K3 GETARAN & KEBISINGAN PENGERTIAN GETARAN Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. JENIS GETARAN 1. 2. Getaran Umum (Whole Body vibration) Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz. Getaran Setempat (Hand Arm Vibration) Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atau yang bergetar. Getaran ini mempunyai frekwensi 20 – 500 Hz. PENGARUH GETARAN TERHADAP KERJA 1. Getaran Umum (Whole Body Vibation) Sesusai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam : • Mengganggu kenyamanan kerja • Mempercepat timbulnya kelelahan kerja • Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja Penentuan ke 3 macam tersebut berdasarkan 2 faktor yaitu : a. Tingkat Accelerasi / percepatan getaran b. Frekuensi getaran TINGKAT ACCELERASI / PERCEPATAN GETARAN Mengganggu kenyamanan : 0,01 – 0,1 m/dt2 Mempercepat timbulnya kelelahan : 0,1 – 1,1m/dt2 Gangguan kesehatan : 1 – 10 m/dt2 Tingkat percepatan ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu misalnya : 1 – 1,5 m/dt2 : 4 jam 1,5 – 3 m/dt2 : 2,5 jam 3–5 m/dt2 : 1 jam 5 – 6m/dt2 : 25 menit 6,3 – 10 m/dt2 : 1 menit Diatas 10 m/dt2 sama sekali tidak diperkenankan. FREKUENSI GETARAN Pengaruh terhadap tubuh, yaitu : Sumbu Z : arah kaki kepala atau sebaliknya yaitu 4 – 8 Hz. Sumbu X : arah depan kebelakang atau sebaliknya. Sumbu Y : arah kanan kekiri atau sebaliknya Sumbu X dan sumbu Y yaitu : 1 – 2 Hz. GANGGUAN KESEHATAN YANG DITIMBULKAN WBV Gangguan aliran darah Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf Gangguan metabolisme/pencernaan /pertukaran oxygen dalam paru-paru Gangguan pada otot atau persendian Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pega-pegal, kaki kesemutan. Mesinmesin yang menghasilkan WBV biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz. LANJUTAN.. Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang dengan melalui beberapa stdium, yaitu Pada stadium I Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus Gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang Gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbangan Pada stadium II Terjadi gangguan : pada otot / sendi PENGARUH GETARAN TERHADAP KERJA 2. Getaran Setepat (Hand Arm Vibration) Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( White Fingers Syndrome ) Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. LANJUTAN.. Terjadinya gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu Pada Stadium I: Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur. Pada Stadium II : Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku. Pada Stadium III : Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat. NILAI AMBANG BATAS (NAB) GETARAN Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah Lama Paparan Acceleration (m/dt2) 4-8 Jam 4 2-4 Jam 6 1-2 Jam 8 <1 Jam 12 CARA PENGENDALIAN GETARAN DI TEMPAT KERJA 1. Pengendalian secara teknis Menggunakan peralatan kerja yang rendah intensitasnya (dilengkapi dengan damping/peredam). Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat dengan karet. Memelihara/merawat peralatan Dengan baik dengan mengganti bagian-bagian yang haus atau memberi pelumasan. Meletakkan peralatan dengan teratur. Alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya. Menggunakan remote control. Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh. LANJUTAN.. Pengendalian Secara Administrative Yaitu dengan Cara mengatur waktu kerja, misalnya: Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya mengenai salah seorang, tetapi bergantian. Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku. 2. LANJUTAN.. 3. Pengendalian Secara Medis Ada 3 program pemeriksaan kesehatan yang dapat di laksanakan dalam perusahaan 1. Sebelum Bekerja Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ini dilakukan pada pekerja baru atau pekerja yang baru bekerja dilingkungan yang terpapar getaran. Pekerja yang menderita kelainan pembuluh darah, kelaianan jantung , arthritis, kelainan saraf harus dihindarkan dari paparan getaran. 2. Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan berkala dapat dilakukan pada pekerja yang sudah lama bekerja dan mengalami paparan, pemeriksaan berkala ini bertujuan untukmengontrol kondisi kesehatan pekerja. Biasanya pemeriksaan berkala dilakukan setahun sekali. 3. Pemeriksaan Khusus Pemariksaan kesehatan secara khusus ini dilakukan pada pekerjapekerja yang mengalami keluhan-keluhan akibat terpapar getaran. 4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi peredam getar (busa). EFEK GETARAN TERHADAP TUBUH Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh: 3 - 9 Hz : Akan timbul resonansi pada dada dan perut. 6 - 10Hz : Dengan intensitas 0,6 gram tekanan darah, denyut jantung, pemakaian 02 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah. 10 Hz : Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi. 13-15 Hz : Tenggorokan akan mengalami resonansi. >20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. PENGERTIAN KEBISINGAN Kebisingan adalah bunyi yang didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki. Kebisingan juga dapat disebut sebagai bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). SUMBER KEBISINGAN Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. PENGENDALIAN KEBISINGAN 1. Pengendalian secara teknis Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang menimbulkan bisingnya. Menggunakan penyekat dinding dan langit-langit yang kedap suara Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan. Mesin/alat didesain sedemikian hingga suara bising tidak seluruhnya mengenai pekerja. Pemasangan kaca membuat pekerja dapat tetap bekerja. Subtitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising. Menggunakan fondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang goyang, dan mengganti bagian- bagian logam dengan karet. Modifikasi mesin atau proses. Merawat mesin dan alat secara teratur dan periodik sehingga dapat menggurangi suara bising. LANJUTAN.. Pengendalian Secara Administrative Pengadaan ruang control pada bagian tertentu (misalnya bagian diesel). Tenaga kerja di bagian tersebut hanya melihat dari ruang berkaca yang kedap suara dan sesekali memasuki ruang berbising tinggi, dalam waktu yang telah ditentukan, serta menggunakan APD (ear muff). Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada. 2. LANJUTAN.. 3. 4. Pengendalian Secara Medis Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal masuk kerja, secara periodic, secara khusus dan pada akhir masa kerja. Penggunaan alat pelindung diri Merupakan alternative terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan. Tenaga kerja dilengkapi dengan sumbat telingga (ear plug) atau tutup telingga (ear muff) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan penurunan intensitas kebisingan yang diharapkan. DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN PEKERJA 1. Gangguan Fisiologis Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit. LANJUTAN.. 2. Gangguan Psikologis Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain. LANJUTAN.. 3. Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. LANJUTAN.. 5. Efek pada pendengaran Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya TERIMAKASIH