S2 Pendidikan Kimia_Angkatan 2018_Kelas A Muhammad Arif Arsyad NIM. 18728251009 Dwi Isnaini Amin NIM. 18728251015 Wan Zahara Zaitu Hania A B C NIM. 18728251016 D Sheila Wahyu Kamila NIM. 18728251019 Daftar Isi 01 Pengantar Anava 2 Faktor 02 Contoh Kasus Penggunaan Anava 2 Faktor di Bidang Pendidikan Kimia Perhitungan Manual Perhitungan dengan Software SPSS Perhitungan dengan Software Excel 03 Contoh Kasus Penggunaan Anava 2 Faktor di Bidang Kimia Perhitungan Manual Perhitungan dengan Software SPSS Perhitungan dengan Software Excel Pengantar Anava 2 Faktor Definisi Anova atau Anava Anova 2 faktor atau two way analysis of variance atau anava 2 faktor adalah analisis komparatif yang terdiri dari dua variabel bebas atau lebih dari dua rata-rata. Perbedaan Anava 1 Faktor dengan Anava 2 Faktor 1 variabel bebas (treatment) dengan 2 atau lebih level of treatment Anava 1 Faktor 2 atau lebih variabel bebas (treatment) dengan 2 atau lebih level of treatment Anava 2 Faktor Pengujian rata-rata Asumsi Anava 2 Faktor Assumptions: In addition to the assumptions that we already talked about this design assumes: 1. Two or more treatments, with each treatment having two or more levels. 2. All levels of each treatment are investigated in combination with all levels of every other treatment. If there are p levels of treatment A and q levels of treatment B, the experiment contains p x q treatment combinations. 3. Random assignment of experimental units to treatment combinations. Each experimental unit must be assigned to only one combination. Karakteristik Data yang dapat diuji dengan Anava 2 Faktor 1. 2. 3. Populasi yang diuji berdistribusi normal Varians atau ragam dan populasi yang diuji sama Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain. Jenis-jenis Anava 2 Faktor Anava 2 Faktor tanpa Interaksi pengujian hipotesis beda dua rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut ditiadakan. Anava 2 Faktor Anava 2 Faktor dengan Interaksi pengujian beda dua rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut diperhitungkan. Skema Rancangan Anava 2 Faktor Treatment Level treatment A aj j = 1,…,…,…,p B bk k = 1,…,…,…,q C cl l = 1,…,…,…,r D dm m = 1,…,…,…,t E eo o = 1,…,…,…,u Penulisan Hipotesis untuk Anava 2 Faktor Hipotesis treatment p π»0 βΆ π1 = π2 … … … = ππ π»π βΆ ππ ≠ ππ untuk suatu π dan π Hipotesis treatment q (group) π»0 βΆ π1 = π2 … … … = ππ π»π βΆ ππ ≠ ππ untuk suatu π dan π Hipotesis interaction for treatment π»0 βΆ πππ = ππ ′ π = πππ ′ = ππ ′ π ′ = 0 π»π βΆ πππ ≠ ππ ′ π ≠ πππ ′ ≠ ππ ′ π ′ ≠ 0 untuk suatu j dan π Jenis Statistik Uji untuk Anava 2 Faktor Statistik Uji (F Hitung) Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 FIX – FIX MSA FA = MSWCELL MSB FB = MSWCELL FAB MSAB = MSWCELL RANDOM - RAND OM MSA FA = MSAB MSB FB = MSAB FAB MSAB = MSWCELL FIX - RANDOM RANDOM - FIX MSA FA = MSAB MSB FB = MSWCELL MSA FA = MSWCELL MSB FB = MSAB MSAB = MSWCELL MSAB = MSWCELL FAB FAB Rumus untuk Anava 2 Faktor π π=1 π π=1 π π=1 ππππ 2 = π πππ π π π 2 ππππ = π¨π©πΊ π=1 π=1 π=1 π π π=1 ππ π=1 π π π=1 π π=1 ππππ ππ π=1 π 2 π π π=1 πππ π π=1 π=1 2 π π πππ π=1 π = π¨ 2 = π© = π¨π© Tabel Anava 2 Faktor Source SS df MS (SS/df) F hitung (MS/MSWCELL) A π΄ − [π] π−1 SSA/dfA MSA/MSWCELL B π΅ − [π] π−1 SSB/dfB MSB/MSWCELL AB [AB] – [A] – [ B] + [Y] π−1 π−1 Within cell [ABS] – [AB] ππ(π − 1) Total [ABS] – [Y] πππ − 1 SSAB/dfAB MSAB/MSWCELL SSWCELL/ dfWCELL F tabel Kriteria Keputusan untuk Anava 2 Faktor 1. Hipotesis treatment p π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ πππππ ππππ πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ(π−1) 2. Hipotesis treatment q π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ π−1 3. Hipotesis interaction for treatment π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝; π−1 (π−1);ππ π−1 Contoh Kasus Penggunaan Anava 2 Faktor di Bidang Pendidikan Kimia Seorang mahasiswa S2 Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta, melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media dan Waktu Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X MIPA di SMA Taruna Malang pada Materi Ikatan Kimia”. Penelitian dilakukan di 9 kelas X MIPA dengan treatment yang berbeda-beda. Data hasil pemahaman konsep mereka pada materi ikatan kimia dicantumkan dalam Tabel 1. Ujilah hipotesis peneliti tersebut menggunakan πΌ = 5% ! K e t e r a n g a n Molimod Treatment A : Media Pembelajaran Level of Treatment A Flash Sketchfab Pagi Treatment B : Waktu Pembelajaran Level of Treatment B Siang Sore Tabel 1. Hasil Pemahaman Konsep Siswa kelas X MIPA di SMA Taruna Malang pada Materi Ikatan Kimia Molimod Molimod Molimod -Pagi -Siang -Sore (ππ ππ ) (ππ ππ ) (ππ ππ ) Flash -Pagi (ππ ππ ) Flash -Siang (ππ ππ ) Flash -Sore (ππ ππ ) Sketchfab Sketchfab Sketchfab -Pagi -Siang -Sore (ππ ππ ) (ππ ππ ) (ππ ππ ) 80 80 85 85 80 80 95 90 65 95 65 70 90 55 75 75 80 70 75 70 95 50 60 80 70 65 80 90 65 75 60 85 85 65 55 60 80 50 70 75 75 95 60 75 50 70 55 65 60 65 90 55 60 80 85 60 50 65 70 70 65 65 75 65 70 55 70 80 55 75 50 80 90 50 60 80 45 60 55 85 85 85 75 75 70 50 90 80 60 65 Perhitungan dengan Cara Manual Model Fixed-Fixed Langkah Pengujian Hipotesis 1. Merumuskan Hipotesis a. Hipotesis untuk Treatment Media Pembelajaran H0 : π π1 = π π2 = π π3 Ha : πππ ≠ πππ′ b. Hipotesis untuk Treatment Waktu Pembelajaran H0 : ππ1 = ππ2 = ππ3 Ha : πππ ≠ πππ′ c. Hipotesis untuk Interaksi Media-Waktu Pembelajaran H0 : ππ1 π1 = ππ1 π2 = ππ1 π3 = ππ2 π1 = ππ2 π2 Ha : πππ ππ ≠ πππ′ππ′ = ππ2 π3 = ππ3 π1 = ππ3 π2 = ππ3 π3 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Statistik Uji Hipotesis a. Statistik Uji F untuk Treatment Media Pembelajaran πππ π π = πππππππ b. Statistik Uji F untuk Treatment Waktu Pembelajaran πππ π π = πππππππ c. Statistik Uji F untuk Interaksi Media-Waktu Pembelajaran π ππ ππππ = πππππππ 4. Menentukan Kriteria Keputusan a. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Media Pembelajaran π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;2;81 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 3,11 b. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Waktu Pembelajaran π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;2;81 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 3,11 c. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Interaksi Media-Waktu Pembelajaran π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ 2,502 ∝;(π−1)(π−1);ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;4;81 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 5. Uji Statistik π π π ππππ = 80 + 95 + 75 + β― + 85 + 65 = 6395 π=1 π=1 π=1 π π=1 π π=1 π π=1 ππππ 2 πππ π π 6395 2 = π = = 454400,3 10 3 3 π 2 ππππ = π¨π©πΊ = 80 2 + 95 2 + β― + 65 2 = 468875 π=1 π=1 π=1 π π π=1 π=1 π π=1 2 π π π=1 πππ ππ π π=1 π π=1 ππππ ππ 2155 2 2150 2 2090 2 = π¨ = + + = 454487,5 10 3 10 3 10 3 2 2215 2 1990 2 2190 2 = π© = + + = 455414,2 10 3 10 3 10 3 π π π=1 π=1 2 π π π=1 πππ π 815 = π¨π© = 10 2 640 + 10 2 700 + 10 2 705 + 10 = 456782,5 ππππ = π΄π΅π − π = 468875 − 454400,3 =14474,72 πππ΄ = π΄ − π = 454487,5 − 454400,3 = 87,22 πππ΅ = π΅ − π = 455414,2 − 454400,3 = 1013,89 πππ΄π΅ = π΄π΅ − π΄ − π΅ + π = 456782,5 − 454487,5 − 455414,2 + 454400,3 = 1281,11 ππππΆπΈπΏπΏ = π΄π΅π − π΄π΅ = 468875 − 456782,5 =12092,5 2 665 + 10 2 780 + 10 2 695 + 10 2 685 + 10 2 710 + 10 2 Tabel 2. Tabel Anava 2 Faktor Source SS df MS (SS/df) F hitung (MS/MSWCELL) F tabel A ππ, ππ π−π=π 43,61 0,29 3,11 B ππππ, ππ π−π=π 506,945 3,39 3,11 AB ππππ, ππ π−π π−π =π 320,275 2,15 2,48 Within cell 12092,5 ππ(π − π) = ππ 149,29 Total 14474,72 πππ − π = ππ 162,63 6. Kesimpulan a. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Media Pembelajaran Karena Fhitung < Ftabel atau 0,29 < 3,11; maka π―π diterima, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian media molimod, flash, dan sketchfab terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia b. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Waktu Pembelajaran Karena Fhitung > Ftabel atau 3,39 < 3,11; maka π―π ditolak, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia c. Kesimpulan untuk Hipotesis Interaksi Media-Waktu Pembelajaran Karena Fhitung < Ftabel atau 2,15 < 2,48 maka π―π diterima, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara variabel media molimod, flash, dan sketchfab dengan waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia Perhitungan dengan Cara SPSS Model Fixed-Fixed Uji Asumsi Normalitas dan Homogenitas A. Uji Normalitas 1. Merumuskan Hipotesis π»0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal π»a : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Langkah-langkah Uji Normalitas untuk Setiap Treatment dengan SPSS 3. Ubah sesuai kebutuhan 2. Ketik nama data yang ingin diinput 1. Klik untuk pesan tempat 4. Input kode untuk variasi waktu dan media pembelajaran 5. Ubah menjadi “Nominal” 7. Input data berupa nilai pemahaman siswa dan ketik kode untuk waktu dan media pembelajaran yang sesuai untuk setiap nilai atau copy paste data dari excel yang telah disiapkan sebelumnya 6. Klik untuk input data 8. Klik Menu Tab “ Analyze” ο Descriptive Statistics ο Explore 9. Letakkan hasil pemahaman siswa sebagai “Dependent List” ; Waktu dan Media Pembelajaran sebagai “Factor List” 10. Klik Plots 11. Beri centang 12. Klik continue ο Ok 5. Hasil Uji Normalitas dan Kesimpulan untuk Setiap Treatment a. Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Media Pembelajaran b. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Media Pembelajaran Untuk uji normalitas lihat Tabel Test of Normality, kolom Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel tiap kelas <30. Karena signifikansi jenis media molimod (0,363) > 0,05 jenis media flash (0,384) > 0,05 jenis media sketchfab (0,385)> 0,05 Maka Ho diterima. Artinya dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa semua data media molimod, flash, dan sketchfab berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Waktu Pembelajaran c. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Waktu Pembelajaran Untuk uji normalitas lihat Tabel Test of Normality, kolom Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel tiap kelas <30. Karena signifikansi waktu pembelajaran di pagi hari (0,501) > 0,05 waktu pembelajaran di siang hari (0,330) > 0,05 waktu pembelajaran di sore hari (0,463) > 0,05 Maka Ho diterima. Artinya dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa semua data waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari berasal dari populasi yang berdistribusi normal. B. Uji Homogenitas 1. Merumuskan Hipotesis Ho : σ 1 = σ 2 = σ 3 Ha : σ π ≠ σ π′ untuk beberapa j dan j’ 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Langkah-langkah Uji Homogenitas 1. Klik Analyze ο General Liniar Model ο Univariate 2. Letakkan hasil pemahaman siswa sebagai “Dependent List” ; Waktu dan Media Pembelajaran sebagai “Factor List” 3. Klik Options 4. Pindahkan Waktu, Media, dan Waktu-Media Pembelajaran dari “Factor(s) and Factor Interactions” ke “Display Means for” 5. Beri centang untuk Descriptive statistics dan Homogeneity test 6. Klik continue ο Ok 5. Hasil Uji Homogenitas dan Kesimpulan a. Hasil Uji Homogenitas b. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel Levene’s Test of Equality of Error Variances di atas, diperoleh nilai signifikansi 0,924 > 0,05; maka H0 diterima. Artinya, dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa seluruh data dapat dianggap homogen. Uji Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Siswa 1. Merumuskan Hipotesis a. Hipotesis untuk Treatment Media Pembelajaran π»0 : Tidak ada pengaruh pemberian media molimod, flash, dan sketchfab terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia π»π : Ada pengaruh pemberian media molimod, flash, dan sketchfab terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia b. Hipotesis untuk Treatment Waktu Pembelajaran π»0 : Tidak ada pengaruh pemberian waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil ratarata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia π»π : Ada pengaruh pemberian waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia c. Hipotesis untuk Interaksi Media-Waktu Pembelajaran π»0 : Tidak ada pengaruh interaksi antara variabel media pembelajaran dengan waktu pembelajaran terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia π»π : Ada pengaruh interaksi antara variabel media pembelajaran dengan waktu pembelajaran terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Data Hasil Perhitungan dengan Cara SPSS 5. Kesimpulan a. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Media Pembelajaran Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,747 > 0,05; maka π―π diterima. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian media molimod, flash, dan sketchfab terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia b. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Waktu Pembelajaran Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,038 < 0,05; maka π―π ditolak. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia c. Kesimpulan untuk Hipotesis Interaksi Media-Waktu Pembelajaran Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,083 > 0,05; maka π―π diterima. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara variabel media molimod, flash, dan sketchfab dengan waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia Perhitungan dengan Cara Excel Model Fixed-Fixed 1. Klik menu tab “DATA” 2. Klik Data Analysis 4. Klik “OK” 3. Pilih Anova: TwoFactor With Replication 5. “Input Range” dengan cara memblok seluruh data ο input nilai row per sampl ο input nilai alfa yang digunakan ο klik O • Pada baris sample, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel waktu pembelajaran. Karena P-Value = 0,038 < 0,05 maka ada pengaruh pemberian waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia • Pada baris Column, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel media pembelajaran. Karena P-Value = 0,747 > 0,05 maka tidak ada pengaruh pemberian media molimod, flash, dan sketchfab terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia • Pada baris Interaction, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel waktu dan media pembelajaran. Karena P-Value = 0,0826 > 0,05 maka tidak ada pengaruh interaksi antara variabel media molimod, flash, dan sketchfab dengan waktu pembelajaran di pagi, siang, dan sore hari terhadap hasil rata-rata pemahaman konsep siswa pada materi ikatan kimia Contoh Kasus Penggunaan Anava 2 Faktor di Bidang Kimia Seorang peneliti mereaksikan larutan asam klorida (HCl) yang memiliki konsentrasi berbeda-beda dengan berbagai senyawa yang berbentuk serbuk. Peneliti menduga bahwa larutan HCl dengan tingkat konsentrasi berbeda-beda