PRA RENCANA & DED KSN Pantai Pasir Panjang dan Kelapa Lima Kota Kupang NTT ( Tim Arsitek Perencaan KSN 2015 - Oktav Phassa, ST. IAI - NTB & NTT ) DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BAGIAN 1 GAMBARAN UMUM Kawasan Pantai Pasir Panjang Pantai Pasir Panjang diklasifikasikan sebagai sandy beach atau pantai pasir, memiliki nilai keindahan yang tinggi. • Dinamakan pantai pasir panjang karena pasirnya yang luas dan panjang disekitar sisi pantai • Keunikan dan keeksotisan: airnya yang biru cerah dan sedikit warna hijau yang disekelilingnya karang besar • Kawasan disekitar Pantai Pasir Panjang telah dipenuhi dengan bangunan-bangunan gedung (rumah, toko , hotel DLL) yang berada di garis Pantai Pasir Panjang Kawasan Pantai Kelapa Lima Pantai Kelapa Lima tak memiliki pasir putih, tak banyak turis asing, tdk banyak toko atau pedagang asongan. • Ciri keunikan yang sama: airnya yang biru cerah dan sedikit warna hijau yang disekelilingnya karang besar • Kawasan disekitar Pantai Kelapa Lima dipenuhi dengan bangunanbangunan gedung (rumah, toko , hotel DLL) yang berada di bibir Pantai Pasir Panjang SUMBER: RTBL PANTAI PASIR PANJANG & KELAPA LIMA 2014 BAGIAN 1 GAMBARAN UMUM ISSUE STRATEGIS KAWASAN ISSUE STRATEGIS KAWASAN Kawasan perencanaan merupakan kawasan potensial, memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai kawasan pariwisata. Potensi yang berkembang meliputi sektor perdagangan dan jasa, yaitu : • Kawasan Potensi Tinggi untuk dikembangkan sebagai wisata Kota Kupang dan ikon wisata Nusa Tenggara Timur. • Memiliki keindahan alam pantai daya tarik bagi wisatawan • prasarana wisata seperti Transportasi, akomodasi hotel, restoran/warung, souvenir shop, dll. • Aksesibilitas di dalam dan keluar. Kawasan dangat mendukung • Sebagai Pusat Pengembangan, maka kawasan perencanaan sangat berpotensi tumbuh menjadi kawasan yang yang menjadi identitas dan ikon Kota Kupang yang tumbuh semakin dinamis • Kesadaran dan Upaya kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan ekosistem dan daya dukung kawasan, sangat mendesak untuk di jadikan salah satu kriteria pembangunan kawasan. TINJAUAN RUANG KEBIJAKAN RENCANA TATA Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau sangat strategis. dalam mewujudkan pola dan struktur pemanfaatan ruang nasional • Pola pemanfaatan ruang wilayah Pulau Nusa Tenggara menggambarkan secara indikatif sebaran kegiatan pelestarian alam dan cagar budaya, kegiatan produksi, serta persebaran kegiatan strategis nasional. • Pola pengembangan kawasan budidaya di Nusa Tenggara memuat arahan yang mencakup kegiatan sektor-sektor produksi dan jasa (Pertanian Tanaman Pangan, Perikanan, Kelautan, Kehutanan, Pertambangan, Pariwisata, Perindustrian Dan Permukiman). Kebijaksanaan dan strategi pengembangan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah Nasional mencakup : Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Lindung; Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya; dan Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Tertentu SUMBER: RTBL PANTAI PASIR PANJANG & KELAPA LIMA 2014 MASALAH KAWASAN STRATEGIS PANTAI PASIR PANJANG DAN PANTAI KELAPA LIMA : • Banyaknya bangunan menempati sepanjang kawasan pesisir Kota Kupang, khususnya pada sempadan Pantai. Perlu upaya penataan dan pengendalian pembangunan kawasan Pantai • Kontur pantai yang landai, mengundang pemodal untuk kegiatan propertikomitmen thd peraturan pembangunan(?) • Perkembangan bangunan di sepanjang Jl. Timor Raya/ kawasan pesisir Kota Kupang, cukup pesat, menutup akses ke pantai. Pesisir pantai dikuasai bangunanbangunan secara private/individual. • Perlu penataan lalu lintas dan sarana jalan (street, furniture, signage) untuk mendukung tema kawasan sebagai kawasan pedagangan jasa dan wisata • Tidak tersedia ruang bagi pergerakan lambat/pejalan kaki, untuk mendukung fungsi kawasan wisata pantai. • Pengelolaan wilayah pantai yang kurang baik, potensi ekonomi kawasan belum dimanfaatkan secara optimal Rendahnya kunjungan wisatawan, belum menjadi andalan ekonomi masyarakatnya Program penghijauan wilayah pesisir pantai pedagang sektor informal di kawasan Pantai Pasir Panjang dan Pantai Kelapa Lima. • • • SUMBER: RTBL PANTAI PASIR PANJANG & KELAPA LIMA 2014 CAPAIAN FGD1 FGD 1 Kawasan Strategis Pantai Pasir Panjang dan Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, Prov Nusa Tenggara Timur 1. Lokasi yang di DED-kan adalah sesuai dengan arahan dari RTBL kawasan, yaitu berada di dua kelurahan Kelapa Lima dan Pasir panjang, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. 2. Kegiatan yang di DED-kan berdasarkan arahan dari RTBL kawasan. 