BERANI BERTANGGUNG JAWAB Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru Yang saya sayangi para siswa-siswi Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Berani Bertanggung Jawab Setiap orang harus memiliki rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab akan membuat orang berfikir tentang akibat dari perbuatan yang akan dilakukan. Begitupun jika perbuatan itu terlanjur dilakukan, maka tidak boleh berlepas tangan. Jika lepas tangan, berarti tidak bertanggung jawab. Tentu kita semua tidak mau dibilang tidak bertanggung jawab bukan? Oleh karena itu mari berlatih bertanggung jawab. Pertama bertanggung jawab terhadap kebersihan diri dan lingkungan, seperti mandi yang bersih, menyikat gigi, merapikan tampat tidur atau kamar setelah bangun tidur. Apabila badan dan lingkungannya tidak bersih maka akan terkena penyakit berbahaya. Kedua bertanggung jawab mengerjakan tugas pribadi seperti PR atau tugas dari sekolah, mengaji, shalat, mengulang pelajaran di rumah dan sebagainya. Apabila tidak rajin belajar maka siap menerima nilai rapor yang rendah. Ketiga bertanggung jawab menjaga diri dan barang-barang pribadi. agar selalu menjaga keamanan dan berada di lingkungan yang aman. Apabila tidak maka bersiaplah menghadapi hal-hal yang membahayakan. Keempat bertanggung jawab menjalankan peraturan di rumah dan di sekolah. Peraturan di rumah misalnya menjaga kebersihan rumah, seperti menyapu, mengepel, dan sebagainya. Peraturan di sekolah misalnyamelaksanakan tugas piket kelas, datang dan pulang dari sekolah tepat waktu. Apabila tidak dilaksanakan maka siap menerima konsekuensinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat diandalkan. Ia akan mendapat kepercayaan dan penghargaan serta penghormatan dari orang lain. Sehingga dapat mempermudah jalan menuju keberhasilan. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. BERSYUKUR Permulaan kata: selamat pagi bagi kita semua. Sepantasnya, sebagai umat beriman. Kita sepatutnya berterimakasih kasih dan bersyukur atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas perlindungannya kita semua bisa berkumpul dan mengikuti acara Upacara Bendara pada pagi hari ini. Adapun wejangan yang mau saya sampaikan hari ini berjudul : Bersyukur. Kata bersyukur diambil dari kata dasar yaitu " Syukur " yang berarti berterimakasih kasih. Jadi kalau tambahan imbuhan " ber " ditambahkan berarti : " mampu berterimakasih atas apa yang kita dapatkan atau kepuasan yang kita dapatkan. Arti dari bersyukur sangat lah luas tergantung bagaimana kita memahami dan menerapkan ya dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih kita Sebagi umat beragama sepantasnya kita bisa bersyukur. Dengan bersyukur kita dapat menikmati betapa indahnya dan damainya dunia ini kalau kita bisa bersyukur. Siswa/siswa kami yang saya cintai, pada hari ini kita diajak untuk bersyukur atau mampu mengucapkan rasa syukur kita terhadap apa yang kita dapatkan untuk hari ini. Contohnya : kita masih bisa berkumpul dan mengadakan upacara penaikan bendera dengan sehat. Banyak diantara anak didik kami, masih kurang kesadaran diri akan apa yang pada dirinya, baik dalam materi, kesehatan dan juga inteligent. Dan ada juga anak didik kami sering mengeluh mulai dari tugas rumah yang diberikan bapak ibu guru atau meminta barang berharga. Sebagai contoh handphone android yang dipaksa untuk dibelikan orang tua. Jika kita punya tugas yang diberikan bapak/ibu guru, anak didik kami gak usah bersugut sugut, tetapi kerjakan mulai dari hal kecil. 