Uploaded by bebgea065

IKA - Kebijakan Perlindungan Anak

advertisement
KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN ANAK
COMPASSION INDONESIA
2009
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
1/15
PERNYATAAN KOMITMEN
Compassion Indonesia adalah organisasi yang berkomitmen untuk ikut serta memajukan
kesejahteraan dan melayani anak-anak yang diciptakan Tuhan menurut gambar dan rupaNya. Compassion Indonesia meyakini bahwa setiap anak berharga di mata Tuhan, oleh
karena itu mereka memerlukan perlindungan dari berbagai bentuk eksploitasi, pengabaian
dan kekerasan.
Compassion Indonesia meyakini bahwa setiap anak harus dididik dan dipersiapkan dengan
sungguh-sungguh dalam suasana damai, bermartabat, tenggang rasa, persamaan hak dan
solidaritas, sehingga mereka kelak menjadi individu yang dewasa dan bertanggung jawab di
dalam masyarakat.
Sebagai perwujudan dari komitmen dan keyakinan tersebut di atas, Compassion Indonesia
melindungi anak-anak dari kemungkinan tindak kekerasan seksual dan segala bentuk
kekerasan lainnya melalui Kebijakan Perlindungan Anak. Kebijakan Perlindungan Anak
tersebut secara tegas menolak segala bentuk eksploitasi dan kekerasan terhadap anak yang
dilakukan oleh pihak Compassion, gereja mitra atau sponsor.
Kebijakan Perlindungan Anak adalah kebijakan yang menunjukkan komitmen Compassion
Indonesia dalam melindungi anak-anak yang dilayani dari segala bentuk kekerasan. Kebijakan
tersebut mengandung penjelasan tentang hal-hal yang perlu dilakukan terkait dengan
perlindungan anak dan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi
anak-anak.
Kebijakan Perlindungan Anak ini berisi kerangka kerja, arahan, aturan baku dan prosedur
untuk pihak Compassion Indonesia, gereja mitra dan sponsor, serta pihak-pihak lain yang
mungkin berhubungan dengan anak-anak yang dilayani oleh Compassion Indonesia.
Kebijakan ini akan ditinjau ulang secara berkala dan disempurnakan jika diperlukan.
Berikut ini adalah komponen yang terdapat dalam Kebijakan Perlindungan Anak Compassion
Indonesia:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Advokasi dan Peningkatan Kesadaran
Protokol Atas Sikap dan Perilaku
Kebijakan Perlindungan Anak dan Kemitraan dengan Gereja
Perekrutan Tenaga Kerja
Petunjuk-petunjuk Pelaporan dan Penyerahan Kasus Kekerasan terhadap Anak
Pengelolaan Kasus Dugaan Kekerasan terhadap Anak
Menjaga Kerahasiaan (Confidentiality)
Jejaring (Networking)
LAMPIRAN
1. Daftar Istilah
2. Pernyataan Janji Perlindungan Anak
3. Pernyataan Janji Pribadi
4. Formulir Penyerahan Dan Perlindungan Anak
5. Daftar Jenis Kekerasan
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
2/15
A. Advokasi dan Peningkatan Kesadaran1
Compassion Indonesia melindungi anak-anak yang dilayaninya dengan melakukan hal-hal
berikut:
1. Memastikan pihak Compassion Indonesia, gereja mitra dan sponsor, serta pihakpihak lain yang mungkin berhubungan dengan anak-anak yang dilayani oleh
Compassion Indonesia memiliki dan memahami dokumen Kebijakan Perlindungan
Anak.
2. Memasukkan Kebijakan Perlindungan Anak sebagai salah satu agenda dalam
materi orientasi untuk gereja-gereja mitra.
3. Menyediakan pelatihan bagi pihak Compassion Indonesia, gereja mitra, serta
pihak-pihak lain yang mungkin berhubungan dengan anak-anak yang dilayani
oleh Compassion Indonesia untuk dapat mengenali bentuk-bentuk kekerasan
terhadap anak, tanda-tanda dan gejalanya, serta langkah-langkah
penanganannya sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Anak.
