Uploaded by User40619

Laporan praktikum filter-dikonversi

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena kami dapat
menyelesaikan tugas Laporan Praktikum Elektronika Telekomunikasi ini dengan
baik.
Laporan ini berisi tentang prinsip dasar, karakteristik dan cara kerja dari
Filter Pasif dan Aktif. Untuk itulah penulis membuat laporan ini guna
mempelajari prisip kerja dan karakteristiknya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, antara lain :
1. Bpk. M. Taufik selaku Dosen Praktikum Elektronika Telekomunikasi.
2. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan bantuan
kepada putra - putrinya baik secara moriil maupun materiil.
3. Dosen Pembimbing serta seluruh staff karyawan Politeknik Negeri
Malang.
4. Teman – teman serta pihak lain yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini pasti terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. 1
Daftar Isi …………………………………………………………....................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
1.1. Tujuan …………………………………………….....................
3
1.2. Teori Dasar ……………………………………………….........
3
PEMBAHASAN
2.1. Alat dan Bahan Yang Digunakan
6
......………..…………….......
6
................................................................
7
2.2. Gambar Rangkaian Percobaan
2.3. Prosedur Percobaan
......………..…………….
BAB III HASIL PERCOBAAN
3.1. Data Hasil Percobaan .......................................................................... 9
3.2. Gambar Hasil Praktik .......................................................................... 10
3.3. Analisa Data ........................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP
4. Kesimpulan ............................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum filter aktif dan pasif ini adalah :
1. Mengetahui komponen – komponen pada filter aktif dan pasif
2. Memahami cara kerja filter aktif dan pasif
3. Mengetahui bentuk keluaran dari filter aktif dan pasif
4. Mengetahui perbedaan filter aktif dan pasif
1.2. Teori Dasar
Low Pass Filter memiliki tegangan output konstan dari DC (0Hz), sampai
frekuensi Cut-off ditentukan, (ƒc) titik. Titik frekuensi cut-off adalah 0,707
atau-3dB (dB =-20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus.
Rentang frekuensi "di bawah" ini ƒc cut-off point umumnya dikenal sebagai
Band Pass sebagai sinyal input diperbolehkan untuk melewati filter.
Rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai Band
Stop sebagai sinyal input diblokir atau dihentikan dari melewati. Sebuah
rangkaian sederhana untuk low pass filter dapat dibuat dengan menggunakan
sebuah resistor tunggal di seri dengan kapasitor non-terpolarisasi tunggal
(atau komponen reaktif tunggal) di sebuah sinyal input Vin, sementara output
sinyal Vout diambil dari seluruh kapasitor.
Frekuensi cut-off atau-3dB, dapat ditemukan dengan menggunakan rumus,
ƒc = 1 / (2πRC). Sudut fase dari sinyal output pada ƒc dan-45o untuk Low
Pass Filter. Keuntungan dari filter atau penyaring dalam hal ini, umumnya
dinyatakan dalam Decibel dan merupakan fungsi dari nilai output dibagi
dengan nilai input yang sesuai dan diberikan sebagai:
3
Aplikasi pasif Filter Low Pass berada di amplifier audio dan sistem
speaker untuk mengarahkan sinyal frekuensi bass yang lebih rendah untuk
speaker bass yang lebih besar atau untuk mengurangi noise frekuensi tinggi
atau "mendesis" distorsi jenis.
Bila digunakan seperti ini di aplikasi audio filter lolos rendah kadang
disebut "high-cut", atau "cut treble" filter. Jika kita membalikkan posisi dari
resistor dan kapasitor dalam rangkaian sehingga tegangan keluaran sekarang
diambil dari resistor, kita akan memiliki sirkuit yang menghasilkan frekuensi
output kurva respons yang sama dengan yang dari Filter High Pass, dan ini
dibahas di tutorial berikutnya.
