Uploaded by User41697

laporan mikrotik

advertisement
LAPORAN AKHIR
JARINGAN NIRKABEL
Freeradius, DaloRadius, dan Hotspot Mikrotik
Oleh :
Iko Pramadan Ayub Vambudi
(201710150511029)
Jurusan D3 Elektronika
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
2020
A. Dasar Teori
1. Mikrotik
RouterOS™ merupakan sistem
MikroTik
operasi yang
diperuntukkan
sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi
router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip
network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat,
Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server,
Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikroTik routerOS merupakan
sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain
untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan
melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada
Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router
mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan
standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar
(network
yang
kompleks,
routing
yang
rumit)
disarankan
untuk
mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai.
Mikrotik
bukanlah
perangkat
lunak
yang
gratis
jika
anda
ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat
menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada
lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1
adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi
yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbedabeda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang
paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:

Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan
penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.

Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi
routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu
untuk menggunakannya.

Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk
menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau
Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien.

Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk
mengelola perangkat wireless tipe akses poin.

Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola
jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.

Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
2. Freeradius
Jadi Remote Access Dial-In User Service atau yang biasa disingkat
RADIUS,adalah sebuah protokol keamanan komputer yang digunakan untuk
melakukan autentikasi, otorisasi, dan pendaftaran aku pengguna secara terpusat
untuk mengakses sebuah jaringan. RADIUS didefinisikan didalam RFC 2865 dan
RFC 2866, yang pada awalnya digunakan untuk melakukan autentikasi terhadap
akses jaringan jarak jauh (remote) dengan menggunakan koneksi dial-up.
RADIUS sekarang sudah dikembangkan untuk melakukan autentikasi terhadap
akses jaringan secara jarak jauh dengan menggunakan koneksi selain dial-up,
seperti Virtual Private Networking (VPN), access point nirkabel, switch ethernet,
dan perangkat lainnya. Awalnya, RADIUS dikembangkan oleh perusahaan
Livingstion. Awalnya RADIUS menggunakan port 1645. Tetapi sekarang port
yang dipakai oleh RADIUS adalah 1812.
3. daloRadius
daloRadius adalah aplikasi manajemen RADIUS web canggih yang ditujukan
untuk mengelola hotspot dan tujuan umum penyebaran ISP. Ini fitur manajemen
pengguna, pelapor grafis, akuntansi, mesin penagih dan integrase dengan
GoogleMaps untuk geo-lokasi.
B. Percobaan
1. Topologi
Ubuntu Server
IP 192.168.19.135
IP 192.168.19.136
Mikrotik
192.168.18.137
Client
IP DHCP
192.168.18.136
Ubuntu server menggunakan IP 192.168.19.135 dengan type NAT. Mikrotik pada
ether 1 menggunakan network yang sama dengan Ubuntu Server dengan IP
192.168.19.136. Sedangkan ether2 menggunakan IP opsional, di sini saya
menggunakan IP 192.168.18.137. Pada client IPnya DHCP. Pada laptop saya
mendapatkan IP 192.168.18.136
2. Konfigurasi IP Address pada VMWARE