4. Mendorong gereja mitra untuk menyediakan kesempatan belajar bagi semua
anak yang disponsori Compassion untuk mendapatkan informasi mengenai hakhak anak, keamanan pribadi, perlakuan orang-orang dewasa yang dapat diterima
dan yang tidak dapat diterima, dan ke mana anak harus pergi mencari bantuan
ketika anak mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan, pelecehan atau
eksploitasi.
5. Bekerja sama dengan Gereja, lembaga Kristen dan organisasi lain yang kompeten
dalam menangani anak-anak korban kekerasan. Kerjasama ini diharapkan dapat
menolong anak-anak korban tindakan kekerasan di lingkungan gereja mitra.
6. Memastikan segala informasi yang dipublikasikan dan dikomunikasikan oleh
Compassion Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat anak.
7. Mendukung kegiatan-kegiatan yang mempromosikan perlindungan terhadap anak
dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.
B. Protokol Atas Sikap dan Perilaku
Petunjuk-petunjuk umum di bawah ini2 adalah Protokol Atas Sikap dan Perilaku pihak
Compassion Indonesia, gereja mitra dan sponsor, serta pihak-pihak lain yang mungkin
berhubungan dengan anak-anak yang dilayani oleh Compassion Indonesia:
1. Memperlakukan anak dengan hormat dan bermartabat.
2. Setiap kegiatan anak (misalnya seminar, camping, retreat, pelatihan, dll.) harus
dalam pengawasan dan pendampingan setidaknya oleh dua orang staf dewasa.
3. Seorang dewasa tidak boleh berada dalam ruangan tertutup bersama dengan
seorang anak tanpa ada pihak lain dalam ruangan tersebut. Jika seorang anak
hendak berkonsultasi atau mendiskusikan sesuatu yang bersifat rahasia kepada
seorang dewasa, maka percakapan tersebut harus dilakukan di tempat yang bisa
terlihat orang lain.
4. Setiap pihak, baik PPA maupun Compassion yang menyertai anak-anak dalam
perjalanan resmi dengan Compassion Indonesia harus dilengkapi dengan surat
ijin tertulis dari pimpinannya dan orangtua/wali anak-anak tersebut.
1
Kebanyakan dari kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadaran ini diambil dari Child, Church,
and Mission (2005), A Resource Book for Christian Child Development Workers yang ditulis oleh Dr.
Dan Brewster dari Compassion International.
2 Kebanyak dari petunjuk-petunjuk umum di sini diambil dari Child, Church, and Mission A Resource
Book for Christian Child Development Workers (2005) yang ditulis oleh Dr. Dan Brewster dari
Compassion International.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
3/15
5. Tidak melakukan kontak fisik dengan cara yang tidak sopan yang mengarah
kepada pelecehan seksual dan yang menyakiti anak secara fisik. Dalam
berkomunikasi dengan anak, tidak diperbolehkan untuk menggunakan kata-kata
yang tidak sopan ataupun membuat komentar-komentar yang tidak senonoh.
6. Tidak menunjukkan sikap yang diskriminatif, misalnya dengan cara
mengistimewakan seorang anak dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
7. Menjunjung tinggi kearifan budaya lokal di dalam cara berpakaian, bertutur kata
dan tingkah laku.
8. Tidak mempekerjakan anak-anak dibawah umur, misalnya sebagai pembantu
rumah tangga atau buruh kasar.
9. Compassion akan segera mengambil tindakan bila muncul dugaan terjadinya
kasus-kasus perilaku yang tidak pantas terhadap anak-anak yang dilayani.
10. Menerapkan Nilai-nilai Utama (Compassion’s Core Values) dan Prinsip-prinsip
Kepemimpinan Compassion terutama ketika bekerja bersama anak-anak.
Petunjuk-petunjuk Selama Kunjungan Sponsor/Pengunjung lainnya ke PPA
11. Semua pihak yang berniat mengunjungi anak-anak yang dilayani Compassion
terikat pada aturan-aturan dalam protokol ini.
12. Staf Compassion atau staf PPA yang terlatih harus menemani sponsor atau
pengunjung selama dan dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan anak-anak
yang dilayani oleh Compassion.
13. Staf Compassion atau staf PPA harus menemani sponsor/pengunjung yang akan
mengunjungi rumah anak dan menemani anak yang diundang ke kamar hotel
sponsor.
14. Sponsor/pengunjung lainnya wajib menghargai staf, anak-anak, keluarga dan
lingkungan yang mereka kunjungi, serta mempertimbangkan kearifan budaya
lokal.
