Uploaded by deaaprillian

TOOTH STRAIGHTENING BRACES (1)

advertisement
TOOTH
STRAIGHTENING
BRACES
DEA APRILLIAN SELLA
4318210093
LATAR
BELAKANG
Secara tradisional, kawat gigi terdiri
dari braket logam dan kabel. Namun,
beberapa orang, terutama orang
dewasa takut akan gagasan tentang
"lintasan kereta" dan "mulut logam"
sehingga mereka menolak untuk
memakai kawat gigi sama sekali,
kehilangan kemungkinan senyum
yang indah. Karena alasan inilah,
kawat gigi kecantikan diciptakan.
Kawat gigi kosmetik terbuat dari
Keramik yang merupakan bahan
seperti kaca tembus pandang yang
dikenal sebagai Transparan
polycrystalline Alumina (TPA).
Awalnya diidentifikasi oleh NASA dan
sebuah
perusahaan
bernama
Ceradyne dalam mengembangkan
teknologi untuk melacak rudal pencari
panas. Ceradyne kemudian bermitra
dengan
Unitek
/
3M
untuk
mengembangkan braket kosmetik
yang
terbuat
dari
TPA.
Kawat gigi keramik adalah alternatif kosmetik untuk
kawat gigi logam dan jauh kurang terlihat dari kawat
gigi logam konvensional. Mereka hampir tidak
terlihat ketika dilihat pada jarak normal, sehingga
memberikan pilihan yang lebih menarik dan estetika
bagi pemakainya. Karena keramik tidak berpori dan
99,9 persen murni, kawat gigi ini sangat tahan
terhadap pewarnaan atau perubahan warna dan
braket mempertahankan penampilan aslinya sampai
akhir perawatan.
Perkembangan lain dalam kurung keramik adalah
self ligation yaitu desain braket yang menghilangkan
kebutuhan elastis untuk mengikat lengkungan ke
braket (yang meningkatkan gesekan). Braket
keramik baru ini memiliki pintu geser built-in yang
pas dengan kawat lengkung. Karena kawat gigi selfligating tidak membutuhkan elastis (yang dapat
menodai), mereka lebih estetik daripada braket
keramik konvensional. Ligasi mandiri juga
mempercepat
waktu
perawatan.
Dalam situasi yang lebih estetis, archwire khusus
dapat digunakan yang dilapisi dengan polimer
berwarna gigi untuk menyembunyikan tampilan
logam archwire.
Komponen Teeth Straigthtening
Braces dan Material Penyusunnya
 Bracket
Adalah bagian dari braces yang menempel pada permukaan
gigi. Pada bagian tengahnya terdapat celah/ slot untuk dilalui
kawat gigi/ archwire. Bracket dapat terbuat dari bahan metal/
stainless steel, porselain, komposit atau kombinasi stainless
steel – porcelain.Penempatan bracket pada permukaan gigi
oleh dokter gigi spesialis orto memerlukan tingkat ketelitian dan
presisi yang tinggi, karena itu dokter akan menggunakan alat
bantu bernamaBracket gauge pada saat penempatannya.Jarak
dan ketinggian untuk penempatan bracket tersebut sudah
diperhitungkan sedemikian rupa supaya dapat memperbaiki
posisi gigi yang berotasi/miring, posisi gigi yang lebih tinggi atau
rendah,dll. Penempatan ketinggian bracket pada setiap gigi
juga unik dan harus serasi untuk sisi kiri dan kanan. Misalkan:
ketinggian penempatan ketinggian bracket pada gigi seri akan
berbeda dengan gigi taring karena permukaan insisal gigi taring
harus lebih panjang dibanding gigi seri. Demikian juga
penempatan bracket pada gigi seri atau geraham kiri harus
sama dengan gigi seri atau geraham kanan, sehingga tidak
terjadi kemiringan bidang gigitan/ oklusal.Pada bracket untuk
gigi taring dan gigi premolar ( geraham kecil) kadang dijumpai
hook (antena kecil) pada bagian sudut bracket, sebagai tempat
untuk mengait karet elastik inter-arch atau power chain
 Buccal tube
Adalah jenis bracket yang menempel pada gigi geraham besar/ molar.