1 menit saja sangat berguna untuk mengerjakan sesuatu hal. Kemudian, jika kamu meminta benda berharga kepada orang tua siswa kami, jangan terlalu memaksakan kehendak dalam membelikan gadget atau android kepada orang tua. Apa lagi orang kita yang masuk kategori cukup penghasilannya. Ingat betapa banyak diluar sana yang pengen bersekolah tetapi tidak bisa sekolah. Bagaimana dengan kita? Kita punya orang tua yang masih bisa menyekolahkan kita. Bagaimana dengan mereka yang tidak bersekolah, apakah kita tidak sepatutnya bersyukur apa yang sudah kita dapatkan ? Apakah kita terus mengeluh atas kekurangan kita ? Jadi saya katakan, no ( jangan ) ? Salah satu contoh cerita ilustrasi : ditengah - tengah pasar ada seorang bapak tukang becak yang sedang santai menunggu pelanggan. Tiba - tiba bapak tukang becak melihat ada seorang pengusaha dengan mobil mewah lewat didepannya. Kemudian bapak tukang becak berkata : andaikan saya bisa seperti dia hidup saya pasti sudah lebih baik. Tetapi, tukang becak gak tau bahwa bapak pengusaha juga melihat bapak tukang becak dan berkata dalam hatinya : andaikan saya seperti dia duduk santai menunggu pelanggan dan tidak banyak pikiran, tetapi saya banyak urusan kantor yang membuat saya hampir gila. Nah, pada ilustrasi tersebut mencontohkan bahwa kedua pilah pihak tidak bersyukur sama sekali atas apa yang sudah dimiliki. Sehingga membuat mereka tidak ada kenyamanan akan suatu hal yang telah di dapatkan . Maka, untuk itu saya mengajak siswa/siswi kami dapat mengucapkan rasa syukur. Saya mempunyai beberapa tips dalam mengucapkan syukur . Apa sajakah itu? Inilah tips yang membantu anak didik kami bersyukur, yakni : 1. Menerima diri akan apa yang ada pada kita. 2. Mempunyai mimpi. Jikalau kita punya mimpi pasti kita tidak akan pernah mengeluh, otomatis kita didorong terus mengapai mimpi. 3. Berusaha. Sebesar apapun masalahnya, kita harus berusaha memecahkan dan memperbaiki apa yang kurang dalam diri kita, tetapi dengan syarat bersikap positif. 4. Menghargai. Tentunya kita harus bisa menghargai apa yang ada disekitar kita atau apa yang dilingkungan kita ataupun barang milik kita. Atau apapun yang kita dapatkan seketika itu. 5. Berdoa. Ntah apapun masalahnya, ntah sepintar apapun kita atau semahir apapun kita. Kita sepatutnya berdoa dan mengucap Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena pondasi yang kuat dan tak tergoyahkan adalah Iman. Itulah 5 tips yang bisa bapak berikan terhadap anak didik kami agar dapat mengucapkan " rasa syukur ". Mudah - mudahan wejangan yang saya sampaikan hari ini bisa bermanfaat bagi anak didik kami. Akhir kata : saya ucapkan terimah kasih GENERASI MUDA BERKARAKTER Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru Yang saya sayangi para siswa-siswi Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Generasi Muda Berkarakter. Sebagai mana yang diketahui bahwa ranting kayu yang masih muda masih bisa diluruskan atau dibengkokkan. Tapi ranting kayu yang sudah tua, bila diluruskan atau dibengkokkan akan patah. Generasi muda adalah generasi yang masih dalam masa pertumbuhan dan masa produktif. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Kemakmuran bangsa di masa yang akan datang bergantung pada generasi muda yang berakhlak, rajin, dan pintar. Oleh karena itu, negara dan masyarakat sangat berkepentingan dalam pendidikan generasi muda. Penanaman karakter atau akhlak mulia akan lebih efektif bila dilaksanakan di masa muda. Karena efektifitas tersebut maka kewajiban belajar itu dilaksanakan pada usia muda pula. Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap karakter generasi muda. Karena keluarga adalah lingkungan terkecil dan terdekat yang memiliki sentuhan langsung dengan anggota keluarganya. Seperti kata pepatah; buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap karakter. Bila lingkungannya baik maka akan memupuk karakter yang baik untuk menjadi semakin baik. Faktor sekolah atau pendidikan formal juga sangat berpengaruh terhadap karakter generasi muda. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda dengan yang berpendidikan rendah. Output pendidikan militer akan berbeda dengan kedokteran dan sebagainya. Membiasakan berbuat baik, berkata benar, disiplin, jujur, rajin adalah jalan terbaik membentuk karakter. Bila ingin memiliki karakter yang baik tapi tidak bisa, maka berpurapuralah baik. Teruslah demikian sepanjang hidup. Hingga suatu saat kebiasaan baik tersebut akan melekat dan membentuk karakter yang baik secara permanen. Semoga generasi muda Indonesia semakin berkarakter. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. PENTINGNYA TATA TERTIB Bapak kepala SMAN 1 Bojonegara yang saya hormati, Bapak Ibu dewan guru beserta Staff TU yang Saya Hormati, SiSwa/I Sman 1 Bojonegara yang Bapak banggakan … Puji dan Syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karna berkat Rahmat dan Karunianya Kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita nabi besar Muhammad S.A.W. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada siswa/i Kelas XII ipa-4 selaku petugas upacara pada hari ini ‘senin, 16 September 2013, yang telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya agar dapat tampil maksimal. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh siswa/I SMAN1 Bojonegara yang telah mengikuti upacara pada hari ini dengan tertib dan khidmat. Ada satu hal yang biasanya dirasakan oleh siswa/i sebagai beban yaitu adanya tata tertib sekolah. Padahal,, tidak ada satu sekolah pun di dunia ini yang tidak memiliki tata tertib. Tata tertib adalah aturan. Segalanya perlu aturan untuk membuat sesuatu berjalan dengan baik dan lancar. Naik motor perlu aturan, masuk rumah sakit perlu aturan, masuk terminal ada aturan, mau sholat ada aturannya. Bahkan mau makan pun ada aturannya. Semua ada aturannya jika benar-benar menginginkan hasil yang bagus. ketika Kita makan harus menggunakan tangan kanan dan jika menggunakan tangan kiri tentu banyak orang yang jijik…….betul??? Apa yang terlintas di benak kalian ketika makan menggunakan tangan kiri……Mengapa hal ini terjadi??? karena tangan kiri biasanya digunakan untuk memegang yang kotor-kotor. Coba Bapak Tanya Sekarang!!! Tangan mana yang kalian gunakan untuk bersih-bersih bekas buang air besar.?????? Nah mungkin inilah yang terbayang oleh kita semua ketika makan menggunakan tangan kiri. Anak-anaku siswa/i SMAN 1 Bojonegara yang Bapak cintai. Apa pun yang dilakukan tanpa adanya aturan maka hasilnya akan mengecewakan. Karena itulah dibutuhkan tata tertib untuk mengatur semuanya agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan lulusan yang memuaskan. Ketika ada tata tertib, maka kalian jadi tahu apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Dan merupakan suatu hal yang wajar, jika sekolah memberikan sangsi kepada siapa pun siswa/i yang melanggar aturan tersebut. ’tanpa terkecuali’. Hal ini dilaksanakan demi menjaga kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah kita tercinta ini. Hanya saja kadang pandangan dan penerimaan adanya tata tertib ini seperti sebuah kekangan. Padahal tidak demikian, justru sebaliknya. Ada beberapa nilai positif yang mungkin banyak di antara kalian yang belum mengetahuinya, apa keuntungan adanya tata tertib ini?. 1. Membuat Orang Tua dan Guru kalian Bangga…. Tidak ada satu orang tua pun yang tidak bangga kalau anaknya berprestasi di sekolah, Bapak/ibu guru juga sudah pasti bangga terhadap kalian. 2. Waktu kalian Jadi Lebih Efektif. Misalnya, pada waktu ulangan kalian tidak belajar, selain itu ketika Bapak/Ibu guru menerangkan, kalian juga tidak memperhatikan, akhirnya nilai ulangan kalian tidak memenuhi nilai standar yg telah ditentukan. Besar kemungkinan kalian harus mengikuti ulangan remedial. Jika sudah begitu, jadi buang-buang waktu kan? 3. Lebih Mudah Melanjutkan Sekolah. Seandainya kalian berprestasi atau nilai di kelas cukup baik, beberapa institusi pendidikan akan memberikan keringanan dalam hal pembayaran atau dalam proses pendaftarannya. 