Uploaded by User38464

ppp

advertisement
Gangguan fungsi seksual dapat mempengaruhi kehannonisan rumah tangga, dan mempengaruhi
produktivitas kerja. Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia,Jack) merupakansalah satu twnbuhan
Indonesiayang telah digunakan secara turun temurun sebagai aftodisiak. Penelitian ini akan
mengangkatpasak bumi menjadi sediaan fitofimnaka, sebuah sediaan obat alam yang terjamin
keamanan dan khasiatnya melalui serangkaianuji praklinis dan uji klinis dengan bahan baku ekstrak
terstandar. Penelitian.}nididukung oleh uji praklinis (Uji fannakologi, toksikologi, dan fimnakokinetik), dan
uji klinis fase I (uji tolerabilitas dan farmakokinetik pada manusia). Uji fannakokogi praklinis dilakukan
dengan mengukur pengaruh pemberian ekstrak air akar pasak bumi terstandar terhadap libido, perilaku
seksual, kualitas spermatozoa, konsentrasi hormon testosteron, dan histopatologik testis tikus jantan. Uji
toksikologi praklinis melalui uji ketoksikan akut dan sub kronis pada tikus. Uji fannakokinetik melalui
pengukuran farmakokinetik eurikomanon dan 9- metoksikantin-6-onsetelahpemberianekstrak air akar
pasakbumiterstandarpada tikus jantan. Uji klinis fase I melalui monitoringefek samping,pengukuranliEF
dan konsentrasi hormon testosteron pada manusia, serta pengukuran farmakokinetik
9-metoksikantin-6-onsetelah pemberian ekstrak air akar pasak bumi terstandar pada manusia. Hasil uji
menunjukkanbahwa pemberian ekstrak air akar pasak bumi
terstandarmampumeningkatkanperilakuseksualtikusjantan pada dosis 100, 150
mg/kgBB;meningkatkanhl>idotikusjantan pada dosis 100, 150
mg/kgBB;meningkatkanaktivitasspermatogenesisdan kualitasspermatozoa tikus j~tan pada dosis 100,
200mg/kgBBselama 49 hari; meningkatkankadar testosteron tikus jantan pada dosis
20Omg/kgBBselama49 hari. Ekstrak air akar pasak bumi terstandar bersifat aman, dengan hasil uji
ketoksikanakut pada tikus menunjukkan LDsotergolong kategori relative kurang berbahaya dan tidak
ada pengaruh terhadap organ tikus, serta basil uji ketoksikan sub kronik pada tikus menunjukkan
pemberian berulang selama tiga bulan tidak mempengaruhi kesehatan dan fungsi organ tikus. Hasil uji
tolerabilitas pada manusia menunjukkanbahwa pemberian ekstrak air akar pasak bumi terstandardosis
1,2 gram dua kali sehari selama 14 hari bersifat aman dan tidak menimbulkanefek samping yang
berbahaya. Uji farmakokinetik menunjukkan parameter
farmakokinetikeurikomanonsetelahpemberianekstrak air pasak bumiterstandar pada tikusjantan adalah :
ka 1,29/jam,Vdss0,65L/kg,Ch 0,14 Ujamkg, t1l21,5 jam, AUCo-inf 42,27 ng jam/mI, Cmax13,97ng/ml,
tmax3,69 jam. Farmakokinetik 9 metoksikantin6 on setelah pemberian ekstrak air pasak bumi terstandar
pada tikusjantan adalah: ka 4,9/jam,Vdss89,55L/kg,Ch 10,45Ujam.kg, t1l26,96jam, AUCo-inf5,65 ng
jam/mI, Cmax1,37 ng/mI, tmax0,73 jam dan parameter farmakokinetik9 metoksikantin6 on setelah
pemberianekstrak air pasak bumi terstandar pada manusia adalah : ka 1,21/jam,Vdss2,19L/kg,Ch 0,42
Ujam.kg, t1l23,26 jam, AUCo-inf 1,93 ngjam/ml, Cmax0,4 ng/mI, tmax2,4 jam
-
Download