15. Staf Compassion dan staf PPA harus memastikan bahwa sponsor/pengunjung
terikat dengan Petunjuk-petunjuk Kunjungan Compassion International
yang telah mereka baca dan tanda tangani sebelum kunjungan mereka. 3
3
Kebijakan Compassion International : Interaksi-interaksi yang pantas antara Pengunjung dengan
Anak (Kebijakan Manajemen I-7-1
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
4/15
C. Kebijakan Perlindungan Anak dan Kemitraan dengan
Gereja
1.
Informasi mengenai Kebijakan Perlindungan Anak disampaikan dan diadopsi di
dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Compassion Indonesia dan
gereja mitra.
2. Compassion Indonesia mensyaratkan setiap gereja mitra untuk memiliki
Kebijakan Perlindungan Anak4 yang disesuaikan dengan konteks setempat.
Kebijakan lokal tersebut memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak bertentangan dengan Kebijakan Perlindungan Anak Compassion
Indonesia
b. Mengandung aturan perilaku Gembala Sidang, Komisi, Staf PPA, tutor,
relawan dan pihak-pihak lain yang mungkin berhubungan dengan anakanak yang dilayani ketika mereka bekerja dengan anak-anak.
c. Mengajukan dan mengangkat seorang Petugas Perlindungan Anak yang
bertanggung jawab untuk memberikan pencegahan, pembelaan, dan
penanganan (termasuk di dalamnya pendampingan terhadap anak)
dugaan-dugaan terjadinya tindak kekerasan.
d. Memberikan informasi mengenai langkah-langkah sistematis dalam
penanganan kasus kekerasan.
e. Memuat panduan seleksi dan penerimaan tenaga kerja dan relawan
gereja mitra.
3. Compassion Indonesia mendorong gereja mitra untuk meninjau kembali
dokumen kebijakan perlindungan anaknya setiap lima tahun sekali untuk
memastikan efektifitas dan konsistensi pelaksanaan perlindungan anak.5
4. Compassion Indonesia mendorong gereja mitra untuk menciptakan
program/kegiatan anak yang bertujuan agar anak-anak memiliki pengetahuan
tentang kebijakan perlindungan anak dan mengerti bagaimana melindungi diri
mereka sendiri.
D. Perekrutan Tenaga Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
4
5
6
Calon tenaga kerja tanpa melihat pada status dan jabatannya harus mengikuti
standar penerimaan tenaga kerja yang didalamnya mencakup penyampaian
informasi mengenai Kebijakan Perlindungan Anak Compassion Indonesia. 6
Compassion Indonesia berhak untuk tidak mempekerjakan orang-orang
(karyawan, relawan, pekerja magang, pengurus yayasan, dan konsultan) yang
diduga pernah atau terlibat dalam kasus kekerasan terhadap anak, pedophilia,
dan penjualan anak atau kasus sejenisnya.
Para pelamar harus menandatangani pernyataan bahwa dirinya tidak terlibat
dalam tuduhan tindak kriminal akibat kekerasan terhadap anak.
Jika seorang karyawan dikeluarkan karena kasus kekerasan terhadap anak, maka
Compassion Indonesia bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada
tempat kerjanya yang baru bila diminta.
Kebijakan tersebut di atas juga berlaku bagi gereja mitra.
Buku Panduan Kemitraan. Compassion Indonesia. 2007
Ibid
HR field Manual Compassion International
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
5/15
E. Petunjuk-petunjuk Pelaporan dan Penyerahan Kasus
Kekerasan Anak
Compassion Indonesia dan gereja mitra menangani setiap kasus kekerasan anak dengan
kepedulian yang tinggi sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing, membatasi
pemindahan kasus dari satu lembaga ke lembaga yang lain, dan memastikan langkahlangkah pemulihan yang sesuai tersedia bagi anak yang mengalami kekerasan. Langkah
pemulihan ini tidak terbatas pada pemeriksaan/perawatan medis, fisik, mental, program
rehabilitasi dan konseling. Compassion Indonesia mendukung setiap langkah hukum yang
ditempuh oleh korban dan keluarganya dalam upaya memperoleh perlindungan dan keadilan.
