Uploaded by User41588

Asuhan-keperawatan-sehat-mental (1)

advertisement
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN
SEHAT JIWA PADA BAYI (INFANT) &
TODDLER
Disusun Oleh Kelompok II :
DESSI MELDA
NIM. 180102135
NAILATI A ZAHAR
NIM. 180102146
RISTA GUISTARI
NIM. 180102153
TRIO SUPRIADI
NIM. 180102158
YETNAWILIS
NIM. 180102160
DOSEN : Ns. SUCI AMIN, S.Kep. M.MR
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AL - INSYIRAH PEKANBARU
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA INFANT
.
A. Tahap Bayi (Basic Trust Vs Miss Trust)
1. Pengertian
Adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi
belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis
pertama yang dihadapi oleh bayi.
Dari pendapat Erik Erikson tadi maka tahap-tahap perkembangan psikososial
yang dilalui bayi menurut Erik Erikson hanya ada satu yaitu sebagai berikut :
1) Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun )
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa
percaya. Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama
kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontak dengan dunia luar maka ia
mutlak tergantung dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada
lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi untuk
berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera,
sedangkan perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah
ibu.
Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut :
a) Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan)
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan
atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak
dikenal.
b) Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal,
tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
c) Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh
pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya,
akan menangis ketika berpisah dengannya.
d) Tahap Goal-Coordination Partenerships (24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,
bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh
pertamanya dalam jangka waktu yang lama. (Aziz Alimul Hidayat :
2008).
2. Karakteristik Perilaku
 Karakteristik Normal
1) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
2)
Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit.
3)
Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4)
Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
5)
Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
6)
Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu
dengan orang yang tidak dikenalnya
7)
Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang
8)
Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
9)
Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
10) Saat
diberikan
mainan
meraih
mainan
atau
mendorong
dan
membantingnya.
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan infant
3. Intervensi
Intervensi Generalis
a. Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis
b. Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
c. Memberi selimut saat bayi kedingingan
d. Mengajak berbicara dengan bayi
e. Memanggil bayi sesuai dengan namanya
f. Mengajak
bayi
bermain
(bersuara
lucu,
menggerakkan
benda,
memperlihatkan benda berwarna menarik, benda berbunyi)
g. Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada
bayi
h. Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami
masalah kesehatan atau sakit.
Intervensi Spesialis
Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 0-18 bulan.
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA USIA TODDLER
B. Tahap Toddler (Anatomi vs ragu dan malu)
1.
Pengertian
Adalah tahap perkembangan anak usia 1.5 – 3 tahun dimana pada usia ini anak
akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhannya
secara mandiri (otonomi).
Toddler mulai belajar ketrampilan sosial :
 Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya )
 Berpisah dengan orang tuanya.
 Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
 Berkomunikasi dengan kata-kata.
 Berperilaku sosial yang pantas.
 Interaksi egosentrik dengan yang lain.
 Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
2.
Karakteristik Perilaku
Karakteristik Normal
a. Anak mengenal namanya sendiri
b. Anak bertanya segala hal yang baru atau asing menurutnya
c. Anak melakukan kegiatanya sendiri dan tidak mau dibantu
d. Anak sering mengatakan “tidak” atau “jangan”
e. Anak mulai bergaul dengan orang lain dan mau berpisah dengan orangtua
f. Anak mulai belajar untuk mengikuti kegiatan keagamaan
g. Rasa malu terjadi jika anak secara jelas menyadari dirinya sendiri karena
pemaparan negatif
h. Keraguan anak akan berkembang jika orang tua secara jelas membuat malu/
mempermalukan anak di hadapan orang lain, maka sebaiknya orang tua dapat
memberikan sikap yang arif ketika anak menjalani masa ini
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan Toddler
3.
Intervensi Perkembangan Normal
Intervensi Generalis
a.
Memberikan mainan sesuai perkembangan anak
b.
Melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri
c.
Memberikan pujian pada keberhasilan anak
d.
Tidak menggunakan kalimat perintah tetapi memberikan alternatif pilihan
e.
Tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam bentuk penganiayaan
fisik pada anak (memukul, menjambak, menendang dll)
f.
Melibatkan anak dalam kegiatan agama keluarga
g.
Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa tidak aman (menakutnakuti, membuat terkejut, kalimat negatif, mencela)
h.
Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka
i.
