ANALISIS POTENSI CBM SEBAGAI ENERGI MASA DEPAN DI INDONESIA Oleh: Fauzu Nuriman, Denys Candra Hutama Jurusan Teknik Geologi, Universitas Diponegoro, Semarang JL. Prof. H. Soedarto, SH, Kampus Tembalang Semarang-50239 , Jawa Tengah Telp. 024-7460038, Fax. 024-7460038 e-mail: [email protected], [email protected] ABSTRAK Krisis energi mengakibatkan pemadaman listrik, kenaikan harga bahan bakar yang merugikan masyarakat. Hal ini disebabkan produksi minyak bumi yang makin menurun dan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang makin tinggi. Maka diperlukan energi alternatif lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan energi dimasa depan. Ada beberapa pilihan pengganti sebagai alternatif, salah satunya adalah batubara dan bahan ini tersedia di Indonesia. Batubara mengandung gas metana yang dikenal dengan Coalbed Methane (CBM). Energi ini sering diartikan sebagai calon bahan bakar masa depan dan keberadaannya sangat menjanjikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan studi pengambilan data-data eksplorasi CBM dan kondisi geologi Indonesia yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi CBM di Indonesia sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam penelitian ini diketahui sumber daya batubara Indonesia sebesar total 90.451,87 juta ton, Cadangan Coal Bed Methane (CBM) Indonesia saat ini cukup besar sekitar 453 TCF yang sebagian besar berupa batubara peringkat rendah dan menengah. Dengan kandungan batubara sebesar itu, diyakini bahwa Indonesia juga memiliki kandungan CBM yang besar. Katakunci: Batubara, CBM, Energi, Indonesia, potensi ABSTRACT The energy crisis led to blackouts, rising fuel prices are detrimental to society. This is due to oil production decline and the level of consumption of Indonesian society are higher. Then the other alternative energy required to meet the energy needs of the future. There are several replacement options as alternatives, one of which is coal and the material is available in Indonesia. Coal contains methane, known as Coalbed Methane (CBM). This energy is often interpreted as a potential fuel of the future and its presence is very promising. The method used in this research is to study literature. Literature study was conducted in this research is the study of data retrieval CBM exploration and geological conditions Indonesia who have been there before. This study aims to determine the potential of CBM in Indonesia, which is expected to be utilized optimally. In this research note Indonesian coal resources total of 90451.87 million tons, reserves of Coal Bed Methane (CBM) Indonesia is quite large around 453 TCF of mostly low and medium rank coals. With the content of the coal, it is believed that Indonesia also has a large content of CBM. Keyword: Coal, CBM, Energy, Indonesia, potential PENDAHULUAN Krisis energi mengakibatkan mengandung gas metana yang dikenal dengan Coalbed Methane (CBM). pemadaman listrik, antrian gas dan minyak “Pendatang tanah dan banyak lagi efek negatif sebagai sebagai Calon Bahan bakar Masa depan dan akibatnya. Penyebabnya karena harga bahan keberadaannya sangat menjanjikan. bakar minyak (BBM) melonjak tajam, dan baru” Batubara ini sering merupakan diartikan salah satu energi minyak bumi yang mulai langka dan sumber daya alam yang dapat digunakan sulit. Maka diperlukan energi alternatif untuk sumber energi. Sumber energi yang lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan terdapat dalam batubara adalah energi panas energi dimasa depan. yang pemanfaataannya mempunyai cakupan Ada beberapa pilihan pengganti yang sangat luas diantaranya untuk bahan sebagai alternatif, salah satunya adalah bakar, pembangkit listrik, dan lain beralih kepada batubara dan bahan ini sebagainya. Indonesia memiliki potensi tersedia di bumi pertiwi Indonesia. Batubara lapisan batubara yang besar, yang dapat dimanfaatan potensi kandungan gas metana penelitian ini merupakan studi pengambilan di dalamnya. Salah satu gas yang dapat data-data eksplorasi CBM dan kondisi dimanfaatkan untuk sumber energi adalah geologi CH4 atau metana. Gas metana batubara sebelumnya. merupakan hidrokarbon dilakukan dengan melakukan pengumpulan dengan komposisi dominan gas metana data dari berbagai sumber, yaitu dari (CH4) 90- 95% dan gas lainnya seperti internet, buku, jurnal dan buletin geologi campuran gas karbondioksida (CO2 ) dan nitrogen (N2 ) dalam jumlah yang sedikit (Scott, 1993). CBM dapat sumberdaya dimanfaatkan terbarukan sebagai yang dapat Indonesia yang Penyusunan telah ada penulisan ini yang sudah dipublikasikan dan merupakan data sekunder dari beberapa peneliti yang berhubungan dengan Coalbed Methane (CBM). menggantikan peranan sumberdaya minyak dan gas bumi di Indonesia yang ramah PERMASALAHAN lingkungan. Krisis energi mengakibatkan Potensi Coalbed Methane di Indonesia adalah 453,3 trillion cubic feet pemadaman listrik, kenaikan harga bahan (TCF). Potensi sumber daya ini menyebar di disebabkan produksi minyak bumi yang Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Tetapi makin menurun dan tingkat konsumsi potensi cekungan masyarakat Indonesia yang makin tinggi. Sumatera Selatan dengan cadangan tidak Maka diperlukan energi alternatif lainnya kurang dari 183 TCF (Permana, 2007). yang dapat memenuhi kebutuhan energi terbesar terdapat di Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan CBM dan bakar yang merugikan masyarakat. Hal ini dimasa depan. Indonesia yang terletak pada setting tektonik tumbukan lempeng Indonesia, menyebabkan terbentuk banyak cekungan. sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan Diantaranya sebagai tempat pengendapan secara optimal. batubara. Batubara mengandung gas metana potensi cadangan CBM di yang dikenal dengan Coalbed Methane METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan (CBM). Energi CBM ini sering diartikan sebagai calon bahan bakar atau energi masa dalam penelitian ini adalah studi pustaka. depan dan keberadaannya sangat Studi pustaka yang dilakukan dalam menjanjikan untuk dikembangkan. Oleh potensi Indonesia secara lebih akurat (ESDM., 2003). CBM yang ada di Indonesia guna mengatasi Indonesia memiliki potensi sumber karena itu sangatlah perlu mengetahui perkembangan krisis energi dan penyebaran dan mendapatkan energi alternatif di masa depan. daya CoalBed Methane (CBM) sekitar 300 hingga 450 Triliun Cubic Feet (TCF). Cadangan CBM sebesar itu tersebar pada HASIL DAN ANALISIS sebelas areal cekungan (basin) batubara di jumlah berbagai lokasi di Indonesia, baik di sumber daya batubara Indonesia sebesar Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. total 90.451,87 juta ton, yang sebagian besar Program diversifikasi energi antara lain berupa batubara peringkat rendah dan dengan mengembangan dan memanfaatkan menengah. Dengan kandungan batubara CBM. Data terbaru mencatat sebesar itu, diyakini bahwa Indonesia juga memiliki kandungan CBM yang besar. Survei terbaru mengenai CBM di Indonesia yang menghasilkan prediksi potensi CBM di beberapa dilakukan cekungan oleh batubara Advances Indonesia Resources International (ARI) pada tahun 2002. Survei ini dilakukan atas pemintaan Dirjen Migas dan atas biaya Asian Development Bank (ADB). Hasil survei tersebut diketahui Gambar 1.1 Potensi CBM Indonesia (ARI, 2003) bahwa potensi CBM Indonesia sebesar 453 Triliun Cubic Feef (Tcf) potensial gas in Ke sebelas basin lokasi CBM itu place yang terdapat pada lapisan batubara pada kedalaman 500- 4500 m. Selain yang dilakukan oleh ARI, hingga saat ini belum ada survei terpadu komprehensif lainnya yang dilakukan untuk memperoleh perhitungan seluruh potensi CBM yang terdapat di seluruh cekungan batubara adalah Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Basin Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori modarate. Sedang basin Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 dengan cadangan sebesar 183 TCF, Barito TCF) prospective. dengan cadangan 101,6 TCF, Kutai sebesar Cadangan CBM, berdasarkan Data Bank 80,4 TCF, Sumatera bagian tengah sebesar Dunia, diperkirakan mencapai 453 TSCF 52,5 TCF, Tarakan Utara sebesar 17,5 TCF, dengan konsentrasi potensi terbesar terletak Berau sebesar 8,4 TCF, Ombilin sebesar 0,5 pada dua pulau yaitu Kalimantan dan TCF, Sumatera. Di Kalimanan antara lain di Jatibarang sebesar 0,8 TCF, Sulawesi bagian Kalimantan Timur (Berau 8,4 TSCF , barat daya sebesar 2 TCF, Bengkulu sebesar Pasir/Asem 3 TSCF, Tarakan 17,5 TSCF, 3,6 TCF. berkategori low Pasir/Asem sebesar 3,0 TCF, dan Kutai 80,4 TSCF), Kalimantan Tengah dan PEMBAHASAN Sumatera Tengah 52,5 TSCF, Sumatera Diketahui Kabupaten Barito 101,6 TSCF, berdasarkan penelitian Selatan 183 TSCF; dan Bengkulu 3,6 TSCF, yang ada bahwa Indonesia memiliki jumlah sisanya terletak di Jatibarang (Jawa Barat) sumber daya batubara Indonesia sebesar 0,8 TSCF dan Sulawesi 2 TSCF. total 90.451,87 juta ton, yang sebagian besar Tabel 1.1 Potensi CBM Indonesia (ARI, berupa batubara peringkat rendah dan 2003) menengah. Dengan kandungan batubara sebesar itu, diyakini bahwa Indonesia juga memiliki kandungan CBM yang besar. Potensi di Indonesia sumber daya CoalBed Methane (CBM) sekitar 300 hingga 450 Triliun Cubic Feet (TCF). Cadangan CBM sebesar itu tersebar pada sebelas areal cekungan (basin) batubara di berbagai lokasi di Indonesia, baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Potensi CBM yang besar di Indonesia ini dikarenakan Sedangkan berdasar data (ESDM, Indonesia terletak pada setting tektonik 2003), potensi cadangan CBM yang berada tumbukan lempeng menyebabkan terbentuk di Indonesia mencapai 453,3 trillion cubic banyak feet (TCF) yang berada di Sumatera Selatan tempat pengendapan batubara. Gas metana cekungan. Diantaranya sebagai yang berkembang dari keberadaan batubara cekungan-cekungan, dan jajaran gunung- inilah yang merupakan potensi energi CBM gunung api atau jalur batuan beku (Gambar di Indonesia. 2). Dari model morfologi yang terbentuk akibat tumbukan ini, yang terpenting dan Setting Tektonik Pembentukan Batubara terkait erat dengan pembentukan batubara di Indonesia adalah Di Indonesia dan wilayah sekitarnya, munculnya Cekungan-cekungan cekungan-cekungan. ini dikelompokkan tedapat beberapa lokasi tumbukan lempeng menjadi cekungan busur muka, cekungan itu, baik yang terbentuk di sebelah barat dan antar pegunungan dan cekungan busur selatan Indonesia, maupun yang terjadi di belakang. Indonesia bagian timur (Gambar 1.) Salah satu dari tumbukan lempeng yang terkenal adalah tumbukan antara lempeng benua Asia dari utara dan lempeng samudera Hindia yang bergerak dari selatan mendesak ke utara. Gambar 2. Model tektonik Indonesia bagian barat CBM di Indonesia CBM adalah gas alam dengan dominan gas metana dan disertai oleh sedikit Gambar 1. Peta tektonik Indonesia dan wilayah sekitarnya hidrokarbon lainnya dan gas non- hidrokarbon dalam batubara hasil dari beberapa proses kimia dan fisika. CBM Akibat tumbukan itu menghasilkan sama seperti gas alam konvensional yang suatu morfologi yang khas, yaitu palung kita kenal saat ini, namun perbedaannya (jurang laut yang sempit dan dalam), adalah CBM berasosiasi dengan batubara punggungan mélange akibat sesar naik, sebagai source rock dan reservoirnya. Sedangkan gas alam yang kita kenal saat ini, kemudian akan mengalir melalui rekahan walaupun sebagian ada yang bersumber dari batubara (cleat) dan akhirnya keluar menuju batubara, diproduksikan dari reservoir pasir, lobang sumur. Puncak produksi CBM gamping maupun rekahan batuan beku. bervariasi Hal lain yang membedakan antara 2 sampai 7 tahun. Sedangkan periode penurunan produksi keduanya adalah cara penambangannya decline) dimana reservoir CBM harus direkayasa konvensional. CBM mempunyai multi guna terlebih dahulu sebelum gasnya dapat antara lain dapat dijual langsung sebagai gas diproduksikan. alam, dijadikan energi dan sebagai bahan batubara masih Pengertian baru reservoir dalam lebih lambat dari gas alam dunia baku industri. Eksploitasi CBM tidak akan perminyakan di CBM berasal dari material merubah kualitas matrik batubara dan organik tumbuhan tinggi, melalui beberapa menguntungkan para penambang batubara, proses kimia dan fisika (dalam bentuk panas karena gas emisinya telah dimanfaatkan dan tekanan secara menerus) yang berubah sehingga lapisan betubara tersebut menjadi menjadi gambut dan akhirnya terbentuk aman untuk di tambang, selain itu CBM ini batubara. Selama berlangsungnya proses termasuk salah satu sumber energi yang pemendaman dan pematangan, material ramah lingkungan (Lemigas, ESDM., 2010). organik akan mengeluarkan air, CO2, gas Secara umum, di Indonesia terdapat metana dan gas lainnya. dua endapan batubara yang dianggap Selain melalui proses kimia, CBM prospek mengandung keterdapatan adanya terbentuk bakteri CBM. Endapan batubara berumur Miosen metanogenik dalam air yang terperangkap dianggap sebagai endapan yang paling dalam batubara khususnya lignit. CBM prospektif. Walaupun memiliki kualitas diproduksi dengan cara terlebih dahulu yang rendah, tetapi endapannya sangat tebal merekayasa batubara (sebagai reservoir) berada pada kedalaman target CBM serta agar didapatkan cukup ruang sebagai jalan memiliki keluar gasnya. Proses rekayasa diawali rendah. Kekurangannya, karena batubara dengan memproduksi air (dewatering) agar Miosen terjadi perubahan kesetimbangan mekanika. kandungan moisture yang tinggi, sehingga Setelah tekanan turun, gas batubara akan kemungkinan keluar dari matriks batubaranya. Gas metana yang khusus dalam proses dewatering ketika dapat dari aktifitas kandungan masih abu muda, yang maka membutuhkan sangat memiliki penanganan ekploitasi batubara CBM yang nantinya. berumur Sebaliknya Eosen yang Manfaat Pengembangan CBM di Indonesia memiliki kualitas yang lebih tinggi dianggap Potensi CBM di Indonesia apabila kurang prospektif untuk pengembangan dikembangkan CBM karena ketebalan endapannya tipis dan berdampak terdapat pada kedalaman yang sangat dalam. maupun lingkungan. Indonesia tidak bisa Walaupun demikian pada beberapa area, lagi mengandalkan minyak bumi sebagai batubara jenis ini kemungkinan juga cukup sumber energi utama dalam memenuhi prospektif mengandung keterdapatan adanya kebutuhan energi nasionalnya karena dua CBM. hal. Pertama, beban impor minyak bumi dengan pada baik dapat perekonomian bangsa Secara umum, terdapat anggapan akan terus memberatkan APBN karena bahwa batubara Indonesia terlalu rendah dan Indonesia telah menjadi negara net-importer terlalu dangkal untuk bisa mengandung minyak prospektif CBM. Tetapi, dengan adanya produksi minyak bumi saat ini menunjukkan keberhasilan dari eksploitasi CBM batubara cadangannya hanya cukup untuk 18 tahun. peringkat rendah yang berada di Powder Menyadari kenyataan tersebut, kebijakan River maka pembangunan energi nasional diarahkan anggapan ini berhasil dipatahkan. Fakta untuk diversifikasi energi dengan beralih bahwa batubara pada kedalaman dangkal dari minyak bumi ke gas bumi dan batubara yang ditambang secara open pit di Indonesia yang memiliki rasio cadangan produksi memiliki arah jurus yang searah dengan masing-masing hingga 60 dan 240 tahun kedalaman cekungan sehingga menjadi gas (ESDM., 2003) Basin, Amerika Serikat, bumi. Kedua, rasio cadangan charged pada kedalaman target CBM pada Selain itu, dibandingkan gas alam, areal yang luas. Selain itu, juga adanya gas CBM memiliki periode produksi lebih kick pada beberapa sumur minyak yang lambat. Umumnya produksi terbesar terjadi menembus lapisan batubara, membuat para pada periode tahun produksi ke 2 hingga ke ahli geologi optimis bahwa CBM yang 7. Sedang lama periode produksi pada potensial pada kisaran 10 hingga 20 tahun. Lebih pendek batubara peringkat rendah yang dimiliki dibandingkan dengan gas alam yang bisa Indonesia (ESDM., 2003). mencapai 30 hingga 40 tahun. juga mungkin terdapat Potensi CBM di Indonesia memiliki sebelah barat dan selatan Indonesia, maupun keunggulan teknis untuk dikembangkan, yang terjadi di Indonesia bagian timur. terutama berada di tempat yang dangkal Akibat dari tumbukan lempeng tersebut (500 permukaan). terbentuklah cekungan tempat pembentukan Dengan biaya pengeboran murah, karena batubara. Batubara mengandung gas metana tidak membutuhkan eksplorasi yang dikenal dengan Coalbed Methane m-1500m infrastruktur dibawah khusus maupun bisa (CBM). Coal Bed Methane merupakan gas menggunakan data dan infrastruktur migas alam dengan kandungan dominan gas yang sudah ada, sebagai keuntungan awal metana (CH4) dan sedikit hidrokarbon sebelum serta lainnya serta gas non-hidrokarbon dalam lokasinya yang ada di daratan serta memiliki batubara. Sumber daya batubara Indonesia pasar yang bagus. sebesar total 90.451,87 juta ton, Cadangan penambangan tetapi batubara Pada aspek lingkungan, pembakaran Coal Bed Methane (CBM) Indonesia saat ini CBM menghasilkan emisi CO2 yang jauh cukup besar sekitar 453 TCF yang sebagian lebih sedikit daripada pembakaran batubara, besar berupa batubara peringkat rendah dan sehingga berdampak dalam pengurangan menengah. Dengan kandungan batubara efek pemanasan global yang terjadi. Sebagai sebesar itu, diyakini bahwa Indonesia juga contoh, emisi CO2 per unit listrik yang memiliki kandungan CBM yang besar. dihasilkan dari pembakaran batubara sub Untuk meningkatkan keterambilan CBM bituminus adalah 1180 ton per GWH (Gega yang ada dapat digunakan teknik ECBM Watt bituminus (Enhanced CoalBed Methane Recovery) menghasilkan 600 ton