Uploaded by User40737

fismen acara pemodelan H2O

advertisement
[P2] PEMODELAN MOLEKUL H2O & CO (DENGAN DENSITY FUNCTIONAL THEORY)
ANNA NUSKHOTUN N (K1C016072)
IZDIHAR ARIANSYAH (K1C017052)
BEJO HARYANTO (K1C017069)
Asisten: Alif
TanggalPercobaan: 08/11/2019
Abstrak
Percobaan pemodelan molekul H2O dan CO bertujuan untuk memodelkan molekul air (H2O) dan karbon monoksida (CO),
menganalisa grafik Density of State (DOS) dan menetapkan gap HOMO-LUMO, memahami teori fungsional kerapatan
(Density Functional Theory), dan menjalankan sistem melalui perintah-perintah yang terdapat di Sistem Operasi Linux.
Pemodelan ini sendiri merupakan sebuah proses untuk membuat model dari suatu sistem. Dalam percobaan ini alat dan bahan
yang digunakan terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware yang
digunakan yaitu komputer dengan kapasitas Octa Core, Processor i7, dan RAM 16GB, sedangkan untuk software yang
digunakan yaitu VASP 5.4, Vesta, Jmol, dan Microsoft Excel. Percobaan ini menggunakan metode Density Functional Theory
dalam memodelkan molekul air (H2O) dan karbon monoksida (CO). Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini
yaitu membuat pemodelan H2O dan CO menggunakan VASP 5.4 dengan memerlukan empat file utama yaitu KPOINTS,
POTCAR, POSCAR, dan INCAR. Selanjutnya memplotkan Density of State (DOS) dengan mengambil data O pada
DOSCAR dari CO dan H2O serta menentukan energi fermi. Langkah yang terakhir yaitu menetukan gap HOMO-LUMO
dengan menggunakan microsoft excel. Hasil akhir dari percobaan ini menghasilkan energi fermi yang diperoleh dari pemodelan
H2O sebesar -14,266 eV , sedangkan pada molekul CO sebesar -10,118 eV.
Kata kunci: Pemodelan molekul H2O dan CO, Density Functional Theory,dan HOMO-LUMO.
1. PENDAHULUAN
Dalam ilmu fisika, komputasi merupakan salah
stau cara
pendekatan untuk memahami
fenomena-fenomena fisis dengan menggunakan
perhitungan iteratif.
Aplikasi daru dunia
komputasi fisiak material sangat luas. Salah
satunya yaitu pada tahun-tahun terakhir ini,
group riset komputasi material di Laboratorium
Fisika Inti dan Material Universitas Jenderal
Soedriman sedang meneliti proses-proses yang
terjadi pada anoda dari direct methanol fuel cells
(DMFCs) (Cahyanto dkk, 2015; Cahyanto dkk,
2018). Methanol (CH3OH) dan air (H2O) akan
masuk ke bagian anodan dan terserap pada
permukaan logam.
Methanol akan terpecah
menjadi senyawa-senyawa turunanya sehingga
diperoleh bentuk akhir karbon monoksida (CO2)
sehingga diperoleh bentuk akhir karbon
monoksida (CO), yang kemudian akan bereaksi
dengan molekul air (H2O) untuk menghasilkan
karbon dioksida (CO2) yang merupakan bagian
keluaran dari anoda pada DMFC. Oleh karena itu,
pemodelan CO dan H2O penting dilakukan untuk
mengetahui skema pembentukan CO2 dalam skala
atomik.
Metode Density Functional Theory (DFT)
merupakan salah satu metode yang terbukti
akurat dalam perhitungan sistem-sistem kuantum
yang
terjadi
pada
proses-proses
atomik
permukaan bahan karena sifat dari pendekatan
teori ini adalah perhitungan eksakkecuali pada
bagian exchange correlation.
Metode ini lebih
mudah dan praktis karena penggambaran
elektron hanya melibatkan besaran kerapatan
elektron dengan derajat kebebasan yang lebih
sedikit dari pada besaran yang ada dalam metode
Hartree-Fock dalam menentukan sifat-sifat
fisiknya. Pada percobaan ini digunakan metode
DFT
yang
mana
peritungannya
diimplementasikan dalam Vienna ab Initio
Simulation Package (VASP) software yang memuat
berbagai pseudopotensial.
1.1 Molekul H2O dan CO
Air merupakan cairan tak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa dengan rumus molekul
H2O dan bersifat polar sehingga merupakan
pelarut yang baik untuk bermacam – macam zat.
Air merupakan pelarut universal karena
sifatnya yang mudah bercampur dengan banyak
zat kimia lain. Zat kimia yang dapat dilarutkan
dengan air adalah zat – zat hidrofilik seperti garam,
gula, asam, beberapa gas dan berbagai macam
molekul organik.
Gambar 1.1 Molekul Air (H2O)
Laporan Praktikum –Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPAUnsoed
1
Karbon monoksida dengan rumus molekul
CO merupakan gas yang tak berwarna, tak berbau
dan tak berasa. CO terdiri dari satu atom karbon
yang secara kovalen berikatan dengan satu atom
oksigen. Karbon monoksida dihasilkan dari
pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon.
Gambar 1.2 Molekul Karbon Monoksida (CO)
1.2 Density Functional Theory
Metode Density Functional Theory (DFT)
merupakan salah satu metode yang terbukti
akurat dalam perhitungan sistem – sistem
kuantum yang terjadi pada proses – proses atomik
permukaan bahan karena sifat dari pendekatan
teori ini adalah perhitungan eksak kecuali pada
bagian exchange correlation. DFT merupakan
metode paling akurat daripada Heartree-Fock
karena penggambaran elektron hanya melibatkan
besaran kerapatan elektron dengan derajat
kebebasan yang lebih sedikit.
