Uploaded by User42023

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

advertisement
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN
“AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
MAHENDRA HAYADI : 16101155110246
LATIFA IHSANIA : 18101155110210
AHMAD ROYHAN : 18101155110199
LERISKA NEINGGOLAN : 18101155110211
ANGGIA NOVRI ZUWITA : 18101155110200
REZA PUTRI AYUMI : 18101155110224
IRMA SARI BERTHISTA : 18101155110205
RIDWAN : 18101155110225
JASMAN AHLI PUTRA : 18101155110207
WIEKE DEWANTI PUTRI : 18101155110238
YULIA VIONA IVANKA : 18101155110243
AKUNTANSI-5
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA ”YPTK”
PADANG
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatu
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunianya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AKUNTANSI KEUANGAN
DAN STANDAR AKUNTANSI”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca .
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan karena pengalaman yang dimiliki
penyusun masih sangat kurang. Oleh kerena itu penyusun berharap kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatu
Padang, September 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
3
A. AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHASA
BISNIS ...........................................................................................................
3
B. AKUNTANSI KEUANGAN.........................................................................
4
C. AKUNTANSI DAN ALOKASI SUMBER DAYA ......................................
7
D. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ....................................................
9
E. PERKEMBANGAN IFRS DAN IASB .........................................................
12
F. PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK .....................................................
13
G. KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN .................................................................................................
14
H. PENGGUNAAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN................................
16
I. KARAKTERISTIK KUALITATIF ...............................................................
17
J. ANALISIS KERANGKA KERJA KOSEPTUAL MERNUT US-GAAP ...
20
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................
22
A. KESIMPULAN ..............................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu
unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem
informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding
sehingga dapat menyajikan informasi
yang bernilai bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka
untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan
lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya
adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib
ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan
sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang
sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar
Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktorfaktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik
dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
1
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut
adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi
tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya
sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”.
Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya,
kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa
saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi dan Laporan Keuangan Sebagai Bahasa Bisnis
Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa
bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja
keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal
tertentu. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh para pemakai agar dapaty
membantu dalam membuat prediksi kinerja dimasa mendatang. Berdasarkan informasi
tersebut berbagai pihak dapat mengambil keputusan terkait dengan entitas.
Pengertian akuntansi terdiri atas empat hal penting,adalah sebagai berikut.
1. Input (masukan) akuntansi adalah transaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat
keuangan. Suatu transaksi dapat di catat dan di bukukan ketika ada bukti yang
menyertainya. Tanpa ada bukti yang autentik, maka suatu transaksi tidak dapat
dicatat dan dibukukan oleh akuntansi.
2. Proses, merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi
laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian merupakan
transaksi,pencatatan transaksi, penggolongan transaksi, dan pengikhtisaran
transaksi menjadi laporan keuangan.
3. Output (keluaran) akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dariproses akuntansi menurut
Standar Akuntansi Keuangan adalah laporan posisi keuangan, Laporan Laba rugi
3
kompreasif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
4. Penggunaan informasi keuangan adalah pihak yang memakai laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan. Penggunaan informasi akuntansi terdiri dari dua
yaitu pihak internal dan eksternal. Pengguna informasi dari pihak internal berasal
dari dalam entitas (biasanya manajemen dan karyawan), sedangkan penggunaan
eksternal adalah pelanggan, kreditur, pemasok (supplier), public interest group,
dan badan pemerintah.
Dalam era teknologi informasi, proses transaksi tidak mungkin lagi dilakukan
secara manual pada entita-entitas menegah ke atas. Untuk entitas kecil, proses
akuntansi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem akuntansi manual. Dalam
sistem terkomputerisasi proses akuntansi dilakukan dengan menggunakan komputer.
Bahkan untuk input proses transaksi dapat juga dilakukan dengan bantuan komputer.