Pada pengaturan VMNet menggunakan 2 VMNet. VMNet pertama (di sini
menggunakan VMNet1) menggunakan type Host-Only dengan IP DHCP.
Sedangkan VMNet kedua (di sini menggunakan VMNet8) menggunakan type
NAT.
3. Konfigurasi Freeradius dan daloRadius pada Ubuntu Server
Ubuntu Server menggunakan VMNet8 (type NAT). Instal Ubuntu server
seperti biasa. Lihat Ubuntu mendapatkan IP berapa dan catat. Instal
Freeradius, LAMP Server dan Mysql. Konfigurasi database Freeradius
menggunakan perintah mysql –u root –p lalu masukkan password Mysqlnya.
Setelah terbuka mulai membuat database menggunakan perintah “create
database namadb;”. Setiap perintah yang berhasil selalu diikuti feedback
“query ok” seperti di bawah ini
Perintah selanjutnya “MariaDB [(none)]> GRANT ALL ON radiusdb.* TO
radius@localhost
menggunakan
IDENTIFIED
password
BY
mysql.
Ganti
password
selanjutnya
“FLUSH
"password";”.
Perintah
PRIVILEGES;”. Untuk memastikan coba cek databases nya sudah masuk apa
belum. Dengan perintah “show databases;”. Hasilnya akan seperti berikut ini.
Jika database yang sudah dibuat tadi tampil artinya sudah berhasil.
Impor file skema database dengan perintah “mysql –u root –p radius <
/etc/freeradius/sql/mysql/schema.sql”. untuk memastikan keberhasilannya
gunakan perintah show tables dengan masuk ke database terlebih dahulu.
Hasilnya seperti di bawah ini.
Jika sudah berhasil langkah berikutnya edit file sql di freeradius dengan
perintah “nano /etc/freeradius/3.0/mods-enabled/sql”. Ubah Sesuaikan dengan
gambar di bawah ini
Simpan dan keluar. Langkah selanjutnya ubah owner dan grup dengan
perintah “chgrp -h freerad /etc/freeradius/3.0/mods-available/sql
chown -R freerad:freerad /etc/freeradius/3.0/mods-enabled/sql”
pastikan tidak ada yang gagal. Selanjutnya restart freeradiusnya menggunakan
perintah “systemtcl freeradius restart”. Pastikan proses restart berhasil. Jika
sudah berhasil maka instalasi dan konfigurasi Freeradius dan Mysql berhasil.
Langkah selanjutnya instalasi dan konfigurasi daloRadius.
Instal daloRadius setelah terinstal pindah file daloradius dengan perintah “mv
daloradius-master /var/www/html/daloradius”. Selanjutnya impor table mysql
daloRadius ke database kita menggunakan perintah "cd
/var/www/html/daloradius
mysql -u root -p radiusdb < contrib/db/fr2-mysql-daloradius-andfreeradius.sql
mysql -u root -p radiusdb < contrib/db/mysql-daloradius.sql”. selanjutnya beri
permission dengan perintah “chown -R www-data:www-data
/var/www/html/daloradius/
chmod 664 /var/www/html/daloradius/library/daloradius.conf.php”.
selanjutnya buka daloradius.conf.php dengan perintah “nano
/var/www/html/daloradius/library/daloradius.conf.php”. Edit dan sesuaikan
seperti di bawah ini.
Setelah itu restart freeradius dan apache kita menggunaka perintah “systemctl
restart freeradius” dan “systemctl restart apache2”. Langkah selanjutnya
mencoba membuka interface daloRadius di web browser menggunakan ip
Ubuntu server kita. Pastikan bisa terbuka dan bisa login. Password defaultnya
radius. Tampilan setelah login seperti berikut ini
Jika sudah berhasil maka instalasi dan konfigurasi daloRadius sudah selesai.
Langkah selanjutnya membuat user daloRadius pada menu management.
Dengan cara di bawah ini
Pertama isikan user dan password yang gampang. Misalkan user ocba dan pass
coba. Dan ubah group menjadi daloRadius. Selanjutnya Applay. Selanjutnya
cek di list user untuk memastikan keberhasilan pembuatan usernya. Seperti
gambar di bawah ini.
Centang pada checkbox di kolom ID. Lalu tekan enable di pilihan atas. Setelah
itu check di mysql pada Ubuntu server. Dengan cara masuk ke mysql –u root –
p terlebih dahulu dan memasukkan password. Setelah itu masukkan perintah
“select * from radcheck” maka user yang dibuat telah tampil.
Langkah selanjutnya edit file clients.conf pada freeradius dengan perintah
“nano /etc/freeradius/3.0/clients.conf”
Tambahkan seperti 4 baris paling bawah pada gambar di atas. Ip tersebut ip
