Uploaded by User40141

pengepro-3-mps-2008

advertisement
RENCANA INDUK PRODUKSI
(MASTER PRODUCTION SCHEDULE)
Pokok Bahasan:
I.
MPS
II. Hubungan Production Plan dengan MPS
III. Contoh MPS
IV. Available to Promise (ATP)
V.
Perubahan MPS & Time Fences
VI. Projected Available Balance (PAB)
Kuliah ke-3: Rabu, 17 Sep 2008
I. Master Production Schedule
(MPS)
Rencana Produksi
MPS
Sasaran dari MPS:
“Mengkonversikan rencana produksi
menjadi kebutuhan end item (specific
product) dan kapasitas”
Input MPS
Rencana Produksi
Permintaan untuk setiap item
Input
Informasi
MPS
Order aktual dari Customer &
Stock Replenishment
Level inventory untuk tiap
item akhir
Keterbatasan Kapasitas
Preliminary MPS
Proses dalam pembuatan MPS, sbb:
On hand = 80 units
Lot size 100 units
Period
1
2
3
4
5
6
Forecast
60
60
60
60
60
60
Projected 80
Available
20
- 40
60
0
- 60
40
- 20
80
20
MPS
-
100
100
100
Hasil dari Preliminary MPS ini harus dicek lagi dengan “RoughCut Capacity Planning”.
Contoh MPS
Opening inventory = 50 dozen
Lot size 100 dozen.
Period
1
2
3
4
5
6
Forecast
75
50
30
40
70
20
Projected 50
Available
75
25
95
55
85
65
MPS
100
100
100
II. Hubungan Production dengan MPS
ƒ Diketahui “Rencana Produksi” (untuk 3 jenis produk A, B & C) :
Minggu
1
2
3
4
5
6
Permintaan (unit)
160
160
160
160
215
250
Produksi (unit)
205
205
205
205
205
205
Persediaan (unit)
545
590
635
680
670
625
Persediaan awal A, B & C:
Produk A 350 unit
Produk B 100 unit
Produk C 50 unit
ƒ Lakukan evaluasi dengan merinci Rencana Produksi diatas!
1. Permintaan/Forecast
Langkah 1: “Permintaan” produk A, B, dan C!
Minggu
Permintaan
(unit)
Produk A
Produk B
Produk C
Total Permintaan
1
2
3
4
5
6
160
160
160
160
215
250
70
40
50
160
70
40
50
160
70
40
50
160
70
40
50
160
70
95
50
215
80
120
50
250
2. Rencana Induk Produksi (MPS)
Langkah 2: “Rencana Induk Produksi” (Master Production
Schedule/MPS) produk A, B dan C
Minggu
Rencana Produksi
(unit)
1
2
3
4
5
6
205
205
205
205
205
205
Produk A
Produk B
Produk C
205
205
Total Produksi
205
205
205
205
205
205
205
205
205
205
III. Contoh Rencana Induk Produksi (MPS)
z
z
Diketahui permintaan (per minggu) pada item X
dan item Y yang masing-masing punya
persediaan awal 60 unit dan 40 unit. Lot produksi
item X 90 unit dan Y 50 unit. Ada ketidak pastian
untuk permintaan item Y, sehingga disediakan 30
unit ekstra persediaan (safety stock).
Buat Rencana Induk dari item X dan item Y!
Diketahui:
Permintaan Item X:
Persediaan awal 60
Lot produksi 90
1
2
3
4
5
6
Forecast pembeli
Pesanan antar pabrik
Pesanan pelanggan
Pesanan gudang
40
15
5
40
10
30
5
30
-
40
10
5
50
10
-
40
5
5
-
Permintaan Item Y:
Persediaan awal 40
Lot produksi 50
SS 30
1
2
3
4
5
6
Forecast pembeli
Forecast pelayanan
Permintaan domestik
Permintaan internasional
10
-
15
5
5
5
10
5
10
10
-
5
10
-
5
5
Buat MPS Item X dan Item Y!
Perhitungan MPS (lanjutan)
Jawab:
1. Perhitungan Kebutuhan Produksi Item X
Persediaan awal 60
Lot produksi 90
Permintaan
Persediaan awal
Produksi dibutuhkan (MPS)
Persediaan akhir
1
2
3
4
5
6
55
60
5
55
5
90
40
65
40
90
65
55
65
10
60
10
90
40
50
40
90
80
IV. Available To Promise (ATP)
• Ketika order diterima, maka yang diambil adalah
kapasitas atau persediaan (inventory) yang
tersedia, dan yang direncanakan diproduksi.
Sedangkan bagian yang masih tersisa, merupakan
“available to promise” (ATP)
• What is ATP?
ATP: “…. a portion of a firm’s inventory and
planned production that is not already committed
and is available to customer.”
• ATP dihitung dari: …. adding scheduled receipts to
the beginning inventory and then subtracting
actual orders scheduled before the next scheduled
(MPS) receipt.
Perhitungan ATP
Formula Perhitungan ATP:
ATP = On hand + (MPS – Customer orders before next MPS)
Contoh ATP:
Perhitungan: (inventori on hand 100 unit)
•
ATP 1 = di tangan – order sebelum MPS berikut
= 100 - 80 = 20 unit
•
ATP 2 = MPS diterima – order sebelum MPS berikut
ATP 2=100-10-10=80
= 100 – (10 + 10) = 80 unit
•
ATP 4 = 100 – 30 = 70 unit
Period
Customer orders
1
2
80
10
MPS
ATP
ATP 1=100-80=20
20
3
4
10
30
100
100
80
70
ATP 4=100-30=70
5
V. Perubahan MPS & Time Fences
Perubahan MPS terjadi karena:
1. Pembeli batal membeli atau
merubah pesanan
2. Mesin rusak, penambahan mesin,
atau perubahan kapasitas
3. Pemasok bermasalah dan terlambat
mengirim
4. Proses menghasilkan banyak skrap
dari yang normal.
Planning Horizon
Akibat perubahan MPS:
ƒ Biaya meningkat - untuk rerouting,
rescheduling, extra setups, expediting, dan
WIP meningkat
ƒ Pelayanan customer menurun - Perubahan
delivery merusak jadwal dan order lainnya.
ƒ Menurunnya kredibilitas MPS proses
perencanaan.
Time Fences
• Frozen zone – Kapasitas dan material komit
untuk pesanan yang spesifik. Perubahan akan
berakibat biaya tinggi, efisiensi menurun,
layanan pembeli buruk, approval yang
dibutuhkan juga berubah.
• Slushy zone – Tradeoffs antara marketing dan
manufacturing untuk dinegosiasikan. Pada zone
ini reschedule MPS tidak bisa dilakukan.
• Liquid zone – dimana perubahan MPS bisa
dilakukan.
Frozen
DD
Slushy
Demand Time Fence
Liquid
Planning Time Fence
VI. Projected Available Balance (PAB)
PAB “before” demand time fence dan “after” demand time
fence:
PAB before demand time fence (hanya memperhatikan
customer orders):
PAB = prior period PAB or on-hand balance + MPS
– customer orders
PAB after demand time fence (memilih greater of forecast or
customer orders):
PAB = prior period PAB + MPS – greater of the
forecast or customer orders
Contoh “Kombinasi PAB & ATP”
Untuk the demand time fence at the end of 3 weeks:
Week
1
2
3
4
5
6
Forecast Demand
75
50
30
40
70
20
Customer Orders
80
45
40
50
50
5
70
25
85
35
65
45
Projected Available Balance
50
Available To Promise (ATP)
25
10
45
Master Production Schedule (MPS)
100
100
100
Download