Uploaded by kholiqahmad77

Revisi BAB 1 Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku tentang Vulva Hygiene dengan Kejadian Pruritus vulvae saat menstruasi 1

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU
TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN
PRURITUS VULVAE SAAT MENSTRUASI PADA
PELAJAR PUTRI DI SMP IT ASSA’DIYYAH
KUDUS
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh :
Anisa Rizqi Puspitasari
NIM : 720153004
Pembimbing :
1.
Rusnoto, S.KM., M.Kes (Epid)
2.
M. Purnomo, S.Kep, SH. MH. Kes
JURUSAN S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi pada masa
menstruasi adalah pruritus vulva yaitu ditandai adanya sensasi gatal parah
dari alat kelamin perempuan (Misery, 2014). Selain itu, terjadi iritasi pada
vagina akibat bahan kimia atau fisik (seperti sabun, spermisida, pembalut,
dan lain-lain), alergi dan dermatitis kontak serta adanya penyebab lain
seperti
polip
servikalis/neoplasma.
Pruritus
vulvae
kronis
tersebut
disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang muncul karena buruknya
personal hygiene dan menstrual hygiene (44%), karena alergi dari pembalut
kewanitaan (30%) serta karena kelainan patologik pada vulva (26%) (Davey,
2015).
Berdasarkan data Global Demographic and Health Survey tahun
2017 di Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk
dunia, sepertiganya adalah remaja umur 10-19 tahun. Di Indonesia ada
sekitar 60.861.350 remaja berusia 10-24 tahun atau sekitar 30,2% dari total
penduduk Indonesia (WHO, 2016). Angka kejadian infeksi saluran
reproduksi (ISR) tertinggi di dunia adalah pada usia remaja (35%-42%).
Prevalensi ISR pada remaja di dunia tahun 2016 yaitu pruritus (25%-50%),
vaginosis bakterial (20%-40%), dan trikomoniasis (5%-15%). Pada kasus
penderita lekore (keputihan) terdapat 52% terjadi infeksi oleh Candida, 6%
oleh Trichomonas vaginalis, dan infeksi oleh keduanya adalah 8%. Laporan
WHO (2016), menunjukkan bahwa Candida albicans merupakan spesies
Candida yang paling sering menyebabkan keputihan (WHO, 2016).
Remaja putri di Indonesia lebih rentan mengalami vulvae pruritus
dikarenakan perilaku kebersihan genital yang kurang baik saat menstruasi..
Jumlah kasus pruritus tahun 2017 di Jawa Tengah seperti candidiasis dan
servisitis yang terjadi pada remaja putri sebanyak 79,4%. Penyebab tertinggi
dari kasus tersebut adalah jamur candida albican sebanyak 82% yang
berkembangbiak dengan kelembapan tinggi seperti pada saat menstruasi
(Dinkes Prov Jateng, 2017). Berdasarkan data yang diperoleh peneliti jumlah
data siswa remaja putri kelas VIII sebanyak 53 siswi.
1
2
Remaja putri yang mengalami Pruritus vulvae secara kronis, 44%
diantaranya disebabkan karena adanya jamur, bakteri dan virus yang muncul
karena personal hygiene dan higiene menstruasi yang kurang, 30% karena
alergi terhadap suatu produk kewanitaan dan 26% karena adanya kelainan
patologik pada vulva (Bohl, 2014). Oleh karena itu diperlukan suatu
pengetahuan dan perilaku tentang kebersihan area vulva dalam pencegahan
terjadinya pruritus.
Pengetahuan vulva higiene dalam upaya untuk mencegah dan
mengontrol infeksi, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan
serta mempertahankan kebersihan diri, pada remaja putri perawatan vulva
higiene dapat dilakukan dengan membersihkan area genitalia eksternal pada
saat mandi maupun Buang Air Kecil (BAK). Cara menjaga kesehatan organ
reproduksi wanita adalah dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan
sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan
membersihkan vagina
menggunakan air yang bersih dan membersihkannya dari depan ke
belakang (dari arah vagina ke anus) untuk mencegah kotoran/bakteri dari
anus masuk ke vagina serta mengganti pembalut sesering mungkin setelah
penuh atau tidak lebih dari 6 jam (Kusmiran, 2015).