Entitas yang menggunakan sistem enterprises resources management (ERM),
menggunakan komputer saat proses bisnis dimulai. Saat pelanggan menelpon untuk
menanyakan suatu produk ke bagian penjualan, kegiatan tersebut sudah dimasukkan
dalam sistem walaupun belum merupakan transaksi akuntansi.
B. Akuntansi keuangan
Laporan keuangan akuntansi digunakan untuk tujuan umum atau tujuan
khusus.laporan keuangan disusun berdasarkan standar merupakan bentuk laporan
keungan untuk tujuan umum.penyusunan laporan keuangan umum digunakan pada pihak
eksternal bagian dari akuntansi keuangan.bidang akuntansi dilihat dari sisi pengguna
4
dibagi menjadi dua,yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.bidang akuntansi
yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal disebut
akuntansi keuangan.sedangkan bidang akuntansi untuk tujuan internal entitas disebut
akuntansi manajemen.akuntansi manajemen berorientasi pada pembeian informasi
manajemen terutama dalam pengendalian dan perencanaan.akuntansi keuangan
berorientasi pada pelaporan keuangan pihak eksternal.laporan keuangan umum bertujuan
untuk laporan keuangan ditunjukan untuk manajemen kebutuhan bersama sebagai besar
penggunanya.laporan keuagan ditujukan khusus untuk perpajakan.tujuan laporan
keuangan PSAK(REVISI 2007) mengenai informasi posisi kuangan kinerja keuangan
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besarkalangan pengguna laporan
pembuatan keputusan ekonomi.secara umum tujuan laporan keuangan:
1. Memberikan informasi menyangkut posisi keuangan kinerja serta perubahan
posisi keuangan,suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen dan pertanggungjawabkan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
3. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
4. Menyediakan pengaruh keuangan cari kejadian dimasa lalu.
Pemakai internal adalah manajemen,informasi digunakan manajemen untuk
melakukan
perencanaan
dan
pengendalian
entitas,sedangkan
pihak
eksternal
menggunakan informasi beragam dan tujuan berbeda.investor menggunakan akuntansi
untuk mengukur nilai sahanm.dan kreditur meggunakan akuntansi untuk menentukan
kelayakan informasi dan entitas yang diberikan kredit.
5
Salah satu prinsipyang digunakan PSAK(pernyataan standar akuntansi keuangan)
sebagai berikut:
1. Laporan posisi keuangan adalah daftar yang sistemmatis ari aset,utang,modal
pada tanggal tertentu yang biasanya dilihat pada akhir tahu.laporan keuangan
ditentukan dengan beberapa entitas yaitu,kemampuan entitas membayar
kewajiban serta kemampuan entitas memperoleh tambahan pinjaman dari pihak
luar.selain itu entitas utang dari kreditor.
2. Laporan laba rugi komperensif adalah pihak ikhtisar megenai pendapatan beban
dan suatu entitas untuk periode tertentu,sehingga dapat diketahui laaba yang
diperoleh dan rugi yang dalam.
3. Laporan arus kas,pemakailaporan keuangan dapat menegevakuasi perubahan aset
neto
entitas,struktur
keuangan(termasuk
likuiditas
dan
solvabilitas)dan
kemampuan entitas untuk menghasilkan dimasa akan datang.
4. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menujukan perubahan ekuitas
untuk periode tertentu,bisa satu bulan atau satutahun.melalui perubahan
modal.pembaca laporan dapat mengetahui sebab sebab perubahan ekuitas selama
periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi
tambahan atau apa yang disajikan dalam membuat laporan diatas..laporan ini
mmberikan kejelasan atau rincian pos pos yang disajikan dalam laporan keuangan
dan informasi mengenai pos pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuandalam
laporan.