Bracket ini berukuran lebih besar, menyesuaikan dengan ukuran gigi
geraham yang besar serta bentuk yang berbeda dengan bracket gigi seri –
premolar. Buccal tube memiliki pengait dan terdapat tube yang dapat dilalui
kawat gigi
 Archwire/ kawat gigi
Kawat tipis yang ditempatkan pada slot bracket sampai ke buccal tube
(bracket terakhir). Kawat ini terdiri dari beberapa jenis bahan serta ukuran.
Biasanya pada saat awal pemasangan behel, kawat yang digunakan adalah
kawat lentur dengan diameter kecil, kemudian secara bergradual kawat
yang digunakan menjadi lebih besarKawat dengan bahan nickel titanium:
kawat dengan bahan ini biasanya digunakan diawal perawatan, karena sifat
dari kawat ini lentur dan dapat melekuk mengikuti posisi gigi dan membawa
gigi tersebut pada lengkung gigi yang benarKawat dengan bahan stainless
steel: kawat dengan bahan ini biasanya digunakan apabila akan dilakukan
penarikan gigi karena dibutuhkan sifat kawat yang kaku sebagai “rel” agar
gigi yang sedang digerakkan dapat bergerak dengan terkontrol. Kawat ini
juga dapat ditekuk sesuai dengan keinginan dokter apabila dokter
memerlukan pergerakkan gigi tertentu. Kawat dengan bahan copper – nickel
titanium : hampir serupa dengan kawat nickel titanium, kawat ini juga
digunakan di awal perawatan namun dengan keunggulan force/ kekuatan
yang dikenakan untuk menggerakkan gigi lebih ringan daripada nickel
titanium biasa sehingga rasa sakit yang dirasakan lebih rendah.Selain
perbedaan dari bahan, kawat juga memiliki berbagai ukuran penampang (
bulat dan persegi) yang semuanya memiliki kegunaannya masing-masing
 Power chain/ elastomeric chain
Adalah karet yang digunakan pada saat proses penarikan gigi atau
penutupan ruangan. Pada dasarnya power chain berbentuk seperti
kumpulan o-ring yang disambungkan membentuk rantai. Power chain
ini dapat dipasangkan di sekeliling bracket, di hook pada gigi taring atau
pada mini screw tergantung dari pergerakkan yang diinginkan oleh
ortodontis.Sama seperti o-ring, power chain juga memiliki berbagai
pilihan warna dan ukuran. Ortodontis akan memilih ukuran mana yang
sesuai dengan rencana perawatan yang diinginkan
Contoh ukuran power chain adalah:
 Closed : adalah jenis power chain dengan tidak ada jarak antar
lingkaran
 Short: jenis power chain dengan jarak yang pendek antar lingkaran
 Long: jenis power chain dengan jarak yang panjang antar lingkaran
Seringkali pasien menanyakan kepada ortodontis apakah boleh memakai
power chain diseluruh bracket gigi-giginya dengan alasan supaya terlihat
lebih ‘fashionable’, namun harap diperhatikan bahwa keputusan
penggunaan power chain adalah sepenuhnya di tangan ortodontis,
karena penggunaan power chain yang tidak tepat malah akan
memperburuk hasil perawatan dan menyebabkan pergerakkan gigi yang
tidak diinginkan.
 Open-coil dan closed coil spring
Open coil spring adalah kawat melingkar yang diletakkan
melingkupi archwire/kawat gigi dan diposisikan diantara 2
bracket, digunakan untuk membuka ruangan diantara 2 gigi
atau lebih atau untuk mendorong gigi ke arah yang diinginkan
Closed coil spring adalah kawat melingkar yang dikaitkan ke
hook pada bracket yang satu ke hook pada bracket yang lain.
