Uploaded by wijaksaniwijaya

Juknis-Bantuan-Biaya-Pendidikan

advertisement
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
i
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
NOMOR : HK.02.02/IV/001860/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM PERCEPATAN
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN
Menimbang
:
a.
b.
c.
d.
e.
Mengingat
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
bahwa sesuai dengan amanat Undang – undang Nomor 36 tahun
2014 kualifikasi minimal bagi tenaga kesehatan diluar tenaga
medis adalah Diploma III;
bahwa pemerintah sudah menyiapkan untuk meningkatkan
kualifikasi pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum Diploma
III melalui program percepatan pendidikan bagi tenaga kesehatan;
bahwa program percepatan pendidikan yang disiapkan
dilaksanakan dengan mengakui capaian pembelajaran (CP)
seseorang yg diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal
atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan
formal melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL);
bahwa dalam penyelenggaraan program percepatan pendidikan,
pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan biaya
pendidikan bagi peserta dengan status Aparatur Sipil Negara atau
anggota TNI/Polri kepada institusi pendidikan berupa biaya
pendidikan;
bahwa untuk itu perlu disusun Petunjuk Teknis Bantuan Biaya
Pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar
Negara Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/MENKES/PER/VIII/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga;
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
ii
Peraturan Menteri Ristek Dikti Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Rekognisi Pembelajaran Lampau;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016 tentang
Program Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan
Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah
(JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-DI) ke Jenjang
Diploma III;
10. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
113/M/KPT/2017 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui
Rekognisi Pembelajaran Lampau;
11. Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kemenristek Dikti Nomor 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata
Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau.
8.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN
TENAGA KESEHATAN.
KESATU
:
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
ini;
KEDUA
:
Petunjuk teknis ini merupakan acuan dalam penyelenggara program
percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan dalam
hal bantuan biaya pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KETIGA
:
Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27Juli 2017
KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN,
USMAN SUMANTRI
Tembusan:
1.
2.
3.
4.
5.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia;
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Kepala Biro Hukum Kementerian Kesehatan
Institusi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Karunia dan Hidayah-Nya,
maka penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Tenaga Kesehatan telah
dapat diselesaikan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
menetapkan kualifikasi minimum, yakni Diploma III bagi tenaga kesehatan kecuali tenaga
medis. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), sampai dengan bulan April
2015 masih terdapat sekitar 74. 601 tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) yang masih memiliki kualifikasi pendidikan setara Jenjang
Pendidikan Menengah (JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-DI). Apabila
sampai dengan tahun 2020 tenaga kesehatan tersebut belum memiliki kualifikasi Diploma
III maka yang bersangkutan akan menjadi asisten tenaga kesehatan dan tidak memiliki
kewenangan melaksanakan praktik sebagai tenaga kesehatan. Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan melakukan upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi tenaga kesehatan melalui Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan
melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari JPM dan JPT-DI ke Diploma III
Pembiayaan penyelenggaraan program percepatan pendidikan bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) atau sumber lain yang tidak mengikat. Bagi peserta dengan status Aparatur Sipil
Negara atau anggota TNI/Polri diberikan bantuan biaya pendidikan, bantuan tersebut
diberikan kepada institusi pendidikan berupa bantuan biaya pendidikan.
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan, Perguruan
Tinggi Bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, dan
para pemangku kepentingan yang terkait lainnya dalam hal bantuan biaya pendidikan dan
pembiayaan lainnya pada Program Percepatan Pendidikan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat yang tidak
dapat disebutkan satu persatu atas dukungan serta kontribusinya dalam penyusunan
Petunjuk Teknis ini
Jakarta, 21 Juli 2017
Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Achmad Soebagjo Tancarino
NIP. 196007311989031003
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
iv
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN …………….…………………………………………………………...…………………
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………........
iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...………………...
v
PENDAHULUAN …………………………………………………………………….......
1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….
1
B. Landasan Hukum …………………………………………….………………….......
2
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….