Membimbing anak untuk BAK/BAB di toilet
Intervensi Spesialis
Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 1.5-3 tahun
STANDAR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SEHAT
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA PRA SEKOLAH
(usia 3-6 th)
A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar
berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan identitas kelamin,
meniru
B. BATASAN KARAKTERISTIK:
1. Anak suka mengkhayal dan kreatif
2. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat di rumah
3. Anak suka bermain dengan teman sebaya
4. Anak mudah berpisah dengan orang tua
5. Anak mengerti mana yang benar dan yang salah
6. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
7. Anak mengenal berbagai warna
8. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana
9. Anak mengenal jenis kelaminnya
10. Belajar ketrampilan baru melalui permainan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Kesiapan peningkatan perkembangan pre school
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN
Tujuan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
3. Mengembangkan ketrampilan berbahasa
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
5. Pembentukan indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
7. Mengembangkan nilai-nilai moral
8. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
Tindakan keperawatan
1.
Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2.
Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejarkejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola dll)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar
menggambar, menulis, mewarnai, menyusun balok dll)
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain di
rumah
3.
Mengembangkan ketrampilan bahasa
a. Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
b. Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
c. Sering mengajak komunikasi
d. Ajari anak belajar membaca
e. Belajar bernyanyi
4.
Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
d. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
5.
Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
a. Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
b. Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
c. Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan dengan jenis
kelamin anak lain
d. Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
6.
Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali kreatifitas, bercerita
c. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
d. Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu melakukan pekerjaan
rumah sederhana
e. Ajari pengenalan benda, warna, huruf, angka
f. Latih membaca, menggambar dan berhitung
7.
Mengembangkan nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
c. Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
d. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
e. Latih kedisplinan
8.
Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga
d. Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke fasilitas
kesehatan (posyandu, puskesmas dll)
e. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
f. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada
usia pra sekolah
g. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia pra sekolah
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SEHAT
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA SEKOLAH
(usia 6-12 th)
A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan anak usia 6-12 th dimana pada usia ini anak akan
belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat ketrampilan dewasa, belajar
menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar, kenikmatan dalam
berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam keberhasilan melakukan sesuatu
yang baik. Bisa membedakan sesuatu yang baik/tidak dan dampak melakukan hal
yang baik/tidak.
B. BATASAN KARAKTERISTIK:
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai dari teman, meraih juara
pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal merapikan
tempat tidur,menyapu dll
6. Memiliki hobby tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita, menggambar
7. Memliliki teman akrab untuk bermain
8. Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN
Tujuan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
3. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
4. Mengembangkan kecerdasan
5. Mengembangkan nilai-nilai moral
6. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
Tindakan keperawatan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi
anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-
kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola, lompat tali)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar
menggambar/melukis, menulis, mewarna, membuat kerajinan tangan seperti
vas, kotak pensil, lampion dsb, )
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
3. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman
kelompoknya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan
d. Berikan hadiah atas prestasi yang diraih
e. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
4. Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya
c. Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak
d. Memberikan bahan bacaan dan pemainan yang meningkatkan kreatifitas
e. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
f. Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana misalnya masak,
membersihkan mobil, menyirami tanaman, menyapu
g. Latih membaca, menggambar dan berhitung
h. Asah dan kembangkan hobby yang dimiliki anak
5. Mengembangkan nilai-nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
c. Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan
d. Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita
e. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
f. Latih kedisplinan
6. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga
d. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada usia
sekolah
f. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia sekolah
SAK REMAJA
(Identity Vs Role Diffusion)
A. Pengertian
Adalah tahap perkembangan remaja usia 12-18 thn dimana pada saat ini remaja harus
mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan dan ciri khas diri.
Bila hal ini tidak tercapai maka remaja akan mengalami kebingungan peran yang
berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri.
B.
Karakteristik perilaku
Karakteristik Normal
1.
Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri
2.
Bergaul dengan teman
3.
Memiliki teman curhat
4.
Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela diri)
5.
Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa tergantung pada orang
tua
6.
Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa depan
7.
Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan tindak asusila
8.
Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan yang berlebihan
dan negatif
9.
Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik pada teman
10. Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup
Diagnosa keperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
Intervensi perkembangan normal
1. Intervensi generalis :
a. Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan bermanfaat
b. Tidak membatasi atau terlau mengekang remaja melainkan membimbingnya
c. Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk pengembangan bakat dan kepribadian
diri
d. Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan dan cita-cita remaja
e. Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki kemampuan apapun
2. Intervensi spesialis
a. Terapi kelompok terapeutik : remaja
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SEHAT
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA DEWASA AWAL
(USIA 20-30 TAHUN)
A. PENGERTIAN
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun dan pada usia ini
individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain (Erickson, 1963). Pada masa ini
penekanan utama dalam perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan
oranglain yang menghasilkan hubungan intim. Orang dewasa mengembangkan pertemanan
abadi dan mencari pasangan atau menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga.