yang nantinya dibuat pada mikrotik dengan network yang sama dengan
Ubuntu server. Jika sudah simpan dan keluar. Selanjutnya debug freeradius
dengan stop dulu freeradiusnya menggunakan perintah “service freeradius
stop”. Lalu debug menggunakan perintah “freeradius –XXX” . Hasilnya harus
tidak boleh ada yang gagal. Contohnya seperti gambar di bawah ini.
Langkah selanjutnya tes user yang telah kita buat tadi. Dengan perintah
“radtest namauser passworduser 127.0.0.1 0 testing123”
Hasilnya harus accept-accept. Jika masih accept-reject maka masih ada yang
salah. Contohnya seperti gambar di bawah ini
Jika sudah selesai maka konfigurasi Freeradius dan daloRadius sudah berhasil.
4. Konfigurasi Hotspot pada MikroTik OS
Login mikrotik dengan user default “admin” dan password default kosong
(tidak ada password). Ketik int pr maka harus muncul dua Ethernet. Seperti
gambar di bawah ini.
Selanjutnya tambahkan ip address pada masing-masing ether1 dan ether2
dengan perintah “ip address add address=192.168.19.136 (network yang sama
dengan Ubuntu server) disable=no ether1”. Untuk ether 2 isikan dengan
network bebas. Pada mikrotik ini saya isikan network 47. Selanjutnya cek
apakah sudah terisi dengan perintah “ip add pr”. Jika sudah maka hasilnya
seperti gambar di bawah ini.
Selanjutnya rubah VMNET yang tadi dibuat host-only (pada laptop saya
VMNET1) menjadi DHCP. Agar mendapatkan ip dari mikrotik. Cek apakah
sudah mendapatkan IP yang sesuai dengan ether2 mikrotik.
Pertama buka Network Connections. Klik kanan dan status pada VMNet1.
Klik details… di situ IP akan mucnul. Pastikan satu network engan ether2.
Selanjutnya buat hotspot menggunakan ether 2 dengan perintah “ip hotspot
setup”. Pilih ether2, semua default kecuali certificate dibuat none, dns server
diisi 10.10.1.5 (opsional) dns name diisi login.net (opsional) dan untuk user
dan password diisi bebas. Jika sudah silahkan masuk mirkotik pada web
browser pc kita. Masukkan IP ether2 dengan tambahan /login. Jika sudah
masuk mikrotik coba login dengan user dan password yang sudah dibuat pada
setup hotspot di atas. Jika berhasil tamplinnya seperti gambar di bawah ini
Selanjutnya konfigurasi Radius pada mikrotik kita. Gunakan aplikasi
“WINBOX” untuk konfigurasi. Pertama masuk winbox dan login pada
mikrotik kita. Selanjutnya masuk pada pilihan RADIUS dan klik logo tambah
(+). Isikan sesuai gambar di bawah ini.
Address beri IP Ubuntu server kita, secret disesuaikan dengan konfigurasi di
clients.conf pada Ubuntu server tadi. Setelah itu Applay dan ok. Langkah
selanjutnya klik IP lalu pilih hotspot lalu pilih server profile. Pilih hsprof1 klik
menu Login.
Sesuaikan dengan gambar di bawah ini
Lalu klik menu RADIUS di samping Login. Sesuaikan dengan gambar di
bawah ini.
Klik Applay dan Ok. Langkah terakhir coba kita buka mikrotik di web
browser kita dan login menggunakan user dan password yang sudah kita buat
pada daloRadius tadi. Jika berhasil maka tampilan seperti di bawah ini
Di sini saya menggunakan user “coba” yang sudah saya buat pada daloRadius
tadi. Dan berhasil login. Jika langkah tersebut sudah berhasil maka konfigurasi
kita sudah selesai dan berhasil. Dan percobaan sudah selesai.
C. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari pembahasan ini adalah user pada daloRadius bisa login ke Mikrotik.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan cara-cara di atas dengan benar dan teliti
seharusnya sudah berhasil. Jika langkah-langkah di atas masih ada yang tidak berhasil
maka harus diteliti ulang. Indikasi keberhasilan pada user Freeradius yang dibuat
melalui daloRadius maupun secara manual adalah bisanya accept-accept pada radtest
yang dijalankan. Sedangkan indikasi keberhasilan pada mikrotik adalah bisanya login
menggunakan user dari mikrotik sendiri dan juga user dari freeradius yang bisa kita
lihat pada interface daloRadius di menu list user.
Download