6
Seirinan perkembangan ikim masyarakat melakukan perkembangan dimana
investor dalam masyarakat menggunakan informasi tentang bagaimana entitas dalam
mengelola lingkungan untuk memastikanbahwa entitas tidak merusak lingkungan”triple
bottom line”yaitu”responsibility to profit,planet,and people”.beberapa orang didunia
telah melakukan entitas untuk melakukan entitas untuk melaporkan kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas sosial danlingkungan hidup.untuk melaporkan kegiatan
tersebut menyebabkan beragam standar yang digunakan oleh masing masing negara
antara lain:
1. Social accountability standar 8000
2. United nations global conpact
3. Principles forglobal corporate responsibility:benchmarks for measuring businness
performance
Bervariasinya standar
ini
mendorong dirumuskan GRI(global reporting
initiative)oleh CERES dan menyatukan berbagaipihak dalam partisipasi aktif dari pihak
yang memiliki laporan keuangan dan lingkungan.GRI dapat merujuk kepada regulator
negara dalam mengembangan standar
pelaporan nonkeuangan.baik dalam laporan
tersendiri maupun dalam laporan tahunan.belakangan ini berkembang wacana untuk
penyusunan integrated reporting yang mengkombinasikan pelaporan keuangan dan non
keuangan.
C. Akuntansi dan alokasi sumber daya
Investor dan kreditur
sebagai pemilik daya sumber daya,dalam hal ini dana
berusaha mengoptimalkan haslpengembalian invstasi.untuk ivestor harus memilih
7
invetasi proyek proyek yang mengamblikan tinggi suatu entitas dapat memberikan
dividen atau kenaikan nilai invetasi dimasa akan datang.manajemen alokasi sumber daya
berusaha melalokasikan dana untuk mendapat keuntungan.kreditur dapa menyalurkan
kredit pada entitas entitas yang dapat mengebalikan ana dan bunga modalnya.bagi
pemegang saham,informasi akuntansi dapat digunakan untuk menilai entitas sehingga
sehingga pemegang saham dapat mealokasikan dananya pada entitas yang membrikan
prospek bagus dimasa kan datang.
Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang dapat mempresentasikan harga
saham sesuai dengan kondisi entitas yang sebenarnya.Ada tiga jenis pasar modal efesien
yaitu:
1. Pasar modal efisien lemah merupakan pasar modal yang haga sahamnya
mencerminkan informasi masa lalu (data historis).
2. Pasar modal efisien semi kuat merupakam pasar modal yang harga sahamnya
mencerminkan informasi yang terkini yang tersedia di pasar.
3. Pasar modal efisien kuat merupakan pasar modal yang harga sahamnya
mencerminkan semua informasi yang termasuk informasi mengenai kondisi masa
depan.
Saat ini hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau
diadobsi di dunia yaitu
International Financial Reporting Standard (IFRS) dan US
Generally Accepted Accounting Principies (US-GAAP) IFRS disusun oleh international
Accounting Standard Board (IASB) sedangkan US-GAAP disusn oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB).
8
Standar akuntansi yang berlaku di indonesia terdiri empat standar,sering dibagi
sebagai 4 pilar standar akuntansi yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK),Standar
Akuntansi Keuagan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).Standar Akuntansi
Keuagan Syariah (SAK Syariah)dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) masingmasing standar akuntansi memiliki karekteristik dan kegunaan yan berbeda baik dari
sisientitas perlakuan akuntansi,dan cara menggunakannya.
D. Standar Akuntansi keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan yang memiliki akuntabilitas
publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas di
dunia (yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana
pensiun).
Adopsi penuh IFRS bukan berarti indonesia tidak memiliki standar sendiri dan
menggunakan secara langsung IFRS. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetap
melakukan proses penerjemahaan IFRS ke dalam bahasa indonesia. Penjelasan
penambahan dan penguranagan dari IFRS dari tiap standar yang di adopsi dapat dilihat di
bagian depan PSAK yang di terbitkan, informasi ini penting untuk pemakai sehingga
dengan cepat dapat mengetahui perbedaan IFRS dan PSAK.
