RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Kimia : XI/1 : Fraksi minyak bumi dan Mutu bensin : 4 JP @ 45 Menit A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 3.2. Menjelaskan proses pembentukan dan 4.2. Mengajukan gagasan untuk mencegah dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak mengatasi terjadinya korosi bumi serta kegunaannya Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.2.1. Menjelaskan proses pembentukan 4.2.1. Mempresentasikan hasil pemahaman fraksi-fraksi minyak bumi serta tentang proses pembentukan dan teknik kegunaannya. pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi 3.2.2. Menjelaskan teknik pemisahan fraksibeserta kegunaannya fraksi minyak bumi serta kegunaannya. C. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran problem base leraning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik. Setelah pembelajaran peserta didik dapat : 1. Bekerjasama, konsisten, disiplin, rasa percaya diri, dan toleransi dalam perbedaan strateg i berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam pelajaran Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi 2. Berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi 4. Bersikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam belajar Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi 5. Memahami komposisi dan pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara. 6. Memahami proses pemurnian minyak bumi dengan proses distilasi bertingkat. 7. Menjelaskan beberapa hasil penggunaan minyak bumi dan gas bumi (gas alam). D. Materi Pembelajaran 1. Fraksi minyak bumi 2. Mutu bensin E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Learning Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) Metode : Diskusi dan Penugasan F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa) lembar penilaian Alat/Bahan : Penggaris, spidol, papan tulis Laptop & infocus Sumber Belajar : e-dukasi.net Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2013 G. Langkah – Langkah Pembelajaran Pertemuan I dan II (4 JP) PPK (religius Pendahuluan 1. Orientasi 1.1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran 1.2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin 1.3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. 2. Apersepsi 2.1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya. 2.2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. 2.3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. 3. Motivasi 3.1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. 3.2. Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang fraksi minyak bumi dan mutu bensin 3.3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung 3.4. Mengajukan pertanyaan. 4. Pemberian Acuan 4.1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. 4.2. Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung 4.3. Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan Inti Fase 1 : Merumuskan masalah Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati proses pengolahan minyak bumi untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca) PPK (rasa ingintahu dan gemar Peristiwa Pertama : Senyawa karbon banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – membaca) hari ? bagaimana hal itu bisa terjadi ? Bahkan minyak bumi yang mempunyai peranan penting secara ekonomis juga tergolong senyawa karbon. Lalu bagaimana proses perolehan minyak bumi ? Apakah semua jenis minyak bumi yang di bor dari dasar laut dapat digunakan sebagai bahan bakar ? Dengan memperhatikan peristiwa tersebut peserta didik diharapkan dapat memprediksi apa yang terjadi, menyusun masalah dan memecahkannya, serta mengembangkannya. Permasalahan diarahkan pada pengolahan minyak bumi serta penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration Mengajukan berbagai pertanyaan terkait hasil observasi (Mengapa harga bensin berbeda – beda, mengapa lebih disarankan memakai pertamax daripada premium untuk bahan bakar kendaraan ?) Fase 3 : Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan Collaboration 1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan. PPK ( rasa ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi(Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan) 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana penyetaraan reaksi redoks yang terlibat dalam gambar yang diamati Creativity, Communication dan Literasi(Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda) Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan 3. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar,mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada kelompok masingmasing. Critical Thinking and Communication 4. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung. Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda) Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalaH 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup Peserta didik : 1. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 2. Mengagendakan pekerjaan rumah. 3. Mengagendakan materi yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru : 1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf 2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik H. Penilaian Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis 1. Teknik Penilaian: a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis c. Penilaian Keterampilan : Portofolio 2. Bentuk Penilaian : a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi d. Portofolio : penilaian laporan 3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 5. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: - Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan - Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Prosedur Penilaian No Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian penilaian 1 Sikap Pengamatan Selama proses 1. Terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran 2. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif 2 Kognitif Pengamatan Penyelesaian tugas dan tes individu 3 Keterampilan Terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan dan berkaitan dengan Koloid Pengamatan Penyelesaian tugas dan pemberian tanggapan dalam proses pembelajaran Medan, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd. Calon Guru Herlina Ariska Simanjuntak NIM. 4143131015 LAMPIRAN – LAMPIRAN A. MATERI A. Minyak Bumi Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan alkadiena) sangat sedikit dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.Oleh karena minyak bumi berasal dari fosil organisme, maka minyak bumi mengandung senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%), oksigen (0,6-0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi (penyulingan). Pemisahan minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak mungkin dilakukan dan juga tidak prakstis sebab terlalu banyak senyawa yang ada dalam minyak tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki isomer-isomer dengan titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Misalnya fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari campuran senyawa-senyawa yang mendidih antar 1800C-2500C. Proses destilasi dikerjakan dengan menggunakan kolom atau menara destilasi. Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, dan vaselin. 2) Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada pada 3-4 km di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi tersebut harus dibuat sumur bor yang telah disesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa. Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah terlebih dahulu. Penyulingan Minyak Bumi Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam molekulnya..Mula mula minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 400 0C. Setelah dipanaskan kemudian dialirkan ke tabung fraksionasi/ destilasi. Menara destilasi Di menara inilah terjadi proses destilasi (penyulingan). Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Prinsip dasar penyulingan bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi minyak mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak dapat diterapkan Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan terpisah lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih tinggi. Destilasi Fraksinasi Minyak Bumi Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Diagram pemisahan komponen-komponen minyak bumi dengan cara destilasi. Fraksi Minyak Bumi Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut: 1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50°C 2. Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85°C 3. Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105°C 4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135°C 5. Minyak Berat Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40 Trayek didih dari 130 sampai 300°C 6. Residu Rentang rantai karbon diatas C40 Trayek didih diatas 300°C Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi 1. Gas Kegunaan: Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia. 2. Gasolin (Bensin) Kegunaan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia 3. Kerosin (Minyak Tanah) Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia 4. Solar Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar industry 5. Minyak Berat Kegunaan: Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia 6. Residu Kegunaan: Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor. Untuk lebih