Uploaded by prasetyacandra234

BAB III kompresor (Autosaved)

advertisement
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Deskripsi Data
3.1.1 Waktu Observasi
Pelaksanaan
pengamatan dilakukan pada saat taruna melaksanakan
praktek laut sebagai kadet mesin selama 12 bulan 7 hari. Sign on pada
tanggal 02 Maret 2017 di Cilacap, dan sign off pada tanggal 09 Maret 2018 di
Tanjung Gerem, sedangkan pengambilan data sekunder bersamaan dengan
waktu observasi dilakukan mulai April 2018 bersamaan dengan pelaksanaan
praktek dikapal.
3.1.2 Tempat Observasi
Adapun tempat yang digunakan selama melaksanakan praktek laut sebagai
kadet mesin diatas kapal dengan data – data sebagai berikut :
Nama Kapal
: MT. PEGADEN PERTAMINA 1024
Pemilik Kapal
: PT. Pertamina Shipping
Jenis Kapal
: Kapal Tanker
Nationality
: Indonesia
Port Of Registry
: Jakarta
Call Sign
: YCJI
Lenght over all
: 158. 00 M
Breath
: 27.70 M
GRT
: 14.262 T
Year Built
: 1998
3.1.3 Data Kompresor
Adapun data – data dari kompresor dikapal MT. PEGADEN PERTAMINA
1024 adalah sebagai berikut :
18
19
Total Unit
: 2 ( dua ) Unit
Maker & Type
: MATSUBARA MH 150A 2 STAGE WATER
COOLED
H.P Cylinder Bore
: 265 mm
L.P Cylinder Bore
: 190 mm
Stroke
: 100 mm
Piston Displacement : 148.8 M3/h
3.2
Work Pressure
: 30 Kg/Cm3
Rpm
: 875 Rpm
Required Power
: 35 PS
Capacity
: 102.0 M3/h
Weight
: 890 Kg
Analisa Permasalahan
Kompresor udara dalam pengoperasiannya sering mengalami ganguan yang
menyebabkan kompresor udara tidak dapat bekerja secara optimal. Ganguan yang
terjadi pada kompresor udara dikapal tempat taruna praktek adalah penurunan
produksi udara dan meningkatnya suhu air pendingin sehingga kompresor udara akan
bekerja terlalu lama dan akan menghambat operasi dari mesin induk, mesin generator
dan alat-alat pneumatik. Dalam analisa permasalahan ini penulis akan mencari
penyebab timbulnya permasalahan yang terjadi pada kompresor udara di kapal MT.
PEGADEN PERTAMINA.
3.2.1 Penyebab menurunnya produksi udara
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan lamanya pengisian udara
bertekanan pada kompresor udara dikapal MT. PEGADEN PERTAMINA
yaitu:
1. Kerusakan pada katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah
20
Apabila tidak dilakukan perawatan pada katup tekanan tinggi dan
katup tekanan rendah maka produksi udara akan berkurang atau terhambat
karena kerja dari katup ini kurang maksimal.
Kerusakan pada katup tekanan rendah dan katup tekanan tinggi antara
lain:
a. Adanya kerak yang melekat pada katup tekanan rendah dan katup tekanan
tinggi.
Katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah yang digunakan pada
kompresor udara dapat membuka dan menutup kembali sebagai akibat dari
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan bagian luar silinder.
Apabila pada katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah tesebut banyak
endapan kerak yang menempel akan menyebabkan katup tidak dapat bekerja
dengan baik.
Gambar 3.1 Katup tekanan tinggi berkerak
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN )
21
Gambar 3.2 Katup tekanan rendah berkerak
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN )
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kerak pada katup
tekan rendah dan katup tekanan tinggi pada kompresor dikapal MT.
PEGADEAN PERTAMINA antara lain :
1. Udara luar yang dihisap oleh kompresor terlalu kotor
Udara yang dihisap oleh kompresor harus benar-benar bersih
dan kering agar tekanan yang dihasilkan oleh kompresor bisa maksimal.
Kotoran yang ikut terhisap dari udara luar akan mengakibatkan katup
hisap kompresor tersumbat dan juga kotoran dari luar akan ikut
terkompresi dan meninggalkan kerak pada katup tekanan tinggi. Apabila
hal ini terus dibiarkan maka kerja dari katup hisap dan katup tekan akan
menjadi lemah dan lama kelamaan akan mengakibatkan kebocoran pada
katup.
22
2. Filter udara tidak mampu menyaring kotoran dengan maksimal
Filter udara pada kompresor berfungsi untuk menyaring udara
yang dihisap oleh kompresor. Apabila filter tidak dapat menyaring
kotoran dengan baik maka akan menghambat kerja dari kompresor
udara yang mengakibatkan menurunnya tekanan pada kompresor
udara.
3. Oli pelumasan yang ikut terkompresi
Oli pelumasan yang ikut terkompresi akan sedikit terbakar
karena panas yang ditimbulkan pada saat kompresi sangat tinggi. Hal
ini akan meninggalkan karbon atau kerak yang menempel pada katup
tekan kompresor dan akan mempengaruhi jumlah udara yang
dihasilkan.
Gejala-gejala yang terjadi dari ketiga permasalahan diatas adalah
sebagai berikut :
1) Terbukanya katup pengaman tekanan rendah.
2) Suhu pada badan kompresor meningkat .
3) Kompresor bekerja terlalu lama pada saat memproduksi udara.
b. Adanya kerusakan pada permukaan katup tekanan rendah dan katup
tekanan tinggi
Katup tekanan rendah dan katup tekanan tinggi berfungsi untuk
membuka dan menutup untuk setiap langkah torak. Maka dari itu permukaan
dari katup ini harus dijaga sebaik mungkin agar tidak terjadi goresan ataupun
bopeng. Apabila pada katup terdapat goresan, menyebakan udara akan lolos
pada tekanan tinggi. Goresan pada katup ini disebabkan oleh debu atau
kotoran yang terhisap oleh kompresor udara. Goresan ini juga akan
mengakibatkan produksi udara pada kompresor akan menurun.
23
Gambar 3.3 Permukaan katup yang rusak
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN )
c. Faktor jam kerja ( running hours )
Kerusakan pada katup juga dipengaruhi oleh jam kerjanya sehingga
katup tersebut harus diganti apabila sudah mencapai 3000jam, dimana sifatsifat mekanis yang ditimbulkan oleh katup tidak lagi berfungsi dengan baik
dan harus diganti dengan yang baru.
24
2.
Keausan pada ring piston
Akibat kurangnya perawatan dari kompresor akan mengakibatkan
keausan pada ring piston, hal ini diakibatkan karena kemungkinan kondisi
minyak lumas kompresor tidak diperhatikan. Keausan juga dapat disebabkan
karena masa jam kerja (running hours) dari piston dan ring piston sudah habis
atau harus sudah dilakukan penggantian. Piston ring yang didapati aus,
mengakibatkan suhu dan tekanan akhir kompresi relatif rendah karena
kurangnya kevakuman.
Adapun Penyebab dari keausan
pada ring piston ini dikarenakan
besarnya gesekan antara ring piston dengan dinding silinder yang disebabkan
kurangnya pelumasan didalam silinder dan kurangnya pendinginan pada
silinder karena air pendingin kompresor tidak bekerja secara maksimal pada
waktu mendinginkan bagian kompresor terutama pada silinder, serta
kurangnya pengecekan oleh masinis sesuai jam kerja ring piston tersebut.
Gejala-gejala yang terjadi akibat ring piston aus yang penulis alami
dapat dilihat pada :
1) Tekanan atau kompresi pada manometer tidak sesuai dengan ketentuan
( kurang dari 25 bar ).
2) Minyak selalu berkurang karena minyak ikut dikompresi akibat dari ring
scrapper tidak mampu mengikis minyak pada dinding silinder.
3) Untuk mengisi tabung udara diperlukan waktu yang lama.
3. Keausan pada piston cylinder liner
Kurangnya perawatan pada kompresor juga dapat mengakibatkan
keausan pada piston dan cylinder liner. Keausan pada piston ini dapat
mengakibatkan goresan pada dinding silinder pada kompresor sehingga dapat
mengurangi kevakuman pada saat mengkompresikan udara dan udara akan
lolos dan mempengaruhi performa dari kompresor. Keausan pada piston dan
25
cylinder ini disebabkan karena ring piston yang aus sehingga kotoran yang
ikut terkompresi akan lolos dan menempel pada dinding cylinder maupun
piston sehingga gesekan antara piston dan dinding cylinder menjadi kasar dan
dapat mengakibatkan goresan pada dinding cylinder maupun piston. Penyebab
lain adalah akibat dari pelumasan yang kurang maksimal akibat dari kotoran
yang masuk ke carter akibat dari lolosnya kompresi udara.
Gambar 3.4 Piston kompresor aus
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN )
26
Gambar 3.5 Silinder kompresor aus
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN )
Gejala-gejala yang terjadi akibat ausnya piston maupun dinding
cylinder hampir sama dengan ausnya ring piston yaitu :
1) Tekanan atau kompresi pada manometer tidak sesuai dengan ketentuan (
kurang dari 25 bar ).
2) Minyak selalu berkurang karena minyak ikut terbakar saat kompresi.
27
3) Untuk mengisi tabung udara diperlukan waktu yang lama.
4) Kompresi lolos masuk dalam carter sehingga suhu minyak lumas tinggi.
5) Suara yang ditimbulkan sangat kasar pada saat kompresor berkerja.
3.2.2 Penyebab meningkatnya suhu air pendingin
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan suhu air pendingin pada
kompresor udara dikapal MT. PEGADEN PERTAMINA meningkat yaitu :
1. Kurangnya perawatan pada air tawar pendingin
Air tawar pendingin kompresor udara berfungsi untuk mendinginkan
dinding silinder kompresor, untuk mendinginkan udara tekan didalam
kompresor dan untuk menjaga suhu pada bagian-bagian kompresor. Apabila
air tawar pendingin tidak dilakukan perawatan maka air pendingin akan
bercampur dengan kandungan lumpur yang mengakibatkan penyerapan panas
pada cooler menjadi tidak maksimal. Hal ini mengakibatkan suhu air
mendingin akan meningkat.
Gambar 3.6 Air tawar pendingin keruh
( Sumber : Kompresor udara di MT. PEGADEN )
28
2. Kurangnya perawatan pada cooler
Cooler pada kompresor udara berfungsi untuk mendinginkan atau
menyerap panas dari air tawar pendingin. Media yang digunkan untuk
penyerapan panas adalah air laut. Didalam cooler ini terdapat tubes, apa bila
tidak dilakukan perawatan maka akan timbul endapan lumpur atau kotoran
yang menyumbat pada tubes tersebut. Hal ini akan mengakibatkan aliran air
laut untuk penyerapan panas menjadi tidak lancar dan penyerapan panas dari
air tawar menjadi kurang maksimal. Kotoran atau endapan lumpur pada
cooler ini berasal dari kotoran yang tidak dapat tersaring oleh saringan sea
chest.
Gambar 3.7 Cooler kotor
( Sumber : Kompresor udara di MT. PEGADEN )
3.3
Pemecahan masalah
Dari beberapa analisa permasalahan yang telah penulis uraikan, maka
selanjutnya akan diuraikan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoptimalkan
kembali kerja dari kompresor udara.
29
3.3.1 Penyebab menurunnya produksi udara
Adapun perawatan yang dilakukan pada kompresor udara adalah:
1. Kerusakan pada katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah
Kerusakan pada katup tekanan rendah dan katup tekanan tinggi akan
mengakibatkan kerja dari katup untuk membuka dan menutup menjadi tidak
maksimal. Katup-katup ini membuka dan menutup untuk setiap langkah bolak
balik dari piston. Karena itu frekuensi kerjanya adalah yang paling tinggi
diantara bagian-bagian yang lain dari kompresor. Katup tekanan tinggi bekerja
pada kondisi yang sangat berat karena harus mengalirkan udara dengan
temperatur yang tinggi dan sering macet karena adanya karbon atau kotoran
yang terbentuk dari minyak yang terbawa oleh aliran udara.
a. Akibat yang ditimbulkan dari kerusakan katup
Dengan adanya kerusakan akibat dari karbon-karbon dicelah-celah
katup dan tidak diadakannya pengecekan maka dapat mengakibatkan katup
isap dan tekan tidak bisa membuka dan menutup dengan sempurna, sehingga
katup tersebut tidak bekerja dengan baik, karena disela-sela plat katup
terdapat tumpukan karbon sehingga antara plat yang satu dengan yang lainnya
terdapat sedikit celah yang dapat dilalui oleh udara bertekanan. Dengan
bocornya katup tekan dan katup isap tingkat pertama, maka udara tekan yang
dialirkan menuju kesilinder tingkat kedua melalui intercooler menjadi
berkurang sehingga tekanan akhir dari kompresi kompresor udara menjadi
menurun. Jadi dari pengecekan ini diketahui bahwa jam kerja dari katup
kompresor udara yang melebihi batas dan terjadi tumpukan karbon yang
terdapat pada katup isap dan katup tekan akan berakibat bocornya katup
tersebut dan menurunnya tekanan kompresi pada kompresor udara.
30
b. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan pada katup
Adapun kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada katup antara
lain :
1. Katup berkerak / korosi
Untuk menjaga agar katup ini tetap bekerja dengan maksimal harus
dilakukan perawatan secara rutin agar tidak terjadi endapan kerak pada katup
yang dapat mengakibatkan kebocoran pada katup dan tekanan balik karena
lubang-lubang angin pada katup tetutup oleh kerak. Penanganan yang
dilakukan apabila katup berkerak adalah sebagai berikut :
1) Lepaskan katup dari kompresor.
2) Buka baut pada katup dan lepaskan komponen-komponen katup.
3) Lakukan pembersihan kerak pada katup dengan merendam menggunakan
solar, setelah beberapa saat lakukan pembersihan dengan menggunakan
sikat kuningan yang halus agar tidak menggores permukaan katup.
4) Periksa lubang-lubang pada katup dan pastikan tidak ada kotoran atau
kerak yang dapat menghalangi aliran udara.
5) Periksa pegas katup apabila sudah lemah / patah ganti dengan yang baru.
6) Periksa plat dan permukaan pada katup pastikan tidak rusak atau bopeng.
7) Apabila sudah dipastikan bersih maka rangkai kembali katup.
8) Kemudian dilakukan pengetesan kebocoran pada katup.
9) Bersihkan rumah katup dan dudukannya.
31
Gambar 3.8 Komponen katup
( Sumber : Kompresor udara di MT. PEGADEN)
2. Ada kebocoran pada katup
Kebocoran pada katup diakibatkan oleh kerak-kerak yang menempel
pada katup dan tidak dilakukan perawatan. Tindakan yang dilakukan apabila
terjadi kebocoran pada katup adalah sebagai berikut :
1) Buka baut pada katup dan lepaskan komponen-komponennya.
32
2) Periksa permukaan pada katup apabila terlalu banyak yang bopeng maka
dilakukan pengantian dan apabila tidak terlalu parah cukup dilakukan
penyekiran.
3) Lakukan penyekiran pada permukaan katup dan plat katup dimeja khusus
penyekiran ( meja lapping ) pernyekiran pada katup harus searah dengan
angka 8 agar permukaan pada katup menjadi rata dan menggunakan
grinding paste yang paling halus.
4) Apabila sudah dirasa halus, bersihkan katup dan rakit kembali selanjutnya
dilakukan pengetesan kebocoran dengan cara memberikan solar pada
lubang-lubang katup dan mengeceknya dengan melihatnya dari bawah,
pastikan ada atau tidaknya kebocoran, jika masih menemukan kebocoran
tersebut ulangi proses penyekiran lagi sampai benar-benar sempurna. Jika
katup memang sudah mengalami keuasan yang serius atau tidak dapat
diperbaiki atau memang sudah waktunya untuk diganti karena sudah
digunakan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh manual book, maka
katup bisa diganti dengan yang baru.
33
Gambar 3.9 Katup kompresor setelah dibersihkan
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN)
Gambar 3.10 Rumahkatup kompresor setelah dibersihkan
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN)
34
2. Keausan pada ring piston
Ring piston merupakan salah satu komponen yang dipasang dalam alur
ring pada piston. Diameter luar ring piston sedikit lebih besar dibandingkan
dengan piston itu sendiri. Ketika ring piston terpasang , ring piston yang
sifatnya elastis akan mengembang sehingga akan menutup rapat pada dinding
silinder.
a. Akibat dari ausnya ring piston
Karena gesekan ring piston dengan liner lama-lama ring piston akan
mengalami keausan dan panas yang tinggi. Akibatnya tekanan akhir kompresi
relatif rendah dan tekanan kompresi pada kompresor udara menjadi
berkurang.
b. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya ausnya ring
piston
Dari gejala-gejala yang terjadi tersebut, kemudian dilakukan
pembongkaran dan pengukuran terhadap gap ring piston dan piston groove
pada piston tekanan rendah dan tekanan tinggi. Adapun langkah-langkah
pengukuran yang dilakukan oleh masinis untuk mengukur ring piston adalah
sebagai berikut :
1. Pengukuran gap ring piston
pengukuran dilakukan dengan cara mengolesi ring piston
dengan oli atau minyak dan kemudian ring piston dipasang pada
silinder liner kemudian ditempelkan pada selembar kertas bersih
berwarna putih pada ujung ring piston. Setelah ring piston
ditempelkan, maka pada kertas akan terbentuk gambar dari celah ring
piston. Dari gambar yang terbentuk kemudian melakukan pengukuran
dengan menggunakan alat ukur jangka sorong.
35
2. Pengukuran piston groove
Pada pengukuran celah antara ring piston dengan piston groove
digunakan alat ukur fuller gauge. Pengukuran ini dilakukan dengan
cara memasukan fuler gauge diantara ring piston dengan piston
groove. Setelah dilakukan pengukuran terhadap ring piston dan piston
groove, didapat hasil dari pengukuran yang telah masinis lakukan
adalah sebagai berikut :
Piston groove L.P
: 0.6 mm
Piston groove H.P
: 0.5 mm
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan oleh masinis, diketahui
bahwa ring piston pada kompresor udara telah terjadi keausan karena sesuai
manual book nilai toleransi piston groove adalah 0,4 mm dengan adanya hal
tersebut dapat menyebabkan turunnya tekanan kompresi pada kompresor
udara dan tekanan kerja yang dihasilkan berkurang. Kemudian masinis
mengganti semua ring piston baik pada ring piston untuk tekanan rendah
ataupun untuk ring piston tekanan tinggi dan melakukan perawatan sesuai
dengan manual book.
3. Keausan pada piston dan dinding cylinder
Piston pada kompresor berperan sebagai komponen untuk menghisap
dan mengkompresikan udara dan setelah udara dikompresi selanjutkan akan
ditekan atau dikirim kebotol angin. Sedangkan dinding cylinder berperan
sebagai tempat naik turunnya piston. Apabila pada piston dan dinding cylinder
ini terdapat keausan maka perannya akan terganggu. Akibat yang ditimbulkan
dari keausan piston dan dinding cylinder adalah suhu pada body / badan
kompresor akan meningkat karena gesekan antara piston dan dinding cylinder
terlalu kasar. Akibat lain yang ditimbulkan adalah tekanan kompresi pada
kompresor akan berkurang sehingga kerja kompresor akan menjadi lebih lama
dan dapat mengurangi umur kompresor.
36
Langkah yang dilakukan apabila piston adalah dengan mengganti
dengan piston yang baru atau di rekondisi dibengkel darat. Namun apabila
akan direkondisi dibengkel darat pengambilan ukuran pada piston harus tepat.
Apabila tidak tepat pengkompresian udara tidak akan maksimal atau dapat
merusak silinder linernya.
Gambar 3.11 Penggantian piston kompresor
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN)
Gambar 3.12 Penggantian cylinder kompresor
( Sumber : Kompresor udara di MT. PEGADEN)
37
4. Pelumasan yang kurang optimal
Pelumasan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang
kelancaran kerja dari kompresor udara yang berfungsi untuk mengurangi
gesekan antar logam dan mencegah korosi. Bagian kompresor yang
memerlukan pelumasan adalah ring piston, piston, silinder, metal-metal dan
bantalan penggerak. Apabila pelumasan tidak dapat maksimal maka akan
cepat menyebabkan keausan.
Langkah yang tepat agar pelumasan dapat maksimal adalah sebagai
berikut :
1) Selalu memeriksa level minyak lumas pada karter agar tidak melewati
batas minimum yang diijinkan.
2) Periksa seal pada gelas penduga dari adanya kebocoran.
3) Memeriksa kekentalan dari minyak lumas.
4) Memeriksa dari adanya kandungan air dan gram-gram
pada minyak
lumas.
5) Apabila telah melebihi jam kerja yang telah diijinkan maka minyak lumas
harus diganti.
Gambar 3.13 Level minyak lumas
( Sumber: Kompresor udara di MT. PEGADEN)
38
3.3.2 Meningkatnya suhu air tawar pendingin
Adapun perawatan yang dilakukan apabila suhu air tawar pendingin
meningkat yaitu :
1. Perawatan air pendingin
Perawatan pada air pendingin kompresor sangat diperlukan untuk
menjaga air pending dapat meyerap panas pada kompresor dan menjaga
kualitas air pendingin. Perawatan yang dilakukan pada air pendingin yaitu :
1) Pengukuran kadar alkaliniti pada air tawar pendingin.
2) Pengukuran pengukuran kadar PH pada air tawar pendingin.
3) Pengukuran kadar chloride pada air tawar pendingin.
4) Pengukuran kadar iron pada air tawar pendingin.
5) Pemeriksaan secara fisik dari kandungan lumpur atau karat.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh masinis 3 didapatkan data sebagai
berikut:
FRESH WATER COMPRESSOR COOLING
No
Date
Alkalinity
Chloride
PH
Iron
1
2
3
4
02/11/2017
09/12/2017
03/01/2018
05/02/2018
70
70
60
60
40
40
43
45
7.6
7.6
7.8
7.8
2
2
3
4
Note :
Compressor Expansion Tank
Cooling Water Treatment added
ARMI C 109
Recomended Control Limit
Added
Chemical
Water
Cooling
Treatment to
Expansion
tank
2L
2L
2L
2L
39
Normal
: 30 - 300
Alkalinity
ppm
Chloride
: ≤ 50 ppm
PH
: 7.5 - 9.5
Iron
: ≤5
(Sumber : Manual Book Kompresor Matsubara MH150A)
Kemudian masinis juga melakukan pengecekan pada kondisi air dalam tanki
ekspansi dan ditemukan kondisi air mengandung banyak lumpur. Kemudian
melakukan pembersihan tanki ekspansi dan mengganti dengan air tawar yang
baru.
2. Kurangnya Perawatan pada cooler pendingin
Peranan cooler pada sistem pendingin kompresor adalah untuk
menyerap panas dari air tawar pendingin. Apabila penyerapan panas tidak bisa
maksimal maka suhu air pendingin pada kompresor akan terus meningkat.
Apabila hal ini terus dibiarkan maka akan mengganggu kerja dari kompresor
udara, karena kompresor udara memerlukan pendinginan yang cukup agar
udara yang dihasilkan dapat maksimal.
Langkah yang harus dilakukan apabila penyerapan panas tidak bisa
maksimal adalah dengan membersihkan tubes pada cooler dengan cara
menyogok dengan rotan atau dengan sikat khusus kemudian dibersihkan
dengan air tawar. Upaya lainnya adalah dengan membersihkan saringan sea
chest agar aliran air laut yang berperan menyerap panas dari air tawar
pendingin menjadi lancar.
40
TABEL PERAWATAN KOMPRESOR UDARA
41
(Sumber : Manual book kompresor matsubara MH150A)
Download