar dengan baik. Ditambah dengan AC yang besar sebanyak 8 pcs, menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Selain AC-AC besar tersebut, selalu ada APAR yang masih berfungsi dengan baik dan juga hydrant yang masih terawat, APAR juga tersedia di masing-maing forklift . Bangunan Jakgrosir sebagai bangunan yang mengusung konsep retail grosir sangat menonjol. Terlihat dari interior bangunan yang menggunakan Plafon tinggi, rak display yang ukuran besar dan semen ekspose. Jumlah rak display untuk menjajakan produk di Jakgrosir adalah 21 buah yang terdiri dari 18 rak pendek dan 3 rak panjang. Bangunan jakgrosir juga merupakan jenis bangunan yang dapat berkomunikasi dengan pengunjung, karena bangunan ini memiliki penataan signage yang merata. Signage di Jakgrosir UPB Kramatjati adalah salah satu bentuk komunikasi bangunan yang jelas dan tidak mebingungkan. Sehingga arahan untuk penunjukan tempat dapat diikuti hanya dengan menggunakan signage. Jakgrosir selain dibangun di Pasar Induk Kramatjati juga sudah dibangun Pulau Tidung yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 22 September 2019. Pembangunan Jakgrosir di pulau Tidung, merupakan salah satu wujud perpanjangan tangan untuk masyarakat. Perpanjangan tangan agar barang-barang pokok masyarakat dapat didistribusikan dengan baik dan juga dengan harga yang sama. Untuk mewujudkannya Perumda Pasar Jaya membentuk perpanjangan tangan dari jakgrosir yaitu Jakmart, Mini Dc dan Pap n mam store dengan scoop yang lebih kecil dari Jakgrosir. Untuk unit yang lebih kecil seperti jakmart dan Mini DC, Jakgrosir Pasar Induk menyokong semua permintaan barang yang diajukan oleh unit-unit tersebut, sehingga dibutuhkan mobilitas yang tinggi setiap harinya. Disinilah muncul kendala yang dapat menggangu jalannya distirbusi barang dari Jakgrosir ke unit Jakmart dan MiniDC lainnya, karena armada pengangkut yaitu mobil boks yang dimiliki oleh jakgrosir hanya 1 unit, sementara pendistribusian barang berjalan setiap harinya dan dengan jarak yang cukup jauh dan kondisi jalanan ibukota yang tidak tertebak. Jakgrosir harus memiliki setidaknya 2 mobil box agar tidak mengganggu jalur pendistribusian. C. Produk Produk yang ditawarkan oleh Jakgrosir adalah barang-barang kebutuhan pokok yang dijual dengan harga grosir dan lebih murah dari harga barang yang ada di toko lainnya. Barang yang dijual murah karena barang-barang di jakgrosir diharapkan tidak menjadi barang yang jatuh ke end user, artinya masih bias dijual kembali dengan menambahkan untung. Sesuai dengan tujuannya yang hanya untuk menguntungkan pedagang. Selain bahan-bahan pokok yang dijual secara regular, Jakgrosir juga menjadi pendistribusian bahan makan pokok peserta KJP. Pengambilan bahan makanan pokok oleh peserta KJP tidak pernah berhenti, ada saja yang datang untuk mengambil disetiap harinya, meskipun tidak sepadat dan seramai pada tanggal-tanggal awal bulan, saat dana KJP sudah turun ke rekening masing-masing peserta KJP. Ramainya pengambilan KJP ini disebabkan oleh barang yang selau tersedia setiap saat dan juga para pengambil KJP dapat mengambil dan memilih sendiri bahan makanan pokok yang mau mereka ambil. Dalam proses pertumbuhan Jakgrosir, banyak konsumen berharap kalau barang-barang yang ada di Jakgrosir bisa dibeli oleh end user tanpa terikat dengan persyaratan apapun. Terkadang karena suatu dan lain hal, pilihan produk masih belum terlalu banyak, dan terkadang barang telat untuk datang karena proses pembayarannya terhalang ke supplier, sehingga stock barang tidak tersedia. D. Sumber Daya Manusia Man power masih kurang untuk hari-hari yang