Uploaded by User38710

tugas1 percobaan buckling (Autosaved)

advertisement
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar struktur yang memiliki di mensi langsung atau tipis dan
mengalami tegangan tekananan, mengalami masalah menstabilitas tekuk.atau
bukling, bukling merupakan suatu proses dimana struktur tidak mampu
mempertahankan ke bentuk dalam rangka menemukan keseimbangan baru
konsekuensi Buckling pada dasarnya dimana terjadi konsekuensi besar, sehingga
akan mengubah bentuk struktur tekuk atau buckling,dapat terjadi di sebuah
kolom Internal buckling blok plat dan cangkang (Sheel).
Bentuk peristiwa karakteristik dapat terjadi pada barang lansung yang
mendapatkan tekananan aksal, batang plat tipis adalah batang yang mempunyai
perbandingan panjang dan jari-jari garasi penampang yang digunakan untuk
menghitung beban buckling beban kritis pada struktur yang karakteristik bentuk
yang berhubungan dengan respon struktur yang mengalami buckling syticlinier
dengan penyelesaian masalah dengan nilai ada dua teknik analisis buckling untuk
memprediksi beban buckling dan ragam struktur buckling, yaitu analisis buckling
yaitu analisis value linier bukling. Buckling merupkan dimana suatu benda
mengalami penekanan atau pembengkakan akibat adanya pemberian beban
atau gaya pada benda tersebut. Metode analisis instabilitas secara umum ada
dua jenis buckling dan grap through ( Konulinier buckling ) buckling pada metode
pertama analisis buckling biformasi dari idialisasi struktur.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
1.2 Tujuan Praktikum
A.) Besar beban kritis pada setiap material dengan tumpuan yang berbeda
tumpuan.
B.) Praktikum dapat menunjukkan dan menjelaskan proses terjadinya
fenomena buckling.
C.) Dapat mengetahui proses tahapan fenomena buckling dan kebenaran
rumus.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Teori dasar
Didalam buku mekanika teknik telah dinyatakan bahwa unsur-unsur struktur
Mesin dipilih berdasarkan 3 Karakteristik.
A. Kekuatan
B. Kekakuan
C. Stabilitas
Sifat mekanik suatu material adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu
material dalam menahan daya luar oleh sebab itu, sifat mekanik merupakan salah satu
hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan dalam melakukan pemilihan
material untuk konstruksi atau bangunan suatu mesin.
Definisi sifat mekanik yaitu ketahanan material untuk menahan membebankan yang
Dikategorikan sebagai kekuatan, kekauan, elastisitas, kekerasan, dan lainya.
Sifat mekanik dikelompokan menjadi dua persamaan yaitu:
1. Pembebanan statis
2. Pembebanan dinamis
Adapun yang termasuk pembebanan statis adalah uji tarik, uji mulur
sedangkan uji dinamik pembebanan dinamik. Beban mekanik terdapat terjadi
pada suatu material bisa terjadi dalam arah.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
ο‚·
Tegak lurus pada sumbu batang.
ο‚·
Membentuk sudut dengan sumbu batang.
Apabila beban yang terjadi tegak lurus atau membentuk sudut dengan sumbu
batang maka
material tersebut akan mengalami kenduran atau defleksi,
sedangkan apabila batang beban yang terjadi sejajar dengan sumbu batang maka
material tersebut akan mengalami tarik atau tekukan tergantung arah
pembebanan’’.
Pada dasarnya berdasarkan arah perubahan pengujian teknik ini.bisa di
perhatikan merupakan kebalikan dari uji tarik. Maka material tersebut akan
mengalami kecendrungan.
Sebagian besar struktur yang memiliki di mensi langsung atau tipis dan
mengalami tegangan tekanan mengalami masalah instabilitas tekuk atau
buckling. Buckling merupakan suatu proses dimana suatu struktur tidak mampu
mempertahankan bentuk aslinya sedemikian rupa berubah bentuk dalam rangka
menemukan keseimbangan baru Konsekuensi buckling pada dasarnya adalah
masalah geometrik dasar, dimana terjadi lendutan besar sehingaa akan
mengubah bentuk struktur fenomena tekuk atau Buckling dapat terjadi pada
sebuah kolom, lateral buckling balok, plat, dan sheel . Analisis bukling buckling
merupakan teknik yang di gunakan untuk menghitung beban buckling beban
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
kritis pada struktur yang akan menjadikan kondisi tidak stabil dan ragam
lendutan
Buckling merupakan teknik yang di gunakan untuk menghitung beban
buckling, beban kritis pada sktruktur yang menjadikan kondisi tidak stabil dan
ragam buckling (mode shape). Dalam Kondisi ini usahanya dapat berfariasi, di
dalam hal ini banyak yang harus di perhatikan dalam proses pengujian material
tersebut.