CO2 per GWH, dengan menginjeksikan gas N dan CO2 saat sedangkan hasil pembakaran CBM hanya pengambilan CBM. Dengan keberadaan menghasilkan 25 ton per GWH. Pembakaran potensi CBM yang besar di Indonesia maka CBM juga bebas sulfur sehingga tidak di perlukan pengembangan potensi CBM menghailkan sulfur oksida yang dikenal bisa oleh pemerintah pusat, daerah dan swasta mengakibatkan polusi dan hujan asam dalam Hour), batubara peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan masa depan bahan bakar di KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia. Pemerintah harus melakukan Di Indonesia tedapat beberapa lokasi tumbukan lempeng, baik yang terbentuk di penelitian lebih lanjut dan meningkatkan sosialisasi CBM sebagai bahan bakar yang efektif dan ramah lingkugan kepada membawa solusi sebuah tinjauan masayarakat. Dan diharapkan pemerintah singkat dapat keekonomian, Teknik Perminyakan mempublikasikan potensi CBM Indonesia di dunia Internasional sehingga pengembangan terbaru pengetahuan dari CBM teknologi diperoleh dari segi teknis dan ITB: Bandung Departemen Energi dan Sumber Daya dalam Mineral. 2002. Rekaman Kegiatan meningkaatkan perekonomian bangsa yang dan Pengembangan Geologi 2001. dapat mendatangkan investor asing ataupun Bandung: dalam negeri guna bekerjasama dalam Pengembangan Geologi. Hal. 101 – penambangan dan peningkatan produksi 124 Coalbed Methane (CBM) di Indonesia. Pusat Penelitian dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2003. Rekaman Kegiatan UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan dan Pengembangan Geologi 2002. ucapan Bandung: Pusat Penelitian dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pengembangan Geologi. Hal. 282 – dosen-dosen yang telah membimbing dan 284. mengajarkan ilmu-ilmu menambah geologi pengetahuan guna Susilawati, Rita. 2008. Gas Methane dalam dalam Batubara. Warta Geologi Populer melaksanakan penelitian ini. Serta semua peneliti yang telah menyediakan 2008: Bandung data Permana, A.K. 2007. Coal Characteristics sekunder berupa data-data eksplorasi CBM of Sarolangun – Pauh Region: dan kondisi geologi Indonesia yang telah Implication for Coalbed Methane ada dalam Potential. Bandung: Jurnal Sumber memperlancar penelitian dan penulisan ini. Daya Geologi Vol. 18 No. 6 Hal. 351 Diharapkan dengan adanya penelitian ini – 360 sebelumnya berperan dapat bermanfaat sebagai energy bangsa yang lebih baik. Sekitan no hon, 2008. Enhanced Coalbed Methane (ECBM). Elsevier Science Publishing Company Inc. Tokya, Jepang REFERENSI Adam Farizi,Safrian. Methane; dari 2007. Coal Bed dalam bumi http://coalbedmethane.wordpress.com/tag/po tensi/ http://hasanzainuddin.wordpress.com/2009/0 2/27/cbm-pilihan-kebutuhan-energiindonesia-kedepan/ http://www.esdm.go.id/berita/batubara/44batubara/3278-sekilas-tentangcoalbed-methane-cbm.html http://www.esdm.go.id/berita/migas/40migas/5477-cbm-salah-satukebanggaan-indonesia.html http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option =com_content&view=article&id=84 5:tinjauan-terhadap-bitumen-padatdan-gas-metan-batubara-diindonesia&catid=36:kegiatan-pmghttp://ibrahimlubis.wordpress.com/2009/03/ 10/potensi-coal-bed-methane-cbmsebagai-energi-alternatif-diindonesia/ http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/20 11/11/menggali-potensi-coal-bedmethane-cbm.html http://www.tribunnews.com/2011/02/17/pot ensi-cbm-indonesia-masuk-limabesar http://www.esdm.go.id/berita/44batubara/811-potensi-cbm-indonesiasekitar-450-tcf.pdf