Filter High Pass adalah lawan yang tepat untuk low pass filter. Filter ini
memiliki tegangan output dari DC (0Hz), sampai ke titik cut-off tertentu (ƒc)
frekuensi. Titik cut-off frekuensi rendah adalah 70,7% atau-3dB (dB =-20Log
Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus. Rentang frekuensi "di
bawah" ini pointƒc cut-off umumnya dikenal sebagai Band Berhenti
sementara rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai
Band Pass. Frekuensi cut-off atau-3dB titik, dapat ditemukan dengan
menggunakan rumus, ƒc = 1 / (2πRC). Sudut fase dari sinyal output pada ƒc
adalah +45 o. Umumnya, penyaring bernilai tinggi kurang distorsi dari pass
filter setara rendah.
Sebuah aplikasi yang sangat umum pass filter pasif tinggi, adalah dalam
audio amplifier sebagai kapasitor coupling antara dua tahap penguat audio
dan dalam sistem speaker untuk mengarahkan sinyal frekuensi tinggi untuk
speaker kecil "tweeter" tipe sementara memblokir sinyal bass yang lebih
rendah atau juga digunakan sebagai filter untuk mengurangi noise frekuensi
rendah atau "gemuruh" distorsi jenis. Bila digunakan seperti ini di aplikasi
audio pass filter tinggi kadang-kadang disebut "berpotongan rendah", atau
"bass memotong" filter. Vout tegangan output tergantung pada konstanta
waktu dan frekuensi dari sinyal input seperti yang terlihat sebelumnya.
Dengan sinyal AC sinusoidal diterapkan pada sirkuit berperilaku sebagai
filter 1st Orde lulus sederhana tinggi. Tetapi jika kita mengubah sinyal input
untuk yang dari "gelombang persegi" sinyal berbentuk yang memiliki
4
masukan langkah hampir vertikal, respon rangkaian perubahan dramatis dan
menghasilkan sirkuit umum dikenal sebagai Diferensiator.
Sebuah Filter Pasif Band Pass digolongkan sebagai filter tipe orde kedua
karena memiliki dua komponen reaktif dalam desain, kapasitor. Hal ini terdiri
dari dua sirkuit tunggal RC filter yang masing-masing orde pertama filter
sendiri. Jika filter lebih banyak mengalir bersama rangkaian yang dihasilkan
akan dikenal sebagai filter "N-order" di mana "N" adalah nomor komponen
reaktif individual dalam sirkuit, yaitu, 4-order, 10-order, dll dan lebih tinggi
urutan filter yang curam akan menjadi lereng pada N kali -20dB/decade.
Namun, nilai kapasitor tunggal dibuat dengan menggabungkan bersamasama dua atau lebih kapasitor individu masih satu kapasitor. Contoh kita di
atas menunjukkan frekuensi output kurva respon untuk lulus "ideal" band
filter dengan gain konstan dalam band pass dan mendapatkan nol di band
stop.
Dalam prakteknya respons frekuensi Band ini Lulus sirkuit Filter tidak
akan sama dengan reaktansi input dari rangkaian high pass akan
mempengaruhi respons frekuensi dari rangkaian low pass (komponen yang
terhubung secara seri atau paralel) dan sebaliknya. Salah satu cara untuk
mengatasi hal ini akan menyediakan beberapa bentuk isolasi listrik antara dua
sirkuit filter di bawah ini.
Seperti dengan filter pasif, sebuah orde pertama pass filter aktif rendah
dapat diubah menjadi pass filter orde kedua rendah hanya dengan
menggunakan jaringan RC tambahan di jalur input. Respons frekuensi dari
filter lolos rendah orde kedua adalah identik dengan jenis orde pertama
kecuali bahwa stop band roll-off akan dua kali orde pertama filter di
40dB/decade (12dB/octave). Tingkat tinggi pass filter tinggi, seperti ketiga,
dst keempat, kelima, terbentuk hanya dengan cascading bersama filter
pertama dan orde kedua. Sebagai contoh, filter untuk lulus ketiga tinggi
dibentuk oleh cascading di seri filter urutan pertama dan kedua, keempatorder pass filter tinggi dengan cascading dua orde kedua filter bersama-sama
dan sebagainya.
5
Kemudian seorang Pass Filter Aktif Tinggi dengan nomor urut bahkan
akan hanya terdiri dari orde kedua filter, sedangkan nomor urut ganjil akan
mulai dengan filter orde pertama di awal seperti yang ditunjukkan.