Prosedur pelaporan seperti di bawah ini harus dilakukan dalam situasi dimana diduga telah
terjadi kekerasan atau penganiayaan anak yang dilayani oleh Compassion.
1. Pelaporan Pihak Internal
a. Pihak gereja mitra yang mengetahui atau menerima laporan adanya
kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap seorang anak PPA harus segera
melaporkannya kepada Petugas Perlindungan Anak dan Koordinator PPA.
Informasi kasus dari Petugas Perlindungan Anak, Koordinator PPA, dan Komisi
PPA paling lambat diterima Partnership Facilitator dalam jangka waktu 1x24 jam
yang selanjutnya diteruskan kepada Manajer Program sebagai bagian dari
Country Management Team (CMT).7
b. Setiap laporan mengenai kekerasan terhadap anak atau kecurigaan terjadinya
kekerasan pada anak harus diarsipkan secara tertulis, dirahasiakan dan
sesuai prosedur yang berlaku.
c.
Prioritas pertama adalah memenuhi kebutuhan medis dan kondisi-kondisi lainnya
yang mengancam nyawa anak. Untuk dapat menentukannya, Petugas
Perlindungan Anak harus mencari pertolongan dari tenaga kesehatan terdekat
untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan mendapatkan surat
keterangan medis.
d. Dalam rangka melindungi anak, staf Compassion tidak diperkenankan
memberikan pernyataan kepada media sehubungan dengan kasus tersebut. Jika
diperlukan Compassion akan menunjuk mediator untuk berhubungan dengan
media dan pihak eksternal lainnya.8
2.
Pelaporan kepada Pihak Eksternal / Penyerahan
a. Setelah menyelesaikan proses pelaporan internal, jika dipandang perlu
Compassion Indonesia dapat melakukan langkah-langkah pelaporan eksternal
kepada institusi-institusi seperti di bawah ini untuk melakukan penyelidikan dan
menangani kasus tersebut.
 Komisi Nasional Perlindungan Anak atau kantor polisi terdekat
 Kantor-kantor Pemerintahan Daerah Bagian Kesejahteraan Masyarakat
terdekat
7
Compassion International Corporate Policy: Allegations of Child Abuse Against an Employee
(Management Policy I-7-5)
8
Ibid.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
6/15
b. Hak-hak pribadi anak akan diperhatikan dalam keseluruhan proses. Identitas
pribadi anak dan hal-hal tertentu lainnya seperti alamat dan nama orangtua anak
akan dirahasiakan kecuali kepada pihak-pihak yang berwenang.
F.
Pengelolaan Kasus Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
Dalam hal adanya laporan kekerasan terhadap anak, Compassion Indonesia
memperlakukan baik korban maupun tersangka pelaku dengan sikap menghormati dan
menghargai saat proses penyelidikan berlangsung. Compassion Indonesia melakukan
pendekatan asas praduga tidak bersalah terhadap segala pelaporan kekerasan yang diberikan
dan juga mempercayai anak sampai terbukti sebaliknya.
1.
Keterlibatan Staf Compassion
Compassion Indonesia menghargai setiap individu dan berjanji untuk memperlakukan
setiap staf dengan adil dan sopan. Tuduhan yang tidak bertanggung jawab kepada
staf terkait perilaku tidak wajar terhadap seorang anak, akan merugikan nama baik
staf tersebut.9
Petunjuk-petunjuk di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil jika ada
seorang staf Compassion yang diduga terlibat dalam kekerasan terhadap anak yang
dilayani.
a. Dalam kasus dugaan kekerasan anak oleh seorang staf Compassion, pihak gereja
mitra harus segera melaporkan kepada supervisor regional yang bersangkutan,
HR Specialist atau Direktur Negara dalam waktu 1x24 jam setelah pengaduan.
b. Tim Perlindungan Anak (anggota CMT terkait, HR Specialist dan Supervisor
terkait) yang dibentuk oleh HR Specialist harus segera mengadakan rapat untuk
menangani kasus tersebut.
c. Pihak gereja mitra harus memberikan laporan tertulis kepada Tim Perlindungan
Anak mengenai dugaan kekerasan tersebut dalam waktu kurang dari 2x24 jam
setelah Tim Perlindungan Anak dibentuk.