IFRS sebagai standar internasional memiliki tiga ciri uatama sebagai berikut.
1. Principles Based
Standar yang menggunakan principles-based hanya mengatur hal-hal yang
pokok dalam standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada
pemakai standar mengatur prinsip engakuan sesuai substansi ekonomi tidak
9
didasarkan pada ketentuan detail dalam atribut kontrak perjanjian sedangkan
standar yang rule based memuat ketentuan pengakuan akuntansi secara detail.
2. Nilai Wajar
Standar akuntansi banyak menggunakan konsep nilai wajar (fair value)
penggunaan nilai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi untuk
pengambilan keputusan.informasi nilai wajar lebih relevan karena menunjukan
nilai terkini hal ini sangat bertolak belakang dengan konsep harga perolehan yang
mendasarkan penilaian pada jilai perolehan pertama (historical cost).
3. Pengungkapan
Mengharuskan lebih banyak pengungkapan dalam laopran keuagan.
Pengungkapan
diperlukan
agar
pengguna
laporan
keuagan
dapat
mempertimbangkan informasi yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan
apa yang dicantumkan dalam laopran keuagan dan kejadian penting yang terkait
dengan item tersebut.
1. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
Standar akuntansi keuagan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP)
digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement).
Standar ini mengadopsi IFRS untuk small medium enterprise (SME) dengan beberapa
penyederhanaan.
Standar ETAP lebih sederhana dan tidak banyak perubahan dari praktik akutansi
yang saat ini berjalan .contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai
berikut:
10
1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif.pengaruh laba komprehensif disajikan
dalam laporan perubahan ekuitas dalam neraca.
2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujuddan properti investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan,tidak ada pilihan menggunakan
nilai revaluasi atau nilai wajar.
3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui
sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
2. Standar Akuntansi Syariah
Standar Akuntansi Keuagan Syariah (SAK Syariah) adalah standar yang
digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas berbasis
syariah.standar akutansi syariah terdiri antar kerangka konseptual pemyusuanan dan
pengungkapan laporan,standar penyajian laporan keuangan,dan standar khusus transaksi
syariah seperti mudharabah,murabahah,salam,ijarah,dan istishna. Standar ini merupakan
standar yang dikembangkan oleh dewan standar akuntansi keuangan syariah (DSAK
Syariah).
Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan.
Sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik siknifikan, bank syariah menggunakan
PSAK sedangkan untuk transaksi syariah menggunakan PSAK syariah.
3. Standar Akuntansi Pemerintah
Standar akuntansi pemerintahan (SAP) adalah standar akuntansi yang digunakan
untuk menyusun laporan keuangan instasi pemerintahan baik pusat maupun daerah SAP
berbasis akrual ditetapkan dalam peraturan pemerintah No 71 tahun 2010. Peraturan
11
pemerintah ini sudah berlaku namun instansi pemerintahan masih diperkenalkan
menggunakan peraturan pemerintah No.24 tahun 2005 SAP berbasis kas menuju akrual
sampai dengan tahun anggaran 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk penyusuanan
laporan realisasi anggaran dan menunjukan basis akrual untuk penyusuanan neraca.dalam
SAP berbasis akrual laporan realisasi anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan
dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas,laporan
operasional yang melaporkan kinerja entitas disusun dengan menggunakan basis akrual.
E. Perkembangan IFRS dan IASB
Standar akuntansi keuangan internasional atau international financial
reporting standards (IFRS) sebelumnya bernama international accounting standards
(IAS). IAS disusunoleh international accounting standard commite ( IASC ), organisasi
pendahulu dari IASB. IASC didirikan pada juni 1973.
Pada tahun 2001, IASC berganti menjadi IASB. Semua IAS yang telah
di terbitkan diadopsi IASB. Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS
dengan demikian IFRS meliputi semua IAS termasuk juga interpretasi yang
dikeluarkan oleh standing interpretation committe (SIC) dan international financial
reporting interpretation committe (IFRIC).