3. Lokasi DED akan dilakukan pada lahan dengan Kepemilikan Lahan yang jelas Lokasi DED yang dimaksud sedapat mungkin diselaraskan dengan arahan RTBL dan masterplan ‘Waterfront City’ Kota Kupang, dimana garis Pesisir Pantai kota Kupang mulai dari Kawasan kota Lama hingga pantai Lasiana merupakan kawasan yang direncanakan sebagai kawasan Waterfront kota Kupang. Dengan menempatkan Kawasan Pantai Pasir Panjang dan Kelapa Lima sebagai Wajah Kota Tepi Laut Kota Kupang. Kepemilikan lahan dan penguasaan ruang publik oleh pihak swasta merupakan tantangan juga potensi pengembangan kawasan. Harapan kontekstual perencanaan menghadirkan ruang publik strategis bagi kota Kupang dan memberikan citra yang sesuai visi misi kota dan provinsi. Resume Notulensi FGD Arahan proses, tatalaksana kegiatan dan FGD, harus tercipta Aspek koodinatif antar pelaksana di daerah, Kegiatan DED KSN merupakan kegiatan dari Pusat, dimana perangkat di daerah sangat mendukung guna terlaksananyakegiatan tersebut Mengharapkan agar terdapat Inovasi dalam pendalaman substansi dan output produk DED Landasan Hukum dan tata laksana kegiatan yang berkelanjutan Mendukung tema Kota Kupang destinasi wisata yg Mendunia posisi Pemerintah daerah, dukungan dan peran dalam setiap tahap kegiatan perencanaan, koordinasi dan bmbingan terhadap perangkat daerah bhwa kelurahan pasir panjang padat penduduk, latarbelakang beragam, matapencaharian, tingkat pendidikan,ekonomi&penghasilan, ruas jalan Timor Raya sangat penditn bagi kehidupan pdduk kel. Kelapa Lima, begitu pula laut (pantai). Beberapa titik dalam kawsan menjadi tumpuan kehidupan masyarakat. dalam hal kegiatan pengembangan kawasan yang bertujuan untuk meningkatan dan membangun kawsan pihak perwakilan dan pejabat kelurahan menyatakan sangat mendukung dan memohon perhatiannya untuk tetap memperhatikan kepentingan masyarakat setempat. proporsi pelaksanaan kegiatan jangan smua dilaksanakan di kelurahan kelapa lima tapi juga di kelurahan pasir panjang, sesuai arahan dari RTBL Difahami bhwa kelurahan pasir panjang padat penduduk, latarbelakang beragam, matapencaharian, tingkat pendidikan,ekonomi&penghasilan, ruas jalan Timor Raya sangat penditn bagi kehidupan pdduk kel. Kelapa Lima, begitu pula laut (pantai). mislnya juga tidak merelokasi tetapi meningkatkan fungsi dari satu lokasi menjadi kegiatan ekonomi yang lebih hidup...lokasi penjualan ikan ditata menjadi lokasi wisata kuliner yang representatif bisa mengimbangi keberadaan restoran dan hotel berkelas di sepanjang jalan Timor Raya. Beberapa titik dalam kawsan menjadi tumpuan kehidupan masyarakat. dalam hal kegiatan pengembangan kawasan yang bertujuan untuk meningkatan dan membangun kawsan pihak perwakilan dan pejabat kelurahan menyatakan sangat mendukung dan memohon perhatiannya untuk tetap memperhatikan kepentingan masyarakat setempat. kepemilikan lahan yang mengkhawatirkan atas penguasaan lahan oleh pihak swasta tidak berpihak terhadap masyarakat. mohon diarahkan agar perencanaan dan pengembangan kawasan diarahkan pada pendukungan pada kegiatan ekonomi masyarakat. misalnya tidak merubah kegiatan ekonomi dengan merubah peruntukan lahan pada rencana, atau menciptakan atau merencakan suatu lokasi yang meningkatkan kegiatan ekonomi dan perikehidupan masyarakat... (1)Dokumen RTBL Pantai Pasir Panjang dan Pantai Kelapa Lima Kota Kupang 2014, telah dipahami, dan perlu pendetailan termasuk dari produk peta serta perencanaan sebagai output kegiatan ded KSN, skala perencanaan kurang rinci (1:5000) sebaiknya untuk ded ksn minimal 1: 1000. (2)materi paparan tidak mengulas secara rinci dari lokasi/blok yang ada dalam RTBL. materi paparan belum memuat analisa dari kawasan harusnya bisa dimunculkan dalam bentuk kajian survey dengan analisa data survey yang lengkap, (3)juga memuat konsep2 penanganan. (4)kegiatan DED KSN Pantai Pasir Panjang dan Pantai Kelapa Lima Kota Kupang harus mencakup atau memberikan dampak positif bagi perkembangan/pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, kelestarian lingkungan, produk penataan ruang yang baik, produk2 perencanaan dalam lingkup PBL yang dapat mendorong pertumbuhan kawasan bahkan dalam skala kota. (5) produk perencanaan ded jangan berupa spot2 kecil dalam kawasan RTBL, tapi mencakup keutuhan kawasan yg di RTBL kan. yang dapat mencakup dan menterjemahkan visi dri RTBL kawasan adalah dengan memperhatikan ruang tepi pantai yang semakin tertutup sehingga memisahkan keutuhan kawasan dan kota kupang dan memutuskan hubungan erat kota kupang dan lautnya (teluk Kupang), rencana masterplan kota kupang mulai dari kota lama hingga lasiana semua berupa pesisir pantai, usulan dan apa hasil dari rtbl dilengkapi untuk menunjang masterplan waterfront city kota kupang. antara lain mulai membangun jalan tepi pantai yang dalamrencana waterfront city membentang dari pantai kelapa lima teluk kupang depan aston hingga pantai pasir panjang sebelah barat resto subasuka. disambung dengan usulan pembuatan Ruang terbuka publik dan RTH berupa jogging track dan taman dari subasuka sampai ke belakang hotel Swiss BelHotel Cristal Berita Acara FGD & Notulensi Satker Penyepakatan Lokasi dan spot Kegiatan RENCANA RTH/JOGGING TRACK #2 Segmen Swiss Bell – Pasar Ikan Falaleo