Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e pohon f e f pohon e f bukan pohon Rinaldi M/IF2120 Matdis e f bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon yang saling lepas, atau - graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon. Hutan yang terdiri dari tiga buah pohon Rinaldi M/IF2120 Matdis 3 Hutan Rinaldi M/IF2120 Matdis 4 Sifat-sifat (properti) pohon Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-berarah sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen: 1. G adalah pohon. 2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan lintasan tunggal. 3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit. 6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan. Teorema di atas dapat dikatakan sebagai definisi lain dari pohon. Rinaldi M/IF2120 Matdis 5 Pohon Merentang (spanning tree) Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf merentang yang berupa pohon. Pohon merentang diperoleh dengan memutus dalam graf. G T1 T2 Rinaldi M/IF2120 Matdis T3 sirkuit di T4 6 Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon merentang. Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest). Rinaldi M/IF2120 Matdis 7 Aplikasi Pohon Merentang 1. Jumlah ruas jalan seminimum mungkin yang menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap terhubung satu sama lain. 2. Perutean (routing) pesan pada jaringan komputer. (a) (b) Router Subnetwork (a) Jaringan komputer, (b) Pohon merentang multicast Rinaldi M/IF2120 Matdis 8 Pohon Merentang Minimum Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari 1 pohon merentang. Pohon merentang yang berbobot minimum –dinamakan pohon merentang minimum (minimum spanning tree ). a 55 d 25 c b a 45 30 h b 40 20 5 40 50 15 g e 35 d 25 c 30 h 20 5 15 g e 10 10 f f Rinaldi M/IF2120 Matdis 9 Algoritma Prim Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T. Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali. Rinaldi M/IF2120 Matdis 10 procedure Prim(input G : graf, output T : pohon) { Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubungberbobot G. Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’) } Deklarasi i, p, q, u, v : integer Algoritma Cari sisi (p,q) dari E yang berbobot terkecil T {(p,q)} for i1 to n-2 do Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil namun bersisian dengan simpul di T T T {(u,v)} endfor Rinaldi M/IF2120 Matdis 11 Contoh: 1 10 30 45 4 2 50 40 35 3 25 55 20 5 15 6 Rinaldi M/IF2120 Matdis 12 Langkah 1 Sisi (1, 2) (2, 6) 2 Bobot Pohon rentang 1 10 2 1 10 2 10 25 25 3 (3, 6) 6 1 15 10 3 25 15 6 4 (4, 6) 1 20 10 2 3 4 25 20 15 6 5 (3, 5) 1 35 10 2 45 4 35 3 25 55 20 5 15 6 Rinaldi M/IF2120 Matdis 13 Pohon merentang minimum yang dihasilkan: 1 10 2 45 4 35 3 25 55 20 5 15 6 Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105 Rinaldi M/IF2120 Matdis 14 Pohon merentang yang dihasilkan tidak selalu unik meskipun bobotnya tetap sama. Hal ini terjadi jika ada beberapa sisi yang akan dipilih berbobot sama. Rinaldi M/IF2120 Matdis 15 Contoh: a 3 b 4 5 e 5 i 4 2 3 f 4 g 3 5 j 6 c 4 2 d 6 4 h 4 k l 2 Tiga buah pohon merentang minimumnya: a 4 b 3 2 f e c 5 3 i j 3 g d 2 4 h 4 k 2 l b 3 c 2 f e 4 4 a d 2 3 a 4 h 3 i j 4 4 k 2 l c 4 2 f e 4 5 b 3 3 g d 2 h 4 5 3 i j 4 k 2 l Bobotnya sama yaitu = 36 Rinaldi M/IF2120 Matdis 16 Algoritma Kruskal ( Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar) Langkah 1: T masih kosong Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum yang tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 1 kali. Rinaldi M/IF2120 Matdis 17 procedure Kruskal(input G : graf, output T : pohon) { Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubung – berbobot G. Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’) } Deklarasi i, p, q, u, v : integer Algoritma ( Asumsi: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar) T {} while jumlah sisi T < n-1 do Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil if (u,v) tidak membentuk siklus di T then T T {(u,v)} endif endfor Rinaldi M/IF2120 Matdis 18 Contoh: 1 10 30 45 4 2 50 40 35 3 25 55 20 5 15 6 Rinaldi M/IF2120 Matdis 19 Sisi-sisi diurut menaik: Sisi Bobot (1,2) 10 Langkah (3,6) 15 (4,6) 20 Sisi (2,6) 25 (1,4) 30 (3,5) 35 Bobot 0 1 (1, 2) 10 2 (3, 6) 15 (2,5) 40 (1,5) 45 (2,3) 50 (5,6) 55 Hutan merentang 1 2 1 2 1 2 3 3 4 5 4 5 6 6 3 (4, 6) 20 1 2 3 5 4 6 4 (2, 6) 25 1 2 3 5 4 Rinaldi M/IF2120 Matdis 20 5 (1, 4) 30 6 (3, 5) 35 ditolak 1 2 5 3 4 6 Pohon merentang minimum yang dihasilkan: 1 10 2 45 4 35 3 25 55 20 5 15 6 Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105 Rinaldi M/IF2120 Matdis 21 Pohon berakar (rooted tree) Pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan sisi-sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah dinamakan pohon berakar (rooted tree). a a b c e h f i b d e g j (a) Pohon berakar d c h f i g j (b) sebagai perjanjian, tanda panah pada sisi dapat dibuang Rinaldi M/IF2120 Matdis 22 b e a b e f d g a d c d f c h e g h b g h f b sebagai akar a c e sebagai akar Pohon dan dua buah pohon berakar yang dihasilkan dari pemilihan dua simpul berbeda sebagai akar Rinaldi M/IF2120 Matdis 23 Terminologi pada Pohon Berakar Anak (child atau children) dan Orangtua (parent) b, c, dan d adalah anak-anak simpul a, a adalah orangtua dari anak-anak itu a b c e h d f i g k j l m Rinaldi M/IF2120 Matdis 24 2. Lintasan (path) Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j. a Panjang lintasan dari a ke j adalah 3. b 3. Saudara kandung (sibling) f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan c e f saudara kandung e, karena orangtua mereka berbeda. h d i g k j l Rinaldi M/IF2120 Matdis m 25 4. Upapohon (subtree) a b c e h d f i g k j l m Rinaldi M/IF2120 Matdis 26 5. Derajat (degree) Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon (atau jumlah anak) pada simpul tersebut. Derajat a adalah 3, derajat b adalah 2, Derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0. Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar. Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3 a b c e h d f i g k j l m Rinaldi M/IF2120 Matdis 27 6. Daun (leaf) Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun. 7. Simpul Dalam (internal nodes) Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah simpul dalam. a b c e h d f i g k j l Rinaldi M/IF2120 Matdis m 28 8. Aras (level) atau Tingkat Aras a b c e h 0 d f i 2 g k j l 1 3 m 4 9. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth) Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di atas mempunyai tinggi 4. Rinaldi M/IF2120 Matdis 29 Pohon Terurut (ordered tree) Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting disebut pohon terurut (ordered tree). 1 2 5 1 4 3 6 7 8 3 9 8 4 2 9 6 5 7 10 10 (a) (b) (a) dan (b) adalah dua pohon terurut yang berbeda Rinaldi M/IF2120 Matdis 30 Pohon n-ary Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary. < sentence> <subject> <article> A <verb> <noun phrase> <adjective> <noun> tall boy wears <object> <article> a <noun> <adjective> red <noun> hat Gambar Pohon parsing dari kalimat A tall boy wears a red hat Pohon n-ary dikatakan teratur atau penuh (full) jika setiap simpul cabangnya mempunyai tepat n anak. Rinaldi M/IF2120 Matdis 31 Pohon Biner (binary tree) Adalah pohon n-ary dengan n = 2. Pohon yang paling penting karena banyak aplikasinya. Setiap simpul di adlam pohon biner mempunyai paling banyak 2 buah anak. Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak kanan (right child) Karena ada perbedaan urutan anak, maka pohon biner adalah pohon terurut. Rinaldi M/IF2120 Matdis 32 a b d a c b c d Gambar Dua buah pohon biner yang berbeda Rinaldi M/IF2120 Matdis 33 a b a b d c c d Gambar (a) Pohon condong-kiri, dan (b) pohon condong kanan Rinaldi M/IF2120 Matdis 34 Gambar Pohon biner penuh Rinaldi M/IF2120 Matdis 35 Pohon Biner Seimbang Pada beberapa aplikasi, diinginkan tinggi upapohon kiri dan tinggi upapohon kanan yang seimbang, yaitu berbeda maksimal 1. T1 T2 T3 Gambar T1 dan T2 adalah pohon seimbang, sedangkan T3 bukan pohon seimbang. Rinaldi M/IF2120 Matdis 36 Terapan Pohon Biner 1. Pohon Ekspresi * + / + a b c d e Gambar Pohon ekspresi dari (a + b)*(c/(d + e)) daun operand simpul dalam operator Rinaldi M/IF2120 Matdis 37 2. Pohon Keputusan a:b a>b b>a a:c a >c c>a b:c b>c a>b>c b:c b>c c>a>b c>b a>c>b a >c b>a>c c>b a:c c>b>a c>a b>c>a Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen Rinaldi M/IF2120 Matdis 38 3. Kode Awalan 0 0 1 1 01 0 1 000 001 0 10 1 11 Gambar Pohon biner dari kode prefiks { 000, 001, 01, 10, 11} Rinaldi M/IF2120 Matdis 39 4. Kode Huffman Tabel Kode ASCII Simbol A B C D Kode ASCII 01000001 01000010 01000011 01000100 rangkaian bit untuk string ‘ABACCDA’: 01000001010000010010000010100000110100000110100010001000001 atau 7 8 = 56 bit (7 byte). Rinaldi M/IF2120 Matdis 40 Tabel Tabel kekerapan (frekuensi) dan kode Huffman untuk string ABACCDA Simbol A B C D Kekerapan 3 1 2 1 Peluang 3/7 1/7 2/7 1/7 Kode Huffman 0 110 10 111 Dengan kode Hufman, rangkaian bit untuk ’ABACCDA’: 0110010101110 hanya 13 bit! Rinaldi M/IF2120 Matdis 41 Algoritma pembentukan pohon Huffman 1. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil (pada contoh di atas simbol B dan D). Kedua simbol tadi dikombinasikan sebagai simpul orangtua dari simbol B dan D sehingga menjadi simbol BD dengan peluang 1/7 + 1/7 = 2/7, yaitu jumlah peluang kedua anaknya. 2. Selanjutnya, pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil. 3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai seluruh simbol habis. Rinaldi M/IF2120 Matdis 42 ABCD, 7/7 0 1 A, 3/7 CBD, 4/7 0 1 BD, 3/7 C, 2/7 0 B, 3/7 1 D, 3/7 A = 0, C = 10, B = 110, D = 111 Rinaldi M/IF2120 Matdis 43 5. Pohon Pencarian Biner R Kunci(T1) < Kunci(R) Kunci(T2) > Kunci(R) T1 T2 Rinaldi M/IF2120 Matdis 44 Data: 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70 50 50 32 18 5 40 52 70 25 Rinaldi M/IF2120 Matdis 45 Penelusuran (traversal) Pohon Biner 1. Preorder : R, T1, T2 - kunjungi R - kunjungi T1 secara preorder - kunjungi T2 secara preorder 2. Inorder : T1 , R, T2 - kunjungi T1 secara inorder - kunjungi R - kunjungi T2 secara inorder 3. Postorder : T1, T2 , R - kunjungi T1 secara postorder - kunjungi T2 secara postorder - kunjungi R Rinaldi M/IF2120 Matdis 46 R T1 Langkah 2: kunjungi T1 secara preorder R Langkah 1: kunjungi R T1 T2 Langkah 1: kunjungiT1 secara inorder Langkah 3: kunjungi T2 secara preorder (a) preorder Langkah 2: kunjungi R T2 Langkah 3: kunjungiT2 secara inorder (b) inorder Langkah 3: kunjungi R R T1 T2 Langkah 1: kunjungi T1 secara postorder Langkah 2: kunjungi T2 secara postorder (c) postorder Rinaldi M/IF2120 Matdis 47 preorder inorder postorder : *+a/b c-d*ef : a+b/c*d-e*f : abc/+def*-* (prefix) (infix) (postfix) * + - a d / b c * e f Rinaldi M/IF2120 Matdis 48 Soal latihan 1. Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak hanya 3 kali saja. Rinaldi M/IF2120 Matdis 49 2. Tentukan hasil kunjungan preorder, inorder, dan postorder pada pohon 4ary berikut ini: a b e n f o c g h d i j l k p m q Rinaldi M/IF2120 Matdis 50 3. Gunakan pohon berakar untuk menggambarkan semua kemungkinan hasil dari pertandingan tenis antara dua orang pemain, Anton dan Budi, yang dalam hal ini pemenangnya adalah pemain yang pertama memenangkan dua set berturutturut atau pemain yang pertama memenangkan total tiga set. Rinaldi M/IF2120 Matdis 51 4. Tentukan dan gambarkan pohon merentang minimum dari graf di bawah ini (tahapan pembentukannya tidak perlu ditulis). a 2 d 6 g 5 3 b c 4 5 6 7 e 1 3 8 4 4 3 h f 4 2 i Rinaldi M/IF2120 Matdis 52 6. Diberikan masukan berupa rangkaian karakter dengan urutan sebagai berikut: P, T, B, F, H, K, N, S, A, U, M, I, D, C, W, O (a) Gambarkan pohon pencarian (search tree) yang terbentuk. (b) Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder, dari pohon jawaban (a) di atas. Rinaldi M/IF2120 Matdis 53