ketika bereaksi dengan berbagai jenis senyawa berbentuk serbuk dapat mempengaruhi kecepatan bereaksinya. Prosedur percobaan yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1. Masing-masing 2 g untuk berbagai senyawa berbentuk serbuk direaksikan dengan 5 mL larutan asam klorida dengan tingkat konsentrasi yang berbeda-beda 2. Mencatat waktu yang diperlukan untuk habis bereaksi. Data yang diperoleh peneliti berupa waktu bereaksi yang kemudian dikonversi ke satuan kecepatan. Data yang telah dikonversi ke satuan kecepatan disajikan dalam Tabel 1. Berdasarkan permasalahan peneliti, ujilah hipotesisnya menggunakan πΌ = 5% ! K e t e r a n g a n 1M Treatment A : Tingkat Konsentrasi HCl Level of Treatment A 2M NaCl Treatment B : Jenis Senyawa berbentuk Serbuk Level of Treatment B Ca(OH)2 SiO2 Tabel 1. Kecepatan Bereaksi (M/s) HCl 1 M HCl 1 M -Ca(OH)2 -NaCl (ππ ππ ) (ππ ππ ) HCl 1 M -SiO2 (ππ ππ ) HCl 3 M HCl 3 M -NaCl -Ca(OH)2 (ππ ππ ) (ππ ππ ) HCl 3 M -SiO2 (ππ ππ ) 60 70 80 70 70 70 40 60 60 40 80 90 70 80 90 60 60 80 50 70 80 70 70 100 50 80 90 80 60 90 60 60 80 60 50 90 80 70 70 50 70 70 Perhitungan dengan Cara Manual Model Fixed-Fixed Langkah Pengujian Hipotesis 1. Merumuskan Hipotesis a. Hipotesis untuk Treatment Tingkat Konsentrasi HCl H0 : π π1 = π π2 Ha : πππ ≠ πππ′ b. Hipotesis untuk Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk H0 : ππ1 = ππ2 = ππ3 Ha : πππ ≠ πππ′ c. Hipotesis untuk Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk H0 : ππ1 π1 = ππ1 π2 = ππ1 π3 = ππ2 π1 = ππ2 π2 Ha : πππ ππ ≠ πππ′ππ′ = ππ2 π3 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Statistik Uji Hipotesis a. Statistik Uji F untuk Treatment Tingkat Konsentrasi HCl πππ π π = πππππππ b. Statistik Uji F untuk Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk πππ π π = πππππππ c. Statistik Uji F untuk Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk π ππ ππππ = πππππππ 4. Menentukan Kriteria Keputusan a. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Tingkat Konsentrasi HCl π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;1;36 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 4,11 b. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ ∝;π−1;ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;2;36 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 3,26 c. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ > πΉ 3,26 ∝;(π−1)(π−1);ππ(π−1) atau πΉβππ‘π’ππ > πΉ 0,05;2;36 yaitu jika πΉβππ‘π’ππ > 5. Uji Statistik π π π ππππ = 60 + 40 + 70 + β― + 90 + 70 = 2930 π=1 π=1 π=1 π π=1 π π=1 π π=1 ππππ 2 πππ π π 2930 2 = π = = 204402,4 7 2 3 π 2 ππππ = π¨π©πΊ = 60 2 + 40 2 + β― + 70 2 = 212500 π=1 π=1 π=1 π π π=1 ππ π=1 π π=1 2 π π π=1 πππ π π=1 π π=1 ππππ ππ 1450 = π¨ = 7 3 2 1480 + 7 3 2 = 204423,8 2 840 2 950 2 1140 = π© = + + 7 2 7 2 7 2 2 = 207692,9 π π π=1 π=1 2 π π π=1 πππ π 410 = π¨π© = 7 2 490 + 7 2 550 + 7 2 430 + 7 2 460 + 7 2 590 + 7 2 = 456782,5 ππππ = π΄π΅π − π = 212500 − 204402,4 =8097,62 πππ΄ = π΄ − π = 204423,8 − 204402,4 = 21,4 πππ΅ = π΅ − π = 207692,9 − 204402,4 = 3290,5 πππ΄π΅ = π΄π΅ − π΄ − π΅ + π = 207900 − 204423,8 − 3290,5 + 204402,4 = 185,7 ππππΆπΈπΏπΏ = π΄π΅π − π΄π΅ = 212500 − 207900 =4600 Tabel 2. Tabel Anava 2 Faktor Source SS df MS (SS/df) F hitung (MS/MSWCELL) F tabel A ππ, π π−π=π 21,4 0,17 4,11 B ππππ, π π−π=π 1645,25 12,87 3,26 AB πππ, π π−π π−π =π 92,85 0,73 3,26 Within cell 4600 ππ(π − π) = ππ 127,7 Total 8097,6 πππ − π = ππ 197,5 6. Kesimpulan a. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Tingkat Konsentrasi HCl ο§ Karena Fhitung < Ftabel atau 0,17 < 4,11; maka π―π diterima, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M terhadap kecepatan bereaksinya dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 b. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk ο§ Karena Fhitung > Ftabel atau 12,87 < 3,26; maka π―π ditolak, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksinya dengan larutan HCl 1 M dan HCl 3 M. c. Kriteria Keputusan untuk Hipotesis Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk ο§ Karena Fhitung < Ftabel atau 0,73 < 23,26 maka π―π diterima, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh interaksi antara tingkat konsentrasi larutan HCl 1 M dan larutan HCl 3 M dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksi zat Perhitungan dengan Cara SPSS Model Fixed-Fixed Uji Asumsi Normalitas dan Homogenitas A. Uji Normalitas 1. Merumuskan Hipotesis π»0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal π»a : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Langkah-langkah Uji Normalitas untuk Setiap Treatment dengan SPSS 3. Ubah sesuai kebutuhan 2. Ketik nama data yang ingin diinput 1. Klik untuk pesan tempat 4. Input kode untuk tingkat konsentrasi HCl dan jenis senyawa berbentuk serbuk 5. Ubah menjadi “Nominal” 8. Klik Menu Tab “ Analyze” ο Descriptive Statistics ο Explore 7. Input data berupa nilai kecepatan zat bereaksi dan ketik kode untuk konsentrasi dan jenis senyawa yang sesuai untuk setiap nilai kecepatan zat bereaksi atau copy paste data dari excel yang telah disiapkan sebelumnya 6. Klik untuk input data 9. Letakkan Kecepatan Zat Bereaksi sebagai “Dependent List” ; Tingkat Konsentrasi HCl dan Jenis Senyawa berbentuk Serbuk sebagai “Factor List” 10. Klik Plots 11. Beri centang 12. Klik continue ο Ok 5. Hasil Uji Normalitas dan Kesimpulan untuk Setiap Treatment a. Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Tingkat Konsentrasi HCl b. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Tingkat Konsentrasi HCl Untuk uji normalitas lihat Tabel Test of Normality, kolom Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel tiap kelompok <30. Karena signifikansi tingkat konsentrasi HCl 1 M (0,206) > 0,05 tingkat konsentrasi HCl 3 M (0,526) > 0,05 Maka Ho diterima. Artinya dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa semua data untuk tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk c. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Normalitas untuk Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk Untuk uji normalitas lihat Tabel Test of Normality, kolom Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel tiap kelompok <30. Karena signifikansi untuk senyawa NaCl (0,326) > 0,05 untuk senyawa Ca(OH)2 (0,079) > 0,05 untuk senyawa SiO2 (0,261) > 0,05 Maka Ho diterima. Artinya dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa semua data untuk jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2 , dan SiO2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. B. Uji Homogenitas 1. Merumuskan Hipotesis Ho : σ 1 = σ 2 = σ 3 Ha : σ π ≠ σ π′ untuk beberapa j dan j’ 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Langkah-langkah Uji Homogenitas 1. Klik Analyze ο General Liniar Model ο Univariate 2. Letakkan Kecepatan Zat Bereaksi sebagai “Dependent List” ; Tingkat Konsentrasi HCl dan Jenis Senyawa berbentuk Serbuk sebagai “Factor List” 3. Klik Options 4. Pindahkan Konsentrasi, Senyawa, dan Konsentrasi*Senyawa dari “Factor(s) and Factor Interactions” ke “Display Means for” 5. Beri centang untuk Descriptive statistics dan Homogeneity test 6. Klik continue ο Ok 5. Hasil Uji Homogenitas dan Kesimpulan a. Hasil Uji Homogenitas b. Kesimpulan terhadap Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel Levene’s Test of Equality of Error Variances di atas, diperoleh nilai signifikansi 0,748 > 