RENCANA RTH/PROMENADE KELAPA LIMA ASTON SUBASUKA RENCANA RTH/JOGGING TRACK #1 Segmen Pasar Ikan Falaleo – Ujung Barat Subasuka RENCANA penataan tempat berjualan ikan(rth taman, area kuliner, parker, plaza & taman tematis) RENCANA JALAN AKSES KE PANTAI #4 Segmen MAKAM sbelah hotel on the rock ( Jalan tepi pantai, rth taman, gerbang, plaza tematis) RENCANA JALAN AKSES KE PANTAI #1 Segmen Swiss Bell – Pasar Ikan Falaleo RENCANA JALAN AKSES KE PANTAI #2 Segmen Pasar Ikan Falaleo – Ujung Barat Subasuka RENCANA JALAN AKSES KE PANTAI #3 Segmen Ujung Barat Subasuka ( Jalan tepi pantai, rth taman, gerbang, plaza tematis) PENATAAN MAKAM SEBAGAI RTH KAWASAN Lokasi dalam arahan RTBL merupakan bagian dari Blok 2, Blok 3, Blok 4, dan Blok 5. dibagi kedalam 3 segmen yaitu : Segmen 1: Pantai teluk Kupang Kelapa lima depan hotel Aston - Ujung Pemakaman Umum Kelapalima. Segmen 2: Pemakaman Umum Kelapalima hingga Ujung Restoran Subasuka lapangan Futsal Segmen 3: Ujung Restoran Subasuka lapangan Futsal hingga Ujung Lahan Hotel SwissBell Cristal tinjauan UMUM kawasan ANALISA KAWASAN Sirkulasi & transpotasi GAmbar 9.17 Lokasi tapak yang sejajar dengan ruas jalan Timor Raya memiliki akses langsung yang dapat dicapai dari ruas jalan Timor Raya. Dan akses tidak langsung yang memerlukan pencapaian/akses pendukung berupa jalan tembus. Kawasan ini merupakan kawasan yang tumbuh linier sepanjang Jalan Timor Raya dengan kelas jalan arteri nasional, yang menghubungkan kota Kupang dengan kota lainnya di pulau Timor Provinsi NTB. Kondisi sirkulasi dan akses ke seluruh pelosok kawasan berpangkal dari Jalan Timor Raya Jalan Tepi Pantai Jalan Timor Raya- Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Buntu Gambar 9.17 Sirkulasi i segmen #1, jalan tepi pantai (belum terhubung) SEGMEN #2 Kondisi Segmen ini sudah terbangun dan dikelola oleh pihak swasta dan pemerintah. Lahan potensial untuk ruang terbuka lain berupa tanah lapang tidak bisa diusulkan karena masih dalam proses dan sengketa Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Timor Raya- Gambar 9.20 sirkulasi di segmen#, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. SEGMEN #3 Kondisi Segmen ini sudah terbangun dan dikelola oleh pihak swasta. Lahan potensial untuk ruang terbuka lain yang bisa di usulkan perencanaannya adalah tepi pantai Rencana Jalan Tepi Pantai (eksisting-perkereasn tanah) Jalan Timor Raya- Gambar 9.21 sirkulasi di segmen#3, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. Kondisi Eksisting Jalan Tepi Pantai : • Ruas jalan ROW 12 m, perkerasan Aspal diatas konstruksi jalan dan bangunan penahan gelombang • Akses masuk di depan hotel aston, jalan tidak menerus terpotong area pembangunan hotel • Ruang terbuka dijadikan orientasi view bangunan hotel dan resto • Fasilitas lingkungan belum lengkap, penerangan jalan, jalur hijau dan pohon peneduh , saluran drainase, tata informasi • Lahan pemakaman umum yang tidak tertata • Potensi bangkitan aktifitas warga Kondisi Eksisting Jalan Tepi Pantai : • Lebar 4m, perkerasan beton diatas konstruksi jalan dan bangunan penahan gelombang • Akses masuk di depan hotel swiss bellin, jalan tidak menerus karena mrupakan fasilitas hotel • Ruang terbuka dijadikan orientasi view bangunan hotel dan resto • Fasilitas lingkungan cukup lengkap, penerangan jalan, jalur hijau dan pohon peneduh , saluran drainase, tata informasi • Lahan permukiman yang tidak tertata cenderung mengarah kumuh • Potensi bangkitan aktifitas warga • Jalan tepi pantai Sebagian lagi belum secara fisik terbangun Kondisi Eksisting Jalan AKSES ke Tepi Pantai : • Lebar jalan 2-8 m, tanpa perkerasan • Akses ke area pantai sangat potensial pengembangannya • Letak tidak mudah ditemukan, tidak ada penanda khusus • Digunakan sbagai jalan warga ke permukiman dan ke pantai Kondisi Eksisting Tata Hijau Tepi Pantai : • Beberapa spot sudah terdapat tata hijau yang dibuat oleh pemilik lahan (hotel, resto…) • Area lahan kosong memiliki potensi pengembangan, sudah terdapat tanaman tinggi • Sebagiam sudah terdapat bangunan penahan gelombang Kondisi Eksisting Tata hijau di kawasan: • Pesisir Pantai, tanpa tata hijau yang memiliki kesatuan perencanaan, tetapi beberapa lokasi yang berfungsi sebagai area komersial seperti hotel dan restoran telah berinisiatif melakukan penataan, namun semata-mata hanya untuk kepentingan viewing dari tapak mereka guna menselaraskan dengan konteks pesisir. Sehingga dalam satu segmen terdapat beberapa pola penataan yang berbeda. Kondisi ini dapat diangkat sebagi sub tema dalam segmen. • Tata hijau Ruas jalan Timor Raya belum memiliki pola dan perencanaan yang mengangkat tema kawasan. Kondisi trotoar sebagai jalur pedestrian belum secara utuh menyatukan tema kawasan. Orientasi Tapak terhadap Matahari BARAT TIMUR Lahan Lokasi DED yang membentang Barat Daya – Timur Laut, menjadi bentang pantai ideal bagi mendapatkan View tematis sunset Pantai kota Kupang Data orientasi dan penyinaran