Seperti kita lihat sebelumnya dalam tutorial Band Pass Filter Pasif,
karakteristik utama dari Band Pass Filter atau penyaring dalam hal ini, adalah
kemampuannya untuk lulus frekuensi relatif unattenuated lebih sebuah band
tertentu atau penyebaran frekuensi disebut "Band Pass".
Untuk lolos rendah menyaring ini band pass dimulai dari 0Hz atau DC dan
terus sampai ke titik-cut off frekuensi tertentu di-3dB turun dari keuntungan
band pass maksimal. Sama, untuk lulus tinggi menyaring band pass dimulai
dari ini-3dB frekuensi cut-off dan terus sampai tak terhingga atau gain loop
terbuka maksimum untuk sebuah filter aktif.
Namun, Filter Aktif Band Pass sedikit berbeda dalam bahwa itu adalah
rangkaian filter frekuensi selektif digunakan dalam sistem elektronik untuk
memisahkan sinyal pada satu frekuensi tertentu, atau berbagai sinyal yang
terletak dalam "band" tertentu frekuensi dari sinyal pada semua frekuensi
lainnya. Ini band atau rentang frekuensi diatur antara dua frekuensi cut-off
atau sudut poin dinamakan "frekuensi yang lebih rendah" (ƒL) dan "frekuensi
yang lebih tinggi" (ƒH) sementara menghaluskan setiap sinyal luar dari kedua
poin.
Simple Band Pass Filter Aktif dapat dengan mudah dibuat dengan
cascading bersama Filterwith Celah tunggal Rendah sebuah Pass Filter Tinggi
tunggal seperti yang ditunjukkan. Frekuensi cut-off atau sudut lulus filter
rendah (LPF) lebih tinggi dari frekuensi cut-off dari filter lolos tinggi (HPF)
dan perbedaan antara frekuensi di-3dB titik akan menentukan "bandwidth"
dari Band pass filter sementara pelemahan sinyal apa pun di luar titik-titik ini.
Salah satu cara untuk membuat Filter Band Pass sangat sederhana Aktif
adalah untuk menghubungkan pass filter pasif dasar tinggi dan rendah kita
melihat sebelumnya untuk rangkaian op-amp penguatan seperti yang
ditunjukkan.
6
7
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Alat dan Bahan Yang Digunakan
Pada percobaan Filter Aktif dan Pasif ini, alat dan bahan yang digunakan
antara lain sebagai berikut :
1. Modul Passive/Active Second Order Filter
1 buah
2. Osiloskop
1 buah
3. Function Generator
1 buah
4. Power Supply
1 buah
5. Kabel banana to banana (kecil)
4 buah
6. Kabel banana to banana (besar)
3 buah
7. Kabel BNC to jepit
1 buah
8. Kabel BNC to BNC
1 buah
9. Tee BNC
1 buah
2.2. Gambar Rangkaian Percobaan
9
2.3. Prosedur Percobaan
Percobaan pertama : Passive Second Order Low Pass Filter
1. Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
pertama digunakan adalah filter pasif low pass.
2. Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3. Frekuensi input diubah – ubah ke angka 1kHz, 3kHz, 5kHz, 7kHz,
10kHz, 30kHz, 50kHz, 70kHz dan 100kHz.
4. Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.1.
5. Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.1.
6. Dari data pada tabel 1.1 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter pasif low pass berikut.
Percobaan kedua : Passive Second Order High Pass Filter
1.
Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
kedua digunakan adalah filter pasif high pass.
2.
Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3.
Frekuensi input diubah – ubah ke angka 1kHz, 3kHz, 5kHz, 7kHz,
10kHz, 30kHz, 50kHz, 70kHz dan 100kHz.
4.
Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.2.
5.
Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.2.
6.
Dari data pada tabel 1.2 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter pasif high pass berikut.
10
Percobaan ketiga : Passive Second Order Band Pass Filter
1.
Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
ketiga digunakan adalah filter pasif band pass.
2.
Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3.