d. Tim Perlindungan Anak bertanggung jawab memanggil tersangka dan meminta
penjelasan dari yang bersangkutan selambat-lambatnya 3x24 jam setelah
ketentuan poin c di atas terpenuhi.
e. Untuk kelancaran proses penyelidikan, HR memiliki kewenangan untuk
memberikan skorsing kepada tersangka tidak lebih dari 30 hari.
f. Setelah semua informasi dari pihak-pihak terkait terkumpul, Tim Perlindungan
Anak bersama dengan Direktur Negara bertanggung jawab mengambil keputusan
atas kasus yang terjadi.
g. Semua informasi yang terkumpul dan keputusan Tim Perlindungan anak
mengenai kasus tersebut didokumentasikan dan dirahasiakan.
h. Jika dugaan tidak terbukti benar, maka Pimpinan Compassion Indonesia harus
mengambil langkah-langkah pemulihan nama baik yang bersangkutan dan
mencabut masa skorsing. HR specialist menyediakan langkah-langkah yang
diperlukan seperti konseling dan dukungan lainnya kepada staf bersangkutan.
i. Jika dugaan terbukti benar, maka Pimpinan Compassion Indonesia melalui HR
Specialist mengambil langkah-langkah sesuai Kebijakan Ketenagakerjaan
Compassion Indonesia. Compassion Indonesia mendukung setiap proses hukum
setelah langkah-langkah Kebijakan Ketenagakerjaan di atas diberlakukan.
9
Compassion International Corporate Policy: Allegations of Child Abuse Against an Employee
(Management Policy I-7-5)
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
7/15
2. Keterlibatan Staf PPA/Gereja Mitra
Gereja mitra bertanggung jawab mengambil langkah-langkah sesuai dengan
Kebijakan Perlindungan Anak yang berlaku di gereja setempat yang telah disetujui
oleh Compassion Indonesia. Compassion Indonesia bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa Kebijakan Perlindungan Anak dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan. Jika diminta, Compassion Indonesia dapat memberikan saran dan
pendapat yang diperlukan untuk penyelesaian kasus tersebut.
Pihak gereja mitra berkewajiban memberikan laporan tertulis berkaitan dengan kasus
yang terjadi di Pusat Pengembangan Anak kepada Compassion Indonesia. Laporan
yang diberikan kepada Compassion Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Laporan kejadian.
b. Laporan perencanaan langkah-langkah yang diambil oleh pihak gereja mitra
untuk menyelesaikan kasus tersebut.
c.
Laporan perkembangan, termasuk tindakan yang diambil oleh pihak gereja mitra
kepada anak dan pelaku.
d. Laporan akhir.
Apabila dalam waktu 30 hari gereja mitra tidak dapat melakukan penyelesaian kasus
sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Anak yang telah disepakati, maka Compassion
Indonesia bertanggung jawab untuk membantu proses penyelesaian kasus tersebut.
3. Keterlibatan Pengunjung/Sponsor Asing
Untuk kasus-kasus kekerasan anak yang melibatkan sponsor/pengunjung,
Compassion Indonesia akan melakukan konsultasi dengan konsultan hukum. Direktur
Negara bertanggung jawab untuk melaporkan kasus tersebut kepada Compassion
International, dan bersama-sama dengan Compassion International memantau dan
menindaklanjuti kasus tersebut.
G. Menjaga Kerahasiaan
1. Setiap informasi mengenai dugaan kasus kekerasan terhadap anak yang
menyangkut staf Compassion hanya boleh diketahui oleh Tim Perlindungan Anak
dan Direktur Negara.
2. Compassion Indonesia bersama-sama dengan gereja mitra bertanggung jawab
untuk menjaga kerahasiaan arus informasi di lapangan demi keamanan dan
nama baik anak.
H. Jejaring
Compassion Indonesia dan gereja mitra secara aktif bekerja sama dengan lembaga
lain dan jejaring yang memiliki kompetensi dan komitmen dalam meningkatkan kualitas
program perlindungan anak dari tindakan kekerasan/pelecehan. Dalam bekerja sama dengan
lembaga lain, Compassion Indonesia secara selektif memperhatikan jejak rekam dari
lembaga-lembaga tersebut.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
8/15
LAMPIRAN 1
Daftar Istilah
1. Petugas Perlindungan Anak: Salah satu staf PPA yang diangkat oleh gereja mitra
yang bertanggung jawab untuk memberikan pencegahan, pembelaan, dan
penanganan (termasuk di dalamnya pendampingan terhadap anak) dugaan-dugaan
terjadinya tindak kekerasan.