matahari pada tapak mendukung untuk program perencanaan Penernangan alami, kualitas dan kuantitasn bukaan pada bangunan, dan pola penanaman vegetasi Lahan Lokasi DED yang mebentang Barat Daya – Timur Laut, sehingga bagian Pesisir relatif menghadapBarat laut, menjadi bentang pantai ideal bagi mendapatkan View tematis sunset Pantai kota Kupang RUANG & AKTIVITAS PUBLIK PANTAI Pasir Panjang - Kelapa Lima Potensi pemanfaatan dan pengembangan Ruang Terbuka Publik dan memberikan Identitas Kota serta Citra baru Kota Kupang RUANG TERBUKA HIJAU IDENTITAS - KOTA - KAWASAN Konsep Penatan Kawasan KONSEP RUANG PUBLIK “mengembalikan pantai sebagai bagian dari kota Kupang” SEGMEN JALAN PESISIR A. POTENSI • PEMANDANGAN LAUT DARI PESISIR PANTAI,BANGKITAN AKTIVITAS MASYARAKAT, DAYA TARIK WISATA • DOKUMEN PERENCANAAN TERKAIT SUB KAWASN (MASTERPLAN,RTBL, DLL) • PERATURAN KEBIJAKAN TERHADAP KAWASAN • KOMITMEN PEMERINTAH & MASYARAKAT B. ISU PERMASALAHAN • PEMANFAATAN RUANG SEMPADAN PESISIR/PANTAI • KEPEMILIKAN LAHAN & BANGUNAN • DAMPAK AKTIVITAS DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN JALAN PESISIR • KONSERVASI---MELINDUNGI DAN PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI, BERWAWASAN DAN BERKESINAMBUNGAN. • KONEKSI---MEMBUKA AKSES KE PANTAI – SINAMBUNGAN RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASANJALAN TEMBUs • MEMBERI BATASAN FISIK PENGEMBANGAN , TENGGARAN YANG MEMILIKI NILAI AKSES RUANG TEPI PANTAI “ (menyediakan) jalur /path akses ke pantai” SEGMEN JALAN PESISIR (BEACH WALK) PERENCANAAN JALAN AKSES PENGHUBUNG DARI JALAN TIMOR RAYA KE JALAN PESISIR PANTAI: • GERBANG JALAN PENGHUBUNG DAN TATA INFORMASI • PERENCANAAN BADAN JALAN PENGHUBUNG, TATA HIJAU DAN KELENGKAPAN LANSEKAP • PENERANGAN LINGKUNGAN DAN JALAN • SISTEM DRAINASE SEGMEN JALAN PESISIR (BEACH WALK) TELUK KUPANG PERENCANAAN JALAN AKSES PENGHUBUNG DARI JALAN TIMOR RAYA KE JALAN PESISIR PANTAI: • GERBANG JALAN PENGHUBUNG DAN TATA INFORMASI • PERENCANAAN BADAN JALAN PENGHUBUNG, TATA HIJAU DAN KELENGKAPAN LANSEKAP • PENERANGAN LINGKUNGAN DAN JALAN • SISTEM DRAINASE SEGMEN#1 SEGMEN#3 SEGMEN#2 Jalan tepi pantai sebagai RUANG TERBUKA PUBLIK DI TEPI PANTAI mendukung master plan Waterfront City Kota Kupang. “ KOTA KUPANG SEBAGAI KOTA TEPIAN LAUT ” KAWASAN/LAHAN PERENCANAAN SEGMEN JALAN PESISIR (BEACH WALK) RUANG PUBLIK YANG DIRENCANAKAN Agar Dapat Mengakomodasi Kegiatan Masyarakat, Kegiatan Upaya Pelestarian Sempadan Pantai, Kegiatan Keselamatan, Keamanan Dan Kenyamanan Akses jalan tepi pantai di segmen #1 Permasalahan: Belokan tajam; hanya ditemukan scara visual dri arah timur; sirkulasi kendaraan keluar masuk kurang aman Jalan Tepi Pantai - Kebutuhan: Jalan Timor Raya- Mudah dikenali dan keamanan sirkulasi Konsep Lahan disudut jalan diolah menjadi ruang terbuka Berupa RTH taman, Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Buntu Rencana jalan – waterfront city kota Kupang Jalan Buntu Roundabout&taman Akses sekunder – pejalan kaki& sepeda Permasalahan: Jalan terputus, tidak diteruskan, karena terhalang pelanggaran sempadan Kebutuhan: Jalan tepi pantai yang menerus hingga segmen#2 Konsep Ujung jalan di buat Round about sbagai simpul pengarah pengembangan brikutnya Sirkulasi i segmen #1, jalan tepi pantai : aksesibilitas dan keselamatan Akses jalan tepi pantai di segmen #1 Permasalahan: Pemakaman umum yang tidak tertata, sebagian berada di garis sempadan jalan Kebutuhan: Pemanfaatan damija yang sesuai peruntukan, TPU yang tertata dg baik, akses sekunder ke jalan tepi pantai, kantung parkir Konsep TPU ditata mnjadi RTH makam, tatanan landscape & hardscape TPU setback dari sempadan dan pemagaran, Parkir area Jalan Tepi Pantai - Jalan Timor Raya- Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Buntu Akses dan Orientasi RTH makam ke ruang jalan tepi pantai dan laut teluk kupang Penataan RTH Makam: pemagaran, penanaman tanaman peneduh dan tanaman hias pembatas Rekasi makam di sempadan jalan, pengadaan trotoar pedestrian, rambu & marka jalan Pemakaman umum segmen #1, garis sempadan jalan, estetika kawasan, sirkulasi, Akses jalan tepi pantai di segmen #1 : Ruang Terbuka Hijau Permasalahan: Penataan ruang terbuka tepi jalan belum optimal Kebutuhan: Ruang terbuka hijau tepi jalan yang aktif, aksesibel Konsep Mengolah ruang tepi jalan di sisi bagian pantai sebagai Pedestrian dan jalur hijau, menata infrastruktur street furniture yang memberikan kenyamanan dan keindahan Rencana Jalan Tepi Pantai Kemudahan akses bagi pejalan kaki dan kaum difabel Jalan Buntu Rencana jalan – waterfront city kota Kupang Jalan Buntu Roundabout&taman Roundabout&taman Viewing spot, orientasi Jalur hijau Pedestrian yang menerus Rencana jalan – waterfront city kota Kupang Akses sekunder – pejalan kaki& sepeda Viewing Spot ~ bench, lampu taman Akses sekunder – dari jalan Timor Raya Pedestrian & Jalur Hijau Jalan & Jalur sepeda Jalan tepi pantai di segmen #2 : kondisi Ruang Terbuka Hijau