Karena material sangat berpengaruh dalam suatu proses pengujian, Teknik dan
metoda pengujian harus di pahami dan di perhatikan dalam melakukan
pengujian untuk mendapatkan hasil sesuai yang di inginkan.
Di persoalan –persoalan gejala perubahan persoalan yang penting dalam
desain teknik. Merupakan hal di atas, yang telah di bahas perubahan yang
biasanya terjadi pada batang yang di bebani secara tiba-tiba akan mengalami
suatu proses.
Pembebanan suatu batang yang mengalami proses cendrung mempunyai untuk
tekuk beban tersebut dan dinyatakan sebagai beban minimum. Yang menyebabkan
suatu material tertarik dengan ini maka di sebut beban kritis.
Dan jika material di berikan penambahan beban sedikit di atas beban kritis di atas
beban tersebut, maka material tersebut akan mengalami kegagalan. Atau yang
sering disebut dengan defleksi juga merupakan fenomena yang sangat di perhatikan
dalam menentukan desain. Sering terjadi dalam proses pembelokan dalam aplikasi
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
di bidang, Di pelajari dalam bentuk bidang terdekfleksi hubungan yang terjadi
contoh: suatu material.
𝐼
𝑀
defleksi dan momen lentur yang bekerja pada batang tertentu , tersebut . 𝑃 = 𝐸1
Dimana :
𝐼
kelengkungan secara matematis kelengkungan suatu bidang
𝑃
𝐼
lengkung dinyatakan dalam persamaan : 𝑃 =
Dx2 Y/Dx2
dy
( )3
dx
(1+ 2 )
Dalam pengertian Y menyatakan adalah defleksi batang pada titik X.
Dua panjang batang di mana sudut kepentingan batang pada setiap titik X,
adalah :
𝑑𝑦
= 𝑑π‘₯
Penentuan defleksi batang dapat di lakukan dengan berbagai cara lain :
ο‚·
Metoda super posisi
ο‚·
Metoda integgrasi ganda
ο‚·
Metoda balok kunjugat
Pada dasarnya metode penggunaan super posisi yang di pakai yaitu, pada setiap
titik di sepanjang batang adalah sama dengan jumlah defleksi yang di sebabkan oleh
beban yang bekerja secara berpisah. jadi apabila suatu batang melengkung karena tiga
gaya yang terpisah maka defleksi pada suatu titik tertentu adalah jumlah ketiga defleksi
tersebut.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Untuk mengetahui sifat mekanik material pengujian tarik merupakan salah satu
pengujian yang banyak di pergunakan dan di aplikasikan pada dunia industri.
Pengujian tersebut dalam hal tersebut di sebabkan karena metodanya yang
pengujianny relative sederhana dengan data. Suatu batang melengkung karena
tiga gaya yang terpisah maka deflikasi pada titik tersebut.
Hasil data pengujian yang di lakukan yaitu cukup baik sehingga dapat bermanfaat
dalam keadan stabil seimbang tetapi tidak semua sktruktur dalam keadaan stabil
utamanya sebuuah tongkat sepanjang lima meter mempunyai luas penampang
sebesar pensil. Apabila tongkat ini berdiri di ujungya kita barangkali
menyampaikan bahwa tumpangan pada atas akan menyampaikan, bahwa
tumpangan pada atas akan sama dengan berat. Terhadap tongkat di bagi denga
Luas penampang berarti keseimbangan tongkat sangat penting dengan catatan.
Yang sangat kecil meskipun dalam tongkat atau sedikit tiupan angin tongkat itu
akan segera rubuh.
Apabila suatu batang di buat dengan sepanjang 5 meter, maka gaya yang
terpakai lebih kecil dari gaya yang dapat di tahan oleh potongan yang pendek.