2. Anak yang dilayani Compassion: Anak-anak yang dilayani di PPA.
3. Perlindungan Anak: Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara layak
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
4. Kekerasan pada anak: Perlakuan yang membuat anak takut, terancam, tertekan,
dan menyakiti anak baik secara fisik maupun verbal.
5. Pelecehan pada anak: Tindakan merendahkan harkat dan martabat anak sehingga
anak merasa malu, tertekan dan merasa kehilangan harga diri.
6. Sponsor: Seseorang atau sekelompok orang yang mendukung pelayanan
Compassion dengan memberikan sejumlah dana secara teratur bagi anak, dan
terdaftar secara resmi di Kantor Pusat Compassion International.
7. Relawan: Seseorang yang secara suka rela melibatkan diri dalam pelayanan anakanak yang dilakukan gereja mitra tanpa mengharapkan imbalan.
8. Advokasi anak: Segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membela hak-hak
anak.
9. Kontak fisik yang tidak sopan: sentuhan-sentuhan yang dilakukan terhadap
bagian-bagian tubuh tertentu dengan cara-cara yang tidak seturut dengan tata
krama dan kesopanan setempat.
10. Kata-kata yang tidak sopan: kata-kata yang tidak sesuai dengan tata krama yang
bersifat merendahkan, mengejek, mencela, mencaci maki, dan mengancam lawan
bicara.
11. Tim Perlindungan Anak: Tim yang dibentuk oleh HR Specialist yang terdiri dari HR
Specialist, seorang anggota Country Management Team terkait dan seorang
Supervisor terkait yang bertugas melakukan pengusutan dan penanganan dugaan
tindak kekerasan pada anak yang dilakukan oleh staf Compassion Indonesia.
12. Janji Perlindungan Anak: Pernyataan resmi Compassion Indonesia dan Gereja
Mitra untuk berupaya secara maksimal melindungi anak-anak yang dilayani.
13. Pernyataan Janji Pribadi: Pernyataan yang berisi janji kesungguhan hati staf
Compassion dan staf gereja mitra untuk berupaya secara maksimal melindungi anakanak yang dilayani.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
9/15
LAMPIRAN 2
JANJI PERLINDUNGAN ANAK
Compassion Indonesia
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berjanji untuk menciptakan dan
mempertahankan lingkungan tumbuh kembang yang aman bagi anak-anak
dengan cara:







Menetapkan kebijakan bahwa tiap-tiap Pusat Pengembangan Anak harus mengangkat
seorang Petugas Perlindungan Anak yang akan mengemban tanggung jawab khusus
demi keselamatan anak.
Menyadari bahwa semua anak memiliki hak untuk dilindungi dan bebas dari tindak
kekerasan.
Memastikan bahwa semua staf Compassion dan staf PPA telah melewati serangkaian
proses seleksi yang seksama untuk melindungi anak dari tindak kekerasan.
Memastikan bahwa semua staf Compassion dan staf PPA telah memahami Kebijakan
Perlindungan Anak dan telah menandatangani Pernyataan Janji Pribadi mengenai
komitmen staf terhadap Perlindungan Anak
Melakukan tindakan terhadap semua kecurigaan atau dugaan kekerasan terhadap anak
dengan sesegera mungkin.
Memastikan bahwa semua informasi bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
Meninjau kembali efektifitas Kebijakan Perlindungan Anak secara berkala.
Tertanda:
Direktur Negara Compassion Indonesia
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
10/15
LAMPIRAN 3
PERNYATAAN JANJI PRIBADI
Sebagai seorang individu yang bekerja di bidang pelayanan anak, saya yang bertanda
tangan di bawah ini
Nama
: .............................................................................
Jabatan
: .............................................................................
PPA
: IO-..............., .......................................................