Frekuensi input diubah – ubah ke angka 100Hz, 1kHz, 3kHz, 5kHz,
7kHz, 10kHz, 30kHz, 50kHz, 70kHz, 100kHz, 300kHz dan 500kHz.
4.
Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.3.
5.
Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.3.
6.
Dari data pada tabel 1.3 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter pasif band pass berikut.
Percobaan keempat : Active Second Order Low Pass Filter
1.
Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
keempat digunakan adalah filter aktif low pass.
2.
Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3.
Frekuensi input diubah – ubah ke angka 0.25kHz, 0.3kHz, 0.4kHz,
0.5kHz, 0.7kHz, 1kHz, 3kHz, 5kHz, 7kHz, 10kHz dan 30kHz.
4.
Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.4.
5.
Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.4.
6.
Dari data pada tabel 1.4 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter aktif low pass berikut.
11
Percobaan kelima : Active Second Order High Pass Filter
1.
Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
kelima digunakan adalah filter aktif high pass.
2.
Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3.
Frekuensi input diubah – ubah ke angka 0.25kHz, 0.3kHz, 0.4kHz,
0.5kHz, 0.7kHz, 1kHz, 3kHz, 5kHz, 7kHz, 10kHz dan 30kHz.
4.
Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.5.
5.
Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.5.
6.
Dari data pada tabel 1.5 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter aktif high pass berikut.
Percobaan keenam : Active Second Order Band Pass Filter
1.
Sesuai dengan modul percobaan second order filter, sisi kiri merupakan
filter pasif sedangkan sisi kanan adalah filter aktif. Pada percobaan yang
keempat digunakan adalah filter aktif band pass.
2.
Pada terminal input, input amplitudo sebesar 2.5 V dan frekuensi
gelombang sinus sebesar 1 kHz.
3.
Frekuensi input diubah – ubah ke angka 0.25kHz, 0.3kHz, 0.4kHz,
0.5kHz, 0.7kHz, 1kHz, 3kHz, 5kHz, 7kHz, 10kHz, 15kHz, 30kHz,
50kHz, 70kHz, 100kHz dan 300kHz.
4.
Dengan menggunakan osiloskop, besar tegangan sinyal output dapat
diukur dan dicatat hasilnya pada tabel 1.6.
5.
Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi dan hasilnya dicatat
pada tabel 1.6.
6.
Dari data pada tabel 1.6 voltage gain dibuat dalam bentuk grafik untuk
membuktikan kebenaran dari filter aktif band pass berikut.
12
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1. Data Hasil Percobaan
Tabel 1.1. Hasil pengukuran Passive Second Order Low Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (kHz)
(Vpp)
1
5
1
0
3
4.8
0,96
-0,354575339
5
4.6
0,92
-0,724243453
7
4.2
0,84
-1,514414279
10
3.6
0,72
-2,853350071
30
1.6
0,32
-9,897000434
50
0.9
0,18
-14,8945499
70
0.6
0,12
-18,41637508
100
0.4
0,08
-21,93820026
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
(dB)
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
13
V output
6
5
4
-3 dB
3
2
1
0
V output
1
3
5
7
10
30
50
70
100
5
4.8
4.6
4.2
3.6
1.6
0.9
0.6
0.4
30
50
70
100
Voltage Gain
0
-5
-10
-15
-20
-25
Voltage Gain
1
0
3
5
7
10
-0.35458 -0.72424 -1.51441 -2.85335 -9.897 -14.8945 -18.4164 -21.9382
14
Tabel 1.2. Hasil pengukuran Passive Second Order High Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (kHz)
(Vpp)
1
3
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
