Anatomi Testis Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki, sepasang kelenjar reproduksi berbentuk ovoid yang menghasilkan sperma (spermatozoa) dan hormone laki-laki, terutama testosterone. Testis tergantung di dalam skrotum oleh korda spermatika. Umumnya, testis kiri tergantung lebih inferior daripada testis kanan. Permukaan setiap testis di lapisi oleh lapisan visceral tunika vaginalis, kecuali pada bagian dimana testis melekat pada epididimis dan korda spermatika. Tunika vaginalis merupakan kantong peritoneal tertutup yang mengelilingi sebagian dari testis, yang tampak sebagai bagian distal dari prosesus vaginalis embroionik. Lapisan visceral tunika vaginalis melekat erat pada testis, epididimis, dan duktus deferen bagian inferior. Celah tunika vaginalis, sinus epididimis berada antara badan epididimis dan lapisan posterolateral testis. Lapisan parietal dari tunica vaginalis, berdekatan dengan fasia spermatik internal, lebih luas daripada lapisan visceral dan meluas secara superior untuk jarak pendek ke bagian distal dari korda spermatika. Sejumlah kecil cairan dalam rongga tunika vaginalis memisahkan lapisan visceral dan parietal, memungkinkan testis bergerak bebas di skrotum. Tunika albuginea merupakan lapisan fibrosa terluar dari testis. Tunika albuginea menebal ke dalam menjadi mediastinum posterior dari testis (Gambar). Dari penebalan tersebut, septa fibrosa meluas kedalam diantara lobulus tubulus seminiferus dimana sperma diproduksi. Tubulus seminiformis bergabung menjadi rete testis. (Moore KL, Dalley AF, Agus AMR. Moore Clinically Oriented Anatomy. 7th Ed. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins. 2014. P.209210.) Arteri testis berasal dari aorta abdomnialis bagian anterolateral, inferior dari arteri renalis. Arteri ini beranastomosis dengan arteri deferensialis, memasok vas deferens dan epididimis, yang muncul dari cabang vesikalis inferior arteri iliaka interna. Testis juga mendapatkan darah dari arteri kremasterika yang merupakan cabang dari arteri epigastrika (Ellis H. Clinical anatomy. 11th Ed. Massachusetts: Blackwell. 2006. P119-120. , dasar2 urologi) Vena yang berasal dari testis dan epididimis membentuk plexus pampiniformis. Vena dari plexus pampiniformis menyatu di bagian superior, membentuk vena testikularis dextra, dimana akan masuk vena kava inferior dan membentuk vena testikularis sinistra yang akan menjadi vena renalis sinistra. Aliran drainase testis mengikuti arteri dan vena testikularis ke nodus lumbar kanan dan kiri dan nodus limpe pre-aorta. Saraf otonom testis muncul sebagai pleksus saraf testis pada arteri testis, yang mengandung serat aferen parasimpatis dan visceral vagus dan serat simpatis dari segmen T10 (–T11) dari sumsum tulang belakang. (Moore KL, Dalley AF, Agus AMR. Moore Clinically Oriented Anatomy. 7th Ed. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins. 2014. P.209210)