Perilaku dalam merawat kebersihan organ genitalia perempuan saat
menstruasi sangat diperlukan, karena saat menstruasi pembuluh darah
rahim terbuka sehingga mempermudah kuman bakteri masuk kedalam organ
genitalia. Kondisi kewanitaan yang lembab saat menstruasi berlangsung
apabila tidak dijaga dengan baik akan memunculkan kuman, bakteri, jamur,
dan virus yang berkembang biak di area organ genitalia. Perawatan diri saat
menstruasi meliputi mengganti pakaian dan celana dalam dengan teratur,
mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, mandi setiap hari, membasuh
area genitalia setelah buang air besar atau kecil (Nehme, 2013).
Penelitian oleh Luthfiana (2014) di Semarang didapatkan sebanyak
68,3% remaja puteri memiliki pengetahuan baik tentang hygiene menstruasi.
Sedangkan pada hasil penelitian mengenai sikap menstrual hygiene adalah
konsisten, dimana pada penelitian oleh Husna (2015), di Padang sebanyak
58,8% remaja puteri mempunyai sikap positif mengenai personal hygiene
saat menstruasi.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Indah (2014) menunjukkan
bahwa remaja putri di SMAN I Ngimbang Lamongan 100% pernah
3
mengalami pruritus vulvae saat menstruasi, yaitu 12 orang (15,2%)
mengalami pruritus vulvae setiap hari selama menstruasi dan 67 orang
(84,8%) merasakan pruritus vulvae namun tidak setiap hari selama
menstruasi. Sebagaimana Bohl (dalam Indah, 2013) menyatakan bahwa di
Amerika dari 160 responden 100% pernah mengalami pruritus vulva, 90%
pruritus
vulvae
akut,
dan
10%
mengalami
pruritus
vulvae
kronis
(berlangsung lama). Pruritus vulvae kronis tersebut disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan virus yang muncul karena buruknya personal hygiene dan
hygiene menstruasi (44%), karena alergi dari produk kewanitaan (30%) serta
karena kelainan patologik pada vulvae (26%). Berdasarkan fenomena yang
ada bahwa kejadian pruritus vulvae saat menstruasi berlangsung pernah
dialami oleh usia remaja. Kejadian pruritus vulvae juga disebabkan oleh
kebiasaan perilaku hygiene atau cara merawat organ genitalia remaja.
Berdasarkan studi awal yang dilakukan pada tanggal 3 November
2018, dari telaah dokumentasi bidang administrasi SMP IT Assa’diyyah
Kudus, didapatkan jumlah data siswa kelas VIII sebanyak 174, diantaranya
121 siswa dan 53 siswi. Saat dilakukan wawancara dengan menggunakan
insrumen kuesioner tentang pengetahuan dan perilaku vulva hygiene,
didapatkan data dari 10 siswi, terdapat 7 anak (70%) pernah mengalami
gatal di sekitar vagina saat menstruasi. Setelah ditanya tentang vulva
higiene sebanyak 8 anak (80%) tidak mengetahui tentang vulva higiene,
sedangkan 2 anak (20%) mengetahui tentang vulva higiene. Serta 10 anak
(100%) memiliki perilaku tentang vulva higiene yang kurang. Berdasarkan
latar belakang permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji secara
mendalam tentang hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang
vulva hygiene dengan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada pelajar
putri di SMP IT Assa’diyyah Kudus.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah
“hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang vulva hygiene dengan
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada pelajar putri di SMP IT
Assa’diyyah Kudus?
4
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang
vulva hygiene dengan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada
pelajar putri di SMP IT Assa’diyyah Kudus.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mendiskripsikan pengetahuan tentang vulva hygiene pada pelajar
putri di SMP IT Assa’diyyah Kudus
b.
Mendiskripsikan perilaku tentang vulva hygiene pada pelajar putri di
SMP IT Assa’diyyah Kudus
c.