Tidak terbatas pada hook, closed coil juga dapat dikaitkan ke
mini screw. Berkebalikan dengan open coil spring, closed coil
spring digunakan untuk menutup ruangan yang ada atau untuk
mendekatkan jarak 2 gigi atau lebih
 Elastik inter-arch
Karet ini biasanya digunakan dengan cara dikaitkan di gigi/bracket pada
rahang atas ke gigi/bracket pada rahang bawah dan tujuan
penggunaannya adalah memberikan gaya (force) pada gigi dan rahang
untuk memperbaiki posisi gigitan dari gigi geligi pada rahang atas
terhadap rahang bawah pada saat kedua rahang dikatupkan agar dapat
berkontak dengan rapat dan nyaman.Karena karet ini perlu dipasang
oleh pasien sendiri dan diganti setiap harinya oleh pasien, maka
kooperatif dan kedisiplinan pasien dalam mengikuti instruksi dari
ortodontis sangat diperlukan.Ada berbagai macam ukuran dari elastik
inter-arch. Selain ukuran, cara penempatan elastik inter-arch juga
bervariasi, disini ortodontis yang akan memutuskan ukuran dan cara
penempatan elastik inter-arch yang sesuai dengan pergerakan gigi
yang diinginkanInstruksi penggunaan elastik ini secara umum adalah
dipakai setiap saat (kecuali pada saat sikat gigi) atau pada saat tidur
saja. Pemakaian setiap saat biasanya diinstruksikan bila diinginkan
adanya pergerakkan gigi, sedangkan pemakaian saat tidur/ malam
diinstruksikan hanya untuk menahan suatu posisi gigi. Perbedaan di
antara kedua instruksi tersebut sangat signifikan, karena pergerakkan
gigi hanya terjadi bila ada gaya (force) yang konstan. Jadi bila pasien
memakai elastik kurang dari waktu yang diinstruksikan, maka
pergerakkan gigi tidak akan terjadi sehingga akan memperlambat
progres perawatan.
Material dan Klasifikasi
KOMPOSIT
LOGAM
Material
POLIMER
KERAMIK
 BRACKET
Material: Bahan metal/ stainless steel, porselain, komposit
atau kombinasi stainless steel – porcelain.
 BUCCAL TUBE
Material: Metal
 ARCHWIRE
Material: Copper – nickel titanium
 POWER CHAIN/ELASTOMERIC CHAIN
Material: Karet
 OPENED COIL DAN CLOSED COIL SPRING
Material: Kawat
 ELASTIC INTER-ARCH
Material: Karet
Karakteristik Material
 LOGAM:

Logam adalah material yang mempunyai daya hantar listrik yang
tinggi dengan sifat konduktor yang baik dan tahan terhadap temperatur
tinggi, mempunyai titik didih tinggi, keras, mengkilap, tidak tembus
cahaya, dan dapat dideformasi sehingga banyak digunakan pada
banyak konstruksi.
 Jenis logam juga terbagi mnjadi 2 jenis yaitu logam ferro dan
non ferro.dan jenis material teknik yang dipakai secara luas dalam
teknologi modern adalah baja. Baja adalah material logam yang dapat
dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik.
Material ini kuat dan siap dibentuk menjadi bermacam-macam
keperluan teknik. Material ini berspektrum luas dan mempunyai
kemampuan berdeformasi secara permanen yang merupakan modal
penting dalam menentukan harga tegangan luluh pada berbagai beban.
 Keramik:
 Keramik merupakan campuran antara unsur logam dan
nonlogam, kebanyakan dalam bentuk oksida, nitrida dan
karbida. Material yang termasuk dalam kelompok ini tersusun
atas clay, semen dan gelas. Material ini bersifat insulator
terhadap listrik dan panas dan lebih tahan pada temperatur
tinggi dan lingkungan yang berat daripada logam dan
polymer. Sifat mekanik material ini keras namun getas.
 POLYMER:
 Polymer
 Polimer adalah molekul rantai panjang yang mengandung
beberapa ikatan mer. Mer dalam sebuah polimer adalah sebuah
molekul hidrokarbon tunggal seperti etilen (C2H4). Karet dan
plastik termasuk dalam kelompok ini. Kebanyakan berupa
senyawa organik yang secara kimia tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, dan nonlogam lainnya. Density yang rendah dan
fleksibilitas yang tinggi merupakan ciri khas material
ini. Pemakaian plastik juga sangat luas, mulai peralatan rumah
tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi
mesin.
 Komposit:
 Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua
material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan
sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat
dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara
alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang
berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak
dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena
mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik.
 Perkembangan teknologi material telah melahirkan suatu
material jenis baru yang dibangun secara bertumpuk dari
beberapa lapisan. Material ini lah yang disebut material
komposit. Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe
material dan dirancang untuk mendapatkan kombinasi
karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya. Pada
dasarnya, komposit didefinisikan sebagai campuran
makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material
yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi
memberikan kekuatan tarik.Sedangkan matriks berfungsi untuk
melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat
benturan.
 Fiberglass salah satu contoh yang sudah banyak dikenal yaitu
serat gelas dilekatkan dalam sebuah material polymer.