4. Kalian Jadi Lebih Dihargai. Ada pepatah mengatakan ‘hargai terlebih dahulu kalau mau dihargai’, sama halnya dengan memperhatikan Bapak/Ibu dewan guru pada saat menjelaskan pelajaran. percaya atau tidak, maka Bapak/Ibu guru tersebut jadi lebih mudah dimintai tolong seandainya kalian telat mengumpulkan tugas. Atau misalnya saat kalian terancam tidak naik kelas. Bapak/Ibu guru pasti melihat usaha kalian ketika belajar, kalian pantas atau tidak naik kelas., dan dalam rapat dewan guru, Dapat dipastikan banyak dewan guru yang membela supaya kalian naik kelas…. Anak-anakku sekalian yang bapak banggakan. Inilah betapa indahnya ketika tata tertib diperhatikan dan diterapkan secara sadar oleh semua pihak. Jangan jadikan Tata tertib sebagai tekanan tetapi jadikanlah sebagai satu panduan yang mengarahkan kalian kepada keberhasilan. ‘Mari KITA Jadikan hari ini lebih baik dari hari Kemarin” … Sekian dulu amanat yang dapat bapak sampaikan. Semoga bermanfaat ‘ wabillahi taufik walhidayah.... Wassalamu Alaikum wr.wb. BERSAING DIMASA DEPAN Assalamu alaikum wr.wb. Bapak-ibu guru yang kami hormati Anak-anak SMA Negeri 17 Bekasi yang bapak Cintai Puji dan syukur pertama-tama marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada pagi hari yang cerah ini. Ada satu kekhawatiran yang mungkin perlu kita pahami bersama pada jaman yang semakin maju ini. Bapak membayangkan bagaimana jaman sekarang yang pada kenyataannya begitu ketat persaingan kerja dan beban hidup makin berat bisa dengan lebih ringan bisa kalian lewati. Tentu ini merupakan bahan pemikiran bersama baik kalian yang saat ini sedang menempuh ilmu di sekolah kita tercita ini. Juga kami sebagai guru kalian yang mendidik kalian semua di sekolah ini. Kita harus mampu bekerja sama demi kalian. Rasanya akan sulit jika hanya kami yang semangat untuk mencetak kalian untuk berhasil sementara kalian sendiri malasmalasan. Sejak sekaranglah diri kalian harus dipikirkan mau kemana kalian melangkah, apa yang sudah dan harus dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan penuh persaingan itu. Anak-anakku yang bapak banggakan Tidak satu sekolah pun yang ingin melihat lulusannya gagal tetapi justru sebaliknya. Kita semua akan bahagia dan bangga ketika melihat pra lulusannya menjadi orang-orang sukses, menjadi orang-orang besar. Apa langkah nyata yang bisa kalian lakuka mulai saat ini. Salah satu yang pasti adalah kalian harus rajin belajar dan bertekad untuk menghasilkan prestasi yang membanggakan. Kemudian kalian bisa mengikuti satu atau lebih kegiatan sekolah ekstra kurikuler yang bisa meningkatkan kemampuan kalian dalam bergaul, berkomunikasi dan memiliki tingkat kematangan sikap maupun berpikir. Aktivlah pada organisasi sekolah yang kalian minati. Dari situ kalian bisa menempa diri, menambah pengalaman dan pengetahuan. Bangunlah karakter kalian yang positif. Bagaimana kalian bersikap, berbicara maupun memilih tean dan lingkungan bergaul. teman dan lingkungan pergaulan yang kalian akan bisa sangat menentukan dan mempengaruhi kalian. Makanya kaian harus lebih hati-hati jangan sampai terjerumus kepada hal-hal buruk akibat pengaruh teman dan lingkungan kalian. Semua yang kalian bangun dari sekarang akan kembali lagi kepada kalian. Jika kalian menanam kebaikan maka kalian akan memetik kebaikan juga. Hidup adalah pilihan yang kalian tentukan sendiri. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa klaian untuk menjadi ini dan itu kecuali kalian sendiri. Dan jangan salahkan siapa pun jika kalian terjerumus kepada kebangrutan atau kegagalan dimasa depan. Karena semua itu adalah hasil pilihan kalian sejak awal. Mulailah dari hal kecil Mulai dari diri sendiri mulailah dari saat ini Semoga kalian semua menjadi orang-orang sukses di masa depan. Mohon maaf jika ada katakata bapak yang tidak berkenan. Semoga ada manfaatnya buat kalian dan semoga ini menjadi renungan kalian. Wassalamu 'alaikum wr.wb. JANGAN SIA – SIA KAN KESEMPATAN YANG ADA Yang terhormat Bapak Kepala………….., yang terhormat rekan-rekan guru beserta staf tata usaha dan anak-anak kami sekalian yang amat kami cintai,selamat pagi semuanya. Pertama-tama kita patut mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan ridhoNya kita masih diberi kesehatan dan dapat bersama-sama berkumpul di sini untuk melaksanakan upacara penaikan bendera di pagi hari yang berbahagia