3
D. Sasaran………… ……………………………………………………………………..
3
E. Ruang Lingkup………………………………………………………………………
3
SUMBER DAN KOMPONEN PEMBIAYAAN …………………………………….......
4
A. Sumber Pembiayaan...……………………………………………………………….
4
B. Komponen Operasional Pembiayaan ……………………………………………
4
PELAKSANAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN …………………………………
7
A. Pengertian Bantuan Biaya Pendidikan …………………………………….……….
7
B. Tujuan Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan …………………………………….
7
C. Sumber dan Besaran Bantuan Biaya Pendidikan …………………….………….
7
D. Penerima Bantuan BIaya Pendidikan ………………………………………………
8
E. Kriteria Penerima Bantuan Biaya Pendidikan ……………………………………..
8
F. Mekanisme Pembayaran Bantuan Biaya Pendidikan …...………………………
9
G. Jangka Waktu Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan..…………………………
9
PENGENDALIAN PROGRAM …………………………………….………………......
10
A. Pengendalian………………………….. …………………………………….……….
10
B. Pelaporan………………………………………. ……………………………………..
10
C. Sanksi…………………………………………………………………….…………….
11
PENUTUP ………………………………………………………………..………………..
12
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
v
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
pemerintah melakukan berbagai upaya diantaranya melalui pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan meliputi perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan. Pengadaan tenaga
kesehatan dilakukan melalui Pendidikan Tinggi bidang Kesehatan, yang salah satunya
ditujukan bagi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Upaya untuk
meningkatkan kualitas tenaga kesehatan diantaranya melalui pendidikan.
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan adalah dengan menetapkan kualifikasi
minimum, yakni Diploma III bagi tenaga kesehatan kecuali tenaga medis. Lebih lanjut Pasal
88 menyatakan bahwa tenaga kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma III yang
telah melakukan praktik, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai
tenaga kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang-Undang
diundangkan.
Apabila sampai batas waktu masa transisi yang bersangkutan belum meningkatkan
pendidikan ke jenjang Diploma III, maka status tenaga kesehatan tersebut akan berubah
menjadi asisten tenaga kesehatan. Perubahan status tersebut akan memberikan dampak
baik bagi tenaga kesehatan maupun bagi fasilitas pelayanan kesehatan. Bagi tenaga
Kesehatan akan memiliki dampak diantaranya: (1) tenaga kesehatan menjadi asisten
tenaga kesehatan; (2) tidak memiliki kewenangan melaksanakan praktik sebagai tenaga
kesehatan; (3) harus bekerja dibawah supervisi tenaga kesehatan. Sedangkan dampak bagi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat dia bekerja akan menyebabkan: (1) fungsi pelayanan
kepada masyarakat akan terganggu karena tenaga kesehatannya tidak ada/kurang; (2)
fasyankes tidak lagi sesuai standar (akreditasinya turun); (3) kebutuhan formasi tenaga
kesehatan akan melonjak.
Data BKN (April 2015) masih terdapat 74.601 tenaga kesehatan yang bekerja di
sarana pelayanan kesehatan yang masih memiliki kualifikasi pendidikan setara JPM dan
JPT-DI baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun Swasta.
Tenaga kesehatan tersebut belum dapat meningkatkan kualifikasi pendidikan karena tidak
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
1
dapat meninggalkan tempat bekerja, waktu pembelajaran yang kurang fleksibel ditempat
pendidikan serta karena faktor usia.
Sebagai penghargaan bagi tenaga kesehatan yang sudah melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat serta untuk menambah motivasi bagi mereka untuk terus
meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya maka Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Kesehatan menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi peserta program percepatan
pendidikan tenaga kesehatan.
Pemberian bantuan biaya pendidikan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah
terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di fasyankes untuk: 1) termotivasi untuk
meningkatkan kualifikasi pendidikan ke Diploma III; 2) meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi tenaga kesehatan agar sesuai dengan kebutuhan pelayanan; serta 3)
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan mutu tenaga kesehatan.