Batang yang sekarang ini menjadi tidak stabil kesamping terus menekuk dan
dapat rubuh, penampang berarti keeseimbangan tongkat sangat penting. Bila
suatu batang di buat sepanjang meter maka gaya yang terpakai lebih kecil dari
batang yang sekarang ini, menjadi tidak stabil terus kesamping dan menekuk
dapat rubuh, sebuah meteran yang biasanya tipis bila mendapatkan tekanan
aksial, dapat gagal mengukur persimbangan kekuatan yang tidak cukup untuk
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
menaksir sifat batang tersebut, dan tidak dapat menaksir ketahanan batang
tersebut. Jadi perhitungan mengenai hal diatas tersebut tidak ada artinya,
contohnya secara fisik di perkalikan untuk selalu membiasakan kita berfikir.
bahwa pertimbangan stabilitas dapat merupakan yang utama, dari beberapa
persoalan terdapat pula berbagai keadaan tegangan tekanan berbeda membran
lemburan tipis meskipun berkembang penuh untuk menahan pembebanan tarik
sangat tidak baik untuk mengantarkan blok-blok kecil yang tidak di perkuat ke
samping dapat patuh menyamping dan rubuh.
Karena mendapatkan tangki-tangki tanpa maupun lambung kapal salam
tanpa desain dengan sempurna, dapat berubah akibat pengaruh tekanan luar
11dan dapat mengambil bentuk yang berbeda secara drastis dari geometri
semula.
Tentang yang di bahas di atas yaitu persoalan –persoalan yang penting
dalam desain teknik selain itu gejala pematahan yang biasanya terjadi pada
batang yang di bebani secara tiba-tiba oleh sebab itu kita harus memperhatikan
sifat yang merupakan sifat salah satu hal yang harus di pertimbangkan dalam
suatu proses. Yang telah di buat untuk menganalisi sebab dan gejala tersebut.
Persamaan Euler Pada beban krititis kolom yang bentuk penampangnya
berbentuk lingkaran atau tabung dapat menekuk ke samping untuk setiap arah
dalam keadaan yang lebih lazim, batang tekanan tidak memiliki kekauan lentur
sama untuk segala arah .
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Momen intarsia (I) terdapat salah satu sumbu satu titik berat luas
penampang adalah maksimum kekakuan lentur 𝐸1 yang penting dari kolom
tergantung yang minimum sedangkan dari beban kris sebuah kolom menekuk ke
salah satu sisi ataupun sisi lainya dari bidang X.
Pada sebuah kolom dengan ujung bebasnya berputar sekitar pasak-pasak
tanpa gesekan kolom-kolom tersebut mempunyai tumpuan pasak pada kedua
ujungnya di sebut kolom berujung pasak.
Syarat-syarat batas yang setara terlihat hanya mungkin terdapat pada
beban kritis atau beban eurler, karena sebelum mendapatkan beban ini kolom
masih harus lurus gaya terkecil dimana bentuk kekakuan dapat terjadi disebut
gaya kisi pada keadaan klasik batang tekanan yang sesungguhnya kadang betul
berpasak atau terjepit dalam keadaan sempurna berpasak terjepit sempurna.
Buckling yaitu proses dimana struktur material tidak mampu untuk
mempertahankan bentuk aslinya sedemikian rupa berubah bentuk dalam rangka
menemukan keseimbangan baru konsekuensi buckling pada dasarnya ialah
masalah geometrik dasar dimana terjadi lendutan besar sehingga merubah
bentuk struktur . Fenomena tekuk dapat terjadi pada sebuah kolom lateral,
lateral backling balok pelat dan sheel.
Didalam pengujian Buckling di tandai dengan kegagalan struktur karena
mengalami tekanan yang tinggi di mana tekanan aktual pada titik kegagalan
kurang dari tekanan yang mampu ditahan oleh material pembebenan yang di
berikan secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya deformasi plastis
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
pada material / spesimen kerja hal ini di karenakan pada material memiliki beban
kritis yang berbeda dan modulus yang berbeda pula.
Sebagian besar struktur yang memiliki dimensi langsung / tipis dan
mengalami tegangan tekanan mengalami masalah instabilitas tekuk / buckling
buckling merupakan proses dimana suatu struktur tidak mampu mempertahan
kan bentuk aslinya sedemikian rupa akan berubah bentuk dalam rangka
menemukan keseimbangan baru konsekuensi buckling pada dasarnya adalah
suatu masalah geometrik dasar dimana terjadi lendutan besar yang membuat
terjadinya suatu perubahan struktur yang di sebut fenomena tekuk atau buckling
dapat terjadi pada sebuah kolom lateral buckling , balok , pelat , sheel . Analisis
buckling merupakan tehnik yang di gunakan untuk menghitung beban buckling
beban kritis pada struktur yang menjadikan kondisi tidak setabil dan ragam
lendutan .