ini. Sebagaimana biasa pada setiap upacara penaikan bendera maka selalu diisi dengan nasihat singkat dari Pembina upacara atau yang lazim disebut amanat Pembina upacara dengan tujuan menenamkan suatu nilai tertentu kepada seluruh warga sekolah yang terlibat di dalam upacara ini terlebih untuk memacu semangat belajar dan mengajar di sekolah kita ini.Pada saat inipun saya akan memberikan amanat singkat kepada anak-anak kami sekalian dan saya berharap kita semua bisa mendengarkannya dengan baik.Adapun amanat yang saya sampaikan pada pagi hari ini saya beri judul : “JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG ADA” “Time is money” kata orang Inggris, waktu adalah uang.Pepatah ini dibuat untuk mengingatkan orang bahwa begitu berharganya waktu dalam kehidupan manusia.Sehingga sangat disayangkan sekali apabila waktu itu kita biarkan berlalu tanpa kita isi dengan sesuatu yang yang bermanfaat dalam kehidupan kita,baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.Akan tetapi sangat sedikit sekali orang yang mendengar pepatah ini lalu menanggapinya bagai angin lalu yang tanpa meninggalkan bekas apa-apa bahkan sering disebut masuk melalui kuping kiri lalu keluar melalui kuping kanan. Jika kita peka dan mau jujur menilai maka jelas sekali didepan mata kita orang yang benar-benar menghargai dan dapat memanfaatkan waktu dengan baik ,mereka akan tampil sebagai orang yang sukses didalam kehidupan ini,dan sebaliknya orang yang kurang dapat menghargai dan memanfaatkan waktu akan dilindas oleh waktu yang terus berjalan dan berputar itu.Perlu kita sadari bahwa didalam perjalanan waktu itu banyak sekali peluang yang bisa kita raih dan peluang tersebut tidak akan ada pada kesempatan yang lain.Oleh sebab itu kita harus mampu menangkap setiap kesempatan yang ada sebaik-baiknya,agar tidak terjadi sesal dikemudian hari. Kesempatan menjadi murid S M P yang baik itu adalah sekarang masanya, bukan tiga tahun atau lima tahun yang akan datang.Tapi sebagaimana suara guruh selalu terdengar beberapa saat setelah terjadinya petir maka demikianlah kebanyakan orang selalu terlambat menyadari kesalahan.Bagai manakah caranyua agar kita menjadi orang-orang yang terdepan didalam mempelopori pemanfaatan waktu itu? Disini akan saya uraikan beberapa tips yang barangkali bisa membantu kita dalam usaha menghargai dan memanfaatkan waktu yang baik itu: 1. Kita harus punya prinsip hidup. Orang yang punya prinsip hidup tidak akan gampang terombang-ambing dan dipengaruhi oleh orang-orang maupun situasi di sekitarnya apalagi yang sungguh-sungguh merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Sebagai contoh: Secara umum dawasa ini minat belajar para siswa itu sangat rendah sekali mungkin dipengaruhi oleh gaya hidup instan yang selalu ditawarkan lewat tayangan televisi dan dikemas dengan sesuatu yang sangat menarik pula.Atau mungkin juga dipengaruhi oleh pemikiran bahwa toh orang yang sungguh-sungguh belajar dan berprestasipun banyak sekali harus frustrasi karena tidak mendapatkan pekerjaan yang memadai di negeri yang kaya- raya ini.Dimana-mana bertebaran sekarang yang namanya pengangguran intelektual,sehingga para orang tuapun tidak begitu kuat lagi keinginannya untuk menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi.Ini adalah pemikiran mayoritas orang di jaman ini. Akan tetapi bagi orang yang punya prinsip hidup,sekolah itu bukanlah untuk mencari pekerjaan,melainkan untuk memproleh ilmu,kepintaran yang kelak bermanfaat untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya maupun bagi orang lain.Sehingga bagi mereka yang punya prinsip hidup mereka tidak mau ikut-ikutan dan tidak akan terpangaruh oleh arus jaman yang tidak menguntungkan.Bagi mereka kepintaran adalah mutlak harus dimiliki karena kehidupan akan dapat dikuasai hanya dengan ilmu pengetahuan,dan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang mampu bersaing hanyalah dengan kuat dan rajin belajar. 