0.8
0,16
-15,91760035
2.2
3.2
0,24
0,62
-12,39577517
-4,15216621
3.8
4.2
0,74
0,84
-2,615365605
30
4.8
0,96
-0,354575339
50
4.8
0,96
-0,354575339
70
4.8
0,96
-0,354575339
100
4.8
0,96
-0,354575339
5
7
10
-1,514414279
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
15
V output
6
5
4
3
2
1
0
Series1
1
3
5
7
10
30
50
70
100
0.8
1.2
3.1
3.7
4.2
4.8
4.8
4.8
4.8
Voltage Gain
0
-2
-4
-6
-8
-10
-12
-14
-16
-18
1
3
5
7
10
30
50
70
100
Voltage Gain -15.9176 -12.3958 -4.15217 -2.61537 -1.51441 -0.35458 -0.35458 -0.35458 -0.35458
16
Tabel 1.3. Hasil pengukuran Passive Second Order Band Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (Hz)
(Vpp)
100
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
0
0,02
-33,97940009
1k
0.4
0,08
-21,93820026
3k
1.5
0,3
-10,45757491
5k
2.2
0,44
-7,13094647
7k
2.8
0,56
-5,03623946
10k
3.2
0,64
-3,87640052
30k
3.6
-2,853350071
50k
3.4
0,72
0,68
70k
3.1
0,62
-4,15216621
100k
2.6
0,52
-5,679933127
300k
1
0,2
-13,97940009
500k
0.6
0,12
-18,41637508
max
0.2
0,04
-27,95880017
-3,349821746
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
17
V output
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.1
V output 0.1
1
3
5
7
10
30
50
70
100
300
500
1000
0.4
1.5
2.2
2.8
3.2
3.6
3.4
3.1
2.6
1
0.6
0.2
50
70
100
300
Voltage Gain
0
-5
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
0.1
1
3
5
7
10
30
500 1000
Voltage Gain -34 -21.9 -10.5 -7.13 -5.04 -3.88 -2.85 -3.35 -4.15 -5.68 -14 -18.4 -28
18
Tabel 1.4. Hasil pengukuran Active Second Order Low Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (kHz)
(Vpp)
0.25
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
17
12,14286
21,68641771
0.3
15
10,71429
20,59926447
0.4
11
7,857143
17,90529299
0.5
9
6,428571
16,16228948
0.7
6
4,285714
12,64046429
1
4.5
3,214286
10,14168956
3
1
0,714286
-2,92256071
5
0.9
0,642857
-3,83771052
7
0.6
0,428571
-7,35953571
10
0.4
0,285714
-10,8813609
30
0.1
0,071429
-22,9225607
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
Keterangan :
Pada saat melakukan pengukuran, Generator Fungsi di setting attenuation sebesar
-20 dB, sehingga pada hasil akhir Voltage Gain untuk mendapatkan -3 dB harus
ditambahkan dengan +20 dB.
19
V output
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
250
300
400
500
700
1000
3000
5000
7000
17
15
11
9
6
4.5
1
0.9
0.6
output
10000 30000
0.4
0.1
Voltage Gain
25
20
15
10
5
0
-5
-10
-15
-20
-25
-30
250
300
400
500
700
1000
3000
5000
7000
10000 30000
voltage gain 21.6864 20.5993 17.9053 16.1623 12.6405 10.1417 -2.9226 -3.8377 -7.3595 -10.881 -22.923
20
Tabel 1.5. Hasil pengukuran Active Second Order High Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (kHz)
(Vpp)
0.25
0.3
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
75 m
0,053571
-25,4213354
100 m
200 m
0,071429
0,142857
-22,9225607
0.5
300 m
0,214286
-13,3801356
0.7
450 m
0,321429
-9,85831044
1
700 m
0,5
-6,02059991
3
2.4
1,714286
4,681664121
5
4
2,857143
9,118639113
7
5.4
3,857143
11,72531448
10
7.6
5,428571
14,69371113
30
6.4
4,571429
13,20103877
0.4
-16,9019608
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
Keterangan :
Pada saat melakukan pengukuran, Generator Fungsi di setting attenuation sebesar
-20 dB, sehingga pada hasil akhir Voltage Gain untuk mendapatkan -3 dB harus
ditambahkan dengan +20 dB.