ramai pada saat KJP turun, jajaran manajer sudah sesuai dengan kualifikasi retail sendiri, usaha retail maka man power direkrut juga yang dari retail. Jakgrosir UPB Kramatjati memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 31 orang. Jam Kerja di Jakgrosir dibagi selama 12 jam dimulai pukul 06.30 – 22.00 dibagi menjadi 7 shift dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 SHIFT Shift 1 Shift 2 Shift 3 Shift 4 JAM 06.30 – 14.30 08.00 – 16.00 09.00 – 17.00 10.00 – 18.00 5 6 7 Shift 5 11.00 – 19.00 Shift 6 12.00 – 20.00 Shift 7 14.00 – 22.00 Sumber: Jakgrosir UPB Kramatjati Jam kerja, pembagian shift dan libur karyawan sudah dijadwalkan dengan baik setiap bulan. Serta ada peraturan yang tegas terhadap jam masuk kerja, keterlambatan, dan ketidakhadiran karyawan sehingga ketika ada karyawan yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi. Setiap tanggal 5 – 10 diberlakukan system long shift karena pada tanggal tersebut banyak pengunjung pemegang KJP yang mengambil bahan makanan pokok. Pada tanggal tersebut pengunjung KJP bisa mencapai 5000 orang perhari sehingga semua karyawan Jakgrosir terlibat dalam pelayanan KJP tersebut. Sedangkan untuk tanggal 10 keatas kembali diberlakukan ke shift normal. Ketika akhir bulan atau penerima KJP sudah sepi maka karyawan juga tidak terlalu berat beban kerjanya (banyak memiliki waktu luang) sehingga beban kerja karyawan tidak seimbang. Selain itu, saat pengunjung KJP membludak, banyak karyawan yang tidak fokus dengan jobdesk mereka. Misal, untuk bagian grocery staff baik food dan nonfood mereka harus ikut membantu dalam pelayanan KJP. Hal ini mengakibatkan focus dan penjagaan toko yang berkurang sehingga berdampak pada toko yang mengalami lost barang karena pengawasan yang dilakukan kurang. Petugas Keamanan yang dimiliki sejumlah 6 orang dimana jam kerja menggunakan sistem shift. Petugas keamanan fokus ke penitipan barang, pengecekan barang KJP dan keliling toko. Jakgrosir setiap hari menyuplai barang ke Jakmart, Mini DC sesuai dengan permintaan mereka. Untuk bagian pengiriman barang, Jakgrosir Kramatjati memiliki keterbatasan dalam sumber daya manusia. Sehingga dalam sehari hanya bisa mengantarkan ke kurang lebih 3 Jakmart apalagi jika jaraknya jauh. Jakgrosir juga sering menerima pesanan berupa parcel dari instansi – instansi yang sifatnya dadakan, sehingga semua karyawan terlibat dalam pembuatan parcel tersebut bahkan melebihi jam kerja yang semestinya. E. Keuangan Jakgrosir UPB Induk Kramatjati memiliki 12 kasir yang terletak sebelum pintu keluar. Masing-masing kasir saat awal beroperasi diberikan modal awal sebesar 500.000 rupiah. Apabila ada 12 kasir maka modal keseluruhan adalah 6 juta rupiah. Modal awal ini lah yang nantinya akan diputarkan untuk kembalian konsumen yang berbelanja barangbarang regular di luar KJP. Selain itu, Jakgrosir UPB Induk Kramatjati mendapatkan biaya operasional dari kantor pusat sebesar Rp 4.000.000,- setiap bulan yang digunakan untuk keperluan operasional Jakgrosir. Setelahnya akan dilakukan pertenggungjawaban untuk keperluan apa dan dibayarkan kepada siapa. Perolehan yang didapatkan oleh Jakgrosir UPB Induk Kramatjati selain dari penjualan barang-barang regular juga didapat dari pendistribusian bahan makanan pokok pemegang KJP. Perolehan ini cukup besar sehingga menyentuh angka 500 juta setiap bulannya A. B. C. D. E. Jakmart Grogol Lokasi Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Produk Sumber Daya Manusia Keuangan 2.3 Bidang Umum dan Humas A. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana B. Sumber Daya Manusia C. Keuangan III. ANALISIS SWOT PASAR PASAR PAGI, PASAR SLIPI, PASAR LENTENG AGUNG, JAKGROSIR KRAMATJATI, JAKMART PASAR GROGOL DAN BIDANG UMUM DAN HUMAS DENGAN 6M 3.1 Identifikasi S,W,O,T 3.1.1 Pasar A. S,W,O,T Pasar Pagi Faktor 6 M SWOT STRENGTH WEAKNESS MAN (SUMBER Karyawan Pasar DAYA yang memiliki MANUSIA) empati ke pedagang Karyawan Pasar yang sudah berpengalaman Memiliki staff yang bisa diandalkan Dapat menggunakan computer Karyawan pasar tanggap dalam menyelesaikan masalah Rangkap jabatan dengan memegang 2 Pasar GAP usia karyawan yang sudah masuk ke usia pensiun Kepala pasar yang tidak selalu stand by di Pasar karen harus ke pasar lain Tidak adanya Koppas MONEY (UANG/DANA) CMS yang mencapai 100 % PKL yang sudah masuk ke dalam system CMS Untuk pembayaran listrik sudah menggunakan virtual account Tidak ada pelayanan untuk KJP MATERIALS (BAHAN) Bangunan Pasar yang masih kokoh Kondisi kantor pasar yang layak Toilet yang bersih Sarana yang Suasana kantor pasar yang panas saat siang hari Layar monitor CCTV musholla OPPORTUNITY THREATS mendukung Musholla sudah dilengkapi CCTV MACHINES Alat yang dimilki (ALAT DAN sudah lengkap TEKNOLOGI) Karyawan mampu mengoperasikan semua peralatan pendukung seperti computer, printer,mesin edc. Supply air dan listrik yang cukup yang mati Tidak adanya AC di kantor pasar Jaringan telephone yang tidak beroperasi Tidak ada jaringan internet METHODS (METODE) Arsip sudah Data yang sangat baik tidak sama antara Pasar Data yang dan Pusat tersedia lengkap Penagihan CMS sudah sesuai dengan alur Kegiatan Jumat bersih yang berjalan rutin MARKET (PASAR) Pedagang Jam homogeny operasional pendek Berada di lokasi cagar budaya Hari minggu pasar tutup Lahan parkir yang sempit Lokasi yang sulit dicapai menggunakan kendaraan umum Hari Minggu buka setengah hari Dibuatkan parkir dengan e-parkir Retribusi pengelolaan parkir tidak masuk ke kas pasar Banyaknya pedagang kaki lima dengan jenis usaha yang sama di luar pasar B. S,W,O,T Pasar Slipi Dari pemaparan gambaran umum mengenai Pasar Slipi maka dapat dirumuskan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) dengan factor 6M di Pasar Slipi. Faktor 6 M MAN (SUMBER DAYA MANUSIA) STRENGTH Kepala Pasar yang berpengalaman Karyawan yang mudah menerima pegawai baru Karyawan yang memiliki inisiatif Hubungan antara Kepala Pasar dan staff yang seperti keluarga Pengurus Pasar yang ramah terhadap pedagang dan pengunjung Adanya orang lama dalam pengurus pasar yang mengenal seluk beluk pasar SWOT WEAKNESS OPPORTUNITY Koppas tidak solid dengan pedagang dan pengelola pasar, Kepala pasar dan 1 staff yang dapat menggunakan komputer, Karyawan sebagian memasuki usia pensiun Pengurus pasar kurang disiplin, dilihat dari jam kedatangan Lahan parkir yang masih dikuasai ormas Perolehan CMS yang belum mencapai target 100% MONEY (UANG/DANA) MATERIALS (BAHAN) Supply air bersih dan listrik yang cukup Kondisi sarana dan prasarana yang mencukupi MACHINES (ALAT DAN TEKNOLOGI) Alat kantor yang cukup memadai Bangunan yang sudah rapuh Atap yang berlubang Cat yang berjamur Lantai yang kotor Dak yang rembes ketika hujan Tempat parkir yang dikuasai ormas Sarana dan prasana pendukung Renovasi tempat usaha akan meningkatkan pembayaran BPP Perpanjangan HGB akan menyelesaikan SIPTU dan SHPTU yang habis masa Hak Pakainya Rencana pembangunan pasar slipi dengan konsep mixed use THREATS Adanya ormas yang menguasai sebagian area pasar Adanya tenaga outsourcing yang tinggal di pasar Adanya potensi kerusuhan, dapat menurunkan perolehan BPP pasar Keberadaan ormas akan mengurangi perolehan pasar Potensi bencana akan mengakibatkan bangunan pasar