Gereja
: .............................................................................
berjanji untuk…
•
•
•
•
•
•
•
Menerima dan melayani anak-anak sebagaimana Tuhan Yesus menerima anak-anak
Menjunjung tinggi hak, harkat, dan martabat anak-anak
Melindungi anak-anak dari segala bentuk tindak kekerasan
Mendengar setiap pendapat anak, menerima, mencari, dan memberikan informasi
yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya
Memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk berpartisipasi dalam setiap
kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dirinya
Memastikan bahwa program-program yang diberikan kepada anak-anak sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan anak
Mempersiapkan anak-anak untuk menjadi orang Kristen dewasa yang mandiri dan
bertanggung jawab
Yang membuat pernyataan,
_____________, _____________
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
11/15
LAMPIRAN 4
FORMULIR PENYERAHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
LAPORAN PERISTIWA DARI DUGAAN KEKERASAN
Petunjuk:

Jika Anda mengetahui bahwa keselamatan seorang anak mungkin berada dalam bahaya, silakan mengisi
formulir ini dengan lengkap sesuai pengetahuan Anda.




Perhatikan bahwa masalah perlindungan anak haruslah dilaporkan segera (lebih baik pada hari kerja yang
sama.)
Formulir ini mengidentifikasikan informasi penting yang diperlukan untuk dicatat pada kejadian sebuah
dugaan atau peristiwa kekerasan.
Formulir ini haruslah diserahkan secara langsung pada petugas perlindungan anak yang telah ditetapkan.
Gunakan halaman belakang atau kertas tambahan jika diperlukan.
Laporannya haruslah disimpan dalam sebuah tempat yang aman dan terjamin dan diperlakukan dengan
kerahasiaan ketat.
I. MENGENAI ANDA
Nama Anda:
Jabatan Anda:
Alamat dan nomor telpon Anda:
Hubungan Anda dengan anak atau pemuda/i:
II. MENGENAI ANAK ATAU PEMUDA/I
Nama Anak:
Usia Anak:
Alamat Anak:
Nama Orang Tua atau Wali:
Jenis kelamin Anak:
III. MENGENAI KEPRIHATINAN ANDA
Apakah kekerasannya diamati atau diduga?
□
□ Diduga
Diamati
Apakah keprihatinan ini berdasarkan pada informasi yang didapat secara langsung, atau informasi yang diberikan
pada Anda oleh orang lain? Jika demikian, siapa?
Apakah si anak mengungkapkan peristiwa kekerasan pada Anda?
Tanggal Dugaan Peristiwa:
Waktu Dugaan Peristiwa:
Nama Tersangka Pelaku:
□
Ya
□ Tidak
Lokasi Dugaan Peristiwa:
Informasi lain tentang tersangka pelaku:
Bentuk atau jenis kekerasan yang diduga dilakukan:
Pengamatan tentang anak atau pemuda/i (meliputi luka yang terlihat, keadaan emosional anak, perilaku, dll.)
(Catatan: Buat perbedaan yang jelas antara apa yang fakta, opini atau desas-desus.)
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
12/15
Nyatakan dengan tepat apa yang dikatakan anak atau sumber lain pada Anda, dan nyatakan bagaimana Anda
memberi respon padanya.
Apakah ada anak/orang lain yang terlibat dalam peristiwa yang diduga? Jika demikian, siapa?
Tindakan yang dilakukan:
Nyatakan nama Staf Compassion dan/atau Agen Luar yang dikontak (Polisi/Pelayanan Sosial) dan termasuk kontak
info dan nasihat yang diterima dari mereka.
Tanda tangan:
Tanggal:
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
13/15
Lampiran 5
Jenis-Jenis Kekerasan
Tabel di bawah ini merupakan ringkasan tanda-tanda fisik dan tingkah laku akibat
kekerasan.10
Jenis Kekerasan
Kekerasan Fisik
Tanda-tanda Fisik
Memar atau bilur dengan berbagai
tingkat penyembuhan atau luka-luka
lain yang terlihat dan berulang-ulang
terjadi pada anak dan tidak dapat
dijelaskan menurut perkembangan
tingkah laku yang diharapkan
Patah tulang yang tidak jelas
penyebabnya atau mengalami
berbagai patah tulang, terutama
tulang rusuk patah, tulang tengkorak
retak parah atau luka berat lain di
bagian kepala.
Luka bakar atau luka-luka akibat
benda lain seperti luka bekas gigitan,
luka bekas tangan/cengkeraman, luka
bakar akibat rokok atau cerutu, luka
akibat pukulan gesper ikat pinggang.