Permasalahan: Tidak tersedia cukup lahan yang dimaksud dalam RTBL (masterplan Waterfront city kota Kupang) Kebutuhan: Ruang terbuka hijau sempadan Pandati, jalan akses ( jalan tepi pantai) yang aksesibel Konsep Mengolah lahan yang tersisa sbagai Ruang terbuka Publik (konteks sbg bagian masterplan Waterfront city kota Kupang) dengan Pedestrian dan jalur hijau, menata infrastruktur street furniture yang memberikan kenyamanan dan keindahan. Kemudahan akses bagi pejalan kaki dan kaum difabel Lahan sisa yang bisa direncanakan Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Timor Raya- Lahan yang dikelola (BOT) swasta Gambar 9.20 sirkulasi di segmen#, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. Lahan kosong tepi pantai yang bisa dikembangkan Jalan tepi pantai di segmen #2 : Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Permasalahan: Tidak tersedia cukup lahan yang dimaksud dalam RTBL (masterplan Waterfront city kota Kupang) Kebutuhan: Ruang terbuka hijau sempadan Pandati, jalan akses ( jalan tepi pantai) yang aksesibel Konsep Mengolah lahan yang tersisa sbagai Ruang terbuka Publik (konteks sbg bagian masterplan Waterfront city kota Kupang) dengan Pedestrian dan jalur hijau, menata infrastruktur street furniture yang memberikan kenyamanan dan keindahan. Kemudahan akses bagi pejalan kaki dan kaum difabel Lahan sisa yang bisa direncanakan Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Timor Raya- Lahan yang dikelola (BOT) swasta Lahan yang masih dalam proses kepemililkan Gambar 9.20 sirkulasi di segmen#, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. Lahan kosong tepi pantai yang bisa dikembangkan Jalan tepi pantai di segmen #2 : Nodes sbgai awalan (muka & belakang) rencana blok water front city Permasalahan: Lahan yang tersedia tidak bgitu luas, kondisi lahan yang ekstrim (pantai berkarang) kondisi batas fisik kepemilikan lahan sekitar sudah berada di tepi pantai. Kebutuhan: Ruang terbuka hijau sempadan Pandati, jalan akses ( jalan tepi pantai) yang aksesibel Konsep Menempatkan Ruang terbuka berupa Viewing Plaza sebagai tenggaran, pembangkit aktifitas, pengarah alur pergerakan di tepi pantai, dan memberikan akses yang mudah dari tepi jalan Timor Raya. Lahan sisa yang bisa direncanakan Rencana Jalan Tepi Pantai Jalan Timor Raya- Lahan yang dikelola (BOT) swasta Akses dari Jalan Timor Raya- simbol penerima berupa gerbang Viewing Plaza Gambar 9.20 sirkulasi di segmen#, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. Lahan kosong tepi pantai yang bisa dikembangkan Jalan tepi pantai di segmen #3 : Ruang Terbuka Hijau dan Pedestrian Tepi Pantai Segmen pantai berpotensi pengembangan kegiatan rekreasi dan olahraga pantai Permasalahan: Tidak tersedia sarana/fasilitas penunjang aktivitas, akses ke tepi pantai, kenyamanan dan keamanan belum memenuhi Kebutuhan: sarana/fasilitas penunjang aktivitas, Ruang terbuka hijau sempadan Pantai, jalan akses ( jalan tepi pantai) yang aksesibel Konsep Mengolah area pantai sbagai Ruang terbuka Publik dengan Pedestrian dan jalur hijau, menata infrastruktur street furniture yang memberikan kenyamanan dan keindahan. Kemudahan akses bagi pejalan kaki ke tepi pantai, menyediakan fasilitas dan kenyamanan bagi pengunjung pantai RUANG TERBUKA TEPI PANTAI YANG DAPAT DIRENCANAKAN Jalan Timor Raya- Gambar 9.21 sirkulasi di segmen#3, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. Akses jalan tepi pantai di segmen #3 : Ruang Terbuka Hijau dan Pedestrian Tepi Pantai Permasalahan: Akses dari jalan Timor Raya tidak bgitu lebar, kondisi terbangun yang perlu penyesuaian dalam perencanaan, penyediaan fasilitas kegiatan pantai memerlukan lahan yang bukan di area pantai Kebutuhan: Jalan akses yang tersedia ruang fasilitas pendukung kegiatan pantai Konsep Jalur akses pedestrian yang terdapat ruang dan dilengkapi fasilitas penunjang kegiatan berupa, KM (untuk bilas) toilet umum, Pos keamanan/Penjaga Pantai. RUANG TERBUKA TEPI PANTAI untuk AKTIFITAS REKREASI DAN OLAHRAGA PANTAI AKSES KE PANTAI LAHAN UNTUK FASILITAS PENUNJANG AKSES KE PANTAI RUANG TERBUKA LAHAN UNTUK FASILTAS PENUNJANG HOTEL & RESTO Gambar 9.21 sirkulasi di segmen#3, rencana jalan tepi pantai belum terhubung. KONSEP UMUM PENATAAN KAWASAN 3 2 6 1 REST AREA 2 LANDSCAPE SEAFRONT CITY BY THE BAY 3 5 8 4 1 46 5 8 GERBANG KAWASAN 4 JALUR & AREA EVAKUASI BENCANA SCULPTURE & STREET FURNITURE RTH & RTNH PROMENADE SEMPADAN PANTAI 7 3 PENATAAN RTH PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI SEMPADAN PANTAI 4 PASAR IKAN DAN SEAFOOD 5 6 8 RUANG & AKTIVITAS BUFFER RTH PROMENADE RUANG TERBUKA BERSAMA / PLAZA (UTAMA) AREA PUBLIK Langgam bangunan khas NTT Atap bangunan diadaptasi menjadi elemen bangunan penerima dari kawasan yaitu Gerbang. sebagai elemen orientasi pergerakan,penerima dan pengarah Langam arsitektur dapat diaplikasikan pada fisik bangunan gerbang, rumah jaga dan utilitas, pagar bangunan Pola dan motif perkerasan lantai pedestrian