2. Kita harus punya target Dalam hidup ini kita perlu membuat target,sebagai acuan untuk evaluasi keberhasilan kita.Akan tetapi target tidak perlu dibuat terlalu muluk-muluk cukup yang sederhana saja karena target yang terlalu muluk-muluk mungkin sulit untuk dicapai dan akan mengurangi semangat untuk melanjutkan kegiatan.Janganlah pula nanti kita seperti target tikus,dimana karena tikus selalu menjadi bulan-bulanan kucing, maka suatu hari tikuspun mengadakan rapat untuk mencari solusi bagaimana caranya agar bangsa tikus bebas dari pemangsaan kucing. Maka dalam rapat itupun disepakatilah akan dipasangkan lonceng dileher kucing,sehingga ketika kucing datang suara lonceng dilehernya akan segera terdengar sehingga dengan demikian tikus boleh segera masuk ke dalam lobang maka amanlah dia dari serangan tikus yang kejam. Semua setuju karena ide itu memang cemerlang. Tapi ketika sampai kepada siapa yang ditugasi untuk memasangkan lonceng itu ke leher kucing tak ada satupun dari mereka yang berani. Maka ketika kita membuat target tidak perlu terlalu keren-keren dan muluk-muluk ,tapi buatlah target yang sederhana yang sungguh-sungguh bisa kita capai misalnya: Target saya semester ini adalah perolehan nilai matematika saya harus lebih tinggi dari semester yang lalu.Atau ,target saya semester ini saya tidak mau lagi di cap pak A S sebagai anak yang nakal, tapi berubah menjadi cap anak baik. Nah dengan demikian ,dengan adanya target yang akan kita capai ,ini menjadi pemacu kita untuk mengisi waktu yang ada dengan sebaik-baiknya sesuai dengan target yang mau kita capai. 3. Kita harus punya skala prioritas Selain dua hal yang sudah diuraikan diatas maka hal yang tak kalah pentingnya adalah sekala prioritas.Artinya, mungkin dalam waktu yang sama ada beberapa hal yang muncul dalam pikiran kita untuk kita kerjakan, sementara kemampuan kita untuk melaksanakannya terbatas .Ambil contoh: Saat ini adalah kesempatan belajar untuk memperoleh pengetahuan untuk bekal di hari nanti. Saat ini juga adalah kesempatan yang baik untuk pacaran mumpung lagi ganteng dan cantik, ketimbang nanti sudah tua. Saat ini adalah kesempatan main-main karena kalau nanti sudah sampai di rumah sudah disuguhi dengan pekerjaan -pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Nah dari beberapa pekerjaan yang muncul dalam pikiran kita itu ,kita harus mampu membedakan mana yang terpenting untuk saat ini untuk dikerjakan karena tidak mungkin seluruhnya akan kita kerjakan dalam waktu yang bersamaan. Nah dengan ketiga hal yang diuraikan diatas ,apabila bisa kita terapkan dalam hidup kita maka niscaya kita akan menjadi orang yang mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,dan orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik akan menjadi orang yang berhasil dalam kehidupan ini. Demiukian amanat yang bisa saya sampaikan pada saat ini semoga bermanfaat mendorong kita menjadi orang yang selalu menjadi pelopor kebaikan ditengah kehidupan masyarakat kita. OPTIMISME Assalamu'alaikum wr.wb. Yang kami hormati bapak kepala sekolah. Yang Kami hormati bapak dan ibu guru Juga Anak-anak ku sekalian yang Bapak cintai. Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Sahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya. Anak-anakku sekalian seluruh siswa SMAN 21 Jakarta yang bapak cintai.... Di dalam diri kita kadang muncul rasa pesimis kemuidan tumbuh rasa optimis. Kadang silih berganti. "SUDAHLAH! Jangan ngoyo, kita nggak akan berhasil!" Kata-kata seperti ini mungkin pernah kita dengar pada saat orang atau kelompok orang menyusun rencana dan target kerja. Ada dua kemungkinan mengapa kata-kata ini keluar dari mulut seseorang. Pertama, rencana yang dibuat memang tak realistis. Kedua, ada orang yang selalu memandang berat setiap masalah. Alasan kedua inilah yang biasa disebut sebagai sikap pesimis. Sikap pesimis merupakan halangan utama bagi seseorang untuk menerima tantangan. Orang yang telah terjangkiti virus pesimis selalu merasa hidupnya penuh dengan kesulitan. Ia