Luka bakar akibat siraman air panas
atau zat cair panas lainnya.
Luka-luka pada gigi yang tidak dapat
dijelaskan atau terjadi berulang.
Anak tidak bertumbuh sesuai dengan
tingkat yang diharapkan dan anak
tampak lapar dan sangat ingin makan
ketika ditawari makanan.
Jenis Kekerasan
Kekerasan
Seksual
Tanda-tanda Fisik
Sakit, gatal, memar atau berdarah di
sekitar alat kemaluan. Pakaian dalam
yang bernoda atau ada darah.
Penyakit kelamin.
Tanda-tanda Tingkah laku
Penjelasan atas luka fisik yang ada
tidak sesuai dengan luka tersebut,
atau tidak sesuai dengan
perkembangan usia anak.
Keluhan fisik yang terus menerus
atau berulang karena sebab yang
tidak jelas, seperti sakit kepala atau
sakit perut.
Orang tua / pengasuh melaporkan
bahwa luka yang cukup parah itu
akibat perbuatan anak sendiri atau
anak melaporkan bahwa ia dilukai
orang tua atau pengasuh lain.
Orang tua / pengasuh menunda
mencari pertolongan medis yang
dibutuhkan.
Tanda-tanda Tingkah laku
Pengetahuan atau tingkah laku seks
yang ganjil, terlalu tinggi atau tidak
biasa bagi seorang anak seusianya
seperti meminta orang lain
melakukan tindakan seksual,
menempatkan mulut pada bagianbagian seks, mencoba melakukan
hubungan badan.
Anak melaporkan terjadi kekerasan
seksual oleh orang tua atau orang
dewasa.
Sulit berjalan atau duduk.
Keluar cairan dari vagina atau saluran
10
Caring for Our Children, National Health and Safety Performance Standards, Appendix K,
American Academy of Pediatrics, p. 420
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
14/15
kencing.
Jenis Kekerasan
Kekerasan
Emosi
Tanda-tanda Fisik
Keterlambatan perkembangan fisik,
emosi atau intelektual yang tidak
dapat dijelaskan.
Kebiasaan-kebiasaan seperti gerakan
mengayun, mengisap jari secara
berlebihan, tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan yang
diharapkan.
Tanda-tanda Tingkah laku
Merusak harga diri, mengalami
depresi, menarik diri.
Jenis Kekerasan
Pengabaian
Tanda-tanda Fisik
Lapar terus menerus, meminta-minta
makanan atau menimbun makanan.
Lelah atau lesu. Sangat kurang
menjaga kebersihan seperti rambut,
kulit dan pakaian yang kotor.
Pakaiannya kurang sopan.
Kurang gizi atau tidak berkembang
dengan baik tanpa adanya penyakit
fisik.
Penundaan dalam mencari
pertolongan tenaga ahli untuk
masalah-masalah kesehatan fisik atau
gigi.
Perusakan oleh orang tua/pengasuh
karena penyalahgunaan alcohol/obatobatan, penyakit fisik atau mental.
Tanda-tanda Tingkah laku
Kurangnya pengawasan dalam
waktu panjgan, taraf
perkembangan anak tidak sesuai
dengan usia anak atau tingkat
perkembangan anak.
Jenis Kekerasan
Kekerasan jenis
apa pun
Tanda-tanda Fisik
Penyalahgunaan alcohol/obat-obatan.
Ketidakhadiran anak di PPA tanpa
penjelasan.
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK COMPASSION INDONESIA
Tingkah laku ekstrim, seperti sangat
agresif atau sangat pasif, apatis,
pandangan yang kosong, interaksi
sosial menurun, mengalami
ketakutan-ketakutan (phobia),
ketakutan terhadap orang tua.
Tanda-tanda Tingkah laku
Anak sangat penurut atau
sangat tidak patuh pada
perintah orang lain.
 Kurang mampu memilih dalam
berteman dengan orang
dewasa.
 Terjadi kemunduran
perkembangan, seperti yang
tadinya dapat ke kamar mandi
sendiri menjadi tidak bisa
sendiri.
 Sulit tidur dan nafsu makan
terganggu.
 Mengalami depresi.
 Perilaku yang
merusak/menyakiti diri
sendiri.
 Ketakutan-ketakutan yang
berlebihan.

15/15
Download