Uploaded by Fahmi Ilmiawan

MAKALAH ILMIAH FARMAKOGNOSI

advertisement
MAKALAH ILMIAH
FARMAKOGNOSI
Dosen pengampu :
Fitri Kurniasari M. Farm,. Apt
PENYUSUN :
Muhammad Arofan Nur Rizy M. H ( 23175090A)
PROGAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2018
Dari pengujian ekstrak etanol daun sirsak untuk melarutkan batu ginjal
Tahap Ekstraksi
Daun sirsak dan pegagan yang sudah kering ditimbang masing-masing sebanyak 300 g kemudian
dimasukkan kedalam wadah maserasi terpisah yang berwarna gelap dan direndam dengan etanol 96% dan
disimpan ditempat gelap sambal sesekali diaduk. Setelah 5 hari dilakukan penyaringan ampasnya direndam
kembali. Penyarian ini dilakukan sebanyak 3 kali. Maserat dikumpulkan dan diuapkan pelarutnya
menggunakan rotary evaporator sehingga didapat ekstrak kental etanol daun sirsak dan pegagan. Kemudian
dihitung rendemen yang diperoleh. Disini kami tidak diberitahu umur daun yang digunakan dan juga
perlakuan sebelum di maserasi.
Sedangkan pada pengujian fraksi etanol dari daun sirsak dengan cara ini
Penyiapan Serbuk Daun Sirsak Kering dan Penetapan Kadar Air
Daun sirsak yang digunakan adalah daun tua (bukan daun kuning) yang merupakan daun kelima
dari pucuk daun dan dipetik satu persatu secara manual. Sampel daun tumbuhan sirsak (Annona muricate
Linn.) dibersihkan lalu dikeringkan pada suhu kamar selama beberapa hari dan diolah dengan diayak
sampai menjadi serbuk dengan derajat kehalusan 4/18 sesuai dengan persyaratan Farmakope Herbal
Indonesia.
Penyiapan Sampel Ekstrak Penyiapan sampel ekstrak daun sirsak
dilakukan dengan metode maserasi bertingkat mulai dari n-heksan; etil asetat; etanol; air dan infusa
dengan air dengan perbandingan 1:10. Hasil dari maserasi dan dekok disaring dan filtratnya dikumpulkan.
Filtrat kemudian diuapkan dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50 oC sampai
diperoleh ekstrak daun sirsak.
Disini penulis percaya kandungan daun sirsak ddan daun pegagan dapat melrutkan batu ginjal
Dari table diatas terdapat salah satu jenis alkaloid yang dapat berperan dalam melarutkan batu ginjal namun
tidak secara spesifik.
Pada pengujian fitokimia pada fraksi etanol daun sirsak sebagai penghambat COX
Dari table diaas terlihat adanya senyawa alkaloid dengan menggunakan pelarut ekstrak fill asetat dan
ekstrak etanol 96% yang menghasilkan data (+).
PEMBAHASAN
Dalam apengujian ekstrak etanol daun sirsak dan daun pegagan dalam melarutkan batu ginjal. Batu
ginjal sendiri banyak mengandung kalsium dibuktikan dengan pengujian sebelumnya. Pada pengujian ini
metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi karena pengerjaan yang lebih sederhana dan mudah
dilakukan. Zat zat yang terkandung dalam daunsirsak dan daun pegagan juga diperkirakan sangat mudah
larut dengan menggunakan pelarut etanol 96% dengan cara melisiskan dinsing sel tumbuhan yang akan
melisiskan zat zazt aktif didalamnya. Penapisan fitokimia merupakan uji kualitatif golongan senyawa kimia
yang terdapat dalam ekstrak etanol (96%) daun sirsak (Annona muricata L.) dan pegagan (Centella asiatica
L.Urb). Data hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol tersebut mengandung golongan
senyawa flavonoid, fenolik, saponin, steroid, alkaloid dan tanin.
Didisini menggunakan 5 jenis kontrol, yang kemudian dinkubasi selama 3 jam dengan suhu 37oC.
Hasil inkubasi selama 3 jam diambil. sebanyak 10 ml kemudian didestruksi dan dicukupkan volumenya
sampai 100 ml. Proses dekstruksi bertujuan untuk memecah atau memutus ikatan unsur logam dengan
lainnya, selain itu proses ini juga bertujuan agar terjadi pemecahan kalsium oksalat menjadi kalsium murni
yang terukur pada alat spektrofotometer serapan atom (Sastroharmidjojo, 2001). Dekstruksi dimulai dengan
pemanasan rendah yaitu 50-600C kemudian ditinggikan perlahanlahan sampai sampel larut sempurna.
Proses pemanasan yang dilakukan bertujuan agar membantu mempercepat proses pelarutan atau pemutusan
ikatan organik. Metode destruksi yang digunakan adalah metode destruksi basah.
Larutan jernih hasil destruksi ini kemudian diencerkan dengan menggunakan akuades sampai 100
ml dengan tujuan agar serapannya dapat terbaca pada alat spektrofotometer serapan atom dan masih berada
dalam range kurva baku. Pengukuran kadar kalsium yang terlarut dilakukan pada panjang gelombang 422,7
nm, karena logam kalsium dapat terbaca pada alat spektrofotometer serapan atom pada Panjang gelombang
422,7 nm.
Dari pengujian ini diperoleh hasil yang tidak begitu signifikan dalam melarutkan batu ginjal namun
cukup baik dalam melarutkan kalsium pada tubuh untuk dibuang keluar tubuh sebagai pencegahan batu
ginjal terbentuk terutama kombinasi 3. Senyawa yang diduga berperan dalam peluruh batu ginjal selain
flavonoid adalah kalium. Kalium menyebabkan tumbuhan berkhasiat sebagai diuretik. Kalium akan
bereaksi dengan batu ginjal yang berupa kalsium karbonat , karena kalium akan menyingkirkan kalsium
untuk bergabung dengan oksalat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal tersebut
akhirnya larut dan keluar bersama urin(Rasyid, 2011)
KESIMPULAN
hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, kombinasi ekstrak etanol daun
sirsak (Annona muricate L.) dan pegagan (Centella asiatica L.Urb) memiliki aktivitas dalam melarutkan
kalsium batu ginjal secara in vitro,kombinasi ekstrak etanol daun sirsak Annona muricata L. dan pegagan
Centella asiatica L.Urb yang efektif melarutkan kalsium batu ginjal secara in vitro adalah kombinasi ekstrak
2 (DS 0,5%+DP3,75%).
DAPUS
AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata
L.) DAN DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.Urb) TERHADAP KELARUTAN
KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO
IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF
FRAKSI ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.)
SEBAGAI PENGHAMBAT SIKLOOKSIGENASE-2
Download