Agar pemberian bantuan pendidikan ini dapat terselenggara dengan baik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, maka dipandang perlu dibuat
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5063) ;
2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336) ;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494) ;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135) ;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/MENKES/PER/VIII/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1508);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016 tentang Program Peningkatan
Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Jenjang
Pendidikan Menengah (JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-DI) ke
Jenjang Diploma III;
9. Peraturan Menteri Ristek Dikti Nomor 26 Tahun 2016 tentang Rekognisi
Pembelajaran Lampau;
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
2
Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 113/M/KPT/2017
tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Melalui
Rekognisi Pembelajaran Lampau;
11. Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor HK.02.02/IV/000693/2017
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
12. Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeristek Dikti
Nomor 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi
Pembelajaran Lampau.
10.
C. Tujuan
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan,
Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
kabupaten/kota, dan para pemangku kepentingan yang terkait dalam hal bantuan biaya
pendidikan dan pembiayaan lainnya pada Program Percepatan Pendidikan.
D. Sasaran
Sasaran dalam petunjuk teknis ini adalah:
1. Kementerian Kesehatan;
2. Kementerian Keuangan;
3. Badan Pemeriksa Keuangan;
4. Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota;
5. Badan Kepegawaian Daerah;
6. Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota;
7. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bagian
Keuangan, Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;
8. Badan Pengawas Daerah, Inspektorat Daerah;
9. Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan;
10. Instansi terkait lainnya.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Sumber dan komponen pembiayaan
2. Pelaksanaan bantuan biaya pendidikan
3. Pengendalian Program
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
3
BAB II. SUMBER DAN KOMPONEN PEMBIAYAAN
A. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan,
dapat bersumber dari:
1. APBN, berupa dana bantuan biaya pendidikan penyelenggaraan Program
Percepatan Pendidikan;
2. APBD
3. Peserta Program Pendidikan
4. Sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat
B. Komponen Pembiayaan
Komponen pembiayaan pada penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Bagi institusi pendidikan tinggi negeri dengan status Badan Layanan Umum
(BLU)/Badan Hukum Pendidikan (BHP) berpedoman kepada Peraturan Menteri
Keuangan.
2. Bagi institusi pendidikan tinggi negeri dengan status Non BLU berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku kepada Kementerian Kesehatan
3. Bagi institusi pendidikan swasta berpedoman kepada Surat Keputusan pimpinan
institusi pendidikan yang telah disetujui oleh senat Perguruan Tinggi.
Komponen penerimaan Institusi Pendidikan dapat terdiri dari :
1. Biaya registrasi dan
2. DPP/uang pembangunan
3. Uang kuliah/SPP
4. KTM
5. Seragam
6. Internet
7. Perpustakaan dan Laboratorium
8. BEM
9. UAP/Uji Kompetensi/PPK
10. PKL/PKK/PBL/PL
11. Cetak blanko ijazah
12. Penatausahaan ijazah/transkrip
13. Wisuda
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
4
Contoh :
Poltekkes A (BLU) sudah menggunakan sistem uang kuliah tunggal maka dapat
memungut komponen biaya registrasi dan UKT.
Poltekkes B (PNBP) dapat memungut komponen biaya registrasi, uang
pembangunan/DPP, SPP, BEM, Internet, Perpustakaan dan Laboratorium, KTM, UAP/Uji
Kompetensi/PPK, PKL/PKK/PBL/PL, Cetak blanko ijazah, Penatausahaan ijazah/transkrip
dan wisuda.
STIKES C komponen dapat memungut biaya Biaya registrasi, DPP/uang
pembangunan, Uang kuliah/SPP, Internet, Perpustakaan dan Laboratorium, Seragam,
BEM, KTM, UAP/Uji Kompetensi/PPK, Cetak blanko ijazah, Penatausahaan ijazah/transkrip,
PKL/PKK/PBL/PL, Wisuda
Komponen operasional penyelenggaraan pendidikan pada Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan dapat digunakan antara lain, meliputi :
1
Komponen
Pembiayaan
Persiapan dan
Pelaksanaan
Asesmen RPL
2
Biaya SPP
No
Item Pembiayaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keterangan
ATK
Penggandaan formulir asesmen RPL
Konsumsi Rapat
Honor asesor asesmen RPL
Transport asesor RPL
dan kegiatan lainnya yang menurut sifatnya
terkait langsung dengan penerimaan peserta
Program Percepatan Pendidikan
a. Persiapan PBM meliputi :
1) rapat persiapan
2) penyusunan Rancangan Pembelajaran
Semester (RPS)
3) penggandaan (modul, kalender akademik,
RPS,dll)
4) perjalanan dinas dosen pada saat
koordinasi persiapan PBM dengan tutor di
lokasi pembelajaran diluar kampus.