0,05; maka H0 diterima. Artinya, dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa seluruh data dapat dianggap homogen. Uji Nilai Rata-Rata Kecepatan Zat Bereaksi 1. Merumuskan Hipotesis a. Hipotesis untuk Treatment Tingkat Konsentrasi HCl π»0 : Tidak ada pengaruh tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M terhadap hasil rata-rata kecepatan bereaksinya dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 π»π : Ada pengaruh tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M terhadap hasil rata-rata kecepatan bereaksinya dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 b. Hipotesis untuk Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk π»0 : Tidak ada pengaruh jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksinya dengan larutan HCl 1 M dan HCl 3 M. π»π : Ada pengaruh jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksinya dengan larutan HCl 1 M dan HCl 3 M. c. Hipotesis untuk Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk π»0 : Tidak ada pengaruh interaksi antara tingkat konsentrasi larutan HCl 1 M dan larutan HCl 3 M dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksi zat π»π : Ada pengaruh interaksi antara tingkat konsentrasi larutan HCl 1 M dan larutan HCl 3 M dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksi zat 2. Menetapkan Taraf Signifikansi (πΆ) = π% 3. Menentukan Kriteria Keputusan H0 diterima jika signifikansi > α H0 ditolak jika signifikansi < α 4. Data Hasil Perhitungan dengan Cara SPSS 5. Kesimpulan a. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Tingkat Konsentrasi HCl Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,685 > 0,05; maka π―π diterima. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M terhadap hasil rata-rata kecepatan bereaksinya dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 b. Kesimpulan untuk Hipotesis Treatment Jenis Senyawa berbentuk Serbuk Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,000 < 0,05; maka π―π ditolak. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksinya dengan larutan HCl 1 M dan HCl 3 M. c. Kesimpulan untuk Hipotesis Interaksi Tingkat Konsentrasi HCl-Jenis Senyawa berbentuk Serbuk Berdasarkan Tabel Tests of Between Subjects Effects, diperoleh nilai Sig.= 0,490 > 0,05; maka π―π diterima. Artinya, dengan menggunakan ο‘ = 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara tingkat konsentrasi larutan HCl 1 M dan larutan HCl 3 M dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksi zat Perhitungan dengan Cara Excel Model Fixed-Fixed 1. Klik menu tab “DATA” 2. Klik Data Analysis 3. Pilih Anova: TwoFactor With Replication 4. Klik “OK” 5. “Input Range” dengan cara memblok seluruh data ο input nilai row per sample ο input nilai alfa yang digunakan ο klik OK • Pada baris sample, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel tingkat konsentrasi larutan HCl. Karena P-Value = 0,685 > 0,05 maka tidak ada pengaruh tingkat konsentrasi HCl 1 M dan HCl 3 M terhadap hasil rata-rata kecepatan bereaksinya dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 • Pada baris Column, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel jenis senyawa berbentuk serbuk. Karena P-Value = 6,05 x 10-5 < 0,05 maka ada pengaruh jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksinya dengan larutan HCl 1 M dan HCl 3 M. • Pada baris Interaction, lihatlah P-Value. P-value tersebut menunjukkan P-Value dari variabel tingkat konsentrasi larutan HCl dan jenis senyawa berbentuk serbuk. Karena P-Value = 0,490 > 0,05 maka tidak ada pengaruh interaksi antara tingkat konsentrasi larutan HCl 1 M dan larutan HCl 3 M dengan jenis senyawa NaCl, Ca(OH)2, dan SiO2 terhadap kecepatan bereaksi zat