Standar akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara
transparan danakuntabel. Proses tersebut disebut dengan due procces yang memiliki
komponen :
1. Dewan standar yang independen.
2. Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis.
12
3. Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan
global di setiap tahapan proses.
4. Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun
standar.
F. Perkembangan DSAK dan PSAK
Profesi akuntan di indonesia terhimpun dalam ikatan akuntan indonesia yang
berdiri pada 23 desember 1957. Kebutuhan standar akuntansi keuangan
dirasakan perlu sejak diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun 1973. Tahun
1994,
komite
PAI
membentuk
tim
kerja
untuk
melakukan
revisi
standarakuntansi dengan dana dari bank dunia.
Tahun 1994 diterbitkan standar akuntansi keuangan (SAK) PSAK 1994 sebagian
besar merupakan hasil terjamahan dan adaptasi IAS. Dalam proses adaptasinya , DSAK
tidak menyebutkan secara eksplisit dalam setiap standar rujukan IAS yang diadaptasi.
DSAK dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due procces.
Proses tersebut meliputi tahapan berikut :
1. Identifikasi permasalahan untuk dikembangkan menjadi standar.
2. Konsultasikan permasalahan dengan DKSAK.
3. Melakukan riset terbatas.
4. Membentuk tim kecil dalam DSAK.
5. Melakukan penulisan awal draf.
6. Pembahasan dalam DSAK.
7. Peluncuran draf sebagai exposure draf (ED) dan pengedarannya.
8. Public hearing.
13
9. Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing.
10. Final checking.
11. Persetujuan / pengesahan ED PSAK menjadi PSAK.
12. Sosialisasi standar.
Proses konvergensi tahun 2008 lebih ketat karena standar yang diterbitkan benarbenar mengacu pada IFRS. Jika ada pengecualian , DSAK harus mengkaji dan
memberikan alasan mengapa pengecualiaan tersebut di perlukan.
Proses
konvergensi itu mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan dengan tiga
kategori yaitu :
1. Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk di sesuaikan dengan
pengaturansesuai IFRS terbaru.
2. Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum di atur dalam PSAK.
3. Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS.
G. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusuna Laporan Keuangan
Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman penyususnan standar di masa
mendatang dan sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akintansi yang
belum diatur dalam standar yang telah ada.
Kerangka konseptual ditujukan untuk :
1. Penyusunan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya.
2.
Penyusunan laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum
di atur dalam standar akuntansi keuangan.
14
3. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual bukan merupakan bukan merupakan standar akuntansi
keuangan.Dalam hal ini terjadi pertentangan antara ketentuan standar akuntansi keuangan
dengan ketentuan dalam kerangka konseptual, maka ketentuan dalan standar akuntansi
keuangan diunggulkan.Berdasarkan konse tersebut biaya-biaya yang telah dikeluarkan
pada periode sebelumnya tidak dikapitalisasisehingga nilai aset takberwujud tidak
mencerminkan subtansi ekonomi nilai perolehan dari aset takberwujud tersebut.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari:
1.
Penggunaan laporan keuangan;
2.
Tujuan laporan keuangan;
3.
Asumsi dasar;
4.
Karakteristik kualitatif;
5.
Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan;
6.
Konsep pemeliharaan modal.
Kerangka konseptual menjadi dasar penyusuna laporan keuangan untuk tujuan
imum(general
purpose
financial
statement),
termasuk
laporan
keuangan
konsolidasion.Laporan keuangan disusun sekurang-kurangnya satutahun sekali. Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dalam satu enitas. Kerangka
15
konseptual ini berlaku untuk semua jenis enitas komersial baik sektor publiki maupun
maupun sektor swasta kecuali instansi pemerintahan yang mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan dan ETAP megacu pada SAK ETAP.