Pada buckling dapat terjadi peristiwa pada batang yang mendapatkan
tekanan pada batang plat yang mempunyai perbandingan panjang dan jari – jari
girasi penampang yang besar .
Penurunan rumus euler , rumus yang digunakan untuk beban kritis Pcr
dapat di buktikan dengan persamaan kurva relatifjenis – jenis yumpuan
yangdigunakan didalam proses pengujian buckling adalah : kondisi jepit – jepit ,
kondisi engsel – jepit , dan kondisi engsel – engsel .
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Analisa teoritis paling sederhana untuk sebuah kolom panjang L yang di
jepit pada ujung ujungnya yang mengalami suatu pembebanan tekanan aksial
memberikan relasi sebagai berikut : EI
𝑑2 𝑣
𝑑π‘₯ 2
= PV’
Keterangan
P : Beban tekanan aksial
V’ : Lendutan lateral
Rujukan perhitungan analisa tekuk
Analisis tekuk elastis persamaan euler perumusan euler di turunkan
dengan asumsi – asumsi .
-
Kolom lurus sempurna gaya tepat berkerja pada sumbu kolom .
-
Kolom merupakan Kolom yang langsing dan prismatis.
-
Hukum hooke masih tetap berlaku .
-
Perletakan kolom di bagian bawah tetap sedangkan di bagian atas srndiri
bergerak keatas dank e bawah , tetapi tidak bergerak ke samping .
Harga pembebanan kritis PE di berikan persamaan Euler : PE
𝑛2 𝐸𝐼
𝐾𝐿2
Dengan K factor sendi buckling :
- Untuk kolom satu terikat dengan yang lainnya di dukung
- Untuk kolom kedua ujung terikat ujungnya
- Untuk kolom satu ujung bebas dan satu ujung bebas
Analisis tekuk ( persamaan Renki Clardon ) , menyarankan untuk beban
tekan maksimum dan menghasilkan perkiraan konservasif gaya maksimum baru .
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Dimana perumusannya sebagai berikut :
1
𝐹 π‘šπ‘π‘₯
1
1
= 𝑃𝑒 + 𝑃𝑐
Untuk Pc
Pc = 𝛿YA
Keterangan F (max ) beban maksimal Rankine ( N )
PE ( beban kritis persamaan Euler ( N )
Zigma y = Tegangan luluh material (N / mπ‘š2 )
A = Luas penampang kolom (mπ‘š2 )
Bila kita menganalisa mencari analisa tentang buckling maka kita akan
menemui banyak perbedaan – perbedaan dari segi rumus dan proses pengerjaan
dan perhitungan namun pada dasarnya semua perbedaan itu memiliki
persamaan.
Peristiwa tekuk dapat dianalisis secara matematis dan menghasilkan
rumus euler. Tekuk dapat terjadi pada benda yang mengalami beban tekan pada
batang yang langsung, yaitu batang yang mempunyai perbandingan panjang
batang terhadap jari- jari girasi penampang yang besar, dapat terjadi peristiwa
tekuk sebelum tegangan normal yang di izinkan dapat tercapai. Peristiwa tekuk
dapat di analisa secara matematis , dan dapat menghasilkan rumus euler.
Dengan memutar ulir beban pembebanan batang akan dikenai gaya tekan
kontruksi alat penyangga dan konfigurasi alat menyebabkan gaya tekan akan
berkerja secara searah garis sumbunya, akibat gaya tekan tersebut benda akan
melendur dengan lenduran tertentu tergantung jenis penjepit dikedua ujungnya.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Penentuan defleksi batang dapat di lakukan dengan berbagai cara lain :
ο‚·
Metoda integgraaasi ganda
ο‚·
Metoda momen luar
ο‚·
Metoda balok kunjugat
Pada dasarnya metoda penggunaan super posisi yang di pakai yaitu pada
setiap titk di sepanjang batang adalah sama dengan jumlah defleksi yang di
sebabkan oleh beban yang berkerja secara berpisah jadi apabila suatu batang
melengkung karena tiga gaya yang terpisah. Maka defleksi pada suatu titik
tertentu adalah jumlah ketiga defleksi tersebut .