roboh/terbakar Sarana dan prasarana pendukung METHODS (METODE) MARKET (PASAR) Kegiatan Jumat bersih arsip pendataan dalam bentuk soft file sudah dilakukan surat keluar dan surat masuk yang di-filling sistem penarikan BPP dalam bentuk CMS Karakteristik pedagang yang heterogen jam operasional yang lama pengelolaan pasar yang ada sudah semakin berumur dan tua Barang yang rusak tidak langsung diperbaiki Tidak banyak tempat sampah yang tersebar diseluruh pasar Jumlah staff dan computer yang tidak sebanding Tidak tersedianya jaringan internet kurangnya kesadaran pedagang untuk menyetorkan sendiri CMS nya administrasi SIPTU dan SHPTU yang tidak berjalan karena Hak Pakai yang sudah habis Banyak Lokasi yang tempat usaha sangat yang batal strategis dekat jalan arteri masih adanya primer ormas yang berkuasa Trdapat beberapa moda transportasi yang melewati pasar Dekat dengan stasiun palmerah dan pengelolaan pasar yang sudah rusak meningkatkan potensi bencana jalanan terlihat padat di jam-jam sibuk lokasi pasar dekat dengan titik vital kenegaraan, potensi kerusuhan sering terjadi lokasi pasar yang dekat dengan perbelanjaan modern halte busway slipi kemanggisan Dat dengan perumahan dan kampus C. S,W,O,T Pasar Lenteng Agung 3.1.2 Retail A. S,W,O,T Jakgrosir Kramatjati Faktor 6 M MAN (SUMBER DAYA MANUSIA) SWOT STRENGTH Kepala Toko yang berpengalaman Karyawan yang mudah menerima pegawai baru Karyawan yang memiliki pengalaman di bidang retail MONEY (UANG/DANA) perolehan KJP cukup tinggi MATERIALS (BAHAN) air bersih dan listrik selalu terpenuhi kondisi sarana dan prasarana yang mencukupi lengkapnya fasilitas yang ada di toko bangunan baru yang masih bagus kondisinya peralatan pendukung cukup lengkap tersedianya APAR dan Hydrant memiliki pengeras suara MACHINES (ALAT DAN TEKNOLOGI) METHODS (METODE) arsip pendataan dalam bentuk soft file surat keluar dan surat masuk yang difilling system satu pintu yang berpusat di HO WEAKNESS Kurangnya karyawan untuk hari-hari yang sibuk OPPORTUNITY THREATS banyaknya competitor yang leih bisa menjangkau masyarakat harga pesaing tidak terlalu berbeda jauh hardware yang dipakai oleh kasir tidak baik software yang dipakai untuk kasir masih belum up to date barang yang selalu lengkap jam operasional yang lama barang pendukung dengan harga murah MARKET (PASAR) pembeli yang dibatasi terletak di kawasan pasar induk dekat dengan perumahan dan kampus jalanan terlihat padat di jam-jam sibuk masih terlalu jauh untuk dicapai untuk seluruh warga Jakarta B. S,W,O,T Jakmart Grogol 3.1.3 S,W,O,T Bidang Umum dan Humas 3.2 Strategi S,W,O,T 3.2.1 Pasar A. Strategi SWOT Pasar Pagi Strengths (Kekuatan) Internal Eksternal Opportunity Hari Minggu buka setengah hari Dibuatkan parkir dengan Karyawan Pasar yang memiliki empati ke pedagang Karyawan Pasar yang sudah berpengalaman Memiliki staff yang bisa diandalkan Dapat menggunakan computer Karyawan pasar tanggap dalam menyelesaikan masalah CMS yang mencapai 100 % PKL yang sudah masuk ke dalam system CMS Untuk pembayaran listrik sudah menggunakan virtual account Bangunan Pasar yang masih kokoh Kondisi kantor pasar yang layak Toilet yang bersih Sarana yang mendukung Musholla sudah dilengkapi CCTV Alat yang dimilki sudah lengkap dan memadai Karyawan mampu mengoperasikan semua peralatan pendukung seperti computer, printer,mesin edc. Supply air dan listrik yang cukup Arsip berupa soft file dan hard file Data yang tersedia lengkap Penagihan CMS sudah sesuai dengan alur Kegiatan Jumat bersih yang berjalan rutin Pedagang homogeny Berada di lokasi cagar budaya SRATEGI S-O (STRENGTHOPPORTUNITY) Bekerja sama dengan