b. Pelaksanaan PBM meliputi :
1) belanja bahan ATK, fotocopy;
2) belanja honor bagi dosen, tutor,
pembimbing praktik laboratorium;
3) perjalanan dinas dosen pada saat
pembelajaran di lokasi pembelajaran diluar
kampus
4) transportasi tutor lokal;
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
5
No
Komponen
Pembiayaan
Item Pembiayaan
Keterangan
5) jasa lahan praktek
c. Pelaksanaan evaluasi PBM meliputi :
1) rapat evaluasi
2) belanja bahan ATK, fotocopy UTS/UAS;
3) transport lokal penguji praktek/
yudisium/try out UKOM;
3
Biaya Diluar
SPP
a. DPP
b. Belanja
Mahasiswa
Peruntukannya untuk pengembangan pendidikan
diluar bangunan, misalnya untuk :
1) pengembangan SDM pengelola Program
Percepatan Pendidikan di Perguruan Tinggi
penyelenggara;
2) koordinasi penyelenggaraan Program
Percepatan Pendidikan ;
3) belanja jasa (telepon dan jaringan internet)
4) dst…
Belanja mahasiswa meliputi biaya :
1) PPSM;
2) Kartu mahasiswa;
3) Iuran internet;
4) Iuaran perpustakaan;
5) Jas almamater;
6) Iuran BEM
c. Lain-lain
Catatan:
Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan tertera pada Lampiran.
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
6
BAB III. PELAKSANAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN
A . Pengertian Bantuan Biaya Pendidikan
Bantuan biaya pendidikan adalah pemberian bantuan biaya pendidikan Program
Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang langsung diberikan kepada institusi
pendidikan berupa uang pendidikan yang besarannya disesuaikan dengan alokasi anggaran
yang tersedia.
Perguruan Tinggi (PT) penyelenggara Program Percepatan Pendidikan terdiri dari PT
Negeri (BLU dan Non BLU) dan PT Swasta, sebagaimana ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 113/M/KPT/2017 tentang
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Melalui Rekognisi
Pembelajaran Lampau.
Dengan adanya variasi PT penyelenggara tersebut, terdapat variasi biaya
penyelenggaraan pendidikan, dengan perhitungan rata-rata sebesar Rp. 6.500.000 (enam
juta lima ratus ribu rupiah) per mahasiswa per semester. Dari besaran penyelenggaraan
pendidikan, dialokasikan dari dana APBN sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per
mahasiswa per semester, sedangkan selisih biaya sebesar maksimal Rp. 3.500.000,- (tiga
juta lima ratus ribu rupiah) per mahasiswa per semester (disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku di PTN atau keputusan pimpinan institusi pendidikan dan telah disetujui oleh
senat bagi PTS), dapat bersumber dari APBD dan atau peserta Program Percepatan
Pendidikan.
B. Tujuan Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan
Tujuan Pemberian bantuan biaya pendidikan Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan adalah :
1. Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan sehingga tenaga kesehatan termotivasi untuk
meningkatkan kualifikasi melalui pendidikan Diploma III.
2. Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan agar sesuai dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan mutu tenaga
kesehatan.
C. Sumber dan Besaran Bantuan Biaya Pendidikan
Bantuan biaya program percepatan pendidikan bagi tenaga kesehatan dialokasikan
melalui dana DIPA Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
7
Diluar biaya bantuan pendidikan ini dapat diberikan oleh Pemerintah Daerah, pihak
lain sesuai ketentuan peraturan perundang-perundangan atau peserta Program
Percepatan Pendidikan.