Untuk mengetahui sifat mekanik material pengujian tarik merupakan salah
satu pengujian yang banyak di pergunakan dan di aplikasikan pada dunia industri
Pengujian tersebut dalam haltersebut disebabkan karena metodanya yang
pengujian relative, sederhana dengan data . Hal tersebut bisa disebut dengan
suatu proses dimana suatu struktur tidak mampu mempertahankan bentuk
aslinya. Konsekuensi buckling pada dasarnya adalah masalah yang terjadi
geometric dasar, yaitu dimana terjadi lendutan pada bentuk tersebut yaitu
lendutan besar , sehingga akan mengubah bentuk struktur fenomena tekuk atau
buckling dapat terjadi pada sebuah kolom, lateral buckling balok plat atau
cangkang.
Tegangan tekuk itu sendiri dapat terjadi akibat oleh bifurkasi dalam solusi
untuk persamaan keseimbangan statis. Jelas bahwa tekuk adalah hasil dari
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
tindakan kompresi secara gradual tahap demi tahap. Metoda ini di gunakan
sebagai pendekatan awal sedangkan metode kedua snap trough non linier
buckling itu biasanya lebih akurat akan tetapi teknik dengan teknik non linier
pada analisis non linier snap trough buckling struktur di analisis terhadap beban
yang meningkat secara gradual tahap demi tahap sampai beban batas. Silinder
atau komponen tipis berdinding tipis yang mengalami pembebanan tekan rentan
terhadap buckling, euler buckling dimana subjek long silinder dengan gaya tekan
yang bergerak lateral kearah kekuatan , gaya diberikan untuk sebuah buckling
selanjutnya solusi teoritis euler akan menimbulkan kekuatan yang tidak terbatas
pada tumpuan benda uji buckling.
Teknik analisa buckling untuk memprediksi beban bucklikng dan ragam
struktur buckling yaitu analisis non linier dan analisa eigen. Value linier buckling
metode analisis instabilitas secara umum ada dua jenis yaitu, analisa bifurcation
(eigen value linier bucling dan snap trough (non linier) buckling. Pada metode
pertama analisa bifurcation buckling , beban kritis buckling dianalisis pada titik
bifuraksi pada idealisasi struktur elastis linier dengan penyelesaian masalah nilai
eigen , meskipun pendekatan masalah dengan nilai eigen ini hasilnya kurang
konservatif. Tetapi lebih cepat karena metodenya.
Material mengalami buckling atau perubahan bentuk (deformasi) karena
ketidak stabilan struktur akibat pembebanan yang di terima. Suatu tumpuan
yang juga mempengaruhi sebuah proses buckling.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Pendekatan dengan metode elemen hingga di gunakan sebagai
peristiwa yang terjadi pada elemen logam dan non logam. Komputasi numeric
dapat di modelkan diantaranya dengan program ANSYS. Proggram ini mampu
menganalisa proses buckling dengan sangat baik, di banding dengan program
program lainnya.
Eksperimen dengan analisa progam ANSYS memberikan hasil yang
mendekati sama. Dan dapat di katakan sama karena perbedaannya tidak berarti.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Silinder atau komponen berdinding tipis di bawah compressive rerutn
terhadap buckling. Euler buckling dimanya, anggota subjek longslender dengan
gaya tekan bergerak lateral kea rah kelautan seperti:
Gambar 2.1: Gambar bukling karena tidak stabilan struktur.
Material megalami buckling atau perubahan bentuk deformasi, karena
ketidak stabilan struktur akibat pembebanan yang diterima. Suatu tumpuan juga
mempengaruhi proses buckling.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Pengujian aktual buckling untuk membandingkan hasil simulasi dengan
bentuk pengujian yang dilakukan di lapangan dengan alat uji tekan.
Gambar 2.2 : Alat uji tekanan buckling
Pada awal pembebanan akan terjadi deformasi Elastis. Sampai pada kondisi
tertentu bahan akan mengalami deformasi plastis. Pada awal penekanan, alat uji
aluminium Thin Cylinder yang akan di lakukan uji buckling
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Pada simulasi buckling ini langkahyang di lakukan yaitu membuat model
rangka dan punah kemudian melakukan simulasi dengan variasi jumlah elemen
selanjutnya dilakukan study konvergensi dengan melakukan meshing untuk
jumlah elemen yang berbeda-beda sampai konvergensi dalam metode velocity
pada punch penekanan.