dinas pariwisata setempat untuk menjadikan Pasar Pagi sebagai Weakness (Kelemahan) Rangkap jabatan dengan memegang 2 Pasar Usia karyawan yang sudah masuk ke usia pensiun Kepala pasar yang tidak selalu stand by di Pasar karena harus ke pasar lain Tidak ada pelayanan untuk KJP Suasana kantor pasar yang panas saat siang hari Layar monitor CCTV musholla yang mati Tidak adanya AC di kantor pasar Jaringan telephone yang tidak beroperasi Tidak ada jaringan internet Data yang tidak sama antara Pasar dan Pusat Jam operasional pendek Hari minggu pasar tutup Lahan parkir yang sempit Tidak adanya Koppas Tempat sampah dengan 3 pemisahan sampah belum ada Strategi W-O (WEAKNESSOPPORTUNITY) Operasional Pasar di hari Minggu, untuk menutupi jam operasional yang e-parkir tujuan wisata Pemberian reward saat mendapatkan Surplus Threats Retribusi pengelolaan parkir tidak masuk ke kas pasar Banyaknya pedagang kaki lima dengan jenis usaha yang sama di luar pasar Pasar STRATEGI STRENGTH – THREATS Bekerja sama dengan pedagang agar bisa memberikan nilai khusus, sehingga konsumen tertarik ke pasar pendek Bekerja sama dengan pihak ketiga atau membentuk unit khusus untuk mengolah retribusi parkir STRATEGY W-T (WEAKNESS – THREATS) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk Kantor Pasar B. Strategi SWOT Pasar Slipi Internal Eksternal Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Kepala Pasar yang berpengalaman Koppas tidak solid dengan pedagang dan pengelola pasar, Karyawan yang mudah menerima pegawai baru Kepala pasar dan 1 staff yang dapat menggunakan komputer, Karyawan yang memiliki inisiatif Karyawan sebagian memasuki Hubungan antara Kepala Pasar dan usia pensiun staff yang seperti keluarga Pengurus pasar kurang disiplin, Pengurus Pasar yang ramah terhadap dilihat dari jam kedatangan pedagang dan pengunjung Adanya orang lama dalam pengurus Lahan parkir yang masih dikuasai ormas pasar yang mengenal seluk beluk pasar Perolehan CMS yang belum mencapai target 100% Supply air bersih dan listrik yang cukup Bangunan yang sudah rapuh Kondisi sarana dan prasarana yang Atap yang berlubang mencukupi Cat yang berjamur Alat kantor yang cukup memadai Lantai yang kotor Kegiatan Jumat bersih Dak yang rembes ketika hujan Arsip pendataan dalam bentuk soft file Tempat parkir yang dikuasai sudah dilakukan ormas Surat keluar dan surat masuk yang di- Sarana dan prasana pendukung filling pengelolaan pasar yang ada Sistem penarikan BPP dalam bentuk sudah semakin berumur dan tua CMS Barang yang rusak tidak Karakteristik pedagang yang langsung diperbaiki heterogen Tidak banyak tempat sampah Jam operasional yang lama yang tersebar diseluruh pasar Jumlah staff dan computer yang tidak sebanding Tidak tersedianya jaringan internet Kurangnya kesadaran pedagang untuk menyetorkan sendiri CMS nya Administrasi SIPTU dan SHPTU yang tidak berjalan karena Hak Pakai yang sudah habis Banyak tempat usaha yang batal Masih adanya berkuasa Opportunity Renovasi tempat usaha akan meningkatkan pembayaran BPP Perpanjangan HGB akan menyelesaikan SIPTU dan SHPTU yang habis masa Hak Pakainya Rencana pembangunan pasar slipi dengan konsep mixed use Lokasi yang sangat strategis dekat jalan arteri primer Terdapat beberapa moda transportasi yang melewati pasar Dekat dengan stasiun palmerah dan halte busway slipi kemanggisan Dekat dengan perumahan dan kampus Threats Adanya ormas yang menguasai sebagian area pasar Adanya tenaga outsourcing yang tinggal di pasar Adanya potensi kerusuhan, dapat menurunkan perolehan BPP pasar Keberadaan ormas akan mengurangi perolehan pasar Potensi bencana (gempa bumi/kebakaran) akan