Komposit didisain untuk menunjukkan suatu kombinasi dari
sifat-sifat terbaik tiap-tiap material penyusunya. Fiberglass
mendapatkan kekuatan yang tinggi dari serat gelas dan
fleksibilitas dari polymer. Saat ini banyak material yang
dikembangkan melibatkan komposit.

Sifat dan Karakteristik Kawat
Ortodontik
 Springback Merupakan kecenderungan suatu kawat untuk
kembali ke bentuk semula walaupun telah mengalami
deformasi pada strukturnya. Springback juga disebut elastic
strain. Nilainya dapat ditentukan 9 sesuai dengan besar gaya
yang dilepaskan saat proses unloading(gaya deaktivasi)
terhadap nilai konstanta modulus Young yang berbeda pada
tiap jenis kawat. Semakin besar kemampuan springback
suatu kawat, semakin besarkemampuan suatu kawat
menghasilkan gayaunloading untuk menggerakkan gigi.
 b. Kekakuan (stiffness) Menentukan berapa besar gaya yang
bisa dihasilkan kawat ortodontik saat diaplikasikan. Nilai
kekakuan yang rendah berarti kemampuan untuk memberikan
gaya dalam jumlah besar rendah dan gaya yang diberikan lebih
bersifat ringan dan kontinu.
 c. Formability Kemampuan yang tinggi membuat kawat lebih
mudah untuk dibengkokkan menjadi bentuk-bentuk loops,coils
atau stopper. d. Modulus of Resilience atau stored energy (MR)
Kemampuan suatu kawat untuk melepas energi saat diberi
beban gaya, kemudian saat pemberian beban dihentikan
(unloading), maka terkumpul lagi energi dengan jumlah yang
sama seperti semula. e. Biokompatibilitas terhadap jaringan
mulut Resistensi kawat ortodontik terhadap korosi dan adaptasi
lingkungan di dalam rongga mulut sehingga kawat tidak
mengalami keruksakan atau degenerasi material yang
menyebabkan deformasi kawat secara mikroskopis. 10 f
 . Joinability Kemampuan adaptasi kawat saat diberikan
material tambahan atau bergabung dengan material lainnya
melalui proses weldingatau soldering. g. Friksi Merupakan
tahanan terhadap gaya yang terjadi antara dua permukaan
atau antara dua material yang saling bergesekan. Pada
piranti ortodontik, gesekan antara lain terjadi pada kawat
terhadap permukaan slot breket. Friksi yang besar diantara
kawat dengan dasar slot breket dapat menyebabkan minim
atau tidak pergerakan gigi. Namun friksi yang besar juga
diperlukan pada fase tertentu dalam perawtan ortodontik
(O’Brien, 2002).
Mekanisme Penguatan
 Shape Memory Alloys (SMA) adalah paduan logam yang
mempunyai sifat pemulihan regangan dan tegangan akibat
perubahan temperature. Pemulihan dapat terjadi satu arah atau
dua arah yang dikenal dengan nama one way dan two way
Shape Memory Effect (SME). Sifat ini kemudian
dikembangangkan dan dimanfaatkan untuk sambungan pipa,
paku keeling, kontaktor listrik, robot, thermostat radiator, dan alat
control lainnya. Di dalam pemulkihan ini, bahan SMA dibuat dari
logam paduan tersier Cu-Zn-Al (4 persen Al) dengan metoda
semi konvensional casting (semi K/C) dan dilanjutkan dengan
proses pengerolan panas dan dingin. Serangkaian proses
perlakuan panas, pelatihan mekanik dan pelatihan SME
dilakukan pula pada penelitian ini. Hasil yang dicapai adalah
pelat dengan tebal, t=1 mm, regangan yang dapat dipulihkan 1
persen, temperatur As 40 C dan dalam bentuk/model V.
Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposisi
kimia, uji keras, metalografi dan pengukuran defleksi aktuator
SMA.
Penutup
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Daftar Pustaka
 The Technology Teacher: A Journal of the
American Industrial Arts Association, Volume 60,
hal 15. 2001. LEADERS. Dr. Middleton
 https://id.scribd.com/doc/211842337/KlasifikasiPorselen-Kedokteran-Gigi
kekurangan
 Daftar pustaka minimal 7
 Penutup: kesimpulam
 Mekanisme penguatan\pproses pembuatan
Download