jelasnya, kegunaan beberapa fraksi minyak bumi dijelaskan di bawah ini: 1. Fraksi Gas Untuk fraksi gas yang telah didapatkan selanjutnya dialurkan ke tempat penyimpanan melalui saluran yang telah diberi kondensor. Lalu diolah lagi di Unit Destilasi Bertekanan untuk menaikkan titik didihnya agar pemisahan dapat berlangsung dan menghasilkan: – LPG – Solvent – Mogas 2. Fraksi Gasolin Untuk meningkatkan nilai tambah fraksi nafta yang kadar oktannya masih rendah, sekitar 40-59 akan diproses lagi di Unit Reforming yang hasilnya berupa bensin dan residu. Untuk bensin nilai oktannya menjadi 85-90. Bensin ini bisa diblending lagi dengan TEL (tetra ethyl lead) sehinggga nilai oktannya mencapai 95, contoh bensin beroktan 95 adalah pertamax. 3. Kerosin dan Solar Khusus untuk fraksi ini bisa langsung digunakan. Untuk fraksi kerosin hasilnya berupa minyak tanah dan avtur dan untuk fraksi solar hasilnya adalah solar. 4. Minyak Berat dan Residu (long residu) Fraksi ini diolah lagi di unit destilasi vacuum untuk menurunkan titik didihnya sehingga menghasilkan fraksi light vacuum gasoil (LVG), medium vacuum gasoil (MVG), heavy vacuum gasoil (HVG) dan fraksi short residu. Fraksi MVG dan HVG akan diolah lagi di unit Polypropilin sehingga menghasilkan biji plastik. Sedangkan LVG akan dicampur dengan solar untuk menaikkan angka cetane. Untuk fraksi short residu sendiri nantinya akan diolah menjadi aspal. Bensin Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Sekitar 10% produk distilasi minyak mentah adalah fraksi bensin dengan rantai tidak bercabang.. Kualitas Bensin Hidrokarbon yang menyusun bensin menentukan ketepatan waktu pembakaran. Dalam mesin bertekanan tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak merata dan menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan terjadi ketukan pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak terjadi ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan adalah bilangan perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar. Bagaimana cara menentukan bilangan oktan? Nilai bilangan oktan ditetapkan 0 untuk n-heptana yang mudah terbakar dan 100 untuk iso oktana yang tidak mudah terbakar. Misal suatu campuran 30 % nheptana dan 70% iso oktana maka bilangan oktannya: Bilangan oktan=(30/100 x 0) + (70/100 x 100) = 70. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4trimetilpentana (isooktana). Bilangan oktan untuk campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan. Terdapat tiga metode pengukuran bilangan oktan, yaitu: 1. pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan sebagai bilangan oktan mesin; 2. pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan bilangan oktan penelitian; 3. pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index. Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat (tidak terjadi ketukan). Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana (isooktana), sedangkan n-heptana memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-trimetilpentana memiliki bilangan oktan tertinggi (100) dan n-heptana terendah (0) maka campuran kedua senyawa tersebut dijadikan standar untuk mengukur bilangan oktan. Untuk memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain berdasarkan komposisi campuran yang dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4. Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan 15–20 satuan. Bensin yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80 disebut bensin premium. Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah termal reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi (500–600°C) dan tekanan tinggi (25–50 atm). Sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik tidaknya bensin adalah sebagai berikut: 1. Keadaan terbang (titik embun) Gangguan oleh gelembung-gelembung gas dalam karburator dari sebuah motor disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dari bensin. 2. Kecenderungan mengetok (knocking) Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi. Pembakaran menyebabkan letusan (peledakan). Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecenderungan dari bahan bakar yang menyebabkan knocking misal dengan: 2,2,2-tri metil pentane (Iso Oktan) adalah anti knock fuels. Mesin automobile modern memerlukan bilangan oktan 90 dan 100. 3. Titik Beku Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dan mengakibatkan tertutupnya alat penyemprotan dalam karburator. 