Gambar 2.3: Assembly bentuk pengujian.
Puch adalah benda yang berfungsi memberikan pembebanan pada
material uji material aluminium dan bersifat riqid dengan geometri yang leach
ditentukan (100×1000)Mm^2
Rangka yang di uji berjenis deformable/Fleksible
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Visualisasi tegangan pada buckling dengan jumlah elemen 2945 pada step
buckling frame ke 1. Steptime, second pada frame ini menunjukkan visualisasi
tgangan bertinggi pada proses buckling.
Gambar 2.4 : Visualisasi distribusi tegangan elemen 2945 .
Pada gambar di atas d ketahui bahwa tegangan yang di peroleh atau tegangan
maksimum yang di terima. Elemen tersebut mencapai 4.3663× 108 Pa, tegangan
maksimum yang di alami elemen tersebut. Dalam visualisasi buckling.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Visualiasasi tegangan pada buckling dengan jumlah elemen 4455 pada step
buckling, frame 7 step time 1 second. Pada frame ini menunjukkan visualisai
tegangan tertinggi pada prpses buckling.
Gambar 2.5 : Visualisai distribusi tegangan elemen 44,55
Tegangan tertinggi pada proses buckling pada gambar di atas di tunjukkan
tegangan maksimum 4,5331×0108 π‘ƒπ‘Ž, itu terjadi di bawah material dengan arah
keluar ke kanan kea rah luar material tersebut.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Setelah pengujian terhadap alat-alat pengujian selesai selanjutnya catat
hasil dari pengujian buckling lalu tentukan dan sesuaikan dengan rumus –rumus
momen intersial, beban kritis engsel, beban kritis tumpuan engsel, tegangan kritis,
jari-jari girasi, perhitungan defleksi dan kondisi umpuan engsel. Yaitu dengan
table pengujian tuliskan menurut variasi beban dan variasi panjang. Untuk
menghitung tekukan ( Buckling yang di alami oleh benda uji, dengan ukuran
panjang (cm) beban (kg) dan defleksi ( mm).
Tekuk dapat terjadi pada batang yang mendapat beban tekan. Pada batang
yang langsung, yaitu batang yang mempunyai perbandingan panjang batang
terhadap jari-jari girasi penampang yang sangat besar, peristiwa tekuk sebelum
tegangan normal yang di ijinkan tercapai.
Bab III
Metologi Pengujian
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
3.1 Gambar Alat Uji
Keterangan Gambar 3.1 Alat uji buckling (Tekuk)
1. Kaki
6. Tumpuan
11. Tali
2. Selongsong
7. Batang Uji
12. Pemberat
3. Pegas
8. Jam ukur ( dial gauge ) 13. Roda tangan
4. Selongsong pengatur
9. Water pass
5. Batang pembeban
10. Penunjuk gaya
14. Pemberat
3.2 . Alat Ukur dan Fungsi
A. Pemberat : berfungsi sebagai pengatur pemberat memberikan beban.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
B. Duhl indicator : Berfungsi mengatur tekanan uji tekuk (defleksi) yang
terjadi akibat dari pemberian beban
C. Batang besi yang memiliki skala panjang merupakan benda yang
digunakan sebagai bahan ui.
D. Pressure googe : berfungsi mengatur tekanan yang diberikan kepada
spesikan.
E. Hidrolik : Berfungsi sebagai pemberian tekanan pada Spesimen.
3.3. Prosedur percobaan
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
ο‚·
Pasang material pada penjepit ( Chulde dril ), ukur panjang benda
uji.
ο‚·
Pasang pengaturan arah beban pada benda uji
ο‚·
Letakkan beban pada benda uji dengan cara menekan tuas hidrolik
ο‚·
Apabila telah terjadi penekanan penekukan hendikan pembebanaan
dan catt tekanan pada hidrolik
ο‚·
Catt besaran pada dial indicator
ο‚·
Ulangi pengujian dengan variasi panjang material yang berbeda.
Alat-alat yang di gunakan yaitu antaranya kaki, selongsong, pega,
selongsong pengatur batang pembeban, tumpuan, batang uji, jam ukur (dial
guege), Water pass, ( pengatur kemiringan, penunjuk gaya, tali pemberat.
Pengujian terhadap alat-alat pengujian selesai selanjutnya catt hasil dari
pengujian buckling lalu tentukan dan sesuaikan dengan rumus-rumus.