H. Penggunaan dan Tujuan Laporan Keuangan
Penggunaan laporan keuangan meliputi infestor calon investor pemberi pinjaman,
karyawan pemasaok kreditur lainnya pelanggan. Pemerintah, lembaga dan masyarakat
pengguna tersebut menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi
yang berbeda diantaranya sebagai berikut:
1. Investor menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden dimasa
mendatang investor dapat memutuskan untuk membeli atau menjual saham
entitas.
2. Karyawan: kemampuan memberikan kelas jasa manfaat fensiun dan kesempatan
kerja
3. Pemberian jaminan: kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
memegaruhi keputusan apakah memberikan pinjaman
4. Pemasok dan kereditur lain: kemampuan entitas membayar labilitasnya pada saat
jatuh tempo
5. Pelanggan: kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
6. Pemerintah: menilai bagai mana alokasi sumber daya
7. Masyarakat: menilai trend an perkembangan kemakmuran etentis
Menajemen etentis merupakan penanggung jawab utama penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Menajemen memiliki akses informasi tentang pengelolaan entitas
16
namun yang disajikan dalam laporan keuangan untuk tujuan umum, sebatAs informasai
yang ditentukan dalam standar.
Menurut kerangka konseptual IFRS tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasai yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta posisi keuangan yang
bermanfaat bagi sebagian besar pemakai danpengambilan keputusan ekonomi .Informasi
keuangan ditunjukan untuk memenuhi sebagian pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Laporan posisi keuangan (neraca) menyediakan informasi mengenai posisi
keuangan entitas pada satu waktu tertentu posisi keuangan menggambarkan sumber daya
yang di kendalikan oleh sebuah entitas dan sumberpanduan dari sumber daya tersebut
dan komponen laporan keuangan menggambarkan kemampuan entitas untuk membayar
liabilitas yang akan jatuh tempo kemampuan entitas untuk memenuhi kewajibannya
secara keseluruhan (solvabilitas).
I. Karakteristik Kualitatif
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok,
yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk meksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
17
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan
bahwa informasi tersebut terlalu sulit untukdapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan
jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevan berarti juga harus berguna
untuk peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) atas transaksi yang
berkaitan satu sama lain.
3. Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi
hal sebagai berikut.
a. Penyajian jujur
Menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
Penggambaran tersebut harus memenuhi kriteria pengakuan, walaupun
terkadang mengalami kesulitan yang melekat untuk mengidentifikasi transaksi
baik disebabkan oleh kesulitan yang melekat pada transaksi atau oleh
18
penerapan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi
atau peristiwa tersebut.
b. Substansi mengungguli bentuk
Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang
sesuai dengan prinsip dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c. Netral
Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu
saja.
d. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat
Adakalanya di dalam menyusun sebuah laporan keuangan akan menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Oleh karena itu, perlu
pertimbangan yang mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan
perkiraan atas ketidakpastian tersebut.
e. Materialitas
Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keungan. Materialitas
tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan
situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan (omission) atau kesalahan
dalam mencatat (misstament). Oleh karenanya, materialitas lebih merupakan
suatu ambang batas atua titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif
pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.
19
4. Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Agar dapat
dibandingkan, informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standar akuntansi yang
berlaku. Bila pemakai akan membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas perlu menyajikan informasi
periode sebelumnya.
J. Analisis Kerangka Kerja Konseptual Menurut US GAAP
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana
yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan
USGAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS)
kedalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus
merubah mindset kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan
dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut
masih sama, yaitu:
level 1: tujuan laporan keuangan
level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan
dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Berikut konseptual menurut US-GAAP:
20
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam
melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir
semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya
melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang
tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku
petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada
hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur
yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada
saat tertentu.
Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi
atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga
atau institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan
22
penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan
keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori
yang “berlaku” dalam hal praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh
inforamsi tentang kondisi ekonomi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Martani, Dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku 1, Edisi
Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
24
Download