D. Penerima Bantuan Biaya Pendidikan
Penerima dana bantuan program percepatan pendidikan adalah peserta yang telah
ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
yang terdiri dari peserta :
1. Program Reguler Kelas Karyawan di Poltekkes Kemenkes;
2. Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Poltekkes Kemenkes;
3. Program Afirmasi Program Percepatan Pendidikan melalui RPL.
E. Kriteria Penerima Bantuan Biaya Pendidikan
Kriteria penerima bantuan biaya program percepatan pendidikan tenaga
kesehatan adalah :
1. Lulusan jenjang pendidikan menengah atau Diploma I Bidang Kesehatan;
2. Telah menjalankan pekerjaan keprofesiannya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
paling sedikit 5 (lima) tahun pada saat dilakukan asesmen RPL;
3. Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan sesuai dengan
profesinya dengan kualifikasi pendidikan paling rendah :
a. Sekolah kebidanan (D-I) bagi bidan;
b. Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi tenaga teknsi kefarmasian;
c. Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;
d. Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi terapi gigi dan mulut;
e. Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi ahli teknik laboratorium
medik;
f. Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) bagi ahli Gizi;
g. Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian;
h. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah mendapatkan
pelatihan rekam medis yang diakui oleh Organisasi Profesinya bagi perekam
medis dan informasi kesehatan;
Selain kriteria tersebut di atas, tenaga kesehatan penerima bantuan biaya program
percepatan pendidikan harus memenuhi persyaratan administratif sbb :
1. Melampirkan surat izin belajar dari pejabat pembina kepegawaian;
2. Melampirkan surat izin dari pimpinan instansi;
3. Melampiran surat keterangan tidak sedang memperoleh bantuan biaya
pendidikan/kuliah dari instansi/unit lain;
4. Melampirkan surat pernyataan kesediaan : a) menyelesaian pendidikan
program percepatan sampai dengan selesai; b) mengabdi di tempat tugas
setelah selesai pendidikan, dan diketahui pimpinan instansi;
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
8
5.
6.
7.
8.
Program Studi yang diambil sesuai dengan profesi di pelayanan kesehatan;
Surat keputusan hasil asesmen RPL yang ditetapkan oleh pimpinan PT;
Satu lembar copy Ijazah terakhir;
Mengisi biodata;
F. Mekanisme Pembayaran Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan pendidikan
Tata cara pembayaran bantuan biaya pendidikan mengacu kepada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 190 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yaitu sebagai berikut :
1) Pusdik SDMK Badan PPSDMK melakukan proses pembayaran ke PT penyelenggara
program percepatan pendidikan tenaga kesehatan berdasarkan SK Kabadan
tentang Jumlah Peserta Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan sesuai
dengan jenis dan besaran yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama.
2) Pembayaran bantuan biaya pendidikan bagi peserta Program Percepatan
Pendidikan dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti sah yang terdiri dari (1) Perjanjian
Kerjasama; (2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening PT;
(3) Berita acara serah terima pekerjaan; (4) Berita acara pembayaran;
3) Jika terjadi kelebihan pembayaran oleh Pusdik SDMK Badan PPSDMK maka PT
penyelenggara program mengembalikan ke Kas Negara dengan dibuktikan Surat
Setor Pengembalian Belanja;
4) Jika Pusdik SDMK Badan PPSDMK tidak dapat memenuhi pembayaran, maka akan
dibuat surat permohonan tunda bayar yang ditujukan kepada PT penyelenggara
program.
G. Jangka Waktu Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan
Tenaga kesehatan penerima bantuan biaya program percepatan pendidikan
menerima bantuan biaya setiap tahun sampai yang bersangkutan menyelesaikan masa
studinya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan
pimpinan PT penyelenggara program tentang hasil asesmen RPL.
