menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup

advertisement
STANDAR KOMPETENSI :
Menerapkan keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan hidup (K3LH)
OLEH : HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.
Menderskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
HYGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA
(HYPERKES)
Pengertian
Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja merupakan
bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan
kepada masyarakat pekerja, sekitar perusahaan dan umum
yang menjadi konsumen hasil produksi.
Tujuan
Tujuan hyperkes adalah untuk mencapai derajat kesehatan
tenaga kerja setinggi - tingginya sehingga dapat
meningkatkan produksi.
Usaha Yang Dilakukan
Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan diatas
antara lain :
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan
akibat kerja.
 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja
 Perawatan dan peningkatan daya produktivitas tenaga
manusia
 Perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya
yang mungkin ditimbulkan dari hasil produksi
Penyakit Akibat Kerja dan Faktor Penyebabnya
Adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau didapat pada
waktu melakukan pekerjaan, termasuk kecelakaan akibat
kerja yang faktor penyebabnya faktor mekanis.
Faktor penyebab penyakit akibat kerja :
1. Golongan fisik :
 Suara yang keras dapat menyebabkan tuli
 Suhu tinggi menyebabkan hyperpyrexia, sedang suhu rendah
menyebabkan frosthite
 Penerangan yang kurang atau terlalu terang menyebabkan
pengelihatan terganggu
 Radiasi sinar X atau radiasi sinar radio aktif menyebabkan penyakit
darah, kemandulan, dan sebagainya.
2. Golongan kimiawi :
Gas yang bersifat racun seperti CO, H2S, HCN, SO2, dll
Uap dari cairan atau benda padat seperti Hg, Pb, insektisida
Larutan atau cairan seperti H2SO4, HCl dan lain - lain
Debu - debu seperti silika, kapas, asbes, dan debu logam berat
3. Golongan penyakit infeksi :
Penyakit anthrax oleh Bacillus anthracis pada penyamak kulit / pengumpul
wol dan penyakit lain pada pekerja mikrobiologi
4. Golongan fisiologi :
Sebagai akibat kursi yang kurang cocok atau konstruksi mesin tidak cocok
menyebabkan sikap badan sewaktu bekerja tidak baik.
5. Golongan mental / psychologi :
Disebabkan hubungan kerja yang kurang baik antara pekerja dengan
pimpinan, sesama pekerja atau karena pekerjaan kurang sesuai.
Usaha pemberantasan dan cara pencegahannya :
 Subtitusi yaitu mengganti bahan berbahaya dengan bahan yang
kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.
 Ventilasi umum yang mengalirkan udara bersih sesuai dengan ruangan
kerja agar bahan berbahaya lebih rendah dari nilai ambang batas.
 Ventilasi keluar setempat, yaitu menghisap keluar udara dari suatu
ruangan kerja agar bahan berbahaya dihisap dan dikeluarkan.
 Isolasi yaitu dengan mengisolasi proses berbahaya.
 Pekerja menggunakan pelindung sesuai dengan jenis pekerjaannya seperti
masker, tutup kepala, sarung tangan, kacamata, sepatu dan sebagainya.
 Pemeriksaan kesehatan, pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja
serta penerangan sebelum kerja kepada para pekerja.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)
Pengertian
Pertolongan pertama adalah pertolongan
sementara yang diberikan kepada
seseorang yang sakit mendadak atau
yang mendapat kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan dari seorang ahli
(dokter).
Tindakan - Tindakan Yang Harus Dilakukan
Setiap ada kecelakaan maka tindakan-tindakan
yang harus dilakukan adalah :
- Memanggil dokter sesegera mungkin atau
mengirimkan penderita ke rumah sakit.
- Menghentikan pendarahan.
- Mencegah dan mengatasi shock atau gangguan
keadaan umum lainnya.
- Mencegah terjadinya infeksi.
Gangguan Umum
Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat
vital untuk hidup, yaitu :
 Susunan pernafasan
Gangguan ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampai
tidak bernafas sama sekali.
 Susunan saraf pusat
Gangguan yang ditandai dengan menurunnya kesadaran.
 Sistem peredaran darah
Gangguan yang ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidak
teratur sampai tidak berdenyut sama sekali.
Jenis Gangguan Umum
1.
Kelengar
Gejalanya kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat
dingin, nadi cepat dan hampir tidak terasa.
Penyebabnya udara pernafasan kurang mengandung
oksigen, terlalu capek, kepanasan, emosi, takut ngeri, dan
sebagainya.




