Uploaded by User41921

file-dikonversi

advertisement
5.1 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang
mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan penelitian antara lain jumlah
sampel yang terbatas dan tidak mampu mewakili semua kategori serta masih adanya
fakto- faktor lain yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar yang tidak
diteliti. Beberapa faktor lain antara lain mutu vaksin yang diberikan, ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan, daya jangkau program, serta faktor sosial lain yang
berhubungan. Keterbatasan lainnya adalah jarak tempuh dan keadaan jalan untuk
sampai ke salah satu Puskesmas yang diteliti cukup sulit dikarenakan jauh dan jalan
menuju puskesmas melewati gang-gang atau lorong yang sempit
Pada tingkat pendidikan rendah dan tinggi persentase kelengkapan
sebanding dibandingkan ketidaklengkapan
Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Faktor
pendidikan
ibu
mempunyai
hubungan
bermakna
dengan
kelengkapan imunisasi dasar. Berdasarkan hasil penelitian pada Puskesmas
Rappokalling, dapat dilihat bahwa pada pendidikan ibu yang tinggi menunjukkan
angka kelengkapan yang jauh lebih tinggi dari ketidaklengkapan imunisasi dasar
tersebut yaitu 66,1% berbanding 1,4%. Pada Puskesmas Toddopuli juga
menunjukan, responden yang berpendidikan tinggi menunjukkan
kelengkapan
yang jauh
angka
lebih tinggi dari ketidaklengkapan imunisasi dasar
tersebut yaitu 77,1% berbanding 4,8%.
Hasil ini berbeda dengan penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh Vivi
Triana pada penelitian ini variabel pendidikan orang tua, pekerjaan, pelayanan
imunisasi dan hambatan orang tua tidak mempunyai hubungan bermakna dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap di Kecamatan Kuranji Kota Padang tahun 2015.
Hubungan antara Pekerjaan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada penelitian ini, variabel pekerjaan orangtua tidak mempunyai hubungan
bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar. Pada Puskesmas Rappokalling
berdasarkan uji statistic didapatkan nilai Pvalue = 0,457 > 0,05, menunjukan bahwa
dari 206 responden, jumlah tertinggi adalah responden yang tidak memiliki
pekerjaan dan status imunisasinya lengkap sebanyak 120 responden 58.3% dan
jumlah terendah adalah responden yang memiliki pekerjaan dan status imunisasinya
tidak lengkap sebanyak 3 responden 1.5%. . Pada Puskesmas Toddopuli
berdasarkan uji statistic didapatkan nilai Pvalue = 0,357 > 0,05, menunjukan bahwa
dari 83 responden, jumlah tertinggi adalah responden yang memiliki pekerjaan dan
status imunisasinya lengkap sebanyak 46 responden 55.4% dan jumlah terendah
adalah responden yang tidak memiliki pekerjaan dan status imunisasinya tidak
lengkap sebanyak 2 responden 2,4%.
Hubungan antara Pendapatan per Kapita Keluarga dengan Kelengkapan
Imunisasi Dasar
Berdasarkan dari hasil analisis penelitian, tidak terlihat hubungan yang
bermakna antara pendapatan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Pada
Puskesmas Rappokalling menunjukkan responden yang pendapatannya rendah lebih
tinggi angka status imunisasi lengkapnya sebanyak 178 responden 86.4%
dibandingkan responden yang pendapatannya tinggi dan status imunisasi
lengkapnya sebanyak 17 responden 8.3%. Puskesmas Toddopuli juga menunjukkan
responden yang pendapatannya rendah lebih tinggi angka status imunisasi
dibanding responden dengan pendapatan tinggi yaitu 55.4% sebanyak 46 responden
berbanding 33.8% sebanyak 28 respoonden.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada penelitian ini, variabel pengetahuan mempunyai hubungan
bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar. Pengetahuan orangtua yang
cukup berbanding lurus dengan kelengkapan imunisasi yakni 74.3%. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki
pendidikan yang memadai dan pengetahuan mereka tentang imunisasi juga
cukup.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi
Nur Intan Sari yang melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan
responden tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi di
Wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan. Pada penelitian tersebut
didapatkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten
Magetan.
Pengaruh pengetahuan masyarakat tentang imunisasi terlihat pada tingkat
pengetahuan yang baik dan cukup. Pengetahuan yang cukup membuat kesadaran
masyarakat untuk ikut serta dalam program imunisasi juga baik. Informasi dari
petugas kesehatan dirasakan sangat jelas. Saat ini juga sudah banyak terdapat
media-media promosi (TV, koran, radio) tentang pentingnya imunisasi.
Hubungan antara Jarak dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada penelitian ini, variabel jarak rumah responden tidak mempunyai
hubungan bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar. Berdasarkan tabel
distribusi status imunisasi berdasarkan status pekerjaan menunjukan bahwa, jumlah
tertinggi adalah responden yang jarak rumahnya ke puskesmas dekat dan status
imunisasinya lengkap jumlah terendah adalah responden yang jarak rumahnya ke
puskesmas jauh dan status imunisasinya tidak lengkap
Download