BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Gagasan Usaha Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan kesederhanaannya, menghadapi tantangan baru dalam dunia globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik merupakan akibat tidak langsung dari globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik berkembang karena meningkatnya taraf hidup tetapi kesadaran terhadap nasionalisme dan budaya sendiri berkurang. Hal ini banyak dijumpai didaerah perkotaan, dimana taraf hidup orang yang tinggal disana lebih tinggi dari masyarakat yang hidup dipedesaan. Kesederhanaan sebagai seorang indonesia harus bisa dibangkitkan lagi sebagai ciri khas bangsa ini. Melalui usaha angkringan, kita bisa melihat bahwa kesederhanaan Indonesia bisa kita tumbuhkan kembali melalui usaha ini. Angkringan tetap mempertahankan kesederhanaannya ditengah gaya hidup masyarakat yang terus berkembang. Kesederhanaan ini bisa kita lihat dari bentuk tempat, jenis makanan dan harganya sendiri. Kesederhanaan ini tetap dipertahankan sebagai suatu ciri khas yang membedakannya dengan usaha lain.Usaha kecil dengan tetap mempertahankan kesederhanaan melalui usaha angkringan. Angkringan sebagai sebuah usaha untuk menumbuhkan kembali ekonomi rakyat harus dapat ditopang agar usaha ini tidak tergerus oleh gaya hidup sekarang. Angkringan didalam pola pikir masyarakat, terutama masyarakat generasi muda yang telah banyak terpengaruh oleh berkembangnya informasi memandang angkringan hanyalah sebagai tempatnya orang tua dan tidak gaul.Maka dari itu diperlukan terobosan dan campur tangan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha ini sebagai usaha yang banyak dimininati oleh berbagai golongan. Dengan menyajikan menu yang berbeda diantara menu yang ada di angkringan-angkringan yang lain, yaitu menu Nasi Meong dan Wedang Gaiya dengan Variasi yang menarik .Untuk itu kami membuat usaha kreatifitas inovasi angkringan yang berbeda dengan harga yang relatif terjangkau di semua kalangan terutama kalangan mahasiswa. Saat ini kami melakukan usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Makan & minum merupakan kebutuhan pokok manusia setiap hari. Meskipun krisis multidimensi melanda bangsa kita, namun kebutuhan akan makanan & minuman tidak dapat berhenti demi kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan makanan & minuman, banyak orang mendambakan dapat menikmati makanan yang harganya relatif murah, rasanya nikmat, aman untuk dikonsumsi & memiliki sesuatu yang khas. Karena itu kami menciptakan usaha ini. Selain itu, tujuannya adalah dapat memperluas kesempatan usaha, memperluas lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan penghasilan masyarakat secara lebih merata dan juga melatih diri untuk bersikap mandiri dengan tidak bergantung pada orang tua. Kami berharap usaha ini semakin maju dan berkembang kedepannya dan menjadi suatu pengalaman yang dapat menjadi acuan bagi kita dimasa depan dalam dunia usaha. 1.2 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan Visi : 1. Menjadi perusahaan kuliner yang tetap merakyat dan populer tanpa melihat status sosial yang ada. 2. Menjadi badan usaha yang mandiri dan mencapai sukses di era global - Misi : 1. Menyediakan menu makanan dan minuman dengan variasi yang berbeda yang sehat dengan memperhatikan kualitas kebersihan. 2. Memberikan harga yang murah tapi tidak merugikan. 3. Menghilangkan srata sosial yang ada dan semua pembeli sama adanya. 4. Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul. - Motto: Karena ngilangin bad day gaperlu mahal 1.3 Legalitas Kedai Angkringan “ Good day “ ini belum memiliki badan usaha, baik UD, Fa, CV, atau PT. Kemudian, untuk tahun-tahun mendatang, angkringan ini akan mengurus perijinan untuk PT. Badan usaha ini relative tidak banyak memerlukan biaya untuk pengurusannya. Aspek legalitas diperlukan, mengingat nantinya diharapkan Agkringan akan mengembangkan usaha dan membutuhkan bantuan lembaga keuangan yang biasanya menuntut adanya badan hukum untuk usaha. BAB II ASPEK PEMASARAN Angkringan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti tongkrongan, tempat ngumpul atau tempat ngobrol. Angkringan merupakan suatu konsep berjualan makanan dan minuman yang asyik untuk mengobrol. Hanya ada gerobak yang di terangi oleh lampu minyak, angkringan menjadi tempat yang favorit untuk sekedar makan dan bertukar pikiran. Angkringan kini telah menjadi tempat makan yang paling banyak di pilih orang, karena dengan harganya yang murah meriah yang hampir bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat. Suasana dan tempat yang pas untuk sebagian orang menghabiskan malam. Kedai Angkringan “ Wedang Gaiya “ adalah suatu usaha kuliner yang kami buka untuk semua kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak memperlihatkan strata sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak-anak perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami menekankan pada kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli merasakan fell free. Dengan model bisnis strategi pemasaran dan pelayanan yang baik dengan tim menajemen yang kompetitif dan suka bereksploarasi, sehingga usaha ini mempunyai peluang yang bagus kedepannya. 2.1 Analisis situasi Warung angkringan djogja akan di buka pada tahun ini dengan menu-menu baru yang akan di tawarkan kepada pelanggan. Dengan konsep yang berbeda dengan warung pangan lainnya yang berada di daerah tanjung selor dan lokasi yang strategis sehingga akan menarik banyak palanggan. 2.1.1 Ringkasan pasar Warung angkringan ini memiliki tim kompetitif dan suka bereksplorasi yang mengutamakan produk yang akan di tawarkan kepada pelanggan dan kenyaman pelanggan. Menu makanan utama di angkringan ini adalah Nasi Kucing dan Wedang Jahe di tambah aneka gorengan mulai dari pisang goreng, tahu goreng, tape goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, ceker ayam, kerupuk, bacem tahu, tempe bacem, sambel teri atau oseng tempe. Sementara minumnya kami menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk. 2.1.2 Demografi pasar Profil untuk pelanggan umum Angkringan “ Good Day“ terdiri dari faktor-faktor geografik, demografik, dan faktor perilaku sebagai berikut: 1. Geografik Salah satu kunci kesuksesan jika ingin membangun usaha adalah pemilihan lokasi, karena lokasi ini bisa mempengaruhi dari minat pembeli di sekitarnya. Kami memilih lokasi diwilayah Jl. Duku, karena wilayah tersebut lokasi strategis yang lebih dekat dengan lingkungan masyarakat yaitu: Kampus Universitas Kaltara, daerah kost – kostan, ruko – ruko, dan dekat dengan mini market. Dan juga, tempat tersebut mempuyai suasana yang enak untuk ngobrol dan untuk ngumpul-ngumpul. 2. Demografik Terdapat pelanggan yang sama antara konsumen laki-laki dan perempuan Target usia pelanggan angkringan ini berkisar 10 – 25 tahun keatas. Makanan siap saji yang cocok untuk semua usia yang pada dasarnya memiliki sifat konsumtif. Pelanggan ditujukan kepada semua kalangan baik pelajar, petani, mahasiswa, pegawai, anak2 perantauan, mahasiswa, hingga eksekutif. Pelanggan yang akan sering datang, ditaksirkan adalah mahasiswa. 