Pertolongan
Membawa penderita ke tempat yang lebih nyaman, teduh
dan segar. Jangan dikerubungi banyak orang.
Baringkan diatas tanah/bangku tanpa bantal, kepala
dimiringkan agar kalau muntah akan mudah keluar.
Pakaian yang menjepit leher, dada dan perut dilonggarkan.
Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang
seperti amoniak, minyak wangi, bawang putih dll.
2. Pingsan
Keadaan gangguan umum yang lebih berat dari pada kelengar dengan
gejala-gejala kesadaran menurun, tidak memberi reaksi menghindar bila
dirangsang dengan rangsangan sakit, tidak bergerak, pernafasan dapat
teratur atau tidak, nadi cepat/lambat/tidak teratur.
Penyebabnya :
- Darah kekurangan oksigen, karena pernafasan terhalang (tercekik,
saluran nafas tersumbat, tenggelam, tertimbun atau dalam ruangan
tertutup).
- Kerusakan jaringan otak karena pukulan di kepala, tabrakan (gegar
otak), infeksi pada otak dan sebagainya.
- Keracunan makanan/minuman atau pernafasan.
- Terkena arus listrik dan penyakit seperti ayan (epilepsi), kencing manis,
penyakit ginjal yang akut.
Pertolongan sama dengan kelengar, disesuaikan dengan penyebabnya dan
segera dibawa ke dokter.
3.
Shock
Disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengaliran
darah terganggu.Gejala-gejalanya
- kesadaran menurun
- tak bergerak atau gelisah
- muka pucat
- bibir kering, sangat haus
- pernafasan tidak teratur,
- sering diselingi dengan menguap, lemah, mengantuk
- badan dingin disertai dengan keringat dingin dan kering
- nadi cepat.
Penyebabnya adalah pendarahan, cairan tubuh banyak keluar karena
hilang bersama muntah atau diare, luka bakar atau pembuluh kapiler
serentak melebar seperti pada alergi, sakit yang hebat.
Pertolongan yang diberikan
Dibawa ke dokter/rumah sakit dengan segera.
Bawa penderita ke tempat yang segar udaranya.
Hentikan pendarahan yang ada dan cegah infeksi.
Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada, dan perut.
Selimuti penderita agar tidak kedinginan tapi dijaga agar
tidak berkeringat.
 Penderita yang sadar dapat diberi minum teh hangat,
jangan alkohol.





4.
Mati Suri
Gangguan keadaan umum dimana penderita
- tidak sadar,
- pergerakan nafas dan denyut jantung berhenti atau tidak
dapat dirasakan, tetapi kaku mayat atau lebam mayat
belum terdapat. Ini merupakan gangguan keadaan umum
yang terhebat.
Penyebabnya sama dengan penyebab pingsan atau lainnya
karena merupakan kelanjutan gangguan umum lainnya.
Bila tidak mendapatkan pertolongan segera maka penderita
akan meninggal.
Pertolongan untuk mati suri:
 Memberikan pernafasan buatan (resusitasi).
 Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung
(massage jantung).
 Sebaiknya pernafasan buatan dan massage jantung
dilakukan bersamaan.
Judul Halaman
Kesehatan
Pernafasan Buatan
Pada metode pernafasan buatan dilakukan pengembangan
dan pengecilan rongga dada sebagai usaha inspirasi dan
ekspirasi.
Sebelum melakukan pernafasan buatan terlebih dahulu
dilakukan :
 Panggil dokter (oleh orang lain).
 Bersihkan saluran pernafasan : pada hidung jangan ada yang
menghalangi, pada mulut jangan ada lumpur, makanan, maupun
gigi palsu.
 Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada, dan perut
 Lakukan pernafasan buatan dengan pedoman : dilakukan segera,
dilakukan sampai penderita bernafas teratur atau oleh dokter
dinyatakan penderita sudah meninggal dan dilakukan menurut
cara-cara yang betul dan sesuai.
Metode Pernafasan Buatan
Dikerjakan sesuai dengan keadaan penderita. Cara yang ideal adalah yang
paling baik dalam memberikan pertukaran udara dan yang paling mudah
dikerjakan dan tidak melelahkan.
1.
Cara Holger Nielsen
Caranya :
 Penderita dibaringkan telungkup dengan kening diletakkan diatas
tangannya yang keduanya saling berimpitan.
 Pukul penderita diantara kedua tulang belikat agar lidahnya menjulur dan
tidak menghalangi pernafasan.
 Penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jari
menghadap ke punggung. Lengan harus lurus dan jari direnggangkan dan
kedua ibu jari bertemu satu sama lain.
 Penolong membungkuk kedepan dan menahan perlahan-lahan sama rata
pada punggung penderita, maka terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian
dihentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.
 Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong
digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa
adanya denyut, maka terjadi inspirasi aktif.
 Gerakan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali per menit.
2.
Cara Mulut Ke Mulut
Biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil.
Caranya :
 Penderita terlentang, kepala ditekan kebelakang, dagu ditarik
sebanyak mungkin keatas.
 Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulut
yang terbuka diatas mulut dan hidung penderita. Tiuplah udara
perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada
penderita membesar, maka terjadilah inspirasi. Lepaskan mulut
penol;ong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.
 Kegiatan ini dapat dilakukan hingga 12 kali per menit.
3.
Cara Silvester
Caranya :
 Penderita dibaringkan telentang.
 Penolong berlutut pada satu kakidibelakang kepala si penderita
dan menghadap ke muka penderita.
 Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya,
lalu mengangkatnya ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut
penderita menyentuh lantai.Dengan demikian terjadilah inspirasi.
 Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka,
kemudian diturunkan hati – hati pada dada penderita dan
menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
4.
Cara Schafer
Caranya :
 Penderita dibaringkan telungkup.
 Muka menghadap kesamping, pipi rapat diatas tanah / lantai.
 Penolong berlutut sehingga badan pebderita berada diantara
kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung
penderita.
 Kedua telapak tangan penolong ditempatkan diatas tulang rusuk
penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3
cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita.
 Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga kedua
tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
 Kemudian tegakkan badan seperti kedudukan semula, sehingga
tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan
tangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dinding
romgga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasif.
 Ekspirasi dan inspirasi ini diulangi 12 kali per menit.
5.
Cara Eve
Caranya :
 Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat
dijungkit – jungkitkan.
 Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan
bangku.
 Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga
kepala lebih tinggi dari pada kakinya ( sudut + 30° )
 Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala
letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi
ini diulangi 12 kali per menit.
Pengurutan Jantung (Massage Jantung)
Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali.




Caranya :
Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita.
Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri
penderita pada daerah jantung dan telapak tangan kanan
diatas punggung tangan kiri.
Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus
kebawah dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulang
punggung hingga jantung dan darah jantung terperas dan
mengalir masuk ke jantung.
Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.
5.
Luka (Vulnus)
Adalah terputusnya hubungan jaringan karena
suatu sebab seperti kekerasan tumpul, kekerasan
tajam, luka bakar dan luka tembak.
a. Luka karena kekerasan tumpul
- Luka lecet (hanya kulit yang rusak, pendarahan sedikit).
- Luka memar (jaringan dibawah kulit rusak tetapi kulit
tidak luka).
- Luka robekan (pinggir dan dasar luka tidak rata, sering
diatas tulang dan pendarahan sedikit daripada luka iris)
b.
Luka karena kekerasan tajam
- Luka tusuk (biasanya kecil, pinggir tajam dan dalam,
pendarahan sedikit, bila mengenai bagian dada dapat terkena
jantung/paru dan bagian perut dapat mengenai usus/hati).
- Luka iris (tepi rata, sudut tajam, menganga, bila kulit tegang
pendarahan banyak).
- Luka bacok (sama dengan luka iris tetapi lebih dalam,
pendarahan banyak, disebabkan senjata tajam besar/golok).
- Luka bakar (disebabkan oleh api, uap/gas panas, cairan panas,
zat kimia, sinar, arus listrik atau petir).
- Luka tembak (Pada tempat masuk peluru, didapati luka lubang
bulat, kulit tertekan kedalam dan dikelilingi lingkaran hitam. Pada
tempat keluar peluru, luka lebih besar).
Akibat luka
- Perdarahan dengan segala akibatnya yaitu shock atau kematian.
- Infeksi oleh mikroorganisme.
- Patah tulang dan lain – lain.
Pertolongan
 Cegah terjadinya infeksi dengan bekerja sebersih mungkin. Cuci
tangan dan alat-alat yang dipakai dengan alkohol 70 % atau
sabun. Luka kecil ditetesi mercurochrom. Tutup luka dengan
kain kasa steril. Bila ada bagian tubuh yang keluar dari jaringan
jangan dimasukkan tetapi tutup dengan kain kasa steril.