21
V output
8
7
6
5
4
3
2
1
0
250
output 0.075
300
400
500
700
1000
3000
5000
0.1
0.2
0.3
0.45
0.7
2.4
4
7000 10000 30000 500000
5.4
7.6
6.4
0.2
Voltage Gain
20
15
10
5
0
-5
-10
-15
-20
-25
-30
250
300
400
500
700
1000 3000
5000 7000 10000 30000
50000
0
voltage gain -25.42 -22.92 -16.9 -13.38 -9.858 -6.021 4.6817 9.1186 11.725 14.694 13.201 -16.9
22
Tabel 1.6. Hasil pengukuran Active Second Order Band Pass Filter
(input amplitudo = 2.5 V dengan V/Div = 5Vpp)
Input sinyal
Output sinyal
frekuensi (kHz)
(Vpp)
0.25
Gain (Vo/Vi)
Voltage Gain
40 m
0,028571
-30,8813609
0.3
45 m
0,032143
-29,8583104
0.4
50 m
0,035714
-28,9431606
0.5
70 m
0,05
-26,0205999
0.7
100 m
-22,9225607
1
120 m
0,071429
0,085714
3
380 m
0,271429
-11,3268888
5
640 m
0,457143
-6,79896123
7
960 m
0,685714
-3,27713605
10
1.24
0,885714
-1,05412701
30
440 m
0,314286
-10,0535072
50
260 m
0,185714
-14,6230938
70
200 m
0,142857
-16,9019608
100
80 m
0,057143
-24,860761
300
20 m
0,014286
-36,9019608
-21,3389358
-3 dB  setengah daya
dimana tegangan turun
Keterangan :
Pada saat melakukan pengukuran, Generator Fungsi di setting attenuation sebesar
-20 dB, sehingga pada hasil akhir Voltage Gain untuk mendapatkan -3 dB harus
ditambahkan dengan +20 dB.
23
V output
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
200 300 400 500 700 1000 3000 5000 7000
1000 3000 5000 7000 1000 3000
0
0
0
0
00
00
output 0.04 0.045 0.05 0.07 0.1 0.12 0.38 0.64 0.96 1.24 0.44 0.26 0.2 0.08 0.02
Voltage Gain
0
-5
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
200 300 400 500 700 1000 3000 5000 7000
1000 3000 5000 7000 1000 3000
0
0
0
0
00 00
voltage gain -30.9 -29.9 -28.9 -26 -22.9 -21.3 -11.3 -6.8 -3.28 -1.05 -10.1 -14.6 -16.9 -24.9 -36.9
24
3.2. Gambar Hasil Praktik
Percobaan pertama : Passive Second Order Low Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
1kHz
3kHz
5kHz
7kHz
10kHz
30kHz
50kHz
70kHz
Bentuk gelombang
25
Percobaan kedua : Passive Second Order High Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
1kHz
3kHz
5kHz
7kHz
10kHz
30kHz
50kHz
70kHz
Bentuk gelombang
26
Percobaan ketiga : Passive Second Order Band Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
100Hz
1kHz
3kHz
5kHz
7kHz
10kHz
30kHz
50kHz
Bentuk gelombang
27
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
70Hz
100kHz
300kHz
500kHz
700kHz
max
Bentuk gelombang
28
Percobaan keempat : Active Second Order Low Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
250Hz
300Hz
400Hz
500Hz
700Hz
1kHz
3kHz
5kHz
Bentuk gelombang
29
Freq.
7kHz
Bentuk gelombang
Freq.
Bentuk gelombang
10Hz
30Hz
30
Percobaan kelima : Active Second Order High Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
250Hz
300Hz
400Hz
500Hz
700Hz
1kHz
3kHz
5kHz
Bentuk gelombang
31
Freq.
7kHz
Bentuk gelombang
Freq.
Bentuk gelombang
10Hz
30Hz
32
Percobaan keenam : Active Second Order Band Pass Filter
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
250Hz
300Hz
400Hz
500Hz
700Hz
1kHz
3kHz
5kHz
Bentuk gelombang
33
Freq.
Bentuk gelombang
Freq.
7kHz
10kHz
30kHz
50kHz
70kHz
100kHz
Bentuk gelombang
300kHz
34
3.3. Analisa Data

Filter Pasif
- Low Pass Filter
Pada percobaan pertama ini didapatkan nilai -3 dB pada posisi
frekuensi 10 kHz dan gain sebesar 0.72 dengan Voutput sebesar 3.6
vpp. Frekuensi berbanding terbalik dengan tegangan keluaran, artinya
semakin tinggi frekuensi maka V output yang terukur semakin kecil.
- High Pass Filter
Pada percobaan kedua nilai -3 dB didapatkan pada posisi frekuensi 7
kHz dengan gain sebesar 0.74 dan Voutput 3.7 vpp. Frekuensi
berbanding lurus dengan tegangan keluaran, artinya semakin tinggi
frekuensi maka V output yang terukur semakin besar pula.
- Band Pass Filter
Untuk percobaan ketiga didapatkan -3 dB pada frekuensi sebesar 30
kHz dan gain sebesar 0.72 dengan Voutput 3.6 vpp. Saat frekuensi
bertambah tegangan keluaran juga semakin besar lalu pada frekuensi
tertentu cut-off bawah tegangan akan konstan. Bila frekuensi mencapai
cut-off atas maka tegangan keluaran akan turun.

Filter Aktif
- Low Pass Filter
Pada percobaan keempat ini -3 dB didapatkan pada posisi frekuensi 30
kHz dan gain sebesar 0.07 dengan Voutput sebesar 0.1 vpp. Frekuensi
berbanding terbalik dengan tegangan keluaran, artinya semakin tinggi
frekuensi maka V output yang terukur semakin kecil.
- High Pass Filter
Untuk percobaan kelima nilai -3 dB didapatkan pada frekuensi sebesar
300 Hz dan gain 0.07 dengan tegangan output 0.1 vpp. Frekuensi
berbanding lurus dengan tegangan keluaran, artinya semakin tinggi
frekuensi maka V output yang terukur semakin besar pula.
35
- Band Pass Filter
Untuk percobaan terakhir didapatkan -3 dB pada frekuensi 700 Hz
dengan gain sebesar 0.07 dan tegangan output sebesar 0.1 vpp. Saat
frekuensi bertambah tegangan keluaran juga semakin besar lalu pada
frekuensi tertentu cut-off bawah tegangan akan konstan. Bila frekuensi
mencapai cut-off atas maka tegangan keluaran akan turun.
36
BAB IV
PENUTUP
4.
Kesimpulan
Pada percobaan Filter Pasif, didapatkan berbagai data filter low pass, high
pass dan band pass.
Dari percobaan Filter Pasif didapatkan data sebagai berikut :
1. Low Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
10
Voutput (Vpp)
Gain
3,6
0,72
Voutput (Vpp)
Gain
3,7
0,74
Voutput (Vpp)
Gain
3,6
0,72
Voltage Gain
(dB)
-2,853350071
2. High Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
7
Voltage Gain
(dB)
-2,615365605
3. Band Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
30
Voltage Gain
(dB)
-2,853350071
Dengan nilai frekuensi yang variabel (diubah - ubah) pada setiap filter
maka didapatkan tegangan keluaran (Voutput), penguatan (Gain) dan
setengah daya (-3 dB).
37
Dari percobaan Filter Aktif didapatkan data sebagai berikut :
1. Low Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
30
Voutput (Vpp)
Gain
0,1
0,071429
Voltage Gain
(dB)
-22,9225607
Voltage Gain = (- 22.9 + 20) dB = -2.9 dB
2. High Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
0.3
Voutput (Vpp)
Gain
0,1
0,071429
Voltage Gain
(dB)
-22,9225607
Voltage Gain = (- 22.9 + 20) dB = -2.9 dB
3. Band Pass Filter
Frek. Input
(kHz)
0.7
Voutput (Vpp)
Gain
0,1
0,071429
Voltage Gain
(dB)
-22,9225607
Voltage Gain = (- 22.9 + 20) dB = -2.9 dB
Dengan nilai frekuensi yang variabel (diubah - ubah) pada setiap filter
maka didapatkan tegangan keluaran (Voutput), penguatan (Gain) dan
setengah daya (-3 dB).
Pada saat melakukan pengukuran, Generator Fungsi di setting attenuation
sebesar -20 dB, sehingga pada hasil akhir Voltage Gain untuk
mendapatkan -3 dB harus ditambahkan dengan +20 dB.
38
Download