pada segmen jalan akses, jalur pedestrian wisata diutamakan pada simpul pertemuan jalur pergerakanyang berupa mini plaza. motif geometris dan garisdipilih karena lebih cocok dan adaptif dengan bentukan desain mini plaza. motif organik dapat diaplikasikan pada ornamen Tihang pagar, aksentuasi dan ornamen pada bentukan bangunan, detail tempat duduk. ANALISA DAN KONSEP LANGGAM ARSITEKTUR • Langgam arsitektur yang diangkat pada konsep desain ini antara lain bentukan bangunan tradisional NTT, motif dan ornament ragam hias geometris untuk pola lantai, material bahan yang diaplikasikan untuk perkerasan elemen perkerasan lantai pedestrian, lantai bangunan, dinding, kolom struktur, plafond. detail ornamen • Light pole banner menggunakan salah satu motif tenunan NTT, motif dan warna dasar yang cerah, secara simbolis bentuk light pole banner akan menyerupai umbul-umbul yang biasa digunakan untuk menandai dan memeriahkan acara-acara di kehidupan masyarakat. JALAN TEPI PANTAI KELAPA LIMA • GERBANG DAN TAMAN, PENANDA AWALAN DAN AKHIRAN KAWASAN, AREA FUNGSI PELAYANAN KEGIATAN KAWASAN (POS JAGA/KEMANAN KESELAMATAN, PUSAT INFORMASI KAWASAN, FASUM FASOS LAIN –PUSAT SARANA KOMUNIKASI,TOILET, PERKIR • JALUR PEDESTRIAN DAN JALAN KENDARAAN, PEMISAHAN SIRKULASI PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN, • JALUR BERSEPEDA • PENERANGAN • DRAINASE • TATA INFORMASI • BANGKU DUDUK • TEMPAT SAMPAH • TATA HIJAU YANG SESUAI DENGAN KONDISI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN MENJADI CIRI KHAS KAWASAN. Rencana Detail JALAN TEPI PANTAI KELAPA LIMA • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA KAWASAN • MENATA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU JALAN TEPI PANTAI • MENYESUAIKAN DENGAN PERATURAN SEMPADAN PANTAI DAN RENCANA SEMPADAN TIMOR RAYA KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • KONEKSI JALAN LINGKUNGAN AKSES KE PANTAI – KONEKSI RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASAN) • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI • KONSERVASI DGN RTH LINGKUNGAN--• MEMENUHI KEUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN GUNA MENDUKUNG AKTIFITAS PUBLIK DI KAWASAN YANG MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA SEGMEN 1 PEDESTRIAN TEPI PANTAI KELAPA LIMA FASILITAS DAN KELENGKAPAN FASILITAS UNTUK AKTIFITAS DI RUANG PUBLIK DI KONSENTRASIKAN DI RUAS JALAN TEPI PANTAI DEPAN ASTON HINGGA BELAKANG PEMAKAMAN UMUMM. DI RENCANAKAN MENJADI AREA PEDESTRIAN TEPI PANTAI DAN AREA WISATA TEPI PANTAI. KEBUTUHAN AREA TAMAN WISATA PANTAI : TAMAN RTH PUBLIK, JALUR HIJAU PEDESTRIAN & TAMAN RTH MAKAM AIR BERSIH DARI SUMUR EKSISTING AMENITIES :BANGKU TEMPAT DUDUK, NAUNGAN/SHELTER LISTRIK DAN PENERANGAN LINGKUNGAN LAMPU PENERANGAN JALAN DAN TAMAN SIGNAGE : KETERANGAN DAN PANDUAN TOILET UMUM : 2 TOILET PENGOLAHAN LIMBAH : SEPTIK TANK SANITASI : TEMPAT SAMPAH, PENGELOLAAN LIMBAH PADAT, SAMPAH DITAMPUNG DAN DI ANGKUT KE TPS TERDEKAT DRAINASE LINGKUNGAN SALURAN TERBUKA DAN SALURAN TERTUTUP, RESAPAN KANTUNG PARKIR FASILITAS JALAN TEPI PANTAI KELAPA LIMA • • • • • • • GERBANG DAN TAMAN, JALUR PEDESTRIAN PENERANGAN DRAINASE TATA INFORMASI BANGKU DUDUK TEMPAT SAMPAH • JALUR PEDESTRIAN • TATA HIJAU YANG SESUAI DENGAN KONDISI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN MENJADI CIRI KHAS KAWASAN. • PENATAAN PEMAKAMAN UMUM DENGAN PEMAGARAN, TAMAN RTH MAKAM, DAN PENATAAN MAKAM PADA SEMPADAN JALAN • TUNTUTAN KMUDAHAN AKSESIBILITAS DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA MENDORONG MUNCULNYA KEBUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN PENEMPATAN STREET FURNITURE 5 1 5 1 5 3 3 3 3 1. 2. 3. 4. 5. Bangku Tempat sampah Lampu (PJU) Jalur sepeda Ramp 6. Taman Bermain 7. WC 8. Bangunan utilitas 9. Gerbang 10. Signage 1 1 3 3 3 4 7 9 8 6 3 5 3 PEMAKAMAN UMUM KELAPA LIMA POTENSI • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA KAWASAN • POTENSI RUANG TERBUKA HIJAU ISU PERMASALAHAN • KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG, • SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • KETIDAK TERATURAN PENATAAN MAKAM • DOKUMEN PERENCANAAN TERKAIT SUB KAWASAN (MASTERPLAN KAWASAN DAN RTBL) PERATURAN KEBIJAKAN • ESTETIKA LINGKUNGAN KAWASAN • DUKUNGAN DAN KOMITMEN ANTARA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERKAIT PEMAKAMAN PELUANG&KESEMPATAN • KOMITMEN PEMERINTAH & MASYARAKAT UNTUK MENATA ULANG TAMAN MAKAM • ARAHAN RTBL KAWASAN • PENATAAN PEMAKAMAN UMUM KELAPA LIMA MENJADI PEMAKAMAN UMUM YANG LAYAK DAN MENJADI RTH PEMAKAMAN BERKONSEP ESTATE KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • KONEKSI---MEMBUKA AKSES KE PANTAI – SINAMBUNGAN RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASANJALAN TEMBUS • KONSERVASI RUANG TERBUKA DI SEMPADAN PANTAI PEMAKAMAN UMUM KELAPA LIMA • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA KAWASAN YANG FUNGSIONAL • DIUPAYAKAN MENATA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU MAKAM, KETERATURAN PENATAAN: ZONASI/BLOK, ALUR SIRKULASI, AREA FUNGSI KHUSUS ZIARAH/DOA/BERKUMPUL, PEMAGARAN • PENATAAN LANSEKAP TAMAN YANG ASRI • MENAMPILKAN CITRA PEMAKAMAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU YANG TERTATA BAIK DAN MENJADI BAGIAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN. PANTAI SEGMEN 2 “VIEWING PLAZA PASIR PANJANG” • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA KAWASAN YANG FUNGSIONAL • PESISIR PANTAI YANG MASIH SERING DIMANFAAT KAN WARGA SEBAGAI RUANG BERAKTIFITAS ( OLAH RAGA, BERMAIN, PIKNIK KELUARGA, INTERAKSI SOSIAL, AKTIFITAS NELAYAN, DLL) • POTENSI PENGEMBANGAN WISATA, RUANG KOTA YANG FESTIVE DENGAN PENATAAN LANSEKAP TAMAN YANG ASRI KONTEKS JANGKA PANJANG - JALAN PESISIR pantaiWATER FRONT CITY • KONEKSI JALAN LINGKUNGAN AKSES KE PANTAI – KONEKSI RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASAN) • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI • KONSERVASI DGN RTH LINGKUNGAN--• MEMENUHI KEUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN GUNA MENDUKUNG AKTIFITAS PUBLIK DI KAWASAN TERUTAMA PENGUNJUNG YANG MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA JALAN AKSES KE PANTAI KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY – MENANGKAP RUANG • TAMAN PLAZA TEMATIS SEBAGAI TENGGARAN, PENANDA AWALAN ATAU AKHIRAN JALUR JALAN TEPI PANTAI • VIEWING AREA DAN RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN, PENATAAN RTH JALUR HIJAU DAN KANTUNG RTH TAMAN • JALUR PERGERAKAN PEJALANKAKI, SEPEDA DAN KENDARAAN: PEDESTRIAN/JOGGING TRACK, JALUR BERSEPEDA • FURNITURE/KELENGKAPAN RTH, BANGKU TEMPAT DUDUK, SHELTER, TEMPAT SAMPAH, TATA INFORMASI, LAMPU PENERANGAN • PARKIR KENDARAAN TERBATAS, AKSES BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA • TERINTEGRASI JARINGAN DRAINASE KAWASAN, PELAYANAN SALURAN KE ARAH PERAIRAN TERBUKA • AKSESIBILITAS RUANG TERBUKA (RAMAH DAN AMAN BAGI DIFABEL, LANSIA, IBU HAMIL, ORANG DG KEBUTUHAN KHUSUS) JALAN AKSES KE PANTAI ARAH PERENCANAAN • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA DI KAWASAN YANG FUNGSIONAL • PESISIR PANTAI YANG MASIH SERING DIMANFAAT KAN WARGA SEBAGAI RUANG BERAKTIFITAS ( OLAH RAGA, BERMAIN, PIKNIK KELUARGA, INTERAKSI SOSIAL, AKTIFITAS NELAYAN, DLL) • POTENSI PENGEMBANGAN WISATA, RUANG KOTA YANG FESTIVE DENGAN PENATAAN LANSEKAP TAMAN YANG ASRI • PENANDA, GERBANG LOKASI DAN PENATAAN JALUR HIJAU KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • KONEKSI JALAN LINGKUNGAN AKSES KE PANTAI – KONEKSI RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASAN) • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI • KONSERVASI DGN RTH LINGKUNGAN--• MEMENUHI KEUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN GUNA MENDUKUNG AKTIFITAS PUBLIK DI KAWASAN TERUTAMA PENGUNJUNG YANG MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA KONTEKS JALAN TIMOR RAYA AKSES LOKASI YANG AMAN TH PERGERAKAN UTAMA JALAN TIMOR RAYA, RAMBU DAN MARKA JALAN, LAMPU PENERANGAN JALAN BILA DIPERLKAN : MEDIAN JALAN, PERHENTIAN KENDARAAN UMUM DAN SHELTER, SEGMEN 2 PEDESTRIAN TEPI PANTAI PASIR PANJANG FASILITAS DAN KELENGKAPAN FASILITAS UNTUK AKTIFITAS DI RUANG TERBUKA PUBLIK TEPI PANTAI. DI HARAPKAN MENJADI AREA WISATA PANTAI. AKSESIBILITAS / KEMUDAHAN PENCAPAIAN KEAMANAN & KENYAMANAN PENGGUNA BANGKU TEMPAT DUDUK: TEMPAT SAMPAH: NAUNGAN/SHELTER : LAMPU PENERANGAN: PENERANGAN JALAN DAN TAMAN SIGNAGE : KETERANGAN DAN PANDUAN SANITASI : KAMAR MANDI UMUM SEGMEN 2 PEDESTRIAN TEPI PANTAI PASIR PANJANG JALAN AKSES DI SEGMEN 2 PEDESTRIAN PESISIR PANTAI JALAN AKSES KE PESISIR PEDESTRIAN PESISIR PANTAI SEBAGAI IKON WISATA PANTAI KOTA KUPANG VIEWING AREA DAN RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN, PENATAAN RTH JALUR HIJAU DAN KANTUNG RTH TAMAN JALUR PERGERAKAN PEJALANKAKI, SEPEDA DAN KENDARAAN: PEDESTRIAN/JOGGING TRACK, JALUR BERSEPEDA FURNITURE/KELENGKAPAN RTH, BANGKU TEMPAT DUDUK, SHELTER, TEMPAT SAMPAH, TATA INFORMASI, LAMPU PENERANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA PESISIR PANTAI AKSESIBILITAS RUANG TERBUKA (RAMAH DAN AMAN BAGI DIFABEL, LANSIA, IBU HAMIL, ORANG DG KEBUTUHAN KHUSUS) SEGMEN3 PEDESTRIAN TEPI PANTAI PASIR PANJANG PESISIR PANTAI PASIR PANJANG IKON WISATA PANTAI KOTA KUPANG POTENSI PENGEMBANGAN WISATA, RUANG KOTA YANG FESTIVE DENGAN PENATAAN PEDESTRIAN PESISIR PANTAI DAN FASILITAS WISATA PANTAI PESISIR PANTAI SEBAGAI TUJUAN WISATA PANTAI KOTA KUPANG PESISIR PANTAI SEBAGAI RUANG BERAKTIFITAS ( OLAH RAGA, BERMAIN, PIKNIK KELUARGA, INTERAKSI SOSIAL, AKTIFITAS NELAYAN, DLL) FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA YANG FUNGSIONAL KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • KONEKSI JALAN LINGKUNGAN AKSES KE PANTAI – KONEKSI RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASAN) • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI • KONSERVASI DGN RTH LINGKUNGAN--• MEMENUHI KEUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN GUNA