Mendiskripsikan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada
pelajar putri di SMP IT Assa’diyyah Kudus
d.
Mengetahui hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada pelajar putri di SMP
IT Assa’diyyah Kudus.
e.
Mengetahui hubungan perilaku tentang vulva hygiene dengan
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada pelajar putri di SMP
IT Assa’diyyah Kudus.
D. MANFAAT PENELITIAN
1.
Bagi SMP IT Assa’diyyah Kudus
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
khususnya bagi pihak SMP IT Assa’diyyah Kudus tentang pengetahuan
dan cara perawatan vulva saat menstruasi. Sehingga dapat dijadikan
dasar pengambilan keputusan untuk memasukkan kesehatan reproduksi
ke dalam kurikulum.
2.
Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Memberikan
masukan
tentang
pentingnya
membekali
mahasiswa tenaga kesehatan, khususnya profesi keperawatan dengan
ilmu pengetahuan baru terkait aplikasi promosi kesehatan di sekolah
khusunya pada program kesehatan reproduksi dan bermanfaat dengan
institusi pendidikan lain.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberikan data dasar, referensi dan informasi kepada peneliti
selanjutnya yang berhubungan dengan vulva higiene dan pruritus vulvae
saat menstruasi.
5
E. KEASLIAN PENELITIAN
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
No
Peneliti
Judul
Metode
1.
Fufut Tri
Nur
Indah
(2012)
Kejadian
Pruritus
Vulvae
Saat
Menstruasi
Pada
Remaja
Puteri
Penelitian
epidemiologi
observasional
yang bersifat
analitik dengan
pendekatan
cross sectional.
Sampel dalam
penelitian ini
adalah siswi
SMA Negeri 1
Ngimbang
Kabupaten
Lamongan
kelas X dan
kelas XI
sejumlah 79
orang yang
diambil dengan
metode simple
random
sampling.
Analisis bivariat
dengan chisquare
2.
Sri
Lestarinin
gsih
(2015)
FaktorFaktor
Yang
Berhubung
an Dengan
Praktik
Higiene
Menstruasi
Desain
penelitian cross
sectional.
Populasi
penelitian
adalah
siswi
kelas
VIII.
Besar sampel
103 siswi.
Analisis
data
univariat
dan
bivariat
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kejadian
Pruritus vulvae
di SMA Negeri
1 Ngimbang
tidak ada
hubungan
dengan
karakteristik
responden
(umur
menarche, hari
dan siklus
mentruasi),
sikap dan
pengetahuan.
Pruritus vulvae
berhubungan
dengan praktek
menstrual
hygiene
practices (p =
0.001) dan
ketersediaan
sarana
kebersihan di
rumah (p =
0.0001)
Ada perbedaan
praktik higiene
menstruasi
antara
siswi
yang
mempunyai
sikap
positif,
dan
keterpaparan
media
masa
dengan
siswi
yang
mempunyai
sikap
negatif,
dan yang tidak
terpapar media
masa
Perbedaan
Penelitian
Pada
penelitian ini:
Variabel
bebasnya
pengetahuan
dan perilaku
tentang vulva
hygiene.
Variabel
terikatnya
kejadian
pruritus
vulvae saat
menstruasi.
Tempat
&
tahun
penelitian di
SMP
IT
Assa’diyyah
Kudus tahun
2019
Pada
penelitian ini:
Variabel
bebasnya
pengetahuan
dan perilaku
tentang vulva
hygiene.
Variabel
terikatnya
kejadian
pruritus
vulvae saat
menstruasi.
Tempat
&
tahun
penelitian di
SMP
IT
Assa’diyyah
Kudus tahun
2019
6
F.
RUANG LINGKUP
1.
Lingkup waktu
Dimulainya pengambilan data awal pada bulan Nvember 2018.
Direncanakan studi penelitian akan dimulai pada bulan Februari 2018.
2.
Lingkup tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP IT Assa’diyyah Kudus.
3.
Lingkup materi
Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah tentang
hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang vulva hygiene
dengan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada pelajar putri di
SMP IT Assa’diyyah Kudus.
Download