 Cegah dan hentikan pendarahan dengan membalut setiap luka
dan jangan mengganggu pembekuan darah pada luka.
 Cegah terjadinya shock dengan menghentikan perdarahan, jangan
menimbulkan rasa sakit, baringkan penderita dan jika sadar beri
minum.
 Istirahatkan bagian badan yang terkena dan segera kirim ke rumah
sakit/dokter
6. Patah Tulang (Fraktura)
Ada 2 jenis patah tulang, yaitu :
- Patah tulang tertutup, dimana ujung tulang patah tak
berhubungan dengan udara, kulit utuh dapat pula terluka.
- Patah tulang terbuka, dimana ujung tulang patah
berhubungan dengan udara.
Gejala-gejala patah tulang :
- Sakit pada tulang yang patah terutama yang dapat
digerakkan.
- Bentuk bagian badan yang terkena berubah, bengkok
kebiruan.
Pertolongan :
 Pasanglah bidai pada bagian yang patah, kalau
tak dapat ikatkanlah bagian yang patah ke badan
sehingga pergerakan berkurang.
 Bagian yang terkena diistirahatkan, pendarahan
kalau terjadi dihentikan dan segera dikirim ke
rumah sakit.
 Bidai digunakan pada patah kaki, lengan atau jari
agar kedua ujung tulang tidak bergeser dan bidai
harus melebihi kedua sendi yang masing-masing
terdapat disebelah atas dan bawah tulang yang
patah. Bidai diikatkan dengan beberapa dasi.
Bidai dapat terdiri dari papan tipis, bambu atau
karton tebal.
7.
Keracunan
a) Keracunan Melalui Makanan
Sangat berbahaya dan memerlukan pertolongan segera karena
kalau terlalu lama dilambung akan makin banyak racun yang
terserap tubuh.
Gejala keracunan makanan : mula-mula pusing, mual, muntahmuntah, nyeri dan kejang pada perut, kesadaran menurun dan
dapat menimbulkan kematian.
Pertolongan harus diusahakan mengetahui macam racun yang
menyebabkannya, kemudian secepat mungkin diusahakan
mengeluarkan racun yang masih ada dalam lambung dengan
merangsang terjadinya muntah, dengan cara menggelitik
tenggorokan, memberi minum air garam hangat, air sabun
(sepotong kecil sabun).
Setelah dikeluarkan diberi minum susu atau telur mentah untuk
melepas jaringan yang rusak, untuk menyerap racun yang ada
dilambung pakai norit atau segera dibawa ke rumah sakit.
b) Keracunan Asam Atau Alkali Kuat
Selaput mulut sampai usus dapat terbakar, maka sangat
berbahaya kalau disuruh muntah. Pertolongannya diberi minum
susu 2 gelas atau 2 sendok soda pemasak. Untuk keracunan alkali
kuat diberi air perasan asam / jeruk 3 sampai 4 perasan atau
sedikit cuka.
c)
Keracunan Gas Beracun
Cepat dijauhkan dari tempat atau ruangan yang beracun ke udara
bersih. Beri minum kopi hangat (bila sadar) kalau perlu lakukan
pernafasan buatan dan membawa ke rumah sakit/dokter.
8. Digigit Ular
Bila digigit ular, anggaplah ular yang menggigit itu berbisa karena
sulit sekali membedakan ular yang berbisa dengan yang tidak
berbisa.
Pertolongannya :
 Segera pasang tali pengikat antara jantung dengan luka gigitan
ular tersebut. Kira – kira 10 cm dari luka.
 Luka gigitan dihisap sekeras – kerasnya dan ludahkanlah keluar.
Bila tertelan tidak berbahaya, tapi mulut penolong tidak boleh ada
lukanya.
Sipenderitapun dapat menghisap sendiri lukanya. Yang paling baik
bila luka disedot dengan sedotan karet.
 Lebarkanlah luka gigitan dengan ujung pisau yang telah dibakar
terlebih dahulu. Keluarkan darahnya sebanyak mungkin agar
bisanya turut ke luar.
 Taburkanlah pada luka serbuk kalium permanganat.
 Setelah 20 menit lepaskan pengikat agar jaringan yang lainnya
tidak mati karena tidak mendapat darah. Setelah 2 menit
lakukanlah pengikatan kembali. Selanjutnya pengikat dilepaskan
tiap setengah jam selama 2 menit sampai penderita mendapat
pertolongan dari dokter.
Download