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
9
BAB IV. PENGENDALIAN PROGRAM
A. Pengendalian
Kementerian Kesehatan melalui Badan PPSDM Kesehatan berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pengendalian pelaksanaan bantuan
biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan mencakup semua upaya yang
dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan bantuan biaya pendidikan Program
Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya,
tepat sasaran dan tepat waktu, tepat jumlah besaran, dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pengendalian program bertujuan untuk menjamin penyeleggaraan bantuan biaya
pendidikan Program Percepatan Pendidikan tenaga kesehatan berjalan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Kegiatan pengendalian penyaluran bantuan biaya pendidikan Program Percepatan
Tenaga Kesehatan ini dilakukan melalui:
1. Pelaksanaan sosialisasi mekanisme bantuan biaya Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan oleh Pusat kepada dinas kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
2. Penyelesaian masalah secara terus menerus dilakukan atas permasalahan yang terjadi
dalam proses pelaksanaan bantuan biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
3. Rekonsiliasi data penerima bantuan biaya pendidikan Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan dengan instansi terkait.
4. Dengan melakukan pengendalian, akan diperoleh data tenaga kesehatan penerima
bantuan biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang valid dan
pelaksanaan pembayaran bantuan biaya program percepatan pendidikan tenaga
kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan pembayaran bantuan biaya bantuan pendidikan Program
Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang transparan dan akuntabel, diperlukan
pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
B. Pelaporan
Tenaga kesehatan wajib memperbaharui data melalui data pokok pendidikan,
jika tidak maka Dinas kesehatan provinsi wajib melaporkan perubahan data tersebut.
Perubahan data tenaga kesehatan dilaporkan ke Badan PPSDM Kesehatan melalui:
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
10
Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan
Jl. Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
email: [email protected]
C. Sanksi
Tenaga kesehatan penerima bantuan biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan pada masa pendidikan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang
diatur dalam Petunjuk Teknis ini atau tidak dapat menyelesaikan pendidikan, maka akan
diberikan sanksi berupa pengembalian bantuan biaya pendidikan sebesar 2 (dua) kali
biaya yang telah diterima selama program berlangsung dan kehilangan hak untuk
menerima bantuan sejenis dari Kementerian Kesehatan.
Pengembalian bantuan biaya pendidikan tersebut berlaku bagi peserta program
yang melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pindah di luar Program Studi dan atau PT yang telah ditentukan
2. Berhenti bukan atas pertimbangan akademik; dan/atau
3. Berhenti setelah yang bersangkutan dinyatakan diterima sebagai peserta
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
11
BAB V. PENUTUP
Petunjuk Teknis ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pembayaran biaya
bantuan pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Pelaksanaan
pembayaran bantuan biaya pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, karena adanya komunikasi antara
pemerintah Pusat dan Provinsi/Kabupaten/Kota. Diharapkan biaya bantuan pendidikan
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini mampu memberikan dampak