3.4 Parameter – parameter yang di gunakann
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
1. Momen Intersia ( I )
I=
πœ‹.π‘Ÿ 4
(mπ‘š2 )
4
2. Beban kritis engsel ( Fcr, engsel )
Fcr, engsel =
E.I.π2
L2
(N)
3. Beban kritis tumpuan engsel (Fcr, tumpuan)
Fcr, tumpuan =
4.
L2
(N)
A=lxw [π‘šπ‘š2] ]
Tegangan Kritis
π›Ώπ‘π‘Ÿ =
5.
2,05 E.I.π2
Fcr
𝐴
,
( N/π‘šπ‘š2 )
Jari-Jari grafitasi (k)
1
K = √A
(mm)
Rasio kerampingan Rk
= l/k
6.
Perhitungan defleksi (𝛿)
F = m.g
(N)
a. Kondisi tumpuan engsel
𝑓 . 𝑙3
𝛿 = 48 .𝐸 .𝑖
(mm)
Bab IV
Analisa Data
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
4.1 Tabel hasil pengujian
Tabel data pengujian
A.Variasi beban
No Panjang (cm ) Beban (kg)
Defleksi (mm)
1
65 cm
660 g
23 mm
2
65 cm
1320 g
75 mm
3
65 cm
1980 g
135 mm
No Panjang (cm)
Beban (g)
Defleksi (mm)
1
55 cm
660 g
40 mm
2
55 cm
1320 g
85 mm
3
55 cm
1980 g
135 mm
B. Variasi panjang
4.2 Analisa Data
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
1. Momen Intersia
I=
I=
2
πœ‹.π‘Ÿ 4
4
3,14.44
4
=
3,14.256
4
=
803.84
4
= 200,96
mπ‘š2
.Beban kritis engsel (Fcr, engsel)
Fcr, engsel =
𝐸.𝐼.πœ‹2
=
𝑙2
200 π‘₯103 −200,96−9,85
652
= 192,0,89.22
= 93 x 103 N
3
Beban kritis tumpuan engsel (Fcr, tumpuan)
Fcr, tumpuan =
2,05 𝐸.𝐼.πœ‹2
𝑙2
=
2,05.200 π‘₯103 −200,96−9,85
652
= 192,089.22
= 192 x 103
4
N
. Tegangan listrik
𝜎 π‘π‘Ÿ =
πΉπ‘π‘Ÿ
93π‘₯103
=
= 6,22 𝑁 /π‘šπ‘š2
𝐴
14950
𝐴 = 𝑙π‘₯𝑀
= 650 x 23
= 14950
5.