selalu berada dalam ketidakberdayaan menghadapi masa depan. Anak-anakku sekalian yang bapak banggakan. Pesimis ternyata tidak ada manfaatnya buat kita karena itu kita perlu menjadikan diri kita selalu optimis. Ada bebarapa hal yang mungkin dilakukan untuk membangun kembali optimisme kita: 1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman masa lalu, sepahit apapun pengalaman itu. Dalam kegagalan, sekalipun masih ada keberhasilan-keberhasilan kecil yang terselip, cobalah temukan keberhasilan itu dan syukuri keberadaannya. Upaya ini paling tidak akan mengobati sebagian dari perasaan hancur yang kita derita. “Tapi bagaimanapun saya telah gagal” Buang jauh-jauh pikiran tersebut, karena pikiran tersebut tak akan membantu kita dalam meraih nikmat Allah berikutnya. Allah hanya akan menambahkan nikmatNya pada orang yang mau mensyukuri pemberianNya meskipun nikmat itu sedikit. 2. Tata kembali target yang ingin kita capai. Jangan terbiasa membuat target yang berlebihan. Kita memang harus optimis, tapi kita perlu juga mengukur kemampuan diri sendiri. Kita juga perlu menelaah lebih jeli cara apa yang mungkin kita lakukan untuk mencapai target tertentu. 3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang dapat segera dilihat keberhasilannya. Seringkali ada manfaatnya untuk melihat keberhasilan-keberhasilan jangka pendek dari sebuah target jangka panjang. Hal ini akan semakin menumbuhkan semangat dan optimisme dalam diri kita. Tentu kita harus terus mensyukuri apa yang kita peroleh dari capaian target-target kecil tersebut. Jangan pernah terbetik dalam hati, “Ah baru segini, target kita masih jauh.” Sikap ini sama sekali tak membangun rasa optimis. 4. Bertawakal kepada Allah. Menyadari adanya satu kekuatan yang dapat menolong kita di saat kita menghadapi rintangan merupakan modal dasar yang cukup ampuh dalam membangun optimisme. Bertawakal tentu harus dilakukan bersamaan dengan upaya kita memperbaiki target dan strategi pencapaiannya. 5. Langkah terakhir kita perlu merubah pandangan kita terhadap diri sendiri dan kegagalan. Kita perlu lebih sayang dan menghargai diri sendiri. Jangan kita terus menerus mengejek diri sendiri. “Aku ini orang bodoh, tak bisa apa apa.” Ini bukanlah sikap merendah, tapi merupakan sikap ingkar terhadap kelebihan yang telah Allah karunikan kepada kita. Semikian apa yang bisa bapak sampaikan pada upacara kali ini, semoga ada manfaatnya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamu 'Alaikum wr. wb. PENGENDALIAN DIRI Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala SMANegeri 22 Jakarta, Bp. Drs. Humisar Sihite, MM Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian yang Bapak harapkan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan Upacara Bendera. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan –kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik. Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri. Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu, berada dalam lingkungan. Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak / Ibu Guru. Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai, jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya akan memancing suasana untuk berbuat yang negative. Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik, bagaimana bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik harus menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri untuk menunda-nunda pekarjaan. Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak. Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan. Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan sampai menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika kita semua bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini, bagaikan planet-planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam meraih sukses. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya. Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb