A. Sistem Substruktur Bangunan 1. Sistem Pondasi pada Burj Khalifa a. Peletakan Pondas Rakitan dibangun di empat tempat dan ditempatkan terpisah (tiga sayap dan inti pusat). Setiap rakit dituangkan beton selama setidaknya periode 24 jam. Penguatan tersebut berada di 300mm spasi pada rakitan, dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap bar 10lh di setiap arah dihilangkan, yang membutuhkan serangkaian perangkat tambahan di seluruh rakitan di mana 600mm x 600mm bukaan secara berkala membuka akses untuk penempatan beton. Kontur dari beban aksial maksimum untuk peletakan pondasi Sumber: burjdubaiskyscrapers.com Keterangan gambar: Diagram di atas menunjukkan kedalaman kontur peletakan pondasi, pewarnaan biru merupakan kontur yang paling dangkal, pewarnaan hijau merupakan kontur di pertengahan, dan pewarnaan oranye merupakan kontur yang paling dalam. Modeling pondasi pada bangunan burj khalifa Sumber: google.com/burj+dubai+foundation b. Dimensi Pondasi Burj Khalifa memiliki beban 500.000 ton, yang ditopang pondasi rakitan solid beton bertulang berbentuk tiga sayap dengan ketebalan 3,7 meter (12 kaki). Pondasi tersebut didukung dengan tiang pancang diameter 1,5 meter dan kedalaman 50 meter di bawah permukaan tanah. Beton pondasi dituangkan dengan memanfaatkan C50 (kekuatan kubus) beton yang mengkonsolidasikan diri (SCC). C50 merupakan kekuatan beton siap pakai yang dirancang untuk memenuhi kuat tekan pada bangunan. Tower rakitan didukung oleh 194 tumpukan cast-in-place stress, yaitu pondasinya dikerjakan dan dicetak langsung di tempat pengerjaan bangunan dengan melubangi tanah lahan terlebih dahulu. Tiang pancang pada pondasi memiliki beban 3.000 ton masing-masing. Tumpukan Tower load test didukung lebih dari 6.000 ton.