3. Faktor perilaku · Pelanggan akan menikamti suasana yang beda, suasana yang nyaman untuk menghilangkan rasa penat mereka setelah seharian beraktivitas dengan menikamati makan dan minuman yang kami tawarkan. Para pelanggan tidak akan merasa kecewa dengan uang yang mereka keluarkan, karena sebanding dengan yang mereka dapatkan atas pelayanan kami. Dengan pelayanan yang terbaik, pelanggan akan merasa puas dan diharapkan membawa calon pelanggan lainnya dengan memberikan informasi pada orang lain. 4. Kebutuhan pasar · Dengan melihat sifat manusia yang cenderung bersifat konsumtif, dan lebih praktis dengan makanan cepat saji maka usaha ini peluangnya sangat besar. 5. Tren pasar Kami melihat persaingan pasar yang terjadi pada saat ini khususnya daerah Tanjung Selor ini, kami melakukan eksplorasi untuk memberikan hal yang baru bagi pelanggan dengan konsep yang berbeda dengan warung lainnya yaitu bukan warung namun angkringan dengan memadukan budaya tradisional jawa dengan gaya modern dan harga yang di patok juga terjangkau untuk semua kalangan. Untuk membuat para pelanggan merasa puas kami juga memberikan pelayanan yang ramah dan tempat yang nyaman. . 2.1.3 Analisis SWOT Analisis SWOT berikut menagkap kekuatan dan kelemahan utama usaha dan menggambarkan peluang serta ancaman yang dihadapi angkringan. 1. Strength (kekuatan) · Penyajiannya yang sangat praktis, membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen. Tentu kondisi ini akan memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin besar. Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya. Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan “ Wedang Gaiya “ yang menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada. Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat. Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi. Penggunaan model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan, lokasi yang tepat dan kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik. 2. Weeknes (kelemahan) · Kenaikan harga bahan baku, dan tingginya persaingan pasar. Namun mengatasi kendala tersebut, kami menjalin hubungan kerja dengan supplier bahan baku, dan berusaha menciptakan inovasi baru dalam membuat menu makanan tersebut. 3. Opportunity (peluang) · 4. Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait untuk mendirikan usaha tersebut. Sifat manusia yang cenderung konsumtif. Threat (ancaman) · Adanya isu buruk dari para pesaing. ·Iklim yang tak menentu 2.2 Persaingan Angkringan merupakan model perdagangan makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak dorong berbeda dengan warung lainnya. Angkringan ini disertai tempat duduk dan tikar untuk pelanggan yang memilih untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada produk yang di jual dan pelayanan yang di berikan kepada pelanggan. 2.2.1 Tawaran produk Angkringan kami akan menawarkan beberapa produk sebagai berikut: · Makanan dan minuman dengan harga terjangkau namun kualitas dapat dibandingkan dengan makanan dan minuman yang di jual dengan harga mahal. Karena kami menjual produk yang dapat terjangkau oleh semua golongan, khusunya mahasiswa yang sangat identik dengan angkringan ini. Agar konsumen tidak berpaling ke produk orang lain, maka sebisa mungkin kami jaga kualitas cita rasa makanan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Karena dalam menjalankan bisnis makanan, cita rasa produk makanan yang lezat menjadi kunci utama sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesan. 2.3 Isu-isu penting Sebagai bisnis yang baru memulai, isu-isu penting sangat perlu untuk dikelola: ·Memantapkan usaha dengan meminimalisir kekurangan pada usaha ini. ·Memantau kepuasan pelanggan. 2.4 Strategi pemasaran Strategi pemasaran bisa dilakukan dengan sangat gampang. Pertama, pelayanan yang baik tersebut harus dilakukan terus menerus agar banyak pelanggan yang makan di angkringan. Kedua, menjaga kualitas kuliner yang di tawarkan. Ketiga, kami juga memilih lokasi strategis di dekat kost-kostan, di dekat kontrakan, di tempat yang banyak orang nongkrong dan mempunyai suasana yang bagus dan indah agar pelanggan betah betah berada di angkringan kita. Keempat, melakukan promosi dengan banner, spanduk, dan brosur. 2.5 Misi Pemasaran Misi kami dalam usaha angkringan ini adalah memberikan produk dan pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan. “Kepuasan anda kebahagian kami”. 2.6 Tujuan pemasaran · Mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan usaha dengan berbentuk jaringan usaha yang memiliki tempat strategis. Mengurangi biaya produksi untuk meningkatkan laba. 2.7 Pasar sasaran Usaha sejenis di Tanjung Selor ini mungkin sudah banyak, namun kami lebih memayoritaskan kualitas produk yang kami tawarkan kepada pelanggan dan pelayanan yang memuaskan. 2.8 Penentuan posisi Angkringan “ Good Day “ ini akan memposisikan diri sebagai usaha kuliner yang selalu menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Dengan tim yang berpengalaman akan menjadikan usaha ini maju dan berkembang. 2.9 Bauran pemasaran Bauran pemasaran Angkringan “ Good Day “ ini tediri dari pendekatan-pendekatan terhadap produk (product), penetapan harga (price), tempat (place), promosi (promotion) yang dikenal dengan “marketing mix” . Angkringan juga menambahkan bauran pemasaran menjadi 3P yaitu, orang (people), proses (proces), (physical evidence). a) Produk (product) Produk yang ditawarkan adalah produk yang terjagkau untuk semua golongan yaitu dengan menu makanan utama adalah Nasi Kucing dan Wedang Jahe di tambah dengan aneka gorengan mulai dari pisang goreng, tahu goreng, tape goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, ceker ayam, kerupuk, bacem tahu, tempe bacem dan sambel teri atau oseng tempe. Sementara minumnya kami menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk. b) Penetapan harga (price) Penetapan harga merupakan salah satu strategi dalam penarikan pelanggan dalam usaha kami ini. Kami mematok harga yang terjangkau untuk semua kalangan. No. Menu Kisaran harga jual 1. Nasi Kucing Isi Tempe Rp.3.000 2. Nasi Kucing Isi Teri Rp.5.000 3. Bacem tahu Rp.1.500 4. Bacem tempe Rp.1.500 5. Gorengan Tahu isi Rp.1.250 6. Pisang goreng Rp.1.000 7. Tahu goreng Rp.1.000 8. Tape goreng Rp.1.000 9. Sate Kikil Rp.2.500 10. Sate Kulit Rp.2.000 11. Sate usus Rp.2.000 12. sate keong Rp.2.000 13. ceker ayam Rp.2.000 14. Kopi Rp.5.000 15. Wedang Jahe Rp.5.000 16. Teh hangat Rp.3.000 17. Kopi susu Rp.7.000 c) Tempat (place) Tempat merupakan salah satu kunci sukses, jadi pemilihan tempat harus di pikirkan matang-matang karena tempat ini juga merupakan sarana promosi. Kami memilih tempat yang sangat produktif yaitu sekitar kampus, kost-kostan dan lingkungan pelajar.kami memantapkan lokasi di jalan Duku. d) Promosi (promotion) Promosi penting dalam usaha ini untuk mendatangkan banyak pelanggan. Kami melakukan penyebaran pamflet, banner, brosur dan membuat spanduk untuk mempromosikan usaha ini. e) Orang (people) Kami memberikan suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya. Memberikan kenyamanan dan keleluasaan yang akan menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan ini dengan warung makan lain yang telah ada. f) Proses (proces) Memberikan pelayanan yang baik dengan tanggap pada setiap permintaan pelanggan dan memperhatikan apa yang mereka butuhkan. g) (physical evidence) Menyangkut physical evidence terhadap usaha jasa meliputi kualitas makanan yang terjaga, pelayanan yang baik. BAB III ASPEK TEKNIS OPERASI 3.1 Teknis penjualan kuliner Usaha angkringan ini menjual makanan dan minuman yang tanpa pemasok dari luar, namun mengolahnya sendiri. kami memperhatikan perlengkapan yang di pakai untuk menyajikan makanan tersebut. Dan juga kualitas kebersihan lingkungan. Dari mulai gerobak atau booth yang menarik, perlengkapan memasak (seperti kompor gas, dan wajan anti lengket), minyak yang kita pakai, kebersihan di sekitar makanan yang kita sajikan dll. Kami menawarkan harga produk yang sesuai dengan target pasar. Karena kami memilih lokasi usaha yang berada di lingkungan kampus dan kost-kostan maka harga yang kita patok jangan terlalu mahal. BAB IV ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI 4.1 Biodata Perusahaan Nama Perusahaan Nama Pimpinan Alamat No. Telepon Email Bidang Usaha Badan Hukum Kedai Angkringan “ Good Day “ Yoga Astanu Pasa Jl. Duku, Tanjung Selor 081395637695 Kuliner - 4.2 Struktur Organisasi Kami membuat struktur organisasi untuk pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang jelas. Hal ini kami buat dengan memecah tim menjadi bagian-bagian yang memiliki tugas masing-masing sehingga usaha ini menjadi efektif dan tanggap dalam melayan pelanggan. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari usaha ini. Direktur Manager Pemasaran Manager Keuangan Manager Operasional Yoga Astanu Pasa Yoga Astanu Pasa Yoga Astanu Pasa Yoga Astanu Pasa 4.3 Uraian Tugas 1. Pimpinan : Memimpin, mengawasi, dan terus memantau perkembangan usaha yang di geluti, serta membuat keputusan – keputusan dan perencanaan pengembangan usaha yang memiliki prospek sesuai dengan kebutuhan konsumen maupun pelanggan atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah. 2. Manajer Pemasaran : Memperkenalkan, memasarkan, mempromosikan, serta memberi sistem pelayanan terbaik kepada konsumen/pelanggan. 3. Manajer keuangan : Mengelola dan meng-audit keuangan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaannya, serta memperhitungkan anggaran keuangan dengan sebaik-baiknya. 4. Manager Operasional : Membuat standart operasional(SOP),Melakukan survai target lokasi,Menentukan dan menganalisa sarana dan prasarana,Mengembangkan perusahaan,Menyusun dan membuat tugas para pimpinan lapangan sesuai dengan job desc masing-masing. BAB V KEUANGAN 5.1 Rincian Anggaran 1. Modal awal : Rp. 15.000.000,00. 2. Pengeluaran dan pembelian Dalam usaha ini kami melakukan pengeluaran sebesar Rp. 14.087.000,00, dengan rincian sebagai berikut: No. Kelompok Item Harga per item jumlah dan jenis barang 1. Gerobak Gerobak 1 Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 etalase Lampion 6 Rp. 35.000,00 Rp. 210.000,00 Gembok dan 1 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00 kunci 2. Peralatan Piring 24 Rp. 10.000,00 Rp. 240.000,00 milamin Meja Lesehan 6 Rp. 200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Gelas Beling 24 Rp 6.000,00 Rp. 144.000,00 Sendok 24 Rp. 2.500,00 Rp. 60.000,00 Keranjang 5 Rp. 15.000,00 Rp. 75.000,00 Etalase Tempat 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00 sambal Tempat tissue 7 Rp. 5.000,00 Rp. 35.000,00 Tissue 7 Rp. 7.000,00 Rp. 49.000,00 Ember 2 Rp. 30.000,00 Rp. 60.000,00 Kain lap 3 Rp. 5.000,00 Rp. 15.000,00 Kakulator 1 Rp. 40.000,00 Rp. 40.000,00 Asbak 7 Rp. 10.000,00 Rp. 70.000,00 Termos 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Keranjang 2 Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00 sampah Nota harian 1 Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00 Daftar menu 7 Rp. 1.500,00 Rp. 10.500,00 Toples(gula 2 Rp. 20.000,00 Rp. 40.000,00 dan kopi) Ceret 2 Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00 Pemeras 1 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00 jeruk Meja kecil 7 Rp. 50.000,00 Rp. 350.000,00 Tikar yang 5 Rp. 100.000,00 Rp. 500.000,00 lebar Kompor gas 1 Rp. 1.250.000,00 Rp. 1.250.000,00 + elpiji 3 Alat-alat penggorengan Promosi Spanduk Brosur Pamflet 1 Rp. 1 500 50 - Rp. Rp. Rp. Rp. 400.000,00 70.000,00 200,00 500,00 102.500,00 Lain-lain Total pengeluaran Rp. 400.000,00 Rp. 70.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 25.000,00 Rp. 552.500,00 Rp. 500.000,00 Rp. 14.087.000,00 5.2 Estimasi Omzet Kami mempunyai 6 meja yang 1 mejanya dapat menampung satu kelompok yang terdiri dari 4 orang. sama artinya 4 orang X 6 Meja = 24 orang. Setiap 1 kelompok kami rata-ratakan menghabiskan waktu 1 jam sehingga dalam kurun waktu 1 jam ada 24 orang/pengunjung. Kami mempunyai jam buka efektif perhari yaitu 6 jam X 24 pengunjung/jam = 144 pengunjung/hari. jika dikalkulasikan total pengunjung perbulan sama dengan 144 X 30 hari = 4320 pengunjung. kami rata-ratakan setiap pengunjung berbelanja di kedai kami Rp. 5.000,. Sama artinya dengan estimasi omzet perbulan yaitu 4320 X Rp. 10.000,- = Rp. 43.200.000,- Pengeluaran Bulanan Biaya untuk masak & makanan @700.000 x 30 hari : Rp. 21.000.000,- Gaji 2 karyawan ( 1 masak, 1 pelayan, ) : Rp. 3.000.000,- Listrik + uang keamanan lingkungan : Rp. 200.000,- Biaya promosi bulanan : Rp. 300.000,____________- Total pengeluaran bulanan Rp. 24.500.000,- Omzet Bersih Per-Bulan Rp. 43.200.000,00 – Rp. 24.500.000,00 = Rp. 18.700.000,00 Dengan demikian, dari hasil perhitungan tersebut kita dapat mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, yaitu dengan 2 kriteria penilaian sebagai berikut: 1) Pay back Period (PP) Nilai investasi / kas masuk bersih Rp. 15.000.000 / Rp. 18.700.000 = 0,80 Bulan/30 Hari 2) Net Present Value (NPV) Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi yaitu: NPV = ∑ CF t (1+k)t = Rp. 15.000.000,00 (1+15.000.000)1 = 1,5 Keterangan: NPV bernilai nol atau positif , berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari PV dari arus kas keluar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk: 2.1 Membayar kembali modal yang diinvestasikan. 2.2 Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal. 2.3 Arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh pengurus usaha. BAB VI DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN 6.1 Dampak Lingkungan Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya. Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan “ Good Day “ yang menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada. Tanpa melihat strata sosial yang ada para pelanggan berbaur menjadi satu. 6.2 Dampak Sosial Angkringan telah menjadi tempat konsumsi bagi semua lapisan sosial dalam masyarakat. Entah lapisan bawah, menengah atau yang disebut sebagai lapisan sosial atas. Angkringan sendiri menjadi istimewa karena interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Warung yang bisa menjadi contoh sebuah sistem paling sederhana yang sebenarnya pantas menjadi model untuk hubungan sosial, meskipun tidak bisa mencakup semua aspek. Egaliter atau sederajat adalah ciri khas utama warga angkringan. Tidak peduli siapa yang datang ke angkringan. Apabila ia sudah datang ke angkringan, ia harus siap berbaur tanpa memakai jabatan doktor, insinyur, pengacara, haji, atau yang lainnya. Inilah yang membuat warga angkringan menjadi akrab. Belajar mendengar orang lain sekaligus belajar menyampaikan pendapat pun menjadi aktivitas biasa yang tak membosankan, ditemani gorengan dan sesekali sruputan wedang jahe. KESIMPULAN Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Angkringan “ Good Day “ merupakan suatu usaha kecil menengah yang didirikan dengan tujuan mencari keuntungan sekaligus menyidiakan tempat nongkrong dengan harga terjangkau. 2. Usaha angkringan ini akan didirikan di Jalan Duku, Tanjung Selor . 3. Melihat perilaku manusia yang bersifat konsumtif, usaha ini sangat cocok untuk di jadikan UKM. 4. Kami akan melakukan promosi untuk meningkatkan usaha ini. 5. Dan usaha ini dapat dan layak untuk di danai.