Jari-jari girasi
1
200.96
𝐴
14450
K= √ = √
Perhitungan defleksi
= 0,1 mm
F = M.g = o,66 x 9,8 = 6,46 N
A. Kondisi tumpuan engsel
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
𝛿=
𝐹.𝐿3
=
48.𝐸.1
πœ‹.π‘Ÿ 4
1. =
=
4
6.46×274625
48.200×103. 200,96
3,14.44
803.84
=
4
3. Fcr tumpuan =
πœ‹2
𝐿2
1929.21600
= 0,00091 mm
200×103 200.96.9,85
=
2,05.πœ–.𝑙
𝐿2
1774.077,5
= 200, 96 mπ‘š2
4
2. Fcr tumpuan = πœ–.
=
652
=93× 103 N
2.65.200×103 .200,96.9,85
=
65
2
= 192,089.22
= 192× 103 N
93×103
4. Fcr =
A=l×w
48150
= 1,90 Nπ‘šπ‘š2
= 650×75
= 48750
5. Jari- jari strasi
𝑙
200.96
𝐴
48750
K=√ = √
= 0,06 mm
6. F = m.g
= 1,32 × 98
= 12, 93 N
a. 𝛿 =
𝐹.𝑑 3
48.πœ–.𝑙
=
12,93 ×274,625
=
48.200×103. 200,96
Yoga Mardeliansyah putra
3,550.901,25
192921600
=0,0018 Mm
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
4.3 Tabel hasil pembahasan
I
200,96
π‘šπ‘š2
200,96
π‘šπ‘š2
200,96
π‘šπ‘š2
200,96
π‘šπ‘š2
200,96
π‘šπ‘š2
200,96
π‘šπ‘š2
Fcr
engsel
93 x
103 N
93 x
103 N
93 x
103 N
130,8 x
103 N
130,8 x
103 N
130,8 x
103 N
Fcr
tumpuan
192 x
103 N
192 x
103 N
193 x
103 N
268 x
103 N
268 x
103 N
268 x
103 N
𝛿
𝜎cr
A
K
F
6,22
N/π‘šπ‘š2
1,40
N/π‘šπ‘š2
1,05
N/π‘šπ‘š2
12,18
N/π‘šπ‘š2
5,73
N/π‘šπ‘š2
3,60
N/π‘šπ‘š2
14950
0,1 mm
6,46 N
48750
0,06
mm
0,047
mm
0,04
mm
3,03
mm
1,90
mm
12,93 N
87750
22000
46750
74250
19,404
N
6,46 N
12,4 N
19,4 N
0,00041
mm
0,0018
mm
0,0027
mm
0,005
mm
0,001
mm
0,001
mm
4.3 Tabel hasil pembahasan
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
4.4 Grafik hasil pembahasan
Defleksi & Beban
2500
Defleksi
2000
135; 1980
1500
75; 1320
1000
40; 660
500
0
0
50
100
150
Beban
Grafik 4.4 : Defleksi dan beban
Dari Grafik di atas kita bisa mengumpulkan bahwa pada saat di beri beban
maka defleksi akan naik. Pada saat di kasih beban 600 gram defleksi akan naik
sebesar 23 m. dan beban di beri atau di tambah dengan sebanyak 1320 gr maka
defleksi akan bertambah sebanyak 75 mm, dan percobaan ketiga pada garfik di
lihat bahwa beban di tambah lagi 1980 gr, maka defleksi naik sebesar 135 mm.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Defleksi & Beban
2500
Defleksi
2000
135; 1980
1500
85; 1320
1000
40; 660
500
0
0
50
100
150
Beban
Grafik 4.5 Defleksi dan beban
Dari Grafik di lihat dari semakin di tambah beban maka defleksi akan naik
atu bertambah. Mulai awal di kasih beban seberat 660 gr, maka defleksi
bertambah sebesar 40 mm, dan di tambah lagi sebesar 1320 g, maka defleksi akan
bertambah lagi sebesar 75 mm, dan saat di beri beban lagi maka defleksi akan
bertambah besar yaitu di kasih beban 1980 gr. Maka defleksi bertambah 135 mm.
semakin besar beban maka defleksi semakin besar.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
4.5
Analisa Hasil Percobaan
Pada tekanan pemberian tekanan yang berbea beda dengan pembacaan
tekanan yang dapat di lihat pada Pressure Gauge akan mendapatkan reaksi atau
fenomena berupa tekukan (Buckling) dengan harga yang berbeda pula. Apabila
pemberian tekanan melewati kemampuannya material menahan beban kritis maka
dapat dilihat bahwa material tersebut akan mengalami deformasi plastis.
Pada material uji yang di gunakan yaitu jenis baja dan kuningan terbukti
bahwa dimensi berupa panjang yang lebih pendek dan luas penampang yang lebih
besar akan mengakibatkan kemampuan material tersebut menerima tekanan lebih
baik dalam menerima menahan pembebanan kritis.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Buckling merupakan dimana suatu benda mengalami penekukan atau
penekukan atau pembengkokan akibat adanya pemberian beban atau gaya pada
benda tersebut. Metode analisis instabilitas secara umum ada dua jenis buckling
dan grap trough, pada metode pertama buckling analisis buckling biformasi dari
idealisi struktur dengan penyelesaian masalah nilai eigen. Nilai eigen ini tidak
konservatif akan tetapi karena lebih cepat maka metode ini digunakan, dan
metode kedua dalam buckling yaitu snap trough biasanya lebih akurat dengan
teknik analisis non linier struktur buckling struktur terhadap beban yang mengikat
secara gradual tahap demi tahap.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
5.2 Saran
Praktikum Mampu melakukan praktek uji buckling dan praktikum mampu
memahami apa yang menjadi uji tekuk / praktis.
Saran saya supaya alat uji tersebut perlu perawatan.
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
Universitas Bung Hatta
Daftar Pustaka
Mekanika untuk insinyur statika struktur edisi keempat, Ferdinand. P Beer.
Penuntun praktikum fenomena dasar mesin jurusan teknik mesin, Universitas
Bung Hatta, Padang. 2018
Yoga Mardeliansyah putra
1810017211069
Download