Uploaded by User43539

BAB I happy neww

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Menurut UU No 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Seorang ASN harus melaksanakan tugasnya
dengan baik. Tugas seorang ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan PP No 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PNS), untuk menjadi seorang PNS melewati
proses yang panjang mulai dari penyusunan kebutuhan, seleksi yang
ketat hingga dilakukannya masa percobaan pada para Calon PNS guna
menjadikan PNS yang berkualitas. Pada tahun 2019 ini, terdapat aturan
baru yang mengatur masa percobaan CPNS yaitu Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelaksanakan pelatihan dasar
dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS dikenal dengan
istilah ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, serta Anti Korupsi).
Pelatihan dasar CPNS dilakukan agar menghasilkan PNS yang
siap terjun di masyarakat serta menjalankan fungsinya dengan baik.
Adapun fungsi PNS terdiri dari 3 macam yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Setiap pelayan publik memiliki standar dalam pelayanannya masingmasing tidak terkecuali tenaga dokter. Salah satu standar pelayanan
kedokteran diatur pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 29
1
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Seorang Dokter Gigi juga
mempunyai uraian tugas yang diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di
Lingkungan Kementerian Kesehatan. Beberapa tugas dari dokter gigi
yaitu melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut rawat jalan,
melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut spesialistik rawat jalan,
melaksanakan pelayanan medis kegawat daruratan medis gigi dan
mulut,
dan
mengumpulkan
data
dalam
rangka
penyelidikan
epidemiologi gigi dan mulut.
1.
Uraian tugas dokter gigi dan standar pelayanan kedokteran
gigi dijadikan sebagai dasar dalam pemilihan isu-isu di UPTD
Puskesmas
Kangkung I. Isu tersebut bersumber dari
kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
pelayanan publik, menejemen ASN dan Whole of Goverment.
Hasil pengamatan di UPTD Puskesmas Kangkung I berupa
isu-isu yang terjadi antara lain : kurangnya sosialisasi dan
promosi dokter gigi baru kepada masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kangkung I, belum optimalnya pelayanan
kesehatan gigi kepada
masyarakat di UPTD Puskesmas
Kangkung I, belum adanya keseragaman penulisan resep
antar tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Kangkung I,
belum adanya rekam medis khusus gigi bagi pasien baru di
poli gigi UPTD Puskesmas Kangkung I, Pencatatan rekam
medis masih manual sehingga rawan hilang dan rusak di
UPTD Puskesmas Kangkung I.
Untuk kebutuhan aktualisasi, dipilih satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif
dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika
korupsi
(ANEKA)
yang
publik, komitmen mutu dan anti
dituangkan
dalam
sebuah
rancangan
aktualisasi. Dari beberapa isu yang ditemukan di UPTD Puskesmas
Kangkung I, ditetapkan satu core issue yaitu kurangnya sosialisasi dan
2
promosi dokter gigi baru kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kangkung I.
Sosialisasi dan promosi tersebut dilakukan dikarenakan dokter
gigi di UPTD Puskesmas Kangkung I adalah dokter gigi baru setelah
tidak ada dokter gigi pada puskesmas kangkung I selama 5 tahun
terakhir Sehingga dengan adanya promosi dan sosialisasi tersebut,
diharapkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kangkung I
mengenal dan mengetahui adanya dokter gigi di UPTD Puskesmas
Kangkung I dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara optimal di UPTD Puskesmas Kangkung I.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral kesehatan
secara keseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu dibudidayakan
di seluruh masyarakat. Namun dewasa ini kesehatan gigi dan mulut
masyarakat Indonesia masih menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh
dokter gigi.
Menurut Riskesdas tahun 2018 sebanyak 57.6% masyarakat di
Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut dan hanya
10.2% masyarakat yang mendapatkan pelayanan. Tingginya masalah
kesehatan gigi dan mulut juga dimulai dari faktor cara menyikat gigi
dengan benar. Menurut Riskesdas 2018 didapatkan hanya 28% saja
masyarakat di Indonesia yang menyikat gigi dengan benar. Untuk itu,
dokter gigi harus ikut andil dalam promosi dan sosialisasi tentang
kesehatan gigi dan mulut.
2.
IDENTIFIKASI ISU
Identifikasi isu dibuat berdasarkan isu-isu yang ditemukan dalam
pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kangkung I Kabupaten
Kendal. Isu-isu yang diangkat tidak lepas dari visi misi UPTD
Puskesmas Kangkung I serta berkaitan dengan tugas pokok penulis.
Pemilihan isu ini didasarkan dari Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik.
3
Isu-isu yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kesehatan
di UPTD Puskesmas Kangkung I antara lain:
3.
Kurangnya
Promosi
Kesehatan
gigi
dan
mulut
pada
masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Kangkung I
4.
Belum
optimalnya
pelayanan
kesehatan
gigi
kepada
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kangkung I
5.
Belum adanya keseragaman penulisan resep antar tenaga
kesehatan di UPTD Puskesmas Kangkung I
6.
Belum adanya rekam medis khusus gigi bagi pasien baru di
poli gigi UPTD Puskesmas Kangkung I
7.
Pencatatan rekam medis masih manual sehingga rawan
hilang dan rusak
4
5
Download