4. Kadar Belerang tinggi Menyebabkan korosi, mempengaruhi bilangan oktan, merusak dinding silinder-silinder. Jenis Bensin Jenis-jenis bensin yang diproduksi pertamina yaitu: Jenis bensin Bilangan oktan Premium 80-88 Pertamax 91-92 Pertamax Plus 95 Keunggulan Pertamax dan Pertamax Plus dibandingkan Premium, yaitu: 1. Mempunyai bilangan oktan yang tinggi 2. Meningkatkan kinerja mesin sehingga semakin bertenaga 3. ersifat ramah lingkungan 4. Lebih ekonomis dari segi perawat 2. LAMPIRAN PENILAIAN LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI SatuanPendidikan : SMAS Methodist 7 Medan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Tahun Pelajaran : 2017/2018 Waktu Pengamatan : Pada saat Pelaksanaan Pembelajaran Fraksi minyak bumi dan Mutu bensin Kompetensi dasar : 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari 2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3. Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Indikator : 1. Aktif 2. Kerjasama 3. Toleran Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok. 2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasamadalamkegiatankelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SatuanPendidikan : SMAS Methodist 7 Medan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Tahun Pelajaran : 2017/2018 Waktu Pengamatan : Pada saat Pelaksanaan pembelajaran Fraksi minyak bumi dan Mutu bensin Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No Nama Siswa K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tanggungjawab C B SB K C Jujur B SB K Peduli C B SB K Sikap Kerjasama C B SB K Santun C B SB K Disiplin C B SB K Percaya diri C B SB 25 26 27 28 29 31 32 33 34 35 36 K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali Nilai Perolehan = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝟐𝟖 x 100% Medan, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd. Calon Guru Herlina Ariska Simanjuntak NIM. 4143131015 LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN (diskusi) Mata Pelajaran Kelas/Semester Bidang Peminatan Tahun Pelajaran Materi Ajar Tanggal/Waktu Aspek yang dinilai Merumuskan pertanyaan Melakukan peengamatan : : : : : : Kimia XI/1 MIPA 2017/2018 ..................../ ......... Penilaian 1 2 Perumusan Tidak merumuskan pertanyaan dengan pertanyaan bantuan guru Pengamatan teliti tetapi masih Tidak mengamati mengandung interpretasi lain Menafsirkan data Tidak menafsirkan Melakukan tetapi mengaitkan variable Mengkomunikasikan Secara lisan Lisan dan tertulis 3 Perumusan pertanyaan dilakukan mandiri (individual atau kelomok) Pengamatan teliti dan tidak mengandung interpretasi lain analisis Melakukan analisis tidak mencoba mengaitkan antar antar variabel Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Memadukan secara tertulis dan lisan No. Nama Siswa ASPEK PENILAIAN Merumuskan Melakukan Pertanyaan Pengamatan 1 2 3 1 2 3 Menafsirkan Data 1 2 3 Mengkomunikasikan 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % Medan, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd. Calon Guru Herlina Ariska Simanjuntak NIM. 4143131015 Jumlah Skor LEMBAR KEGIATAN SISWA Carilah literature yang berhubungan dengan minyak bumi dan sumbernya. TUGAS PORTOFOLIO 1. Tuliskanlah bagaimana cara para ahli menemukan lokasi minyak bumi dan cara membawa minyak bumi kepermukaan bumi? 2. Amatilah diagram pengolahan minyak bumi dibawah ini. Kembangkan diagram tersebut menjadi skema yang menarik. 3. Jelaskan setiap tahap yang terjadi dalam proses pembentukan minyak tersebut dan tuliskan hasil atau fraksi dari setiap tahap tersebut PENILAIAN PORTOFOLIO Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Jenis Portofolio TujuanPortofolio Tugas Rubrik Penilaian Nama siswa Kelas No 1 2 3 : SMAS Methodist 7 Medan : Kimia : XI : Individual dengan input dan bantuan kelompok kooperatif : Memantau perkembangan kemampuan, keterampilan, dan komunikasi kimia : Laporan diskusi : …………………. : …………………. Kategori 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana? 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai? 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang dilakukan? Skor Alasan 4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar? Apakah data dan fakta yang disajikan akurat? Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis? Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik? Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD? 5. 6. 7. 8. Jumlah Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, Nilai Perolehan = 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang Skor Perolehan 40 x 100% Medan, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd. Calon Guru Herlina Ariska Simanjuntak NIM. 4143131015 LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN PENGETAHUAN Pilihan Ganda Benar (1) ; salah (0) 1. Berikut ini yang tidak termasuk fraksi minyak bumi adalah ... a. Solar b. Bensin c. Minyak tanah d. Minyak atsiri e. Nafta 2. Di alam ini, hasil degradasi hewan dan tumbuhan merupakan campuran berbagai senyawa karbon, baik alifatik maupun aromatik yang dapat membentuk ... a. Gas alam b. Minyak bumi c. Batubara d. Etana e. Metana 3. Fraksi minyak bumi berikut yang tersusun menurut bertambahnya titik didih adalah ... a. Parafin, bensin, nafta b. Kerosin, olefin, kokas c. Solar, gasoline, pelumas d. Bensin, kerosin, solar e. Bensin, solar dan kerosin 4. Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi dengan kandungan senyawa ... a. Pentana dan metana b. Isoktana dan heptana c. Butana dan propana d. Metana dan butana e. Propana dan butana 5. Dalam minyak mentah (crude oil) terkandung berbagai campuran hidrokarbon. Senyawa yang terbanyak adalah ... a. Senyawa aromatik dan senyawa hidrokarbon b. Senyawa eter dan alkohol c. Senyawa naftalena dan senyawa hidrokarbon d. Senyawa eter dan asam karboksilat e. Senyawa aromatik dan eter Nilai Perolehan = Skor Perolehan 100 x 100% Medan, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd. Calon Guru Herlina Ariska Simanjuntak NIM. 4143131015 KISI – KISI SOAL Kimia XI : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Hidrokarbon Bahan Kls/ Level Kompetensi Dasar Konten/Materi Indikator Soal Semester Kognitif Menjelaskan proses pembentukan XI/ 1 Fraksi minyak bumi Peserta didik diharapkan dapat Penerapan dan teknik pemisahan fraksimenentukan fraksi minyak bumi (C3) fraksi minyak bumi serta kegunaannya Peserta didik diharapkan dapat Penerapan menentukan fraksi minyak bumi (C3) Mata Pelajaran Kelas Kompetensi dasar Materi : : Bentuk Soal PG No. Soal 1 PG 2 Peserta didik diharapkan dapat menentukan fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya Penerapan (C3) PG 3 Peserta didik diharapkan dapat menentukan kandungan dari fraksi minyak bumi Penerapan (C3) PG 4 PG 5 Peserta didik diharapkan dapat menentukan kandungan dari minyak mentah Penerapan (C3) 3 4 5 KARTU SOAL NO. 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Satuan Kerja Kompetensi Dasar Konten Materi Indikator Soal Level Kognitif : Kimia SMA : XI/ Semester 1 : Kurikulum 2013 : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Fraksi minyak bumi : Peserta didik diharapkan dapat menentukan fraksi minyak bumi : Pemahaman (C2) Soal : Berikut ini yang tidak termasuk fraksi minyak bumi adalah ... a. Solar b. Bensin c. Minyak tanah d. Minyak atsiri e. Nafta KARTU SOAL NO. 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Satuan Kerja Kompetensi Dasar Konten Materi Indikator Soal Level Kognitif : Kimia SMA : XI/ Semester 1 : Kurikulum 2013 : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Fraksi minyak bumi : Peserta didik diharapkan dapat menentukan fraksi minyak bumi : Pemahaman (C2) Soal : Di alam ini, hasil degradasi hewan dan tumbuhan merupakan campuran berbagai senyawa karbon, baik alifatik maupun aromatik yang dapat membentuk ... a. Gas alam b. Minyak bumi c. Batubara d. Etana e. Metana KARTU SOAL NO. 3 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Satuan Kerja Kompetensi Dasar Konten Materi Indikator Soal Level Kognitif : Kimia SMA : XI/ Semester 1 : Kurikulum 2013 : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Fraksi minyak bumi : Peserta didik diharapkan dapat menentukan fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya : Pemahaman (C2) Soal : Fraksi minyak bumi berikut yang tersusun menurut bertambahnya titik didih adalah ... a. Parafin, bensin, nafta b. Kerosin, olefin, kokas c. Solar, gasoline, pelumas d. Bensin, kerosin, solar e. Bensin, solar dan kerosin KARTU SOAL NO. 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Satuan Kerja Kompetensi Dasar Konten Materi Indikator Soal Level Kognitif : Kimia SMA : XI/ Semester 1 : Kurikulum 2013 : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Fraksi minyak bumi : Peserta didik diharapkan dapat menentukan kandungan dari fraksi minyak bumi : Pemahaman (C2) Soal : Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi dengan kandungan senyawa ... a. Pentana dan metana b. Isoktana dan heptana c. Butana dan propana d. Metana dan butana e. Propana dan butana KARTU SOAL NO. 5 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Satuan Kerja Kompetensi Dasar Konten Materi Indikator Soal Level Kognitif : Kimia SMA : XI/ Semester 1 : Kurikulum 2013 : SMAS METHODIST 7 MEDAN : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya : Fraksi minyak bumi : Peserta didik diharapkan dapat menentukan kandungan dari fraksi minyak mentah : Pemahaman (C2) Soal : Dalam minyak mentah (crude oil) terkandung berbagai campuran hidrokarbon. Senyawa yang terbanyak adalah ... a. Senyawa aromatik dan senyawa hidrokarbon b. Senyawa eter dan alkohol c. Senyawa naftalena dan senyawa hidrokarbon d. Senyawa eter dan asam karboksilat e. Senyawa aromatik dan eter