mengakibatkan bangunan pasar roboh/terbakar Sarana dan prasarana pendukung pengelolaan SRATEGI S-O (STRENGTHOPPORTUNITY) Jam operasional yang panjang, menambah potensi belanja konsumen Menyegerakan renovasi tempat usaha Memanfaatkan lokasi yang strtegis untuk pemasaran Bekerja sama dengan pihak tranportasi public untuk merekomendasikan Pasar Slipi sebagai tempat belanja STRATEGI STRENGTH – THREATS Pengurus pasar baiknya berdiskusi dengan pihak ormas Keberadaan tenaga outsoucing yang berada di pasar dapat membantu keamanan pasar secara tidak langsung terutama dalam kondisi genting saat terjadi kerusuhan Menyiapkan jalur evakuasi saat terjadi bencana Strategi W-O OPPORTUNITY) ormas yang (WEAKNESS- STRATEGY W-T (WEAKNESS – THREATS) Memberikan tindakan atas ketidakdisiplinan para karyawan Memberikan penghargaan atas pencapaian yang didpat oleh Pasar. pasar yang sudah rusak meningkatkan potensi bencana Jalanan terlihat padat di jam-jam sibuk Lokasi pasar dekat dengan titik vital kenegaraan, potensi kerusuhan sering terjadi Lokasi pasar yang dekat dengan perbelanjaan modern C. Strategi SWOT Pasar Lenteng Agung 3.2.2 Retail A. Strategi SWOT Jakgrosir Kramatjati Eksternal Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Kepala Toko yang Kurangnya karyawan berpengalaman untuk hari-hari yang sibuk Karyawan yang mudah menerima pegawai baru hardware yang dipakai oleh kasir kurang baik Karyawan yang memiliki pengalaman di bidang software yang dipakai retail untuk kasir masih belum up to date perolehan KJP cukup tinggi pembeli yang dibatasi air bersih dan listrik selalu terpenuhi kondisi sarana dan prasarana yang mencukupi lengkapnya fasilitas yang ada di toko bangunan baru yang Internal masih bagus kondisinya peralatan pendukung cukup lengkap tersedianya APAR dan Hydrant memiliki pengeras suara arsip pendataan dalam bentuk soft file surat keluar dan surat masuk yang difilling system satu pintu yang berpusat di HO barang yang selalu lengkap jam operasional yang lama barang pendukung dengan harga murah Opportunity terletak di kawasan pasar induk dekat dengan perumahan dan kampus Threats banyaknya competitor yang lebih bisa menjangkau masyarakat harga pesaing tidak terlalu berbeda jauh jalanan terlihat padat di jam-jam sibuk masih terlalu jauh untuk dicapai untuk seluruh warga Jakarta SRATEGI S-O Strategi W-O (STRENGTH(WEAKNESSOPPORTUNITY) OPPORTUNITY) mendirikan Jakgrosir di mengupdate software daerah lain dan hardware yang sering digunakan memperbanyak promo barang untuk menarik membuat program minat pedagang di sekitar belanja untuk pembeli rumah atau kampus agar tidak dibatasi STRATEGI STRENGTH – THREATS bekerja sama dengan layanan online untuk pesan antar memperbanyak promo yang bersaing dengan competitor membuat layanan drop dan pick up. Barang di drop di jakmart atau gerai dengan titik terdekat dari lokasi tempat tinggal disediakan angkutan kecil mulai dari pintu masuk UPB Induk Kramatjati sampai ke Jakgrosir B. Strategi SWOT Jakmart Grogol 3.2.3 Strategi SWOT Bidang Umum dan Humas IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Kesimpulan 4.1.1 Umum 4.1.2 Pasar A. Pasar Pagi B. Pasar Slipi C. Pasar Lenteng Agung 4.1.3 Retail A. Jakgrosir Kramatjati B. Jakmart Grogol 4.1.4 Bidang Umum dan Humas 4.2 Rekomendasi 4.2.1 Umum 4.2.2 Pasar D. Pasar Pagi E. Pasar Slipi F. Pasar Lenteng Agung 4.2.3 Retail C. Jakgrosir Kramatjati D. Jakmart Grogol 4.2.4 Bidang Umum dan Humas V. DAFTAR PUSTAKA STRATEGY W-T (WEAKNESS – THREATS) Mengupdate data Back up data secara berkala VI. I. II. III. LAMPIRAN Tabel Kebutuhan Data Form Observasi Form Wawancara