Levinson (1978) mengatakan bahwa pada masa ini seseorang berada pada puncak
intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan untuk mencari kepuasan diri tinggi.
Selain itu masa dewasa awal seseorang berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi
peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan memulai
pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior dirumah, pekerjaan dan di
komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat
menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri
B.
KARAKTERISTIK PRILAKU
1. Karakteristik Prilaku Normal
a. Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian
b. Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat)
c. Membentuk keluarga
d. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
e. Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
f. Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional
g. Mempunyai konsep diri yang realistis
h. Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
i. Berinteraksi baik dengan keluarga
j. Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
k. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
l. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya
2. Karakteristik penyimpangan perkembangan
a. Tidak mempuyai hubungan akrab
b. Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
c. Konsep diri tidak realistis
d. Tidak menyukai diri sendiri
e. Tidak mengetahui arah hidup
f. Tidak mampu mnegatasi stres
g. Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
h. Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab
i. Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh
j. Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)
C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT MENTAL
TAHAP DEWASA
(GENERATIVITY Vs SELF-ABSORPTION AND STAGNATION ,
30 – 60 TAHUN)
A. Pengertian
Adalah tahap perkembangan manusia usia 30 – 60 tahun dimana pada tahap ini merupakan
tahap dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan,
dan mampu membimbing anaknya. Individu harus menyadari hal ini, apabila kondisi
tersebut tidak terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan
keuangan.
B.
Karakteristik perilaku
Karakteristik Normal
a. Menilai pencapaian hidup
b. Merasa nyaman dengan pasangan hidup
c. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
d. Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya secara arif dan bijaksana
e. Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia
f. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang bermanfaat
g. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan orang lain,
mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
h. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang lain.
i. Mengembangkan minat dan hobi.
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
C. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi Generalis :
a. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan perkembangan yang
menyimpang
b. Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam keluarga
c. Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan menikmati kebersamaan dengan
keluarga
d. Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi diri secara positif
2. Intervensi Spesialis : terapi stimulasi perkembangan psikososial usia 30 – 60 tahun.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANSIA
A. PENGERTIAN
Perkembangan psikososial lanjut
usia adalah tercapainya integritas diri yang utuh.
pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun
generasi berikutnya (anak dan cucunya) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak
mencapai integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak
merasakan hidupnya bermakna.
B.
KARAKTERISTIK PERILAKU
1. Mempunyai harga diri tinggi
2. Menilai kehidupannya berarti
3. Menerima nilai dan keunikan orang lain
4. Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
5. Menyiapkan diri menerima datangnya kematiasn
6. Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
7. Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
8. Berpartisipasi dalam kegiaan sosial dan kelompok masyarakat
9. Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Lansia
a. Tujuan
1) Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal
(merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan mampu mengikuti kegiatan
social dan keagamaan di lingkungannya.
2) Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
dan merasa hidupnya bermakna.
3) Lansia melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal.
b. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan bagi Perkembangan Psikososial Lansia
1) Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang (lihat
tabel sebelumnya)
2) Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas
diri yang utuh :
a) Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
b) Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya)
c) Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
d) Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
e) Melakukan kegiatan kelompok
3) Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang
utuh.
4) Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
2. Keluarga
a.
Tujuan
1) Keluarga dapat menjelaskan perilaku lansia yang menggambarkan perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2) Keluarga dapat menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
3) Keluarga melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan lansia
4) Keluarga
merencanakan
stimulasi
untuk
mengembangkan
kemampuan
psikososial lansia
b.
Tindakan Keperawatan
2) Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang pada
keluarga
3) Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal dengan
keluarga
a)
Bersama lansia mendiskusikan makna hidupnya selama ini
b)
Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
c)
Mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan, menengok yang
sakit, dll) di lingkungannya
d)
Mendorong lansia untuk melakukan kegiatan ....
e)
Mendorong lansia untuk melakukan life review (menceritakan kembali masa
lalunya terutama keberhasilannya)
c.
Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
d.
Membuat stimulasi perkembangan psikososial lansia
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. and Perry, Anee G. (1985). Fundamentals of Nursing concept,
process, and practice. St. Louis : The C.V. Mosby Company
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar
Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Progaram Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI
Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC
Download