Dasar utama perhitungan DFT adalah
hubungan besarnya energi total elektronik dengan
keseluruhan kerapatan (density) elektron dari
suatu sistem.
1.3 HOMO-LUMO
HOMO dan LUMO adalah akronim yang
digunakan dalam teori interaksi orbital kimia
organik. HOMO adalah singkatan orbital molekul
tertinggi dan LUMO untuk orbital molekul
terendah. Perbedaan energi antara HOMO dan
LUMO disebut celah HOMO-LUMO. HOMO dan
LUMO terkadang disebut sebagai batas orbital.
Ahli kimia dapat mengidentifikasi orbital molekul
tertingi (HOMO) yang mengandung elektron dan
orbital molekul terendah (LUMO) yang tidak
mengandung elektron.perbedaan energi antara
dua orbital ini dapat digunakan untuk
memprediksi kekuatan dan stabilitas kompleks
logam transisi, serta warna yang dihasilkan pada
larutan.
Laboratorium Fisika Inti dan Material dan
Laboraturuium Fisika Komputasi.
2.2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
Percobaan pemodelan molekul H2O dan
CO antara lain adalah sebagai berikut :
1. Komputer dengan kapasitas Octa Core,
Processor i7 dan RAM 16 GB
2. VASP 5.4
3. VESTA
4. Gnuplot
2.3. Prosedur praktikum
Prosedur dari Percobaan pemodelan
molekul H2O dan CO :
1. Alat disiapkan.
2. Dibuat file KPOINTS, POTCAR, INCAR
dan POSCAR untuk CO dan H2O .
3. Dirunning
keempat
file
dengan
perintah ”mpirun –np 8 vasp_std” di open
terminal.
4. Dicatat energi toten pada CONTCAR.
5. Membandingkan panjang ikatan sebelum
dan
sesudah
dan
sudut
dengan
memvisualisasikan
POSCAR
dan
CONTCAR di VESTA.
6.
7.
Pada fordel dos1 copy KPOINTS, POTCAR,
INCAR dan CONTCAR. Lalu CONTCAR di
rename menjadi POSCAR laulu ganti T
menjadi F. Sesuaikan INCAR pada diktat.
Dirunning dos1
8.
Pada fordel dos2 copy KPOINTS,
POTCAR, INCAR, CONTCAR, POTCAR,
CHGCAR, CHG.Sesuaikan INCAR pada
diktat.
9. Dirunning dos2 dan mencopy ”split_dos”
membagi atom dengan perintah perl
split_dos
10. Diubah format DOS1 dan DOS2
menjadi .dat
11. Dicopy ”pdosplot.gpl” lalu merunning
dengan perintah gnuplot pdosplot.gpl,
lalu menampilkan gambar parsial.
12. Dilakukan cara 3-11 untuk kedua atom.
2. METODE PENGAMBILAN DATA
2.1. Waktu dan tempat
Percobaan pemodelan molekul H2O dan
CO telah dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 08 Oktober 2019 pukul 09.00 WIB
sampai dengan 11.00 WIB, bertempat di
Laporan Praktikum –Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPAUnsoed
2
Gambar 2-1 Diagram Prosedur
Mulai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Komputer dengan kapasitas
Octa Core, Processor i7 dan
RAM 16 GB, VASP 5.4,VESTA,
Gnuplot
Membuat file KPOINTS, POTCAR,
INCAR dan POSCAR untuk CO dan
H2O .
Dari praktikum pemodelan molekul H2O dan CO,
didapat data sebagai berikut :
4. KESIMPULAN
Kesimpulan pemodelan molekul H2O dan CO
yang dilakukan menghasilkan beberapa data
sebagai berikut:
1)
2)
KPOINTS, POTCAR,
INCAR, POSCAR
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Agoumba, D. (2004). Reduction of Methanol
Crossover in Dirrect Methanol Fuel Cell (DMFC).
Thesis, Carnegie Mellon University.
[2]
Griffith, 1957. Ligand Field Theory. United
Kingdom: Departmen of Theoretical
Chemistry.
Energy toten
[3]
Ralp H, P.-S., 1985. Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Modern. 4th ed.
Jakarta: Erlangga.
-Merunning keempat file dengan
perintah ”mpirun –np 8 vasp_std” di open
terminal.
- Membandingkan panjang ikatan sebelum
dan sesudah dan sudut dengan
memvisualisasikan POSCAR dan
CONTCAR di VESTA
[4]
Sukardjo, 1989. Ikatan Kimia. Yogyakarta:
Rinrka Cipta.
[5]
Tim Dosen Fisika, 2017. Modul Praktikum
EKSPERIMEN FISIKA II (edisi revisi).
Purwokerto: Lab. Fisika Inti dan Material
Jurusan Fisika Fakultas MIPA Unsoed.
[6]
Young, D., 2001. Computational Chemistry. New
York: Wiley and Sons Inc.
Mencatat energi
CONTCAR.
toten
pada
Panjang dan
sudut
-Pada fordel dos2 copy KPOINTS, POTCAR, INCAR,
CONTCAR, POTCAR, CHGCAR, CHG.Sesuaikan
INCAR pada diktat.
-Dirunning dos2 dan mencopy ”split_dos”
membagi atom dengan perintah perl split_dos
-Diubah format DOS1 dan DOS2 menjadi .dat
-Dicopy ”pdosplot.gpl” lalu merunning dengan
perintah gnuplot pdosplot.gpl
Gambar parsial DOS
Selesai
Laporan Praktikum –Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPAUnsoed
3
Download