positif pada proses pembelajaran yang lebih baik dan bermutu, serta mendorong
peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan di fasyankes sehingga dapat
meningkatkan mutu tenaga kesehatan dan pada akhirnya memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
12
Lampiran 1. Contoh Rencana Anggaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan
KODE
URAIAN
VOL
SAT
0
A
521211
Persiapan dan Pelaksanaan Asesmen RPL
Belanja Bahan
- ATK
- Penggandaan Asesmen RPL (100 lb x 40 or)
-
522151
521211
524111
C
522151
522191
524111
D
521211
524111
262,590,000
13,320,000
0
40
4,000
PT
PT
0
50,000
200
4,540,000
2,000,000
800,000
30
58,000
1,740,000
Konsumsi pelaksanaan asesmen RPL [15 OR x 1 HR x 2 KA]
30
58,000
1,740,000
0
0
0
3,000,000
Honor Asesor Asesmen RPL
40
OK
75,000
10
OK
150,000
Belanja Perjalanan
Tranport Asesor (5 orang x 2 Hr)
B
JUMLAH
Konsumsi rapat persiapan asesmen RPL [15 OR x 1 HR x 2 KA]
Belanja Jasa Profesi
-
524111
HARGA
SAT
0
Persiapan PBM
1,500,000
55,880,000
Belanja Barang
- ATK
- Pembelian bahan praktek
- Penggandaan (modul, kalender akademik, RPS, dll) (1 paket x
5 MK)
- Konsumsi rapat persiapan pembelajaran (15 or x 2 KA)
- Konsumsi rapat persiapan pembelajaran praktek lapangan (15
or x 2 KA)
Belanja Perjalanan
Mhs
Pkt
50,000
300,000
300
Eks
40,000
30
OK
58,000
12,000,000
1,740,000
30
OK
38,000
1,140,000
13,500,000
6,000,000
27,000,000
-
Uang transport Kabupaten [5 OR x 1 TR x 3 LKS x 1 KA]
15
OK
-
Uang harian [5 OR x 2 HR x 3 LKS x 1 KA]
30
OH
500,000
450,000
-
Uang penginapan [5 OR x 1 HR x 3 LKS x 1 KA]
15
OH
400,000
Pelaksanaan PBM
Belanja Jasa Profesi
- Honor Dosen Tidak Tetap (Tutor) (18 sks x 14 jam x 3 LKS)
Belanja Jasa Lainnya
- Jasa Lahan Praktikum (40 mhs x 2 hari x 5 Kompetensi)
- Jasa Lahan Praktek (40 mhs x 3 hari x 14 minggu)
Belanja Perjalanan Biasa
- Uang transport lokal Tutor [1 OR x 7 TR x 3 LKS x 5 MK]
28,880,000
2,000,000
12,000,000
40
40
7,500,000
105
OK
100,000
136,680,000
60,480,000
60,480,000
31,200,000
6,000,000
25,200,000
45,000,000
10,500,000
-
Uang transport Kabupaten [1 OR x 2 TR x 3 LKS x 5 MK]
30
OK
500,000
15,000,000
-
Uang harian [1 OR x 2 HR x 3 LKS x 5 MK]
30
OH
450,000
13,500,000
- Uang penginapan [1 OR x 1 HR x 3 LKS x 5 MK]
Evaluasi PBM
15
OH
400,000
6,000,000
37,110,000
756
OJ
80,000
400
1680
OH
OH
15,000
15,000
Belanja Barang
Konsumsi rapat evaluasi pembelajaran (15 or x 1 KA)
Konsumsi rapat evaluasi pembelajaran dengan tutor (10 or x 1 KA x
3 LKS)
Belanja Perjalanan
- Uang transport lokal tutor rapat yudisium [1 OR x 1 TR x 3 LKS
x 5 MK]
- Uang transport rapat yudisium ke Kabupaten [1 OR x 1 TR x 3
LKS x 5 MK]
15
OK
30
OK
58,000
58,000
2,610,000
870,000
1,740,000
34,500,000
15
OK
500,000
7,500,000
15
OK
500,000
7,500,000
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
13
Uang harian [5 OR x 2 HR x 3 LKS x 1 KA]
30
OH
450,000
13,500,000
- Uang penginapan [5 OR x 1 HR x 3 LKS x 1 KA]
Koordinasi Penyelenggaraan Program
15
OH
400,000
6,000,000
16,600,000
E
524111
F
Belanja Perjalanan
16,600,000
8,000,000
-
Uang transport [2 OR x 2 KA ]
4
OK
-
Uang harian [2 OR x 3 Hr x 2 KA]
12
OH
2,000,000
450,000
- Uang penginapan [2 OR x 2 Hr x 2 KA]
Belanja Jasa
8
OH
400,000
3,200,000
6
OB
500,000
3,000,000
3,000,000
-
Telepon dan jaringan internet
TOTAL KEBUTUHAN PER SEMESTER
PER MAHASISWA PER SEMESTER
5,400,000
262,590,000
6,564,750
Ket :
1) Asumsi 1 kelas = 40 org mhs tersebar di 3 lokasi
2) 1 Sem = 5 MK; 18 sks;
3) Proses PBM, tatap muka 9 KA dilakukan 2 KA oleh dosen pengampu dan 7 KA oleh
tutor
4) Tidak termasuk biaya PPSM dan wisuda peserta
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan
14
Download