MENDUKUNG AKTIFITAS PUBLIK DI KAWASAN TERUTAMA PENGUNJUNG YANG MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA PEDESTRIAN PESISIR PANTAI KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY – MENANGKAP RUANG • PEDESTRIAN PESISIR PANTAI SEBAGAI IKON WISATA PANTAI KOTA KUPANG • VIEWING AREA DAN RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN, PENATAAN RTH JALUR HIJAU DAN KANTUNG RTH TAMAN • JALUR PERGERAKAN PEJALANKAKI, SEPEDA DAN KENDARAAN: PEDESTRIAN/JOGGING TRACK, JALUR BERSEPEDA • FURNITURE/KELENGKAPAN RTH, BANGKU TEMPAT DUDUK, SHELTER, TEMPAT SAMPAH, TATA INFORMASI, LAMPU PENERANGAN • FASILITAS PENUNJANG WISATA PESISIR PANTAI • AKSESIBILITAS RUANG TERBUKA (RAMAH DAN AMAN BAGI DIFABEL, LANSIA, IBU HAMIL, ORANG DG KEBUTUHAN KHUSUS) JALAN AKSES KE PANTAI • FASILITAS UMUM/SOSIAL WARGA YANG FUNGSIONAL • PESISIR PANTAI SEBAGAI RUANG BERAKTIFITAS ( OLAH RAGA, BERMAIN, PIKNIK KELUARGA, INTERAKSI SOSIAL, AKTIFITAS NELAYAN, DLL) • POTENSI PENGEMBANGAN WISATA, RUANG KOTA YANG FESTIVE DENGAN PENATAAN JALAN PESISIR PANTAI DAN FASILITAS WISATA PANTAI • MEMBANGUN SINERGI RUANG TERBUKA DENGAN MENGIKAT FASILITAS EKSISTING PASAR IKAN DAN WISATA KULINER FALALEO MENJADI BAGIAN PENGEMBAGAN AREA WISATA TERPADU WISATA PANTAI SEGMEN 3 KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • KONEKSI JALAN LINGKUNGAN AKSES KE PANTAI – KONEKSI RUANG ( RUANG TERBUKA PESISIR DAN LAUT DENGAN RUANG KAWASAN) • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN TIMOR RAYA • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI • KONSERVASI DGN RTH LINGKUNGAN--• MEMENUHI KEUTUHAN KANTUNG PARKIR KENDARAAN GUNA MENDUKUNG AKTIFITAS PUBLIK DI KAWASAN TERUTAMA PENGUNJUNG YANG MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI ATAU BERSEPEDA JALAN AKSES KE PANTAI • • • • • • TAMAN PLAZA TEMATIS SEBAGAI TENGGARAN, PENANDA AWALAN ATAU AKHIRAN JALUR JALAN TEPI PANTAI VIEWING AREA DAN RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN, PENATAAN RTH JALUR HIJAU DAN KANTUNG RTH TAMAN JALUR PERGERAKAN PEJALANKAKI, SEPEDA DAN KENDARAAN: PEDESTRIAN/JOGGING TRACK, JALUR BERSEPEDA FURNITURE/KELENGKAPAN RTH, BANGKU TEMPAT DUDUK, SHELTER, TEMPAT SAMPAH, TATA INFORMASI, LAMPU PENERANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA PESISIR PANTAI AKSESIBILITAS RUANG TERBUKA (RAMAH DAN AMAN BAGI DIFABEL, LANSIA, IBU HAMIL, ORANG DG KEBUTUHAN KHUSUS) SEGMEN3 PEDESTRIAN TEPI PANTAI PASIR PANJANG 2 JALAN AKSES DI SEGMEN 3 PEDESTRIAN PESISIR PANTAI JALAN AKSES KE PESISIR PEDESTRIAN PESISIR PANTAI SEBAGAI IKON WISATA PANTAI KOTA KUPANG VIEWING AREA DAN RUANG TERBUKA PUBLIK KAWASAN, PENATAAN RTH JALUR HIJAU DAN KANTUNG RTH TAMAN JALUR PERGERAKAN PEJALANKAKI, SEPEDA DAN KENDARAAN: PEDESTRIAN/JOGGING TRACK, JALUR BERSEPEDA FURNITURE/KELENGKAPAN RTH, BANGKU TEMPAT DUDUK, SHELTER, TEMPAT SAMPAH, TATA INFORMASI, LAMPU PENERANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA PESISIR PANTAI AKSESIBILITAS RUANG TERBUKA (RAMAH DAN AMAN BAGI DIFABEL, LANSIA, IBU HAMIL, ORANG DG KEBUTUHAN KHUSUS) SEGMEN 3 PEDESTRIAN TEPI PANTAI PASIR PANJANG FASILITAS DAN KELENGKAPAN FASILITAS UNTUK AKTIFITAS DI RUANG PUBLIK DI KONSENTRASIKAN DI SEKITAR PASAR IKAN FALELEO. DI HARAPKAN MENJADI PUSAT KEGIATAN DAN PUSAT PELAYANAN PEDESTRIAN TEPI PANTAI DAN AREA WIASTA PANTAI. FASILITAS KAMAR MANDI/TOILET UMUM : 2 TOILET 2 KM AREA WISATA PANTAI : RUANG BILAS DAN KAMAR GANTI + 1 TOILET KEBUTUHANN AIR BERSIH SUMUR EKSISTING PENGOLAHAN LIMBAH : SEPTIK TANK DRAINASE LINGKUNGAN SALURAN TERBUKA DAN SALURAN TERTUTUP, RESAPAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT, SAMPAH DITAMPUNG DAN DI ANGKUT KE TPS TERDEKAT LISTRIK DAN PENERANGAN LINGKUNGAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA MITIGASI KEBENCANAAN TINDAK PENANGANAN DAN PERENCANAAN MENGANTISIPASI ANCAMAN, KERENTANAN, POTENSI, KAPASITAS MASYARAKAT DAN KAPASITAS LINGKUNGAN SERTA RISIKO KEBENCANAAN, DALAM KONTEKS KAWASAN YANG BERADA DI TEPI LAUTAN. POTENSI SUMBER BENCANA KONTEKS MITIGASI BENCANA: • SIGNAGE BERUPA RAMBU DAN MARKA SERTA PEMETAAN JALUR EVAKUASI, • AKSESIBILITAS PENCAPPAIAN BERUPA JJALUR AKSES YANG MUDAH MENUJU AREA AMAN • PENATAAN RUANG DAN BANGUNAN YAN TANGGAP TERHADAP ANCAMAN ATAU POTENSI BENCANA • SOSIALISASI, PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT SIAGA BENCANA MITIGASI BENCANA • JALUR EVAKUASI, TITIK BERKUMPUL, SARANA PERINGATAN BAHAYA, BANGUNAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK EVAKUASI DAN PENYELAMATAN • TATA INFORMASI TERKAIT POTENSI BENCANA KONTEKS JALAN PESISIR WATER FRONT CITY • SIGNAGE DAN ELEMEN LANDSEKAP YANG BERFUNGSI SEBGAI ARAHAN DAN PANDUAN AKTIFITAS DAN PERGERAKAN • MENINGKATKAN AKSESIBILITAS, ARAH MASUK DAN KELUAR LOKASI • MENATA RUANG SEMPADAN JALAN YANG MENDUKUNG PERGERAKAN ( KONDISI DARURAT) • MELINDUNGI, PENGEMBANGAN/ PEMBANGUNAN SEMPADAN PANTAI YANG TERKENDALI Terima Kasih 2016 ( Tim Arsitek Perencaan KSN - Oktav Phassa, ST. IAI - NTB & NTT )